Anda di halaman 1dari 62

Kebijakan Akuntansi

Pemerintah Pusat
DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN, KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
YOGYAKARTA, MEI 2016
Pokok Bahasan

Pendahuluan Kebijakan Akuntansi

Kebijakan Akuntansi Kas dan Setara Kas

Kebijakan Akuntansi Investasi dan Piutang

Kebijakan Akuntansi Persediaan, AT dan AL

Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas

Kebijakan Akuntansi Pendapatan dan Belanja


PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Latar Belakang dan Dasar Hukum

1. UU 17 Tahun 2003: Pengakuan pendapatan dan belanja adalah


berdasarkan basis akrual.
2. 2005: Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) diatur dengan PP
24 Tahun 2005 yang berbasis Kas Menuju Akrual (CTA).
3. Akuntansi berbasis akrual paling lambat tahun 2008.
4. Berdasarkan kesepakatan antara pemerintah dengan DPR pada
2009, implementasi akuntansi berbasis akrual ditunda hingga
tahun 2015 sbgmn dalam UU Pertanggungjawaban APBN.
5. Ditindaklanjuti dengan diterbitkannya PP 71/ 2010 tentang SAP
(Berbasis Akrual)
• Kebijakan akuntansi merupakan penetapan pilihan pemerintah atas prinsip-
prinsip akuntansi yang diatur dalam standar akuntansi pemerintahan (SAP). 4
Kebijakan akuntansi diterapkan dalam implementasi sistem akuntansi.
• Definisi Kebijakan Akuntansi: Prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih dalam
3
penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah pusat
• Definisi Sistem Akuntansi Pemerintahan: Rangkaian sistematik dari
prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan 2
fungsi akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan
di lingkungan pemerintahan
• Definisi Standar Akuntansi Pemerintahan: Prinsip-Prinsip Akuntansi yang
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan 1
pemerintah
Standar, Sistem dan Kebijakan Akuntansi
Tujuan dan Ruang Lingkup

a. Memberikan pedoman bagi entitas akuntansi dan entitas


pelaporan dalam rangka meningkatkan keterbandingan
laporan keuangan baik antar periode maupun antar entitas
Tujuan pelaporan.
b. Memberikan pedoman dalam pelaksanaan sistem
akuntansi pemerintah pusat.

Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat disusun dalam


Ruang rangka penerapan SAP berbasis akrual di lingkungan
Lingkup pemerintah pusat
KEBIJAKAN AKUNTANSI
KAS DAN SETARA KAS
Definisi Kas dan Setara Kas
• Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
• Setara Kas adalah investasi jangka pendek pemerintah yang siap dicairkan
menjadi kas, bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan, serta
mempunyai masa jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang terhitung dari
tanggal perolehannya.
Text

• Bentuk
• Uang tunai • Unit Pengelola
Jenis-jenis
• Saldo simpanan • BUN
Kas dan Setara • Non BUN
di bank Kas
• Setara kas
Jenis-Jenis Kas dan Setara Kas
Bendahara Umum Negara Non BUN
(BUN) (K/L dan BLU)

Kas pada Rekening Kas Umum Negara Kas di Bendahara


dan sub Rekening
PPh Kas Umum Negara Penerimaan
(sub RKUN)di Cukai
Text Bank Sentral
PPN&BM Bea Masuk
Kas pada Rekening Pemerintah Lainnya Kas di Bendahara
PBB atau Bank Umum.
di Bank Sentral Pajak Ekspor
Pengeluaran

Kas di Badan Layanan


Kas pada Rekening Bank Persepsi dan Bank Umum (Kas di BLU)
Operasional yang dikelola Kuasa BUN.
Kas lainnya yang dikelola Kementerian
Negara/Lembaga (KL) dalam rangka
Rekening khusus (special account)
penyelenggaraan pemerintahan.
Pengakuan Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas diakui pada saat


1 memenuhi definisi kas dan/ atau setara
kas

Kas dan setara kas diakui pada saat


2 penguasaan dan/atau kepemilikan telah
beralih kepada pemerintah.
Pengukuran dan Penyajian
Kas dan Setara Kas

Kas dan Setara Kas dicatat berdasarkan nilai


nominal yg disajikan dalam rupiah. Jika terdapat
saldo kas dalam valuta asing maka nilainya disajikan
Pengukuran di neraca berdasarkan nilai translasi/ penjabaran
valas tersebut kepada rupiah menggunakan kurs
tengah bank sentral pada tanggal neraca.

Kas dan Setara Kas disajikan dalam Neraca


Penyajian
sebagai bagian dari Aset Lancar.
dan
Kas dan Setara Kas diperinci dan diberikan
pengungkapan
analisa dalam CaLK.
Perlakuan Khusus
1 2

Apabila terjadi transfer/ kiriman Rekening Dana Kelolaan pd BLU


uang dari satu rek. pemerintah ke digunakan untuk menampung dana
rek. pemerintah lainnya pada yang tidak dimasukkan ke dalam
akhir periode pelaporan, tetapi Operasional BLU dan Rekening
rek. yg dituju baru menerima Pengelolan Kas BLU. Rekening
pada awal periode pelaporan TA Dana kelolaan ini utk menampung
YAD, maka saldo kas yg ditranfer/ a.l. Dana bergulir dan/atau dana
dikirimkan tsb disajikan sebagai yang belum menjadi hak BLU.
Kas dalam Transito. Maka Rek. Dana Kelolaan tidak
diklasifikasikan sbg Kas atau Setara
Kas
(melainkan Aset Lainnya).
KEBIJAKAN AKUNTANSI PIUTANG
Piutang Jangka Pendek
adalah jumlah uang yang akan diterima oleh Pemerintah dan/atau hak
Pemerintah yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat perjanjian,
kewenangan pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku atau akibat lainnya yang sah, yang diharapkan diterima
Pemerintah dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan

Piutang Piutang
Piutang bukan
transfer ke pajak
daerah pajak

Bagian lancar
Piutang Jenis-jenis
tagihan penjualan
BLU Piutang Jangka angsuran (TPA)
Pendek

Bagian lancar tagihan


Beban dibayar di tuntutan
muka/uang muka perbendaharaan/tuntut
belanja Bagian lancar
piutang jangka an ganti rugi
panjang (TP/TGR)
Pengakuan & Pengukuran
Piutang Jangka Pendek
Pengakuan dan  Piutang diakui saat timbul hak tagih sebesar:
Pengukuran - Nilai nominal; atau
- Nilai perhitungan.

 Piutang pajak : nilai nominal


Pengukuran  Piutang bkn pajak: nilai nominal
Setelah  BL TPA : nilai TPA yang akan jatuh
Pengakuan tempo
 BL TP/TGR : nilai TP/TGR yang akan jatuh
tempo
 BL PJP : nilai PJP yang akan jatuh tempo
 Beban dibayar di muka : nilai yang belum diterima
 Piutang BLU : nilai nominal
 Piutang Transfer ke Daerah : nilai nominal kelebihan
transfer
Penyajian dan Pengungkapan
Piutang Jangka Pendek
Piutang jangka pendek disajikan pada pos aset
1 lancar di neraca menurut jenis piutang

Penyajian Piutang dlm mata uang asing pd neraca


menggunakan kurs tengah Bank Sentral pd tanggal
2 pelaporan. Selisih penjabaran pos Piutang dlm valas antara
tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sbg
kenaikan/penurunan ekuitas periode berjalan.
Metode nilai
bersih yang
dapat Penyisihan piutang tidak tertagih disajikan
3
direalisasikantersendiri dalam neraca dan sebagai pengurang
atas jumlah piutang.
 
Perlakuan Khusus Piutang Jangka Pendek
Konversi piutang menjadi penyertaan modal negara
Akun piutang akan berkurang sebesar nilai piutang yang
dikonversi, dan nilai penyertaan modal negara (investasi
permanen) akan bertambah sebesar nilai yang sama.

Penyajian piutang berupa bagian lancar atas TPA, TP/TGR, dan


Piutang Jgk Panjang pd LK interim sem I.
Disajikan sebesar TPA, TP/TGR, dan Piutang Jgk Panjang yg
akan jatuh tempo dlm 12 bulan setelah tanggal laporan.

Pengakuan piutang atas Laba BUMN timbul apabila pd suatu


tahun buku telah diselenggarakan RUPS dan dlm RUPS tsb telah
ditetapkan besarnya bagian laba yg hrs disetor ke kas Negara.
Perlakuan Khusus
Piutang Jangka Pendek

Penyesuaian Piutang Pajak setelah Pengakuan Penyesuaian nilai


piutang pajak harus dilakukan dalam hal adanya kejadian yang
mengakibatkan hak negara berkurang atau bertambah atas
pendapatan negara.

Piutang yang penagihannya diserahkan kepada Direktorat


Jenderal Kekayaan Negara, pencatatan atas piutang tersebut
tetap melekat pada satuan kerja instansi yang bersangkutan.
Piutang Jangka Panjang
Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan /dijadwalkan akan diterima
lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

Piutang Tagihan
Penjualan Angsuran
(TPA)
Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/
Piutang Jangka Tagihan Tuntutan Ganti
Panjang Lainnya Rugi (TP/TGR)
Jenis-jenis
Piutang Jangka
Panjang

Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang


Kredit Pemerintah Penerusan Pinjaman
Pengakuan Piutang Jangka Panjang (1/2)
Piutang Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)
diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran.

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tagihan Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

diakui apabila telah memenuhi kriteria.

Piutang Jangka Panjang Penerusan Pinjaman

diakui atau timbul pada saat terjadinya penarikan pinjaman sesuai dengan
tanggal yang tercantum dalam Notice of Disbursement (NoD).
Pengakuan Piutang Jangka Panjang (2/2)

Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah


diakui pada saat terjadinya pengeluaran pembiayaan atas kredit yang
diberikan pemerintah.

Piutang Jangka Panjang Lainnya

diakui pada saat timbulnya hak pemerintah untuk menagih kepada pihak lain.
Penyajian
Piutang Jangka Panjang

Piutang TPA, Tagihan TP/TGR Jangka Panjang, Penerusan

1
Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yg jatuh
tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan disajikan pd
neraca sbg Piutang Jangka Panjang.

Metode nilai
Piutang TPA, Tagihan TP/TGR/Piutang Jangka Panjang Penerusan
bersih yang
2
Pinjaman, dan Piutang Jangka Panjang Kredit Pemerintah yang
dapat jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan
direalisasikan
direklasifikasi sebagai Aset Lancar.
Penyajian
Piutang Jangka Panjang

Penyajian Piutang Jangka Panjang dlm mata uang asing di neraca


menggunakan kurs tengah Bank Sentral pada tanggal
3 pelaporan. Selisih penjabaran pos Piutang Jangka Panjang dlm
mata uang asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat
sebagai kenaikan atau penurunan ekuitas periode berjalan
Perlakuan Khusus
Piutang Jangka Panjang

Bunga, denda, commitment fee, pinalti, dan biaya lainnya yg


sejenis yg timbul dari piutang jangka panjang harus diakui
sebagai piutang (aset lancar).

Piutang yang penagihannya diserahkan kepada Direktorat


Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) tetap dicatat pada buku
besar dan pelaporan keuangan satuan kerja instansi yang
bersangkutan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PERSEDIAAN
DEFINISI DAN JENIS-JENIS
PERSEDIAAN

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan


yg dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yg dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

Jenis-jenis Persediaan
menurut sifat pemakaian

Barang bekas Barang tak


dipakai habis pakai
Barang habis
pakai
Pengakuan dan Pengukuran
Persediaan

a. Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan


mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
Peng- atau
akuan b. pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah

Metode nilai
bersih yang
a. Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
dapat
b. Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
Peng-
direalisasikan
sendiri
ukuran c. Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara lainnya.
Penyajian dan pengungkapan
Persediaan

1. Pencatatan Persediaan adalah dengan metode perpetual;


2. Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan
Penyajian kerja melaksanakan Stock Opname (Inventarisasi Fisik)
dan persediaan yang dilakukan setiap semester.
Peng- 3. Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar
ungkapan perhitungan beban persediaan dan sebagai dasar
penyesuaian data nilai persediaan yang berguna bagi
pengendalian pengelolaan persediaan.
Metode nilai
bersih yang
dapat
direalisasikan
Pengakuan dan Pengukuran
Beban Persediaan

1. Beban persediaan dicatat menggunakan pendekatan beban,


yang berarti saldo awal dan setiap penambahan persediaan
Peng- akan secara otomatis diakui sbg beban persediaan
keseluruhannya secara sekaligus.
akuan 2. Penyesuaian nilai beban persediaan diperhitungkan pada akhir
periode pelaporan keuangan, dengan memperhitungkan sisa
persediaan hasil stock opname.

1. Nilai beban persediaan diperhitungkan dari total saldo


awal persediaan ditambah dengan pengadaan
persediaan dan dikurangi dengan saldo akhir atau
Peng- nilai sisa persediaan hasil stock opname.
2. Saldo akhir atau nilai sisa persediaan yang
ukuran diperhitungkan dalam perhitungan beban persediaan
adalah nilai persediaan hasil stock opname, bukan
catatan saldo persediaan.
Penyajian dan pengungkapan
Beban Persediaan

1. Beban persediaan disajikan di Laporan Operasional


pada bagian Kegiatan Operasional;
Pe- 2. Koreksi beban persediaan atas beban persediaan
TAYL dilakukan langsung pada pos persediaan
nyajian dengan akun pasangannya “ekuitas” yang disajikan
dan di Laporan Perubahan Ekuitas.
3. Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai
Pengu- beban persediaan antara lain:
a. Metode penilaian persediaan;
ngkapan
Metode nilai b. Perhitungan beban persediaan yang meliputi
bersih yang saldo awal, perolehan dan saldo akhir;
dapat c. Persediaan yang diperoleh atau dikeluarkan dari
direalisasikan transaksi hibah atau transfer dari/kepada satker
lain;
d. Nilai persediaan yang hilang, rusak atau usang;
Perlakuan Khusus Persediaan
Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang
dimaksudkan untuk dijual seperti pita cukai dinilai dengan biaya
perolehan terakhir.
Persediaan berupa barang yg akan diserahkan kpd masy/ pihak
ketiga yg masih dlm proses pembangunan s.d. tgl pelaporan,
maka atas pengeluaran2 yg dpt diatribusikan utk pembentukan
aset tsb tetap disajikan sbg persediaan. .

Ada kalanya unit pemerintah, krn tugas dan fungsinya,


menerima hibah berupa emas, seperti penerimaan Hadiah Tidak
Tertebak (HTT) atau Hadiah Yang Tidak Diambil oleh
Pemenang pada Kementerian Sosial. Dhi. persediaan berupa
emas tersebut dicatat sebesar harga wajar pada saat perolehan.
Perlakuan Khusus Beban Persediaan

 Beban persediaan tidak memperhitungkan persediaan yang


diperoleh dari:
 Belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat /
pemda; dan
 Belanja Bantuan Sosial berbentuk barang.

1. Persediaan yang diserahkan kepada Satker Lain dalam satu entitas yang
terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai beban persediaan maupun
beban hibah, melainkan dicatat sebagai transfer keluar persediaan
(transfer out) dan disajikan pada LPE.
2. Persediaan yang diterima dari Satker Lain dalam satu entitas yang
terkonsolidasi tidak diperhitungkan sebagai pendapatan hibah,
melainkan dicatat sebagai transfer masuk persediaan (transfer in) dan
disajikan pada LPE.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ASET TETAP
DEFINISI DAN JENIS-JENIS
ASET TETAP

Aset Tetap adalah aset berwujud yg mempunyai masa manfaat lebih


dari 12 (dua belas) bulan utk digunakan, atau dimaksudkan untuk
digunakan, dalam kegiatan pemerintah dan/atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.

Konstruksi Tanah
dalam Peralatan dan
pengerjaan mesin
(KDP)
Jenis-jenis Aset
Tetap
Aset tetap
lainnya Gedung dan
Jalan, irigasi, dan bangunan
jaringan
Pengakuan dan Kriteria
Aset Tetap

Peng Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa


-akuan depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur
dengan andal.

Kriteria Aset Tetap adalah:


a.Berwujud
b.Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
Kri- c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
Metode nilai
d.Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
teria
bersih yangentitas
dapat e.Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
direalisasikandigunakan.
Pengukuran Aset Tetap

a. Biaya perolehan digunakan untuk menilai aset tetap.


Peng- b.Nilai wajar digunakan untuk mencatat aset tetap yg
bersumber dr donasi/hibah atau rampasan/sitaan yg
ukuran tidak diketahui nilai perolehannya.
c. Penggunaan nilai wajar pada saat tidak ada nilai
perolehan atau nilai perolehan tidak dapat
diidentifikasi
Metode nilai
bersih yang
dapat
direalisasikan
Penyajian dan Pengungkapan
Aset Tetap

Penyajian Aset Tetap adalah berdasarkan biaya perolehan Aset


Tetap tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.
Laporan keuangan harus mengungkapkan utk masing-masing
jenis Aset Tetap sebagai berikut:
a. Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai
tercatat (carrying amount)
b. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
c. Informasi penyusutan
d. Informasi terkait dalam hal terjadi pertukaran Aset Tetap
Metode nilai
e. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan eksistensi dan
bersih yang
batasan
dapathak milik atas Aset Tetap, kebijakan akuntansi Aset
Tetap, jumlah pengeluaran pada pos Aset Tetap dalam
direalisasikan
konstruksi, dan jumlah komitmen untuk akuisisi Aset Tetap.
Pengakuan dan Pengukuran
Beban Penyusutan

1. Beban penyusutan dicatat atas dasar eksistensi/ kepemilikan


aset tetap, kecuali Tanah dan KDP. Seluruh aset tetap
Peng- disusutkan kecuali tanah dan KDP dengan tanpa nilai residu /
akuan sisa.
2. Masa manfaat aset tetap ditetapkan oleh pengelola barang.

1. Beban penyusutan dicatat menggunakan metode garis lurus


dengan tanpa nilai residu.
Peng- 2. Beban Penyusutan diperhitungkan pada akhir periode
pelaporan keuangan dan untuk periode satu semester
ukuran (semesteran). Hal ini berarti kapan pun diperolehnya suatu
aset tetap, maka akan disusutkan sebesar nilai penyusutan
selama enam bulan atau satu semester.
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Penyajian dan pengungkapan
Beban Penyusutan

1. Beban penyusutan disajikan di Laporan Operasional pada


bagian Kegiatan Operasional dan Akumulasi penyusutan
disajikan di Neraca sebagai pengurang nilai tercatat Aset Tetap;
Pe- 2. Koreksi beban penyusutan atas beban penyusutan TAYL
nyajian dilakukan langsung pada akumulasi penyusutan dengan akun
pasangannya “ekuitas” yang disajikan di Laporan Perubahan
dan Ekuitas.
3. Pengungkapan informasi terkait penyajian nilai beban
Pengu- penyusutan antara lain:
a. Metode penyusutan dan nilai residu apabila ada;
ngkapan
Metode nilai b. Masa Manfaat aset tetap;
bersih yang c. Perhitungan mutasi akumulasi penyusutan yang meliputi
dapat saldo awal, beban penyusutan TA berjalan, penyesuaian dan
direalisasikan saldo akhir;
d. Penyesuaian pos akumulasi penyusutan karena pelepasan
aset tetap atau penghapusbukuan;
Perlakuan Khusus
Aset Reklasifikasi
Lainnya
Bersejarah Dan Koreksi

Penyajian aset Aset Tetap yg Peralatan militer, baik


bersejarah (heritage dihentikan dr yg umum maupun
assets) tidak penggunaan aktif pem. khusus, adl memenuhi
disajikan di neraca adl tidak memenuhi definisi Aset Tetap dan
tetapi diungkapkan def. Aset Tetap dan hrs harus diperlakukan
dlm CaLK, kecuali dipindahkan/dire- prinsip-prinsip yang
yang digunakan klasifikasi) ke pos aset sama seperti Aset
sebagai sarana lainnya sesuai dgn Tetap yang lain.
operasional nilai tercatatnya.
pemerintah.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ASET LAINNYA
DEFINISI DAN JENIS-JENIS
ASET LAINNYA

Aset Tetap adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap dan dana cadangan.

Aset tak
berwujud

Jenis-jenis Kemitraan
Aset lain-
dengan pihak
lain Aset Lainnya ketiga

Kas yang dibatasi


penggunaannya
Perlakuan Khusus

Perlakuan Khusus bagi Aset Lainnya berupa software


komputer (ATB):
 Software dapat dikembangkan oleh instansi pemerintah
sendiri atau oleh pihak ketiga;
 Software yang dibeli tersendiri dan tidak terkait hardware
harus dikapitalisasi sebagai ATB setelah memenuhi
kriteria perolehan aset secara umum;
 Software yang diniatkan untuk dijual atau diserahkan
Metode nilai
kepada masyarakat dicatat sebagai persediaan;
bersih yang
 Untuk
dapat software yang merupakan bagian integral dari
suatu hardware diakui sebagai bagian perolehan
direalisasikan
hardware dan dikapitalisasi sebagai bagian hardware
tersebut
KEBIJAKAN AKUNTANSI
KEWAJIBAN
DEFINISI DAN JENIS-JENIS
KEWAJIBAN

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah.

Jenis-jenis
Kewajiban

Kewajiban Kewajiban Jk. Panjang


Jk. Pendek
Komponen Kewajiban
Kewajiban Kewajiban
Jk.Pendek Jk.Panjang

 Utang Transfer
 Utang Bunga  Pinjaman Luar Negeri
 Utang Pihak Ketiga  Pinjaman Dalam Negeri
 Utang Perhitungan Fihak  Utang Obligasi/Surat Utang
Ketiga (PFK) Negara (SUN)
 Bagian Lancar Utang Jk.  Utang Surat Berharga
Panjang Syariah Negara (SBSN)
 Surat Perbendaharaan  Utang Pembelian Cicilan
Negara (SPN)  Utang Jk. Panjang Lainnya
 Kewajiban Diestimasi
 Kewajiban Kontijensi
 Utang Jk. Pendek Lainnya
Pengakuan dan Pengukuran
Kewajiban Jangka Pendek
a. Secara umum, kewajiban jangka pendek diakui jika besar
Peng- kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi
dilakukan utk menyelesaikan kewajiban yg ada sampai dgn
akuan pada saat tgl pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tsb
mempunyai nilai penyelesaian yg dpt diukur dgn andal
b. Kewajiban diakui pd saat dana pinjaman diterima oleh
pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dgn
kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbul

Metode nilai
Secara umum, kewajiban jk pendek dicatat sebesar nilai nominal.
bersih yang
Peng- Apabila kewajiban jk pendek tsb dlm bentuk mata uang asing
dapat
ukuran maka harus dijabarkan dan dinyatakan dlm mata uang rupiah dgn
direalisasikan
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tgl neraca
Pengakuan dan Pengukuran
Kewajiban Jangka Panjang

a. Secara umum, kewajiban jangka panjang diakui jika besar


Peng- kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi
akuan akan dilakukan utk menyelesaikan kewajiban yg ada sampai
pada saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut
mempunyai nilai penyelesaian yang dpt diukur dgn andal
b. Kewajiban diakui pd saat dana pinjaman diterima oleh
pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dgn
kesepakatan, dan/atau pada saat kewajiban timbul

Metode nilai
a. Secara umum, kewajiban jangka panjang dicatat sebesar
bersih yang
Peng- nilai nominal
dapat
ukuran b. Apabila kewajiban jk panjang tsb dlm bentuk mata uang
direalisasikan
asing maka harus dijabarkan dan dinyatakan dlm mata
uang rupiah dgn menggunakan kurs tengah bank sentral
pd tgl neraca.
Pengungkapan Kewajiban

Pengungkapan Harus disajikan dalam:


Kewajiban a. Neraca
Jangka Pendek b. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

a. Neraca
Pengungkapan b. CaLK:
 Jumlah saldo berdasarkan tipe pemberi pinjaman
Kewajiban
Metode nilai  Jumlah saldo utang pemerintah jk panjang
Jangka Panjang
bersih yang berdasarkan jenis sekuritas utang pemerintah dan
dapat saat jatuh temponya
direalisasikan  Syarat-syarat dan konsekuensi perjanjian atas
pembayaran utang jk panjang tsb
Perlakuan Khusus Kewajiban
Penyelesaian Kewajiban sebelum Jatuh Tempo:
 Selisih antara harga perolehan kembali dgn nilai tercatat
netto (carrying amount) diungkapkan di CaLK.

