Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332/Hukum Administrasi Negara
Kode/Nama UPBJJ : 20/BANDAR LAMPUNG
Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. a.Berikan contoh gambaran dan alasan jenis metode pengadaan pada kegiatan penyediaan barang/pekerjaan konstruksi /jasa lain berdasarkan contoh kasus diatas! ● Pada conto kasus tersebut tertuang pada Peraturan Presiden No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan berupa penyediaan yang 1 unit mobil pintar dilingkungan pemerintahan bisa dilakukan dengan metode pengadaan langsung berupa barang/jasa yaitu dengan ketentuan nilai barang maksimal 200 juta. Yaitu bisa dilakukan dengan cara berikut ini: ○ a. Cash/tunai langsung dari penyedia barang dan melampirkan bukti pembayaran tersebut. ○ b. Penawaran barang dari seller melalui negosiasi secara teknis yang tertuang dalam surat perintah kerja.
b. Pada pemanfaatannya dilakukan peminjaman barang milik negara
pada kasus diatas yaitu mobil pintar kepada suatu badan hukum. jelaskan proses yang harus dilakukan pada penggunaan barang milik negara tersebut! ● Pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020, diketahui bahwa kriteria pinjam pakai dapat dijelaskan dari kutipan peraturan tersebut: ○ a. Definisi: Pemanfaatan BMN melalui penyerahan penggunaan BMN dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah atau Pemerintah Desa dalam Jangka Waktu tertentu tapa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir, diserahkan kembali kepada Pengelola Barang/Pengguna Barang. ○ b. Subjek : Pihak yang dapat meminjam pakai adalah Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa. ○ c. Objek : BMN berupa tanah dan/atau bangunan serta selain tanah dan/atau bangunan, baik itu seluruhnya maupun sebagian. ○ d. Jangka Waktu : Paling lama 5 (lima) tahun sejak dilakukan penandatanganan perjanjian dan dapat diperpanjang. ○ e. Kontribusi : Manfaat ekonomi dan/atau sosial Pemerintahan Daerah atau Pemerintahan Desa. Contoh: Piniam Pakai Kendaraan Dinas. Piniam Pakai Gedung Kantor. dil.
2. Dari gambaran kasus diatas klasifikasikan jenis perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh pemerintah dan berikan analisis berdasar kasus diatas! ● Pengertian perbuatan melawan hukum tidak hanya meliputi perbuatan yang bertentangan dengan pasal- pasal dalam perundang-undangan yang berlaku tetapi termasuk juga perbuatan yang melanggar keputusan dalam masyarakat. Secara garis besar perbuatan melawan hukum oleh pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu: ○ - Perbuatan melawan hukum olen penguasa ○ - Perbuatan melawan undang-undang ○ - Perbuatan yang tidak tepat ○ - Perbuatan yang tidak bermanfaat ○ - Perbuatan yang menyalahgunakan wewenang ● Dalam kasus tersebut jenis perbuatan melawan hukum yang dilakukan pihak PLN adalah perbuatan melawan undang-undang yang menyebabkan kerugian bagi konsumen yaitu masyarakat pengguna listrik. "Mantan Menko Maritim ini juga mengungkapkan, bahwa ada mafia dibalik pembelian TDL dengan konsep voucher. la menyatakan ada skema korupsi yang terjadi dalam potongan administrasi yang merugikan rakyat. "Mereka beli pulsa 100 ribu, ternyata pulsanya hanya sekitar Rp70 ribu, ini kejam sekali. Ini kelakuan provider setengah mafia, kira-kira gitulah disebutnya. "Padahal kalau misalnya beli pulsa telpon, harganya 100ribu, tapi kita hanya bayar Cuma sekitar Rp90 ribuan. Karena itu uang muka, jadi provider taruh uang muka dibank. Monopoli in sama sekali merugikan rakyat, "tutupnya". Tindakan ini jelas-jelas melawan Undang-undang. 3. Tentukan dan simulasikan perhitungan pembagian jumlah pendapatan daerah berdasarkan Pasal 10 ayat (3) UU Nomor 33 Tahun 2004, jika nilai 10% pendapatan PBB yaitu sejumlah Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)! ● Menurut Pasal 1 angka 3 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, yang dimaksud dengan Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah adalah suatu sistem pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis, transparan, dan efisien dalam rangka pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, dan kebutuhan daerah, serta besaran pendanaan penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Salah satu ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini adalah mengenai sumber penerimaan daerah. ● Daerah memiliki sumber penerimaan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahannya. Penerimaan daerah tersebut adalah pendapatan daerah dan pembiayaan. Pendapatan daerah untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintahan terdiri atas pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan asli daerah utamanya berupa pajak dan retribusi daerah yang secara limitatif telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Idea bagi padanan hartanah yang inovatif: Kerja mudah agensi hartanah: Pemadanan hartanah: Cara yang cekap, mudah dan profesional broker hartanah melalui portal pemadanan hartanah yang inovatif