Anda di halaman 1dari 49

AUDIT

PENGELOLAAN KAS
Disampaikan oleh;

Emharri Manda Nasution


Jakarta, 14 Maret 2023
AGENDA PEMBAHASAN
AUDIT PENGELOLAAN KAS

Sesi 1 • Pendahuluan

Sesi 2 • Audit Kas Di Kas Daerah

Sesi 3 • Audit Kas Di Bendahara


Pengeluaran
Sesi 1;

PENDAHULUAN
SAIPI-2021; PERENCANAAN
SAIPI-2021;
PERENCA-
NAAN
Kecukupan IK
SAIPI-2021; PERENCANAAN
SAIPI-2021; PERENCANAAN
SAIPI-2021; PERENCANAAN
TAHAPAN BERDASARKAN SAIPI-2021

2210 - Penetapan Tujuan 2220 – Penetapan Ruang 2230 – Pengalokasian 2240 – Penyusunan PKA
Penugasan Lingkup Penugasan Sumber Daya Penugasan

Pemahaman klien; Mempertimbangkan; berdasarkan evaluasi harus mencakup


1) kriteria evaluasi 1) sistem, atas; langkah langkah untuk
TKMRPI; 2) dokumen, 1) karakteristik dan ;
- Proses bisnis 3) sumber daya tingkat kompleksitas 1) mengidentifikasi,
- Identifikasi & manusia, dan setiap penugasan, 2) menganalisis,
Penilaian Risiko. 4) aset yang relevan. 2) keterbatasan waktu, 3) mengevaluasi, dan
dan sumber daya yang 4) mendokumentasikan
- Identifikasi dan
tersedia. informasi selama
Eva. Pengendalian.
penugasan
2) kriteria pencapaian
tujuan dan sasaran
kegiatan klien (IK),
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
(BERDASARKAN PERMENDAGRI 88 TAHUN 2022)

No Fokus Sasaran
1 Akuntabilitas a. akuntabilitas pelaksanaan pemungutan mulai dari penghimpunan
pengelolaan data objek dan subjek pajak atau retribusi, penentuan besarnya
pendapatan pajak atau retribusi yang terutang sampai kegiatan penagihan
daerah. pajak atau retribusi kepada wajib pajak atau wajib retribusi serta
pengawasan penyetorannya;
b. kepatuhan pemerintah daerah untuk mengalokasikan pendapatan
pajak dan retribusi daerah untuk belanja daerah;
c. kesesuaian pembayaran insentif pemungut pajak dengan
ketentuan perundang-undangan; dan
d. penagihan piutang daerah.
2. Akuntabilitas a. akuntabilitas pelaksanaan pengelola belanja sesuai dengan urusan
pengelolaan yang telah menjadi kewenangannya dan/atau telah memiliki dasar
belanja daerah. hukum yang melandasinya;
b. akuntabilitas belanja yang memiliki potensi risiko korupsi, yaitu:
1) hibah dan bantuan sosial;
2) pengadaan barang dan jasa; dan
3) perjalanan dinas.
PEMERIKSAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
(BERDASARKAN PERMENDAGRI 88 TAHUN 2022)

No Fokus Sasaran
3. Pengelolaan Pelaksanaan pengelolaan penyertaan modal daerah telah
pembiayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
daerah.
4. Pengelolaan a. sistem pengendalian intern yang handal dalam rangka realisasi
manajemen anggaran pendapatan dan belanja daerah;
kas dan b. pengelolaan deposito;
persediaan. c. pengelolaan persediaan; dan administrasi pencatatan kas di
bendahara bantuan operasional sekolah
AUDIT ATAS PENGELOLAAN KAS
(BERDASARKAN PERMENDAGRI 8 TAHUN 2009)

Alat Bukti / Verikasi


Wewenang Provinsi Wewewnang Kab/Kota Indikator Kinerja Tata Cara Pengawasan
Indikator
1 1

2 2

3 3
AUDIT ATAS PENGELOLAAN KAS
(BERDASARKAN PERMENDAGRI 8 TAHUN 2009)

Alat Bukti / Verikasi


Wewenang Provinsi Wewewnang Kab/Kota Indikator Kinerja Tata Cara Pengawasan
Indikator
4 4

5 5
STRUKTUR APBD
Lain-lain Pendapatan Daerah
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Transfer
yang Sah

Transfer Pemerintah Pusat


Pajak Daerah; • Dana Perimbangan Hibah;
• Dana Transfer Umum
• DBH
• DAU
Retribusi Daerah; • Dana Transfer Khusus Dana Darurat;
• DAK Fisik
• DAK Non Fisik
Hasil Pengelolaan • Dana Insentif Daerah; Lain-lain pendapatan
Kekayaan Daerah yang • Dana Otonomi Khusus; sesuai PUU
dipisahkan; • Dana Keistimewaan;
• Dana Desa

Lain-lain Pendapatan Asli


Daerah Yang Sah Transfer Antar-Daerah
• Pendapatan Bagi Hasil;
• Bantuan Keuangan
KEWENANGAN PENGELOLAAN PENDAPATAN

Mengacu pada Pasal 30 sampai dengan Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019

No Jenis Belanja Kewenangan Pengelolaan


I. Pajak Daerah SKPKD atau SKPD yang memiliki tugas dan
wewenang pengelolaan Pajak
II. Retribusi Daerah SKPD
III. Hasil Pengelolaan Kekayaan SKPKD
Daerah yang Dipisahkan
IV. Lain-lain PAD yang Sah SKPKD kecuali
1. Hal-hal terkait pajak dan retribusi tetap dikelola oleh
Bendahara Penerimaan di SKPD terkait.
2. Pendapatan BLUD dikelola oleh BLUD terkait.
3. Pendapatan Hibah Dana BOS, Dana kapitasi, dan
pendapatan lainnya yang dikelola oleh Bendahara
Penerimaan Khusus.
KEWENANGAN PENGELOLAAN BELANJA

Klasifikasi APBD menurut akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek, sub rincian objek Belanja daerah dikelola
berdasarkan kewenangan pengelolaan keuangan pada SKPD dan SKPKD
No Jenis Belanja Kewenangan Pengelolaan
I. Belanja Operasi
1. Belanja Pegawai SKPKD, SKPD, dan BLUD
2. Belanja Barang dan Jasa SKPKD, SKPD, dan BLUD
3. Belanja Bunga SKPKD dan BLUD
4. Belanja Subsidi SKPKD dan/atau SKPD
5. Belanja Hibah SKPKD dan/atau SKPD
6. Belanja Bantuan Sosial SKPKD dan/atau SKPD
II. Belanja Modal SKPKD, SKPD, dan BLUD
III. Belanja Tak Terduga SKPKD
IV. Belanja Transfer (Belanja Bagi Hasil dan SKPKD
Belanja Bantuan Keuangan)
KEWENANGAN PENGELOLAAN PEMBIAYAAN
Kewenangan Pengelolaan Pembiayaan Daerah; SKPKD
MEKANISME PERTANGGUJAWABAN & PEMBAYARAN BELANJA
PPTK PPK-SKPD PA

Penyiapan kelengkapan
Verifikasi Belanja Pengesahan Belanja
dokumen belanja

LPJ-UP
Bendahara
SP2D-GU SPM-GU SPP-GU Pengeluaran

Tanda Bukti
Pembayaran Melalui UP/TU Pembayaran Belanja

LPJ-TU

Pembayaran SP2D-LS SPM-LS SPP-LS Melalui LS


PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN

SP2D LPJ
APBD AKPD SPP
PEM-
SPM BUKUAN

DPA SPD

KET. :
1. DPA : Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2. AKPD : Anggaran Kas Pemerintah Daerah
3. SPD : Surat Penyediaan Dana
5. SPP : Surat Permintaan Pembayaran
6. SPM : Surat Perintah Membayar
7. SP2D : Surat Perintah Pencairan Dana
8. LPJ : Laporan Pertanggungjawaban
SAIPI-2021; PELAKSANAAN

2300 Pelaksaanaan Penugasan


2310 Identifikasi Informasi
2320 Analisas dan Evaluasi
2330 Dokumentasi Informasi
2340 Supervisi Penugasan
SAIPI-2021; PELAKSANAAN

2300 Pelaksaanaan Penugasan


2310 Identifikasi Informasi
2320 Analisas dan Evaluasi
2330 Dokumentasi Informasi
2340 Supervisi Penugasan
SAIPI-2021; PELAKSANAAN

2300 Pelaksaanaan Penugasan


2310 Identifikasi Informasi
2320 Analisas dan Evaluasi
2330 Dokumentasi Informasi
2340 Supervisi Penugasan
PENGUMPULAN DAN PENGUJIAN BUKTI

Menggunakan Pendokumentasian
• Dokumen (hardcopy Teknik Audit • Cukup dalam KKA
dan /atau softcopy) • Andal
• Pernyataan/jawaban. • Cek • Relevan • Bukti fisik
• Aset auditi. • Inventarisasi • Bermanfaat. • Bukti dokumen
• dll. • wawancara (SAIPI-Par;2310) • Bukti kesaksian
• …sd yg ke 18 teknik. • Bukti analisis.

Bukti yg tersedia Meyakinkan


pada Auditi & Pihak Terpenuhinya
Lain. Syarat Bukti

Pengumpulan Bukti Pengujian Bukti

INPUT PROSES OUTPUT


EVALUASI BUKTI DAN PENGAMBILAN
KESIMPULAN

• Bukti-bukti yang Proses • Penetapan apakah masalah


yang menjadi sasaran audit,
dikumpulkan dan layak utk disimpulkan menjadi;
telah memenuhi • Mengevaluasi bukti • Temuan, atau
dalam rangka untuk • Hal-hal yang Perlu
persyaratan bukti. meyakinkan apakah Diperhatikan.
• Jika tidak layak maka masalah
bukti telah lengkap yg diidetifikasi awal,
sebagai pendukung disimpulkan untuk didrop.
dari setiap unsur
temuan yang akan
Input dirumuskan.
Output
PENGEMBANGAN TEMUAN DAN REKOMENDASI

Memberikan
efek jera

1. 2. 3.
kepada
pelakunya &
Kondisi Kriteria Akibat memitigasi
kegagalan
tujuan
PBJP.
Tujuan Program/
Kegiatan
tidak tercapai

4. Sebab

Temuan
5. Rekomendasi
Sesi 2;

Audit Kas Di Kas Daerah


KEUANGAN DAERAH MELIPUTI

1. hak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memungut pajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman;
2. kewajiban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menyelenggarakan Urusan
Pemerintahan Daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan Daerah;
4. Pengeluaran Daerah;
5. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai dengan uang,
termasuk kekayaan daerah yang dipisahkan; dan/atau
6. kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam
rangka penyelenggaraan tugas Pemerintahan Daerah dan/atau kepentingan
umum.
PENGERTIAN BUD DAN KUASA BUD

Bendahara
• adalah PPKD yang bertindak
Umum dalam kapasitas sebagai BUD.
Daerah (BUD)

• adalah pejabat yang diberi


Kuasa BUD kuasa untuk melaksanakan tugas
BUD.
PENGERTIAN …

Kas Umum •adalah tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan oleh
Gubernur untuk menampung seluruh Penerimaan Daerah dan
Daerah membayar seluruh Pengeluaran Daerah.

Rekening Kas •adalah rekening tempat penyimpanan uang Daerah yang ditentukan
oleh Gubernur untuk menampung seluruh Penerimaan Daerah dan
Umum Daerah membayar seluruh Pengeluaran Daerah pada bank yang ditetapkan.

•perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan


Anggaran Kas perkiraan arus kas keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang
cukup guna mendanai pelaksanaan APBD dalam setiap periode.
KEWENANGAN PPKD DALAM
MELAKSANAKAN FUNGSINYA
SELAKU BUD
1. menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD;
2. mengesahkan DPA SKPD;
3. melakukan pengendalian pelaksanaan APBD;
4. memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas Umum
Daerah;
5. melaksanakan pemungutan pajak daerah;
6. menetapkan SPD;
7. menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian jaminan atas nama Pemerintah Daerah;
8. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan Keuangan Daerah;
9. menyajikan informasi Keuangan Daerah; dan
10.melakukan pencatatan dan pengesahan dalam hal penerimaan dan Pengeluaran Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak dilakukan melalui Rekening Kas
Umum Daerah.
KEWENANGAN LAIN BUD
1. mengelola investasi;
2. menetapkan Anggaran Kas;
3. melakukan pembayaran melalui penerbitan SP2D;
4. membuka Rekening Kas Umum Daerah;
5. membuka rekening penerimaan;
6. membuka rekening pengeluaran; dan
7. menyusun laporan keuangan yang merupakan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBD.
TUGAS KUASA BUD
1. menyiapkan Anggaran Kas;
2. menyiapkan SPD;
3. menerbitkan SP2D;
4. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau lembaga
keuangan lainnya yang telah ditunjuk;
5. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
6. menyimpan uang daerah;
7. melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/ menatausahakan investasi;
8. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan PA/KPA atas Beban APBD;
9. melaksanakan Pemberian Pinjaman Daerah atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta;
10.melakukan pengelolaan Utang Daerah dan Piutang Daerah; dan
11.melakukan penagihan Piutang Daerah.
TUGAS KUASA BUD DALAM
PENGELOLAAN KAS,
1. menyiapkan Anggaran Kas dilakukan dengan menghimpun dan
menguji Anggaran Kas yang disusun Kepala SKPD untuk ditetapkan
oleh BUD;
2. melakukan penyisihan piutang tidak tertagih dalam mengelola
piutang;
3. menatausahakan penyisihan dana bergulir yang tidak tertagih atas
investasi; dan
4. menyiapkan dokumen pengesahan dan pencatatan penerimaan dan
pengeluaran yang tidak melalui Rekening Kas Umum Daerah.
Sesi 3;

Audit Kas Di Bendahara Pengeluaran


RUANG LINGKUP TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB BENDAHARA

REKONSILIASI
PEMERIKSAAN KAS INTERNAL

PENYUSUNAN DAN
PENYAMPAIAN LPJ
PEMBUKUAN BENDAHARA
BENDAHARA

PENYELESAIAN
PENATAUSAHAAN UP/TUP AKHIR TAHUN
KAS

TUGAS DAN TANGGUNG


JAWAB BENDAHARA
PENATAUSAHAAN KAS
Penggunaan Rekening
❖ Bendahara dilarang menyimpan uang yang dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN atas nama pribadi
❖ Dalam melaksanakan tugasnya, Bendahara wajib menggunakan rekening atas nama jabatannya

Uang di Brankas
❖ Bendahara Pengeluaran/BPP dapat menyimpan dana UP/TUP yang diterimanya dalam brankas. Pada setiap
akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP/TUP yang ada pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling
banyak sebesar Rp50.000.000,-.
❖ Dalam hal lebih dari Rp 50.000.000,-, BP/BPP membuat Berita Acara Keadaan Kas yang ditandatangani oleh
BP/BPP dan PPK.
Penyetoran Sisa Uang
❖ Pada akhir tahun anggaran/kegiatan, Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan seluruh sisa UP/TUP ke Kas
Negara, sedangkan BPP menyetorkan sisa UP/TUP ke Kas Negara melalui Bendahara Pengeluaran.
❖ Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan seluruh sisa uang yang bersumber dari SPM LS Bendahara yang
tidak terbayarkan kepada yang berhak ke Kas Negara paling lambat 90 hari kerja sejak tanggal diterbitkannya
SP2D.
PEMBUKUAN BENDAHARA
PEMERIKSAAN LPJ
TRANSAKSI PEREKAMAN CETAK BUKU
KAS BENDAHARA

Transaksi seperti SPM Perekaman pada Pencetakan BKU dan Pemeriksaan kas Bendahara menyampaikan
UP/TUP, SPM GUP/GU aplikasi dilakukan Buku Pembantu sebagai oleh PPK atau KPA LPJ Bendahara ke KPPN
Nihil, PU Bank, pungut dan berdasarkan dokumen bahan monitoring dan minimal satu bulan paling lambat tgl 10 bulan
setor pajak, dsb. sumber. lampiran LPJ sekali berikutnya

Ketentuan Umum:

1 2 3 4
Pembukuan Bendahara Pembukuan mencakup Pembukuan Bendahara dilakukan Pembukuan dilakukan
berdasarkan dokumen seluruh uang yang ada dengan menggunakan aplikasi pada Buku Kas Umum,
sumber pada satker tersebut yang dibangun oleh Kemendagri Buku Pembantu dan
Buku Pengawasan.
Contoh Dok.Sumber:
SP2D, Kuitansi, SPBy,
Faktur Pajak, dsb.
38
PEMERIKSAAN KAS REKONSILIASI INTERNAL

Pemeriksaan Kas Rekonsiliasi Internal


❖ KPA atau PPK atas nama KPA melakukan rekonsiliasi
❖ KPA atau PPK atas nama KPA melakukan pemeriksaan kas internal antara Laporan Keuangan UAKPA dengan
Bendahara Pengeluaran/BPP untuk meneliti kesesuaian pembukuan Bendahara Pengeluaran untuk meneliti
antara saldo buku dengan saldo kas. kesesuaian atas saldo UP/TUP dan saldo selain UP/TUP.
❖ Pemeriksaan Kas dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu ❖ Rekonsiliasi internal dilakukan sekurang-kurangnya 1
bulan serta dilakukan pada saat terjadi pergantian Bendahara (satu) kali pada akhir bulan berkenaan bersamaan
atau sewaktu-waktu (apabila diperlukan). dengan pemeriksaan kas.

PENYELESAIAN UP/TUP PADA AKHIR TAHUN


Berpedoman pada PER-9/PB/2021 tentang Pedoman Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Dan Pengeluaran Negara Pada akhir
Tahun Anggaran 2021
1. Bendahara Pengeluaran harus menyetorkan sisa dana UP /TUP Tunai
Tahun Anggaran 2021 yang berada pada kas bendahara dalam bentuk 1. Pengajuan SPM-GUP Nihil/PTUP paling lambat 7
tunai maupun dalam rekening bank ke Kas Negara paling lambat Januari 2022 diberi tanggal 31 Desember 2021.
tanggal 31 Desember 2021 dengan menggunakan akun pengembalian 2. SP2D GUP Nihil/PTUP diterbitkan KPPN paling
UP/TUP Tunai. lambat 11 Januari 2022 dan diberi tanggal 31
2. Bendahara Pengeluaran wajib melakukan pencocokan data dengan Desember 2021.
KPPN sebelum melaksanakan penyetoran untuk mengetahui kebenaran
sisa dana UP /TUP yang harus disetor.
3. Atas penyetoran sisa dana UP /TUP Tunai sebagaimana dimaksud pada
ayat ( 1), Bendahara Pengeluaran menyampaikan fotokopi BPN yang
disahkan oleh KPA ke KPPN
PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LPJ BENDAHARA

Timeline
LPJ Bendahara Pengeluaran disusun sesuai format Lampiran VII Per-27/PB/2019
dengan dilampiri:
Saker

Batas akhir LPJ


rekonsiliasi Bendahara
Daftar Rincian Saldo Berita Acara Rekening koran Konfirmasi
21 Januari 2022
Rekening yang Pemeriksaan Kas Penerimaan Negara KPPN
dikelola Bendahara dan Rekonsiliasi
Pengeluaran
3 Rekap LPJ
HK Bendahara
Batas waktu penyampaian LPJ Bendahara bulan Desember 2021 ke KPPN paling Kanwil Ditjen
Perbendaharaa
lambat sama dengan tanggal batas akhir rekonsiliasi antara KPPN dan UAKPA n

3 Rekap LPJ
HK Bendahara
LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu disusun dilampiri Rekening Koran dan
disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran Dit. PKN
ALUR MEKANISME PENYUSUNAN
DOKUMEN PERTANGGUNGJAWABAN
(SPJ)
JENIS DOKUMEN

LAMPIRAN BUKTI
Dokumen SPP-UP Dokumen SPP-GU
PENGESAHAN

1. Surat Pengantar SPP-GU 1. Buku Kas Umum (BKU)


• Surat Pengantar SPP-UP
2. Ringkasan SPP-GU 2. Buku Rekening Bank
• Ringkasan SPP-UP
3. Rincian SPP-GU 3. Buku Rincian Obyek Belanja
• Rincian SPP-UP
4. Salinan SPD 4. Surat Pernyataan yang
• Salinan SPD
5. Bukti Pengesahan Laporan ditandatangani oleh PPK SKPD
• Surat Pernyataan yang Pertanggungjawaban dari
ditandatangani oleh PA PPKD c.q Bidang Akuntansi 5. Laporan Pertanggungjawaban
BPKD Fungsional Bendahara
Pengeluaran sebelumnya
6. Surat Pernyataan yang
ditandatangan oleh PA
JENIS DOKUMEN
Dokumen SPP-TU

• Surat Pengantar SPP-TU


• Ringkasan SPP-TU Lampiran Laporan
• Rincian Rencana Penggunaan TU
Dokumen SPP-LS
Pertanggungjawaban TU
• Salinan SPD
• Buku Kas Umum • Surat Pengantar SPP-LS
• Surat pernyatan bahwa kegiatan yang
dibiayai tersebut tidak dapat • Buku Rekening bank bendahara • Salinan SPD (Surat Penyediaan
dilaknakan/dibayar melalui penerbitan • Surat Pernyataan yang ditandatangani
SPM-LS dan tidak dipergunakan untuk Dana)
keperluan selain TU. PPK SKPD
• Bukti setor ke Rekening Umum Kas
• Ringkasan SPP-LS
• Surat keterangan pengajuan SPP-TU Daerah atas sisa dana Tambahan Uang
yang memuat penjelasan keperluan (TU) yang tidak dipergunakan
• Rincian SPP-LS
pengisian Tambahan Uang Persediaan
• Laporan Pertanggung jawaban • Surat Pernyataan yang
• Copy rekening bank bendahara Fungsional Bendahara Pengeluaran
Pengeluaran yang menunjukkan saldo ditandatangani oleh PA
terakhir
• Lampiran-lampiran sesuai
• Laporan Pertanggungjawaban peruntukan Pembayarannya
Tambahan Uang (TU) sebelumnya yang
telah memperoleh pengesahan PPKD
c.q Bidang Akuntansi BPKD
CONTOH BUKTI KELENGKAPAN SPJ

SPJ BBM SPJ BELANJA SUKU CADANG /


SERVIS KENDARAAN DINAS
1. Surat Kontrak 1. Surat Kontrak
2. Kuitansi Dinas 2. Kuitansi Dinas
3. Kuitansi Panjang 3. Kuitansi Panjang
4. Nota Dari Pembelian BBM 4. Nota Dari Toko / Bengkel
5. Surat Permintaan Bahan Bakar Minyak / SPB 5. Surat Permintaan Barang (SPB)
6. E-Billing Pajak / Bukti Pembayaran Pajak 6. E-Billing Pajak / Bukti Pembayaran Pajak
7. Bukti transfer (bila dilakukan transaksi non
tunai)
CONTOH BUKTI KELENGKAPAN SPJ
SPJ HONORARIUM PNS
SPJ ATK
DAN NON PNS (TNP)

1. Kuitansi Dinas 1. Kuitansi Dinas


2. Daftar / Bukti Terima Honorarium 2. Kuitansi Panjang dan meterai
3. Bukti Pembayaran Honor Ke Bank 3. Nota Toko disertai stempel
4. Print Out Dari Bank 4. Bukti Pembayaran Pajak (Bila Ada)
5. SK Kegiatan 5. Surat Permintaan Barang
6. E-Billing Pph Pasal 21 6. Dokumentasi)
7. Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Bila Ada)
CONTOH BUKTI KELENGKAPAN SPJ
SPJ PERJALANAN DINAS SPJ FOTOCOPY /
DALAM /LUAR DAERAH PENGGANDAAN
1. Telaahan Staf
2. Undangan 1. Kuitansi Dinas
3. Surat Tugas 2. Kuitansi Panjang dan meterai
4. Surat Perjalanan Dinas 3. Nota Toko disertai stempel
5. Kuitansi Dinas 4. Bukti Pembayaran Pajak (Bila Ada)
6. Daftar Pengeluaran Rill 5. Surat Permintaan Barang
7. Rincian Biaya Perjalanan Dinas 6. Dokumentasi)
8. Bukti Transportasi Darat
9. Bukti Transportasi Air
10. Bukti Transportasi Udara
11. Bukti Akomodasi
12. Laporan Perjalanan Dinas
CONTOH BUKTI KELENGKAPAN SPJ
SPJ MAKAN DAN
MINUM RAPAT
1. Kuitansi Dinas
2. Kuitansi Panjang dan meterai
3. Nota Catering disertai stempel
4. Notulen / Laporan Hasil Rapat
5. Daftar Hadir Rapat
6. Undangan
7. Bukti Pembayaran Pajak Catering (Bila Ada)
8. Surat Permintaan Barang
9. Dokumentasi
WAJIP POTONG/PUNGUT PERPAJAKAN
• adalah pungutan yang dibebankan atas transaksi jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh wajib pajak
PPN pribadi atau wajib pajak badan yang telah menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP). Tarif PPN adalah 11%
(sebelas persen).

• adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama
PPh Pasal 21 dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan
oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri. Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008,

• adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan satu pihak terhadap wajib pajak dan
PPh Pasal 22
berkaitan dengan kegiatan perdagangan barang.

• adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal, penyerahan jasa, atau hadiah dan
PPh Pasal 23
penghargaan, selain yang telah dipotong PPh Pasal 21.

• adalah penghasilan dari :


Objek PPh Pasal 4 ayat • layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi,
(2) atas Jasa Konsruksi • layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan
• layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.
• 2%: kualifikasi usaha kecil;
Pelaksana Konstruksi: • 4%: tidak punya kualifikasi;
• 3%: kualifikasi selain kecil (menengah & besar)

Perencanaan/Pengaw • 4%: punya kualifikasi usaha;


asan Konstruksi: • 6%: tidak punya kualifikasi usaha
TARIF PAJAK

11%

Anda mungkin juga menyukai