Tunggakan:
 Tunggakan atas pinjaman pemerintah disajikan dalam
bentuk Daftar Umur Pembayaran kpd Kreditur pd CaLK

Penghapusan Utang:
 Perbedaan yg timbul disajikan di CaLK, yg merupakan
selisih lebih antara nilai tercatat utang yg diselesaikan
dgn nilai wajar aset yang dialihkan ke kreditur
Perlakuan Khusus Kewajiban

Restrukturisasi Utang:
 Dampak restrukturisasi dicatat secara prospektif sejak
restrukturisasi dilaksanakan.
 Tidak boleh mengubah nilai tercatat utang kecuali nilai
tercatat lebih besar dari jumlah pembayaran masa depan.
 Diungkap pada CaLK
 Jika pembayaran di masa depan < nilai tercatat  debitur
mengurangi nilai tercatat utang dan mengungkapkan dalam
CaLK
 Tidak boleh mengubah nilai tercatat utang jika pembayaran
kas di masa depan tidak dapat ditentukan, selama
pembayaran kas masa depan tidak melebihi nilai tercatat
utang
KEBIJAKAN AKUNTANSI
EKUITAS
EKUITAS

 Adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan


selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
 Dalam basis akrual, pemerintah hanya menyajikan
satu jenis pos ekuitas.
 Saldo akhir ekuitas diperoleh dari perhitungan pada
Laporan Perubahan Ekuitas.
 Ekuitas disajikan dalam Neraca, Laporan Perubahan
Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
PENDAPATAN
Komponen Pendapatan

Pendapatan - Pendapatan -
LO LRA

 Terdapat dalam Laporan  Terdapat dalam LRA


Operasional
 Semua penerimaan rekening kas
 Hak pemerintah yang
diakui sebagai penambah umum negara yang menambah
ekuitas dalam periode Saldo Anggaran Lebih dalam
tahun anggaran yang periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak bersangkutan yang menjadi hak
perlu dibayar kembali. pemerintah dan tidak perlu
 Berbasis Akrual. dibayar kembali.
 Berbasis Kas.
Perlakuan Khusus Pendapatan
Pendapatan - LO:
 Koreksi Pendapatan – LO TAYL Non Perpajakan
merupakan penambah/pengurang ekuitas pd periode
ditemukannya koreksi.
 Imbalan bunga atas keterlambatan pengembalian
pendapatan perpajakan merupakan pengurang
pendapatan tanpa memperhatikan TA pengakuan
pendapatan dimaksud.

Pendapatan – LO yang mempengaruhi Kas:


Kelebihan penyetoran pendapatan pada TAYL berdasarkan
verifikasi pejabat berwenang  pengembalian pendapatan
yang mengurangi nilai ekuitas
Perlakuan Khusus Pendapatan

Perlakuan khusus koreksi Pendapatan – LRA:


 Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang atas
pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada
periode sebelumnya  pengurang pendapatan.
 Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang
atas pendapatan-LRA pada periode penerimaan 
pengurang pendapatan pada periode yang sama.
 Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang
atas pendapatan-LRA pada periode sebelumnya 
pengurang SiLPA/SAL pada periode ditemukannya
koreksi dan pengembalian.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
BEBAN DAN BELANJA
DEFINISI
Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa termasuk
potensi pendapatan yg hilang, atau biaya yg timbul akibat
BEBAN transaksi tsb dlm periode pelaporan yg berdampak pd
penurunan ekuitas, baik berupa pengeluaran, konsumsi aset
atau timbulnya kewajiban.

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara


(RKUN) yg mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam
BELANJA
periode tahun anggaran bersangkutan dan tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Perlakuan Khusus

Perlakuan Khusus Beban:


 Hibah Aset Tetap yang dimiliki pemerintah yang
sebelumnya dibeli dengan Belanja Modal, ketika
diserahkan kepada masyarakat/pemda tidak dicatat
sebagai belanja/beban hibah melainkan sebagai
beban kegiatan non operasional.
KESIMPULAN/RESUME
1. Kebijakan Akuntansi digunakan sebagai penetapan
pilihan atau penjelasan rinci atas prinsip atau metode
akuntansi yang diatur dalam Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).
2. Pengaturan mengenai pilihan metode akuntansi atau
petunjuk teknis pencatatan yang belum diatur atau
PMK ini diatur lebih lanjut dalam peraturan
perundang-undangan lainnya.
3. Kementerian Negara/Lembaga dapat menetapkan
petunjuk teknis akuntansi di Lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga dengan melalui pertimbangan dari
Menteri Keuangan cq. Ditjen Perbendaharaan.
www.djpbn.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai