Manajemen logistik merupakan serangkaian kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan, pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efisiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
Azas-azas logistik Polri:
1. Bahwa logistik senantiasa bertumpu pada kemampuan anggaran 2. Bahwa logistik senantiasa mengikuti perkembangan kemajuan teknologi 3. Bahwa logistik senantiasa mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku
Prinsip dalam penyelenggaraan logistic Polri
1. Tepat Waktu 2. Tepat Jenis 3. Tepat Jumlah 4. Tepat Guna atau Tepat pemakaian 5. Tepat Tempat 6. Tepat Mutu atau Tepat Kualitas 7. Tepat Harga
Berdasarkan Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Skep/219/IV/1983 tanggal 16 April 1983
tentang pengelompokan materiil Polri : Perbekalan Umum (BEKUM) Perbekalan Kesehatan (BEKKES) Fasilitas Konstruksi (FASKON) Peralatan Materiil Khusus (ALMATSUS)
Pengertian-pengertian terkait logistic
1. Barang milik negara adalah semua barang yg di beli atau diperoleh atas beban APBN / berasal dr perolehan lainnya yg syah. 2. Barang milik daerah adalah semua barang yg dibeli / diperoleh atas beban APBD / berasal dr perolehan lainnya yg syah 3. Pengelola barang adalah pejabat yg berwenang & tgjawab menetapkan kebijaksanaan & pedoman serta melakukan pengelolaan barang milik negara/daerah 4. Pengguna barang adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik negara 5. Kuasa pengguna barang adalah kepala satuan kerja / pejabat yg ditunjuk oleh pengguna barang utk menggunakan barang yg berada dlm penguasaannya dg sebaik-baiknya 6. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN Polri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 7. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik negara/ daerah utk menghubungkan pengadaan barang yg telah lalu dg keadaan yg sedang berjalan sbg dasar dlm melakukan tindakan yg akan datang 8. Penggunaan adalah kegiatan yg dilakukan oleh pengguna barang dlm mengelola dan menatausahakan barang milik negara/daerah yg sesuai dg tugas pokok dan fungsi instansi bersangkutan. 9. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik negara/daerah yg tdk dipergunakan sesuai dg tugas pokok dan fungsi kementrian/kelembagaan/satuan kerja perangkat daerah dlm bentuk sewa, pinjam pakai kerja sama pemanfaatan dan bangun serah guna / bangun guna serah dg tdk mengubah status kepemilikan 10. Pengamanan dan pemeliharaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil BMN Polri serta menjamin jangka waktu pemakaian barang mencapai batas waktu yang optimal. 11. Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh penilai untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian pada saat tertentu dalam rangka pengelolaan BMN Polri. 12. Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN Polri dari daftar barang dengan menerbitkan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya 13. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN Polri sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah.