Anda di halaman 1dari 14

Kantor Pertanahan Kota Makassar

Sertipikasi BMN/BMD
sebagai Bentuk
Pengamanan Aset
Oleh : MUH.
Marliana,
SYUKUR, A.Ptnh.,M.H
S.SiT., M.H
Kepala Kantor Pertanahan
Kota Makassar

Whiz Hotel Sudirman, 25 Mei 2023


DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan


Negara
2. PP No. 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
3. Permen ATR/BPN Ka. BPN Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah;
4. Peraturan Bersama Nomor 186/PMK.06/2009 dan Nomor 24 Tahun
2009 tentang Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah
5. Permendagri Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan Barang Milik
Daerah
Kenapa Pengamanan BMN/BMD itu Penting?

Pengamanan Barang Milik Negara/Daerah diperlukan untuk


mewujudkan tertib pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang
tercermin dalam tertib hukum, tertib administrasi, dan tertib
fisik.

Sebagaimana kita ketahui BMN/BMD yang merupakan bagian dari


aset negara memiliki jumlah dan nilai yang sangat besar dimana
sebagian besar berasal dari pembelian/pengadaan yang dananya
juga berasal dari masyarakat. Tentunya ini menjadi tanggung
jawab pengguna barang/satker untuk dapat menggunakannya
sesuai tugas pokok dan fungsi sekaligus menjaga dan merawatnya
yang terwujud dalam pengamanan dan pemeliharaan BMN/BMD
Dari berbagai media atau mungkin pernah kita alami, sebidang tanah
yang tercatat sebagai BMN diklaim oleh masyarakat sebagai milik
mereka bahkan sampai berperkara di pengadilan. Juga terjadi Rumah
Negara yang ditempati oleh pihak ketiga atau pensiunan Aparatur Sipil
Negara yang seharusnya tidak berhak menempati bangunan tersebut.
Contoh di atas memberikan kesadaran pada kita tentang aspek
pengamanan Barang Milik Negara yang harus menjadi perhatian kita
semua.
3 ASPEK PENTING DALAM PENGAMAN BMN/BMD

ASPEK ADMINISTRATIF
Pengamanan aspek ini yaitu menatausahakan BMN dalam rangka
mengamankan BMN dari segi administrasinya. Pengamanan secara
administratif meliputi:
Pembukuan;
Inventarisasi;
Pelaporan
3 ASPEK PENTING DALAM PENGAMAN BMN/BMD
ASPEK FISIK
Dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan
fungsi barang, penurunan jumlah barang, dan
hilangnya barang. Terkait tanah misalnya masih
ada tanah BMN yang dibiarkan begitu saja
sehingga terlihat seperti tanah terlantar. Ini
sangat riskan sekali karena bisa dimanfaatkan
pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan
atau mendirikan bangunan tanpa seizin atau
sepengetahuan pengguna barang. Untuk
pengamanan secara fisik terhadap obyek tanah
dapat dilakukan dengan membangun tanda batas
berupa pagar dan juga memasang papan tanda
kepemilikan yang ditulis secara jelas jenis hak
atas tanah dan pengguna serta ditambahkan
tulisan Dilarang Masuk atau Memanfaatkan Tanah
dengan ancaman pasal 167 (ayat 1) KUHP, pasal
389 KUHP dan pasal 551 KUHP.
Pasal 167 (ayat) 1 = Barang siapa memaksa masuk kedalam rumah,
ruangan, atau pekarangan tertutup yang dipakai orang lain dengan
melawan hukum atau berada di situ dengan melawan hukum, dan atas
permintaan yang berhak atau suruhannya tidak pergi dengan segera,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan

Pasal 389 KUHP = Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum, menghancurkan,
memindahkan, membuang atau membikin tak dapat dipakai sesuatu yang
digunakan untuk menentukan batas pekarangan, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua tahun delapan bulan“.

Pasal 551 KUHP = Barang siapa dengan tidak berhak berjalan atau
berkendaraan di atas tanah kepunyaan orang lain, yang oleh yang berhak
dilarang dimasuki dengan sudah diberi tanda larangan yang nyata bagi si
pelanggar,,
SERTIPIKASI BMN/BMD BERUPA TANAH
Salah satu upaya pengamanan aset negara adalah melalui
pensertipikatan Barang Milik Negara (BMN) atau Barang Milik Daerah
(BMD) berupa tanah. Dalam rangka mewujudkan upaya tersebut,
Kementerian Keuangan bersama Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional telah menerbitkan Peraturan
Bersama Nomor 186/PMK.06/2009 dan Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Pensertipikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah
Mengapa proses pensertipikatan BMN/BMD berupa
tanah menjadi salah satu upaya penting dalam
rangka pengamanan aset negara? Jawabannya
jelas karena sertipikat merupakan bukti
kepemilikan yang sah dan menjadi jaminan
kepastian hukum, sekaligus menjadi alat
pembuktian yang kuat bahwa aset tersebut
benar-benar dimiliki dan dikuasai oleh negara.
3 ASPEK PENTING DALAM PENGAMAN BMN/BMD
ASPEK HUKUM
Pengamanan dari aspek hukum dilakukan agar BMN
terjaga/terlindungi dari potensi masalah hukum seperti
sengketa, gugatan, atau beralih kepemilikan kepada pihak lain
secara tidak sah. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif
dengan melengkapi bukti kepemilikan BMN misalnya sertifikat
Hak Pakai untuk tanah, IMB untuk bangunan, STNK dan/atau
BPKB untuk kendaraan.
UNTUK INSTANSI PEMERINTAH
PUSAT/DAERAH DAPAT
DIBERIKAN

HAK PAKAI SELAMA


HAK PENGELOLAAN
DIPERGUNAKAN
HAK PAKAI SELAMA DIPERGUNAKAN
PERSYARATAN (BERDASARKAN PERMEN 18/21)
HAK PENGELOLAAN
PERSYARATAN (BERDASARKAN PERMEN 18/21)
PERANAN LURAH DIDALAM
PENSERTIPIKATAN ASET BMD

Peranan lurah di dalam


Pensertipikatan Aset BMD selain
menjadi Panitia di dalam Tim
Pemeriksaan Tanah, juga di dalam
pembuatan surat pernyataan
penguasaan fisik yang disaksikan oleh
2 (dua) orang saksi dan diketahui oleh
Lurah atau yang lebih dikenal sebagai
SPORADIK
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai