Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Penyusunan
Laporan Barang Milik Negara
Tahun 2023

Januari 2024
UU 1/2004

BARANG MILIK NEGARA PP 27/2014


PP 28/2020

ASET
LANCAR Persediaan
Tanah
Gedung & Bangunan
Peralatan & Mesin
ASET TETAP Jalan, Irigasi & Jaringan
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Tetap Lainnya
Aset Konsesi Jasa
PELAPORAN
PROPERTI
Properti Investasi
INVESTASI
ASET Aset Kemitraan
Aset Tak Berwujud
LAINNYA Aset Lain-lain
Ekstrakomptabel
Hilang/Rusak Berat Proses Dihapuskan
CALK BPYBDS
Barang Bersejarah
Integrasi Penetapan Status Penggunaan UU-1/2004
Alih Status Penggunaan PP-27/2014
PP-28/2020
Penggunaan Sementara
Dioperasionalkan Pihak Lain
RKBMN BMN idle
SBSK
Penganggaran Pengadaan
Sewa
Perencanaan Pinjam Pakai
Pembinaan Kebutuhan Penggunaan
Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Pengawasan
Pengendalian Bangun Guna Serah (BGS)
Siklus Bangun Serah Guna (BSG)
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI)

Penghapusan
Pengelolaan Pemanfaatan
Kerjasama Terbatas Untuk Pembiayaan
Infrastruktur (KETUPI)
Pemantauan Barang Milik
Investigasi
Portofolio Aset Negara/
Analisis SBSK
Penertiban Pemusnahan Daerah Penilaian

Penjualan Asas Fungsional


Hibah
Pemindah- Asas Kepastian Hukum
Tukar Menukar Pengamanan
tanganan Fisik
Penyertaan Modal Asas Transparansi & Keterbukaan
Administrasi
Penatausahaan Pemeliharaan Hukum Asas Efisiensi

Pembukuan Asuransi BMN Asas Akuntabilitas


Inventarisasi Asas Kepastian Nilai
Pelaporan
REVALUASI BMN
1
TOPIC 1
Pengelolaan
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit,
Barang sed
Milik Negara
do eiusmod tempor
incididunt ut labore et
Tahun 2023 dolore
Kebijakan Pengelolaan BMN Yang Terbit di Tahun 2023
KMK Nomor 265/KM.6/2023 tentang Perubahan
Ketiga Belas atas Lampiran Peraturan Menteri Penambahan penggolongan dan kodefikasi Barang Milik Negara atas Lampiran Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara,
Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik berdasarkan usulan dan kebutuhan KL.
Negara

KMK Nomor 266/KM.6/2023 tentang Perubahan


Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor Menetapkan penambahan masa manfaat dalam rangka amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
295/KM.6/2019 tentang Tabel Masa Manfaat Tetap, untuk kodefikasi Aset Tetap yang baru ditetapkan.
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara
Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat

KMK Nomor 267/KM.6/2023 tentang Perubahan


Ketiga Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor
620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Menetapkan penambahan masa manfaat dalam rangka amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset
Rangka Amortisasi Barang Milik Negara Berupa Tak Berwujud, untuk kodefikasi ATB yang baru ditetapkan.
Aset Tak Berwujud Pada Entitas Pemerintah
Pusat

S-223/KN/KN.2/2023 tanggal 28 Desember 2023 hal Penyusunan Laporan Keuangan dan Laporan Barang Milik Negara tingkat
Kementerian/Lembaga Tahun 2023
S-4/KN/KN.2/2024 tanggal 9 Januari 2024 hal Penyampaian Laporan Barang Pengguna Tahun 2023 (Unaudited)
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh kementerian/Lembaga dalam penyusunan

Laporan Barang Pengguna


Pencatatan persediaan, aset tetap, Identifikasi dan penyajian aset Identifikasi dan penyajian properti
dan aset lainnya secara tertib konsesi jasa investasi
sesuai ketentuan

Dampak atas kebijakan kodefikasi


Analisis dan tindak lanjut atas
dan masa manfaat BMN yang
saldo konstruksi dalam pengerjaan
terbit di tahun 2023

Penggunaan aplikasi MonSAKTI


sebagai alat pengendalian, Penyelesaian tindak lanjut temuan
Pelaporan pengasuransian BMN pengawasan, dan pemantauan BPK
dalam penyusunan laporan
2
TOPIC 1
Penyampaian Laporan
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit,
Barang Pengguna Tahun
sed do eiusmod tempor
incididunt ut labore et
2023 (Unaudited)
dolore
Laporan Barang Pengguna
Surat Direktur PKKN a.n. Direktur Jenderal Kekayaan Negara nomor S-4/KN/KN.2/2024 tanggal 9 Januari 2024 hal
Penyampaian Laporan Barang Pengguna Tahun 2023 (Unaudited)

Guna menjaga
 Memastikan aset dicatat, direkam, dan disajikan secara tertib.
keakuratan dan
 Memastikan transaksi terkait BMN telah diinput seluruhnya.
keandalan data
 Mengoptimalkan pelaksanaan rekonsiliasi Data BMN dan Pemutakhiran Data BMN secara
BMN yang
internal antara unit akuntansi barang dan unit akuntansi keuangan.
disajikan dalam
 Memanfaatkan dan menindaklanjuti menu To Do List, Monitoring, dan Daftar/Rincian pada
Laporan Barang Aplikasi MonSAKTI.
Pengguna dan  Menindaklanjuti temuan pemeriksaan BPK atas LKPP tahun 2022 dan tahun-tahun sebelumnya.
Neraca

Kategori K/L Jadwal Rekonsiliasi Tanggal Penyampaian LBP


LBP Tahun 2023 agar disampaikan:
Kementerian/lembaga dengan 14 s.d. 16 Februari 2024 16 Februari 2024
 melalui alamat email kedinasan lbmn.ditpkkn@kemenkeu.go.id jumlah satuan kerja maksimal
 Upload ke https://linktr.ee/LBP2023_ditpkkn 10 satker
Kementerian/lembaga dengan 21 s.d. 23 Februari 2024 29 Februari 2024
jumlah satuan kerja 11 satker
atau lebih
Dokumen/Data Yang Harus Disampaikan
3
TOPIC 1
Penyusunan
LoremLaporan Barang
ipsum dolor sit amet,
Milik Negara
consecteturTingkat
adipiscing elit,
Kementerian/Lembaga
sed do eiusmod Tahun
tempor
2023 ut labore et
incididunt
- TL TEMUAN BPK -
dolore
Persediaan
Temuan berulang yang muncul dalam LHP LKPP 2022
1. Persediaan tidak dilakukan stock opname
2. Pencatatan persediaan tidak tertib
3. Penyimpanan & pengamanan belum memadai
4. Pemindahtanganan kepada masyarakat/ Pemda belum tertib
5. Permasalahan signifikan lainnya

Pengguna Barang perlu:


• Memastikan bahwa seluruh persediaan telah dibukukan dan disajikan dalam laporan keuangan dengan
benar.
• Melakukan identifikasi dan monitoring atas proses pemindahtanganan BMN, khususnya atas barang
berupa Persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat.
• Memastikan bahwa seluruh Satker telah melakukan opname fisik (BA Opname fisik) sesuai ketentuan dan
menyajikan hasilnya dalam laporan keuangan.
Aset Tetap
Temuan berulang yang muncul dalam LHP LKPP 2022
 Normalisasi yang berupa selisih nilai tindak lanjut normalisasi dengan nilai history BMN
 Aset Tetap tidak diketahui keberadaannya
 Aset Tetap belum didukung dokumen kepemilikan
 Aset Tetap dikuasai/digunakan pihak lain tidak sesuai ketentuan pengelolaan
 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tidak mengalami mutasi dalam jangka waktu lama
 Aset Tetap rusak berat belum direklasifikasi ke aset lainnya
 Penatausahaan Aset Tetap tidak tertib
 Permasalahan lainnya

Langkah Mitigasi:
Pengguna Barang perlu:
• Melakukan identifikasi atas sisa permasalahan indikasi kesalahan input nilai Tindak Lanjut Normalisasi atas normalisasi data anomali BMN pada aplikasi
SAKTI.
• Melakukan penelusuran atas aset yang tidak diketahui keberadaannya.
• Melakukan identifikasi dan monitoring atas Aset Tetap yang belum memiliki bukti/sertipikat kepemilikan.
• Menyelesaikan/memproses bukti/sertipikat kepemilikan Aset Tetap.
• Memperbaiki penyajian atas aset yang tidak diketahui keberadaannya dan aset rusak berat dalam Laporan Keuangan.
• Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas kepatuhan penatausahaan Aset Tetap kepada seluruh Satker.

Hal-hal yang perlu menjadi perhatian Kementerian/Lembaga:


1. Aset Tetap tercatat, terekam, dan disajikan secara tertib

2. Penggolongan dan kodefikasi BMN baru


Pengguna Barang perlu memastikan proses reklasifikasi sebagai dampak adanya penambahan ataupun perubahan atas penggolongan dan
kodefikasi BMN telah dilakukan dalam penyusunan LK Tahun 2023.
-- Konstruksi Dalam Pengerjaan
Temuan berulang yang muncul dalam LHP LKPP 2022
 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tidak mengalami mutasi dalam jangka waktu lama

Langkah Mitigasi:

Pengguna Barang perlu:


• Memastikan bahwa seluruh aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan
belum selesai seluruhnya telah tercatat sebagai KDP, serta memastikan bahwa atas saldo KDP yang tercatat telah menyajikan
riil KDP secara andal.
• Memastikan KDP yang selesai dibangun dan telah siap dipakai, telah dicatat/direklasifikasikan menjadi BMN (definitif).
• Mengidentifikasi KDP yang tidak mengalami transaksi mutasi dalam jangka waktu lebih dari 2 tahun, termasuk
mengidentifikasi KDP yang dihentikan penggunaannya baik penghentian sementara maupun penghentian permanen sesuai
dengan kebijakan kementerian/lembaga yang bersangkutan/kebijakan nasional dan mengungkapkannya dalam CaLBMN.
• Memverifikasi penginputan tanggal awal dan tanggal akhir kontrak, untuk memitigasi tanggal yang tidak wajar pada
transaksi KDP.

Pengguna Barang untuk melakukan identifikasi atas KDP antara lain atas:
• Penginputan tanggal awal dan akhir kontrak.
• Persentase penyelesaian KDP.
• Nilai Kontrak dan Nilai KDP.
• Perencanaan atas KDP, apakah akan dilanjutkan, dihentikan sementara, atau dihentikan permanen.
-- Aset Konsesi Jasa
Temuan yang muncul dalam LHP LKPP 2022
 Terdapat perjanjian konsesi jasa yang belum didukung dengan nilai yang dapat dijadikan dasar penyajian Aset Konsesi Jasa
 Pencatatan dan pelaporan Aset Konsesi Jasa belum memadai

Langkah Mitigasi:
Telah terbit Petunjuk Teknis Akuntansi 10: Akuntansi Barang Milik Negara yang Memenuhi Karakteristik Properti Investasi pada
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara.
Berkoordinasi dan mendorong mitra untuk melaporkan pelaksanaan perjanjian yang memenuhi kriteria untuk diakui sebagai
aset konsesi jasa partisipasi mitra dan menyediakan dokumen yang memadai.
Penambahan kodefikasi BMN dalam KMK Nomor 265/KM.6/2023. Untuk BMN yang telah diserahkan dari pihak Mitra kepada
pemberi konsesi dhi Pemerintah, namun masa konsesinya belum selesai disajikan ke dalam kelompok Aset Konsesi Jasa
Partisipasi Mitra dengan kode sub-sub kelompok 006 s.d. 010, sebagai contoh apabila masuk dalam sub kelompok Rumpun
Jalan dan Transportasi maka dapat disajikan ke kelompok barang berikut ini:

Baik melalui surat, kegiatan rapat koordinasi, One on one meeting antara Pengelola Barang dengan kementerian/Lembaga,
sosialiasi, dan pembinaan, telah disampaikan bahwa Pengguna Barang perlu:
• Melakukan identifikasi atas kerja sama yang dilakukan dengan pihak ke tiga, keterkaitannya dengan konsesi jasa.
• Berkoordinasi dengan mitra pemanfaatan atas dokumentasi terkait pemanfaatan yang dilakukan dengan mitra.
Properti Investasi
Temuan yang muncul dalam LHP LKPP 2022
 Proses identifikasi dan penyajian BMN yang memenuhi kriteria properti investasi pada tiga K/L belum sepenuhnya dilaksanakan.
 Pelaporan properti investasi pada BUN belum sepenuhnya memadai.
 Direktorat Jenderal Kekayaan Negara belum memiliki data yang memadai atas pemanfatan BMN serta BMN Idle sebagai bahan identifikasi awal Pelaporan
Properti Investasi.
 Pengaturan terkait perlakuan akuntansi atas BMN Tanah yang belum ditentukan penggunaannya di lingkungan K/L belum sepenuhnya selaras dengan PSAP 17.

