Anda di halaman 1dari 3

Tugas Hukum Administrasi Negara Sesi 5 (Tugas 2)

Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan jelas. Jawaban yang hanya
mengambil dari internet (plagiat) tidak akan mendapatkan nilai maksimal.
Sertakan referensi dalam mengutip.
Submit (unggah) pada tempat yang sudah disediakan dan tidak melebihi waktu
yang telah ditentukan.
 
1. Jelaskan perbedaan benda privat (private domain) dan benda publik (public
domain) dalam konteks Barang Milik Negara (BMN) Sertakan masing-masing
contoh!
 
Benda privat (private domain) adalah barang-barang milik negara yang
pemanfaatannya hanya untuk peningkatan pegawai. contohnya mobil dinas
pegawai. barang-barang seperti rumah dinas atau mobil dinas diberikan kepada
aparat sebagai fasilitas khusus. dengan demikian masyarakat umum tidak bisa
menikmati barang milik negara tersebut.
Sedangkan benda publik (public domain) adalah benda atau barang milik
negara yang digunakan untuk kepentingan umum. artinya masyarakat umum dapat
memanfaatkan atau menggunakan barang fublik tersebut seperti jalan raya,
jembatan, gedung-gedung pemerintah, jaringan-jaringan listrik, ataupun bentuk-
bentuk barang dinas yang digunakan oleh umum tanpa memerlukan izin
 
 
2. Jelaskan dan uraikan metode penggunaan dan pemanfaatan barang milik
negara!

Dalam penggunaan barang, pengguna adalah lembaga negara dan digunakan untuk
menjalankan fungsi dan tugas lembaga negara sedangkan untuk pemanfaatan
barang milik negara, pemanfaatannya dilakukan diluar tugas pokok fungsi lembaga
negara. 
 
Dalam pemanfaatan barang milik negara, pemakaiannya bisa dilakukan pihak
ketiga yang bukan pengguna barang, yakni pejabat pemegang kewenangan
penggunaan barang milik negara, hal ini diperkenankan sepanjang pemanfaatan
oleh pihak ketiga tidak mengubah status kepemilikan barang milik negara tersebut.
Beberapa pola yang digunakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan RI Nomor 96/PMk.06/2007 :
1. sewa barang milik negara
Pemanfaatan barang milik negara oleh pihak lain dalam jangka waktu
tertentu dan menerima imbalan uang tunai. upaya agar barang atau benda milik
negara dapat bermanfaat sebesar mungkin, baik bagi negara maupun bagi
masyarakat yang memerlukannya.
2. pinjam pakai barang milik negara
Pengertian pinjam pakai, menurut Lampiran III PMK No 96/PMK.06/2007,
dinyatakan sebagai berikut. “Pinjam pakai barang milik negara adalah penyerahan
penggunaan barang milik negara antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam jangka waktu tertentu, tanpa menerima imbalan, setelah jangka waktu
berakhir, barang milik negara tersebut diserahkan kembali kepada pemerintah
pusat.”  Maksud pengertian diatas yaitu pihak yang terlibat adalah pemerintah
pusat dan pemerintah daerah yang sifatnya cuma-cuma karena tidak ada biaya
yang harus dibayar oleh pemerintah daerah sebagai pihak sewa. Selama proses
pinjam pakai, pihak peminjam wajib mengelola tanah atau bangungan yang
dipinjamkan dan tidak diperkenankan mengubah bentuk bangunan serta digunakan
sebaik-baiknya sesuai peruntukan dalam perjanjian pinjam pakai.
3. Kerja sama pemanfaatan barang milik negara
Dalam pemanfaatan barang milik negara melalui model kerja sama
pemanfaatan, barang yang dapat dijadikan objek perjanjian kerja sama
pemanfaatan meliputi tanah, bangunan, ataupun barang-barang lain, disamping
tanah atau bangunan baik yang dikelola oleh pengelola barang maupun yang
pemanfaatannya dilakukan oleh pengguna barang. Barang-barang tersebut sedang
tidak digunakan sehingga untuk kekosongan waktu tersebut dapat dilakukan kerja
sama pemanfaatan barang, seperti pemanfaatan lapangan olahraga, gedung
kesenian dan lainnya.
1. Bangun guna serah dan bangun serah guna
Dalam hal BGS pihak pemerintah pusat hanyalah menyediakan lahan
pembangunannya sedangkan pihak mitra membangun sendiri gedung/bangunan
beserta fasilitasnya. Setelah selesai dibangun pihak mitra diperkenankan
memanfaatkannya sampai batas waktu tertentu sesuai perjanjian yang telah dibuat
dan disepakati oleh para pihak. Sementara untuk BSG penyerahan dilakukan
setelah bangunan ramoung didirikan atau sebelum digunakan/dimanfaatkan oleh
pihak mitra sampai batas waktu yang disepakati oleh para pihak.
 
