INDONESIA
DAERAH BENGKULU
BAG SARANA DAN PRASARANA
5. PENGERTIAN-PENGERTIAN
a. Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu yang selanjutnya disingkat Kapolda Bengkulu adalah
pejabat pimpinan Kepolisian Daerah Bengkulu.
b. Kepala Bag Sarana dan Prasana Polda Bengkulu yang selanjutnya disingkat Karosarpras
Polda Bengkulu adalah personel Polri yang ditunjuk oleh Kapolri dengan batas
kewenangannya. .
c. Rekening Koran adalah rekening yang dikeluarkan oleh Bank.
d. Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disingkat LKPP
adalah Lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden nomor 106 Tahun
2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (E-Procurement) adalah pengadaan
barang/jasa yang dilaksanakan dengan menggunakan teknologi informasi dan transaksi
elektronik sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan;
f. Pelelangan secara elektronik (E-Tendering) adalah tata cara pemiliharaann penyedia
barang/jasa yang dilakukan secara terbuka dan dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa
yang terdaftar pada system pengadaan secara elektronik dengan cara menyampaikan dalam
waktu yang telah ditentukan;
g. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disingkat LPSE adalah unit kerja
lembaga Polri yang dibentuk untuk menyelenggarakan system pelayanan pengadaan
barang/jasa secara elektronik;
h. Portal Pengadaan Nasional adalah pintu gerbang system informasi elektronik yang terkait
dengan informasi pengadaan barang/jasa secara nasional yang dikelola oleh LKPP;
i.
j.
Kuasa Penggunaan Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau sumber anggaran lain yang dipersamakan
dengan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
k. Pejabat Pembuat Anggaran yangs selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang ditetapkan
oleh PA/KPA untuk bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
l.
Sistem akuntasi Barang Milik Negara (Simak BMN) adalah aplikasi pengelolan data yang
dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
m. Surat Perintah Penerimaan Materiil (SPPM) adalah surat tanda bukti telah menerima
barang/materiil
a)
(1)
Perolehan
ASAL PEROLEHAN
URAIAN
BUKTI
PEROLEHAN -
APBN
BELANJA MODAL
Sp2d
Kontrak/perjanjian
Spk/nota/faktur
Kuitansi
MABES POLRI
Sppm
Bast
Sprint
Distribusi
NILAI
PENCATATAN
PEMBUKUAN
(2)
KET
PEROLEHAN LAINNYA
HIBAH
SUMBANGAN
Ba hibah
Bast
Registrasi
Pengessahan
- Ba hibah
- Bast
- Registrasi
- Pengessahan
(3)
Penghapusan BMN
Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan
dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna Barang
dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.
Syarat: Kep Penghapusan, Ijin Penghapusan dari KPKNL Setempat, BA Pencelaan, KIB/NUP,Foto BMN,
harga taksiran dari instansi terkait. Penghapusan BMN dari daftar BMN dapat dilakukan setelah adanya
Keputusan Penghapusan dari Kapolri Selaku PB dan sudah diadakan lelang untuk BMN tersebut dan
uang dari hasil lelang sudah disetor ke kas negara.
b)
(1)
(3)
pembuatan sertifikat, pagar dan papan nama untuk tanah dan bangunan
c) membuat/meng-update DBR (Daftar Barang Ruangan)/KIB (Kartu Identitas Barang)/DBL (Daftar
Barang Lainya).
d) menyampaikan jurnal transaksi BMN ke UAKPA (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran) setiap
bulan.
e) melakukan rekonsiliasi data dengan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) setiap
semester.
N
Semes
Tahu
o
1
Uraian
ter
nan
.
2
.
5
.
6
.
7
.
8
.
9
Back Up/ADK
3
.
f)
Semes
Tahu
o
1
Uraian
ter
nan
.
2
.
3
.
4
.
7
.
8
.
9
.
1
Back Up/ADK
5
.
0
.
1
1
.
1
2
.
1
3
.
1
4
.
1
5
.
g)
3) Tugas yang harus dilaksanakan di tingkat Polda/PPB-W (Pembantu pengguna barang tingkat
wilayah), yaitu :
a)
menyusun dan menyampaikan LBPPW (Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah) ke UAPPBE1;
b)
melakukan rekonsiliasi data dengan Kanwil DJKN (Direktorat Jenderal Kekayaan Negara)
N
Semes
Tahu
nan
o
1
Uraian
ter
.
2
.
6
.
7
.
8
.
9
Back Up/ADK
3
.
dlm
Pengerjaan
4
.
5
d)
Semes
Tahu
o
1
Uraian
ter
nan
.
2
.
3
.
4
5
.
6
BA RekondenganKanwil DJKN
Back Up/ADK
7
.
dlm
Pengerjaan
8
.
9
.
1
0
.
1
1
.
1
2
.
1
3
.
1
4
.
1
5
.
1
5
.
f.
1)
a)
b)
(1)
menginput ke aplikasi SIMAK BMN berdasarkan bukti perolehan barang (Kuitansi, Faktur,
(3)
mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi serta melaporkan ke KPKNL
setempat ;
(4)
mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi ke UAPPBW (Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang Wilayah);
(5)
c)
(1)
(2)
(3)
mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi serta melaporkan ke KPKNL
setempat ;
(4)
mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi ke UAPPBW (Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang Wilayah);
(5)
d)
(1)
(2)
(3)
(4)
menginput barang setelah barang mendapat nomor registrasi dan pengesahan dari DJPU;
(5)
(6)
mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi serta melaporkan ke KPKNL
setempat;
(7) mengirimkan Back Up/ADK dan membukukan jurnal transaksi ke UAPPBW (Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang Wilayah);
(8)
e)
(1)
(a)
agar semua BMN dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib
administrasi.
(b)
(2)
f)
(1)
(2)
Memperbaharui DBR dan DBL sesuai dengan hasil inventarisasi yang telah ditetapkan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan.
(3)
(4)
(5)
Untuk barang yang hilang/tidak diketemukan agar ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
g)
(1)
(2)
(3)
(4)
jangka waktu sewa Barang Milik Negara paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya
perjanjian, dan dapat diperpanjang
(5)
pembayaran uang sewa dilakukan secara sekaligus paling lambat pada saat
penandatanganan kontrak
(6)
selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola Barang hanya dapat
mengubah bentuk Barang Milik Negara tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan, dengan ketentuan
bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi Barang Milik Negara
h)
dihibahkan, atau disertakan sebagai modal pemerintah. Tata cara pengalihan status penggunaan Barang
Milik Negara antar Pengguna Barang
(1)
(a)
(b)
(c)
(2)
Tahap persetujuan
(3)
Pengelola Barang melakukan penelitian atas usulan Pengguna Barang setelah diterimanya
usulan secara lengkap, termasuk melakukan peninjauan lapangan dalam hal diperlukan.
(4)
(5)
(a)
kewajiban Pengguna Barang lama untuk menghapus barang tersebut dari Daftar
Barang Pengguna dengan keputusan Pengguna Barang; dan
(b)
pengalihan status penggunaan Barang Milik Negara tersebut dituangkan dalam berita
acara serah terima antara Pengguna Barang lama dan Pengguna Barang baru.
(6)
Tahap penghapusan :
(a)
pelaksanaan penghapusan dari Daftar Barang Pengguna berpedoman pada tata cara
penghapusan Barang Milik Negara sebagaimana diatur dalam Lampiran VI Peraturan Menteri Keuangan
ini;
(b)
(c)
(7)
(8)
Tahap pencatatan
(a)
(b)
i)
j)
penguasaannya.
Syarat: Kep Penghapusan, Ijin Penghapusan dari KPKNL Setempat, BA Pencelaan, KIB/NUP,Foto BMN,
harga taksiran dari instansi terkait. Penghapusan BMN dari daftar BMN dapat dilakukan setelah adanya
Keputusan Penghapusan dari Kapolri Selaku PB dan sudah diadakan lelang untuk BMN tersebut dan
uang dari hasil lelang sudah disetor ke kas negara.
k) Rekonsiliasi SIMAK BMN
(1) Rekonsiliasi BMN dilakukan setiap Semester, dan dilakukan antara:
(a) Internal Satker antara UAKPB dengan UAKPA;
(b) Antara Satker dengan KPKNL; dan
(c) Antara Satker dengan Bag Sarpras Polda selaku UAPPBW.
