Anda di halaman 1dari 34

EVALUASI PENATAUSAHAAN BMN BIRO KEUANGAN DAN

B M N S E K R E TA R I AT

KEMENTERIAN AGAMA JENDERAL KEMENTERIAN


AGAMA
Satuan Kerja

BLU

DK/TP
BUN

BARANG MILIK NEGARA UU-1/2004


PP-27/2014
ASET
Perolehan Lain
APBN Yang Sah
LANCAR Persediaan
Tanah
Gedung & Bangunan
Hibah/
ASET Peralatan & Mesin
Sumbangan
Belanja TETAP Jalan, Irigasi & Jaringan
Barang Perjanjian/ Konstruksi Dalam Pengerjaan

Belanja
Kontrak PEROLEHAN PELAPORAN Aset Tetap Lainnya
Aset Kemitraan
Modal Ketentuan Peraturan
ASET
Aset Tak Berwujud
perundang-undangan LAINNYA Aset Lain-lain
Bantuan
Ekstakomptabel
Sosial Putusan Hilang / Rusak Berat Proses Dihapuskan
Pengadilan CALK BPYBDS
Barang Bersejarah
SIKLUS PENGELOLAAN BMN

Penganggaran Pengadaan

Perencanaan
Kebutuhan Penggunaan
Pembinaan
Pengawasan
Pengendalian
Penghapusan Pemanfaatan

Asas Fungsional

Asas Kepastian Hukum Pemusnahan Penilaian


(Hanya
Asas Transparansi & Keterbukaan dilakukan
Kemenkeu)

Asas Efisiensi Pemindahtanganan Pengamanan

Asas Akuntabilitas
Penatausahaan Pemeliharaan
Asas Kepastian Nilai

3
Mengapa Pengelolaan BMN Penting?

1 PELAYANAN PUBLIK
Pendukung utama layanan publik/tugas dan fungsi pemerintahan, sarana penyelenggaraan pemerintahan, interkoneksi wilayah dan distribusi
melalui pembangunan insfrastruktur yang terwujud dalam bentuk aset BMN

2 NILAI YANG TINGGI


Nilai Barang Milik Negara (BMN) yang tinggi sebagai komponen utama neraca LKPP maupun LKKA

3 OPINI PEMERIKSAAN BPK


Penentu opini Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP)

PERMASALAHAN/SENGKETA
4 Manfaat Asset Management baru terasa saat terdapat permasalahan BMN

PENINGKATAN SDM
5 Peningkatan kesempatan belajar melalui pembangunan serta pengembangan sarana pendidikan yang nilainya cukup signifikan dalam postur
APBN
Komposisi Aset Pada Neraca
LKKP

Uraian 2022 Tahun 2021 Tahun 2020


Total Aset Rp.12.325.450.869.572.908 Rp11.454.670.815.794.452,00 Rp 11.098.674.484.349.478,00
Aset Tetap Rp.6.729.886.142.098.847 Rp 5.947.120.466.262.338,00 Rp 5.976.014.521.058.706,00
Komposisi Aset 54.60% 51.92% 53.84%
Tetap terhadap
Total Aset
KEWA JIBAN KUASA PENGGUNA BARANG

• Menyusun RKBMN
• Melengkapi data administrasi usulan RKBMN berupa:
• Foto BMN
RKBMN • Dokumen kepemilikan BMN
• Luas dan letak BMN
• Dokumen pendukung lainnya

• Mencatat BMN sesuai kode barang dan harga per unit


• Memberikan keterangn kondisi BMN sesuai kenyataannya (Rusak
PENATAUSAHA Berat, Rusak Ringan, Baik)
• Memutakhirkan Data BMN apabila ada perubahan
AN • Melaporkan hasil Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan,
Penghapusan kepada Pengelola/Pengguna Barang
• Melakukan Inventarisasi Fisik minimal 1 kali dalam 5 tahun

6
KEWA JIBAN KUASA PENGGUNA BARANG

• Melakukan pemanfaatan BMN yang tidak dipergunakan


untuk operasional sesuai prosedure
PEMANFAAT • Mengajukan ijin pemanfaatan kepada Pengelola Barang
AN • Menyetorkan hasil pemanfaatan ke kas negara

PENYIMPAN • Menunjuk Pejabat Penyimpan Dokumen Kepemilikan BMN


AN sehingga ada kepastian siapa yang bertanggungjawab dan
apa saja yang disimpan
DOKUMEN • Dokumen kepemilikan yang disimpan sesuai dengan PMK
218/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Penyimpanan
KEPEMILIKA Dokumen Kepemilikan BMN
N
7
KEWA JIBAN KUASA PENGGUNA BARANG

• Melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian atas BMN

WASDAL • Menyampaikan Laporan Wasdal

• Melakukan Pengamanan fisik dan administratif atas BMN

PENGAMANA • Pengamanan Administratif:


• Mencatat BMN di SIMAK BMN/SIMAN
• Menyimpan dokumen kepemilikan
N DAN • Melakukan pemutakhiran data setiap ada perubahan
• Mensertifikatkan tanah BMN atas nama Pemerintah RI cq Kementerian Agama
PEMELIHARA • Pengaman Fisik:
• memasang plang kepemilikan pada lahan BMN,

AN • Memasang patok batas


• Melakukan pemagaran

8
KEWA JIBAN KUASA PENGGUNA BARANG

• Melakukan penghapusan BMN yang tidak bisa


dipergunakan untuk operasional kantor
• Mengajukan ijin penghapusan kepada
PENGHAPUS Pengelola/Pengguna Barang sesuai prosedure
• Menyimpan Administrasi penghapusan
AN BMN • Melaporkan proses penghapusan kepada
Pengelola/Pengguna Barang

9
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN

RANKING DATA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN WILAYAH


PER 01 FEBRUARI 2024
PERINGKAT ATAS

BMN SUDAH PSP


KODE
NO URAIAN WILAYAH RANK
WILAYAH KUANTITAS % LUAS(M2) % NILAI PEROLEHAN % RERATA %
ING
1 2200 BALI 320,595 96.97% 1,017,188 92.95% 1,099,582,052,468 96.49% 95.47% 1
2 1500 KALIMANTAN SELATAN 966,489 97.41% 1,985,123 92.96% 3,182,049,361,381 95.10% 95.16% 2
3 0300 JAWA TENGAH 4,672,854 99.12% 4,484,404 92.55% 10,141,241,276,900 90.57% 94.08% 3
4 2900 BANTEN 858,747 90.71% 1,406,101 91.83% 3,129,411,247,440 94.29% 92.28% 4
5 3100 GORONTALO 140,709 95.09% 1,517,324 94.86% 891,607,557,703 85.63% 91.86% 5
6 0800 SUMATERA BARAT 2,285,224 92.21% 3,086,628 91.63% 4,077,084,998,058 90.76% 91.53% 6
7 1200 LAMPUNG 748,059 95.88% 2,278,868 89.88% 3,581,685,446,187 87.70% 91.15% 7
8 0100 DKI JAKARTA 855,090 97.91% 1,601,711 85.41% 8,550,103,995,189 87.48% 90.26% 8
9 1400 KALIMANTAN TENGAH 632,825 98.90% 3,406,599 74.36% 1,836,455,797,207 90.57% 87.95% 9
10 0700 SUMATERA UTARA 2,202,145 95.69% 3,072,705 83.33% 3,549,704,522,539 83.98% 87.67% 10

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN
RANKING DATA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN WILAYAH
PER 01 FEBRUARI 2024
PERINGKAT TENGAH

BMN SUDAH PSP


KODE
NO URAIAN WILAYAH RANK
WILAYAH KUANTITAS % LUAS(M2) % NILAI PEROLEHAN % RERATA %
ING
11 3200 KEPULAUAN RIAU 172,183 95.67% 476,874 81.18% 662,395,697,397 81.37% 86.07% 11
12 0900 RIAU 447,893 85.53% 2,201,524 83.06% 2,143,291,442,510 85.63% 84.74% 12
13 1300 KALIMANTAN BARAT 378,894 88.03% 1,242,320 73.31% 2,398,099,555,209 89.46% 83.60% 13
14 0500 JAWA TIMUR 4,195,438 91.29% 5,908,378 74.40% 16,562,992,203,417 84.94% 83.54% 14
15 1900 SULAWESI SELATAN 1,272,367 88.73% 3,344,286 84.08% 5,204,235,498,680 77.20% 83.34% 15
16 0200 JAWA BARAT 4,505,690 79.56% 123,791,351 97.73% 6,442,029,005,845 72.64% 83.31% 16
17 2000 SULAWESI TENGGARA 429,558 84.98% 1,700,114 80.77% 1,186,168,105,242 77.65% 81.13% 17
18 1600 KALIMANTAN TIMUR 308,774 82.84% 1,010,365 72.70% 1,708,205,945,633 76.20% 77.25% 18
19 0400 DI YOGYAKARTA 305,539 46.32% 2,013,921 93.84% 3,492,129,202,305 85.33% 75.16% 19
20 0600 ACEH 3,321,174 82.78% 6,003,838 55.61% 3,184,867,182,518 64.34% 67.58% 20

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN
RANKING DATA PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN BMN WILAYAH
PER 01 FEBRUARI 2024
PERINGKAT BAWAH
BMN SUDAH PSP
KODE
NO URAIAN WILAYAH RANK
WILAYAH KUANTITAS % LUAS(M2) % NILAI PEROLEHAN % RERATA %
ING
21 1100 SUMATERA SELATAN 303,001 34.06% 2,292,585 78.93% 3,760,747,423,813 82.63% 65.21% 21
22 3000 BANGKA BELITUNG 96,725 55.98% 1,507,126 69.08% 587,531,677,143 68.09% 64.38% 22
23 3400 SULAWESI BARAT 18,635 43.58% 416,754 80.37% 435,248,250,012 68.90% 64.29% 23
24 3500 KALIMANTAN UTARA 29,617 77.43% 276,949 41.92% 234,027,149,913 67.48% 62.28% 24
25 1700 SULAWESI UTARA 109,771 64.26% 638,463 52.12% 772,435,313,204 67.92% 61.43% 25
26 2800 MALUKU UTARA 92,961 53.81% 972,598 62.63% 711,462,144,343 61.20% 59.21% 26
27 2100 MALUKU 125,823 44.69% 855,577 68.03% 1,041,440,618,825 64.40% 59.04% 27
28 2600 BENGKULU 181,496 33.18% 1,733,013 74.31% 1,114,418,405,505 59.56% 55.69% 28
29 2500 PAPUA 79,523 91.38% 212,719 29.33% 387,624,925,366 45.29% 55.33% 29
30 2300 NTB 341,583 47.90% 716,783 37.15% 1,582,848,412,880 71.70% 52.25% 30
31 2400 NTT 121,406 68.57% 415,864 22.24% 546,716,382,409 52.66% 47.82% 31
32 3300 PAPUA BARAT 62,929 50.59% 629,319 14.83% 643,816,245,489 72.02% 45.81% 32
33 1000 JAMBI 173,242 28.42% 1,128,169 13.91% 1,446,616,827,393 60.81% 34.38% 33
34 1800 SULAWESI TENGAH 117,866 30.09% 597,871 12.76% 806,705,099,714 40.82% 27.89% 34

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN

DATA TANAH WILAYAH


BERDASARKAN JENIS DOKUMEN

DOKUMEN KEPEMILIKAN
Bersertifikat
KODE Bersertifikat Keputusan
atas nama Bersertifikat Bukti Dokumen Petok D/ Surat Tidak Ada JUMLAH
NO URAIAN WILAYAH atas nama / Tidak Ada
WILAYAH Pemerintah RI Akta Jual Beli
Kementerian/
atas nama Kepemilikan Pengadaan
Peraturan
Girik/ Pelepasan Dokumen
Keterangan
NUP
Cq Kementerian Pihak Ketiga Lainnya Tanah Leter C Hak Kepemilikan
Lembaga Desa
Agama
1 0100 DKI JAKARTA 147 2 10 2 16 - - - 11 2 1 191
2 0200 JAWA BARAT 624 13 38 14 6 1 2 1 14 12 36 761
3 0300 JAWA TENGAH 1,168 1 11 28 2 - - 2 8 - 31 1,251
4 0400 DI YOGYAKARTA 287 - 7 2 - - - 1 - - 1 298
5 0500 JAWA TIMUR 1,502 32 111 25 7 1 - 1 6 9 58 1,752
6 0600 ACEH 378 4 43 1 22 - - - 5 3 6 462
7 0700 SUMATERA UTARA 446 2 22 6 17 - 2 - 7 7 12 521
8 0800 SUMATERA BARAT 319 7 49 12 19 2 - - 14 1 24 447
9 0900 RIAU 220 - 3 3 38 - - - 3 7 13 287
10 1000 JAMBI 102 2 27 7 1 - - - 4 - 18 161
11 1100 SUMATERA SELATAN 225 - 50 8 8 - 3 - 2 1 5 302

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN

DATA TANAH WILAYAH


BERDASARKAN JENIS DOKUMEN

DOKUMEN KEPEMILIKAN
Bersertifikat
KODE Bersertifikat Keputusan JUMLAH
atas nama Bersertifikat Bukti Dokumen Petok D/ Surat Tidak Ada
NO URAIAN WILAYAH atas nama / Tidak Ada
WILAYAH Pemerintah RI Akta Jual Beli
Kementerian/
atas nama Kepemilikan Pengadaan
Peraturan
Girik/ Pelepasan Dokumen
Keterangan
NUP
Cq Kementerian Pihak Ketiga Lainnya Tanah Leter C Hak Kepemilikan
Lembaga Desa
Agama
12 1200 LAMPUNG 192 2 18 1 1 - - - - - 12 226
13 1300 KALIMANTAN BARAT 234 2 10 16 6 - 1 - 6 2 7 284
14 1400 KALIMANTAN TENGAH 203 - 6 8 29 - 2 - 3 - 4 255
15 1500 KALIMANTAN SELATAN 316 - 6 2 2 - - - 2 - 3 331
16 1600 KALIMANTAN TIMUR 114 - 10 1 10 - - - 4 - 9 148
17 1700 SULAWESI UTARA 107 1 19 4 1 - - - 2 7 4 145
18 1800 SULAWESI TENGAH 197 - 15 12 2 - - - 9 2 13 250
19 1900 SULAWESI SELATAN 345 6 102 14 5 1 2 - 10 4 45 534
20 2000 SULAWESI TENGGARA 226 3 30 3 15 1 - - 1 9 11 299
21 2100 MALUKU 99 - 3 3 16 - - - 1 2 2 126
22 2200 BALI 102 - 3 2 - - - - - - 2 109

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama Republik Indonesia Sekretariat Jenderal Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Bagian Penatausahaan Penghapusan dan
Pengendalian BMN DATA TANAH WILAYAH
BERDASARKAN JENIS DOKUMEN
DOKUMEN KEPEMILIKAN
Bersertifikat
KODE Bersertifikat Keputusan
atas nama Bersertifikat Bukti Dokumen Petok D/ Surat Tidak Ada JUMLAH
NO URAIAN WILAYAH atas nama / Tidak Ada
WILAYAH Pemerintah RI Akta Jual Beli
Kementerian/
atas nama Kepemilikan Pengadaan
Peraturan
Girik/ Pelepasan Dokumen
Keterangan
NUP
Cq Kementerian Pihak Ketiga Lainnya Tanah Leter C Hak Kepemilikan
Lembaga Desa
Agama
23 2300 NTB 176 - 6 6 5 - - - - - 2 195
24 2400 NTT 137 7 46 19 11 1 - - 8 13 27 269
25 2500 PAPUA 59 - 9 3 - - 1 - 1 3 3 79
26 2600 BENGKULU 230 - 5 9 4 - - - 1 2 9 260
27 2800 MALUKU UTARA 132 - 3 14 31 - - - - 6 21 207
28 2900 BANTEN 193 2 12 5 12 - - 1 6 - 8 239
29 3000 BANGKA BELITUNG 93 - 2 - 1 - - - - - 2 98
30 3100 GORONTALO 115 - 3 1 12 1 2 - - - 1 135
31 3200 KEPULAUAN RIAU 81 - - 1 1 - - - 1 - - 84
32 3300 PAPUA BARAT 81 - - 6 4 - 1 - - - 2 94
33 3400 SULAWESI BARAT 62 3 14 5 2 - 2 - 1 - 8 97
34 3500 KALIMANTAN UTARA 41 - 7 - 2 - - - - - 4 54
35 0199 Pusat 27 - 9 4 8 - - - - - 8 56
36 5001 ATASE HAJI JEDDAH 1 - - - - - - - - - - 1
JUMLAH 8,980 89 709 247 316 8 18 6 130 92 412 11,008