Sumber: LKPP Triwulan III Tahun 2023

BMN berupa Properti Investasi berada di K/L dan BUN. Properti Investasi yang berada di K/L tersaji pada sebelas kementerian/lembaga yaitu
DPR, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan, Kementerian
Lingkungan Hidup & Kehutanan, Kementerian Kelautan & Perikanan, Kementerian Pariwisata, Mahkamah Konstitusi, BP Batam, dan BP
Sabang.
Properti Investasi
Langkah Mitigasi:

Pengguna Barang perlu:


• Melakukan identifikasi atas persetujuan pelaksanaan pemanfaatan BMN yang diterbitkan oleh Pengelola Barang terkait
kebijakan penyajian BMN sebagai Properti Investasi dalam Laporan Keuangan.
• Melakukan penyajian BMN yang dilakukan pemanfaatan yang memenuhi kriteria Properti Investasi sebagai Properti
Investasi dalam Laporan Keuangan.
• Melakukan pengawasan dan pengendalian atas BMN yang tersaji sebagai Properti Investasi terkait pelaksanaannya sesuai
ketentuan perundang-undangan.
• Berkoordinasi dengan Pengelola Barang atas pelaksanaan penggunaan dan/atau pemanfaatan BMN yang disajikan sebagai
Properti Investasi.
Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain
Temuan berulang yang muncul dalam LHP LKPP 2022
1. ATB dan ALL yang sudah tidak dimanfaatkan
2. ATB dan ALL yang tidak diketahui keberadaannya dan/atau tidak dapat ditelusuri
3. Pencatatan ATB dan ALL tidak tertib
4. Permasalahan lainnya pada ATB dan ALL

Langkah Mitigasi:

Pengguna Barang perlu:


• Memperbaiki penyajian atas aset tak berwujud yang tidak diketahui keberadaannya dan tidak digunakan/aset rusak berat
dalam Laporan Keuangan sesuai ketentuan yang berlaku.
• Melakukan monitoring atas pelaksanaan pengelolaan BMN dengan kondisi Rusak Berat (Dihentikan dari Penggunaan
Operasional) dan tidak diketahui keberadaannya.
• Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas kepatuhan penatausahaan Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain kepada
seluruh Satker di lingkungan koordinasi.
4
TOPIC 1
Menu To Do
LoremList, Monitoring,
ipsum dolor sit amet,
dan Daftar/Rincian
consectetur adipiscing elit,
pada Aplikasi
sed doMonSAKTI
eiusmod tempor
incididunt ut labore et
dolore
A MONITORING DAN TINDAK LANJUT KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN

Kualitas Data Laporan Keuangan adalah kondisi yang menggambarkan data transaksi keuangan dan transaksi
BMN pada entitas akuntansi yang akan diproses menjadi laporan keuangan.

Pencatatan Transaksi Monitoring Kualitas Data Tindak Lanjut


Keuangan dan Transaksi LK secara Berkala Penyelesaian
BMN pada Aplikasi SAKTI (Harian) Kualitas Data LK

To Do List
Fitur yang digunakan untuk menyajikan informasi transaksi yang memerlukan tindak
lanjut penyelesaian.
Fitur Monitoring
Kualitas Data Laporan
Monitoring
Keuangan Fitur yang digunakan untuk menyajikan informasi transaksi keuangan dan
transaksi BMN tertentu yang perlu diawasi/dimonitor.

Daftar/Rincian
Fitur yang digunakan untuk menyajikan informasi pendukung dalam penyusunan
CaLK Laporan Keuangan dan CRBMN pada Laporan BMN.
B FITUR MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN

FITUR MONITORING KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN


1. Persediaan Belum didetailkan 1. Monitoring TK/TM 1. Daftar Buku Besar
(Persediaan Belum diregister) 2. Monitoring RK/RM 2. Daftar Jurnal Umum
2. Aset Belum didetailkan/Aset 3. Monitoring Tutup Periode
dan Penyesuaian
Belum diregister 4. Monitoring SP2D
(AST, PER, GLP)
3. Persediaan Belum Approve (Perjalanan Jurnal dari
Awal) 3. Daftar List Jurnal
4. Aset Belum Validasi dan Manual Modul GLP
Approve 5. Monitoring Saldo Piutang
per KL/ Es1/ Satker per 4. Daftar Rincian Saldo
5. RK Persediaan belum RM
Kualitas Akun
6. RK Persediaan ke Aset belum
6. Monitoring Pelimpahan 5. Rincian Saldo Neraca

Fitur Daftar/Rincian
RM
Piutang ke PUPN 6. Daftar Barang Hilang

Fitur Monitoring
7. RK Aset belum RM
Fitur To Do List

7. Monitoring Saldo KDP 7. Daftar Barang Usul


8. RK Aset ke Persediaan belum 8. Monitoring Piutang Macet
RM Rusak Berat ke
9. Monitoring Aset vs Akun Pengelola
9. TK internal belum TM Belanja
Persediaan 8. Daftar BMN Henti
10. Monitoring Persediaan vs
10. TK Internal Belum TM Guna
Akun Belanja
Internal Aset 11. Monitoring MPHLBJS
11. Pendapatan Belum di Settle 12. Piutang Jatuh Tempo
Piutang 13. Monitoring Transaksi
12. Saldo Tidak Normal Resiprokal
13. Ketidaksesuaian Akun Vs 14. Monitoring Likuidasi
Kode Barang Persediaan Keluar - Likuidasi Masuk
14. Ketidaksesuaian Akun Vs 15. Monitoring Detail Revisi
Kode Barang Aset Tetap/ATB SPM
15. TK Persediaan Belum TM
16. TK Aset Belum TM
17. TK Piutang Belum TM
18. Pagu Minus (Basis SP2D)
19. Pajak Non DJP dan DJBC
20. Pengembalian Belanja
Melebihi Realisasi Belanja
C PERIODISASI TINDAK LANJUT KUALITAS DATA LAPORAN KEUANGAN
1 To Do List Bulanan 3 To Do List Semester I 5 To Do List Lainnya
1. Persediaan Belum didetailkan 1. To Do List Bulanan dan Triwulanan 1. Ketidaksesuaian Akun Vs Kode Barang
2. Aset Belum didetailkan 2. Belum Penyisihan Piutang. Aset Tetap/ATB
3. Persediaan Belum Approve 3. Belum Penyusutan Aset (Belum Tutup 2. Ketidaksesuaian Akun Vs Kode Barang
4. Aset Belum Validasi dan/atau Approve Modul Aset Periode Semesteran). Persediaan
5. RK Persediaan belum RM 3. Pagu Minus (Basis SP2D)
Diselesaikan paling lambat tanggal 15 setelah Semester
6. RK Persediaan ke Aset belum RM berkenaan berakhir atau mengikuti kebijakan 4. Saldo Akun Tidak Normal
7. RK Aset belum RM penyusunan LKKL Semesteran. 5. Pengembalian Belanja Melebihi
8. RK Aset ke Persediaan belum RM Realisasi Belanja (51XXXX)
9. TK internal belum TM Persediaan 4 To Do List Tahunan 6. Pendapatan Belum di Settle Piutang
10. TK Internal Belum TM Internal Aset 7. Pajak Non DJP dan DJBC
1. To Do List Bulanan, Triwulanan, dan
Diselesaikan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya Semesteran dalam hal sampai dengan periode pelaporan,
permasalahan tersebut tidak dapat ditindaklanjuti oleh
2. Rincian BAST Gantung (Saldo Akun Utang satker, maka perlu diungkapkan pada catatan atas
2 To Do List Triwulanan (Tw I dan III) Yang Belum Diterima Tagihannya) laporan keuangan.
3. Rincian SPP Gantung (Saldo Akun Belanja
1. To Do List Bulanan
yang Masih Harus dibayar dan Piutang
2. TK Aset Belum TM
Lainnya)
3. TK Persediaan Belum TM
4. Selisih Transaksi Resiprokal
4. TK Piutang Belum TM
5. Saldo Akun Hibah yang Belum Disahkan
5. Pengembalian Belanja Melebihi Realisasi
6. Saldo Akun Kas dan Bank BLU Belum
Belanja (selain 51XXXX)
Disahkan
Diselesaikan paling lambat tanggal 15 setelah triwulan 7. Transfer Kas BLU Antar Satker BLU
berkenaan berakhir atau mengikuti kebijakan
penyusunan LKKL Triwulanan. Diselesaikan paling lambat tanggal 15 setelah Tahun
berkenaan berakhir atau mengikuti kebijakan penyusunan
LKKL Tahunan.
D ILUSTRASI PERIODISASI TINDAK LANJUT KUALITAS DATA (TO DO LIST)

1 To Do List Bulanan 2 To Do List Triwulanan

Periode Periode Penyelesaian


Periode Penyelesaian Tindak TMT Pengenaan Periode Monitoring TMT Pengenaan
No. Monitoring No. Tindak Lanjut Kualitas
Lanjut Kualitas Data (To Do List) Sanksi Kualitas Data Sanksi
Kualitas Data
Data (To Do List)
1 1 Januari-Maret 1 Januari s.d. 15 April 2XXO 16 April 2XXO
Januari 1 Januari s.d. 15 Februari 2XXO 16 Februari 2XXO
2 April-Juni Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan
2 1 Februari s.d. 15 Maret 2XXO 16 Maret 2XXO
Februari 3 Juli-September 1 Juli s.d. 15 Oktober 2XXO 16 Oktober 2XXO
3 1 Maret s.d. 15 April 2XXO 16 April 2XXO 4 Oktober-Desember Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan
Maret
4 April 1 April s.d. 15 Mei 2XXO 16 Mei 2XXO 3 To Do List Semesteran
5 Mei 1 Mei s.d. 15 Juni 2XXO 16 Juni 2XXO Periode Penyelesaian
6 Juni Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan Periode Monitoring TMT Pengenaan
No. Tindak Lanjut Kualitas
7 1 Juli s.d. 15 Agustus 2XXO 16 Agustus 2XXO Kualitas Data Sanksi
Juli Data (To Do List)

8 1 Agustus s.d. 15 September 16 September 1 Januari-Juni Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan


Agustus 2XXO 2XXO 2 Juli-Desember Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan
9 1 September s.d. 15 Oktober 16 Oktober 2XXO
September 2XXO/Sesuai kebijakan 4 To Do List Tahunan

10 1 Oktober s.d. 15 November 16 November Periode Penyelesaian


Oktober Periode Monitoring TMT Pengenaan
2XXO 2XXO No. Tindak Lanjut Kualitas
Kualitas Data Sanksi
11 1 November s.d. 15 Desember 16 Desember Data (To Do List)
November 2XXO 2XXO 1 Januari-Desember Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan
12 Desember Sesuai kebijakan Sesuai kebijakan
TRANSAKSI NON KEUANGAN

1. BMN kondisi rusak berat  pastikan sudah update kondisi


2. Penghentian BMN dari penggunaan  tindak lanjut penghapusan dan
pemusnahan (pastikan sudah ditindaklanjuti)
3. Opname fisik persediaan
4. Tindak Lanjut Pemeriksaan BPK 2022 dan tahun-tahun sebelumnya dipastikan
sudah dilakukan dan sudah sesuai
3
TOPIC 1
Hasil Tindak
LoremLanjut Temuan
ipsum dolor sit amet,
Pemeriksaan BPK
consectetur atas elit,
adipiscing
Laporan sed Keuangan
do eiusmod tempor
Pemerintahincididunt
Pusat 2022 dan
ut labore et
Tahun-Tahun Sebelumnya
dolore
Progres TL Penyelesaian Pemindahtanganan atas Barang untuk Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda
Pencatatan Ganda Aset
Progres TP LKPP 2022
Progres TP LKPP 2022
Progres TP LKPP 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIH 

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara


Gedung Syafrudin Prawiranegara II
Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4
Jakarta 10710
Telepon (021) 3449230
Fax (021) 3442948
www.djkn.kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai