Anda di halaman 1dari 21

Lampiran I

Surat Sekretaris Utama BPS


Nomor : B-846/02000/PL.530/07/2023
Tanggal : 11 Juli 2023

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN


TINDAK LANJUT HASIL SENSUS BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
PETUNJUK PELAKSANAAN TINDAK LANJUT
HASIL SENSUS BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

A. Pengertian

1. Sensus Barang Milik Negara (BMN) di lingkungan Badan Pusat Statistik merupakan
kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan hasil pendataan
BMN selain Persediaan dan Konstruksi Dalam Pengerjaan di lingkungan Badan
Pusat Statistik yang dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

2. Barang Milik Negara Tidak Ditemukan adalah BMN yang tercatat pada pembukuan
satuan kerja, namun pada saat dilakukan Sensus BMN tidak ditemukan fisiknya.

3. Barang Milik Negara Berlebih adalah BMN yang ditemukan pada saat pelaksanaan
Sensus BMN, namun belum pernah tercatat pada pembukuan satuan kerja.

4. Daftar Barang Hasil Sensus (DBHS) adalah Daftar Barang yang memuat hasil
Sensus BMN. DBHS meliputi DBHS Kondisi Baik, DBHS Kondisi Rusak Ringan,
DBHS Kondisi Rusak Berat, DBHS Berlebih, DBHS Tidak Ditemukan, dan DBHS
Sengketa.

B. Objek

Petunjuk ini meliputi tindak lanjut hasil sensus yang dilaksanakan oleh Badan
Pusat Statistik pada tahun 2021 dengan objek sebagai berikut:

1. BMN Tidak Ditemukan yang menjadi objek sensus pada tahun 2021 dengan nilai
sampai dengan Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah);

2. BMN Tidak Ditemukan yang menjadi objek sensus pada tahun 2021 dengan nilai di
atas Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah);

3. BMN Kondisi Baik, Rusak Ringan, dan Rusak Berat yang menjadi objek sensus pada
tahun 2021.

2
C. Tindak Lanjut BMN Tidak Ditemukan Hasil Sensus BMN Tahun 2021 dengan
nilai sampai dengan Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah)

1. Kuasa Pengguna Barang melakukan penelusuran terhadap BMN yang tercantum


dalam Daftar Barang Hasil Sensus (DBHS) Tidak Ditemukan.

2. Dalam melakukan penelusuran BMN yang tercantum dalam DBHS Tidak Ditemukan,
Kuasa Pengguna Barang membentuk Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Sensus BMN (untuk selanjutnya disebut sebagai Tim) dengan Surat Keputusan
Kuasa Pengguna Barang sebagaimana contoh format dalam Lampiran II angka 1.

3. Tim tersebut berjumlah gasal dengan minimal anggota berjumlah 3 (tiga) orang.

4. Tim melaksanakan penelusuran untuk memastikan keberadaan dan/atau kondisi


BMN yang tercantum pada DBHS Tidak Ditemukan.

5. Dalam hal hasil pelaksanaan penelusuran terhadap hal-hal sebagai berikut:

a. BMN Ditemukan, maka Tim berhak menentukan kondisi (Baik/Rusak


Ringan/Rusak Berat) atas BMN dimaksud. BMN yang dinyatakan dalam kondisi
Baik/Rusak Ringan disajikan kembali sebagai aset aktif untuk digunakan dalam
operasional pemerintah yang ditindaklanjuti melalui penyesuaian pencatatan
pada apllikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI), sedangkan
BMN yang dinyatakan Rusak Berat disajikan sebagai aset yang dihentikan dari
operasional pemerintah dan dengan segera ditindaklanjuti melalui
pemindahtanganan BMN.

b. BMN dinyatakan salah catat/duplikasi catat, maka Kuasa Pengguna Barang


membuat Surat Keterangan Kesalahan Pencatatan sebagaimana contoh format
dalam Lampiran II angka 2, yang ditindaklanjuti dengan melakukan transaksi
koreksi pencatatan pada aplikasi SAKTI.

c. BMN Tidak Ditemukan, maka Kuasa Pengguna Barang membuat Surat


Pernyataan sebagaimana contoh format dalam Lampiran II angka 3 yang memuat
bahwa BMN Tidak Ditemukan dinyatakan hilang untuk kemudian ditindaklanjuti
melalui pengajuan usulan penghapusan BMN.

6. Tim menyusun Berita Acara Penelusuran sebagaimana contoh format dalam


Lampiran II angka 4, yang sekurang-kurangnya memuat Daftar Barang Hasil
Penelusuran BMN dan rekomendasi tindak lanjut atas hasil penelusuran
sebagaimana contoh format dalam Lampiran II angka 5.

7. Usulan Penghapusan BMN atas BMN Tidak Ditemukan diajukan kepada Pengguna
Barang sekurang-kurangnya dengan disertai dokumen sebagai berikut:

3
a. Fotokopi/Scan Surat Keputusan Pembentukan Tim Penyelesaian Tindak Lanjut
Hasil Sensus BMN;
b. Daftar BMN yang diusulkan untuk dihapuskan;
c. Daftar Barang Hasil Sensus Tidak Ditemukan;
d. Berita Acara Penelusuran;
e. Daftar Barang Hasil Penelusuran;
f. Surat Pernyataan terkait BMN Tidak Ditemukan yang ditandatangani oleh Kuasa
Pengguna Barang bersangkutan, sekurang-kurangnya memuat:
i) Identitas Kuasa Pengguna Barang;

ii) Pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran permohonan


yang diajukan, baik materiil maupun formil; dan

iii) Pernyataan bahwa BMN hilang.

8. Pengguna Barang melakukan penelitian terhadap usulan penghapusan BMN yang


disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang. Dalam pelaksanaan penelitian,
Pengguna Barang dapat meminta keterangan/penjelasan terkait usulan
penghapusan BMN dari Kuasa Pengguna Barang.

9. Dalam hal BMN hasil penelusuran, Pengguna Barang atau Kuasa Pengguna Barang
yang menerima pelimpahan kewenangan Pengguna Barang dapat melibatkan Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

10. Kuasa Pengguna Barang menyampaian Laporan Pelaksanaan Penghapusan BMN


sebagaimana contoh format dalam Lampiran II angka 6 kepada Pengguna Barang
dan Pengelola Barang paling lambat 2 (dua) bulan setelah tanggal Surat Persetujuan
Penghapusan BMN dengan dilampiri dokumen transaksi penghapusan BMN pada
aplikasi Penatausahaan BMN (SAKTI).

D. Tindak Lanjut Sensus BMN Tidak Ditemukan Hasil Sensus BMN Tahun 2021
dengan nilai di atas Rp100.000.000,- (serratus juta rupiah)

1. Kuasa Pengguna Barang melakukan penelusuran terhadap BMN yang tercantum


dalam Daftar Barang Hasil Sensus (DBHS) Tidak Ditemukan dengan nilai perolehan
di atas Rp100.000.000,- (seratus juta rupiah).

2. Dalam melakukan penelusuran BMN yang tercantum dalam DBHS Tidak Ditemukan,
Kuasa Pengguna Barang membentuk Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus

4
BMN (untuk selanjutnya disebut sebagai Tim) dengan Surat Keputusan Kuasa
Pengguna Barang (Poin C angka 2).

3. Tim tersebut berjumlah gasal dengan minimal anggota berjumlah 3 (tiga) orang.

4. Tim melaksanakan penelusuran untuk memastikan keberadaan dan/atau kondisi


BMN yang tercantum pada DBHS Tidak Ditemukan.

5. Dalam hal hasil pelaksanaan penelusuran terdapat hal-hal sebagai berikut:

a. BMN Ditemukan, maka Tim berhak menentukan kondisi (Baik/Rusak


Ringan/Rusak Berat) atas BMN dimaksud. BMN yang dinyatakan dalam kondisi
Baik/Rusak Ringan disajikan kembali sebagai aset aktif untuk digunakan dalam
operasional pemerintah yang ditindaklanjuti melalui penyesuaian pencatatan
pada apllikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI), sedangkan
BMN yang dinyatakan Rusak Berat disajikan sebagai aset yang dihentikan dari
operasional pemerintah dan dengan segera ditindaklanjuti melalui
pemindahtanganan BMN.

b. BMN dinyatakan salah catat/duplikasi catat, maka Kuasa Pengguna Barang


membuat Surat Keterangan Kesalahan Pencatatan sebagaimana contoh format
dalam Lampiran II angka 2, yang ditindaklanjuti dengan melakukan transaksi
koreksi pencatatan pada aplikasi SAKTI.

c. BMN Tidak Ditemukan, maka Kuasa Pengguna Barang membuat Surat


Pernyataan sebagaimana contoh format dalam Lampiran II angka 3 yang memuat
bahwa BMN Tidak Ditemukan dinyatakan hilang untuk kemudian ditindaklanjuti
melalui pengajuan usulan penghapusan BMN.

6. Pengajuan usulan Penghapusan BMN yang dinyatakan hilang sebagaimana


dimaksud pada angka 5 huruf c mengikuti ketentuan yang diatur dalam tata cara
Penghapusan BMN karena sebab-sebab lain.

E. BMN Kondisi Baik, Rusak Ringan, dan Rusak Berat

BMN sebagaimana tercantum dalam DBHS Kondisi Baik dan DBHS Kondisi
Rusak Ringan disajikan dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna Barang sebagai aset
aktif untuk digunakan dalam operasional pemerintah. Satuan Kerja melakukan
penyesuaian kondisi BMN dalam aplikasi SAKTI melalui transaksi perubahan kondisi
barang. Untuk BMN yang dinyatakan Rusak Berat, dilakukan penyesuaian kondisi barang
melalui transaksi perubahan kondisi barang dan disajikan sebagai aset yang dihentikan
dari operasional pemerintah untuk dengan segera ditindaklanjuti melalui
Pemindahtanganan BMN.

5
F. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

1. Pengguna Barang dalam melakukan penelitian terhadap usulan Penghapusan BMN


Tidak Ditemukan dapat melibatkan APIP.

2. APIP bertugas untuk memberikan review dan/atau rekomendasi terhadap


pelaksanaan penghapusan BMN Tidak Ditemukan atas hasil sensus.

3. Pengguna Barang menyampaikan permohonan review kepada APIP dengan


melampirkan Daftar Barang Hasil Sensus dan Berita Acara Penelusuran serta
identifikasi awal atas usulan dimaksud.

G. Ketentuan Lain-lain

1. Dalam hal ditemukan adanya tuntutan Ganti Rugi:

a. Tuntutan Ganti Rugi yang timbul dari hilangnya BMN dan dapat mengakibatkan
kerugian negara merupakan hal yang terpisah dari proses penghapusan atas
BMN tidak ditemukan hasil sensus.

b. Proses Ganti Rugi akibat hilangnya BMN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku mengenai Tuntutan Ganti Rugi.

2. Pelaksanaan Penghapusan BMN Tidak Ditemukan Hasil Sensus BMN sebagaimana


diatur di dalam Modul disajikan dalam Laporan Barang Milik Negara.

6
Lampiran II
Surat Sekretaris Utama BPS
Nomor : B-846/02000/PL.530/07/2023
Tanggal : 11 Juli 2023

Format Dokumen
Tindak Lanjut Hasil Sensus Barang Milik Negara
di Lingkungan Badan Pusat Statistik
1. Contoh Format SK Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK ... (1)


SELAKU KUASA PENGGUNA BARANG
NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL SENSUS


BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA
BADAN PUSAT STATISTIK ... (1)

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK ... (1),

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Berita Acara Hasil Sensus Barang

Milik Negara Nomor … tanggal …, terdapat Barang Milik

Negara (BMN) yang tidak ditemukan;

b. bahwa untuk melakukan tindak lanjut atas Hasil Sensus


BMN berupa barang tidak ditemukan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu dibentuk Tim Penyelesaian
Tindak Lanjut Hasil Sensus Barang Milik Negara di
Lingkungan Satuan Kerja Badan Pusat Statistik … (1);

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor

39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3683);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2022 tentang Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2023
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
208, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6827);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 6523);
4. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan
Pusat Statistik (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 139);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1977), sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
76/PMK.06/ 2019 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 549);
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015
tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab
Tertentu dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 20);
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016
tentang Penatausahaan Barang Milik Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1817);
8. Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 5 Tahun 2023
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat
Statistik Provinsi dan Badan Pusat Statistik
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2023 Nomor 429);
9. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun
2019 tentang Pelimpahan Wewenang Pengajuan Penetapan
Status Penggunaan, Persetujuan Pemanfaatan,
Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara
di Lingkungan Badan Pusat Statistik;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK ... (1)


TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYELESAIAN TINDAK
LANJUT HASIL SENSUS BARANG MILIK NEGARA DI
LINGKUNGAN SATUAN KERJA BADAN PUSAT STATISTIK ... (1)

KESATU : Menetapkan susunan keanggotaan Tim Penyelesaian Tindak


Lanjut Hasil Sensus Barang Milik Negara di Lingkungan
Satuan Kerja Badan Pusat Statistik ... (1) yang selanjutnya
disebut Tim sebagaimana dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU


mempunyai tugas melakukan penyelesaian tindak lanjut hasil
Sensus Barang Milik Negara di Lingkungan Satuan Kerja
Badan Pusat Statistik … (1) dengan melakukan kegiatan
antara lain:
a. Melakukan penelusuran keberadaan Barang Milik Negara
yang tertuang dalam Daftar Barang Hasil Sensus Tidak
Ditemukan di Lingkungan Satuan Kerja Badan Pusat
Statistik … (1);
b. Menentukan kondisi Barang Milik Negara yang ditemukan
hasil penelusuran;
c. Membuat berita acara hasil penelusuran Barang Milik
Negara di lingkungan Satuan Kerja Badan Pusat Statistik
… (1);
d. Menindaklanjuti hasil penelusuran Barang Milik Negara
dengan rincian sebagai berikut:
1) mengajukan usulan reviu ke Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) terhadap Barang Milik Negara yang
tidak ditemukan;
2) mengajukan usulan penghapusan terhadap Barang
Milik Negara yang ditemukan kondisi rusak berat;
3) melakukan pencatatan penggunaan kembali dan
perubahan kondisi terhadap Barang Milik Negara yang
ditemukan kondisi baik atau rusak ringan;
4) memutakhirkan dan mencetak Daftar Barang
Ruangan;
e. melaksanakan rekomendasi APIP berdasarkan Laporan
Hasil Reviu (LHR);
f. Menatausahakan seluruh Barang Milik Negara hasil
penyelesaian tindak lanjut Sensus Barang Milik Negara.

KETIGA : Masa kerja Tim adalah 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya


Keputusan ini dan dapat diperpanjang.

KEEMPAT : Seluruh biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya


Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Badan Pusat Statistik.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ... (2)


Pada tanggal ... (3)

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK ... (1),

... (4)
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT
STATISTIK … (1)
NOMOR … TAHUN ...
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYELESAIAN TINDAK
LANJUT HASIL SENSUS BARANG MILIK
NEGARA DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT
STATISTIK … (1)

SUSUNAN TIM PENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL SENSUS


BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA
BADAN PUSAT STATISTIK … (1)

Kedudukan dalam
No Nama Jabatan
Tim
(1) (2) (3) (4)

1. … … …

2. … … …

3. … … …

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK … (1),

… (4)

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan nama Satuan Kerja
(2) Diisi dengan tempat pembuatan SK
(3) Diisi dengan tanggal penetapan SK
(4) Diisi dengan nama Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Barang
2. Contoh Format Surat Keterangan Kesalahan Pencatatan

…….(1)
SURAT KETERANGAN
NOMOR KET-.... ... /.... ... / (2)

Yang bertandatangan di bawah ini:


nama : (3);
jabatan : (4);
dengan ini menerangkan bahwa,

.. . ... ... ... ... ... ....... .. ..... . .... ... . ..... .... . .... . .. . .. .. ... .. .. (5) ...... ..
..························...···························...······...

Surat Keterangan ini dibuat dengan kondisi sebenarnya dan digunakan untuk
keperluan perbaikan pencatatan BMN

Kepala……(6),

(tanda tangan)

..........(7)
NIP. (8)

Petunjuk Pengisian:
(1) Logo, nama, dan alamat satuan kerja.
(2) Diisi dengan nomor surat satuan kerja
(3) Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani.
(4) Diisi dengan jabatan pihak yang menandatangani.
(5) Diisi dengan pernyataan yang menerangkan adanya kesalahan pencatatan
BMN disertai dengan rincian BMN (apabila jumlahnya banyak dapat
dibuatkan dalam lampiran).
(6) Diisi dengan satuan kerja
(7) Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani
(8) Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
3. Contoh Format Surat Pernyataan Kepala Satuan Kerja

…….(1)
SURAT PERNYATAAN
NOMOR ....... /…... /…….. (2)

Yang bertandatangan di bawah ini:


nama : (3);
jabatan : (4);
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa,
1. ……………………………………………………………….... (5)……………….
2. ………………………………………………………………………………………

Dst……………………………………………………………………………………………
Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

Kepala………(6),

(tanda tangan)

..........(7)
NIP. (8)

Petunjuk Pengisian:
(1) Logo, nama, dan alamat satuan kerja.
(2) Diisi dengan nomor surat satuan kerja
(3) Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani.
(4) Diisi dengan jabatan pihak yang menandatangani.
(5) Diisi dengan pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran
permohonan yang diajukan, baik materil maupun formil dan pernyataan bahwa BMN
hilang dan tidak Ditemukan setelah dilakukan sensus dan penelusuran kembali
(6) Diisi dengan satuan kerja
(7) Diisi dengan nama pejabat yang menandatangani
(8) Diisi dengan NIP pejabat yang menandatangani
4. Contoh Format Berita Acara Penelusuran

…………………… (1)

Berita Acara Penelusuran

Barang Milik Negara (BMN) Tidak Ditemukan Hasil Sensus BMN

Oleh Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN

di Lingkungan Satuan Kerja ..................... (2)

Nomor : ......./........./ ........./ ........./ ......... (3)

Pada hari ini .... (4), tanggal ...... (4), Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN telah
menyelesaikan penelusuran yang dimulai tanggal ........ (5) terhadap BMN tidak ditemukan sebanyak
............ (6) unit senilai .......................7) di lingkungan Satuan Kerja ................. (2) berdasarkan Berita
Acara (BA) Sensus BMN Tahun 2021 Nomor ....................................... (8), dengan penjelasan sebagai
berikut:

I. DASAR

a. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5533).
b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.02/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Wewenang dan
Tanggung Jawab Tertentu dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang.
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan
dan Penghapusan Barang Milik Negara.
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tatacara Pelaksanaan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara.
f. .......................................................... (9)
g. ......................................................... (8)
h. ........................................................ (10)

II. LOKASI, WAKTU DAN METODE


1. Lokasi:
Kantor BPS ...............(2) yang berkedudukan di ...................................... (11)
2. Waktu Pelaksanaan:
Penelusuran dilaksanakan pada tanggal ............(5) sampai dengan ........... (12).
3. Metode Penelusuran:
Metode Penelusuran dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
a. .................................. (13)
b. ................................. (13)

III. SASARAN DAN HASIL PENELUSURAN

1. Sasaran hasil penelusuran meliputi keberadaan dan kondisi fisik BMN.


2. Hasil penelusuran terhadap BMN yang tidak ditemukan dalam Sensus BMN Satuan Kerja
.............(2) terdapat beberapa kondisi yaitu:

a. BMN Ditemukan dengan kondisi ...(14)....... sebanyak ..........(15).. unit dengan nilai
.................(16).

b. BMN salah/duplikasi catat sebanyak ...........(17) unit dengan nilai ...................(18).

c. BMN tidak ditemukan sebanyak ............(19) unit dengan nilai ................(20).

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan dan penelitian fisik, Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus
BMN Satuan Kerja ...................(2), memutuskan akan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk BMN ditemukan dengan kondisi fisik sudah rusak berat maupun scrap akan ditindaklanjut
dengan proses penghapusan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Untuk BMN yang tidak ditemukan, Satuan Kerja .................(2) mengusulkan reviu dan
melaksanakan rekomendasi hasil reviu oleh APIP.

Demikian Berita Acara Penelusuran ini dibuat sebagai tindak lanjut penyelesaian Sensus BMN
tahun 2021.

Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN

Jabatan
No. Nama/Jabatan Kedinasan Tanda tangan
Kepanitiaan
1. ……………………… (21)
..............(23) ……….(24)
....................................................(22)

2. ……………………… (21)
..............(23) ……….(24)
....................................................(22)

3. ……………………… (21)
..............(23) ……….(24)
....................................................(22)

Petunjuk Pengisian:
(1) Logo, nama, dan alamat satuan kerja.
(2) Diisi dengan satuan kerja.
(3) Diisi dengan nomor surat satuan kerja.
(4) Diisi dengan hari tanggal berita acara.
(5) Diisi dengan tanggal mulai kegiatan penelusuran.
(6) Diisi dengan kuantitas BMN Tidak Ditemukan.
(7) Diisi dengan nilai BMN Tidak Ditemukan (beserta nilai terbilang).
(8) Diisi dengan Nomor dan tanggal BA Hasil Sensus Satuan Kerja.
(9) Diisi dengan nomor SK Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN.
(10) Diisi dengan nomor dan tanggal DIPA Satuan Kerja.
(11) Diisi dengan alamat kantor Satuan Kerja.
(12) Diisi dengan tanggal berakhirnya kegiatan penelusuran.
(13) Diisi dengan metode penelusuran yang digunakan, misalnya:
a. Melakukan pemeriksaan fisik di lapangan/ruangan yang diindikasikan terdapat BMN tersebut.
b. Melakukan pemeriksaan terhadap data pengembalian BMN dari subject matter dengan
menyandingkan data BMN tidak ditemukan.
c. Melakukan pemeriksaan fisik BMN yang telah dikembalikan dari subject matter di gudang
penghapusan.
(14) Diisi dengan kondisi barang ditemukan misalnya baik, rusak ringan, rusak berat, atau bahkan rusak
berat dalam bentuk scrap.
(15) Diisi dengan kuantitas BMN sesuai kondisi pada poin (14).
(16) Diisi dengan nilai BMN sesuai kondisi pada poin (14).
(17) Diisi dengan kuantitas BMN yang salah/duplikasi catat.
(18) Diisi dengan nilai BMN yang salah/duplikasi catat.
(19) Diisi dengan kuantitas BMN tidak ditemukan.
(20) Diisi dengan nilai BMN tidak ditemukan.
(21) Diisi dengan nama anggota Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN
(22) Diisi dengan jabatan kedinasan anggota Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN.
(23) Diisi dengan jabatan anggota Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN.
(24) Diisi dengan tanda tangan anggota Tim Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Sensus BMN.
5. Contoh Format Daftar Barang Hasil Penelusuran

DAFTAR BARANG HASIL PENELUSURAN PADA … (1)

Kode Nama Tahun Hasil


No. NUP Kuantltas Nilai Kondisi Keterangan Rekomendasi
Barang Barang Perolehan Penelusuran

(2 ) (3 ) (4) (5 ) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

J uml ah -

(. . .... , . ... . ... .13 .......),

1. ... .... 14)


2. ........ 14)
3. ........14)

Petunjuk Pengisian:
(1) Diisi dengan nama Satuan Kerja.
(2) Diisi dengan nomor urut.
(3) Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok
(4) Diisi dengan uraian nama barang per sub-sub kelompok
(5) Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran BMN.
(6) Diisi dengan tahun perolehan BMN
(7) Diisi dengan kuantitas BMN
(8) Diisi dengan nilai BMN.
(9) Diisi dengan hasil penelusuran secara fisik untuk mengetahui keberadaan
barang: "ditemukan" atau "tidak ditemukan"
(10) Diisi dengan kondisi BMN: "Baik", "Rusak Ringan", atau "Rusak Berat" apabila
hasil penelusuran diketahui bahwa BMN ditemukan
(11) Diisi dengan informasi penting terkait hasil penelusuran antara lain: salah catat,
double catat, sudah dipindahtangankan, sudah dihapuskan dst;
(12) Diisi dengan rekomendasi tindak lanjut hasil penelusuran BMN;
(13) Diisi dengan tempat dan tanggal selesai penelusuran BMN;
(14) Diisi dengan nama lengkap dan tanda tangan pelaksana penelusuran Barang Milik
Negara.
6. Contoh Format Laporan Pelaksanaan Penghapusan BMN
……………………….(1)
Nomor : ............. (2) …………., ……. (3)
Lampiran : 1 (satu) set
Hal : Laporan Pelaksanaan Penghapusan BMN

Yang Terhormat,
Kepala ……………………………………(4)
di
tempat

Sehubungan dengan telah terlaksananya proses penghapusan pada BPS


......(5) berupa ...... (6) berdasarkan ..…………. (7), maka dengan ini kami laporkan bahwa
Penghapusan BMN tersebut telah selesai dilaksanakan. Terlampir disampakan print out
Register Transaksi Harian (RTH) dari aplikasi SAKTI sebagai bukti bahwa BMN dimaksud
telah diinput transaksi penghapusannya.
Demikian laporan ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan seperlunya,
terima kasih.

Kepala BPS …………….. (4)

………………….. (8)
NIP. ………………..….. (9)
Tembusan:
1. Yth, Kepala BPS Provinsi .......... (10); dan
2. Yth, Kepala ……………… (11)
Petunjuk Pengisian:
(1) Kop Surat.
(2) Diisi dengan nomor surat Satuan Kerja.
(3) Diisi dengan nama kota dan tanggal surat.
(4) Diisi dengan Pihak yang seharusnya menerima laporan (Biro Umum BPS atau KPKNL tergantung kewenangannya)
(5) Diisi dengan nama Satuan Kerja.
(6) Diisi dengan BMN yang telah dihapuskan.
(7) Diisi dengan nomor SK Penghapusan BMN terkait.
(8) Diisi dengan nama Kepala Satker
(9) Diisi dengan NIP Kepala Satker
(10) Diisi dengan nama Wilayah
(11) Jika (4) diisi Biro Umum maka (11) diisi dengan KPKNL setempat, jika (4) diisi KPKNL maka (11) diisi dengan Kepala
Biro Umum

Anda mungkin juga menyukai