Anda di halaman 1dari 51

AKUNTANSI

BELANJA
DAN BEBAN DAERAH
REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan
Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
4. Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
5. Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Daerah
6. Modul Kebijakan Akuntansi yang dikeluarkan oleh Kemendagri
7. Modul Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah yang dikeluarkan oleh Kemendagri
DEFINISI BELANJA DAN BEBAN DAERAH

➢ Belanja Daerah adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah
➢ Beban Daerah adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran
atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban

PP 71 Tahun 2010 tentang SAP, PSAP Nomor 2 Paragraf 8


KLASIFIKASI BELANJA SECARA EKONOMI
No. Jenis Belanja
1 BELANJA OPERASI
a. Belanja Pegawai
b. Belanja Barang
c. Belanja Bunga
d. Belanja Subsidi
e. Belanja Hibah
f. Belanja Bantuan Sosial
2 BELANJA MODAL
3 BELANJA TAK TERDUGA
TRANSFER

PP 71 Tahun 2010 tentang SAP, PSAP Nomor 12, Paragraf 39


KLASIFIKASI BEBAN SECARA EKONOMI
No. Jenis Beban
1 Beban Pegawai
2 Beban Barang
3 Beban Bunga
4 Beban Subsidi
5 Beban Hibah
6 Beban Bantuan Sosial
7 Beban Penyusutan Aset Tetap/Amortisasi
8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
9 Beban Tak Terduga
10 Beban Transfer
11 Beban Lain-Lain
12 Beban Non Operasional*
PP 71 Tahun 2010 tentang SAP, PSAP Nomor 12
PERBEDAAN BELANJA DAN BEBAN

No. Perbedaan Belanja Beban


1 Basis Pengakuan Basis Kas Basis Akrual
2 Penyajian dalam Laporan Komponen Laporan Komponen Laporan
Keuangan Realisasi Anggaran Operasional
3 Kode Akun Kode Akun 5 Kode Akun 8
PENGAKUAN BELANJA
Pengakuan Belanja sesuai PP 71 Tahun 2010 tentang SAP dan
Permendagri 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis
Akrual pada Pemda adalah:
1. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Daerah
2. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas
pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur
mengenai badan layanan umum
6
PENGAKUAN BEBAN
Pengakuan Beban Sesuai PP 71 Tahun 2010 tentang SAP dan Permendagri 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemda adalah:
1. Timbulnya kewajiban
Adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari
kas umum negara/daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum
dibayar pemerintah.
2. Terjadinya konsumsi aset
Adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah. Contohnya pembelian barang/jasa
yang tidak menghasilkan aset tetap dan pembayaran untuk pembelian tiket pesawat perjalanan
dinas
3. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
Adalah pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu. Contohnya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah
penyusutan atau amortisasi.
4. Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan
yang mengatur mengenai badan layanan umum
PENGUKURAN BELANJA DAN BEBAN

➢ Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari


Rekening Kas Umum Daerah dan atau Rekening
Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto
➢ Beban diukur dan dicatat sebesar nilai yang terjadi
selama periode pelaporan
METODE PENDEKATAN PENCATATAN
BEBAN

1 Pendekatan Beban
• Dimana setiap pembelian barang dan jasa akan diakui/dicatat sebagai beban
jika pembelian barang dan jasa itu dimaksud untuk digunakan atau
konsumsi segera mungkin
2 Pendekatan Aset
• Dimana setiap pembelian barang dan jasa akan diakui/dicatat sebagai
persediaan jika pembelian barang dan jasa itu dimaksud untuk digunakan
dalam satu periode anggaran atau untuk sifatnya berjaga jaga
SISTEM PENCATATAN AKUNTANSI
BELANJA DAN BEBAN DI PEMDA

1. Sistem Akuntansi Belanja dan Beban pada SKPD


• Sistem akuntansi yang dilaksanakan oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD, PPK-SKPD, dan PA/KPA