3. Ada dua aspek perlindungan hukum bagi warga negara terkait dengan HAN,
jelaskan dan uraikan! Jelaskan dan uraikan penyelesaian sengketa administrasi
negara!

Berdasarkan pendapat dari Philipus Hadjon, karena besarnya kemungkinan atas


potensi terjadinya kerugian di pihak masyarakat (akibat gerak tugas dan fungsi
pemerintah), dirasa perlu untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat
dibidang hukum administrasi negara yaitu :
1 Perlindungan preventif
Yang dimaksud perlindungan preventif terhadap masyarakat dalam bidang hukum
meliputi beberapa hal, yakni kemudahan dalam pemberian hak bagi masyarakat
untuk mendapatkan akses informasi yang memadai serta jaminan prosedur
administrasi yang standar/baku dalam proses pelayanan dibidang administrasi.
Contoh perlindungan preventif di Indonesia adalah masalah pengaturan hak
mendapatkan informasi serta jaminan mendapatkan layanan administrasi yang
sesuai prosedur standar.
2 Perlindungan refresif
Perlindungan refresif diberikan kepada rakyat melalui jalur penyelesaian sengketa
di peradilan, baik peradilan umum maupun peradilan yang khusus menangani
perkara administrasi atau tata usaha negara. Perlindungan ini lebih
menitikberatkan Tindakan negara/pemerintah diwilayah hukum public, tetapi juga
dalam lapangan hukum perdata.

Penyelesaian sengketa di wilayah administrasi negara dan upaya hukum


penyelesaian sengketa tata usaha negara (antara warga negara dan pejabat tata
usaha negara) tidak hanya melalui peradilan tetapi diselesaikan melalui tiga jalur
penyelesaian yaitu :
1 pengajuan keberatan
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang dilakukan sendiri oleh
Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata Usaha
Negara.
2 banding adminitrasi
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang dilakukan oleh instansi atasan atau
instansi lain dari Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Keputusan
Tata Usaha Negara, yang berwenang memeriksa ulang Keputusan Tata Usaha
Negara yang disengketakan .
3 peradilan administrasi
Upaya administratif adalah suatu prosedur yang dapat ditempuh oleh seorang atau
badan hukum perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu Keputusan Tata Usaha
Negara.

Berbeda dengan prosedur di Peradilan Tata Usaha Negara, maka pada prosedur
banding administratif atau prosedur keberatan dilakukan penilaian yang lengkap,
baik dari segi penerapan hukum maupun dari segi kebijaksanaan oleh instansi yang
memutus. Dari ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara yang bersangkutan dapat
dilihat apakah terhadap suatu Keputusan Tata Usaha Negara itu terbuka atau tidak
terbuka kemungkinan untuk ditempuh suatu upaya administratif.

Referensi:

a. Yos Johan Utama (2020). Buku Materi Pokok ADPU4332/3sks/ Hukum


Administrasi Negara .Bandung.Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai