TUJUAN
Terselenggaranya Pemanfaatan BMN yang tertib, terarah, adil, dan akuntabel
guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efisien, efektif, dan optimal.
LINGKUP
Tatacara pelaksanaan Pemanfaatan BMN yang berada pada Pengelola
Barang dan Pengguna Barang
Subjek pelaksana dan objek Pemanfaatan
Jangka waktu Pemanfaatan
Penerimaan negara dari hasil Pemanfaatan
Tata cara pelaksanaan sewa, Pinjam Pakai, KSP,
BGS/BSG, dan KSPI
Pengamanan dan pemeliharaan objek Pemanfaatan
Penatausahaan Pemanfaatan
Sanksi
PRINSIP UMUM
• Pemanfaatan BMN dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu
pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara.
• Pemanfaatan BMN dilakukan dengan memperhatikan kepentingan
negara dan kepentingan umum.
• Pemanfaatan BMN dilakukan dengan tidak mengubah status kepemilikan
BMN
• BMN yang menjadi objek Pemanfaatan harus ditetapkan status
penggunaannya oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang.
• Biaya pemeliharaan dan pengamanan BMN serta biaya pelaksanaan yang
berkaitan dengan Pemanfaatan BMN dibebankan pada mitra
Pemanfaatan.
• Penerimaan negara dari Pemanfaatan BMN merupakan penerimaan
negara yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Umum Negara.
• BMN yang menjadi objek Pemanfaatan dilarang dijaminkan atau
digadaikan.
BENTUK PEMANFAATAN BMN
KERJA SAMA
PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
KERJA SAMA
BGS / BSG
PEMANFAATAN
SEWA BMN
KETENTUAN UMUM
pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
Per Tahun
PENGGUNA PENGELOLA
• Tanah/bangunan • Tanah/bangunan Per Bulan
• Sebagian T/B • Sebagian T/B
• Selain T/B • Selain T/B
Per Jam
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Per Hari
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan Sewa mengikuti peraturan perundang-undangan di
bidang Sewa BMN
PINJAM PAKAI BMN
Penyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu
tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMN diserahkan kembali kepada
Pemerintah Pusat.
Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 (tahun)
dan dapat diperpanjang 1 kali.
Optimalisasi Optimalisasi BMN yg belum/ Dalam hal akan diperpanjang, permintaan
tidak dipergunakan dalam perpanjangan diajukan paling lambat 2 (dua) bulan
pelaksanaan tupoksi sebelum jangka waktu berakhir.
Peminjampakai : Pemerintah Daerah
Penunjang Menunjang penyelenggaran Peminjampakai dilarang untuk melakukan
pemerintah daerah Pemanfaatan atas objek Pinjam Pakai
Peminjampakai dapat mengubah BMN sepanjang
tidak melakukan perubahan yang mengakibatkan
perubahan fungsi dan/atau penurunan nilai BMN
PIHAK YANG DAPAT MEMINJAMPAKAIKAN
dan sepanjang telah mendapat persetujuan dari
Pengguna/Pengelola Barang.
PENGGUNA PENGELOLA Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa
• Tanah/bangunan • Tanah/bangunan pinjam pakai,menjadi tanggung jawab
• Sebagian T/B • Sebagian T/B peminjampakai.
• Selain T/B • Selain T/B Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjampakai
harus mengembalikan Barang Milik Negara yang
dengan persetujuan
dipinjam dalam kondisi sesuai dengan perjanjian.
Pengelola Barang
Prosedur Pinjam Pakai Pada Pengelola Barang
PERESETUJUAN
PERJANJIAN PERJANJIAN
PENYERAHAN BMN KE
PINJAM PAKAI PENGELOLA
BERAKHIR
9
9
Prosedur Pinjam Pakai Pada
Pengguna Barang
PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PEMERINTAH DAERAH
PENGKAJIAN
• Kepastian penggunaan BMN
• Tujuan penggunaan oleh PERMOHONAN PERMOHONAN
pemakai
• Jangka waktu
PINJAM PAKAI
BERAKHIR
PENYERAHAN BMN
KEMBALI
10
PENATAUSAHAAN
PEMANFAATAN BMN
Usulan Pemanfaatan BMN yang telah diajukan oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang dan belum memperoleh persetujuan Pengelola Barang, proses
selanjutnya mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri ini;
Usulan Pemanfaatan BMN yang telah diajukan oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang dan telah memperoleh persetujuan Pengelola Barang serta
belum dilaksanakan, namun terdapat revisi data yang diajukan oleh Pengguna
Barang/Kementerian/Lembaga dimaksud, dapat diterbitkan persetujuan baru
berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini dan dikategorikan telah
memenuhi syarat dan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini;
Pelaksanaan Pemanfaatan BMN yang sedang berlangsung sesuai dengan
ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan Dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara dinyatakan tetap berlaku hingga
berakhirnya jangka waktu Pemanfaatan.
Pelaksanaan perpanjangan Pemanfaatan BMN atas pelaksanaan Pemanfaatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c mengikuti ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini.
KETENTUAN PENUTUP
PEMANFAATAN BMN
15
LINGKUP PENGATURAN
SEWA BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA MAKSUD
Memberikan pedoman bagi Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa
Pengguna Barang dalam penyewaan BMN
TUJUAN
Terselenggaranya penyewaan BMN yang tertib, terarah, adil, dan
akuntabel guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efisien, efektif,
dan optimal.
LINGKUP
Tata cara pelaksanaan sewa atas BMN yang berada pada Pengelola
Barang dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang
Subjek sewa
Objek sewa
Jangka waktu sewa
Besaran sewa
Tata cara pelaksanaan sewa
Pengamanan dan pemeliharaan objek sewa
Penatausahaan
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian sewa
Ganti rugi dan denda
16
PRINSIP UMUM
Sewa adalah pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan
menerima imbalan uang tunai. PIHAK YANG DAPAT MENYEWA
Optimalisasi Optimalisasi pemanfaatan BMN yang belum/tidak dipergunakan
dalam pelaksanaan tusi
Pengamanan Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah.
• Perorangan
PENGGUNA PENGELOLA • Persekutuan
Perdata/Firma/Komanditer
Swasta • Perseroan Terbatas
BMN Pada Pengelola • Yayasan
BMN Pada Pengguna • Koperasi
• Bank Indonesia
• Lembaga Penjamin Simpanan
• Badan hukum yang dimiliki negara
Badan Hukum
Lainnya • Badan hukum internasional/asing
• Lembaga/organisasi
internasional/asing
• Lembaga pendidikan asing 18
OBJEK SEWA
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Tanah dan/atau
Bangunan
Pada Pengelola
Barang atau
Pengguna Barang
Selain
Tanah dan/atau
Bangunan
Objek sewa berupa T/B dapat dilakukan atas ruang di bawah/ di atas
permukaan tanah
19
JANGKA WAKTU SEWA
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Per Jam
Dapat lebih dari 5 tahun
PERPANJANGAN SEWA
Sebelum berakhirnya jangka waktu sewa sebagaimana permohonan sewa pertama kali
20
PENGAJUAN SEWA
BMN Pada Pengguna Barang
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA 2 YA
Tanah/
Bangunan
PENGELOLA BARANG 3
1 melakukan penelitian atas
BUKAN 3
kelayakan penyewaan
Melakukan Penelitian Menugaskan Penilai
PENGGUNA
BARANG
Mengajukan usulan
PENOLAKAN
disertai dengan alasan 4 Persetujuan/
Penolakan
4
5 PERSETUJUAN
SURAT
PERSETUJUAN
SEWA
Usulan Sewa:
• Data usulan sewa
– Dasar pertimbangan
– Jangka waktu penyewaan, termasuk periodesitas
– Surat usulan sewa dari calon penyewa
– Usulan besaran sewa
• Data BMN yang diajukan sewa
• Data calon penyewa nama, alamat, bentuk kelembagaan,
NPWP, jenis usaha, surat izin usaha/tanda izin usaha
• Surat pernyataan Pengguna Barang bahwa BMN yang disewakan
tidak sedang digunakan dan tidak mengganggu tusi
• Surat pernyataan kesediaan calon penyewa untuk menjaga dan
memelihara BMN selama masa sewa
22
DIREKTORAT JENDERAL
PENGAJUAN SEWA
KEKAYAAN NEGARA BMN Pada Pengguna Barang
23
BESARAN SEWA
FORMULA DASAR:
PENETAPAN OLEH:
PENGGUNA PENGELOLA
BMN yang status
penggunaannya Tanah/
pada Pengguna bangunan
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Keputusan Sewa
24
Tarif Pokok Sewa
25
Komponen Faktor Penyesuai Sewa
26
Jenis Kegiatan Usaha Penyewa
BISNIS
• Perdagangan
• Jasa
• Industri
NON BISNIS
• Pelayanan Kepentingan Umum yang memungut biaya
• Penyelenggaraan pendidikan nasional
• Upaya pemenuhan kebutuhan pegawai/fasilitas dalam rangka tusi
• Kegiatan lainnya
SOSIAL
• Pelayanan kepentingan umum yang tidak memungut biaya/tidak ada potensi keuntungan
• Kegiatan sosial
• Kegiatan keagaamaan
• Kegiatan kemanusiaan
• Kegiatan penunjang penyelenggara Pemerintah/negara
• Kegiatan lain
27
Bentuk Kelembagaan Penyewa
28
Besaran Faktor Penyesuai Sewa
Kategori I :
50%
Kategori II :
Non Bisnis
40%
Kategori III:
Bisnis : 30%
Besaran
Faktor 100% Kategori I :
10%
Kategori II :
Sosial
Pengecualian kategori bisnis 5%
koperasi PNS/TNI/Polri
Koperasi primer : 50% Kategori III :
Koperasi Sekunder : 75% 5%
29
Besaran Faktor Penyesuai Sewa
No Kategori Bentuk Kelembagaan Bisnis Non Sosial
Bisnis
1. Kategori I Swasta 100% 50% 10%
BUMN/D
Badan Hukum Negara
Lembaga Pendidikan Asing
Badan Hukum Asing bentuk PT
2. Kategori II Yayasan 100% 40% 5%
Koperasi
Lembaga Pendidikan Formal/Non Formal
3. Kategori III Lembaga Sosial 100% 30% 5%
Lembaga kemanusiaan
Lembaga keagamaan
Unit Penunjang Kegiatan
Penyelenggaraan Pemerintah/Negara
Lembaga/organisasi internasional/asing
Besaran Faktor Penyesuai Sewa :
Periodesitas
32
PEMBAYARAN SEWA
SEWA BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Kategori Jumlah Waktu Cara Pembuktian
BMN luar
negeri 1 (satu) hari
Setor ke rekening
dengan sebelum
Sekaligus kas bendahara Bukti setor
pembayaran penandatanganan
penerimaan
di luar perjanjian
negeri
33
PERJANJIAN (1)
SEWA BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Perjanjian Sewa ditandatangani oleh Pengguna Barang dan calon penyewa
dalam jangka waktu paling lama 3 bulan sejak diterbitkannya surat
persetujuan Sewa oleh Pengelola Barang
Dalam hal perjanjian sewa belum ditandatangani sampai dengan
berakhirnya jangka waktu 3 bulan, persetujuan sewa yang diberikan oleh
Pengelola Barang menjadi tidak berlaku lagi
Penyewaan BMN dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa:
ditandatangani oleh pihak penyewa dan dilakukan di kertas bermaterai cukup
PENGGUNA PENGELOLA sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (UU 13 Tahun 1985 dan PP 42
BMN yang ada di BMN yang ada
Pengguna di Pengelola
Tahun 2000)
dengan persetujuan
Pengelola Barang
Rp6.000,-
Pasal 12 PP42/2000
34
PERJANJIAN (2)
SEWA BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Salinan perjanjian sewa disampaikan kepada Pengelola Barang paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani.
Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian
ditanggung oleh Penyewa.
Perjanjian sewa-menyewa paling kurang memuat:
– dasar perjanjian;
– para pihak yang terikat dalam perjanjian;
– jenis, luas atau jumlah barang;
– besaran sewa, dan jangka waktu, termasuk periodesitas sewa;
– peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan
kategori bentuk kelembagaan penyewa
– tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan
pemeliharaan selama jangka waktu penyewaan;
– hak dan kewajiban para pihak; dan
– hal lain yang diatur dalam persetujuan Pengelola Barang dan
keputusan Pengguna Barang.
35
TANGGUNG JAWAB
Penyewa/Calon Penyewa
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
36
PENATAUSAHAAN
SEWA BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Penatausahaan pelaksanaan sewa dilakukan oleh:
PENGGUNA PENGELOLA
• Tanah/Bangunan Tanah/
• Selain T/B bangunan
37
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA PENGAMANAN
– Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa, baik untuk
mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang
maupun hilangnya barang.
– Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan
sewa.
PEMELIHARAAN
– Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yang disewa untuk
menjaga kondisi dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan
siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya
yang timbul dari pemakaian dan pemanfaatan BMN sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
– Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang
disewakan yang terjadi selama masa sewa hingga kembali ke kondisi pada saat
awal sewa.
PERUBAHAN BENTUK
– Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola/Pengguna
Barang hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar
bangunan, dengan ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan
tersebut menjadi BMN.
38
GANTI RUGI
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Barang Hilang
Dalam hal BMN selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang
selama jangka waktu Sewa, penyewa wajib mengganti barang yang
disewakan dengan barang yang sejenis, paling lambat pada saat
berakhirnya jangka waktu Sewa,
Dikecualikan apabila kehilangan diakibatkan oleh kondisi kahar (force
majeur), maka penggantian dilakukan berdasarkan kesepakatan antara
Pengguna Barang dengan penyewa.
Perbaikan dan Penggantian Kerusakan
Dalam hal perbaikan dan/atau penggantian BMN tidak dapat dilakukan,
Penyewa membayar biaya perbaikan dan/atau penggantian tersebut secara
tunai ke Kas Umum Negara paling lama 1 (satu) bulan sejak penetapan
oleh:
Pengelola Barang, untuk BMN yang berada pada Pengelola Barang;
Pengguna Barang, untuk BMN yang status penggunaannya berada
pada Pengguna Barang
39
DENDA
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA Surat Teguran:
Belum menyerahkan BMN
Perbaikan belum selesai
Penggantian belum selesai
Surat Peringatan:
Belum menyerahkan BMN
Perbaikan belum selesai
Penggantian belum selesai
Terhitung dari 1 (satu) bulan sejak terbit Surat Teguran
Denda
110% dari besaran Sewa yang dihitung secara proporsional
dalam hitungan harian sesuai keterlambatan penyerahan BMN
2‰ per hari dari nilai perbaikan dengan ketentuan paling
banyak sebesar 50% dari nilai perbaikan; dan/atau
2‰ per hari dari nilai penggantian dengan ketentuan paling
banyak sebesar 50% dari nilai penggantian dimaksud
40
DENDA
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA
Dalam hal denda tidak dilunasi penyewa,
maka penyelesaiannya diserahkan kepada
Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN)
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
41
DIREKTORAT JENDERAL
KETENTUAN LAIN-LAIN
KEKAYAAN NEGARA
42
DIREKTORAT JENDERAL
KETENTUAN PERALIHAN
KEKAYAAN NEGARA
43
TERIMA KASIH