Kementerian Agama Republik Indonesia


Biro Keuangan dan Barang Milik Negara
Sekretariat Jenderal
PENSERTIFIKATAN
TANAH BMN
DASAR HUKUM
PERSIAPAN SEBELUM
1. Peraturan Bersama
DAFTAR
Menteri Keuangan Nomor:
186/PMK.06/2009 dan • Melakukan inventarisasi dan
Kepala Badan Pertanahan identifikasi BMN berupa tanah;
Nasional Republik • Menyelesaikan masalah-
Indonesia Nomor: 24 masalah yang berkaitan dengan
TUJUAN OBYEK
Tahun2009 tentang penguasaan dan/atau
1. Tertib administrasi 1. Tanah belum pensertipikatan BMN berupa
Pensertipikatan Barang
2. Kepastian bersertipikat tanah;
Milik Negara BerupaTanah
HukumTanah 2. Sudah • Melengkapi data tanah di
2. SE Menteri ATR/BPN
Pemerintah SIMAN
tanggal 22 April 2016Nomor bersertipikat:
3. Perlindungan hukum • Menyiapkan dan melengkapi
1855/15.1/IV/2016 tentang belum tedaftar
pemegang Hak Tanah persyaratan dalam rangka
Petunjuk Pelaksanaan atas nama
Pemerintah pensertipikatan tanah;
Pendaftaran Tanah pemerintah RI
4. Mengamankan tanah • Menyiapkan dan memberikan
InstansiPemerintah
Pemerintah cq. Kementerian data dan informasi tentang
tanah yang akan disertipikatkan
Negara/Lembaga kepada BPN
PERMASALAHAN TANAH BMN

Dokumen sumber kepemilikan tanah tidak lengkap


• Dokumen sumber kepemilikan tanah tidak lengkap dalam hal ini mungkin saja pengguna
barang pada saat pengadaan lalai dan petugas BMN yang berganti-ganti menyebabkan dokumen
sumber kepemilikan hilang serta pengguna barang juga tidak dapat menunjukkan batas-batas tanah

BMN berupa tanah masuk dalam kawasan hutan


• Masuk kawasan hutan dalam hal ini sesuai catatan BPN,
• BMN berupa tanah masih tercatat sebagai kawasan hutan sehingga tidak dapat disertifikatkan.
• BMN yang masuk kawasan hutan akan disertifikatkan harus ada persetujuan dari Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan hal ini dikarenakan yang berwenang merubah status kawasan hutan menjadi
bukan kawasan hutan adalah pemerintah, dalam hal ini adalah kewenangan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang kehutanan
PERMASALAHAN TANAH BMN

Sengketa/bermasalah

• Tanah bersengketa adalah tanah yang kepemilikannya dipermasalahkan oleh dua pihak, dimana kedua
belah pihak saling mengklaim kepemilikan tanah tersebut. Berstatus sengketa bisa saja
bersengketa dipengadilan maupun di luar pengadilan. Bersengketa
dipengadilan ada pihak penggugat dan tergugat sedangkan sengketa di luar pengadilan maka sengketa
dimaksud antara pengguna barang dalam hal ini K/L dengan pihak ketiga, dimana apabila
tidak ditemukan jalan tengah maka bisa saja sengketa di luar pengadilan dapat berlanjut keranah
pengadilan.
TUGAS KEMENTERIAN / LEMBAGA

 Identifikasi seluruh bidang tanah belum


bersertipikat dan bermasalah (tidak clean &
clear)
 Update data tanah pada database SIMAK,
Master Aset
 Menginstruksikan satker untuk berkoordinasi
dengan KPKNL untuk mengusulkan semua
bidang tanah yang belum sertipikat untuk
disertipikatkan
 Mengalokasikan biaya pendampingan
pensertipikatan BMN
 Membuat daftar bidang tanah yang
bersengketa/bermasalah dan juga harus memonitor perke
mbangan penanganannya
PENGAMANAN BMN TANAH

PENSERTIFIKATAN TANAH Menyimpan Dokumen BMN


Sertifikat Tanah BMN merupakan Agar Bukti Perolehan Tetap Terjaga
Sertifikat Hak Pakai (SHP) atas Dengan Baik Disimpan Oleh Orang
nama Pemerintah RI cq Yang Ditunjuk Dengan SK Resmi
Kementerian Agama KPB

PENCANTUMAN KOORDINAT
Untuk Mempermudah Pencarian
Letak Aset
PEMASANGAN PAPAN NAMA
Untuk Menyampaikan Ke
Masyarakat Umum Siapa Pemilik Melakukan Pemagaran dan
Aset Pemasangan Tanda Batas
Agar Tidak Dimasuki Oleh Orang Yang
Tidak Berkepentingan/Berhak dan
Mengetahui Batasan Aset
PENSERTIFIKATAN
TANAH BMN
DASAR HUKUM
PERSIAPAN SEBELUM
1. Peraturan Bersama
DAFTAR
Menteri Keuangan Nomor:
186/PMK.06/2009 dan • Melakukan inventarisasi dan
Kepala Badan Pertanahan identifikasi BMN berupa tanah;
Nasional Republik • Menyelesaikan masalah-
Indonesia Nomor: 24 masalah yang berkaitan dengan
TUJUAN OBYEK
Tahun2009 tentang penguasaan dan/atau
1. Tertib administrasi 1. Tanah belum pensertipikatan BMN berupa
Pensertipikatan Barang
2. Kepastian bersertipikat tanah;
Milik Negara BerupaTanah
HukumTanah 2. Sudah bersertipikat: • Melengkapi data tanah di
2. SE Menteri ATR/BPN
Pemerintah belum tedaftar atas SIMAN
tanggal 22 April 2016Nomor
3. Perlindungan hukum nama pemerintah RI • Menyiapkan dan melengkapi
1855/15.1/IV/2016 tentang
pemegang Hak Tanah cq. Kementerian persyaratan dalam rangka
Petunjuk Pelaksanaan
Pemerintah Negara/Lembaga pensertipikatan tanah;
Pendaftaran Tanah
4. Mengamankan tanah • Menyiapkan dan memberikan
InstansiPemerintah
Pemerintah data dan informasi tentang
tanah yang akan disertipikatkan
kepada BPN
PENYEBAB PERMASALAHAN TANAH BMN

• Pensertipikatan BMN berupa tanah bertujuan untuk


memberikan kepastian hukum, memberikan perlindungan
hukum kepada pemegang hak, melaksanakan tertib
Proses administrasi BMN, serta bentuk pengamanan BMN
sesuai dengan pasal 3 PMK 186 Tahun 2009 Tentang
pensertipikatan Pensertipikatan BMN Berupa Tanah.
BMN belum • Bila BMN belum bersertipikat adalah tidak adanya
kepastian hukum dan perlindungan hukum sehingga
optimal potensi penguasaan pihak lain sangat dimungkinkan.
• bila kasus sengketa pada proses pengadilan diperlukan
dokumen kepemilikan
PENYEBAB PERMASALAHAN TANAH BMN
Lemahnya • Peraturan Menteri Keuangan nomor 207/PMK.06/2021
pengamanan Tentang Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik
Negara sudah mengatur bahwa Pengguna Barang wajib
aset sebagai melakukan pemantauan dan penertiban atas BMN yang
berada dalam penguasaannya.
bentuk • Kementerian/Lembaga yang lalai atau tidak
menjalankannya secara memadai

wasdal oleh • Pengawasan yang tidak ketat menyebabkan aset menjadi


terbengkalai dan digunakan oleh warga. Pembiaraan

pengguna terhadap aset yang tidak digunakan yang menyebabkan


warga sering kali memanfaatkan tanah kosong itu.

barang
PENYEBAB PERMASALAHAN TANAH BMN
Belum adanya • Pembiaran atas penguasaan pihak lain turut menjadi
upaya penertiban faktor penyebab munculnya lahan sengketa. Semakin
lama penertiban dilakukan maka akan semakin sulit
atas okupasi untuk dilakukan mediasi.
pihak lain
Belum • Sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Tidak Digunakan Untuk Menyelenggarakan

optimalnya Tugas dan Fungsi K/L bahwa atas BMN yang tidak digunakan untuk menunjang tusi
wajib dilaporkan dan diserahkan kepada pengelola barang untuk kemudian akan
dikelola ataupun diserahkan Kembali kepada K/L lain yang membutuhkan aset. Dari
pengelolaan kasus yang terjadi, satuan kerja masih enggan untuk melaporkan BMN Idle dengan
pemikiran akan kehilangan aset. Hal tersebut menyebabkan munculnya potensi

BMN idle penguasaan lahan karena aset tidak digunakan oleh satuan kerja.
PENYEBAB PERMASALAHAN TANAH BMN

Proses • Penelaahan Rencana Kebutuhan BMN (RKBMN)


memiliki tujuan untuk menganalisis tingkat
perencanaan kebutuhan K/L dalam pengajuan pengadaan dan
pemeliharaan aset yang didasarkan pada standar
kebutuhan barang standar kebutuhan.
• Mayoritas dari objek temuan BPK terkait sengketa
belum merupakan pengadaan dibawah tahun 2005 dimana
saat itu peraturan RKBMN belum ada sehingga
berjalan tujuan pengadaan aset mungkin tidak sesuai dengan
kebutuhan yang memunculkan kondisi BMN idle.
maksimal
PENYEBAB PERMASALAHAN TANAH BMN

Lemahnya • Pada kasus sengketa lahan yang berlanjut


hingga proses pengadilan, banyak terjadi
pengelolaan satuan kerja tidak memiliki bukti pendukung
arsip atas berupa dokumen kepemilikan baik berupa
sertipikat maupun alas hak atau peralihan
dokumen hak yang disebabkan hilangnya dokumen
dari penyimpanan. Hal tersebut menujukkan
kepemilika tidak adanya sistem pengelolaan arsip yang
memadai oleh satuan kerja.
n
EVALUASI PENATAUSAHAAN BMN

• Melakukan inventarisasi bertahap


(Administrasi dan Fisik) untuk
mengetahui Keberadaan BMN,
INVENTARIS Dokumen BMN, Kesesuain
ASI BMN Pencatatan dan Dokumen, BMN
sengketa atau tidak, dan Kondisi BMN
EVALUASI PENATAUSAHAAN BMN
• Satuan Kerja Lebih Memperhatikan
Kodefikasi dalam Pencatatan BMN
• Melengkapi data BMN untuk
kepentingan RKBMN (Foto, Luas dan
PENCATAT Lokasi)
AN • Menyatukan sertifikat untuk tanah yang
terdapat dalam satu lokasi, untuk
mempermudah update data Gedung
bangunan
EVALUASI PENATAUSAHAAN BMN

• Melakukan Percepatan
PSP
PENGGUNA • Memastikan bahwa
AN BMN
BMN tidak ada yang
idle
EVALUASI PENYIMPANAN DOKUMEN BMN

• Dokumen kepemilikan yang


PENYIMPAN disimpan sesuai dengan PMK
218/PMK.06/2015 tentang Tata Cara
AN Penyimpanan Dokumen Kepemilikan
DOKUMEN BMN
KEPEMILIK • Menunjuk penyimpan dokumen
AN kepemilikan sesuai dengan PMK
218/PMK.06/2015
EVALUASI PENGAMANAN BMN

• Kepala Satuan Kerja agar lebih memperhatikan


pengamanan BMN
• Pengamanan fisik BMN dan Administrasi agar dilakukan
PENGAMAN dengan serius dan melakukan penganggaran khusus
• KPB agar menyelesaikan persoalan BMN yang dikuasai
AN pihak lain tanpa ijin
• BMN yang belum dipergunakan agar di pasang plang
BMN, di pagar, atau diberikan patok batas
EVALUASI WASDAL BMN

• Sistem pengawasan dan pengendalian


PENGAWASA BMN agar dilaksanakan dengan tertib
N DAN dan rutin sehingga dapat menjadi early
PENGENDALI warning persoalan BMN
• Sanksi pelanggaran pengelolaan BMN
AN tidak mampu memberikan efek jera
EVALUASI RKBMN

Memperkuat • masih sering dijumpai usulan pengadaan


fungsi APIP maupun pemeliharaan dari Pengguna Barang
yang tidak sesuai dengan perhitungan SBSK.
dalam proses • APIP harus lebih ketat dalam menyetujui
usulan RKBMN sehingga fungsi perencanaan
penelaaahan berjalan efektif dan potensi adanya BMN idle
perencanaan dapat ditekan yang turut mengurangi potensi
munculnya lahan sengketa
kebutuhan.
Wassalamualaikum

Terimakasih

Tim Bagian Penatausahaan, Penghapusan dan Penegendalian BMN


Biro Keuangan dan BMN

Anda mungkin juga menyukai