Anda di halaman 1dari 53

INSPEKTORAT

KOTA PASURUAN
PENGELOLAAN DAN
PEMERIKSAAN
BARANG MILIK DAERAH
PERSEDIAAN
DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN PEMBINAAN PENGELOLAAN BMD
DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN, SELASA 07 MARET 2023
CURRICULUM VITAE:
ADITYA MAULANA, ST., MSA., CRMO., CBDA.
TTL: SURABAYA, 20 APRIL 1980

PENDIDIKAN AKADEMIK:
SARJANA – TEKNIK ARSITEKTUR UGM (2004)
MAGISTER – AKUNTANSI UNIV. BRAWIJAYA (2017)

PENDIDIKAN NON AKADEMIK:


SERTIFIKASI AUDITOR AHLI MUDA – BPKP (2018)
SERTIFIKASI AHLI PBJ TINGKAT DASAR (LEVEL 1) – LKPP (2018)
SERTIFIKASI MANAJEMEN RISIKO LEVEL 2 (CRMO) – LSPMR (2021)
SERTIFIKASI ANALIS MANAJEMEN RISIKO ORGANISASI
TERINTEGRASI (ANAMROT) (2021)
SERTIFIKASI BIG DATA ANALYST – TUV RHEINLAND (2022)

NO. HP/WA:
081945102555
PEMERIKSAAN
Nilai yang
Asersi
dilaporkan
Manajemen
pada LK

Eksistensi/ Keterjadian Kelengkapan Hak & Kewajiban Penilaian Penyajian & Pengungkapan

Klasifikasi Asersi [PSA No.07, Bukti Audit (SA 326.03), digolongkan sbb :
a. Keberadaan dan Keterjadian (existence or occurrence)
b. Kelengkapan (completeness)
c. Hak dan Kewajiban (right and obligation)
d. Penilaian (valuation) atau Alokasi (allocation)
e. Penyajian dan Pengungkapan (presentation and disclosure)
Materialitas
Proses Penetapan Materialitas
Penetapan Nilai Materialitas Awal / Planning Materiality (PM)
• Pemerintah Kabupaten ABCD dengan tingkat materialitas yang sudah ditetapkan sebesar 3,60%.
Total realisasi belanja (nilai sebelum audit) sebesar Rp466.160.251.000,00. Perhitungan nilai PM
untuk pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten ABCD sebagai berikut.
Dasar penetapan materialitas : Total Belanja
Tingkat Materialitas : 3,6%
Nilai Total Belanja pada LK : Rp466.160.251.000,00
PM : 3,6% X Rp466.160.251.000,00
: Rp16.781.769.036,00

Penetapan Tingkat Kesalahan yang Dapat Ditoleransi/Tolerable Error (TE)


• Alokasi nilai PM pada akun-akun dengan menggunakan rumus:
TE = PM x N/T
Keterangan:
TE = batas minimal salah saji pada akun yang bersangkutan
PM = nilai PM hasil perhitungan
N = nilai saldo akun yang bersangkutan (akun-akun neraca atau LRA)
T = jumlah nilai saldo seluruh akun neraca atau LRA yang akan diberikan alokasi PM Jumlah dari seluruh TE tidak
lebih dari dua kali nilai PM
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
BMN/BMD
2004 2006 2007 2014 2016 2020

UU NO. 1 TAHUN 2004 PP No. 6 TAHUN 2006 PERMENDAGRI PP No. 27 Tahun 2014 PERMENDAGRI PP No. 28 Tahun 2020
TENTANG KEUANGAN Pengelolaan Barang Milik No 17 TAHUN 2007 Pengelolaan BMN/BMD No. 19 Tahun 2016 Perubahan PP No. 47
NEGARA Negara/Daerah Pedoman Teknis (mencabut PP No. 6 Pedoman Tahun 2014
PASAL 69 ayat (6) dan perubahannya Pengelolaan BMD Tahun 2008) Pengelolaan BMD
Ketentuan mengenai PP NO. 38 TAHUN 2008 . (mencabut
Pedoman Teknis dan Permendagri No.
Administrasi Pengelolaan 17 Tahun 2007)
Barang Milik Negara
/Daerah diatur dengan PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 47 TAHUN 2021
Peraturan Pemerintah
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pembukuan, Inventarisasi, dan
Pelaporan Barang Milik Daerah

PERATURAN WALI KOTA PASURUAN NO. 73 TAHUN 2021


Pedoman Teknis Pengelolaan BMD
BARANG MILIK DAERAH
Semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah [APBD]
atau perolehan lainnya yang sah :

 barang yang diperoleh dari


hibah/sumbangan atau yang sejenis;
 barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan
dari perjanjian/kontrak;
 barang yang diperoleh berdasarkan
ketentuan undang-undang; atau
 barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap
Mengapa BMD perlu dikelola?
• Kejelasan status kepemilikan BMD
• Inventarisasi kekayaan daerah dan masa pakai BMD

• Optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan untuk


peningkatan PAD
• Antisipasi kondisi BMD dalam fungsi pelayanan publik

• Pengamanan BMD
• Dasar Penyusunan Rencana

• Kewajiban untuk melaporkan kondisi dan nilai BMD secara berkala


• Sebagai pertanggung jawaban pimpinan (Pengguna Anggaran dan
Kuasa Pengguna Anggaran)
PENGELOLAAN PEDOMAN
BMN/BMD PENGELOLAAN BMD
PP 28 Tahun 2020 Permendagri No. 19 Tahun 2016
a. pejabat pengelola barang milik daerah;
Perubahan PP 27 Tahun 2014
b. perencanaan kebutuhan dan
a. Perencanaan Kebutuhan dan penganggaran;
Penganggaran; c. pengadaan;
b. Pengadaan; d. penggunaan;
c. Penggunaan; e. pemanfaatan;
d. Pemanfaatan; f. pengamanan dan pemeliharaan;
g. penilaian;
e. Pengamanan dan Pemeliharaan;
h. pemindahtanganan;
f. Penilaian; i. pemusnahan;
g. Pemindahtanganan; j. penghapusan;
h. Pemusnahan; k. penatausahaan;
i. Penghapusan; l. pembinaan, pengawasan dan
pengendalian;
j. Penatausahaan;
m. pengelolaan barang milik daerah pada
k. Pembinaan, pengawasan dan SKPD yang menggunakan pola
pengendalian. pengelolaan keuangan BLUD
n. barang milik daerah berupa rumah negara;
dan
o. ganti rugi dan sanksi.
Peraturan Wali Kota Pasuruan
No. 73 Tahun 2021
Pasal 3
BMD meliputi :
a. BMD yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD; atau
b. BMD yang berasal dari perolehan lainnya yang sah

Pasal 4
• BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilarang digadaikan/dijaminkan
untuk mendapatkan pinjaman atau diserahkan kepada pihak lain sebagai
pembayaran atas tagihan kepada pemerintah daerah.
• BMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak dapat disita sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
PEJABAT PENGELOLA BMD

Pemegang kekuasaan
pengelolaan barang Kepala Daerah
milik daerah

Pengelola Barang SEKRETARIS


Milik Daerah DAERAH
PENGELOLA
BMD
Pejabat Penatausahaan
Barang Milik Daerah KA. BPKA

Pengguna Barang KEPALA SKPD

Pengguna Barang Kuasa Pengguna Barang

Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang

Pengurus Barang Pengguna Pengurus Barang Pembantu


Struktur Organisasi Pengelola Barang (Aset Daerah)
Menurut Permendagri 19 Tahun 2016

11
WEWENANG & TANGGUNGJAWAB

Wali Kota
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan BMD;
2. Menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan tanah
dan/atau bangunan;
3. Menetapkan kebijakan pengamanan dan pemeliharaan BMD;
4. Menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan BMD;
5. Mengajukan usul pemindahtanganan BMD yang memerlukan persetujuan
DPRD;
6. menyetujui usul pemindahtanganan, pemusnahan, dan penghapusan BMD
sesuai batas kewenangannya;
7. menyetujui usul pemanfaatan BMD berupa sebagian tanah dan/atau
bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan; dan
8. Menyetujui usul pemanfaatan BMD dalam bentuk Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur.
Pasal 9 Perwali 73/2021
WEWENANG & TANGGUNGJAWAB

Sekretaris Daerah Pengelola BMD


1. Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMD;
2. Meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan
BMD;
3. Mengajukan usul Pemanfaatan dan Pemindahtangan BMD yang
memerlukan persetujuan Gub/Bupati/Wali kota;
4. Mengatur pelaksanaan penggunaan, pemanfaatan, pemusnahan, dan
penghapusan BMD;
5. Mengatur pelaksanaan pemindahtanganan BMD yang telah disetujui oleh
gubernur/bupati/wali kota atau DPRD;
6. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi BMD;
7. Melakukan inventarisasi BMD yang berada dalam penguasaannya;
8. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMD
Pasal 10 Perwali 73/2021
WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Kepala SKPD Pengguna Barang / Kuasa Pengguna Barang
1. Mengajukan rencana kebutuhan dan penganggaran BMD bagi SKPD yang dipimpinnya;
2. Mengajukan permohonan penetapan status penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD dan
perolehan lainnya yang sah;
3. Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD yang berada dalam penguasaannya;
4. Menggunakan BMD yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan
fungsi SKPD yang dipimpinnya.
5. Mengamankan dnn memelihara BMD yg berada dlm penggunaanya
6. Mengajukan usul pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD berupa tanah/bangunan yg tidak
memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah bangunan
7. Menyerahkan BMD berupa tanah / bangunan yg tidak digunakan untuk kepentingan penyelenngaraan
tugas pokok dan fungsi SKPD yg di pimpinnya dan sedang tidak di manfaatkan pihak lain kepada
Gubernur/Bupati/Wali Kota melalui Pengelola Barang;
8. Mengajukan usul pemusnahan dan penghapusan BMD;
9. Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMD yang berada dalam
penguasaannya; dan
10. Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang.

Pasal 12 Perwali 73/2021


WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang
a. menyiapkan rencana kebutuhan dan penganggaran BMD pada Pengguna Barang;
b. meneliti usulan permohonan penetapan status penggunaan barang yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan
lainnya yang sah;
c. meneliti pencatatan dan inventarisasi BMD yang dilaksanakan oleh Pengurus Barang dan/atau Pengurus Barang
Pembantu;
d. menyusun pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan/atau bangunan;
e. mengusulkan rencana penyerahan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentinganpenyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang dan sedang tidak dimanfaatkan oleh Pihak Lain;
f. menyiapkan usulan pemusnahan dan penghapusan BMD;
g. meneliti laporan barang semesteran dan tahunan yang dilaksanakan oleh Pengurus Barang dan/atau Pengurus Barang
Pembantu;
h. memberikan persetujuan atas Surat Permintaan Barang (SPB) dengan menerbitkan Surat Perintah Penyaluran Barang
(SPPB) untuk mengeluarkan BMD dari gudang penyimpanan;
i. meneliti dan memverifikasi Kartu Inventaris Ruangan (KIR) setiap semester dan setiap tahun;
j. melakukan verifikasi sebagai dasar memberikan persetujuan atas perubahan kondisi fisik BMD; dan
k. meneliti laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan oleh Pengurus Barang Pengguna dan/atau Pengurus
Barang Pembantu.
Pasal 14 Perwali 73/2021
WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Pengurus Barang Pengguna
 membantu menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran BMD;
 menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan BMD yang diperoleh dari beban APBD
dan perolehan lainnya yang sah;
 melaksanakan pencatatan dan inventarisasi BMD;
 membantu mengamankan BMD yang berada pada Pengguna Barang;
 menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan/atau bangunan;
 menyiapkan dokumen penyerahan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang dan sedang tidak dimanfaatkan Pihak
Lain;
 menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan BMD;
 menyusun laporan barang semesteran dan tahunan;
 menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota permintaan barang;
 mengajukan Surat Permintaan Barang (SPB) kepada Pejabat Penatausahaan Barang Pengguna;

Pasal 16 Perwali 73/2021


WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Pengurus Barang Pengguna (2)
 menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB) yang dituangkan dalam
berita acara penyerahan barang;
 membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;
 memberi label BMD;-18-
 mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang atas perubahan
kondisi fisik BMD berdasarkan pengecekan fisik barang;
 melakukan stock opname barang persediaan;
 menyimpan dokumen, antara lain fotokopi/salinan Dokumen Kepemilikan BMD dan menyimpan
asli/fotokopi/salinan
 dokumen penatausahaan;
 melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan barang Pengguna Barang dan laporan BMD;
dan
 membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan kepada Pengelola Barang melalui
Pengguna Barang setelah diteliti oleh Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang.

Pasal 16 Perwali 73/2021


WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Pengurus Barang Pembantu
 menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran BMD;
 menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan BMD yang diperoleh dari
 beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
 melaksanakan pencatatan dan inventarisasi BMD;
 membantu mengamankan BMD yang berada pada Kuasa Pengguna Barang;
 menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan/atau bangunan;
 menyiapkan dokumen penyerahan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kuasa Pengguna Barang dan sedang tidak dimanfaatkan
Pihak Lain;
 menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan BMD;
 menyusun laporan barang semesteran dan tahunan;
 menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota permintaan barang;
 mengajukan Surat Permintaan Barang (SPB) kepada Kuasa Pengguna Barang;

Pasal 17 Perwali 73/2021


WEWENANG & TANGGUNGJAWAB
Pengurus Barang Pembantu (2)
 menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB) yang dituangkan dalam
berita acara penyerahan barang;
 membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;
 memberi label BMD;
 mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang melalui Kuasa
Pengguna Barang atas perubahan kondisi fisik BMD pengecekan fisik barang;
 melakukan stock opname barang persediaan; menyimpan dokumen, antara lain: fotokopi/salinan
Dokumen Kepemilikan BMD dan menyimpan asli/fotokopi/salinan dokumen penatausahaan;
 melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan barang Kuasa Pengguna Barang dan laporan
BMD; dan
 membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan pada Pengguna Barang melalui Kuasa
Pengguna Barang setelah diteliti oleh Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang dan Pengurus Barang
Pengguna

Pasal 17 Perwali 73/2021


PENGAMANAN
BMD
PENGAMANAN

Kegiatan/tindakan pengendalian dan


penertiban dalam upaya pengurusan
Barang Milik Daerah secara fisik,
administratif, dan tindakan hukum.
Bentuk Pengamanan BMD
Pengamanan Pengamanan Tindakan
Fisik Administratif Hukum

• Barang bergerak: • Barang bergerak:


pemanfaatan sesuai tujuan, inventarisasi, pemasangan • Negosiasi untuk penyelesaian
penyimpanan yang baik, kode lokasi & kode barang • Tindakan hukum
pemasangan tanda berupa stiker, kelengkapan
kepemilikan.
surat dokumen.
• Barang tidak bergerak:
• Barang tidak bergerak:
pemagaran, pemasangan
papan kepemilikan, inventarisasi, dan
penjagaan. penyelesaian bukti
• Barang perediaan: tempat kepemilikan.
penyimpanan yang baik • Barang persediaan:
pencatatan secara tertib
Pasal 318 Perwali 73/2021, ayat (1)
Pengamanan fisik barang persediaan, antara lain dengan:
1)menempatkan barang sesuai dengan frekuensi pengeluaran
jenis barang;
2)menyediakan tabung pemadam kebakaran di dalam
gudang/tempat penyimpanan, jika diperlukan;
3)menyediakan tempat penyimpanan barang;
4)melindungi gudang/tempat penyimpanan;
5)menambah prasarana penanganan barang di gudang, jika
diperlukan;
6)menghitung fisik persediaan secara periodik; dan
7)melakukan pengamanan persediaan
Pasal 318 Perwali 73/2021, ayat (2)
Pengamanan administrasi barang persediaan, antara lain dengan:

1)Kartu persediaan;
2)Kartu barang;
3)Berita Acara Serah Terima;
4)Berita Acara Pemeriksaan Fisik Barang;
5)Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB);
6)Laporan persediaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang Semesteran/Tahunan;
7)Dokumen pendukung terkait lainnya yang diperlukan
Pasal 318 Perwali 73/2021, ayat (3)
Pengamanan hukum barang persediaan, yaitu:

Melakukan proses tuntutan ganti rugi yang dikenakan


pada pihak-pihak yang bertanggungjawab atas
kehilangan barang persediaan akibat kelalaian, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara

Pasal 35 Bab IX Ketentuan Pidana, Sanksi Administratif dan Ganti Rugi


Ayat (1)
Setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang melanggar
hukum atau melalaikan kewajibannya baik langsung atau tidak langsung yang
merugikan keuangan negara diwajibkan mengganti kerugian dimaksud;
LARANGAN PNS
Setiap PNS dilarang :
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi
internasional;
4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang
secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
LARANGAN PNS (2)
Setiap PNS dilarang :
8. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
Tingkat dan Jenis Hukuman Disiplin
Pasal 7
1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :
a. hukuman disiplin ringan;
b. hukuman disiplin sedang; dan
c. hukuman disiplin berat.
2) Jenis Hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdiri dari :
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
(3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b terdiri dari :
a. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 (satu) tahun;
b. penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu)
tahun.
(4) Jenis Hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c terdiri dari :
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih
rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS; dan
e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.
PENATAUSAHAAN
BMD
Pasal 473, Perwali 73/2021
Ayat (2) Obyek Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan BMD diklasifikasikan
menjadi:
a. Aset Lancar berupa
Persediaan;
Penatausahaan BMD
b. Aset Tetap; dan • Kegiatan penatausahaan mencakup
c. Aset Lainnya PEMBUKUAN

INVENTARISASI

PELAPORAN
Pasal 504, Perwali 73/2021
• Pembukuan BMD atas persediaan dicatat dengan
menggunakan metode perpetual;

• Metode perpetual adalah metode pencatatan yang


dilakukan setiap terjadi transaksi
perolehan/penerimaan dan pengeluaran persediaan
Pasal 505, Perwali 73/2021

Penilaian persediaan dilakukan dengan metode:


1) First In First Out (FIFO);
2) Average (Rata-rata);
3) Harga perolehan terakhir
Pasal 506, Perwali 73/2021

Pembukuan BMD atas persediaan, terdiri atas:


a. Buku Penerimaan Persediaan;
b. Buku Pengeluaran Persediaan;
c. Buku Penyaluran Persediaan;
d. Kartu Barang Persediaan;
e. Daftar BMD persediaan rusak atau usang
Pasal 507- 508, Perwali 73/2021
Permintaan persediaan didasarkan atas Nota
Permintaan dari pihak yang membutuhkan kepada
Pengurus Barang untuk diajukan Surat Permintaan
Barang kepada Pejabat Penatausahaan Pengguna
Barang untuk diterbitkan Surat Perintah Penyaluran
Barang, yang digunakan Pengurus Barang Pengguna
atau Pengurus Barang Pembantu untuk mengeluarkan
persediaan yang dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
Pasal 509, Perwali 73/2021

Persediaan yang rusak atau usang direklasifikasikan


ke dalam Daftar BMD Persediaan Rusak atau Usang;

Persediaan yang telah masuk dalam Daftar BMD


Persediaan Rusak atau Usang dikeluarkan dari
pencatatan persediaan
Pasal 510, Perwali 73/2021
 Pengurus Barang Pengguna atau Pengurus Barang
Pembantu melakukan inventarisasi fisik persediaan
(stock opname) yang dilakukan setiap semester
 Inventarisasi fisik persediaan dilakukan atas barang
yang belum dipakai yang berada di gudang/tempat
penyimpanan atau yang berada di unit
pengguna/pemakai
 Pada akhir periode pelaporan pencatatan persediaan
dilakukan penyesuaian dengan hasil inventarisasi fisik
persediaan
PENGHAPUSAN
BMD
PENGHAPUSAN BMN/BMD
Pengertian dan Tujuannya
• Penghapusan adalah tindakan menghapus BMN / BMD dari daftar barang dengan
menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengguna / Kuasa Pengguna / Pengelola Barang dari tanggungjawab
administrasi dan fisik atas BMN/BMD yang berada dalam penguasannya.
• Penghapusan meliputi :
1. Penghapusan dari Daftar Barang Pengguna/Kuasa
Pengguna ( pada PB/KPB )
2. Penghapusan dari Daftar Barang Milik Negara/Daerah
(pada Pengelola Barang )

. Penghapusan dilakukan oleh :


1. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari
Pengelola Barang ( BMN )
2. Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari
Gubernur/Bupati/Wali Kota atas usul Pengelola Barang ( BMD )
Pasal 433 Perwali 73/2021

Ayat 3
Wali Kota dapat mendelegasikan persetujuan penghapusan
BMD berupa barang persediaan kepada Pengelola Barang
untuk Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa
Pengguna

Ayat 4
Pelaksanaan atas penghapusan BMD sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (4) dilaporkan kepada Wali Kota
TINDAK LANJUT PENGHAPUSAN BMN/D

PEMUSNAHAN

PENJUALAN
PENGHAPUSAN SEBAB LAIN-LAIN

TUKAR MENUKAR

PEMINDAHTANGANAN
HIBAH

Penyertaan Modal
Pemerintah (PMN/D)
• Digunakan instansi lain ( Pengguna Barang
/Kuasa Pengguna Barang Lainnya )
( pengalihan penggunaan )
• Dimanfaatkan oleh Pihak Ketiga
( didayagunakan oleh pihak lain )
• Dipindahtangankan
( pengalihan kepemilikan )
• Dimusnahkan
(tidak memiliki nilai guna/nilai manfaat/nilai jual )
• BMN/BMD sudah tidak memiliki nilai guna
• BMN/BMD sudah ada pengganti yang baru
• BMN/BMD sudah out of date (kadaluwarsa )
• BMN/BMD berlebih ( dibandingkan dengan kebutuhan
tupoksi )
• BMN/BMD sudah tidak punya nilai manfaat
• BMN/BMD rusak berat/cacat/mati (hewan/tanaman)
• BMN/BMD hilang, kecurian, terbakar, atau sebab lainnya
• Membebaskan Pengguna/Kuasa Pengguna dari
tanggungjawab administrasi dan fisik
• Mencegah pembiasan kerugian negara
• Penggunaan kembali BMN/BMD oleh Pengguna/Kuasa
Pengguna lainnya
• Memperoleh aset baru melalui pertukaran BMN/BMD
• Pemanfaatan kembali BMN/BMD oleh pihak lain yang
lebih membutuhkan
• Sebagai salah satu sumber penerimaan negara
• Penghapusan dari daftar Barang Pengguna pada Pengguna
Barang
• Penghapusan dari Daftar Barang Kuasa Pengguna pada Kuasa
Pengguna Barang
• Penghapusan dari Daftar Barang Milik Daerah pada Pengelola
Barang
PEMUSNAHAN
BMD
PEMUSNAHAN BMD
• Pemusnahan adalah tindak lanjut penghapusan BMN/BMD
yang tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan
tidak dapat dipindahtangankan.
• Pemusnahan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah
mendapat persetujuan Pengelola Barang ( BMN ) atau
persetujuan gubernur/bupati/wali kota ( BMD ).
• Pemusnahan dituangkan dalam berita acara dan dilaporkan
kepada Pengelola Barang.
Cara Pemusnahan
• Dibakar
• Dihancurkan
• Ditimbun
• Ditenggelamkan dalam laut
• Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yg berlaku
Masalah Yang Sering Dijumpai dalam
Inventarisasi/Sensus BMD
• Status Kepemilikan Barang
• Adanya barang-barang yang sedang tidak dalam penguasaan pengguna/pengelola
barang (dipinjam, dititipkan, dikuasai oleh pihak ketiga)
• Adanya barang-barang yang status kepemilikannya belum jelas (misalnya masih
dalam sengketa, atau bukti kepemilikan tidak diketemukan)
• Pemanfaatan Barang
• Dijumpai Barang Milik Daerah yang tidak dimanfaatkan (idle)
• Kondisi Fisik Barang
• Dijumpai kondisi fisik barang yang rusak ringan atau rusak berat
• Barang yang tidak diketemukan atau hilang
• Dijumpai barang berlebih (tidak tercatat secara administratif)
• Nilai Barang
• Dijumpai barang yang tidak diketahui nilai perolehannya
Solusi
• Status Kepemilikan Barang
• Adanya barang-barang yang sedang tidak dalam penguasaan
pengguna/pengelola barang (dipinjam, dititipkan, dikuasai oleh
pihak ke tiga)
• Diupayakan diperoleh bukti-bukti kepemilikan/peminjaman/
titipan sebagai dasar untuk menarik kembali penguasaan dari pihak
ketiga
• Adanya barang-barang yang status kepemilikannya belum jelas
(misalnya masih dalam sengketa, atau bukti kepemilikan tidak
ditemukan).
• Dokumen kepemilikan barang diupayakan untuk diperoleh,
dilakukan upaya penyelesaian status hukum kepemilikan melalui
pengadilan dsb.
• Pemanfaatan Barang
• Dijumpai barang milik daerah yang tidak dimanfaatkan (idle)
• Diupayakan diserahkan ke Pengelola Barang untuk memanfaatkan
BMD yang idle tersebut .
Solusi
• Kondisi Fisik Barang
• Dijumpai kondisi fisik barang yang rusak ringan atau rusak
berat
• Dicatat dan dilaporkan sebagai bahan penyusunan rencana
pemeliharaan barang
• Barang yang tidak diketemukan atau hilang
• barang yang hilang/tidak diketemukan agar ditindaklanjuti sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
• Dijumpai barang berlebih (tidak tercatat secara administratif)
• Ditelusuri asal kelebihan jumlah barang, dimasukkan dalam
pencatatan barang milik daerah apabila tidak ada gugatan/tuntutan
dari pihak lain (diakui sebagai hibah)
• Nilai Barang
• Dijumpai barang yang tidak diketahui nilai perolehannya
• Dilakukan prosedur penilaian atas barang berdasarkan ketentuan
yang berlaku
THANK YOU
LET’S DISCUSS….
DO NOT FEAR OF CHANGE……
WE MAY LOSE SOMETHING GOOD,
BUT WE’LL GET SOMETHING
BETTER…..

Anda mungkin juga menyukai