2. Sistem Akuntansi Belanja dan Beban pada PPKD


• Sistem akuntansi yang dilaksanakan oleh Bendahara PPKD,
Fungsi Akuntansi PPKD, dan PPKD selaku BUD
PIHAK TERKAIT AKUNTANSI
BELANJA DAN BEBAN DI SKPD
1. Bendahara Pengeluaran SKPD
a. Mencatat dan membukukan semua pengeluaran beban dan belanja kedalam buku kas umum
SKPD
b. Menatausahakan SPJ atas beban dan belanja, khususnya UP/GUP/TUP
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD)
a. Mencatat transaksi/kejadian belanja dan beban berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan
valid
b. Melakukan posting jurnal belanja dan beban ke dalam Buku Besar
c. Menyusun Laporan Keuangan
3. PA/KPA
a. Menandatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi Akuntansi SKPD
TRANSAKSI BELANJA YANG
DIKELOLA SKPD
Belanja dan Beban yang dikelola SKPD antara lain:
1. Belanja dan Beban Pegawai
2. Belanja dan Beban Barang
3. Belanja Modal dan Beban Penyusutan
4. Belanja dan Beban Hibah
5. Belanja dan Beban Bantuan Sosial
6. Belanja dan Beban Subsidi
Mekanisme Belanja di SKPD:
1. Uang Persediaan (untuk 1 s.d. 3)
2. Langsung (untuk 1 s.d. 6)
JURNAL ANGGARAN SKPD
Jurnal Anggaran dibuat ketika SKPD mendapatkan alokasi Belanja sesuai pengesahan DPA
Dinas Lingkungan Hidup pada Tahun 2020 mendapatkan alokasi Belanja sesuai pengesahan DPA
tanggal 2 Januari 2020 sebesar Rp3.500.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
1. Belanja Pegawai sebesar Rp500 juta
2. Belanja Barang sebesar Rp2 Milyar
3. Belanja Modal sebesar Rp1 Milyar

Tanggal Akun Debet Kredit


2 Januari Jurnal Anggaran:
2020 Estimasi Perubahan SAL 3.500.000.000
Apropriasi Belanja Pegawai 500.000.000
Apropriasi Belanja Barang 2.000.000.000
Apropriasi Belanja Modal 1.000.000.000
7
BELANJA DENGAN UANG PERSEDIAAN
❖ Belanja dengan Uang Persediaan dibedakan menjadi 2, yakni:
1. Tidak menghasilkan BMD, contoh pembayaran uang lembur dan
pembayaran perjalanan dinas
2. Menghasilkan BMD, contoh pembayaran untuk pembelian Alat Tulis
Kantor dan Laptop
❖ Pemda menetapkan besarnya Uang Persediaan setiap SKPD
❖ Pemda menetapkan batas tertinggi pembayaran dengan menggunakan
Uang Persediaan, misal untuk transaksi sampai dengan Rp50.000.000 dapat
memilih menggunakan Uang Persediaan/LS (Berarti transaksi dengan nilai
di atas Rp50.000.000 wajib menggunakan LS)
❖ Belanja akan diakui pada saat dilakukan pengesahan oleh Fungsi
Perbendaharaan Pemerintah Daerah
❖ Beban akan diakui pada saat (1) dilakukan pembayaran oleh Bendahara
Pengeluaran SKPD atau (2) Penurunan manfaat ekonomi atau (3) Terjadinya
konsumsi aset
JURNAL BELANJA DENGAN UP YANG TIDAK
MENGHASILKAN BMD
Pencatatan oleh SKPD
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
1 Terbit SP2D/Penerimaan Uang
Persediaan RK PPKD xxx

