Anda di halaman 1dari 37

PENATAUSAHAAN BMN

KPKNL YOGYAKARTA
Pengertian

Penatausahaan BMN adalah rangkaian


kegiatan yg meliputi pembukuan,
inventarisasi, dan pelaporan BMN sesuai
dgn ketentuan peraturan perundang-
undangan
Tujuan

Kegiatan penatausahaan BMN


bertujuan utk terwujudnya tertib
administrasi BMN yg efektif,
efisien, optimal, dan akuntabel
Ruang Lingkup & Objek
Objek
terdiri atas kegiatan
APBN
pendaftaran dan • semua barang yg dibeli atau diperoleh atas beban
Pembukuan
pencatatan BMN ke dlm APBN
Daftar Barang
Perolehan lainnya yg sah
• barang yg diperoleh dari hibah/ sumbangan atau
terdiri atas kegiatan yg sejenisnya;
pendataan, pencatatan, • barang yg diperoleh sebagai pelaksanaan
Inventarisasi
dan pelaporan hasil perjanjian/kontrak;
pendataan BMN
• barang yg diperoleh sesuai dgn ketentuan
Peraturan Perundang- undangan; atau
• barang yg diperoleh berdasarkan putusan
terdiri atas kegiatan
penyusunan dan pengadilan yg telah memperoleh kekuatan
Pelaporan penyampaian data dan hukum tetap.
informasi BMN secara
semesteran dan tahunan Ketentuan Khusus
• BMN yg berasal dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama
• BMN yg berasal dari Perjanjian Kerjasama/Karya
• Pengusahaan Pertambangan Batubara
• BMN yg berasal dari aset eks Pertamina

Ruang Lingkup
Klasifikasi Objek
Aset Lancar Persediaan

1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin
Aset Tetap 3. Gedung/Bangunan
4. Jalan irigasi dan Jaringan
5. Aset Tetap Lainnya
6. Konstruksi dlm Pengerjaan (KDP)

Aset 1. Aset Kemitraan dgn Pihak Ketiga


Lainnya 2. Aset Tak Berwujud
3. Aset Tetap yg dihentikan dari Penggunaan
PEMBUKUAN
PEMBUKUAN)

kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMN kedalam Daftar Barang yang ada pada
Pengguna Barang/Pengelola Barang menurut penggolongan dan kodefikasi
barang. Pembukuan dimaksudkan agar semua BMN yang berada dalam
penguasaan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dan BMN dalam
pengelolaan Pengelola Barang tercatat dengan baik .

dilaksanakan oleh seluruh Pelaksana Penatausahaan BMN pada Pengguna Barang/


Pengelola Barang dengan tujuan untuk tersedianya data BMN yang baik dan
terwujudnya tertib administrasi BMN yang efektif, efisien, optimal, dan akuntabel.
PEMBUKUAN

Jenis Kegiatan
Pelaksana Penatausahaan Pembukuan BMN 1. Pengadaan
2. penggunaan BMN
Pembukuan BMN dilakukan dgn mendaftarkan 3. pemanfaatan BMN
dan mencatat BMN ke dlm Daftar Barang 4. pemindahtanganan BMN
menurut penggolongan dan kodefikasi barang
5. penghapusan BMN

Bentuk Daftar Barang


Buku Barang - Pengelola
DB-Pengguna Barang DB-Pengelola Barang Buku Barang – KPB
Barang KD

Daftar Barang Kuasa Daftar Barang Pengelola Buku Barang Kuasa Buku Tanah Pengelola kantor
Pengguna (DBKP) Kantor Daerah (DBPL- KD) Pengguna- Intrakomptabel daerah
Daftar Barang Pengelola
Daftar Barang Pengguna Buku Barang Kuasa Buku Gedung dan Bangunan
Kantor Wilayah (DBPL-
Wilayah (DBP-W) Pengguna- Ekstrakomptabel Pengelola kantor daerah
KW) Buku Barang Kuasa
Daftar Barang Pengguna Daftar Barang Pengelola
Pengguna- Barang
Eselon I (DBP- El) (DBPL)
Bersejarah
Daftar Barang Pengguna Daftar Barang Milik Negara Buku Barang Kuasa
(DBP) Kantor Daerah (DBMN- KD) Pengguna-Persediaan
Daftar Barang Milik Negara
Buku Barang Kuasa
Kantor Wilayah (DBMN-
Pengguna-KDP
KW)
Daftar Barang Milik Negara
(DBMN)
PEMBUKUAN)

Penyusutan dan Amortisasi


BMN

Penyusutan Amortisasi
dilakukan terhadap dilakukan terhadap
BMN berupa aset BMN berupa aset
tetap tak berwujud
PEMBUKUAN)
*Jenis Transaksi
Pembukuan BMN
1. Saldo awal:
membukukan akumulasi dari seluruh transaksi BMN s.d
akhir periode sebelumnya 3. Perolehan, membukukan
penambahan kuantitas asset
dari:
2. Penambahan saldo awal: • pembelian
membukukan BMN yang diperoleh seblm t.a • transfer masuk
berjln namun blm dicatat dan didaftarkan dalam • hibah masuk
buku/daftar BMN periode sebelumnya • rampasan
• penyelesaian
4. Perubahan/ Koreksi: pembangunan
• Pengurangan kuantitas aset. • pembatalan penghapusan
• Pengembangan nilai aset (krn renovasi atau • reklasifikasi masuk
restorasi). • BGS
• Perubahan kondisi. • BSG
• Perubahan Nilai / kuantitas (akibat kesalahan • KSP
pembukuan). • pertukaran
• Nilai Tim Penertiban Aset/ Revaluasi • perolehan lainnya.
• Penyusutan BMN
*Jenis Transaksi Pembukuan
BMN
7. Penghentian penggunaan BMN dan
5. Penghapusan: Penggunaan kembali BMN (Reklas
• Karena kpts inkrah, Aset Tetap yg tdk digunakan utk
ketentuan per-UU-an; dan operasional ke aset lain-lain dan
sebab lainnya. sebaliknya)
• Pemusnahan
• Penjualan
• Penyertaan Modal
8. KDP:
• Penambahan Saldo Awal
Pemerintah
• Perolehan KDP
• Tukar menukar
• Transfer Masuk.
• Hibah Keluar
• Hibah Masuk
• Transfer Keluar
• Pengembangan KDP:
• Reklasifikasi Keluar
• Koreksi Pencatatan membukukan SPM /SP2D ke
• Penyerahan Aset kpd 2, 3, dst.
• Koreksi Perubahan Nilai.
Pengelola.
• Transfer Keluar
6. Penyusutan: penyesuaian • Hibah Keluar
nilai BMN karena penurunan • Penghapusan / Penghentian
kapasitas dan manfaat. KDP
Kapitalisasi Aset
Tetap
Diterapkan untuk
1. perolehan BMN berupa aset tetap hingga siap pakai; dan/atau
2. peningkatan kapasitas/ efisiensi dan/atau penambahan masa manfaat.
3. Tidak diterapkan atas pengeluaran aset tetap lainnya, spt hewan, ikan, dan tanaman.

Nilasi Satuan Minimum Kapitalisasi

1. Peralatan dan mesin; atau ATR peralatan dan mesin ≥ Rp1juta


2. gedung dan bangunan; atau ATR gedung dan bangunan ≥ Rp25juta

Tidak diberlakukan untuk:

BMN berupa tanah; jalan, irigasi, dan jaringan; BMN berupa KDP; atau
BMN berupa aset tetap lainnya, seperti koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian
INVENTARISASI
Inventarisasi
Penggguna Barang
Pengguna Barang melalui pelaksanaan opname fisik sekurang
melakukan
inventarisasi 1th kurangnya sekali dlm 1 tahun, utk BMN berupa
persediaan dan KDP

5th
melalui pelaksanaan sensus barang
sekurangkurangnya sekali dlm 5 tahun, utk BMN
selain persediaan dan KDP

4
Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, BMN berupa Pengguna Barang melakukan pendaftaran, pencatatan,

1 persediaan utk diserahkan kpd masyarakat/pemda yg


sudah tidak berada dlm penguasaannya, tapi belum
mendptkan persetujuan pemindahtanganan, tidak
dilakukan Inventarisasi.
dan/ atau Pemutakhiran Daftar Barang berdasarkan hasil
Inventarisasi

5
Dikecualikan dari ketentuan dimaksud, pelaporan hasil

2
Pengguna Barang menyampaikan rencana pelaksanaan Inventarisasi berupa persediaan dan KDP dlm rangka
Inventarisasi selain persediaan dan KDP kpd pembuatan Laporan BMN dilaksanakan oleh Pengguna
Pengelola Barang Barang sesuai periode Pelaporan.

3Pengguna Barang menyampaikan laporan hasil


Inventarisasi kepada Pengelola Barang paling lama 3
bulan setelah selesainya Inventarisasi
Pengguna Barang bertanggung jawab penuh atas
kebenaran materiil dari laporan hasil pelaksanaan
Inventarisasi. 6
Inventarisasi 2)
Pengelola Barang

dlm hal dari


hasil monev
Monev atas ditemukan
kesesuaian ketidaksesuaian,
Pengelola
5th
Menyampaikan rencana
laporan hasil pelaksanaan Barang
Mendaftarkan lnventarisasi lnventarisasi menyampaikan
& mencatat kepada
kpd Menteri dgn laporan Pengguna
Melakukan hasil Keuangan hasil Barang/Kuasa
Inventarisasi lnventarisasi ke setelah selesai Inventarisasi Pengguna
BMN yg dlm Daftar melaksanakan Barang utk
berada dlm Barang pada Inventarisasi ditindaklanjuti
penguasaannya Pengelola BMN sesuai ketentuan
Barang
PELAPORAN
Pelaporan
Jenis Laporan

Pengguna Barang
UAKPB UAPPB-W UAPPB-EI UAPB
Laporan Barang Laporan Barang Laporan Barang Laporan Barang
Kuasa Pengguna Pengguna Wilayah Pengguna Eselon I Pengguna
1. LBKP semesteran 1. LBP-W semesteran 1. LBP-EI semesteran 1. LBP semesteran
2. LBKP tahunan 2. LBP-W Tahunan 2. LBP-EI tahunan 2. LBP tahunan
3. LBP audited
4. Lap. PNBP

disampaikan kepada:
disampaikan kepada: disampaikan kepada:
a. UAPB disampaikan kepada Kantor
a. UAPPB-W atau UAPPB- El a. UAPPB- El
b. KPKNL
b. Kantor Pusat DJKN Pusat DJKN
b. Kanwil DJKN
(apabila diminta)

Lap. PNBP disampaikan secara semesteran dan tahunan


Lap. PNBP memuat PNBP yg bersumber dari
pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN
Aplikasi Penatausahaan BMN

SIMAK BMN

SIMAN

SAKTI
Aplikasi Penatausahaan BMN2)

SIMAK BMN
 Dikembangkan oleh DJPB (Dit SITP)
 Stand alone, Offline
 Satker yg blm menggunakan aplikasi SAKTI, masih menggunakan aplikasi SIMAK
 Konsolidasi pelaporan ditingkat “atas” dilakukan dengan mekanisme di “E- Rekon LK”
 Push data ke aplikasi E-Rekon LK dari aplikasi SAKTI terkait kebutuhan penyusunan
Lap BMN tingkat Pengguna Barang karena belum semua satker menerapkan penggunaan
aplikasi SAKTI

SIMAN
 Dikembangkan oleh DJKN (Dit PKNSI)
 Online, komunikasi data dengan SIMAK Offline
 Satker yg sdh menggunakan aplikasi SAKTI  konversi data dari aplikasi SAKTI ke
SIMAN  pemutakhiran data BMN dgn SIMAN (KPKNL)
 Desain untuk mengakomodasi beberapa kebutuhan manajerial BMN terkait siklus
pengelolaan BMN
Aplikasi Penatausahaan BMN3)

SAKTI
 Dikembangkan oleh DJPB (Dit SITP)
 Online
 Satker yg sdh menggunakan aplikasi SAKTI, sudah tidak
menggunakan aplikasi SIMAK
 Output Laporan BMN pada tingkat Satker, Wilayah dan Eselon I yg
sdh menggunakan aplikasi SAKTI dilakukan diaplikasi SAKTI
 Utk kebutuhan pemutakhiran data dengan aplikasi SIMAN, 
konversi data ke aplikasi SIMAK  pemutakhiran data dgn aplikasi
SIMAN
AKUNTANSI BMN
PERSEDIAAN 1)
AKUNTANSI BMN
Pengukuran
Pengertian  Dengan biaya perolehan (cost) apabila
Persediaan adalah aset lancar dlm bentuk barang diperoleh dgn pembelian.
atau perlengkapan yg dimaksudkan utk  Dengan biaya standar (standard cost)
mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan apabila diperoleh dgn memproduksi sendiri.
barang-barang yg dimaksudkan utk dijual dan/atau  Dengan nilai wajar (fair market), apabila
diserahkan dlm rangka pelayanan kepada diperoleh dgn cara lainnya seperti donasi/
masyarakat. rampasan.

Pengakuan
 diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya/
kepenguasaannya berpindah.
 Pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
berdasarkan hasil inventarisasi/ opname fisik.
 Persediaan bahan baku dan perlengkapan yg dimiliki dan
akan dipakai dlm pekerjaan pembangunan fisik yg
dikerjakan secara swakelola, dimasukkan sebagai
perkiraan aset utk kontruksi dlm pengerjaan, dan tidak
dimasukkan sebagai persediaan.
ASET TETAP 1)
AKUNTANSI BMN
Pengertian Pengukuran
Aset tetap adalah aset berwujud yg mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan utk  Aset tetap dinilai dgn biaya perolehan.
digunakan, atau dimaksudkan utk digunakan, dlm Apabila tidak memungkinkan, maka nilai
kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada
masyarakat umum. saat perolehan.

Pengakuan
Aset tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dpt
diperoleh dan nilainya dpt diukur dgn andal.
utk dpt diakui sebagai aset tetap hrs memenuhi kriteria :
 berwujud;
 mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
 biaya perolehan aset dpt diukur secara andal;
 tidak dimaksudkan utk dijual dlm operasi normal entitas ; dan
 diperoleh atau dibangun dgn maksud utk digunakan
TANAH 1)
AKUNTANSI BMN
Pengertian Pengukuran
dinilai dgn biaya perolehan (cost). Apabila
memungkinkan, maka nilai tanah didasarkan
pada nilai wajar pada saat perolehan.
• Tanah yg diperoleh dgn maksud utk dipakai dlm
kegiatan operasional pemerintah dan dlm kondisi
siap dipakai. Termasuk dlm klasifikasi tanah ini
adalah tanah yg digunakan utk gedung, bangunan,
jalan, irigasi, dan jaringan. Pengakuan
• masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan,
biaya perolehan aset dpt diukur secara andal, tidak
dimaksudkan utk dijual, dan diperoleh dgn maksud
utk digunakan.
• Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset
Tanah disajikan sebesar nilai moneternya. Dlm tetap telah diterima atau diserahkan hak
CaLBMN hrs diungkapkan : kepemilikannya dan/ atau pada saat
penguasaannya berpindah.
• Dasar penilaian yg digunakan • Hak kepemilikan tanah didasarkan pada bukti
kepemilikan tanah yg sah berupa sertifikat,
misalnya Sertifikat Hak Milik (SHM), Sertifikat
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan Hak Guna Bangunan (SHGB), dan Sertifikat
akhir periode menurut jenis tanah yg Pengelolaan Lahan (SPL).
menunjukkan penambahan, pelepasan, dan
mutasi lainnya.
PERALATAN DAN MESIN 1)
AKUNTANSI BMN
 Mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, dan seluruh inventaris kantor, dan peralatan
lainnya yg nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dlm kondisi siap
pakai.
 Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, Alat Angkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat
Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan
Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi,
Pengolahan dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit
Proses/Produksi.
 Pengakuan
 diakui pada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal
yg diakui.
 dpt dilakukan apabila terdpt bukti bahwa hak/kepemilikan telah berpindah, dlm hal ini misalnya
ditandai dgn berita acara serah terima pekerjaan, dan utk kendaraan bermotor dilengkapi dgn bukti
kepemilikan kendaraan.
 Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinya meliputi:
 Penambahan : peningkatan nilai yg disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya
penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan.
 Pengembangan : peningkatan nilai karena peningkatan manfaat yg berakibat pada: durasi masa
manfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.
 Pengurangan : penurunan nilai dikarenakan berkurangnya kuantitas aset.
GEDUNG DAN BANGUNAN 1)
AKUNTANSI BMN
 Mencakup seluruh gedung dan bangunan yg diperoleh dgn maksud utk dipakai dlm kegiatan
operasional pemerintah dan dlm kondisi siap dipakai. Termasuk dlm kategori Gedung dan
Bangunan adalah BMN yg berupa Bangunan Gedung, Monumen, Bangunan Menara, Rambu-
rambu, serta Tugu Titik Kontrol.
 Pengakuan
 diakui pada saat gedung dan bangunan telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya
dan/atau pada saat penguasaannya berpindah serta telah siap dipakai.
 Apabila perolehan Gedung dan Bangunan belum didukung dgn bukti secara hukum dikarenakan
masih adanya suatu proses administrasi yg dihrskan, seperti pembelian gedung kantor yg masih
hrs diselesaikan proses jual beli (akta) dan bukti kepemilikannya di instansi berwenang, maka
Gedung dan Bangunan tersebut hrs diakui pada saat terdpt bukti bahwa penguasaan atas Gedung
dan Bangunan tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas
bangunan
 Pengakuan atas Gedung dan Bangunan ditentukan jenis transaksinya meliputi:
 Penambahan : peningkatan nilai disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya
penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan.
 Pengembangan : peningkatan nilai karena peningkatan manfaat yg berakibat pada: durasi
masa manfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.
 Pengurangan : penurunan nilai dikarenakan berkurangnya kuantitas asset.
JALAN, IRIGASI & JARINGAN 1)
AKUNTANSI BMN
 Mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yg dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh
pemerintah dan dlm kondisi siap dipakai. Jalan, irigasi, dan jaringan tersebut selain digunakan dlm
kegiatan pemerintah juga dimanfaatkan oleh masyarakat umum
 Termasuk dlm klasifikasi jalan, irigasi, dan jaringan adalah jalan raya, jembatan, bangunan air, instalasi air
bersih, instalasi pembangkit listrik, jaringan air minum, jaringan listrik, dan jaringan telepon.
 Pengakuan
 Jalan, Irigasi dan Jaringan yg diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset
tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yg diakui utk aset tersebut.
 Jalan, Irigasi dan Jaringan yg diperoleh dari donasi diakui pada saat Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut
diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
 Pengakuan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan ditentukan jenis transaksinya.
 Penambahan : peningkatan nilai yg disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biaya
penambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Jalan, Irigasi dan Jaringan
tersebut.
 Pengembangan : peningkatan nilai karena peningkatan manfaat yg berakibat pada: durasi masa
manfaat, peningkatan efisiensiensi, dan penurunan biaya pengoperasian.
 Pengurangan : penurunan nilai dikarenakan berkurangnya kuantitas asset tersebut.
JALAN, IRIGASI & JARINGAN 3)
AKUNTANSI BMN
 Pengungkapan
 Dasar penilaian yg digunakan utk menentukan nilai.
 Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yg menunjukkan:
Penambahan; Pengembangan; dan Penghapusan;
 Kebijakan akuntansi utk kapitalisasi yg berkaitan dgn Jalan, Irigasi dan
Jaringan.
 Informasi penyusutan jalan, irigasi, dan jaringan yg meliputi nilai
penyusutan, metode penyusutan yg digunakan, masa manfaat atau tarif
penyusutan yg digunakan, serta nilai tercatat bruto dan akumulasi
penyusutan pada awal dan akhir periode.
ASET TETAP LAINNYA 1)
AKUNTANSI BMN
 Mencakup aset tetap yg tidak dpt dikelompokkan ke dlm kelompok aset tetap diatas, yg diperoleh
dan dimanfaatkan utk kegiatan operasional pemerintah dan dlm kondisi siap dipakai. Contohnya
koleksi perpustakaan/buku dan non buku, barang bercorak kesenian/kebudayaan/olah raga, hewan,
ikan, tanaman.
 Termasuk dlm kategori Aset Tetap Lainnya adalah Aset Tetap-Renovasi, yaitu biaya renovasi atas
aset tetap yg bukan miliknya, dan biaya partisi suatu ruangan kantor yg bukan miliknya
 Pengakuan
 Aset Tetap Lainnya yg diperoleh bukan dari donasi diakui pada periode akuntansi ketika aset
tersebut siap digunakan berdasarkan jumlah belanja modal yg diakui utk aset tersebut.
 Aset Tetap Lainnya yg diperoleh dari donasi diakui pada saat Aset Tetap Lainnya tersebut
diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
 Pengakuan atas Aset Tetap Lainnya ditentukan jenis transaksinya meliputi:
 Penambahan adalah peningkatan nilai yg disebabkan pengadaan baru. Biaya penambahan
dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan Aset Tetap Lainnya tersebut.
 Pengurangan adalah penurunan nilai dikarenakan berkurangnya kuantitas asset tersebut.
KONSTRUKSI dlm PENGERJAAN 1)
AKUNTANSI BMN
 Konstruksi dlm Pengerjaan (KDP) adalah aset-aset yg sedang dlm proses pembangunan.
 Konstruksi dlm Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya, yg proses perolehannya
dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum
selesai
 Pengakuan
 KDP merupakan aset yg dimaksudkan utk digunakan dlm operasional pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat dlm jangka panjang dan oleh karenanya
diklasifikasikan dlm aset tetap.
 Suatu aset berwujud hrs diakui sebagai KDP jika biaya perolehan tersebut dpt diukur
secara andal dan masih dlm proses pengerjaan.
 KDP dipindahkan ke aset tetap yg bersangkutan jika konstruksi secara substansi telah
selesai dikerjakan dan konstruksi tersebut telah dpt memberikan manfaat/jasa sesuai
tujuan perolehan. Dokumen sumber utk pengakuan penyelesaian suatu KDP adalah
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
KONSTRUKSI dlm PENGERJAAN 2)
AKUNTANSI BMN
 Pengukuran

