PENGURUS BARANG
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH (ASET)
KEPALA DAERAH Dasar hukum :
PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN 1. UU No. 1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
SEKDA 2. PP No. 27 Tahun 2014 jo. PP No.28 Tahun
2020 tentang Pengelolaan Barang Milik
PENGELOLA BARANG
Negara/Daerah
3. Permendagri No. 19 Tahun 2016 tentang
BPKAD Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
PEJABAT PENATAUSAHAAN BARANG 4. Permendagri No.108 Tahun 2016 tentang
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik
PENGURUS BARANG PENGELOLA
Daerah
5. Permendagri No.1 Tahun 2019 tentang
SKPD Penyusutan Barang Milik Daerah
PENGGUNA BARANG 6. Permendagri No.47 Tahun 2021 tentang
Tata Cara Pembukuan, Inventarisasi dan
PEJABAT PENATAUSAHAAN PENGGUNA BARANG
Pelaporan Barang Milik Daerah.
UNIT SKPD
KUASA PENGGUNA BARANG
PENGURUS BARANG PENGGUNA
Perolehan Perolehan
Lain Yang Sah Lain Yang Sah
Contoh: Hibah, Tukar Menukar,
Contoh: Hibah, Tukar Menukar,
Sumbangan, Putusan Pengadilan
Sumbangan, Putusan Pengadilan
Berkekuatan Hukum Tetap
Berkekuatan Hukum Tetap
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
1. PERENCANAAN
KEBUTUHAN DAN
PENGANGGARAN
DAERAH
5. PENGAMANAN &
8. PEMUSNAHAN
PEMELIHRAAAN
7. PEMINDAH-
6. PENILAIAN
TANGANAN
Penatausahaan
Penatausahaan
adalah rangkaian
kegiatan yang Pembukuan
meliputi pembukuan, Penyusunan
inventarisasi, dan Laporan
pelaporan BMD Inventarisasi Keuangan
sesuai dengan Pemerintah
peraturan Daerah
perundang-undangan Pelaporan
Inventarisasi
Kegiatan untuk melakukan
pendataan, pencatatan dan
pelaporan hasil pendataan Setiap Tahun:
1. Persediaan, kecuali yang akan
BMD, terdiri dari: diserahkan kepada masyarakat
1. Persiapan 2. Konstruksi Dalam Pengerjaan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan Waktu
Pelaksanaan Secara serentak ataupun bertahap paling
4. Tindak Lanjut, Inventarisasi sedikit sekali dalam 5 tahun:
termasuk penghapusan 1. Tanah
BMD tidak ditemukan 2. Peralatan dan Mesin
3. Gedung dan Bangunan
setelah melalui 4. Jalan Irigasi dan Jaringan
penelitian oleh Tim 5. Aset Tetap Lainnya
Peneliti 6. Aset Tidak Berwujud
Pelaksana Inventarisasi
A. PERSIAPAN
1. Penyiapan dokumen sumber antara lain: Daftar BMD, Dokumen Kepemilikan,
Laporan BMD Tahun Terakhir,KIBAR, KIR; dan/atau Dokumen lain yang
diperlukan.
2. Penyiapan dokumen pelaksanaan Inventarisasi antara lain: Label sementara,
Lembar Kerja Inventarisasi, dan/atau Dokumen lain yang diperlukan.
B. PENDATAAN
1. Menghitung jumlah barang;
2. Meneliti kondisi barang;
3. Mencocokkan jumlah barang di KIR dengan jumlah barang yang ada di ruangan;
4. Menempelkan label registrasi sementara pada BMD yang telah dihitung; dan
5. Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Lembar Kerja Inventarisasi.
TAHAPAN INVENTARISASI
C. IDENTIFIKASI
1. Mengelompokkan barang yang belum tercatat
2. Memisahkan barang-barang berdasarkan ketegori kondisi: Barang baik dan rusak ringan; dan
Barang rusak berat atau usang
3. Meneliti kelengkapan/ eksistensi barang dengan membandingkan antara data hasil Inventarisasi
dan data barang tercatat/dokumen sumber, antara lain:
a. BMD yang hilang karena kecurian;
b. BMD yang hilang tidak ditemukan;
c. BMD belum dikapitalisasi dan diketahui data awal/data induknya;
d. BMD belum dikapitalisasi dan tidak diketahui data awal/data induknya;
e. BMD digunakan oleh pegawai Pemerintah Daerah yang bersangkutan;
f. BMD yang digunakan oleh pemerintah pusat/ Pemerintah Daerah Lainnya /Pihak Lain;
g. BMD terjadi perubahan fisik barang;
h. BMD terkait perubahan data;
i. BMD tercatat ganda;
j. BMD dibangun di atas tanah bukan milik Pemerintah Daerah; dan
k. BMD belum tercatat
TAHAPAN INVENTARISASI
D. PELAPORAN
1. Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil Inventarisasi kepada Pengguna Barang paling lama 2 (dua) bulan setelah
Inventarisasi selesai.
2. Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil Inventarisasi kepada Pengelola Barang paling lama 3 (tiga) bulan setelah Inventarisasi
selesai.
3. Laporan Hasil Inventarisasi terdiri dari:
a. Surat Pernyataan Pengguna Barang
b. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD yang hilang karena kecurian;
c. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD yang hilang tidak ditemukan;
d. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD belum dikapitalisasi dan diketahui data awal/data induknya;
e. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD belum dikapitalisasi dan tidak diketahui data awal/data induknya;
f. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD digunakan oleh pegawai Pemerintah Daerah yang bersangkutan;
g. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD yang digunakan oleh Pemerintah pusat/Pemerintah Daerah Lainnya /Pihak Lain;
h. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD terjadi perubahan fisik barang;
i. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD terkait perubahan data;
j. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD tercatat ganda;
k. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD dibangun di atas tanah bukan milik Pemerintah Daerah; dan
l. Laporan Hasil Inventarisasi Rekapitulasi BMD belum tercatat
4. Laporan hasil Inventarisasi terhadap objek Inventarisasi BMD berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan disampaikan
berdasarkan hasil Inventarisasi sesuai periode Pelaporan.
TAHAPAN INVENTARISASI
E. TINDAK LANJUT
1. Pemberian label pada BMD – termasuk pemutakhiran KIR;
2. Reklasifikasi, misalnya: perbaikan kode barang, BMD kondisi rusak berat ke Aset Lain-lain
untuk kemudian diusulkan penjualan/pemusnahannya, BMD yang tidak diketahui
keberadaannya direklasifikasi ke Aset Lain-lain untuk kemudian diajukan usulan
rekomendasi Tim Peneliti sebagai dasar usulan penghapusan sebab lain.
3. Koreksi, misalnya: koreksi double catat, koreksi nilai, koreksi identitas barang
4. Pencatatan;
5. Pengalihan status penggunaan atau penggunaan sementara;
6. Pengeluaran internal Pengguna Barang atau penarikan;
7. Penghapusan, misalnya: proses TGR atau force majeure; dan/atau
8. Menindaklanjuti penggunaan BMD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, misalnya: Administrasi penggunaan rumah dinas, kendaraan dinas, peralatan
dan mesin mobilitas
PENGHAPUSAN HASIL
INVENTARISASI
Penghapusan yang berasal dari Hasil Inventarisasi termasuk dalam kategori usulan
Penghapusan karena sebab lain:
1. Bangunan dan/atau Jalan, Irigasi dan Jaringan yang telah berdiri di atas tanah pemerintah pusat,
Pemerintah Daerah lainnya, dan/atau Pihak Lain yang sudah tidak digunakan untuk
penyelenggaraan pemerintahan sesuai kewenangan dan tidak dapat dilakukan
pemindahtanganan atau pemusnahan;
2. Aset Tetap renovasi yang berada di atas Aset milik pemerintah pusat, Pemerintah Daerah lainnya
atau Pihak Lain dan tidak dapat dilakukan pemindahtanganan atau pemusnahan;
3. Barang yang hilang karena kecurian dan memiliki dokumen keterangan pihak yang berwenang.
Dilakukan usulan penghapusan karena sebab lain setelah dilakukan proses pembebanan kerugian
daerahnya.
4. Konstruksi Dalam Pengerjaan yang dihentikan permanen setelah mendapat rekomendasai dari
Tim Peneliti Inventarisasi.
5. Barang Milik Daerah yang tidak diketahui keberadaannya dengan kriteria tertentu setelah
mendapatkan rekomendasi dari Tim Peneliti Inventarisasi.
BARANG MILIK DAERAH YANG TIDAK DIKETAHUI KEBERADAANNYA
YANG DAPAT DIUSULKAN REKOMENDASI PENGHAPUSAN SEBAB LAIN