ANGGARAN
RBA
Indra Hermawan
1
2
3
IMPLEMENTASI
BLUD
PENJABARAN
DARI:
RENSTRA
BISNIS
4
DITJEN KEUDA
5
MUATAN RBA
DITJEN BAKD
SISTEMATIKA DOKUMEN RBA
• BAB I Pendahuluan
• BAB II Kinerja BLUD Thn Anggaran Berjalan
• BAB III RBA Thn yang dianggarkan
• BAB IV Proyeksi LK Thn yang dianggarkan
• BAB V Penutup
7
BAB 2
KINERJA BLUD
TAHUN ANGGARAN BERJALAN
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kini
B. Perbandingan Asumsi pada Waktu Menyusun RBA dg Fakta
yang Terjadi.
C. Pencapaian Kinerja
• 1. Non Keuangan
• 2. Keuangan
D. Prognosa Laporan Keuangan
• 1. Neraca
• 2. Laporan Operasional
• 3. Laporan Arus Kas
8
9
Perbandingan asumsi yang digunakan saat
2.2
menyusun RBA dengan fakta yang terjadi,
meliputi:
a. Aspek Makro, dapat terdiri antara lain :
• pertumbuhan ekonomi;
• tingkat inflasi;
• tingkat suku bunga
• kurs
10
2.3 Pencapaian Kinerja
• Keuangan
• Realisasi pendapatan
• Realisasi biaya
• Realisasi investasi
• Realisasi pendanaan
11
2.4 Prognosa LK
12
BAB III
RBA TAHUN YANG DIANGGARKAN
• Kondisi Lingkungan yang Diprediksi akan Mempengaruhi
Pencapaian Kinerja (in & eks)
• Asumsi yang Digunakan
• Sasaran, Indikator, Target Kinerja, dan Kegiatan (1).
Berdasarkan Unit Layanan (2). Berdasarkan Unit Pendukung
Layanan
• Program Kerja dan Kegiatan
• Perkiraan Pendapatan
• Perkiraan Biaya
• Perkiraan Penerimaan dan Pengeluaran
• Investasi
13
• Anggaran Pendapatan
• Anggaran Biaya, disusun menurut:
• Sumber dan alokasi dana,
• Jenis anggaran, meliputi belanja pegawai, belanja
barang dan jasa, dan belanja modal.
15
BAB 2 BAB 3 BAB 4
RBA APBD
PENDAPATAN
APBD APBN
BUKAN
RETRIBUSI
DAERAH 19
DITJEN KEUDA
Contoh format anggaran
pendapatan & Anggaran Biaya
20
BIAYA BLUD (tunai) BELANJA DALAM APBD
Jenis Belanja dalam APBD
Belanja
Tidak Belanja Langsung Jumlah
Langsung
No Biaya
Belanja Belanja Belanja Belanja
Pegawai Pegawai Barang Modal
dan Jasa
1 2 3 4 5 6 7
I. BIAYA OPERASIONAL
A. BIAYA PELAYANAN
1. Biaya Pegawai √ √
2. Biaya Bahan √ √
3. Biaya Jasa Pelayanan √ √
4. Biaya Pemeliharaan √ √
5. Biaya Barang dan Jasa √ √
6. Biaya pelayanan Lain- √ √
lain 21
1 2 3 4 5 6 7
B. BIAYA UMUM DAN
ADMINISTRASI
(Tunai)
1. Biaya Pegawai √ √ √
2. Biaya Administrasi Kantor √ √
3. Biaya Pemeliharaan √ √
4. Biaya Barang dan Jasa. √ √
5. Biaya Promosi √ √
6. Biaya Umum dan √ √
Administrasi Lain-lain
II. BIAYA NON
OPERASIONAL
1. Biaya Bunga √ √
2. Biaya Administrasi Bank √ √
3. Kerugian Penjualan Aset √ √
Tetap
4. Kerugian Penurunan Nilai √ √
5. Biaya Non Operasional √ √
Lain-lain
TOTAL BIAYA √ √
22
PENGELUARAN UNTUK PEMBELIAN INVESTASI
1 2 3 4 5 6
=(4-3) =(5/3X100)
Jumlah 109,69
4.1 Proyeksi LK
• Proyeksi Neraca
• Proyeksi LO
• Proyeksi LAK
• Catatan atas LK
25
Terminologi;
Proyeksi Laporan Keuangan merupakan gambaran
LK suatu entitas ( BLUD) yang terjadi pada masa (Th)
yang akan datang.
Prognosa Laporan Keuangan; merupakan perkiraan
realisasi tahun berjalan seperti tercermin pada
laporan operasional, neraca dan laporan arus kas
(74,8).
Laporan Keuangan Komparatif, adalah LK yang
disajika bersamaan untuk ( biasanya 2 tahunan)
dalam satu laporan.
26
Cont . ..
27
PROGNOSA LK 1. Neraca
La 2. Lap. Operasional
TH BERJALAN
ng 3. Lap. Arus Kas
ka 4. CaLK
Kebijakan & Target-target (Piut, Sediaan, Utang akhir Th
h- yg dianggarkan)
La
ng
Dapatkan dan analisis rencana kegiatan 1. Ak. Operasional
ka
usaha pada tahun yang dianggarkan, 2. Ak Investasi
h 3. Ak Pendanaan
1 2 3 4 5
I. ASET
A. Aset Lancar
1. Kas dan setara kas
2. Investasi jangka pendek
3. Piutang usaha
4. Piutang lain-lain
5. Persediaan
6. Uang muka
7. Pendapatan yang masih
harus diterima
8. Dst ....................
Jumlah Aset Lancar.
29
Perubahan
Prognosa per Proyeksi per 31
31 Desember DesemberTA
Uraian JML
TA 20xx 20xx + 1 %
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
I. ASET
B. Investasi Jangka
Panjang
C. Aset Tetap
1. Tanah
2. Peralatan dan mesin
3. Gedung dan bangunan
4. Kendaraan
5. Perlengkapan dan
peralatan kantor
6. Jalan, irigasi, dan jaringan
7. Dst ...................
Jumlah Aset Tetap
Akumulasi penyusutan
30
Nilai buku aset tetap
Perubahan
Prognosa per Proyeksi per 31
31 Desember DesemberTA
Uraian JML
TA 20xx 20xx + 1 %
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
I. ASET
D. Aset Lain-lain.
1. Aset tak berwujud
2. Konstruksi dalam
pengerjaan
3. Dst................
31
Perubahan
Prognosa per Proyeksi per 31
31 Desember DesemberTA
Uraian JML
TA 20xx 20xx + 1 %
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
II. KEWAJIBAN
A. Kewajiban Jangka
Pendek
1. Utang usaha
2. Utang pajak
3. Biaya yang masih
harus dibayar.
4. Utang jangka panjang
5. Pendapatan yang
diterima di muka
6. Dst..................
Jumlah Kewajiban 32
Jangka Pendek
Perubahan
Prognosa per Proyeksi per 31
31 Desember DesemberTA
Uraian JML
TA 20xx 20xx + 1 %
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
II. KEWAJIBAN
B. Kewajiban Jangka
Panjang.
1. Utang jangka panjang
2. Dst................
Jumlah Kewajiban
(A+B)
33
Perubahan
Prognosa per Proyeksi per 31
31 Desember DesemberTA
Uraian JML
TA 20xx 20xx + 1 %
(Rp)
(Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
III. EKUITAS
1. Ekuitas tidak terikat
a. Ekuitas Awal
a. Surplus (Defisit) s.d
periode tahun lalu
a. Surplus (Defisit)
tahun berjalan
2. Terikat Permanen
3. Terikat Temporer
4. Hibah
5. Donasi
6. Dst .................
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN & 34
EKUITAS (II+III)
Laporan Operasional
Proyeksi Th. Anggaran 20xx+1
Perubahan
Proyeksi
Prognosa
TA
Komponen TA 20xx JML
20xx + 1 %
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5
A. Pendapatan
1. Jasa layanan
2. Hibah
3. Hasil Kerjasama
4. Pendapatan dari APBD
5. Pendapatan dari APBN
6. Lain-lain pendapatan
BLUD yang sah
Jumlah Pendapatan 35
(1+2+3+4+5+6)
Perubahan
Prognosa Proyeksi TA
Komponen TA 20xx 20xx + 1
(Rp) (Rp) JML
%
(Rp)
1 2 3 4 5
B. Biaya Operasional
1. Biaya pelayanan
2. Biaya umum dan
administrasi
Jumlah Biaya
Operasional (1+2)
Surplus (Defisit) Setelah
Biaya Operasional (A-B)
36
Perubahan
Proyeksi
Prognosa
TA
Komponen TA 20xx JML
20xx + 1 %
(Rp) (Rp)
(Rp)
1 2 3 4 5
C. Pendapatan Non
Operasional
D. Biaya Non Operasional
Surplus (Defisit) sebelum pos
Keuntungan/Kerugian
Lain-lain
Surplus (Defisit) Tahun
Berjalan Bersih
37
Laporan Arus Kas
Proyeksi Th. Anggaran 20xx+1
Perubahan
Prognosa Proyeksi TA
Komponen TA 20xx 20xx + 1 JML
%
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
A. Arus Kas dari Aktivitas
Operasional
1. Surplus (Defisit) tahun
berjalan
2. Penyesuaian ke dasar kas
- Biaya Penyusutan
3. Perubahan aset lancar
- Investasi jk pendek
- Piutang usaha
- Persediaan
- dst… 38
Laporan Arus Kas
Proyeksi Th. Anggaran 20xx+1
Perubahan
Prognosa TA Proyeksi TA
Komponen 20xx 20xx + 1 JML
%
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
4. Perubahan kewajiban jangka
pendek
a. Hutang usaha
b. Hutang pajak
c. Biaya yang masih harus dibayar
d. Hutang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
e. Pendapatan yang diterima di
muka
f. Hutang jangka pendek lainnya
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Operasional
39
Laporan Arus Kas
Proyeksi Th. Anggaran 20xx+1
Perubahan
Prognosa TA Proyeksi TA
Komponen 20xx 20xx + 1 JML
%
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
B. Arus Kas dari Aktivitas
Investasi
1. Perolehan aset tetap
2. Pembelian investasi
3. Perolehan aset lainnya
Arus Kas Bersih dari
Aktivitas Investasi
40
Laporan Arus Kas
Proyeksi Th. Anggaran 20xx+1
Perubahan
Prognosa TA Proyeksi TA
Komponen 20xx 20xx + 1 JML
%
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
C. Arus Kas Dari Aktivitas
Pendanaan
1. Perolehan pinjaman.
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Kas
Bersih
Kas dan Setara Kas Awal (31
Desember 20xx)
Saldo Kas & Setara Kas per 31
Desember 20xx+1
41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
•Umum
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
•Kebijakan Akuntansi
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
•Penjelasan pos-pos laporan keuangan
.....................................................................................................................
.....................................................................................................
•Penjelasan Atas Informasi-Informasi Non Keuangan
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
42
• Undang-Undang Nomor 1, Tahun 2OO4 tentang Perbendaharaan
Negara Pasal 69 menyebutkan bhw SKPD atau U.K pd SKPD yang
memiliki spesifikasi teknis dibidang layanan umum, diberikan
fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangannya dlm bentuk
BLUD. Dalam pola pengelolaan keuangan BLUD, pemerintah
daerah memperhatikan antara lain sebagai berikut:
Permendari No 37 Th 2010
43
• Dalam rangka peningkatan pelayanan umum kepada
masyarakat, Pemda agar sgr melakukan evaluasi kepada
SKPD atau unit kerja yang tugas dan secara operasional
memberi pelayanan kpd masyarakat untuk menerapkan PPK-
BLUD. Khusus bagi Rumah Sakit Daerah (RSD), agar
memperhatikan Pasal 7 ayat (3) dan Pasal 20 ayat (3) Undang-
Undang nomor 44 Tahun2 009 tentang RumahSakit.
44
Bagi SKPD atau UK yg tlh menerapkan PPK BLUD Pemda
berkewajibamn memfasilitasi & mengakomodasi
penyusunan RKA dalam APBD dg mnggunakan format RBA.
46