 KDP dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan konstruksi yg dikerjakan


secara swakelola meliputi:
 Biaya yg berhubungan langsung dgn kegiatan konstruksi yg mencakup biaya pekerja
lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan
dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biaya rancangan dan
bantuan teknis yg berhubungan langsung dgn kegiatan konstruksi.
 Biaya yg dpt diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dpt dialokasikan ke konstruksi
tersebut mencakup biaya asuransi; Biaya rancangan dan bantuan teknis yg tidak secara
langsung berhubungan dgn konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yg dpt diidentifikasikan
utk kegiatan konstruksi yg bersangkutan seperti biaya inspeksi.
 Biaya perolehan konstruksi yg dikerjakan kontrak konstruksi meliputi:
 Termin yg telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dgn tingkat penyelesaian
pekerjaan.
 Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dgn pelaksanaan kontrak
konstruksi.
 Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dgn pelaksanaan kontrak
konstruksi.
ASET LAINNYA
AKUNTANSI BMN

 Aset tetap yg tidak digunakan utk keperluan operasional pemerintah tidak


memenuhi definisi aset tetap dan hrs disajikan di pos aset lainnya sesuai dgn
nilai tercatatnya . Termasuk dlm aset lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan
penjualan angsuran yg jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan , aset
kerjasama dgn pihak ketiga (kemitraan), dan kas yg dibatasi penggunaannya.
 BMN yg masuk kategori aset lainnya antara lain adalah aset tak berwujud
(ATB) , dan aset lain-lain seperti kerja sama (kemitraan) dgn pihak ketiga, dan
aset yg tidak digunakan dlm operasi pemerintah
ASET TAK BERWUJUD
AKUNTANSI BMN
Pengertian Pengukuran
• Aset tak berwujud adalah aset non keuangan (non dinilai sebesar pengeluaran yg terjadi yg
moneter) yg dpt diidentifikasikan dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki utk
melekat pada aset tersebut setelah dikurangi
digunakan dlm menghasilkan barang atau jasa atau dgn biaya-biaya lain yg tidak dpt dikapitalisir.
digunakan utk tujuannya lainnya, termasuk hak atas
kekayaan intelektual.
• Aset tak berwujud meliputi perangkat lunak
(software) komputer, lisensi dan waralaba
(franchise), hak cipta (copyrights), paten, dan hak
lainnya, dan hasil kaj ian/penelitian yg memberikan Pengakuan
manfaat jangka panjang. Sesuatu diakui sbg ATB jika dan hanya jika:
• Kemungkinan besar diperkirakan manfaat
ekonomi di masa datang yg diharapkan
atau jasa potensial yg diakibatkan dari
Penyajian dan Pengungkapan
ATB tersebut akan mengalir
• Dasar penilaian yg digunakan utk menentukan
nilai kepada/dinikmati oleh entitas; dan
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir • Biaya perolehan atau nilai wajarnya dpt
periode yg menunjukkan penambahan, diukur dgn andal
pengembangan dan pengurangan.
• Kebijakan akuntansi utk kapitalisasi yg berkaitan
dgn aset tak berwujud
ASET LAIN-LAIN 1)
AKUNTANSI BMN
Pengertian
Aset lainnya yg tidak dpt dikelompokkan ke dlm Pengukuran
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, sebesar biaya perolehannya atau nilai yg
tuntutan perbendaharaan, tuntutan ganti rugi dan tercatat sebelumnya pada pos aset tetap
kemitraan dgn pihak ketiga dicatat sebagai aset
lain-lain, termasuk aset tetap yg tidak digunakan
utk keperluan operasional pemerintah, yg tidak
memenuhi definisi aset tetap hrs disajikan di pos
aset lainnya sebagai aset lain-lain . Pengakuan
Aset tetap diakui sebagai aset lain - lain pada
saat dinilai kondisi aset tetap tersebut adalah
rusak berat, tetapi belum ada Keputusan
Penyajian dan Pengungkapan
• Penghapusan.
disajikan sebesar nilai moneternya
• Diungkapkan:
• Dasar penilaian yg digunakan utk
menentukan nilai
• Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal
dan akhir periode yg menunj ukkan
penambahan dan pengurangan
• Kebijakan akuntansi yg berkaitan dgn
aset lain- lain
ASET BERSEJARAH
AKUNTANSI BMN
 tidak disajikan di neraca namun aset tersebut hrs diungkapkan dlm Catatan atas Laporan Keuangan.
 Beberapa aset tetap dijelaskan sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan budaya, lingkungan,
dan sejarah. Contoh dari aset bersejarah adalah bangunan bersejarah, monumen, tempat-tempat
purbakala (archaeological sites) seperti candi, dan karya seni (works of art).
 Aset bersejarah biasanya diharapkan utk dipertahankan dlm waktu yg tak terbatas. Aset bersejarah
dibuktikan dgn peraturan perundang-undangan yg berlaku.
 Aset bersejarah dicatat dlm kuantitasnya tanpa nilai, misalnya jumlah unit koleksi yg dimiliki atau
jumlah unit monumen. Biaya utk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi hrs dibebankan
sebagai belanja tahun terjadinya pengeluaran tersebut. Biaya tersebut termasuk seluruh biaya yg
berlangsung utk menjadikan aset bersejarah tersebut dlm kondisi dan lokasi yg ada pada periode
berjalan.
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai
sejarahnya, sebagai contoh bangunan bersejarah digunakan utk ruang perkantoran. utk kasus tersebut,
aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yg sama seperti aset tetap lainnya.

Anda mungkin juga menyukai