Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : GAMAL HI KADIR

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041971902

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4332/Hukum Administrasi Negara

Kode/Nama UPBJJ : 89/TERNATE

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jawaban A :
Pada contoh kasus tersebut tertuang pada Peraturan Presiden No.16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengadaan berupa penyediaan yang 1 unit mobil pintar di
lingkungan pemerintahan bisa dilakukan dengan metode pengadaan langsung berupa barang/jasa
yaitu dengan ketentuan nilai barang maksimal 200 juta. Yaitu bisa dilakukan dengan cara berikut ini
: Cash/tunai langsung dari penyedia barang dan melampirkan bukti pembayaran tersebut.
Penawaran barang dari seller melalui negosiasi secara teknis yang tertuang dalam surat perintah
kerja
Jawaban B :
Aturan terkait pemanfaatan BMN juga banyak mengalami perubahan dari masa ke masa. Aturan
terkait pemanfaatan BMN mulai muncul pada tahun 1994 melalui Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 470/KMK.01/1994 tentang Tata Cara Penghapusan dan Pemanfaatan Barang Milik
Negara/Kekayaan Negara. Dalam keputusan ini, bentuk pemanfaatan yang berlaku sesuai
keputusan tersebut hanya ada tiga, yaitu disewakan, bangun guna serah, dan dipinjamkan. Pada
tahun 2007, diterbitkanlah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang
Milik Negara yang mencabut KMK Nomor 470/KMK.01/1994. Aturan ini lebih merinci tata cara
pengelolaan dan penatausahaan BMN. Terdapat tambahan dan perubahan nomenklatur pada
pasal bentuk pemanfaatan, yaitu sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan serta bangun guna
serah dan bangun serah guna.
Dalam rangka menyikapi perkembangan kondisi tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), PMK 96/PMK.06/2007 dipecah menjadi beberapa aturan tersendiri sesuai dengan
jenis pengelolaan BMN. Pemanfaatan sendiri terpecah menjadi tiga, yakni PMK Nomor
78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara, PMK Nomor
33/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara yang telah diubah
menjadi PMK Nomor 57/PMK.06/2016, serta PMK Nomor 164/PMK.06/2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur yang
telah diubah menjadi PMK Nomor 65/PMK.06/2016.
2. Konsep negara walfare state berimplikasi pada fungsi-fungsi negara yang semakin luas.
Perluasan dan penerapan tugas serta fungsi pemerintahan terkadang menimbulkan kerugian
bagi masyarakat, khususnya dalam ranah hukum publik. Onrechtmatige overheidsdaad atau
perbuatan melawan hukum oleh pemerintah sebagaimana diketahui dalam sejarah hukum di
Indonesia adalah bersumber pada Pasal 1365 B.W (KUHPerdata), yang termasuk lapangan
hukum perdata.5 Sementara itu, di dalam undang-undang tentang Peradilan Tata Usaha Negara
belum secara tegas merumuskan ataupun memberikan pengertian mengenai Perbuatan
Melawan Hukum (PMH) yang dilakukan oleh badan atau pejabat pemerintahan.
3. Tarif Pajak sebesar 5% x Dasar Pengenaan Pajak (NPOP - NPOPTKP)
NPOP : Rp 100.000.000
NPOPTKP Jakarta : Rp 60.000.000
5% x (Rp 100.000.000 - Rp 60.000.000)
5% x Rp 97.000.000 = Rp 4.850.000
Jadi, tarif BPHTB yang perlu dibayarkan sebesar empat juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah.

Anda mungkin juga menyukai