Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

NOMOR 33/PMK.06/2012
TENTANG
TATACARA PELAKSANAAN SEWA
BARANG MILIK NEGARA

KPKNL JAKARTA V
KANTOR WILAYAH VII DJKN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KETENTUAN POKOK
DASAR HUKUM :
1. UU No.1/2004
2. PP No.6/2006 jo PP No.38/2008
3. PMK No.96/PMK.06/2007
4. PMK No.120/PMK.06/2007
5. PMK No.179/PMK.06/2009

DASAR PERTIMBANGAN :
6. Mewujudkan akuntabilitas pengelolaan BMN
7. Mewujudkan pemanfaatan BMN dalam bentuk sewa
secara tepat, efisien, efektif dan optimal
8. Menjunjung tinggi tata kelola pemerintahan yang baik
menyikapi perkembangan kondisi & praktek umum yg
berlaku di masyarakat, sehingga pengaturan sewa BMN
dalam PMK No.96/PMK.06/2007 perlu dilakukan
peninjauan
KETENTUAN POKOK
PRINSIP UMUM
1. Penyewaan BMN dilakukan dengan tujuan :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan BMN yang belum /
tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi PB/KPB.
b. Memperoleh fasilitas yang diperlukan dalam rangka
menunjang tugas dan fungsi PB/KPB.
c. Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara
tidak sah.

2. Penyewaan BMN dilakukan sepanjang tidak merugikan


negara & tidak mengganggu pelaksanaan TUSI PB/KPB
KETENTUAN POKOK

PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN BMN


1. Pengelola Barang, untuk BMN berupa tanah dan/ atau
bangunan yang berada pada Pengelola Barang.
2. Pengguna Barang, untuk :
a) BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan;
b) BMN selain tanah dan/atau bangunan
Yang status penggunaannya ada pada Pengguna Barang/ Kuasa
Pengguna Barang dengan Persetujuan Pengelola Barang.

PIHAK YANG DAPAT MENYEWA BMN


1. Pemerintah Daerah (bila disewa tidak untuk tugas & fungsi)
2. BUMN/D dan Badan Hukum Lainnya
3. Swasta, dan
4. Unit Penunjang kegiatan penyelenggaraan pemerintahan
KETENTUAN POKOK

OBJEK SEWA
1. BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang berada pada
Pengelola Barang.
2. BMN berupa sebagian tanah dan/ atau bangunan yg status
pengunaannya ada pada Pengguna Barang.
3. BMN selain tanah dan/atau bangunan.

BMN hanya dapat disewakan sepanjang BMN tersebut tidak


digunakan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang dalam
rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.
KETENTUAN POKOK

1. Besaran sewa BMN ditetapkan oleh Pengguna Barang setelah


mendapat persetujuan dari Pengelola Barang;
2. Penyewaan BMN dituangkan dalam perjanjian yang
ditandatangani oleh Penyewa dan Pengguna / Kuasa Pengguna
Barang setelah mendapat persetujuan dari Pengelola Barang;
3. Salinan perjajian sewa disampaikan ke Pengelola Barang paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak ditandatangani;
4. Seluruh biaya yg timbul dlm pembuatan perjanjian sewa
ditanggung penyewa.
JANGKA WAKTU SEWA
1. Jangka waktu sewa BMN paling lama 5 tahun dan dapat
diperpanjang.

2. Jangka waktu sewa BMN ditetapkan oleh :


a. Pengelola Barang, untuk BMN berupa tanah dan/atau
bangunan.
b. Pengguna Barang, untuk BMN berupa :
- sebagian tanah dan/atau bangunan;
- selain tanah dan/atau bangunan, setelah mendapat
persetujuan dari Pengelola Barang.

3. Jangka waktu sewa dihitung berdasarkan periodesitas sewa.

4. Periodesitas sewa meliputi per Tahun, per Bulan, per Hari,


dan per Jam
PEMBAYARAN SEWA
1. Uang sewa dibayar sekaligus paling lambat 2 (dua) hari kerja
sebelum penandatanganan perjanjian dengan cara menyetor
ke Kas Umum Negara.

2. Untuk BMN yang disewakan dengan periodesitas sewa per hari


dan per jam, pembayaran uang sewa dilakukan secara tunai
sekaligus paling lambat sebelum penandatanganan perjanjian
kepada pejabat Pengurus BMN atau ke rekening bendahara
penerima Pengelola / Pengguna /Kuasa Pengguna Barang.

3. Bukti setor/kwitansi pembayaran sewa BMN sebagai salah satu


dokumen pd lampiran yg menjadi bagian tidak terpisahkan dari
perjanjian sewa.
FORMULA TARIF SEWA

TARIF SEWA TANAH


 
= Vst x Lt x Nt x Fps

 Keterangan :
Vst = Variabel Sewa Tanah ditetapkan 3,33%
Lt = Luas Tanah
FPs = Faktor Penyesuaian Sewa
Nt = Nilai Tanah (adalah Nilai Wajar Tanah / m2)

Dikecualikan bila Nilai buku atas sebagian tanah dan/ atau bangunan
yang akan disewakan Rp500juta ke bawah, maka :
1. Bila Nilai Wajar Tanah tidak ada, digunakan Nilai Buku.
2. Bila Nilai Wajar Tanah dan Nilai Buku tidak ada, dapat digunakan
Indikasi Nilai Tanah. 
FORMULA TARIF SEWA

TARIF SEWA BANGUNAN

= Vsb x Lb x Nb x Fps
Keterangan :
Vsb = Variabel Sewa Bangunan ditetapkan 6,64%
Lb = Luas Bangunan
Nb = Nilai Bangunan (adalah Nilai Wajar Bangunan/m2)

Dikecualikan bila Nilai Buku atas tanah dan bangunan yang akan
disewakan Rp500 juta ke bawah, maka :
1. Kalau Nilai Wajar Bangunan tidak ada, dapat digunakan Harga
Satuan Bangunan (Hsb).
2. Kalau Nilai Wajar Bangunan dan Hsb tidak ada, dapat digunakan
Nilai Buku (tercatat dalam Aplikasi SIMAK BMN).
3. Kalau Nilai Wajar Bangunan, Hsb dan Nilai Buku tidak ada, dapat
digunakan Indikasi Nilai Bangunan.
FORMULA TARIF SEWA
TARIF SEWA PRASARANA BANGUNAN

= Vsp x Hp

Keterangan :
Vsp = Variabel Sewa Prasarana Bangunan ditetapka 6,64%
Hp = Nilai Prasarana Bangunan (nilai wajar prasarana bangunan)

Dikecualikan apabila :
1. Nilai Wajar Prasarana Bangunan tidak ada, dapat digunakan
Nilai Buku Prasarana Bangunan (tercatat dalam Aplikasi SIMAK
BMN).
2. Nilai Buku Prasarana Bangunan tidak ada, dapat digunakan
Indikasi Nilai Prasarana Bangunan.
TABEL FAKTOR PENYESUAI SEWA
KEGIATAN USAHA MENURUT   PERIODESITAS SEWA
JENIS BENTUK PERSENTASE   TAHUN BULAN HARI JAM
BISNIS K1  Swasta (Bisnis) K1 100 %   100 % 130 % 160 % 190 %
(dengan kegiatan  BUMN / BUMD (Bisnis)
untuk mencari  BHMN
keuntungan)  Badan Hukum Lainnya

NON BISNIS K2  Yayasan K1 50 %  


(dengan kegiatan  Koperasi K2 40 %
menarik imbalan  Lembaga Pendidikan K3 30 %
tertentu namun Formal
tidak semata –  Lembaga Pendidikan
mata mencari Non Formal
keuntungan)

SOSIAL K3  Lembaga Sosial K1 10 %    


(tidak termasuk  Lembaga Kemanusiaan K2 5%
kategori diatas)  Lembaga Keagamaan K3 5%
 Unit Penunjang Kegiatan
Pemerintahan / Negara
MEKANISME USULAN SEWA
1. PB / KPB mengajukan surat usulan ke Pengelola
Barang dengan disertai :
a. Data usulan sewa;
b. Data BMN yang diusulkan utk disewakan;
c. Data calon penyewa;
d. Data transaksi sewa yang sebanding dan sejenis
yang ada di sekitar BMN yang diusulkan
disewakan;
e. Surat Pernyataan dari Pengguna / KPB.

2. Pengelola Barang meneliti atas kelayakan penyewaan


yang diajukan PB / KPB dan dapat meminta
keterangan kepada PB / KPB yang mengajukan sewa.
MEKANISME USULAN SEWA
3. Bila BMN yang disewakan berupa sebagian tanah
dan/ atau bangunan, Pengelola Barang menugaskan
penilai utk melakukan penilaian objek sewa guna
memperoleh nilai wajar BMN yang akan disewakan.

4. Pengelola Barang dapat menugaskan penilai utk


melakukan penilaian guna menghitung Nilai Wajar
Atas Nilai Sewa Pasar dalam hal dimiliki keyakinan yg
memadai bahwa :
a. Luas objek sewa tidak mencerminkan kondisi
peruntukan sewa, atau
b.Estimasi perhitungan tarif dasar sewa dgn
menggunakan formula sewa dianggap sangat jauh
berbeda dgn kondisi pasar.
MEKANISME USULAN SEWA
5. Hasil penilaian dipergunakan Pengelola Barang dalam
melakukan kajian kelayakan dan perhitungan besaran
sewa.

6. Dikecualikan dari ketentuan penilaian sebagaimana point


3 dan 4, sepanjang BMN yg diusulkan utk disewakan
berupa sebagian tanah dan/atau bangunan dan Nilai Buku
BMN yang diusulkan disewakan ≤ Rp500 juta, perhitungan
nilai wajar dan besaran sewa BMN dilakukan oleh PB/KPB
dalam usulan sewa.

7. Pengelola Barang dapat melakukan evaluasi atas


perhitungan nilai wajar dan besaran sewa yang diusulkan
PB/KPB, dalam hal Pengelola Barang memiliki keyakinan
bahwa nilai yang diusulkan diangap jauh dari kewajaran
DATA USULAN SEWA
berupa :
a. Dasar pertimbangan dilakukan sewa;
b. Usulan jangka waktu penyewaan, termasuk periodesitas sewa;
dan
c. Surat usulan sewa dari calon penyewa kepada PB / KPB

Bila BMN yg diusulkan berupa sebagian tanah dan/atau bangunan


dengan nilai buku BMN ≤ Rp.500 juta, PB / KPB dapat menyertakan
usulan besaran sewa sesuai hasil perhitungan berdasarkan formula
tarif sewa

Bila BMN yang diusulkan berupa selain tanah dan/ atau bangunan,
PB / KPB menyertakan usulan besaran sewa berupa :
d. Formula sewa berdasar kajian PB / KPB , atau
e. Nilai sewa berdasar hasil perhitungan PB / KPB .
DATA BMN
meliputi :
a. FOTO ATAU GAMBAR BMN, berupa :
• Gambar lokasi/site plan objek sewa;
• Foto bangunan dan bagian bangunan objek sewa;
• Foto BMN selain tanah dan/atau bangunan yg akan disewakan.
b. KUANTITAS BMN, berupa :
• Luas tanah objek sewa (keseluruhan dan yg disewakan);
• Jumlah atau kapasitas BMN utk selain tanah dan/atau
bangunan.
c. NILAI BMN YANG AKAN DISEWAKAN, berupa :
• Nilai objek sewa (keseluruhan dan yang disewakan);
• NJOP objek sewa;
• Nilai BMN utk selain tanah dan/atau bangunan yang akan
disewakan.
d. DATA/DOKUMEN BMN OBJEK SEWA, berupa:
• Kartu Identitas Barang (KIB);
• Buku Barang, dan/atau
• Fotocopy bukti kepemilikan/dokumen sejenis
DATA CALON PENYEWA
berupa :
a. Nama dan alamat;

b. Bentuk kelembagaan dan jenis kegiatan usaha;

c. NPWP;

d. Fotocopy Surat Ijin Usaha atau yg sejenis


untuk Calon Penyewa berbentuk badan usaha.
DATA TRANSAKSI SEWA SEBANDING DAN
SEJENIS
antara lain :
a. Data barang yang ditransaksikan, dan
b. Nilai transaksi
c. Yang sudah terjadi atau data penawaran umum
penyewaan yang sebanding.

DALAM HAL DATA SEBANDING DAN SEJENIS


TERSEBUT TIDAK DAPAT DIPEROLEH dan
DAPAT DIBUKTIKAN KEBERADAANNYA, MAKA
PB / KPB DAPAT MEMBUAT SURAT
PERNYATAAN.
SURAT PERNYATAAN
antara lain :
a. BMN yang akan disewakan tidak sedang digunakan
dlm rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L;

b. Penyewaan BMN tidak akan mengganggu


pelaksanaan tugas dan fungsi K/L.

c. Surat Pernyataan dari Calon Penyewa untuk menjaga


dan memelihara BMN serta mengikuti ketentuan yg
berlaku selama jangka waktu sewa.
PENGELOLAAN SEWA
PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
• Penyewa wajib melakukan pengamanan dan pemeliharaan atas
BMN yang disewa.
• Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewa utk
peruntukan selain dari yang ditetapkan / yang diperjanjikan.
• Biaya yang timbul karena adanya pemeliharaan menjadi tanggung
jawab penyewa.

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN


• Pengelola Barang melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap PB/KPB atas pelaksanaan sewa.
• PB melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap KPB yang
berada diwilayah kerjanya atas pelaksanaan sewa BMN.
• Pengelola / Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat
pengawas fungsional dlm melakukan pembinaan dan
pengawasan.
TERIMA
KASIH
KPKNL JAKARTA V
JL. PRAPATAN SENEN NOMOR 10, JAKARTA PUSAT
TELP. (021)34835146 EXT.528

Anda mungkin juga menyukai