(2) Dalam pelaksanaan Rekonsiliasi BMN, Satker harus melengkapi dokumen-dokumen sebagai
berikut :
(a) BA Rekon internal UAKPB UAKPA
(b) BA Rekon internal Sarpras Bidkeu
(c) BA Rekon dengan KPKNL
(d) LBKP (Laporan Barang Kuasa Pengguna)
(e) Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Gabungan Intra-Ekstra
(f) LBKP (Laporan Barang Kuasa Pengguna)
(g) Barang Bersejarah, Aset Tak Berwujud dan Konstruksi dlm Pengerjaan
(h) LBKP (Laporan Barang Kuasa Pengguna) Persediaan
(i) Laporan Posisi BMN di Neraca
(j) Laporan Kondisi Barang
(k) Laporan Polisi Persediaan di Neraca
(l) Laporan Rincian Persediaan
(m) Laporan Neraca (dariAplikasi SAKPA)
(n) Rekonsiliasi BMN Periode berjalan (dari Aplikasi SAKPA)
(o) Catatan Atas Laporan BMN KPB (Aplikasi dan Manual)
(p) Back Up/ADK
(q) Sprin dan BA Stock Opname
2) Tingkat Polda/Pembantu Pengguna Barang Wilayah (PPBW)
a) Pembukuan Barang Milik Negara
(1) menerima Back Up/Softcopy/ADK/Data Kiriman dari Satker/KPB;
(2) meneliti dan memeriksa serta verifikasi kelengkapan dokumen/bukti perolehan BMN dari Satker;
(3) membukukan Jurnal transaksi harian, bulanan dan Semesteran SIMAK BMN Satker;
(4) membukukan jurnal transaksi Satker dan menggabungkan ke dalam Laporan SIMAK BMN
Polda/UAPPW.
b) Inventarisasi Barang Milik Negara
Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
pendataan BMN.
c) Dokumen sumber pada tingkat UPPB-W dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi :
(1) Laporan hasil inventarisasi dari UAKPB;
(2) Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) dari UAKPB;
(3) Surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi.
d) Keluaran dari inventarisasi
(1) dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB-W adalah
laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi BMN;
(2) tahap pelaporan;
(3) menyusun laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi BMN yang datanya berasal dari
himpunan hasil inventarisasi dari UPKPB atau laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi
BMN;
(4) meminta pengesahan atas laporan rekaputilasi hasil pelaksanaan inventarisasi BMN kepada
penanggung jawab UPPB-E1;
(5) menyampaikan laporan rekapitulasi hasil pelaksanaan inventarisasi kepada UPPB-E1.
e) Pelaporan Barang Milik Negara
(1) mengirimkan Back Up / Softcopy / ADK / Data ke Ssarpras Polri Selaku UAPPB-E1;
(2) mengirimkan Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah kepada Kapolri Selaku PB dan Asarpras
Kapolri Selaku UAPPB-E1;
(3) mengirimkan Laporan Barang Pembantu Pengguna Wilayah kepada Kanwil DJKN setempat.
f)
BAGIAN
PERLENGKAPAN
DAN
MESIN
KANTOR
b) membuat Surat Perintah Penerimaan Materiil (SPPM) diajukan kepada Karo Sarpras;
c) membuat Surat Telegram kepada Kasatker / Kasatwil tentang pemberitahuan
pengambilan barang.
4) Penghapusan
a) Syarat-syarat Penghapusan :
(1) Surat perintah pencelaan dari Kasatker;
(2) Berita Acara (BA) pencelaan yang memuat daftar BMN yang diusulkan untuk
dihapuskan dengan mencantumkan penjelasan bentuk format dengan urutan
sebagai berikut :
(a) nomor urut
(b) nama barang (sesuai laporan SIMAK BMN)
(c) nomor urut pendaftaran (sesuai laporan SIMAK BMN)
(d) tahun perolehan
(e) jumlah barang
(f) harga perolehan
(g) harga limit penjualan / harga taksiran
(h) keterangan
(i) foto barang yang diusulkan penghapusan.
b) Proses Penghapusan
Untuk BMN dengan nilai perolehan per unit dari 250 juta s/d 1 Milyar, prosesnya sbb :
(1) Satker pada jajaran Polda mengajukanusulan kepada Kapolda ditempat;
(2) Polda menindak lanjuti dengan melaksanakan penelitian kelengkapan administrasi
usulan penghapusan yang terdiri dari :
(a) Surat perintah pencelaan dari Kasatker setempat;
(b) Berita Acara (BA) pencelaan yang memuat daftar BMN yang diusulkan untuk
dihapus;
(c) foto barang yang diusulkan penghapusan.
(3) Setelah diajukan lengkap dan benar, Polda mengajukan usulan penghapusan tersebut ke
DJKN DepKeu cq KPKNL tingkat provinsi untuk mendapatkan persetujuan;
(4) Setelah terbit persetujuan dari KPKNL Provinsi, Kapolda melalui Assarpras Kapolri
menerbitkan skep penghapusan.
b. Prosedur Pelaporan :
1) laporan barang bergerak alat kantor dan rumah tangga dan computer ke Mabes Polri setiap 6 (enam)
bulan sekali (per semester);
2) laporan Kapor (rencana kebutuhan);
3) laporan pelaksanaan pendistribusian;
BA penghapusan
Bengkulu,
Juni 2015
MUNANZAR WIJIONO
BRIGADIR POLISI NRP 82081012
MENGETAHUI
KEPALA KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU
: .
3.Kasetum
: .
4.Wakapolda
: .