Anda di halaman 1dari 60

ANGGOTA:

1. ANIS HANIFA (5)


2. DINAR AYESHA ARMINDA SALSABLA (11)
3. HENNI ESTER MUNGKUR (17)
4. NABILA FAUZIAH ASSYFA (23)
5. PANJI PATRIA NEGARA SUDARYANTO (29)
6. SEPTINA VERA WIJAYANTI (35)
Aset lancar
Pengertian
Aset yang diharapkan segera unt
uk dapat direalisasikan atau dimili
ki untuk dipakai atau dijual dalam
waktu 12 bulan sejak tanggal pela
poran.

Permendagri No. 1 Tahun 2019 Pas  Kas di Bendahara Penerimaan


al 1 (2)  Kas di Bendahara Pengeluaran
 Piutang
 Penyisihan Piutang Tak Tertagi
h
 Persediaan
 Beban Dibayar Dimuka
KAS
• Kas terdiri dari Kas di Kas Daera  Termasuk dalam kategori kas
h, Kas di Bendahara Penerimaan adalah setara kas yang
, Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan investasi jangka
pendek yang sangat likuid dan
dan Kas di Badan Layanan Umu
siap dicairkan menjadi kas
m Daerah (BLUD). dengan jatuh tempo kurang dari 3
bulan tanggal perolehannya.

Kebijakan Akuntansi – Lampiran I Permendagri No 64 Tahun 2013


Kas Kas di Kas Daerah Kas di Kas Daerah
Potongan pajak dan Lainnya

05 SAPD – Akuntansi Kas dan Setara Kas


Kas Transitoris
Kas Lainnya
Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan Yang Belum Disetor
Uang Titipan
Kas di Bendahara Pengeluaran Sisa Pengisian Kas UP/GU/TU
Pajak di SKPD yang Belum Disetor
Uang Titipan
Kas di BLUD Kas Tunai BLUD
Kas di Bank BLUD
Pajak yang Belum Disetor BLUD
Uang Muka Pasien RSUD/BLUD
Uang Titipan BLUD
Setara Kas Deposito (kurang dari 3 bulan) Deposito (kurang dari 3 bulan)
Surat Utang Negara/Obligasi (kurang Surat Utang Negara / Obligasi (kurang
dari 3 bulan) dari 3 bulan)
• Terkait dengan transaksi penerimaan pendapatan oleh bendahara penerimaan SKPD dan
penyetorannya ke Kas Daerah.
• Akun “Kas di Bendahara Penerimaan” pada neraca akhir tahun umumnya menunjukkan
saldo nihil.
• Hal ini dikarenakan pendapatan yang diterima SKPD harus segera disetor ke Kas Daerah
paling lambat satu hari kerja, kecuali jika terdapat penerimaan pendapatan pada tanggal 3
1 Desember yang tidak sempat disetor ke Kas Daerah.

 Terkait dengan transaksi pembayaran belanja oleh bendahara pengeluaran SKPD dengan
menggunakan UP/GU/TU dan penyetoran sisa UP/TU ke Kas Daerah.
 Akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” pada neraca akhir tahun umumnya menunjukkan saldo
nihil karena sisa UP di bendahara pengeluaran umumnya harus segera disetor ke Kas Daerah
paling lambat akhir tahun anggaran.
 Jika pada neraca akhir tahun akun “Kas di Bendahara Pengeluaran” masih memiliki saldo, hal ini
kemungkinan berasal dari sisa UP/TU yang belum disetor ke Kas Daerah, ataupun uang
pemotongan PPh/PPN yang belum disetor ke Kas Negara.
Jurnal

