I. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Dasar
4. Ruang lingkup ….
2
4. Ruang lingkup
a. Pembangunan Konstruksi;
B. Sistematika.
I. PENDAHULUAN
II. TUGAS POKOK
III. PELAKSANAAN
IV. ADMINISTRASI
V. PENUTUP
III. Pelaksanaan
meteran yang ada di lapangan dengan merujuk kepada tagihan yang kenaikannya
cukup siginifikan pada dokumen tagihan.
b. Melakukan pencocokan dan penelitian pemakaian air PDAM Polda NTB, pencocokan
dan penelitian air PDAM dilakukan dengan mencocokan tagihan air dari PDAM
dengan meteran air yang ada di lapangan dengan merujuk kepada tagihan yang
kenaikannya cukup siginifikan pada dokumen tagihan.
c. Legislasi tagihan listrik dan air Polda NTB, setelah melakukan Coklit tagihan listrik
dan air dari PLN dan PDAM selanjutnya diajukan legislasi kepada Kabag/kasubbag
Prasintal dan Karo sarpras Polda NTB.
d. Rekapitulasi pemakaian listrik dan air Polda NTB, dilakukan rekapitulasi pemakaian
listrik dan air setiap bulannya.
e. Pemanfaatan aset Polri oleh pihak ketiga, dalam pelaksanaan sewa- menyewa asset
Polri oleh pihak ketiga, penyewa mengajukan permohonan sewa kepada
kasatker/Kasatwil melalui surat permohonan sewa, selanjutnya Kasatker/Kasatwil
mengajukan permohonan dengan tanda tangan Kapolda NTB kepada KPKNL
wilayah masing-masing dengan melengkapi dokumen-dokumen persyaratan antara
lain:
a). Detail BMN Tanah yang akan di PSP (NUP,Kode barang,lokasi,luas nilai
perolehan,Dokumen kepemilikan/SHP/Akte dan KIB)
h. Penghapusan BMN
Bag Faskon Ro Sarpras selaku Pembina fungsi mengarahkan Kasatker selaku Kuasa
pengguna barang untuk melakukan Proses Penghapusan BMN tanah dan
bangunan karena sebab penyerahan kepada Pengelola barang, pemindahtanganan,
alih status kepada pengguna barang lain dan pemusnahan.
5
Pensertifikatan aset tanah BMN Polri diusulkan melalui dua mekanisme yakni:
1) melalui usulan langsung dan anggaran terpusat dari Kemenkeu (KPKNL)
2) melalui anggaran DIPA Polri.
Pensertifikatan melalui anggaran terpusat oleh KPKNL ke BPN apabila data asset
tanah Polri yang belum sertifikat telah dilaporkan sebelumnya kepada Pengelola
Barang/Kemenkeu (KPKNL) melalui laporan aplikasi SIMANTAP dan selanjutnya
Pengguna Barang/Satker selaku kuasa pengguna barang menindaklanjuti dengan:
1) Koordinasi dengan KPKNL untuk rencana proses pensertifikatan
2) melengkapi dokumen pensertifikatan diantaranya dokumen kepemilikan/alas
hak berupa Surat Keputusan Hibah tanah, BAST hibah tanah, SPPT, kwitansi
pembelian/Akta dan Surat Kuasa pengurusan sertifikat dari Pengguna Barang.
3) Koordinasi dengan BPN setempat untuk kelengkapan/verifikasi administrasi
pensertifikatan.
4) Pengukuran luas tanah oleh BPN didampingi staf Satker yang menguasai aset
selaku penunjuk batas di lapangan.
5) Memenuhi Panggilan BPN untuk menandatangani penyerahan sertifikat.
Pensertifikatan melalui anggaran DIPA Polri dilakukan dengan prosedur:
1) Satker koordinasi dengan BPN setempat untuk mendapatkan rincian biaya
pembuatan sertifikat.
2) Berdasarkan rincian biaya dari BPN kemudian Satker mengusulkan anggaran
biaya sertifikat tersebut melalui Biro Rena Polda.
2) satker melengkapi dokumen pensertifikatan tanah diantaranya dokumen
kepemilikan/alas hak berupa Surat Keputusan Hibah tanah, BAST hibah tanah,
SPPT, kwitansi pembelian/Akta dan Surat Kuasa pengurusan sertifikat dari
Pengguna Barang.
3) Koordinasi dengan BPN setempat untuk kelengkapan/verifikasi administrasi
pensertifikatan.
4) Pengukuran luas tanah oleh BPN didampingi staf Satker yang menguasai aset
selaku penunjuk batas di lapangan.
5) Memenuhi Panggilan BPN untuk menandatangani penyerahan sertifikat.
3. PENUTUP
c. SOP ini sebagai pedoman, acuan dan kerangka kerja bagi unsure pengemban
pelaksana rehabilitasi terhadap Anggota/PNS Polri;
e. Pedoman Standar Oprasional Prosedur (SOP) Faskon ini tetap berlaku sejak tanggal
di tetapkan.
PENGAJUAN SEWA
1. PERMOHONAN/USULAN SEWA
Terhadap Tanah/bangunan
Terhadap Tanah/Bangunan
PERJANJIAN SEWA
Prosedur sewa Barang Milik Negara
Terhadap Tanah/Bangunan
Sebagian Tanah/Bangunan
- Untuk sebagian tanah dan bangunan jangka waktu sewa paling lama 5 (lima) tahun
sejak ditandatanganinya perjanjian ( priodesitas sewannya per tahun dan perbulan).
- Untuk sebagian tanah dan bangunan jangka waktu sewa selama 5 (lima) tahun
sejak ditandatanganinya perjanjian (priodesitas sewanya per hari dan per jam).
PERJANJIAN
Sewa BMN
PEMBAYARAN SEWA
Sewa BMN
a. Pertahun, waktu pembayaran 2 (dua) hari kerja sebelum penandatanganan
perjanjian dengan cara menyetor ke Kas Umum Negara yang dibuktikan
dengan bukti setor.
b. Perbulan, waktu pembayaran 2 (dua) hari kerja sebelum penandatanganan
perjanjian dengan cara menyetor ke Kas Umum Negara yang dibuktikan
dengan bukti setor.
c. Perhari, waktu pembayaran sebelum penandatanganan perjanjian dengan
cara tunai kepada pejabat pengurus BMN dan dengan cara setor ke rekening
kas bendahara penerimaan yang dibuktikan dengan bukti setor/kwitansi.
d. Per jam, waktu pembayaran sebelum penandatanganan perjanjian dengan
cara tunai kepada pejabat pengurus BMN dan dengan cara setor ke rekening
kas bendahara penerimaan yang dibuktikan dengan bukti setor/kwitansi.
e. BMN luar Negeri dengan pembayaran di luar negeri pembayarannya 1 (satu)
hari sebelum penandatanganan perjanjian dengan cara menyetor ke rekening
Kas bendahara penerimaan yang dibuktikan dengan bukti setor.
PENGAMANAN
Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa baik untuk
mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang maupun
hilangnya barang.
Penyewwa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan sewa.
PEMELIHARAAN
Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yyang disewa untuk menjaga
kondisi dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk di
gunakan ecara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya yang timbul dari
pemakaian dan pemanfaatan BMN sesaui ketentuan peraturan perundang-udangan.
Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang di
sewakan yang terjadi selama masa sewa hingga kemballi ke kondisi pada saat awal
sewa.
PERUBAHAN BENTUK
PENATA USAHAAN
SEWA BMN
a. Penatausahan pelaksanaan sewa dilakukan oleh Pengguna dan pengelola.
b. Pengguna/kuasa pengguna barang menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan sewa BMN kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum perhitungan satu tahun sejak diterbitkannya persetujuan sewa oleh
pengelola barang.
c. Pengguna/kuasa pengguna Barang melaporkan berakhirnya pelaksanaan sewa BMN
kepada pengelola barang pada akhir masa sewa dengan dilampiri BAST barang.
d. Pengguna/Kuasa Pengguna Barang mengungkapkan informasi mengenai BMN yang
disewakan kedalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sesuai dengan
kewenangannya
PENGAKHIRAN
SEWA BMN
Berakhirnya sewa
- Berakhirnya jangka waktu sewa.
- Pengelola Barang Mencabut Perstujuan sewa dalam rangka pengawasan dan
pengendalian.
- Ketentuan lain sesuai peraturan perundang-undangan.
a. Penyewa wajib menyerahkan BMN pada saat berkahirnya sewa dalam keadaan baik
dan layak digunakan secara optimal sesuai fungsi dan peruntukannya, dan
dituangkan dalam BAST.
b. Pengelola/pengguna melakukan pengecekan BMN yang disewakan sebelum BAST
ditandatangani guna memastikan kelayakan kondisi BMN.
c. Penandatanganan BAST dilakukan setelah kewajiban penyewa di penuhi.
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN SEWA bmn