Beban ..... xxx


2 Pembayaran oleh Bendahara
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Pengeluran dengan menggunakan
Uang Persediaan
3 Pengesahan Belanja UP/Penerbitan Belanja ..... xxx
SP2D Ganti UP Perubahan SAL xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
RK PPKD xxx
Pengembalian UP RK PPKD xxx
4
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
CONTOH TRANSAKSI BELANJA DENGAN UANG
PERSEDIAAN - TIDAK MENGHASILKAN BMD
1. Pada tanggal 2 Januari 2020, Dinas Lingkungan Hidup menerbitkan SPM Uang Persediaan sebesar Rp100.000.000
2. Pada tanggal 4 Januari 2020, Dinas Lingkungan Hidup menerima SP2D Uang Persediaan sebesar Rp100.000.000.
Kebijakan pengajuan GUP Pemda adalah penggunaan UP minimal 50%
3. Pada tanggal 3 Februari 2020, Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan Hidup membayar uang makan dan uang
lembur pegawai sebesar Rp40.000.000
4. Pada tanggal 1 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan Hidup membayar Perjalanan Dinas sebesar
Rp15.000.000
5. Pada tanggal 10 Maret 2020, Dinas Lingkungan Hidup mengajukan pengesahan kepada PPKD dan menerbitkan
SPM GU atas penggunaan UP sebelum (3 Feb dan 4 Maret)
6. Pada tanggal 12 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan menerima SP2D GUP
7. Pada tanggal 1 Oktober 2020, Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan Hidup membayar biaya fotocopy sebesar
Rp10.000.000
8. Pada tanggal 20 Desember 2020, Dinas Lingkungan Hidup mengajukan pengesahan kepada PPKD untuk
pengeluaran atas tgl 1 Oktober 2020 (SPM Nihil)
9. Pada tanggal 22 Desember 2020, Dinas Lingkungan Hidup menerima pengesahan dari PPKD untuk pengeluaran atas
tgl 1 Oktober 2020 (SP2D Nihil)
10. Pada tanggal 26 Desember 2020, Bendahara Pengeluaran Dinas Lingkungan mengembalikan sisa UP ke Kas Daerah
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
2 Januari 2020 No Entry
4 Januari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 100.000.000
RK PPKD 100.000.000
3 Februari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Pegawai 40.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 40.000.000
4 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Perjalanan Dinas 15.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 15.000.000
10 Maret 2020 No Entry
12 Maret 2020 Jurnal LRA:
Belanja Pegawai 40.000.000
Belanja Barang 15.000.000
Perubahan SAL 7 55.000.000
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
12 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 55.000.000
RK PPKD 55.000.000
1 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Barang 10.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 10.000.000
20 Desember No Entry
2020
22 Desember Jurnal LRA:
2020 Belanja Barang 10.000.000
Perubahan SAL 10.000.000
26 Desember Jurnal LO/Neraca:
2020 RK PPKD 90.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 90.000.000
JURNAL BELANJA DENGAN UP YANG
MENGHASILKAN BMD
Pencatatan oleh SKPD
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
1 Terbit SP2D/Penerimaan Uang
Persediaan RK PPKD xxx

Persediaan/Aset Tetap ..... xxx


2 Pembayaran oleh Bendahara
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Pengeluran dengan menggunakan
Uang Persediaan
3 Pengesahan Belanja UP/Penerbitan Belanja ..... xxx
SP2D Ganti UP Perubahan SAL xxx
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
RK PPKD xxx
Pengembalian UP RK PPKD xxx
4
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
CONTOH TRANSAKSI BELANJA DENGAN UANG
PERSEDIAAN - MENGHASILKAN BMD
1. Pada tanggal 2 Januari 2020, Badan PSDM menerbitkan SPM Uang Persediaan sebesar Rp120.000.000
2. Pada tanggal 4 Januari 2020, Badan PSDM menerima SP2D Uang Persediaan sebesar Rp120.000.000. Kebijakan
pengajuan GUP Pemda adalah penggunaan UP minimal 50%
3. Pada tanggal 5 Februari 2020, Bendahara Pengeluaran Badan PSDM membayar pengadaan ATK sebesar
Rp30.000.000. ATK ini dimaksudkan untuk operasional selama 1 Tahun
4. Pada tanggal 6 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran Badan PSDM membayar sebesar Rp35.000.000 untuk
pembelian Peralatan Diklat
5. Pada tanggal 15 Maret 2020, Badan PSDM mengajukan pengesahan kepada PPKD dan menerbitkan SPM GU atas
penggunaan UP sebelum (5 Feb dan 6 Maret)
6. Pada tanggal 17 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran Badan PSDM menerima SP2D GUP
7. Pada tanggal 2 Oktober 2020, Bendahara Pengeluaran Badan PSDM membayar pengadaan ATK sebesar
Rp15.000.000
8. Pada tanggal 20 Desember 2020, Badan PSDM mengajukan pengesahan kepada PPKD untuk pengeluaran atas tgl 2
Oktober 2020 (SPM Nihil)
9. Pada tanggal 22 Desember 2020, Badan PSDM menerima pengesahan dari PPKD untuk pengeluaran atas tgl 2
Oktober 2020 (SP2D Nihil)
10. Pada tanggal 28 Desember 2020, Bendahara Pengeluaran Badan PSDM mengembalikan sisa UP ke Kas Daerah
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
2 Januari 2020 No Entry
4 Januari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 120.000.000
RK PPKD 120.000.000
5 Februari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Persediaan ATK 30.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 30.000.000
6 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Peralatan 35.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 35.000.000
15 Maret 2020 No Entry
17 Maret 2020 Jurnal LRA:
Belanja Barang 30.000.000
Belanja Modal 35.000.000
Perubahan SAL 7 65.000.000
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
17 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 65.000.000
RK PPKD 65.000.000
2 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Persediaan ATK 15.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 15.000.000
20 Desember No Entry
2020
22 Desember Jurnal LRA:
2020 Belanja Barang 15.000.000
Perubahan SAL 15.000.000
28 Desember Jurnal LO/Neraca:
2020 RK PPKD 105.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 105.000.000
BELANJA DENGAN LS
❖ Belanja dengan LS dibedakan menjadi 2, yakni:
1. Tidak menghasilkan BMD, contoh pembayaran gaji dan tunjangan kinerja,
pembayaran jasa cleaning service melalui penyedia, pembayaran sewa
2. Menghasilkan BMD, contoh pembayaran untuk pembelian Kendaraan Dinas dan
Pembangunan Gedung
❖ Pemda menetapkan batas minimal pembayaran dengan menggunakan LS, misal untuk
transaksi dengan nilai di atas Rp50.000.000 wajib menggunakan LS, sedangkan sampai
dengan Rp50.000.000 dapat menggunakan Uang Persediaan/LS
❖ Belanja akan diakui pada saat dilakukan saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Daerah
❖ Beban akan diakui pada saat (1) Timbulnya kewajiban, (2) Terjadinya penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa, atau (3) Terjadinya konsumsi aset
CONTOH TRANSAKSI BELANJA DENGAN UANG
PERSEDIAAN