05 SAPD – Akuntansi Kas dan Setara Kas


• Kas dan setara kas saat bertambah

• Kas dan setara kas saat berkurang


Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek adalah investasi yang dapat segera diperjual
belikan atau dicairkan serta dimiliki 3 (tiga) bulan sampai dengan 12
(dua belas) bulan terhitung mulai tanggal pelaporan
1. Deposito
2. Surat Utang Negara (SUN)
3. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
4. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Jurnal Standar Transaksi Aset
Di Neraca PPKD tidak terdapat akun persediaan dan asset tetap
(akun tersebut terdapat pada neraca SKPD).
Transaksi lnvestasi Pada saat pencairan/penarikan investasi jangka pe
1) Investasi jangka pendek ndek, dengan bukti misalnya nota kredit rekening k
Jurnalnya : oran, jurnal yang dibuat adalah :
Investasi Jangka pendek xxx Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx Kas di Kas Daerah xxx
Pada saat menerima pendapatan dari investasi jangka pe Investasi Jangka Pendek xxx
ndek, dengan bukti misalnya nota kredit/rekening koran, j
urnal yang dibuat adalah:
1. Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA)
Jurnalnya :
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Bunga-LRA (PAD) xxx
2. Sub-sistem akuntansi keuangan (LO)
Jurnalnya :
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Bunga-LO (PAD) xxx
Piutang
Piutang diakui saat
• Diterbitkan surat ketetapan; atau
• Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau
• Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
Piutang dicatat dan diukur sebesar:
 Nilai yang belum dilunasi dari setiap tagihan yang ditetapkan; atau
 Nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value).
• Terkait dengan transaksi pendapatan, yaitu pada saat pengakuan pendapatan
yang sudah menjadi hak pemda/SKPD dan saat penerimaan pembayarannya.
• Apabila pada neraca akhir tahun terdapat saldo pada akun “Piutang”, hal ini
berarti SKPD memiliki tagihan pendapatan yang sudah menjadi hak pemda/
SKPD namun masih belum diterima pembayarannya.
Piutang yang disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Oleh karenanya terhadap piutang yang diperkirakan tidak
akan tertagih dilakukan penyisihan.
Dokumen yang digunakan : SKR Daerah/Dokumen yang dipersamakan

Jurnal Standar
Pada saat Diterbitkan SKR Daerah oleh SKPD maka jurnal standar:
• Jurnal LO dan Neraca
Piutang xxx
Pendapatan… - LO xxx
Jika Wajib Retribusi melakukan pembayaran maka jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca

Kas di Bendahara Penerimaan xxx


Piutang xxx
Jurnal LRA
Perubahan SAL xxx
Pendapatan… LRA xxx

Pada saat diterima Nota Kredit dari bank untuk pembayaran yang bersumber
dari piutang maka jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
RK PPKD xxx
Piutang …. LO xxx
Jurnal LRA
Perubahan SAL xxx
Pendapatan … LRA xxx
Penyisihan Piutang Tak Tertagih

• Terkait dengan jurnal transaksi beban pengakuan penyisihan piutan


g dan penghapusan piutang.
• Penyisihan piutang adalah penyisihan atas jumlah piutang yang ke
mungkinan tidak tertagih di masa depan.
• Aset merupakan manfaat masa depan yang akan mengalir ke entita
s, sehingga jika piutang kemungkinan tidak dapat ditagih akan dilak
ukan penyisihan.
• Besarnya piutang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi yang meng
acu regulasi yang ada.
• Penyisihan piutang hanya membuat nilai aset agar mencerminkan ni
lai yang dapat direalisasi, namun entitas tetap berupaya untuk mela
kukan penagihan atas piutang yang telah disisihkan.
• Untuk proses penghapusan piutang, mengikuti regulasi yang berlak
u.
• Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan melalui estimasi berdasarkan u
mur piutang (aging schedule).
• Piutang dalam aging schedule dibedakan menurut jenis piutang, baik dalam
menetapkan umur maupun penentuan besaran yang akan disisihkan.

Jurnal LO
Beban penyisihan piutang xxx
Akumulasi penyisihan piutang xxx
Jurnal LRA tidak ada
• Nilai penyisihan piutang tak tertagih tidak bersifat akumulatif tetapi
diterapkan setiap akhir periode anggaran sesuai perkembangan
kualitas piutang.
• Penilaian kualitas piutang untuk penyisihan piutang tak tertagih
dihitung berdasarkan kualitas umur piutang, jenis/karakteristik piutang,
dan diterapkan dengan melakukan modifikasi tertentu tergantung
kondisi dari debitornya.
• Mekanisme perhitungan dan penyisihan saldo piutang yang mungkin
tidak dapat ditagih, merupakan upaya untuk menilai kualitas piutang.
Persediaan
DEFINISI DAN KLASIFIKASI PERSEDIAAN
 Inventory/persediaan merupakan barang siap jual. Inventory berbeda
dengan supply.
 Supply merupakan bahan habis pakai dan pemggunaannya untuk
persediaan perusahaan.
 Sedangkan inventory merupakan persediaan barang siap jual.
 Klasifikasi persediaan
 1. Perusahaan Jasa =Supply
 2. Perusahaan Dagang = Merchandising Inventory
 3. Perusahaan Manufaktur =
a. Raw material
b. Work on process
c. Finished good inventory
 Persediaan dinilai dengan metode FIFO (First In First Out). Harga
pokok dari barang-barang yang pertama kali dibeli akan menjadi
harga barang yang digunakan/dijual pertama kali. Sehingga nilai
persediaan akhir dihitung dimulai dari harga pembelian terakhir.
 Pencatatan persediaan dilakukan dengan:
 a) Metode Perpetual, untuk jenis persediaan yang sifatnya continues
dan membutuhkan kontrol yang besar, seperti obat-obatan. Dengan
metode perpetual, pencatatan dilakukan setiap ada persediaan yang
masuk dan keluar, sehingga nilai/jumlah persediaan selalu ter-
update.
 b) Metode Periodik, untuk persediaan yang penggunaannya sulit
diidentifikasi, seperti Alat Tulis Kantor (ATK). Dengan metode ini,
pencatatan hanya dilakukan pada saat terjadi penambahan,
sehingga tidak meng-update jumlah persediaan. Jumlah persediaan
akhir diketahui dengan melakukan stock opname pada akhir periode.
PERIODIK
Sesuai namanya dengan menggunakan metode ini sebuah barang akan dicatat p
ersediaannya dari pembelian barang yang paling awal.
Contoh: Misal tanggal 1 PT. AKUN membeli pulpen sebanyak 500 buah dengan h
arga satuan 2.000. Pada tanggal 3 PT. AKUN membeli polpen kembali sebanyak 2
50 buah dengan harga satuan 2.300. Pada tanggal 6 PT. TANSI membeli polpen d
i PT. AKUN sebanyak 600 buah.
Maka COGS yang dijurnal oleh PT. AKUN adalah
COGS* 1.230.000
* harga beli satuan = [(500×2.000))+(250×2.300)] ÷ (500+250)
= 1.000.000 + 575.000 ÷ 750 = 1.575.000÷750 = 2.100
COGS = 600 × 2.100 = 1.260.000
Inventory 1.230.000

Jadi pembelian awal dihabiskan terlebih dahulu baru pembelian keberikutnya


PERPETUAL

• Sebenarnya metode FIFO yang perpetual tidak jauh berbeda dari FIFO perio
dek. hasilnya akan sama. Namun yang ditekankan di simtem periodik adalah
cara penghitungannya memakai alat bantu yaitu alat bantu persediaan

• Contoh:Misal tanggal 1 PT. TANSI membeli polpen sebanyak 500 buah deng
an harga satuan 2.000. Pada tanggal 3 PT. TANSI membeli polpen kembali s
ebanyak 250 buah dengan harga satuan 2.300. Pada tanggal 6 PT. AKUN m
embeli polpen di PT. TANSI sebanyak 600 buah. Maka buku persediaannya:
JURNAL PERSEDIAAN
Pada 31 Desember 20X1, entitas memiliki saldo persediaan sebesar 45.000.000.
Selama peride 20X2 persediaan yang dibeli (3 Juli) sebesar 150.000.000. Pada akhir
periode, persediaan yang masih tersisa sebesar 50.000.000.
Persediaan yang terpakai
= 45.000.000+150.000.000-50.000.000=145.000.000
Beban dibayar di muka
• Beban Dibayar Dimuka merupakan pengeluaran satuan kerja/
pemerintah yang telah dibayarkan dari rekening Kas dan
membebani pagu anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari
pihak ketiga belum diterima/dinikmati satuan kerja/pemerintah.
• Persediaan dan aset tetap sebenarnya beban dibayar dimuka,
• namun karakteristiknya khusus
• Contoh:
– Beban Pegawai dibayar dimuka
– Beban Barang dibayar dimuka
– Uang muka kegiatan
CONTOH
• Pada tanggal 1 Januari 20X2 dibayar sewa ruangan untuk ruang kantor
unit SKPD dengan nilai sewa 40 juta untuk masa 4tahun
Aset Tetap
Aset tetap

