Anda di halaman 1dari 32

PERMASALAHAN TERKAIT BMN

DALAM LHP BPK ATAS LKPP TAHUN 2022 06 September 2023


9/5/2023 1
11
Agenda
• Pengelolaan Barang Milik Negara
• Temuan Pemeriksaan BPK pada LHP LKPP 2022
• Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan BPK
• Implementasi PSAP 17 Properti Investasi
Pengelolaan
BMN
BARANG MILIK NEGARA UU-1/2004
PP-27/2014

ASET
APBN Perolehan Lain
Yang Sah
LANCAR Persediaan
PROPERTI
INVESTASI Properti Investasi
Tanah
Hibah/
Gedung & Bangunan
Sumbangan
Peralatan & Mesin
Belanja ASET
Barang PEROLEHAN PELAPORAN TETAP
Jalan, Irigasi & Jaringan
Perjanjian/ Konstruksi Dalam Pengerjaan
Kontrak Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Konsesi Jasa
Modal
Ketentuan Peraturan Aset Kemitraan
perundang-undangan ASET
Aset Tak Berwujud
Bantuan LAINNYA
Aset Lain-lain
Sosial Putusan Ekstakomptabel
Pengadilan Hilang / Rusak Berat Proses Dihapuskan
CALK
BPYBDS
Barang Bersejarah

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7


Integrasi Penetapan Status Penggunaan
Alih Status Penggunaan
Penggunaan Sementara
Dioperasionalkan Pihak Lain
RKBMN
BMN idle
SBSK
Penganggaran Pengadaan
Sewa
Perencanaan Pinjam Pakai
Pembinaan Kebutuhan Penggunaan
Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Pengawasan
Bangun Guna Serah (BGS)
Pengendalian
1.4. Siklus Bangun Serah Guna (BSG)
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI)

Penghapusan
Pengelolaan Pemanfaatan
Kerjasama Terbatas Untuk Pembiayaan
Infrastruktur (KETUPI)
Pemantauan Barang Milik
Investigasi
Portofolio Aset Negara/
Analisis SBSK
Penertiban Pemusnahan Daerah Penilaian

Penjualan
Hibah
Tukar Menukar Pemindah-
tanganan Pengamanan Fisik
Penyertaan Modal
Administrasi
Penatausahaan Pemeliharaan Hukum

Pembukuan Asuransi BMN


Inventarisasi REVALUASI BMN
UU-1/2004 Pelaporan
PP-27/2014
PP-28/2020
5
BMN DALAM NERACA LKPP TAHUN 2021-2022

Investasi Jk. Panjang Aset Lancar


895,41 T
3.759,59 T
769,16 T
3.478,35 T
Persediaan 190,03 T
Kewajiban Jk. Pendek
199,15 T
Aset Tetap 892,29 T
693,38 T
6.729,88 T
5.947,12 T
Kewajiban Jk. Panjang
2022 2021 8.028,27 T
Tanah 4.417,29 T 4.541,79 T 6.844,94 T
P/M 860,53 T 784,68 T
G/B 448,60 T 420,15 T
JIJ 1.077,47 T 1.011,75 T 6 Kewajiban
ATL 58,29 T 5,01 T 8.920,56 T
KDP 160,22 T 151,71 T Aktiva (Assets) 7.538,33 T
Konsesi 951,06 T - 12.325,45 T
Ak. Susut (1.243,59 T) (1.027,97 T) 11.454,67 T

Properti Investasi
38,31 T Piutang Jk. Panjang Ekuitas
53,57 T
3.404,89 T
54,30 T 3.916,34 T

Aset Lainnya*
Catatan :
848,18 T * Nilai Aset Lainya yang disajiakan diantaranya adalah Nilai BMN pada Pengelola Barang seperti BMN eks PPA, KKKS, dll yang disajikan secara terpisah dari nilai BMN yang
1.205,75 T digunakan pada Kementerian Lembaga. Nilai BMN pada Pengelola Barang yang disajikan sebagai Aset Lain-Lain dalam LKPP utk tahun 2020 adalah sebesar Rp589,93 T dan
tahun 2019 sebesar Rp558,01 T

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6


PERKEMBANGAN BMN PER KELOMPOK
TAHUN 2012 - TAHUN 2022 MENURUT LKPP (AUDITED)
7000 3
2 38,81
111,78
365 465,73 501,29
6000

5000
Dalam
milyar
rupiah 4000

5976,01 5947,12 6226,745


3000 5950

183 189 396


2000 1 53 175 172
41

1000 1896 1852 1922 2035 1931


1710 1715
63 96 80 113 123 160,51 199,15 190,03
62 68 84
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Persediaan Aset Tetap Aset Lainnya Properti Investasi

Nilai BMN selama 10 tahun terakhir rata-rata mengalami kenaikan. Khusus tahun 2013 terjadi penurunan nilai BMN karena penerapan penyusutan pertama kali dengan nilai
1
Rp387 trilyun sebagai pengurang Aset Tetap.

2 Terjadi Kenaikan yang sangat signifikan, terutama pada Aset Tetap Setelah BPK menerima hasil pelaksanaan penilaian kembali BMN

Aset Tetap mengalami kenaikan sebesar Rp998.38 T atau 14,31%. Kenaikan Aset Tetap terutama berasal dari penyajian Aset Konsesi Jasa pada tahun 2022. Penyajian Aset Konsesi
3 Jasa tersebut disertai dengan penurunan pada nilai Aset Lainnya akun Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebesar Rp394,77 T pada tahun 2022.
PERKEMBANGAN BMN BERUPA ASET TETAP
TAHUN 2012 - TAHUN 2022 MENURUT LKPP (AUDITED)
7000
3
6000 Tanah 2
Peralatan dan Mesin
5000 Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
4000 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
3000 Konsesi Jasa
Akumulasi Penyusutan Konsesi Jasa
Jumlah Aset Tetap
2000

1000
1

0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
-1000

-2000

Nilai Aset Tetap secara keseluruhan rata-rata mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir, namun pada tahun 2013 mengalami penurunan karena implementasi
1 penyusutan Aset Tetap pertama kali.

2 Nilai Aset Tetap berupa Tanah mengalami kenaikan nilai sangat signifikan pada tahun 2019 disebabkan adanya perbaikan nilai wajar pada pelaksanaan penilaian kembali BMN.

Aset Tetap mengalami kenaikan sebesar Rp998.38 T atau 14,31%. Kenaikan Aset Tetap terutama berasal dari penyajian Aset Konsesi Jasa pada tahun 2022, dalam penyajian Aset
3
Konsesi Jasa tersebut disertai dengan penurunan pada nilai Aset Lainnya akun Kemitraan dengan Pihak Ketiga sebesar Rp394,77 T pada tahun 2022.
10 Kementerian/Lembaga dengan
Nilai BMN Terbesar di Neraca (Gabungan)
*dalam milyar rupiah

No Kode
Uraian Nilai %
BA
1 033 Kementerian Pekerjaan Umum Dan 1.843.802.474.880.670 28.17%
Perumahan Rakyat
2 012 Kementerian Pertahanan 1.760.350.232.126.290 26.89%
3 007 Kementerian Sekretariat Negara 630.194.030.652.788 9.63%
4 022 Kementerian Perhubungan 499.434.221.709.408 7.63%
5 023 Kementerian Pendidikan, 420.666.437.393.532 6.43%
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
6 060 Kepolisian Negara Republik 325.117.048.412.555 4.97%
Indonesia
7 025 Kementerian Agama 117.567.378.651.563 1.80%
8 015 Kementerian Keuangan 114.196.441.478.738 1.74%
9 024 Kementerian Kesehatan 107.155.529.815.635 1.64%
10 018 Kementerian Pertanian 81.118.759.493.971 1.24%
--- K/L Lainnya 646.676.857.243.174 9.88%
Total 6.546.279.411.858.330 100%
* Nilai BMN sudah termasuk akumulasi penyusutan dan akumulasi amortisasi

*sumber : LBMN Tahun 2022 Audited


Temuan
Pemeriksaan Terkait
BMN pada LHP
LKPP TA 2022
Opini atas LKKL dan BUN
Tahun 2017-2022
2017 2018 2019 2020 2021 2022

WTP 80 82 85 85 84 82

WDP 6 4 2 2 4 1

TMP 2 1 1 - - -

TW - - - - - -

JUMLAH
ENTITAS 88 87 88 87 88 83
PELAPORAN

*Sumber : Ringkasan Eksekutif LHP LKPP 2022


Keterangan
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
WDP : Wajar Dengan Pengecualian
TMP : Tidak Menyatakan Pendapat
TW : Tidak Wajar
Hasil Pemeriksaan
Surat Anggota II Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Nomor 18/S/IV-
XV/05/2023 tanggal 31 Mei 2023 perihal Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LHP atas LKPP) Tahun 2022

TEMUAN PEMERIKSAAN (TP) TERKAIT PENGELOLAAN BMN

Tindak Lanjut Normalisasi Aset Tetap Sebesar Rp529,47 Miliar serta Pengelolaan Aset Tetap pada 58 K/L Sebesar Rp36,53
TP E.5 Triliun, Persediaan pada 47 K/L Sebesar Rp11,58 Triliun, dan Aset Lainnya pada 23 K/L Sebesar Rp2,36 Triliun Belum
Memadai

TP E.8 Penyajian Aset Konsesi Jasa dan Properti Investasi pada LKPP Tahun 2022 Belum Sepenuhnya Memadai

LHP LKPP
TEMUAN
PEMERIKSAAN
TP E.5
Persediaan, Aset Tetap,
dan Aset Lainnya
E. Tindak Lanjut Normalisasi Aset Tetap Sebesar Rp529,47 Miliar serta Pengelolaan Aset Tetap
pada 58 K/L Sebesar Rp36,53 Triliun, Persediaan pada 47 K/L Sebesar Rp11,58 Triliun, dan Aset

5 Lainnya pada 23 K/L Sebesar Rp2,36 Triliun Belum Memadai

a b
Selisih Nilai Tindak Lanjut Normalisasi Pengendalian atas pengelolaan Aset
dengan Nilai History BMN pada Tetap pada 58 K/L sebesar
Pengujian Saldo Awal Hasil Migrasi SAKTI Rp36.533.280.865.131,00 belum
memadai

c d
Pengelolaan persediaan pada 47 K/L Permasalahan Aset Lainnya pada 23
sebesar Rp11.581.274.212.698,80 belum K/L senilai Rp2.366.163.185.807,54
memadai belum memadai
Selisih Nilai Tindak Lanjut Normalisasi dengan Nilai History BMN
pada Pengujian Saldo Awal Hasil Migrasi SAKTI E.5.a
Pengendalian atas pengelolaan Aset Tetap pada 58 K/L sebesar
Rp36.533.280.865.131,00 belum memadai E.5.b

1 2 3 4
Terdapat Aset Tetap tidak Terdapat Aset Tetap belum Terdapat Aset Tetap Terdapat Konstruksi Dalam
diketahui keberadaannya didukung dengan dokumen dikuasai/digunakan pihak lain Pengerjaan (KDP) yang tidak
sebesar Rp988.752.848.747 kepemilikan sebesar yang tidak sesuai ketentuan mengalami mutasi dalam
pada 30 K/L Rp24.803.422.254.258 pada 17 pengelolaan BMN sebesar jangka waktu lama sebesar
K/L Rp1.136.415.201.081 pada 15 Rp50.816.250.993 pada lima K/L
K/L

5 6 7
Terdapat aset rusak berat Penatausahaan Aset Tetap Permasalahan lainnya terkait
belum direklasifikasi ke Aset tidak tertib sebesar dengan pengelolaan Aset Tetap
Lainnya sebesar Rp8.337.439.575.066 pada 40 terjadi pada 31 K/L sebesar
Rp77.620.247.466 pada 23 K/L K/L Rp1.138.814.487.520
Pengelolaan persediaan pada 47 K/L sebesar
Rp11.581.274.212.698,80 belum memadai
E.5.c

1 2 3 4
Pemindahtangan
5
an Persediaan
Penyimpanan dan Permasalahan
Pencatatan kepada
Persediaan tidak pengamanan signifikan lainnya
Persediaan tidak Masyarakat/Pem
dilakukan stock persediaan belum pada sebelas K/L
tertib terjadi pada erintah Daerah
opname pada 15 memadai pada 11 sebesar Rp52,57
41 K/L sebesar belum tertib
K/L sebesar K/L sebesar Miliar
Rp6,32 Triliun terjadi pada
Rp265,14 Miliar Rp6,44 Miliar
delapan K/L
sebesar Rp4,93
Triliun
Permasalahan Aset Lainnya pada 23 K/L senilai
Rp2.366.163.185.807,54 belum memadai
E.5.d

1 2 3 4
• ATB dan ALL yang • ATB dan ALL yang tidak • Pencatatan ATB dan • Permasalahan lainnya
sudah tidak diketahui ALL pada 12 K/L atas ATB dan ALL pada
dimanfaatkan pada keberadaannya sebesar Rp1,01 Triliun dua K/L dengan nilai
sebelas K/L sebesar dan/atau tidak dapat tidak tertib sebesar Rp179,57 Miliar
Rp1,12 Triliun ditelusuri pada enam
K/L sebesar Rp16,15
Miliar
TEMUAN
PEMERIKSAAN
TP E.8
Aset Konsesi Jasa dan
Properti Investasi
E.8
Penyajian Aset Konsesi Jasa dan Properti Investasi pada
LKPP Tahun 2022 Belum Sepenuhnya Memadai

a b
Pelaporan Aset Konsesi Jasa Pelaporan Properti Investasi
Pelaporan Aset Konsesi Jasa
E.8.a
1 2
Terdapat perjanjian konsesi jasa yang Pencatatan dan pelaporan Aset Konsesi Jasa
belum didukung dengan nilai yang pada Kementerian PUPR belum memadai
dapat dijadikan dasar penyajian Aset
Konsesi Jasa pada Laporan Keuangan BP
Batam dan Kemenhub

• BP Batam sebanyak empat perjanjian • Nilai aset jalan tol yang sudah dibongkar masih tercatat
• Kemenhub sebanyak 18 Perjanjian dalam Aset Konsesi Jasa Partisipasi Mitra pada Ruas
Cikampek-Padalarang
• Pencatatan nilai dan luasan tanah jalan tol yang tercatat pada
Aset Konsesi Jasa Partisipasi Pemerintah belum sepenuhnya
sesuai dengan data realisasi pengadaan lahan
• Aset Jalan Tol yang dibangun oleh pihak lain belum diakui
sebagai Aset Konsesi Jasa Partisipasi Pemerintah pada Ruas
Jalan Tol JORR Seksi W1
Pelaporan Properti Investasi
E.8.b

1Proses identifikasi
2 3
8.b.3 Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara belum
4
Pengaturan terkait
perlakuan akuntansi
dan penyajian BMN memiliki data yang
Pelaporan properti atas BMN Tanah yang
yang memenuhi memadai atas
investasi pada BUN belum ditentukan
kriteria properti pemanfatan BMN serta
belum sepenuhnya penggunaannya di
investasi pada tiga BMN Idle sebagai bahan
memadai lingkungan K/L belum
K/L belum identifikasi awal sepenuhnya selaras
sepenuhnya Pelaporan Properti dengan PSAP 17
dilaksanakan Investasi

• Kementerian Pertanian • Penatausahaan aset dalam pengelolaan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan aset kelolaan BLU
• Kementerian ESDM Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk mendukung penyajian aset tersebut pada properti
• Kementerian Kelautan •
investasi belum memadai
SATK dan kebijakan teknis lainnya yang mengatur penyajian Aset yang berada dalam Pengelolaan
dan Perikanan
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sebagai Aset Lainlain belum selaras dengan PSAP 17 Properti
Investasi
Tindak Lanjut
Temuan
Pemeriksaan
BPK
Mitigasi risiko
terjadinya temuan berulang
Kementerian/Lembaga agar melakukan pengendalian dan pengelolaan atas:

1 2 3
Persediaan, Aset Konsesi Jasa Properti Investasi
Aset Tetap, dan
Aset Lainnya
Pengendalian & Pengelolaan
Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya
PERSEDIAAN
1. memastikan bahwa seluruh persediaan telah dibukukan dan disajikan dalam laporan keuangan dengan benar;
2. melakukan identifikasi dan monitoring atas proses pemindahtanganan BMN, khususnya atas barang berupa
Persediaan untuk diserahkan kepada masyarakat;
3. memastikan bahwa seluruh Satker telah melakukan opname fisik (BA Opname fisik) dan menyajikan hasilnya dalam
laporan keuangan;

ASET TETAP

1. melakukan identifikasi atas sisa permasalahan indikasi kesalahan input nilai Tindak Lanjut Normalisasi atas
normalisasi data anomali BMN pada aplikasi SAKTI;
2. melakukan penelusuran atas aset yang tidak diketahui keberadaannya;
3. melakukan identifikasi dan monitoring atas Aset Tetap yang belum memiliki bukti/sertipikat kepemilikan;
4. menyelesaikan/memproses bukti/sertipikat kepemilikan Aset Tetap;
5. melakukan identifikasi dan monitoring atas KDP yang tidak mengalami mutasi;
Pengendalian & Pengelolaan
Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya
ASET TETAP
6. memperbaiki penyajian atas aset yang tidak diketahui keberadaannya dan aset rusak berat dalam Laporan Keuangan
sesuai ketentuan yang berlaku; dan
7. meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas kepatuhan penatausahaan Aset Tetap kepada seluruh Satker di
lingkungan koordinasi.

ASET LAINNYA

1. memperbaiki penyajian atas aset tak berwujud yang tidak diketahui keberadaannya dan tidak digunakan/aset rusak
berat dalam Laporan Keuangan sesuai ketentuan yang berlaku;
2. melakukan monitoring atas pelaksanaan pengelolaan BMN dengan kondisi Rusak Berat (Dihentikan dari Penggunaan
Operasional) dan tidak diketahui keberadaannya; dan
3. meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas kepatuhan penatausahaan Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-Lain
kepada seluruh Satker di lingkungan koordinasi.
Pengendalian & Pengelolaan
Aset Konsesi Jasa, Properti Investasi
ASET KONSESI JASA
1. melakukan identifikasi atas kerja sama yang dilakukan dengan pihak ke tiga, keterkaitannya dengan konsesi jasa; dan
2. berkoordinasi dengan mitra pemanfaatan atas dokumentasi terkait pemanfaatan yang dilakukan dengan mitra.

PROPERTI INVESTASI

1. melakukan identifikasi atas persetujuan pelaksanaan pemanfaatan BMN yang diterbitkan oleh Pengelola Barang
terkait kebijakan penyajian BMN sebagai Properti Investasi dalam Laporan Keuangan;
2. melakukan penyajian BMN yang dilakukan pemanfaatan yang memenuhi kriteria Properti Investasi sebagai Properti
Investasi dalam Laporan Keuangan;
3. melakukan pengawasan dan pengendalian atas BMN yang tersaji sebagai Properti Investasi terkait pelaksanaannya
sesuai ketentuan perundang-undangan; dan
4. berkoordinasi dengan Pengelola Barang atas pelaksanaan penggunaan dan/atau pemanfaatan BMN yang disajikan
sebagai Properti Investasi.
Implementasi PSAP
17 Properti Investasi
Definisi Properti Investasi

Properti investasi adalah properti untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk meningkatkan nilai
Pernyataan Standar
Akuntansi aset atau keduanya, dan tidak untuk:
Pemerintah (PSAP) a. digunakan dalam kegiatan pemerintahan, dimanfaatkan oleh masyarakat umum, dalam produksi atau
Nomor 17 tentang
Properti Investasi
penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau
b. dijual dan/ atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Properti investasi dikuasai untuk menghasilkan pendapatan sewa atau untuk memperoleh kenaikan nilai, atau
keduanya. Oleh karena itu, properti investasi menghasilkan arus kas yang sebagian besar tidak bergantung pada
aset lain yang dikuasai oleh entitas. Hal ini membedakan properti investasi dari properti yang digunakan sendiri
(aset tetap).
Karakteristik BMN yang Memenuhi Kriteria Properti
Investasi
Tanah BMN yang intensi dalam jangka panjang untuk memperoleh kenaikan nilai,

01 dan bukan untuk dijual dan/atau diserahkan kepada masyarakat atau entitas
pemerintah lain dalam jangka pendek

02 Tanah BMN yang belum ditentukan penggunaannya di masa depan

03 BMN Gedung/Bangunan yang disewakan atau yang belum terpakai tetapi tersedia
untuk disewakan ke pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi

04 BMN properti dalam proses pengembangan atau pengembangan di masa depan


digunakan untuk properti investasi

05 BMN properti yang digunakan sebagian untuk menghasilkan pendapatan sewa


atau kenaikan nilai dan sebagian lain digunakan untuk operasional pemerintah,
jika masing-masing bagian aset dapat dijual dan ditatausakan secara terpisah
Karakteristik BMN yang Tidak Memenuhi Kriteria
Properti Investasi

BMN Properti untuk diserahkan kepada masyarakat


Properti yang dimiliki untuk tujuan strategis

Properti yang masih dalam proses pembangunan atau Properti yang tidak ditujukan untuk menghasilkan
pendapatan sewa dan peningkatan nilai tetapi sesekali
pengembangan atas nama pihak ketiga
disewakan

Properti yang digunakan sendiri, termasuk properti yang


Properti yang digunakan dalam kegiatan operasional dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai properti
pemerintah atau masyarakat umum yang digunakan sendiri, yang sedang dalam pengembangan
utk kemudian digunakan sendiri, dan properti yang digunakan
sendiri yang menunggu untuk dijual

BMN properti yang digunakan sebagian untuk menghasilkan


pendapatan sewa atau kenaikan nilai dan sebagian lain digunakan
Properti dalam rangka bantuan sosial yg untuk operasional pemerintah jika:
menghasilkan pendapatan dibawah harga pasar • masing-masing bagian aset tidak dapat dijual dan ditatausakan
secara terpisah; atau
• ditatausahakan terpisah dengan kriteria luasan area bagian
yang digunakan untuk kegiatan operasional pemerintah, namun
kurang dari sama dengan sebesar 25% dari total luasan area.
Terima Kasih

Direktorat Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara


Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai