Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Banda Aceh dikenal sebagai tua yang erat kaitannya dengan sejarah
gemilang Kerajaan Aceh Darussalam. Di masa kesultanan, Banda Aceh dikenal
sebagai Bandar Aceh Darussalam. Kota ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada
hari Jumat, tanggal 1 Ramadhan 601 H (22 April 1205 M). Saat ini, Banda Aceh
telah berusia 813 tahun. Banda Aceh merupakan salah satu kota Islam Tertua di
Asia Tenggara. Kota Banda aceh juga memerankan peranan penting dalam
penyebaran islam ke seluruh Nusantara/ Indonesia. Oleh karena itu, kota ini juga
dikenal sebagai Serambi Mekkah.
Di masa jayanya, Bandar Aceh Darussalam dikenal sebagai kota regional
utama yang juga dikenal sebagai pusat pendidikan islam. Oleh karena itu, kota ini
dikunjungi oleh banyak pelajar dari Timur Tengah, India dan Negara lainnya.
Bandar Aceh Darussalam juga merupakan pusat perdagangan yang dikunjungi
oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk dari Arab, Turki, China, Eropa,
dan India. Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Sultan
Iskandar Muda (1607-1636), yang merupakan tokoh legendaris dalam sejarah
Aceh.
    Banyak dari pelajar dan pedagang pendatang ini akhirnya menetap di Aceh
dan menikah dengan wanita lokal. Hal ini menyebabkan adanya pembauran
budaya. Hingga saat ini, budaya-budaya masih menyisakan pemandangan di
sudut-sudut kota Banda Aceh. Misalnya di Budaya Pecinan di Gampong
Peunayong dan peninggalan kuburan Turki di Gampong Bitai.
Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan yaitu :
1. Baiturrahman : Luas wilayah 455 Km2
2. Kuta Alam: Luas Wilayah 1.005 Km2
3. Meuraxa: Luas Wilayah 726 Km2
4. Syiah Kuala: Luas Wilayah 1.424 Km2
5. Lueng Bata: Luas Wilayah 534 Km2
6. Kuta Raja: Luas Wilayah 521 Km2
7. Banda Raya: Luas Wilayah 479 Km2
8. Jaya Baru: Luas Wilayah 378 Km2
9. Ulee Kareng: Luas wilayah 615 Km2
Jumlah penduduk Kota Banda Aceh saat ini adalah 265.111 jiwa dengan
kepadatan 43 jiwa/ Ha. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan cukup
berimbang. Penduduk Kota Banda Aceh didominasi oleh penduduk berusia muda.
Hal ini merupakan salah satu dampak dari fungsi Banda Aceh sebagai pusat
pendidikan di Aceh dan bahkan di Pulau Sumatera. Banyak pemuda juga
bermigrasi ke Banda Aceh untuk mencari kerja.

1.2. Visi Sekretariat Kota Banda Aceh tahun 2017 – 2022


Visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang diuraikan sebagai
berikut : terwujudnya Kota Banda Aceh gemilang dalam bungkai syariat islam.
Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
ada akhir periode perencanaan, untuk mewujudkan sasaran yang akan
dicapai pasangan Aminullah Usman, SE.Ak, MM (Walikota) dan Drs.
Zainal Arifin (Wakil Walikota) ingin membawa Kota Banda Aceh
dengan visi :
“Gemilang adalah Menjadikan Kota Banda Aceh yang termasyhur dan
terpandang dalam 3 pilar utama yaitu agama, ekonomi, dan pendidikan,
menuju kejayaan dengan memperhatikan keadilan gender. Sedangkan
Bingkai Syariah adalah Mendasarkan seluruh proses penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan kehidupan sosial
kemasyarakatan sesuai Syariat Islam”.

1.3. Misi Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022


Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kota Banda Aceh Tahun 2017-
2022, ditetapkan 7 (tujuh) Misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelaksanaan syariat islam dalam bidanng penguatan aqidah,
syariah dan akhlak.
2. Meningkatkan kualitas pendidikan, kebudayaan, kepemudaan dan olahraga
3. Meningkatkan kualitas kesehatan
4. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan yang baik
5. Membangun infrastruktur kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
6. Memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

1.4. Tugas Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh


Sekretariat Daerah Kota mempunyai tugas membantu Walikota dalam
penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan
tugas Perangkat Daerah serta pelayanan administratif.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
Sekretariat Daerah Kota menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan Kota;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Kerja Perangkat Kota;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Kota;
d. pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada
instansi Kota; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Sekda mempunyai tugas membantu Walikota dalam penyusunan kebijakan
dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Kota
serta pelayanan administratif.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekda
menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan Kota;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Kerja Perangkat Kota;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Kota;
d. pelayanan administratif dan pembinaan Aparatur Sipil Negara pada
instansi Kota; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
Peraturan Walikota Banda Aceh nomor 25 tahun 2020 tentang Susunan,
kedudukan, tugas, fungsi, dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Banda Aceh.
(struktur terlampir). Sekretariat Daerah Kota terdiri dari :
a. Sekda;
b. Asisten;
c. Staf Ahli Walikota;
d. Bagian;
e. Subbagian; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(1) Asisten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, terdiri
dari :
a. Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan
Kesejahteraan Rakyat;
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan; dan
c. Asisten Administrasi Umum.
(2) Staf Ahli Walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, terdiri dari :
a. Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik;
b. Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Pembangunan; dan
c. Staf Ahli Walikota Bidang Keistimewaan, Kemasyarakatan dan
Sumber Daya Manusia.
(3) Asisten Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan
Rakyat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, membawahkan
:
a. Bagian Pemerintahan, membawahkan :
1. Subbagian Administrasi Pemerintahan;
2. Subbagian Administrasi Kewilayahan;
dan
3. Subbagian Kerja Sama dan Otonomi
Daerah.
b. Bagian Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat,
membawahkan
1. Subbagian
Keistimewaan Aceh dan Keagamaan;
2. Subbagian
Kesejahteraan Sosial; dan
3. Subbagian
Kesejahteraan Masyarakat.

c. Bagian Hukum, membawahkan :


1. Subbagian Perundang-undangan;
2. Subbagian Bantuan Hukum; dan
3. Subbagian Dokumentasi dan Informasi.
(4) Asisten Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b membawahkan :
a. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam,
membawahkan :
1. Subbagian Pembinaan BUMD dan BLUD;
2. Subbagian Perekonomian; dan
3. Subbagian Sumber Daya Alam.
b. Bagian Administrasi Pembangunan, membawahkan :
1. Subbagian Penyusunan Program;
2. Subbagian Pengendalian Program; dan
3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa, membawahkan :
1. Subbagian Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa;
2. Subbagian Pengelolaan Layanan Pengadaan Secara
Elektronik; dan
3. Subbagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang
dan Jasa.
(5) Asisten Administrasi Umum, sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf c membawahkan :
a. Bagian Umum, membawahkan :
1. Subbagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli, dan
Kepegawaian
2. Subbagian Keuangan; dan
3. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.
b. Bagian Organisasi, membawahkan :
1. Subbagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan;
2. Subbagian Pelayanan Publik dan Tata Laksana; dan
3. Subbagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi.
c. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan,
membawahkan :
1. Subbagian Protokol;
2. Subbagian Komunikasi Pimpinan; dan
3. Subbagian Dokumentasi Pimpinan.
(6) Kedudukan Sekretariat Daerah Kota merupakan Bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Yaitu :
1. Sekretariat Daerah Kota merupakan unsur staf yang dipimpin
oleh Sekda dan bertanggungjawab kepada Walikota.
2. Asisten dipimpin oleh seorang asisten berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Sekda.
3. Staf Ahli berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Walikota dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekda.
4. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada asisten yang
bersesuaian.
5. Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berada di bawah dan bertanggugjawab kepada Kepala Bagian
sesuai dengan bidang tugasnya.
8

BAB II
URAIAN KEGIATAN

1. Uraian Tugas
Sebagai Aparatur sipil Negara, penulis Melaksanakan Administrasi
Persuratan, bertanggung jawab kepada kasubbag Tata Usaha Pimpinan,
dengan rincian tugas sebagai berikut :
a. Memproses surat masuk dan keluar dengan mencatat dalam buku agenda
surat, menyampaikan surat yang telah didisposisi, dan mengarsipnya untuk
ketertiban administrasi persuratan.
Tahapan:
1) Menerima dan mencatat dalam buku agenda surat
2) Menyampaikan surat yang telah dicatat kepada atasan
3) Menyampaikan surat yang telah didisposisi Inspektur kepada pejabat
yang ditunjuk
4) Menyimpan surat yang telah dibaca dan ditindaklanjuti
b. Mencatat acara/kegiatan dalam buku catatan harian dan atau papan
kegiatan dengan menulis acara, tanggal, jam tempat dan pegawai yang
didisposisi melaksanakan tugas untuk mengingatkan pada pegawai yang
didisposisi atau yang bertugas.
Tahapan:
1) Mendengarkan pengarahan atasan
2) Mencermati agenda acara/ kegiatan
3) Mencatat dalam buku catatan harian
4) Menulis di papan kegiatan
5) Mengingatkan personil yang ditunjuk
c. Menyampaikan naskah dinas kepada penerima disposisi sesuai dengan
arahan pimpinan untuk diketahui dan ditindaklanjuti.
Tahapan:
1) Menyerahkan surat kepada unit kerja sesuai disposisi pimpinan
2) Meminta tanda tangan pada kendali naskah dinas
9

d. Mengarsip kendali naskah dinas dengan menempatkannya ke dalam file


folder untuk memudahkan melacak surat yang dibutuhkan.
Tahapan:
1) Meneliti kelengkapan naskah dinas
2)  Menyimpan kendali naskah dinas
e. Menyampaikan draft naskah dinas keluar yang akan ditandatangani
kepada pimpinan untuk mendapatkan pengesahan dan tindak lanjut.
Tahapan:
1)    Meneruskan surat kepada pimpinan
2)    Memberi nomor surat keluar
3)    Menyerahkan kepada Caraka untuk digandakan, dicap stempel Bagian
Umum Sekretariat Daerah dan didistribusikan sesuai alamat
f. Menyiapkan arsip naskah dinas yang dibutuhkan dengan menemukan
kembali melalui penelusuran kendali naskah dinas untuk kelancaran
pelaksanaan tugas dinas.
Tahapan:
1)      Mengecek nomor kendali naskah dinas
2)      Mencari naskah dinas sesuai nomor kendali
3)      Menyampaikan kepada pihak yang membutuhkan
g. Mengelola perpustakaan Bagian Umum Sekretariat Daerah dengan
merencanakan kebutuhan, mencatat koleksi, melayani peminjaman, dan
memelihara untuk menunjang pelaksanaan tugas Bagian Umum
Sekretariat Daerah.
Tahapan:
1)      Merencanakan kebutuhan koleksi dan prasarana
2)      Mencatat koleksi pustaka
3)      Melayani peminjaman koleksi pustaka
4)      Memelihara koleksi pustaka
h. Menerima dan melayani tamu Bagian Umum Sekretariat Daerah dengan
menanyakan keperluan, mempersilakan duduk dan mengisi buku tamu
untuk dipertemukan dengan pegawai yang berkaitan.
10

Tahapan:
1)      Menanyakan identitas dan keperluan tamu
2)      Mempersilakan duduk di ruang tamu dan menyerahkan buku tamu
3)      Memberikan informasi yang dibutuhkan
4)      Menghubungi pegawai yang terkait dengan keperluan tamu
i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara lisan maupun tertulis untuk
bahan pertimbangan keputusan atasan
Tahapan:
1)      Menyiapkan laporan kegiatan
2)      Melaporkan hasil setiap pelaksanaan tugas
3)      Menindaklanjuti hasil laporan

2. Foto kegiatan di Sekretariat Kota Banda Aceh

Gambar 1.1
Menelaah Surat Masuk dan disposisi surat masuk
11

Gambar 2.1
Kegiatan pembuatan surat keluar dan ekposisi

Gambar 2.2
Kegiatan menerima tamu diruang asisten III
12

Gambar 2.3
Kegiatan melaksanakan tugas yang diberikan atasan

Gambar 2.4
Kegiatan Rapat Sosialisasi Zakat dilingkungan Pemko
Kota Banda Aceh
13

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasaan yang telah di jelaskan sebelumnya,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Kepala Bagian umum mempunyai tugas menyiapkan perumusan
kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan
dan evaluasi program kegiatan dan penyelenggaraan pembinaan teknis,
administrasi bidang pemerintahan dan administrasi kewilayahan
2. Asisten Administrasi Umum melaksanakan tugas membantu Sekda dalam
pengoordinasian penyusunan dan perumusan kebijakan daerah,
pelaksanaan tugas satuan kerja perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan daerah serta pelayanan administratif unsur
penunjang urusan pemerintahan yang meliputi perencanaan pembangunan
daerah, keuangan daerah, penelitian dan pengembangan, pengawasan,
kepegawaian dan sumber daya aparatur, urusan pemerintahan wajib bidang
komunikasi dan informatika, statistik dan persandian, perpustakaan, arsip,
serta pengordinasian urusan administrasi umum, tata usaha pimpinan,
rumah tangga, penyelenggaraan kehumasan, keprotokolan dan organisasi
serta pengoordinasian kebijakan daerah dibidang pelayanan publik, inovasi
pelayanan publik, reformasi birokrasi, smart city dan e-goverment

1.2 Saran
Dari hasil observasi penulis selama kegiatan magang dan penulisan
Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran untuk sekretariat
daerah Kota Banda Aceh yaitu :
1. Dalam menjalankan tugas sebagai tenaga administrasi agar dapat selalu
mengadakan evaluasi setelah kegiatan sehingga terus dapat menjalin
komunikasi yang lebih baik terus dan dapat menambah ilmu dalam
pelaksanaan tugas tersebut.
2. Terwujudnya nilai-nilai Islami dalam seluruh aspek kehidupan warga Kota
14

Banda Aceh; bermutu, berdaya saing, berkarakter Islami dan berprestasi;


a. Meningkatkan bantuan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusive
dan kesejahteraan merata;
b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

1.3 Saran Untuk Politeknik Aceh


1. Menjaga hubungan baik dengan semua mitra Politeknik Aceh, terutama
Pemerintah Kota Banda Aceh dalam hal pengembangan Sumber Daya
ASN.
2. Menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh dalam
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ceremony Politeknik Aceh, agar
jalannya setiap kegiatan yang diselenggarakan kampus berjalan maksimal
dan sukses sesuai dengan ketentuan.
3. Agar selama pelaksanaan Program Praktek Industri, semua mahasiswa
yang sedang menjalankan Praktek Industri tersebut dapat dipantau oleh
para dosen pembimbing.
4. Pada awal pelaksanaan Program Praktek Industri, alangkah lebih baiknya
ada serah terima mahasiswa PPI antara Politeknik Aceh dengan
Pemerintah Kota Banda Aceh secara simbolis.
15

DAFTAR PUSTAKA

Cara Penulisan Judul yang Benar Sesuai dengan PUEBI. (n.d.). Retrieved Januari
Jumat, 2019, from https://typoonline.com/blog/cara-penulisan-judul-yang-
benar/
Peraturan walikota Tentang Susunan, Kependudukan, Tugas, Fungsi, Dan Tata
Kerja Sekretariat Kota Banda Aceh tahun 2020.

Dokumen Dinas Sekretariat Kota Banda Aceh. (2020). Banda Aceh.

Format Penulisan Laporan Kerja Praktek ( LKP ). (n.d.). Retrieved Januari Jumat,
2019, from http://dominique122.blogspot.com/2015/03/format-penulisan-
laporan-kerja-praktek.html
Website : https://bandaacehkota.go.id

Anda mungkin juga menyukai