PENGERTIAN

• Aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki umur ekonomis


lebih dari satu tahun, dimiliki dan digunakan untuk kegiatan
operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk
diperjualbelikan. Aset tetap disebut juga Property, Plant, and
Equipment; Plant and Equipment; Fixed Assets.
Karakteristik aset tetap :
1. Mempunyai wujud fisik
Maksudnya adalah aset tetap memiliki bentuk fisik nyata, dapat dilihat atau dapat diindera.
2. Digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan
Aset tetap digunakan dalam perusahaan untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Misal
nya, bangunan dimiliki perusahaan digunakan sebagai kantor untuk kegiatan operasional
perusahaan.
3. Tidak untuk diperjualbelikan
Maksudnya adalah aset tetap dibeli bukan untuk dijual kembali, melainkan digunakan untu
k operasional perusahaan. Mobil yang digunakan perusahaan untuk kegiatan operasional
perusahaan merupakan aset tetap, sedangkan mobil pada perusahaan dealer merupakan
barang dagang atau Inventory, bukan sebagai aset tetap perusahaan.
4. Memiliki umur ekonomis yang panjang
Pada umumnya, aset tetap memiliki umur ekonomis/masa manfaat lebih panjang atau lebi
h dari 1 tahun.
5. Harga perolehan relatif mahal
Aset tetap perusahaan biasanya memiliki harga perolehan yang cukup mahal.
Prinsip Pengakuan
dan Pengakuan
Kriteria untuk dapat diakui sebagai Aset
Tetap Berwujud 01

Masa manfaatnya lebih 02


dari 12 bulan

Biaya perolehan asset dapat diukur 03


secara andal

Tidak dimaksudkan untuk dijual 04


dalam operasi normal entitas

Diperoleh atau dibangun dengan 05


maksud untuk digunakan
Pengukuran Aset Tetap
Aset Tetap dicatat sebesar nilai wajar
Aset tetap dicatat sebesar biaya apabila biaya perolehan tidak
perolehan memungkinkan digunakan

Biaya perolehan atas pembelian Aset meliputi: Untuk aset tetap yang diperoleh
1) Harga beli aset tetap dengan cara pertukaran, biaya
2) Semua biaya yang dikeluarkan sampai Aset perolehan aset tetap diukur sebesar
Tetap siap nilai wajar aset tetap yang dilepas
digunakan, termasuk: dan disesuaikan dengan jumlah kas
Biaya persiapan tempat atau setara kas yang ditransfer/
biaya perjalanan dinas diserahkan.
biaya pengiriman
biaya pengujian aset yaitu untuk memastikan
aset tetap
berfungsi dengan benar
biaya pemasangan
biaya profesional seperti arsitek, insinyur, dll
Pengukuran

Pengukuran Aset Tetap harus


memperhatikan kebijakan Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset
pemerintah daerah mengenai Tetap dikecualikan terhadap
ketentuan nilai satuan minimum pengeluaran untuk tanah,
kapitalisasi Aset Tetap. jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap
Jika nilai perolehan Aset Tetap di lainnya berupa koleksi perpustakaan
bawah nilai satuan minimum dan barang bercorak kesenian,
kapitalisasi maka atas Aset Tetap peralatan untuk proses belajar mengajar.
tersebut tidak dapat diakui dan
disajikan sebagai Aset Tetap, Besaran nilai minimum kapit
namun diakui sebagai belanja alisasi aset tetap dan jenisn
barang dan tetap diungkapkan ya ditetapkan oleh kepala d
dalam Catatan Atas Laporan aerah.
Keuangan.
Biaya Perolehan
Biaya Perolehan
Definisi

Aset tetap dinilai dengan biaya Biaya perolehan adalah jumlah


perolehan. kas atau setara kas yang
dibayarkan atau nilai wajar
Apabila penilaian aset tetap de imbalan lain yang diberikan
ngan menggunakan biaya Simple
untuk memperoleh suatu aset
perolehan tidak memungkinkan PowerPoint
pada saat perolehan atau
maka nilai aset tetap didasarka Designed
konstruksi sampai dengan aset
n pada nilai wajar pada saat pe tersebut dalam kondisi dan
rolehan. tempat yang siap untuk
dipergunakan.
Tabel Biaya Perolehan
Jenis Aset Tetap Komponen Biaya Perolehan

Tanah • Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluar
kan dalam rangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran,
penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan maupun yang masih
harus dikeluarkan sampai tanah tersebut siap dipakai
• Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah
yang di beli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk di
musnahkan
Peralatan dan Harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langs
Mesin ung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan da
n mesin tersebut siap digunakan
Gedung dan Bangunan Harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB,
notaris, dan pajak
Jalan, Jaringan, & Biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-biaya lain yang dikeluar
Instalasi kan sampai jalan, jaringan, dan instalasi tersebut siap pakai
Aset Tetap Lainnya Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tersebut sampai siap dipakai
CARA-CARA PEROLEHAN AKTIVA TETAP

• Pembelian Aset
 Tunai(kas)
 Kredit (angsuran)
• Perolehan dengan pertukaran (trade in)
• Perolehan dengan membangun sendiri (Swakelola)
• Perolehan dengan hibah bantuan atau pemberian
Pembelian Tunai
• Harga perolehan sebesar jumlah uang yang dikeluarkan untuk
memeperoleh aset tetap termasuk harga faktur dan semua ele
men biaya yang dikeluarkan agar aset tersebut siap dipakai.

Jurnalnya:

Tgl Keterangan Debit Kredit


Peralatan dan mesin xxxx
RK-PPKD xxxx
Pembelian secara lump-sum tabungan
Apabila dalam pembelian diperoleh lebih dari satu macam
aset tetap maka harga perolehan harus dialokasikan pada
masing-masing jenis aset tetap.

Harga perolehan dari setiap aktiva yangdiperoleh secara


gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva
yang bersangkutan.
Contoh
B. Perolehan Aset Tetap secara Angsuran
Perolehan aktiva tetap secara kredit akan menimbulkan biaya bunga.
Biaya bunga tidak boleh dimasukkan sebagai harga perolehan aset.
Bunga selama periode angsuran harus dikeluarkan dari harga
perolehan dan dibebankan sebagai beban bunga.
Contoh: Aset tetap yang dibeli berupa mobil HP 120.000.000
dibayar dalam 24 kali angsuran, masing” 5.000.000/bulan
dengan bunga 20% per tahun.

Angsuran Keterangan
Angsuran bulanan 5.000.000
1 Bunga= 1/12 x 20% x 120.000.000 2.000.000
Jumlah Pembayaran 7.000.000
Angsuran bulanan 5.000.000
2 Bunga = 1/12 x 20% x(120.000.000-5.000.000) 1.916.700
Jumlah Pembayaran 6.916.700
Jurnal:

1. Pada saat Pembelian Aset Tetap


Tgl Keterangan Debit Kredit
Peralatan dan mesin 120.000.000
Utang Angsuran 120.000.000
2. Pada Saat Pembayaran Angsuran Pertama

3. Pada Saat Pembayaran Angsuran Kedua


Perolehan Aset Tetap secara Pertukaran
Menurut PSAK no 16 (2007) suatu aset dapat diperoleh dengan pertukaran. Biaya ini
diukur pada nilai wajar aset yang dipertukarkan atau diperoleh, yang paling andal,
sebanding dengan nilai wajar aset yang dipertukarkan.

Contoh. PT Khanza merupakan perusahaan jasa pengangkutan. Berdasarkan


Pembukuan, HP Truk lama adalah Rp.60.000.000 telah disusutkan sebesar
Rp.40.000.000 ditukar dengan truk baru senilai Rp.80.000.000 dan kekurangnya
dibayar tunai.
• Ayat Jurnal atas Pertukaran

Tgl Keterangan Debit Kredit

Akumulasi Penyusutan 40.000.000

Truk (Baru) 80.000.000

RK-PPKD 60.000.000

Truk lama 60.000.000

Belanja Modal 60.000.000

Estimasi Perubahan-SAL 60.000.000

• Dalam hal penilai sebagaimana telah disampaikan diatas bahwa aset tetap yang dipe
roleh dalam pertukaran untuk suatu aset tetap, biaya diukur dengan nilai wajar aset y
ang dilepas
Perolehan dengan membangun sendiri
(Swakelola)
Perolehan dengan Hibah
Pada tanggal 16 September 2015 perusahaan non pemerintah
memberikan bangunan gedung yang dimilikinya dengan nilai w
ajar Rp60.000.000,00, untuk digunakan oleh Pemda tanpa pers
yaratan apapun. Jurnal yang dilakukan oleh fungsi akuntansi di
PPKD untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai berikut:

Tgl Keterangan Debit Kredit


Gedung dan Bangunan 60.000.000
Pendapatan Hibah-LO 60.000.000
Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat di
01 susutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Penyusutan dilakukan di akhir periode.

02 Semua aset tetap disusutkan, kecuali untuk tanah, KDP, dan beberapa aset tetap
tertentu lainnya, sesuai kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh pemda, seperti
03 aset tetap lainnya berupa buku perpustakaan, hewan, pepohonan.

Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintah
an dan/atau pelayanan publik atau jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari
aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.
Penyusutan Aset Tetap
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
01 Metode ini yang digunakan.

02 Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)


• Tentukan tarif penyusutan tahunan
• Tentukan nilai buku awal periode = Nilai yang dapat disusu
tkan – Akumulasi penyusutan periode sebelumnya.
• Jumlah Penyusutan = Tarif penyusutan x nilai buku awal pe
03 riode
Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
• Tentukan tarif penyusutan tahunan
• Tentukan unit produksi untuk masing-masing tahun
• Hitung jumlah penyusutan = Tarif penyusutan x Jumlah produksi tahun
yang bersangkutan
Jurnal Penyusutan Aset Tetap

Jurnal Penyusutan Aset Tetap Contoh Soal

Pemerintah Kota A memiliki sebuah gedung tempat kerja


Beban Penyusutan-Aset Tetap xxx senilai 1 milyar rupiah. Masa manfaat 50 tahun (diatur dalam
Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap xxx Permendagri 64 tahun 2013)

Jurnal Penyesuaiannya:

Beban Penyusutan-Gedung Rp20.000.000


Akumulasi Penyusutan-Gedung Rp20.000.000

(1.000.000.000) = 20.000.000
50
Biaya yang Dikeluarkan
Setelah Perolehan Aset Tetap

Transaksi Pembayaran
Belanja Pemeliharaan Subsistem Akuntansi Keuangan (LO)

Tidak akan menambah nilai Beban Pemeliharaan xxx


aset tetap yang bersangkutan, RK-PPKD/Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
akan tetapi hanya dicatat/dila
porkan sebagai belanja/beban
barang dan jasa.

Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)

Belanja Pemeliharaan xxx


Estimasi Perubahan SAL xxx
Biaya yang Dikeluarkan
Setelah Perolehan Aset Tetap

Contoh Soal
Pemerintah Kota Y melakukan pengecatan terhadap gedung balai kotanya yang menghabiskan
anggaran senilai 50 juta rupiah.

Jurnal:
Subsistem Akuntansi Keuangan (LO)
Beban Pemeliharaan Rp50.000.000
RK-PPKD/Kas di Bendahara Pengeluaran Rp50.000.000

Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)


Belanja Pemeliharaan Rp 50.000.000
Estimasi Perubahan SAL Rp50.000.000
Biaya yang Dikeluarkan
Setelah Perolehan Aset Tetap
Perbaikan atau
Renovasi Aset Tetap

Sifatnya tidak rutin dan akan Subsistem Akuntansi Keuangan (LO)


dikapitalisasi (menambah nilai
aset tetap yang bersangkutan)
dengan syarat: Aset Tetap xxx
(1) Nilainya melebihi batas RK-PPKD/Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
minimal kapitalisasi
(2) Menambah masa manfaat
atau meningkatkan nilai
ekonomis/kapasitas dari aset
yang bersangkutan.
Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (Neraca)

Belanja Modal xxx


Estimasi Perubahan SAL xxx
Biaya yang Dikeluarkan
Setelah Perolehan Aset Tetap

Contoh Soal
Pemerintah Kota Z melakukan pemasangan keramik yang semula hanya berupa lantai tanah
senilai Rp75.000.000

Jurnal:
Subsistem Akuntansi Keuangan (LO)
Aset Tetap-Gedung dan Bangunan Rp75.000.000
RK-PPKD/Kas di Bendahara Pengeluaran Rp75.000.000

Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (Neraca)


Belanja Modal Rp 75.000.000
Estimasi Perubahan SAL Rp75.000.000
Penghapusan

• Pengertian
• Jurnal Penghapusan
Jurnal saat aset tetap yang dihapuskan tidak dapat dijual
• Saat dihapuskan

• Saat disetorkan
Jurnal saat aset tetap yang dihapuskan dapat dijual

Saat dihapuskan

Saat disetorkan
• Jurnal Perolehan aset tetap lainnya

• Jurnal Penghapusan aset tetap lainnya


• Jurnal reklasifikasi aset tetap lainnya yang sudah tidak digunakan ke ase
t tetap lainnya

Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)


Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap xxx
Aset Lainnya xxx
Akumulasi Penyusutan-Aset lainnya xxx
Aset Tetap (asset yang dihapuskan) xxx
Jurnal Aset tetap lainnya dihapuskan
• Jika aset yang dihapus tidak dapat dijual

• Jika aset yang dihapus dapat dijual


Thank you

Anda mungkin juga menyukai