Anda di halaman 1dari 29

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 111/PMK.06/2016

TENTANG

TATA CARA PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN


BARANG MILIK NEGARA
DASAR HUKUM dan LATAR BELAKANG

Pasal 76 PP 27 Tahun 2014


Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
cara pelaksanaan pemindahtanganan
Barang Milik Negara diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan

Menyikapi perkembangan kondisi dan praktik


pengelolaan BMN
Diperlukan penyempurnaan atas
pemindahtanganan yang sebelumnya diatur dalam
PMK 96/PMK.06/2007
Prinsip Umum
BMN yang tidak diperlukan bagi
penyelenggaraan tugas pemerintahan negara
dapat dipindahtangankan
BMN dapat dipindahtangankan setelah
memperoleh PSP
Sebelum dilakukan pemindahtanganan, terlebih
dahulu dilakukan penilaian untuk memperoleh
nilai wajar BMN, kecuali Hibah
Dalam hal penilaian dilakukan oleh Pengguna
Barang tanpa melibatkan Penilai, nilai yang
diperoleh berupa nilai taksiran.
Prinsip Umum

Pemindahtanganan untuk:
a. Tanah dan/atau bangunan
b. Selain tanah dan atau bangunan lebih dari
100 Milyar Rupiah
Dilakukan setelah mendapat persetujuan DPR

Pemindahtanganan tanpa persetujuan DPR jika


a. Tanah dan Bangunan Tidak Sesuai Tata Ruang
b. Anggaran Pengganti telah ada
c. Diperuntukan bagi PNS
d. Diperuntukan bagi kepentingan umum
e. Tidak layak secara ekonomis
Prinsip Umum
Persetujuan

Kewenangan Pemberian Persetujuan

Pengelola
DPR Presiden
Barang

TB TB>10 M TB 10M

STB > 100 M STB>10 M STB 10M

usulan atas pemindahtanganan untuk memperoleh persetujuan DPR dan


presiden diajukan oleh Pengelola Barang
BENTUK PEMINDAHTANGANAN

Penyertaan
TUKAR Modal
PENJUALAN HIBAH
MENUKAR Pemerintah
Pusat

Pemindahtanganan BMN adalah pengalihan kepemilikan barang milik negara yang


ditindaklanjuti dengan penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau
disertakan sebagai modal pemerintah
SUBJEK DAN OBJEK

Subjek
Pengelola Barang, untuk
BMN yang berada pada
Pengelola Barang
Pengguna Barang untuk
Objek
BMN yang berada pada
Tanah dan/atau
Pengguna Barang
bangunan
Selain Tanah dan/atau
bangunan
PENJUALAN
CARA PENJUALAN

LELANG

TANPA LELANG

TANPA LELANG

JENIS BMN URAIAN


Tanah dan atau 1. Rumah negara golongan III yang dijual kepada
Bangunan penghuninya yang sah.
2. diperuntukkan bagi kepentingan umum.
3. Tanah kavling yang menurut perencanaan awal untuk
pembangunan perumahan PNS.
4. Bangunan di atas tanah pihak lain/ Pemda pemilik tanah.

Selain Tanah dan 1. Kendaraan dinas yang dijual kepada pejabat negara,
atau Bangunan mantan pejabat negara, pegawai ASN, TNI, POLRI.
2. Jika dilelang dapat merusak tata niaga.
3. Karena force majuer.
Penilaian

Sebelum dilakukan penjualan, terlebih dahulu


dilakukan penilaian, kecuali untuk pembangunan
rusun sederhana.
Nilai ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Tanah dan/atau Bangunan :
penilai pemerintah
penilai publik yang ditetapkan Pengelola Barang
Selain TB :
berada di Pengelola Barang oleh Penilai Pemerintah
berada di Pengguna Barang oleh tim yang ditetapkan
oleh Pengguna Barang, dan dapat melibatkan Penilai
Pemerintah atau Penilai Publik yang ditetapkan oleh
Pengguna Barang.
Nilai limit yang dihasilkan memperhatikan faktor
penyesuaian dan merupakan batasan terendah
yang disampaikan ke Pengelola Barang
PROSEDUR

Permohonan Penjualan (psl. 17)


Permohonan penjualan BMN yang ada pada Pengguna
Barangkepada instansi pemerintah yang lingkup tugas meliputi
pelayanan lelang paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal
persetujuan dari Pengelola Barang
Jika permohonan diajukan lebih dari 6 bulan terlebih dahulu
dilakukan penilaian ulang.
BMN berupa TB pada Pengelola/Pengguna Barang yang tidak
laku terjual pada lelang pertama (psl. 18)
Dilakukan lelang ulang sebanyak 1 kali. Pelaksanaan lelang
ulang yang dilakukan lebih dari 6 bulan sejak tanggal lelang
sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan penilaian ulang
Dalam hal lelang BMN berupa TB tetap tidak laku terjual,
Pengelola Barang dapat melakukan alternatif bentuk lain
pengelolaan BMN
PROSEDUR

BMN STB pada Pengelola/Pengguna Barang yang tidak


terjual pada lelang pertama (psl. 19)
Dilakukan lelang ulang sebanyak 1 kali. Pelaksanaan lelang
ulang yang dilakukan lebih dari 6 bulan sejak tanggal lelang
sebelumnya, terlenih dahulu dilakukan penilaian ulang
Jika setelah lelang ulang tetap tidak laku terjual. Pengelola
Barang melakukan alternatif bentuk lain pengelolaan BMN
yang berada pada Pengelola Barang. Pengelola Barang
menyetujui alternatif bentuk lain pengelolaan BMN
berdasarkan usulan Pengguna Barang, untuk BMN yang berada
pada Pengguna Barang
Hasil penjualan BMN wajib disetor seluruhnya ke kas negara
sebagai PNBP. (psl. 20)
Dikecualikan terhadap hasil penjualan BMN yang
pendanaannya berasal dari BLU atau badan pengusahaan
kawasan mengikuti perundang undangan yang berlaku
Pihak Pelaksana Penjualan

Pengelola Barang (BMN pada Pengelola Barang)

Pengguna Barang (setelah mendapat persetujuan


Pengelola Barang untuk BMN pada Pengguna Barang)

Objek Penjualan

Tanah dan / atau bangunan

Selain Tanah dan / atau bangunan


baik BMN yang berada pada Pengelola Barang/
Pengguna Barang
Kajian Penjualan

Aspek
Teknis Aspek
Ekonomis

Aspek
Yuridis
Kajian Penjualan BMN

Tanah dan/atau bangunan Selain Tanah dan/atau


bangunan

Aspek Teknis Aspek Ekonomis Aspek Yuridis


Aspek
Aspek Teknis Aspek Yuridis
Lokasi tidak sesuai Secara ekonomis sebagai Ekonomis
dengan tata lebih pelaksanaan
ruang wilayah menguntungkan ketentuan rusak berat Secara sebagai
Lokasi tanah bagi negara peraturan dan tidak ekonomis lebih pelaksanaan
dan/atau luas apabila BMN dijual perundang- ekonomis jika menguntungka ketentuan
bangunan tidak karena biaya undangan diperbaiki n bagi negara peraturan
dapat digunakan operasional dan apabila BMN
pemeliharaan tidak dapat perundang-
dalam rangka dijual karena undangan
pelaksanaan tusi barang lebih besar digunakan
daripada manfaat akibat biaya
K/L
yang diperoleh modernisasi operasional
dari awal dan
perencanaan mengalami
pemeliharaan
untuk pegawai perubahan
barang lebih
negeri dalam
besar daripada
Bangunan berdiri spesifikasi
manfaat yang
di atas tanah milik akibat
diperoleh
pihak lain penggunaan
mengalami
pengurangan
dalam ukuran
disebabkan
penggunaan
atau susut
dalam
penyimpanan/
pengangkutan
TB Psl.
Inisiatif 28
Pengelola
STB Psl.
BMN Pada 30
Pengelola
TB Psl.
Permohonan 29
Objek Pihak lain
STB Psl.
Penjualan
31

TB Psl. 32
BMN Pada
Pengguna
Psl. 33
STB
Di dahului dengan
pemohonan kepada Bongkaran
Pengelola Psl. 34
Tata Cara Penjualan BMN TB yang
berada di Pengguna Barang

Pengguna Barang melakukan persiapan permohonan


meliputi penelitian administratif berupa data tanah dan
bangunan serta melakukan penelitian fisik untuk
mencocokkan dengan data administratif
Pengguna Barang dapat membentuk tim internal
Tim internal dapat melibatkan instansi teknis yang kompeten
Tim internal menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada Pengguna Barang dilampiri BA penelitian
Tata Cara Penjualan BMN TB yang
berada di Pengguna Barang

Pengguna Barang mengajukan permohonan penjualan


kepada Pengelola Barang memuat pertimbangan penjualan
disertai data adm, nilai perolehan/ nilai buku, dan surat
pernyataan kebenaran materiil objek
Pengelola Barang meneliti permohonan penjualan
Pengelola Barang menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan lelang
Jika memerlukan persetujuan DPR, Pengelola Barang
mengajukan permohonan persetujuan ke DPR
Jika BMN nilainya lebih dari RP10 milyar , Pengelola Barang
terlebih dahulu mengajukan permohonan persetujuan
kepada Presiden
Jika permohonan penjualan BMN tidak disetujui oleh
DPR/presiden, Pengelola Barang menyampaikan secara
tertulis kepada Pengguna Barang disertai alasan
Jika disetujui, Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan
penjualan BMN kepada Pengguna Barang
Tata Cara Penjualan BMN TB yang
berada di Pengguna Barang

Apabila penjualan BMN secara lelang, Pengguna Barang


mengajukan permohonan penjualan kepada instansi
pemerintah bidang pelayanan lelang
Apabila lelang lebih dari 6 bulan sejak persetujuan, dilakukan
penilaian ulang
Jika penilaian ulang menghasilkan nilai berbeda, Pengelola
barang menetapkan perubahan nilai limit
Jika tidak laku terjual pada lelang pertama, dilakukan lelang
ulang sebanyak 1 kali
Lelang ulang lebih dari 6 bulan sejak lelang pertama,
dilakukan penilaian ulang
Jika penilaian ulang menghasilkan nilai yang berbeda,
dilakukan penetapan nilai limit yang baru dan mengajukan
permohonan lagi ke instansi pelayanan lelang yang tanggung
jawabnya pelayanan lelang
Apabila penjualan tanpa lelang, Pengelola Barang langsung
melakukan penjualan BMN kepada calon pembeli
Tata Cara Penjualan BMN TB yang
berada di Pengguna Barang

Dilakukan serah terima barang berdasarkan risalah


lelang atau akta jual beli notaris dalam hal penjualan
tanpa lelang
Serah terima barang dituangkan dalam BAST
Pengguna Barang melakukan penghapusan BMN dari
Daftar Barang Pengelola
Tata Cara Penjualan BMN Selain TB dan
Bongkaran Bangunan yang berada di
Pengguna Barang
Pengguna Barang mempersiapkan permohonan
Penelitian adm (antara lain identitas barang, psp, nilai
perolehan/buku)
Penelitian fisik untuk mencocokkan dengan data adm
Pengguna Barang dapat membentuk tim internal
untuk melakukan penelitian tersebut dan melakukan
penilaian. Nilai yang dihasilkan berupa nilai taksiran
Penilaian dapat melibatkan instansi teknis atau
penilai
Hasil penilaian/taksiran sebagai dasar nilai limit
Tim internal menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas kepada Pengguna Barang dilampiri BA
penelitian
Tata Cara Penjualan BMN Selain TB dan
Bongkaran Bangunan yang berada di
Pengguna Barang
Pengguna Barang mengajukan permohonan penjualan
kepada Pengelola Barang memuat pertimbangan
penjualan disertai data adm, nilai perolehan/ nilai buku,
dan surat pernyataan kebenaran materiil objek
Pengelola Barang meneliti permohonan penjualan
Pengelola Barang menyetujui atau tidak menyetujui
permohonan lelang
Jika memerlukan persetujuan DPR yaitu nilai BMN lebih dari
RP 100 milyar, Pengelola Barang mengajukan
permohonan persetujuan ke DPR
Jika BMN nilainya RP10 milyar sampai RP 100 milyar,
Pengelola Barang terlebih dahulu mengajukan
permohonan persetujuan kepada Presiden
Jika permohonan penjualan BMN tidak disetujui oleh
DPR/presiden, Pengelola Barang menyampaikan secara
tertulis kepada Pengguna Barang disertai alasan
Tata Cara Penjualan BMN Selain TB dan
Bongkaran Bangunan yang berada di
Pengguna Barang
Jika disetujui, Pengelola Barang menerbitkan surat persetujuan
penjualan BMN kepada Pengguna Barang
Apabila penjualan BMN secara lelang, Pengguna Barang mengajukan
permohonan penjualan kepada instansi pemerintah bidang
pelayanan lelang
Apabila lelang lebih dari 6 bulan sejak persetujuan, dilakukan penilaian
ulang
Jika penilaian ulang menghasilkan nilai berbeda, Pengelola barang
menetapkan perubahan nilai limit
Jika tidak laku terjual pada lelang pertama, dilakukan lelang ulang
sebanyak 1 kali
Lelang ulang lebih dari 6 bulan sejak lelang pertama, dilakukan
penilaian ulang
Jika penilaian ulang menghasilkan nilai yang berbeda, dilakukan
penetapan nilai limit yang baru dan mengajukan permohonan lagi ke
instansi pelayanan lelang yang tanggung jawabnya pelayanan lelang
Apabila penjualan tanpa lelang, Pengelola Barang langsung
melakukan penjualan BMN kepada calon pembeli
Tata Cara Penjualan BMN Selain TB dan
Bongkaran Bangunan yang berada di
Pengguna Barang
Dilakukan serah terima barang berdasarkan risalah
lelang atau akta jual beli notaris dalam hal penjualan
tanpa lelang
Serah terima barang dituangkan dalam BAST
Pengguna Barang melakukan penghapusan BMN dari
Daftar Barang Pengelola
Penjualan BMN selain TB berupa
bongkaran Bangunan

Meliputi: Permohonan
Bangunan yang berdiri persetujuan penjualan
di atas tanah pihak ke pengelola barang
lain/pemda atau akan dan persetujuannya
digunakan oleh pihak merupakan satu
lain/pemda kesatuan dengan
Bangunan kondisi rusak persetujuan
berat/membahayakan penghapusan BMN
lingkungan sekitar Pengguna Barang
Bangunan di atas menghapus BMN dari
tanah KSP, BGS/BSG, Daftar Barang
atau KSPI Pengguna
Dokumen yang Di Perlukan (TB)

Kartu Identitas Barang:


Kartu Identitas Barang:
Luas
Bukti kepemilikan
Jumlah lantai
Lokasi
Lokasi
Luas
Tanggal Perolehan
Nilai perolehan/nilai
Nilai perolehan/nilai
buku
buku
Fotokopi sertipikat
IMB

Data Tanah Data Bangunan


Dokumen yang Di Perlukan
( Selain TB)
Surat keputusan pembentukan tim internal
dipindahtangankan setelah memperoleh PSP
Berita acara penelitian dan penilaian (daftar
barang, identitas barang, tahun perolehan, nilai
perolehan, nilai buku, limit, kondisi)
Bukti kepemilikan, KIB, foto
Surat pernyataan tanggung jawab atas nilai limit
yang diajukan
Surat keterangan penghentian penggunaan
Surat pernyataan bahwa penjualan tidak
mengganggu tusi
Hasil pemeriksaan kondisi teknis dari instantsi
teknis (kendaraan bermotor). Kendaraan
berusia paling singkat 7 tahun, atau rusak berat
dengan kondisi fisik setinggi tingginya 30%
berdasar keterangan dari instansi yang
berwenang
Thank You
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai