Anda di halaman 1dari 2

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN

Berkenaan dengan telah diberlakukannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor


246/PMK.06/ 2014 tentang Tata Cara Penggunaan Barang Milik Negara, maka ketentuan-
ketentuan terkait penggunaan Barang Milik Negara dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
96/ PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara dinyatakan tidak berlaku. Untuk selanjutnya tata cara
dan proses persetujuan penggunaan Barang Milik Negara (BMN) tunduk pada Peraturan Menteri
terbaru dimaksud.

BATASAN PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN SBB:


BMN dengan Nilai Perolehan > 100jt
1. Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan yang harus ditetapkan
status penggunaannya oleh Pengelola Barang, yaitu:
a. barang-barang yang mempunyai bukti kepemilikan, seperti sepeda motor, mobil,
kapal, pesawat terbang;
b. barang-barang dengan nilai perolehan di atas Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per unit/satuan.
2. BMN selain tanah dan/atau Bangunan yang tidak memiliki bukti kepemilikan
yang ditetapkan oleh Pengelola Barang (KPKNL, Kanwil DJKN, Kantor Pusat DJKN)
yaitu BMN dengan nilai perolehan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per
unit/satuan;
3. Untuk tanah dan/atau bangunan yang belum memiliki bukti kepemilikan dapat diganti
dengan :
a. Akte jual beli (AJB);
b. Girik;
c. Letter C;
d. Berita Acara Serah Terima (BAST) terkait perolehan barang;
e. Surat Pernyataan Tanggung Jawab bermaterai cukup dari pejabat struktural yang
berwenang (sesuai pelimpahan kewenangan) dengan format surat pernyataan sesuai
Lampiran II Peraturan dimaksud (terlampir);
f. Surat Keterangan dari Lurah/Camat setempat yang memperkuat pernyataan dari satker
yang mengajukan PSP;
g. Surat Permohonan Pendaftaran hak atas tanah dari satuan Kuasa Pengguna Barang.
4. Bahwa dengan adanya surat pernyataan tersebut pada angka 2 (dua) di atas, TIDAK
menggugurkan kewajiban Pengguna Barang/Kuasa pengguna barang muntuk Barang
Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan harus ditetapkan status penggunaannya
oleh Pengelola Barang.
BMN dengan nilai < s/d100 jt
5. Barang Milik Negara selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan sampai
dengan Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per unit/satuan ditetapkan status
penggunaannya oleh Pengguna Barang.

Yang Dikecualikan dari objek PSP BMN adalah BMN berupa:


1. Barang Persediaan
2. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
3. Barang Yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan
4. Barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan, yamg
direncanakan untuk diserahkan
5. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS)
6. Aset Tetap Renovasi (ATR)
Dokumen Persyaratan Pengajuan Permohonan Penetapan Status
Penggunaan :

1. Surat permohonan penetapan status penggunaan dari Pengguna Barang atau satker yang
menerima pelimpahan wewenang dari Pengguna Barang
2. Lampiran daftar BMN dari Surat permohonan penetapan status penggunaan tersebut dibuat
dalam daftar/ kolom tabel yang sekurang kurangnya berisi kolom : No urut, Kode Barang,
NUP, Nama Barang, Merk/Tipe, Tahun Perolehan, Nilai Perolehan, Nilai Buku, Keterangan
(Nomor Kendaraan/No. SHP/No. IMB).
3. Surat Pernyataan Kesanggupan Menjaga dan menyimpan aset BMN dan dokumen BMN dan
dokumennya
4. Fotokopi surat keputusan pendelegasian wewenang dari Pengguna Barang.
5. Fotokopi sertifikat tanah a.n. Pemerintah RI (khusus tanah).
6. Fotokopi IMB, atau dokumen perolehan lainnya (khusus bangunan)
*Jika point 6 & 7 diatas tidak/belum ada, dilengkapi dengan Point 3 Batasan PSP.
7. Fotokopi STNK dan/atau BPKB atau proses mutasinya (khusus kendaraan bermotor) *Jika
hilang maka lampirkan surat laporan kehilangan dari kepolisian setempatdan Surat
Pernyataan Tanggung Jawab bermaterai cukup dari pejabat struktural yang berwenang
(sesuai pelimpahan kewenangan) dengan format surat pernyataan sesuai Lampiran II
Peraturan dimaksud
8. Fotocopy dokumen kepemilikan BMN pada poin 6,7 & 8 harus disertai dengan surat
keterangan dari pejabat struktural yang berwenang (sesuai pelimpahan kewenangan) yang
menyatakan kebenaran fotocopy dokumen tersebut (terlampir)
9. Fotokopi KIB (Tanah/Bangunan/Kendaraan).
10. Laporan Kondisi Barang pada aplikasi SIMAK BMN Semester terakhir.
11. Backup Simak terakhir
12. Foto BMN (asli dan berwarna)
13. Kuasa Pengguna Barang mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada
Pengguna Barang disertai dengan asli dokumen kepemilikan dan dokumen pendukung
lainnya atas tanah dan/atau bangunan yang bersangkutan paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterimanya dokumen kepemilikan.
14. Pengguna Barang mengajukan permintaan penetapan status penggunaan kepada Pengelola
Barang dengan disertai asli dokumen kepemilikan dan dokumen pendukung lainnya paling
lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya usulan dari Kuasa Pengguna Barang.

Anda mungkin juga menyukai