Anda di halaman 1dari 29

POKOK - POKOK

INVENTARISASI DAN PENGELOLAAN


BARANG MILIK NEGARA
PADA SATKER KEMENRISTEKDIKTI

KPKNL Malang
Malang, 22 Februari 2019
Pengelolaan BMN Dalam Siklus Pengelolaan Keuangan Negara

Perencanaan & penganggaran


efektif atas belanja BMN,
PERENCANAAN pendapatan yang berasal dari
BMN, dan pembiayaan yang
menggunakan jaminan BMN)

Audit
akuntabilitas
BMN
PEMERIKSAAN PENGANGGARAN

PENGELOLAAN
BMN

Pengadaan, penggunaan,
Akuntansi & PERTANGGUNG- PELAKSANAAN pemeliharaan, pemanfaatan,
Pelaporan BMN di JAWABAN ANGGARAN & pemindahtanganan BMN
dalam LKPP
ASAL PEROLEHAN RUANG
APBN
-
Jenis belanja:
- Belanja barang (52)
LINGKUP
- - Belanja modal (53)
Perolehan
Lain yang
sah
-
-
-
- Belanja hibah (56)
- Bantuan sosial (57)
- Belanja Lain-lain (58)
BMN
Termasuk :
PERTANGGUNGJAWABAN
 Hibah/sumbangan  Dana
 Perjanjian/kontrak Dekonsentrasi/ Aset Lancar
Tugas Pembantuan;  Persediaan
 Peraturan perundang-  Bagian Anggaran
undangan Pembiayaan dan
 Putusan pengadilan Perhitungan Aset Tetap
(999.08)  Tanah
 BLU
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
PENGELOLAAN  Jalan, Irigasi dan Jaringan
PENGELOLAAN
Penggunaan  Aset Tetap Lainnya
Pemindahtanganan
Pemanfaatan  Konstruksi Dalam
- Penjualan
- Sewa Pengerjaan
- Hibah
- Pinjam pakai - Tukar-menukar
- KSP Aset Lain-lain
- PMP
 Aset Tidak Berwujud
- BGS/BSG Penghapusan
 Kerjasama Pihak Ketiga
6
 Aset yang tidak digunakan
Slide 4

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN

BMN
Perencanaan
Kebutuhan BMN SIKLUS PENGELOLAAN
BMN
– Sewa
REGULER:
INSIDENTIL: – Pinjam Pakai
PENGAMANAN & PEMELIHARAAN – Kerja Sama
Pemanfaatan
PEMANFAATAN
– Bangun Guna Serah/
PEMBINAAN, PENGAWASAN &
PENGENDALIAN Bangun Serah Guna
PENILAIAN

PENATAUSAHAAN

o Penjualan
PEMUSNAHAN PEMINDAHTANGANAN o PENJUALAN
o Hibah
o HIBAH
o Tukar Menukar
o TUKAR MENUKAR
o Penyertaan Modal
PENGHAPUSAN
o PMN
UU 2/2012 - Perpres 16/2014
PMK 248/2011 jo. 7/2016 Perpres 71/2012 jo. 148/2015
PMK 150/2014 Perpres102/2016
PMK 78/2015 PMK 21/2016

Procurement
Planning Pengadaan
UU 30/2004 Perencanaan PMK 246/2014 jo. 87/2016
PMK 244/2012 jo 52/2016 PMK 164/2014 jo. 65/2016
PerDJKN 01/2017 PMK 78/2014
PMK 71/2016
PMK 57/2016
MONITORING utilization PMK 136/2016
& CONTROL Penggunaan
Pengawasan & Pemanfaatan
Pengendalian SIKLUS
PENGELOLAAN

BMN

ADMINISTRATIO VALUATION
N
Penatausaha Penilaian
Perpres 75/2017
PMK 181/2014 an
PMK 118/2017
PMK 69/2016 PMK 111/2017
DISPOSAL
PMK 65/2017
Pemindahtangan
an MAINTENANCE
Penghapusan Pengamanan
PP 84/2014 Pemeliharaan
PMK 14/2016 PMK 186/2009
PMK 83/2016 PMK 218/2015
PMK 111/2016 PPU 24/2008
6
STRATEGI PENGELOLAAN DAN OPTIMALISASI
BMN Water Conflicts

Digunakan untuk Tugas


dan Fungsi PEMANFAATAN BMN
Pemerintahan NON INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR

(Kementerian/Lembaga)
PINJAM SEWA
PAKAI

KERJA SAMA
PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR

KERJA SAMA
BGS / BSG PEMANFAAT
AN
OPTIMALISASI
BMN
(PP 27 TAHUN
2014)
PEMINDAHTANGANAN BMN

JUAL HIBAH TUKAR PMN

Tidak digunakan untuk


Tugas dan Fungsi
Pemerintahan DISERAHKAN KE PENGELOLA
(Kementerian/Lembaga) BARANG (MEKANISME BMN
IDLE)
TUJUAN DAN SASARAN
7
PENATAUSAHAAN
TUJUAN
 Mewujudkan tertib administrasi dan mendukung tertib pengelolaan BMN.

SASARAN
• Semua BMN tercatat dengan baik;
• Pengelolaan BMN dapat dilakukan berdasarkan asas fungsional,
kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efisiensi, akuntabilitas,
serta kepastian nilai.
• Nilai/data BMN baik untuk kebutuhan laporan manajemen maupun untuk
kebutuhan laporan sebagai bahan penyusunan neraca LKPP sudah
menggambarkan jumlah, kondisi, dan nilai BMN yang wajar.
8

1. PEMBUKUAN
• Semua BMN terdata dan tertata dan tercatat dalam Daftar Barang
• Sudah menggunakan aplikasi (tidak manual)
• Pengunaan penggolongan dan kodefikasi yang tepat
• Pengisian format harus lengkap (Buku Barang dan KIB)
• Data antara barang dan keuangan harus sama
• Pencatatan dan penghapusan data dari Daftar Barang harus terkoordinasi

2. INVENTARISASI :
• Pelaksanaan inventarisasi harus terkoordinasi
• Pelaksana inventarisasi adalah Satker

3. PELAPORAN
• Pelaporan harus berjenjang
• Harus sudah disetujui oleh setiap pimpinan penatausahaan
• Tanggal penyampaian laporan sesuai dengan jadwal
9

 Dokumen Perolehan dan/atau pemeliharaan BMN :


 Berita Acara Serah Terima (BAST)
 Bukti lampiran pembayaran (faktur, kuitansi, nota, dll)
 BA Penyelesaian Pembangunan (BAPP)
 Surat Perjanjian/Kontrak
 Putusan Pengadilan
 Dokumen kepemilikan BMN
 Dokumen penetapan/pengalihan status penggunaan BMN
 Dokumen pemanfaatan BMN
 Dokumen penghapusan BMN
 Dokumen pemindahtanganan BMN
 Dokumen lainnya yang sah 9
Gambaran Proses Penatausahaan BMN
A.
B.
PERSEDIAAN
KDP SIMAK-BMN Output MENKEU
(DJKN)
C. BMN BERSEJARAH
D. NON A, B, DAN C Daftar BMN
Laporan BMN UAPB
& CR-BMN
BAST DBR LKB
KIB UAPPB-E1
Bukti Kepemilikan
DBL
UAKPB
SPM/SP2D Register (Semester/
Tahunan)
Faktur/Kwitansi Proses BMN UAPPB-W
• Inputing
SK Penghapusan - klas/kode ADK
- NUP KPKNL
DS lainnya
- kuantitas
yang sah - satuan
- nilai Ps 35 ayat (2)
- dst (Bulanan) UAKPA
Input • Verifikasi
• Pencetakan
JURNAL TRANSAKSI

Rekonsiliasi
Ikhtisar Tugas Kuasa Pengguna Barang
11

Menyelenggarakan SIMAK-BMN dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna secara berkala

Uraian H B S T
Membukukan BMN berdasarkan dokumen sumber 
Memberi tanda registrasi pada BMN 
Membuat/meng-update DBR/KIB/DBL 
Menyampaikan jurnal transaksi BMN ke UAKPA 
Menyusun LBKP  
Menyusun LKB 
Menyusun Catatan atas LBKP 
Melakukan rekonsiliasi data dengan KPKNL  
Menyampaikan LBKP dan CaLBKP ke UAPPBW/E1  
Menyampaikan LKB ke UAPPBW/E1 
Memelihara dokumen sumber dan laporan    
II
Upaya Perbaikan Laporan BMN
STRATEGI MEMPERBAIKI/MEMPERTAHANKAN
13 KUALITAS LBP/LKKL

LANGKAH-LANGKAH

1. Pemahaman tentang mekanisme pemberian opini


2. Optimalisasi review Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LBP/LKKL)
3. Penyelesaian temuan LKKL tahun sebelumnya;
4. Menghindari potensi temuan LKKL tahun berikutnya

KOMITMEN PIMPINAN
Upaya Peningkatan Kualitas Pencatatan
Persediaan Pada Satuan Kerja
14

Mengadministrasi
Mengecek Memastikan
Melakukan tertib
penatausahaan kan dan dan setiap mutasi Melakukan
Menyusun SOP menyimpan mengupdate persediaan stock opname
persediaan melalui pengelolaan
pembukuan,
persediaan yang dokumen tabel referensi dari gudang persediaan
inventarisasi, dan perolehan barang sesuai selalu setiap akhir
pelaporan secara berlaku Persediaan
berkala secara rapi.
kondisi riil didukung bukti periode.
aset. tertulis.
Upaya Meningkatkan Opini BPK Terkait
Pengelolaan BMN
15

 Tertib penatausahaan BMN melalui pembukuan,


inventarisasi, dan pelaporan
 Tertib pengelolaan BMN.
 Penyelesaian BMN bermasalah.
 Melaksanakan inventarisasi BMN secara periodik.
 Pengamanan BMN berupa tanah melalui
sertipikasi.
Implementasi Tahapan Kunci Pelaksanaan Pelaporan
BMN dan Keuangan Yang Handal
16

1. Peningkatan Komitmen dan dukungan Pimpinan terhadap pelaksanaan


Sistem Akuntansi Instansi (Sistem Akuntansi Keuangan maupun Sistem
Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN)
2. Peningkatan koordinasi yang baik antar unit-unit terkait (perencanaan,
keuangan, perlengkapan, dan APIP) dalam pelaksanaan akuntansi dan
pelaporan keuangan.
3. Pengalokasian anggaran untuk mendukung pelaksanaan Sistem Akuntansi
Instansi.
4. Peningkatan kompetensi SDM yang memadai di bidang pengelolaan
keuangan negara (baik dari segi Peraturan Per-UU-an, business process,
accounting, aplikasi/IT).
5. Tertib administrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan anggaran
termasuk pengadaan barang dan jasa, akuntansi dan pelaporan.
INVENTARISASI
BMN
INVENTARISASI
• Merupakan kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan BMN/D, meliputi:
 Pengguna barang  sekurang-kurangnya sekali dalam 5 tahun
(kecuali berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan,
dilakukan setiap tahun)
 Pengguna barang  menyampaikan laporan hasil inventarisasi
tersebut kepada pengelola barang selambat-lambatnya 3 bulan
setelah selesainya inventarisasi
 Pengelola barang  khusus berupa tanah dan bangunan yang
berada dalam penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam
5 tahun
INVENTARISASI
 Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui jumlah
dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, baik yang
berada dalam penguasaan Pengguna Barang maupun
yang berada dalam pengelolaan Pengelola Barang.
 Tujuan inventarisasi adalah :
 agar semua BMN dapat terdata dengan baik dalam
upaya mewujudkan tertib administrasi; dan
 untuk mempermudah pelaksanaan Pengelolaan
BMN.
 Hasil inventarisasi adalah Data BMN yang akurat,
lengkap dan ter-update.
• Yang dimaksud dengan inventarisasi dalam waktu sekurang-
kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun adalah sensus barang,
dan yang dimaksud dengan inventarisasi terhadap persediaan
dan konstruksi dalam pengerjaan (KDP) setiap tahun adalah
opname fisik.
• Jika diperlukan, dalam pelaksanaan inventarisasi dapat dibentuk
Tim Inventarisasi pada masing-masing tingkat unit penatausahaan
pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang dan dapat
dibantu oleh unit kerja lain pada Pengguna Barang dan
Pengelola Barang.
 Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN, apabila BMN yang
diinventarisasi bukan berada dalam penguasaan masing-masing unit
penatausahaan pada Pengguna Barang atau Pengelola Barang, maka dapat
dibuat Berita Acara Inventarisasi antara unit penatausahaan dengan pihak
yang menguasai barang dimaksud.
 Pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan inventarisasi harus
menyertakan penjelasan atas setiap perbedaan antara data BMN dalam
daftar barang dan hasil inventarisasi.
 Penanggungjawab pelaksanaan inventarisasi BMN pada Pengguna Barang
adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan, dan
penanggungjawab pelaksanaan inventarisasi BMN berupa Tanah dan/atau
Bangunan Idle pada Pengelola Barang adalah Direktur Jenderal Kekayaan
Negara, atau pejabat yang dikuasakan.
• Daftar Barang Kuasa Penggguna
• Buku Barang
• Kartu Identitas Barang
• Daftar Barang Ruangan
• Daftar Barang Lainnya
• Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan
• Dokumen kepemilikan BMN
• Dokumen pengelolaan dan penatausahaan BMN
• Dokumen lainnya yang dianggap perlu
• PERSIAPAN
• PELAKSANAAN
• PELAPORAN pt bunga mawar
Jl. Kebun Raja 382
JAKARTA 10112
Tel. 021-721823
Fax. 021-722324

Jakarta, 10-08-94

• TINDAK LANJUT
Kepada:
PT Jaya Plastiik Indah
Jl. Kemiri 34 Jakarta
Fax. 021-447692

ORDER PEMBELIAN
NO. 18/ORD/VIII/94
pt bunga mawar
Jl. Kebun Raja 382
JAKARTA 10112
Tel. 021-721823
Fax. 021-722324

NO. KODE / DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA Jakarta, 10-08-94


SATUAN
Kepada:
1. 6900 Spons 1 case 12.750 PT Jaya Plastiik Indah
Jl. Kemiri 34 Jakarta
2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475 Fax. 021-447692
3. 1640 Lap Katun 25 lembar 940
4. 1507 Pot Bunga Plastik 5 lusin 3.000

ORDER PEMBELIAN
NO. 18/ORD/VIII/94

NO. KODE / DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA


SATUAN

1. 6900 Spons 1 case 12.750


2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475
3. 1640 Lap Katun 25 lembar 940
4. 1507 Pot Bunga Plastik 5 lusin 3.000

Catatan : Hormat Kami,


• Agar pesanan diantar sebelum tanggal 14-08-94.
• Pembayaran paling lambat 2 (dua) hari setelah delivery.
• Bila ada yang kurang jelas harap hubungi sdr. Mamat (bag. Pembelian).
(Ny. Setiawati Lubis)
Kabag. Pembelian
• PERSIAPAN
 Dalam pelaksanaan inventarisasi, dapat dibentuk tim inventarisasi di bawah
koordinasi UAPPB-W, UAPPB-E1 atau UAPPB, dan dapat dibantu oleh unit kerja lain
pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang.
 Menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi.
 Mengumpulkan dokumen sumber.
 Melakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi, antara lain :
• Menyiapkan denah lokasi.
• Memberi nomor/nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada denah
lokasi.
 Menyiapkan blanko label sementara (dari kertas) yang akan ditempelkan pada BMN
yang bersangkutan.
 Menyiapkan data awal.
 Menyiapkan Kertas Kerja Inventarisasi beserta tata cara pengisiannya.
• PELAKSANAAN
Tahap pendataan
• Menghitung jumlah barang.
• Meneliti kondisi barang (baik, rusak ringan atau rusak berat).
• Menempelkan label registrasi sementara pada BMN yang telah dihitung.
• Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventarisasi.
Tahap identifikasi
• Pemberian nilai BMN sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.
• Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai penggolongan dan kodefikasi
barang.
• Pemisahan barang-barang berdasarkan kategori kondisi :
– Barang Baik dan Rusak Ringan
– Barang Rusak Berat /tidak dapat dipakai lagi
• Meneliti kelengkapan/eksistensi barang dengan membandingkan data hasil inventarisasi dan data
awal/dokumen sumber:
– Barang yang tidak diketemukan/hilang
• PELAPORAN
 Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) yang telah diinventarisasi
berdasarkan data kertas kerja dan hasil identifikasi, dengan kriteria :
• Barang Baik dan Rusak Ringan
• Barang Rusak Berat/tidak dapat dipakai lagi
• Barang yang tidak diketemukan/hilang
• Barang yang berlebih.
 Membuat surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi.
 Menyusun laporan hasil inventarisasi BMN.
 Meminta pengesahan atas laporan hasil inventarisasi BMN beserta DBHI dan
surat pernyataan kepada penanggung jawab UAKPB.
 Menyampaikan laporan hasil inventarisasi beserta kelengkapannya kepada
UAPPB-W, UAPPB-E1, atau UAPB dengan tembusan kepada KPKNL.
• TINDAK LANJUT
– Membukukan dan mendaftarkan data hasil inventarisasi pada Buku Barang,
Kartu Identitas Barang (KIB) dan Daftar Barang Kuasa Pengguna.
– Memperbaharui DBR dan DBL sesuai dengan hasil inventarisasi yang telah
ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan.
– Menempelkan blanko label permanen pada masing-masing barang yang
diinventarisasi sesuai hasil inventarisasi.
– Jika diperlukan, UAKPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil
inventarisasi dengan UAPPB-W, UAPPB-E1 atau UAPPB dan KPKNL.
– Untuk barang yang hilang/tidak diketemukan agar ditindaklanjuti sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
• Laporan Hasil Inventarisasi BMN
• Surat pernyataan kebenaran hasil pelaksanaan inventarisasi BMN
• Blanko label sementara dan permanen
• Kertas Kerja Inventarisasi
• Daftar Barang Hasil Inventarisasi
Baik dan Rusak Ringan
Rusak Berat
Tidak Diketemukan/hilang
Berlebih
“Mari Kita Benahi Aset Negara
Untuk Generasi Masa Depan
Yang Lebih Baik”

Kementerian Keuangan Republik Indonesia


Integritas, Profesional, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan

Anda mungkin juga menyukai