1. Pada tanggal 2 Januari 2020, menerima SP2D UP/Uang Persediaan sebesar Rp100.000.000

2. Pada tanggal 10 Februari 2020, Bendahara Pengeluaran membayar pengadaan ATK sebesar Rp20.000.000. ATK ini

dimaksudkan untuk operasional selama 1 Tahun

3. Pada tanggal 16 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran membayar jasa pemeliharaan gedung sebesar Rp45.000.000

4. Pada tanggal 20 Maret 2020, Bendahara Pengeluaran menerima Ganti Uang Persediaan

5. Pada tanggal 28 Desember 2020, Bendahara Pengeluaran mengembalikan sisa UP ke Kas Daerah
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
2 Januari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 100.000.000
RK PPKD 100.000.000
10 Februari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Persediaan ATK 20.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 20.000.000
16 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Barang dan Jasa 45.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 15.000.000
20 Maret 2020 Jurnal LRA:
Belanja Barang 65.000.000
Perubahan SAL 65.000.000
Jurnal LO/Neraca:
Kas di Bendahara Pengeluaran 65.000.000
RK PPKD 65.000.000
28 Desember 2020 Jurnal LO/Neraca:
RK PPKD 100.000.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 020.000.000
JURNAL BELANJA DENGAN LS YANG TIDAK
MENGHASILKAN BMD
Pencatatan oleh SKPD
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat jasa telah diterima sesuai Beban ..... xxx
BAST/Kewajiban harus dipenuhi Utang Belanja .... xxx
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja ..... xxx
RK PPKD xxx
Belanja ..... xxx
Perubahan SAL xxx
CONTOH TRANSAKSI BELANJA DENGAN LS - TIDAK
MENGHASILKAN BMD

1. Pada tanggal 1 Maret 2020, Dinas Pendidikan menerima SP2D LS


Pembayaran Gaji dan Tunjangan Kinerja sebesar Rp1.000.000.000
2. Pada tanggal 15 Maret 2020, PT ABC selaku Penyedia Jasa telah
selesai melaksanakan pemeliharaan 50 Komputer dan 50 Laptop
sesuai BAST dengan nilai sebesar Rp150.000.000
3. Pada tanggal 1 April 2020, diterbitkan SPM LS untuk pembayaran
atas pemeliharaan Komputer dan Laptop kepada PT ABC
4. Pada tanggal 3 April 2020, diterima SP2D LS untuk pembayaran
atas pemeliharaan Komputer dan Laptop kepada PT ABC
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
1 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Pegawai 1.000.000.000
RK PPKD 1.000.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Pegawai 1.000.000.000
Perubahan SAL 1.000.000.000
15 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Pemeliharaan 150.000.000
Utang Belanja Pemeliharaan 150.000.000
1 April 2020 No Entry
3 April 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Belanja Pemeliharaan 150.000.000
RK PPKD 150.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Barang 150.000.000
Perubahan SAL 150.000.000
JURNAL PEMBAYARAN DENGAN LS YANG
MENGHASILKAN BMD
Pencatatan oleh SKPD
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat jasa telah diterima sesuai Persediaan/Aset Tetap ..... xxx
BAST/Kewajiban harus dipenuhi
Utang Belanja .... xxx
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja ..... xxx
RK PPKD xxx
Belanja ..... xxx
Perubahan SAL xxx
CONTOH TRANSAKSI BELANJA DENGAN LS -
MENGHASILKAN BMD
1. Pada tanggal 15 Februari 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerima ATK sesuai BAST dari PT Sinar
Jaya dengan nilai total sebesar Rp300.000.000. ATK tersebut digunakan untuk operasional
selama 1 periode
2. Pada tanggal 2 Maret 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerbitkan SPM LS Pembayaran ATK
kepada PT Sinar Jaya
3. Pada tanggal 4 Maret 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerima SP2D LS untuk Pembayaran ATK
kepada PT Sinar Jaya
4. Pada tanggal 1 Oktober 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerima pekerjaan Pembangunan
Gedung yang selesai dikerjakan oleh PT XYZ sesuai BAST dengan nilai sebesar Rp2.000.000.000
5. Pada tanggal 2 Oktober 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerbitkan SPM LS untuk Pembayaran
Pembangunan Gedung kepada PT XYZ
6. Pada tanggal 3 Oktober 2020, Dinas Pekerjaan Umum menerima SP2D LS untuk Pembayaran
Pembangunan Gedung kepada PT XYZ
JURNAL
Tanggal Akun Debet Kredit
15 Februari 2020 Jurnal LO/Neraca:
Persediaan ATK 300.000.000
Utang Belanja Persediaan ATK 300.000.000
2 Maret 2020 No Entry
4 Maret 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Belanja Persediaan ATK 300.000.000
RK PPKD 300.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Barang 300.000.000
Perubahan SAL 300.000.000
1 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Bangunan dan Gedung 2.000.000.000
Utang Belanja Bangunan dan Gedung 2.000.000.000
2 Oktober 2020 No Entry
3 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Belanja Bangunan dan Gedung 2.000.000.000
RK PPKD 2.000.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Modal 2.000.000.000
Perubahan SAL 2.000.000.000
BELANJA BANTUAN SOSIAL

➢ Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian


bantuan berupa uang dan/atau barang kepada individu, keluarga,
kelompok dan/atau masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus
dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan
terjadinya risiko sosial, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
berkelanjutan
➢ Penganggaran Belanja Bantuan Sosial yang direncanakan dianggarkan pada SKPD terkait
➢ SKPD terkait dengan Belanja Bantuan Sosial antara lain Dinas Sosial
➢ Belanja Bantuan Sosial dapat berbentuk (1) uang maupun dalam bentuk (2) barang/jasa
➢ Belanja Bantuan Sosial akan diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah
➢ Beban Bantuan Sosial akan diakui pada saat Penerbitan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan atau
disalurkan kepada penerima
➢ Pengakuan Beban Bantuan Sosial dapat menggunakan Pendekatan Beban atau Pendekatan Aset
JURNAL BELANJA BANTUAN SOSIAL DALAM
BENTUK UANG
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Beban
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Penerbitan Surat Perjanjian Beban Bantuan Sosial xxx
Pemberian Bantuan Sosial oleh Utang Penyaluran Belanja Bantuan xxx
Pejabat berwenang Sosial
2 Penerbitan SP2D Utang Penyaluran Belanja Bantuan xxx
Sosial
RK PPKD xxx
Belanja Bantuan Sosial xxx
Perubahan SAL xxx
3 Penyaluran Bansos tidak 100%* Kas .... xxx
Beban Bantuan Sosial xxx
JURNAL BELANJA BANSOS DALAM BENTUK BARANG
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Aset
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat beli barang, telah diterima Persediaan ..... yang Akan Diserahkan xxx
sesuai BAST Utang Belanja Bantuan Sosial xxx
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja Bantuan Sosial xxx
RK PPKD xxx
Belanja Bantuan Sosial xxx
Perubahan SAL xxx
3 Penyaluran Bansos (Jumlah yang Beban Bantuan Sosial xxx
tersalurkan) Persediaan ..... yang Akan Diserahkan xxx
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Beban
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat beli barang, telah diterima Beban Bantuan Sosial xxx
sesuai BAST Utang Belanja Bantuan Sosial xxx
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja Bantuan Sosial xxx
RK PPKD xxx
Belanja Bantuan Sosial xxx
Perubahan SAL xxx
3 Penyaluran Bansos (Jumlah yang Persediaan ..... yang Akan Diserahkan xxx
belum tersalurkan) Beban Bantuan Sosial xxx
CONTOH TRAKSAKSI BANTUAN SOSIAL
Dalam Bentuk Uang, Pendekatan Beban Dalam Bentuk Barang, Pendekatan Aset
❖ Pada tanggal 30 September 2020, Kepala ❖ Pada tanggal 20 September 2020, Dinas Sosial
Dinas Sosial menerbitkan Surat Perjanjian menerima seluruh hasil pengadaan beras untuk
Pemberian Bantuan Sosial tunai kepada Bansos sebesar Rp500.000.000 sesuai BAST. Beras
500 masyarakat penerima, masing- direncanakan disalurkan kepada 500 masyarakat
masing sebesar Rp1.000.000 atau total penerima masing-masing senilai Rp1.000.000
Rp500.000.000
❖ Pada tanggal 1 Oktober 2020, Dinas Sosial
❖ Pada tanggal 1 Oktober 2020, Dinas Sosial
menerbitkan SPM LS kepada Penyedia
menerbitkan SPM LS kepada Penerima
❖ Pada tanggal 3 Oktober 2020, Dinas Sosial
❖ Pada tanggal 3 Oktober 2020, Dinas Sosial
menerima SP2D LS kepada Penyedia
menerima SP2D LS untuk penyaluran
Bansos tersebut, pembayaran ditransfer ❖ Pada tanggal 20 Desember 2020, beras tersalurkan
langsung dari Kas Daerah kepada 500 kepada 400 masyarakat, masing-masing senilai
penerima. 500 masyarakat telah Rp1.000.000. Sisa beras di Gudang Dinas Sosial
menerima Bansos tersebut
JURNAL 1, BANSOS BERBENTUK KAS DICATAT
DENGAN PENDEKATAN BEBAN
Tanggal Akun Debet Kredit
30 September Jurnal LO/Neraca:
2020 Beban Bantuan Sosial 500.000.000
Utang Penyaluran Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
1 Oktober 2020 No Entry
3 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Penyaluran Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
RK PPKD 500.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
Perubahan SAL 500.000.000
JURNAL 2, BANSOS BERBENTUK BARANG DICATAT
DENGAN PENDEKATAN ASET
Tanggal Akun Debet Kredit
20 September Jurnal LO/Neraca:
2020 Persediaan Beras yang Akan Diserahkan 500.000.000
Utang Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
1 Oktober 2020 No Entry
3 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
RK PPKD 500.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Bantuan Sosial 500.000.000
Perubahan SAL 500.000.000
20 Desember Jurnal LO/Neraca:
2020 Beban Bantuan Sosial 400.000.000
Persediaan Beras yang Akan Diserahkan 400.000.000
BELANJA HIBAH
➢ Belanja Hibah diberikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, badan usaha milik
negara, BUMD, dan/atau badan dan lembaga, serta organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum
Indonesia, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak
mengikat, serta tidak secara terus menerus setiap tahun anggaran, kecuali ditentukan lain sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
➢ Penganggaran Belanja Hibah yang direncanakan dianggarkan pada SKPD terkait
➢ SKPD terkait dengan Belanja Hibah antara lain Kesbangpol (Hibah ke Parpol), Dinas Pendidikan (Hibah
ke Lembaga Pendidikan), Dinas Pemuda dan Olahraga (Hibah ke Lembaga/Organisasi Kepemudaan)
➢ Belanja Hibah dapat berbentuk (1) uang maupun dalam bentuk (2) barang/jasa
➢ Belanja Hibah akan diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah
➢ Beban Hibah akan diakui pada saat disalurkan kepada penerima/NPHD
➢ Pengakuan Beban Hibah dapat menggunakan Pendekatan Beban atau Pendekatan Aset
JURNAL BELANJA HIBAH DALAM BENTUK UANG
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Beban
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Tanda Tangan NPHD (Naskah Beban Hibah xxx
Perjanjian Hibah Daerah) Utang Penyaluran Belanja Hibah xxx
2 Penerbitan SP2D Utang Penyaluran Belanja Hibah xxx
RK PPKD xxx
Belanja Hibah xxx
Perubahan SAL xxx
3 Penyaluran Hibah tidak 100%* Kas .... xxx
Beban Hibah xxx
JURNAL BELANJA HIBAH DALAM BENTUK BARANG
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Aset
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat barang telah diterima sesuai Aset ..... yang Akan Diserahkan
BAST Utang Belanja Hibah
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja Hibah xxx
RK PPKD xxx
Belanja Hibah xxx
Perubahan SAL xxx
3 Serah Terima Hibah (Jumlah yang Beban Hibah xxx
diserahterimakan) Persediaan ..... yang Akan Diserahkan xxx
Pencatatan oleh SKPD dengan Pendekatan Beban
No. Transaksi
Uraian Debet Kredit
1 Pada saat barang telah diterima sesuai Beban Hibah
BAST Utang Belanja Hibah
2 Penerbitan SP2D Utang Belanja Hibah xxx
RK PPKD xxx
Belanja Hibah xxx
Perubahan SAL xxx
3 Serah Terima Hibah (Jumlah yang Aset ..... yang Akan Diserahkan xxx
belum diserahterimakan) Beban Hibah xxx
CONTOH TRAKSAKSI BELANJA HIBAH
Dalam Bentuk Uang, Pendekatan Beban Dalam Bentuk Barang, Pendekatan Aset
❖ Pada tanggal 30 September 2020, Kepala ❖ Pada tanggal 20 Oktober 2020, Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan menandatangani NPHD menerima hasil pengadaan Alat Peraga Pendidikan
untuk Hibah dalam bentuk kas kepada 20
untuk Hibah sesuai BAST, yakni 20 Set Alat Peraga
Lembaga Pendidikan Swasta masing-masing
menerima Rp50.000.000 atau total
masing-masing sebesar Rp50.000.000 atau total
Rp1.000.000.000 sebesar Rp1.000.000.000
❖ Pada tanggal 2 Oktober 2020, Dinas ❖ Pada tanggal 21 Oktober 2020, Dinas Pendidikan
Pendidikan menerbitkan SPM LS menerbitkan SPM LS
❖ Pada tanggal 3 Oktober 2020, Dinas ❖ Pada tanggal 22 Oktober 2020, Dinas Pendidikan
Pendidikan menerima SP2D LS untuk menerima SP2D LS
penyaluran Hibah tersebut, pembayaran
❖ Pada tanggal 23 Oktober 2020, Alat Peraga
ditransfer langsung dari Kas Daerah kepada
20 penerima. 20 Lembaga Pendidikan Pendidikan disalurkan kepada 20 Lembaga
Swasta telah menerima Hibah tersebut. Pendidikan Swasta masing-masing menerima
Saat itu ditandatangani NPHD Rp50.000.000. Saat itu ditandatangani NPHD
JURNAL 1, HIBAH BERBENTUK KAS DICATAT
DENGAN PENDEKATAN BEBAN
Tanggal Akun Debet Kredit
30 September Jurnal LO/Neraca:
2020 Beban Hibah 1.000.000.000
Utang Penyaluran Belanja Hibah 1.000.000.000
1 Oktober 2020 No Entry
3 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Penyaluran Belanja Hibah 1.000.000.000
RK PPKD 1.000.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Hibah 1.000.000.000
Perubahan SAL 1.000.000.000
JURNAL 2, HIBAH BERBENTUK BARANG DICATAT
DENGAN PENDEKATAN ASET
Tanggal Akun Debet Kredit
20 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Alat Peraga yang Akan Dihibahkan 1.000.000.000
Utang Belanja Hibah 1.000.000.000
21 Oktober 2020 No Entry
22 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Utang Belanja Hibah 1.000.000.000
RK PPKD 1.000.000.000
Jurnal LRA:
Belanja Hibah 1.000.000.000
Perubahan SAL 1.000.000.000
23 Oktober2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Hibah 1.000.000.000
Alat Peraga yang Akan Dihibahkan 1.000.000.000
BELANJA SUBSIDI
✓ Belanja Subsidi digunakan untuk menganggarkan belanja agar harga jual produksi
atau jasa yang dihasilkan oleh badan usaha milik negara, BUMD dan/atau badan
usaha milik swasta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat
✓ Pemerintah daerah menganggarkan belanja subsidi dalam APBD tahun anggaran
berkenaan pada SKPD terkait
✓ Belanja Subsidi akan diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Daerah
✓ Beban Subsidi akan sesuai dengan mekanisme verifikasi atas subsidi tersebut
CONTOH TRANSAKSI DAN JURNAL BELANJA
SUBSIDI
✓ Pada tanggal 1 Oktober 2020, Pemda melalui Dinas Perhubungan menerbitkan SPM
LS untuk Belanja Subsidi kepada Pengelola Angkutan sebesar Rp1.000.000.000
✓ Pada tanggal 2 Oktober 2020, diterima SP2D LS

Tanggal Akun Debet Kredit


1 Oktober 2020 Jurnal LO/Neraca:
Beban Subsidi 1.000.000.000
RK PPKD 1.000.000.000
2 Oktober 2020 Jurnal LRA:
Belanja Subsidi 1.000.000.000
Perubahan SAL 1.000.000.000
PIHAK TERKAIT AKUNTANSI
BELANJA DAN BEBAN DI PPKD
1. Bendahara Pengeluaran PPKD
a. Mencatat dan membukukan semua pengeluaran beban dan belanja kedalam buku kas umum
SKPD
b. Menatausahakan SPJ atas beban dan belanja, khususnya UP/GUP/TUP
2. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
a. Mencatat transaksi/kejadian belanja dan beban berdasarkan bukti bukti transaksi yang sah dan
valid
b. Melakukan posting jurnal belanja dan beban ke dalam Buku Besar
c. Menyusun Laporan Keuangan
3. PA/KPA
a. Menandatangani laporan keuangan yang telah disusun oleh Fungsi Akuntansi PKPD
TRANSAKSI BELANJA YANG
DIKELOLA PPKD
Belanja dan Beban yang dikelola SKPD antara lain:
1. Belanja dan Beban Subsidi
2. Belanja dan Beban Bunga
3. Belanja dan Beban Transfer
Mekanisme Belanja di PKPD:
1. Langsung
BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
SERTA PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH
▪ Beban Penyusutan dan amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai aset tetap yang
dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan
▪ Beban penyisihan piutang adalah taksiran nilai piutang yang tidak dapat diterima
pembayarannya dimasa yang akan datang dari seseorang dan/atau korporasi dan/atau entitas
lain
▪ Beban Penyusutan dan amortisasi lebih lanjut dibahas di Materi Aset Tetap. Sedangkan
Beban penyisihan piutang lebih lanjut dibahas di Materi Piutang
▪ Jurnal Standar:

Tanggal Akun Debet Kredit


Beban Penyusutan xxx
Akumulasi Penyusutan xxx
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxx
KARTU KREDIT PEMERINTAH DAERAH
❖ Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) adalah Kartu Kredit
yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas
belanja yang dibebankan pada APBD, setelah kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi oleh bank penerbit
Kartu Kredit sesuai dengan kewajibannya pada waktu yang
disepakati dan satuan kerja perangkat daerah berkewajiban
melakukan pelunasan kewajiban pembayaran pada waktu yang
disepakati dengan pelunasan pembayaran secara sekaligus.
❖ KKPD digunakan untuk penyelesaian tagihan kepada Pemerintah Daerah berupa penyelesaian
tagihan belanja barang dan jasa serta belanja modal melalui mekanisme UP.
❖ Proporsi UP meliputi:
1. UP Tunai sebesar 60% (enam puluh persen) dari besaran UP masing-masing SKPD; dan
2. UP KKPD sebesar 40% (empat puluh persen) dari besaran UP masing-masing SKPD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai