Anda di halaman 1dari 137

Sesuai

PP Nomor 6 Tahun 2006 Jo PP Nomor 38 Tahun 2008


dan
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007

Oleh

FIFIANA FITRI AMALIA, SE

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset


Pelaihari
2012
1
REFLEKSI PENGELOLAAN
BMD
1. Perlakukan tidak adil dimasa lalu
- Perlakuan Uang Vs Barang
- Penunjukan Bend uang Vs Bend Barang
- Sarana dan prasarana
- Tunjangan
- Performance
- Warisan masalah
2. Paradigma baru penegakan hukum
dan akuntabilitas Pemda

2
SEJARAH PENGELOLAAN BARANG DAERAH
SEJARAH PENGELOLAAN BRG DAERAH

- SK. MENKEU NO.KEP 225/MK/V/4/71 TTG PEDOMAN


INPRES 3 TH 1971 PELAKSANAAN TERTIB ADM.KEKAYAAN NEG;
- TIDAK TERMASUK KEKAYAAN/BRG DRH OTONOM.

1. PERMENDAGRI NO. 4 TH 1979 TTG PELAKSANAAN


PENGELOLAAN BRG PEMDA, JO. KEPMENDAGRI
UU No. 5/74 TTG NO. 020-595 THN 1998 TTG MANUAL ADMINISTRASI
BRG DAERAH.
POKOK2 PEM.
DI DAERAH 2. PERMENDAGRI NO. 7 TH 1998 TTG PEDOMAN PELAKS
BRG PEMERINTAH DAERAH, JO.KEPMENDAGRI NO.32
THN 1998 TTG MANUAL ADM.BRG DAERAH.

1. KEPMENDAGRI NO. 11 TH 2001 TT PED. PENGEL.


U.U. 22 TH 1999 BRG DRH
TTG PEMDA 2. KEPMENDAGRI NO. 152 / 2004 TTG PED.PENGEL.
BRG DAERAH

U.U. 32 TH 2004 Pasal 74 (3) PERMENDAGRI


UU 1/2004
TTG PEMDA dan PP 6/2006
3
NO 17/2007
UU 17/2003 Pasal 49 (6)
PP 38/2008
BARANG MILIK DAERAH

Brg yg dibeli atau diperoleh atas beban APBD.


Brg yg berasal dari perolehan lainnya yg sah :

* Brg dr hibah/sumbangan atau sejenis.


* Brg yg diperoleh sbg pelak. dr perjanjian/Kontrak
* Brg yg diperoleh berdasarkan ketentuan UU atau
* Brg yg diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yg
telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Dilengkapi dgn dokumen pengadaan, BAST


(disertai bukti kepemilikan yang sah)

4
MAKSUD DAN TUJUAN
KEBIJAKAN/PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

* Maksud, menyeragamkan langkah


dan tindakan yg diperlukan dlm pengelolaan
BMD sesuai dgn peraturan Peruu-an
* Tujuan, sebagai pedoman pelaksanaan bagi
pejabat/aparat pengelola BMD secara
menyeluruh shg dp dipakai acuan oleh
semua pihak lm rangka melaksanakan tertib
administrasi dan tertib pengelolaan

5
LINGKUP PENGATURAN PENGELOLAAN
PP 6 Th. 2006 Permendagri 17 Thn 2007
a. Perencanaan a. Perencanaan Kebutuhan dan
Kebutuhan dan Penganggaran;
Penganggaran; b. Pengadaan;
b. Pengadaan; c. Penyimpanan dan Penyaluran;
d. Penggunaan;
c. Penggunaan;
e. Penatausahaan;
d. Pemanfaatan; f. Pemanfaatan;
e. Pengamanan dan g. Pengamanan;
Pemeliharaan; h. Pemeliharaan;
f. Penilaian; i. Penilaian;
g. Penghapusan; j. Penghapusan;
h. Pemindahtanganan k. Pemindahtanganan;
l. Pembinaan, Pengendalian dan
i. Penatausahaan; Pengawasan;
j. Pembinaan, m. Pembiayaan
Pengawasan dan
pengendalian
MANAJEMEN BARANG MILIK DAERAH

Kewajiban penetapan status penggunaan


BMD
SESUAI BATAS
KEWENANGAN
DPRD Penetapan status penggunaan BMD

Penyerahan BMD tanah/bangunan yang BMD SELAIN TANAH /


BANGUNAN DENGAN
idle/ tidak digunakan sesuai TUPOKSI PERSETUJUAN
PENGELOLA BARANG
BMD SELAIN
TANAH/BANGUNAN Pemindahan status penggunaan BMD

GUBERNUR/BUP
ATI/Kepala
SESUAI KEWENANGAN
PENERBITAN Daerah
PENGGUNA
PERSETUJUAN BARANG PELAKSANAAN
PEMBAHASAN RENCANA KEBUTUHAN PENGGUNA
PEMANFAATAN PEMANFAATAN DAN
BMD
PEMELIHARAAN BMD BARANG
DAN PEMINDAH PEMINDAHTANGANAN
PENGGUNA
TANGANAN PENGELOL PENILAIAN BMD BARANG
A BARANG
PENGHAPUSAN BMD
PENGAWASAN/PENGENDALIA
BMD BERUPA N PENGGUNAA
TANAH/BANGUNAN BMD TANAH DAN
PENATAUSAHAAN N BMD
TERTENTU BANGUNAN
TERTENTU DENGAN
PERSETUJUAN
PENGELOLA BARANG
PEMBUKUA PELAPORAN INVENTARISAS
PEMANFAATAN DAN N I
PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA
TANAH /ATAU BANGUNAN

DAFTAR BMD

PEMANFAATAN PEMINDAHTANGANA PENYELENGGARAAN


N TUGAS POKOK DAN
SEWA INPUT
PENJUALAN FUNGSI SATKER
PINJAM PAKAI PERANGKAT DAERAH
TUKAR MENUKAR NERACA
KSP PEMERINTAH
PMD DAERAH
BSG-BGS
HIBAH

SESUAI BATAS KEWENANGAN


DPRD

7
- Fungsional pengambilan keputusan sesuai fungsi, wewenang
dan tanggung jawab masing2.

- Kepastian hukum berdasarkan hukum dan peraturan


perundang-undangan

- Transparansi thdp hak masyarakat dlm memperoleh informasi

- Efisiensi sesuai standar kebutuhan utk menyelenggarakan


tupoksi secara optimal

- Akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat

- Kepastian Nilai diperoleh jumlah dan nilai yang pasti (Neraca)


SDM PENGELOLA BMD

PEMEGANG
KEKUASAAN GUBERNUR /
PENGELOLA BUPUTI/WALIKOTA
AN BMD

PEJABAT
PENGELOLAAN PENGELOLA SEKRETARIS
BMD DAERAH
BMD

PENGGUNA KEPALA
BMD SKPD
Pengurus/
Penyimpan BMD
9
A. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGEL. BRG MLK DRH
B. MENETAPKAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN ATAU
PEMINDAHTANGANAN TANAH DAN BANGUNAN
C. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BMD
D. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD YG
MEMERLUKAN PERTJ. DPRD
E. MENYETUJUI USUL PEMINTAHTANGANAN & PENGHAPUSAN
BRG MLK DRH SESUAI BATAS KEWENANGANNYA
F. MENYETUJUI USUL PEMANFAATAN BRG MLK DRH SELAIN
TANAH DAN BANGUNAN

10
PENGELOLA BRG MLK DRH BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB :

A. MENETAPKAN PEJABAT YG MENGURUS DAN MENYIMPAN BMD


B. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUTUHAN BRG MLK DRH.
C. MENELITI DAN MENYETUJUI RENCANA KEBUT PEMEL./PERAWT BMD
D. MENGATUR PELAKSANAAN PEMANFAATAN, PENGHAPUSAN, DAN
PEMINDAHTANAGANAN BRG MLK DRH YG TELAH DISETUJUI OLEH
GUB/BUP/Kepala Daerah.
E. MELAKUKAN KOORDINASI DLM PELAK. INVENTARISASI BMD
F. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGEL.
BRG MLK DRH.

11
A. MENGAJUKAN RKBD RKPBMD BAGI SKPD YG DIPIMPINNYA.
B. MENGAJUKAN PERMOHONAN PENETAPAN STATUS UTK PENGUASAAN DAN
PENGGUNAAN BMD YG DIPEROLEH DR APBD DAN PEROLEHAN LAIN YG SAH
C. MELAKUKAN PENCATATAN DAN INVENTARISASI BMD YG BERADA DLM
PENGUASAANNYA
D. MENGGUNAKAN BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA UTK KEPENTINGAN
PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA
E. MENGAMANKAN DAN MEMELIHARA BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA
F. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YG TDK MEMERLUKAN PERSET DPRD DAN BRG SELAIN TNH
DAN BANGUNAN
G. MENYERAHKAN TANAH DAN BANGUNAN YG TDK DIMANFAATKAN UTK
KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA KPD
GUG/BUP/WLKT MELALUI PENGELOLA BRG.
H. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGGUNAAN BMD
i. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN BRG PENGGUNA
SEMESTERAN (LBPS)
ii. DAN LAP BRG PENGGUNA TAHUNAN (LBPT) KPD PENGELOLA BRG.

12
PENYUSUNAN
RENCANA KEBUTUHAN
DAN PENGANGGARAN
BMD

13
PENGERTIAN PERENCANAAN KEBUTUHAN

KEGIATAN MERUMUSKAN RINCIAN KEBUTUHAN


BARANG MILIK DAERAH UNTUK MENGHUBUNGKAN
PENGADAAN BARANG YG TELAH LALU DENGAN KEADAAN
YG SEDANG BERJALAN SEBAGAI DASAR DALAM MELAKUKAN
TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN YANG AKAN DATANG

14
PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BARANG MILIK DAERAH

UTK MENGISI KEBUTUHAN BARANG PD MASING2 SKPD SESUAI


BESARAN ORGANISASI/JUMLAH PEGAWAI DALAM SATU
ORGANISASI
ADANYA BARANG YG RUSAK, DIJUAL, MATI ATAU SEBAB LAIN
YG DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN
UTK MENJAGA TINGKAT KETERSEDIAAN BMD BAGI SETIAP
TAHUN ANGGARAN AGAR EFISIESN DAN EFEKTIF
KEBUTUHAN GENDER

DIPERLUKAN ADANYA PEMAHAMAN DARI SELURH SKPD, PEMBANTU


PENGELOLA DAN KEPALA DAERAH, SEHINGGA KOORDINASI DAN
SINKRONISASI DLM KEGIATAN TSB DPT DILAKUKAN DGN BAIK

15
PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BARANG MILIK DAERAH HARUS MAMPU MENJAWAB
Sesuai atau tidak dengan standar barang, kebutuhan dan
harga?
Barang apa yang dibutuhkan? (nama, jenis, spesifikasi dll)
Mengapa dibutuhkan?
Berapa banyak yang dibutuhkan?
Kapan dibutuhkan?
Dimana dibutuhkan?
Siapa yang menggunakan dan siapa yang mengurus?
Berapa biayanya?
Siapa yang mengadakan?

Memenuhi standar
Pengembangan organisasi atau jumlah pegawai
Mengganti barang
Menjaga tingkat persediaan dan perkembangan IPTEK
16
LANJUTAN .

TAHAP KEGIATAN
Berpedoman pd : Permendagri
1. Standar Brg No. 7 Th 2006 JO Pengguna Barang
Permendagri No.
2. Standar Kebutuhan NO. 11 TH 007
3. Standar Harga SK KDH

Disusun dlm Rencana Kerja dan


Anggaran SKPD setelah
memperhatikan Brg Drh yg ada
RKBMD dan RKPBMD Ke Pengelola (Pembantu pengelola)
(Himpun)
TELITI

Pengelola/Pembantu Pengelola
Dan pengguna Brg membahas
Ditetapkan Perda
SK KDH DKBMD
DKPBMD 17
TIM PENYUSUNAN RAPBD

KEPALA BIRO/BAGIAN PERLENGKAPAN/UMUM/


UNIT PENGELOLA BMD, SESUAI TUGAS DAN FUNGSINYA
DUDUK SEBAGAI TIM PEMERINTAH DAERAH DALAM
PENYUSUNAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH
(Pasal 10 Permendagri No 17 Tahun 2007)

18
KENDARAAN PERORANGAN DINAS

No. Jabatan Jumlah Jenis Kendaraan Kapasitas/Isi


silinder (maksimal)

1. Gubernur 1 (satu) unit Sedan 3.000 cc

1 (satu) unit Jeep 4.200 cc

2. Wakil Gubernur 1 (satu) unit Sedan 2.500 cc

1 (satu) unit Jeep 3.200 cc

3. Bupati/Kepala 1 (satu) unit Sedan 2.500 cc


Daerah
1 (satu) unit Jeep 3.200 cc

4. Wakil Bupati/ 1 (satu) unit Sedan 2.000 cc


Wakil Kepala Daerah
1 (satu) unit Jeep 2.500 cc

19
KENDARAAN DINAS OPERASIONAL
(Permendagri No. 11 Tahun 2007)

No. Jabatan Jumlah Jenis Kendaraan Kapasitas/Isi silinder


(maksimal)

1. Ketua DPRD Provinsi 1 (satu) unit Sedan atau Jeep 2.700 cc

2. Wakil Ketua DPRD Provinsi 1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.500 cc

3. Ketua DPRD Kabupaten/Kota 1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.500 cc

4. Wakil Ketua DPRD 1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.200 cc


Kabupaten/Kota

5. Pejabat Eselon I 1 (satu) unit Sedan atau Jeep 2.700 cc

6. Pejabat Eselon II 1 (satu) unit - Sedan atau


Minibus (bensin) 2.200 cc
- Minibus (solar) 2.500 cc
7. Pejabat Eselon III 1 (satu) unit -Minibus (bensin) 1.600 cc
- Minibus (solar) 2.500 cc
8. Pejabat Eselon IV dan Eselon V 1 (satu) unit Sepeda Motor 200 cc

Kendaraan operasional khusus/lapangan, seperti; mobil ambulans, pemadam


kebakaran, bus/mikro bus, truk, patroli dan pengawalan, alat-alat berat/besar,
pesawat terbang, dan kendaraan di atas air, disediakan sesuai kebutuhan.

20
RUANGAN KANTOR
A. Ruangan kantor Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 60 M2;
2. Ruang tamu 40 M2;
3. Ruang rapat 48 M2;
4. Ruang rapat utama 100 M2;
5. Ruang tunggu 20 M2;
6. Ruang staf/adc 25 M2;
7. Ruang istirahat 20 M2;
8. Ruang kamar mandi/toilet 9 M2;
9. Dan lain-lain.

B. Ruangan kantor Wakil Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 40 M2;
2. Ruang tamu 25 M2;
3. Ruang rapat 40 M2;
4. Ruang tunggu 15 M2;
5. Ruang staf/adc 20 M2;
6. Ruang istirahat 15 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;
8. Dan lain-lain.
21
C. Ruangan kantor Bupati/Walikota yang terdiri atas beberapa ruang dengan
ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 40 M2;
2. Ruang tamu 30 M2;
3. Ruang rapat 40 M2;
4. Ruang rapat utama 80 M2;
5. Ruang tunggu 15 M2;
6. Ruang staf/adc 20 M2;
7. Ruang istirahat 15 M2;
8. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;
9. Dan lain-lain.

D. Ruangan kantor Wakil Bupati/Wakil Walikota yang terdiri atas beberapa


ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 30 M2;
2. Ruang tamu 25 M2;
3. Ruang rapat 36 M2;
4. Ruang tunggu 15 M2;
5. Ruang staf/adc 15 M2;
6. Ruang istirahat 13 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 6 M2;
8. Dan lain-lain.

22
E. Ruangan kantor Ketua/Wakil Ketua DPRD Provinsi yang terdiri atas beberapa
ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 30 M2;
2. Ruang tamu 20 M2;
3. Ruang rapat 36 M2;
4. Ruang tunggu 15 M2;
5. Ruang staf/adc 9 M2;
6. Ruang istirahat 9 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 6 M2;
8. Dan lain-lain.

F. Ruangan kantor Ketua/Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota yang terdiri atas


beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 25 M2;
2. Ruang tamu 15 M2;
3. Ruang rapat 30 M2;
4. Ruang tunggu 9 M2;
5. Ruang staf/adc 9 M2;
6. Ruang istirahat 6 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 4 M2;
8. Dan lain-lain.

23
RUMAH JABATAN

1. Rumah jabatan Gubernur dengan ukuran maksimal :


a. Luas bangunan 600 M2;
b. Luas tanah 5.000 M2;
c. Luas Pendopo 300 M2.

2. Rumah jabatan Wakil Gubernur dengan ukuran maksimal :


a. Luas bangunan 400 M2;
b. Luas tanah 2.000 M2 ;
c. Luas Pendopo 200 M2.

3. Rumah jabatan Bupati/Walikota dengan ukuran maksimal :


a. Luas bangunan 500 M2;
b. Luas tanah 3.000 M2 ;
c. Luas Pendopo 250 M2.

24
4. Rumah jabatan Wakil Bupati/Wakil Walikota dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 350 M2;
b. Luas tanah 1.500 M2;
c. Luas Pendopo 175 M2.

5. Rumah jabatan Ketua DPRD Provinsi dengan ukuran maksimal :


a. Luas bangunan 350 M2;
b. Luas tanah 1.000 M2.

6. Rumah jabatan Wakil Ketua DPRD Provinsi dengan ukuran maksimal :


a. Luas bangunan 300 M2;
b. Luas tanah 750 M2 ;

25
RUMAH INSTANSI
1. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon II / anggota DPRD, dengan ukuran
maksimal:
a. Luas bangunan 150 M2;
b. Luas tanah 350 M2.

2. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon III, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 70 M2;
b. Luas tanah 200 M2.

3. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon IV, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 54 M2;
b. Luas tanah 150 M2.

4. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon V, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 45 M2;
b. Luas tanah 120 M2.

5. Rumah instansi untuk staf, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 36 M2;
b. Luas tanah 100 M2.

26
RUMAH PEGAWAI

1. Rumah pegawai golongan IV, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 70 M2;
b. Luas tanah 200 M2.

2. Rumah pegawai golongan III, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 54 M2;
b. Luas tanah 150 M2.

3. Rumah pegawai golongan II, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 45 M2;
b. Luas tanah 120 M2.

4. Rumah pegawai golongan I, dengan ukuran maksimal:


a. Luas bangunan 36 M2;
b. Luas tanah 100 M2.

27
PERPRES 73/2011

28
29
30
PENGADAAN,
PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENYALURAN

31
PENGADAAN BMD
1. Efisien, efektif, transparan dan
terbuka, bersaing, adil dan akuntabel
2. Mekanismenya mengikuti peraturan
perundang-undangan yg berlaku
3. Pengguna barang wajib membuat
laporan hasilnya kepada KDH
melalui Pengelola yang dilengkapi
dengan dokumen
4. Pengadaan tanah mengikuti
mekanisme yang berlaku 32
PENERIMAAN DAN
PENYALURAN
1. Tidak ada lagi istilah panitia
pemeriksa barang
2. Pengguna barang diharapkan
memiliki gudang barang
3. Gudang barang disesuaikan dgn
karakteristik barang
4. Setiap pengeluaran barang harus
dengan SPPB yang ditindaklanjuti
dengan BA Serah terima
5. Lakukan Stock opname secara
berkala 33
PENGGUNAAN

34
TERTIB INVESTARISASI
DIAWALI DENGAN
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN

1. Status penggunaan BMD dittpkan dgn Kep. KDH


2. Penetapan status Barang Milik Daerah dilakukan
dengan pertimbangan:
digunakan untuk menyelenggarakan Tupoksi
SKPD;
menunjang penyelenggaraan Tupoksi.

3. Aset tdk digunakan sesuai Tupoksi hrs diserahkan ke


KDH
4. BMD ditetapkan status penggunaan untuk SKPD

35
5. Tindak lanjut pengelolaan atas penyerahan BMD
tersebut adalah:
Ditetapkan status pengunaannya untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi
pemerintah lainnya;
Dimanfaatkan dalam rangka optimalisasi Barang
Milik Daerah;
Dipindahtangankan
6. Pengguna Barang yang tidak menyerahkan Barang Milik
Daerah yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan
tugas pokok, dikenakan sanksi berupa pembekuan dana
pemeliharaan
7. Tanah dan atau bangunan yang tdk digunakan Tupoksi,
dicabut penetapan status penggunaannya

36
MANFAAT
PENETAPAN
STATUS
PENGGUNAAN

Tertib Penggunaan/Inventarisasi;
Pengamanan Barang Milik Daerah;
Kepastian hak, wewenang dan
tanggungjawab
Menghindari terjadinya perpindahan BMD
antar SKPD;
Sebagai lampiran memori serah terima
jabatan
37
Pengguna barang, melaporkan seluruh barang yang
diterima baik dari APBD maupun bantuan Phk III;
Pengelola barang melalui pembantu pengelola
barang, meneliti usul penggunaan dan menyiapkan
draft SK Penggunaan setiap SKPD;
Kepala Daerah (Menetapkan status penggunaan).

38
PENGAMANAN DAN
PEMELIHARAAN

39
Pengamanan
Tindakan/Kegiatan Pengendalian dan
penertiban dalam upaya pengurusan
BMD secara fisik, administratif dan
hukum

Titik berat kepada fisik dan


administratif agar BMD bermanfaat
secara optimal dan terhindar dari
klaim pihak lain.
40
Pengamanan Fisik
Dilaksanakan oleh Pengguna
Barang Inventaris :
- Pemanfaat sesuai dgn tujuan
- Penyimpanan (tertutup/terbuka)
- Pemasangan tanda kepemilikan
- Pemagaran
- Penjagaan (jika memungkinkan)
Barang Persediaan/BHP
- Disimpan sesuai dengan sifat barang
41
Pengamanan Administratif
Dilakukan oleh pengguna
Barang Inventaris :
- Pencatatan/inventarisasi
- Melengkapi bukti kepemilikan
(sertifikat, BPKB, IMB, AJB, MoU,
faktur dll)
- Pemasangan label kode barang dan
kode lokasi
Barang Persediaan/BHP
- Pencatatan
- Penyimpanan
42
Pengamanan Hukum
Musyawarah
Penerapan Hukum => Pengadilan
Pemda harus optimal dalam
mempertahankan aset/BMD
Dapat melalui pengacara profesional
(lawyer)
Dukungan pemerintah pusat
Dukungan pakar hukum pidana/perdata
(akademisi)

43
Pemeliharaaan
Tindakan/Kegiatan yang dilakukan
agar BMD tetap berdaya guna dan
berhasil guna
Tidak
merubah/menambah/mengurangi
bentuk asli
Setiap SKPD harus memiliki
perencanaan pemeliharaan
Dianggarkan dalam APBD

44
PENATAUSAHAAN
BARANG MILIK DAERAH

45
PENEGASAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH

PASAL 43
UU NO 1 TAHUN 2004
(1) GUB/BUP/Kepala Daerah MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN BARANG
MILIK DAERAH.

(2) KEPALA SATUAN KERJA PENGELOLAAN KEUDA MELAKUKAN


PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PENGEL BRG SESUAI
KEBIJAKAN YG DITETAPKAN GUB/BUP/Kepala Daerah.

(3) KEPALA SATUAN KERJA SEBAGAI PENGGUNA BARANG.

PASAL 44
UU NO 1 TAHUN 2004

PENGGUNA BARANG/KUASA PENGGUNA BARANG WAJIB MENGELOLA


DAN MENATAUSAHAKAN BARANG MILIK DAERAH
YG BERADA DLM PENGUASAANNYA

46
TUGAS PENYIMPAN BRG

MENERIMA, MENYIMPAN DAN MENYALURKAN


BRG MILIK DAERAH
MENELITI DAN MENGHIMPUN DOKUMEN
PENGADAAN BRG YG DITERIMA
MENELITI JUMLAH DAN KUALITAS BRG YG
DITERIMA SESUAI DOKUMEN
MENCATAT BRG YG DITERIMA KE DLM KARTU
BARANG DAN KARTU PERSEDIAAN BRG
MENGAMANKAN BRG PERSEDIAAN
MEMBUAT LAP PENERIMAAN, PENYALURAN DAN
STOK BRG KPD KEPALA SKPD

47
DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG (DHPB) :

Catatan seluruh brg yg diadakan oleh semua unit


Dlm masa dan 1 th angg. berasal dari APBD

KDH
Pemegang Realisasi APBD
Kekuasaan

SEKDA sebagai
Pengelola Himpun
(Pembantu Pengelola)

SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD

LAPORAN REALISASI ANGGARAN SKPD 48


TUGAS PENGURUS BRG
M EN CATAT SELURUH BRG YG BERASAL DR AP BD
M AUP UN P EROLEHAN LAI N YG SAH DAN
M EN GUSULK AN K P D K DH UTK DI TETAP K AN
STATUS P EN GGUN AAN YA.
M EN CATAT BM D TSB K E DLM BI DAN K I B (A,B,C,D,E
dan F), K I R
M ELAK UK AN P EN CATATAN BRG YG DI P ERBAI K I K E
DLM K ARTU P EM ELI HARAAN
M EN YI APK AN LAP ORAN BRG P EN GUN A
SEM ESTERAN, TAHUN AN , DAN LI M A TAHUN AN
M EN YI APK AN USULAN P EN GHAP USAN BRG YG
SUDAH RUSAK

49
Pelaksanaan Iventarisasi dan Pelaporan

Inventarisasi dan Pelaporan terhadap BMD yang


telah ditetapkan status penggunaannya oleh
KDH, secara teknis dilaksanakan oleh
Pengurus Barang sesuai Tugas dan Tanggung
jawab Pengurus Barang.

50
PENGURUS BRG
Unit Pemakai
Berasal APBD

Penyimpan Brg Pengurus Brg SK KDH

KIB A
Perolehan lain yg sah
KIB B
KIB C
-Sumbangan/Hibah
KIB D
-Tukar-menukar
KIB E
-Penyerahan Pem
KIB F
KIR

BI
BAHAN REKAP
NERACA LMB
DMB
REKAP 51
Bagaimana dengan Barang Milik Pusat,
Milik Provinsi dan Barang Milik Desa?

Barang Milik Pusat dan Provinsi yang


dipergunakan oleh Pemerintah Kab/Kota, dicatat
oleh pengguna barang dalam BI tersendiri dan
dilaporkan kpd pengelola.
Barang Milik Pemda yg digunakan oleh Pemdes,
dpt dihibahkan kepada Pem Desa atau dpt juga di
pinjampakaikan (namun tetap dicatat sbg
BMD).

52
Penyimpanan Dokumen Kepemilikan ?

dokumen kepemilikan barang milik daerah


berupa tanah dan/atau bangunan disimpan
oleh pengelola;

sedangkan
dokumen kepemilikan selain tanah dan/atau
bangunan disimpan oleh pengguna.

53
54
NO KODE BRG DIKLASIFIKASIKAN KE
DLM 6 (ENAM) GOLONGAN

Tanah;
Peralatan dan mesin;
Gedung dan bangunan;
Jalan, irigasi, dan jaringan;
Aset tetap lainnya; dan
Konstruksi dalam pengerjaan.

55
KIB A (TANAH) 01
Tanah Perkampungan, Pertanian,
Perkebunan, Kebun Campuran, Hutan,
Kolam Ikan, Danau/Rawa, Sungai, Tanah
tandus/rusak, alang-alang dan padang
rumput, penggunaan lain, bangunan,
pertambangan, badan jalan dan lain
sejenisnya

56
KIB B (PERALATAN DAN MESIN) 02

Alat-alat besar
Alat-alat angkutan
Alat-alat bengkel dan alat ukur
Alat-alat pertanian/peternakan
Alat-alat kantor dan rumah
tangga
Alat studio dan alat komunikasi
Alat-alat kedokteran
Alat laboratorium
Alat-alat keamanan
57
KIB C (GEDUNG DAN BANGUNAN) 03

Bangunan gedung
Bangunan monumen

58
KIB D (JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN) 04

Jalan dan jembatan


Bangunan air/irigasi
Instalasi
Jaringan

59
KIB E (ASET TETAP LAINNYA) 05

Buku perpustakaan
Barang bercorak kesenian/kebudayaan
Hewan/ternak dan tumbuhan

60
KIB F (KONTRUKSI DLM PENGERJAAN) 06

Aset tetap yg masih dlm proses


pengerjaan pd tgl pelaporan digolongkan
dan dilaporkan sebagai konstruksi dlm
pengerjaan
Konstruksi dlm penyelesaian yg sudah
selesai dibangun dan telah siap dipakai
diklasifikasikan ke dlm aset tetap

61
KODE BARANG

Berisi tentang Bidang barang , jenis


barang , peruntukkan barang dan jumlah
barang
Contoh : 02.03.01.01.01.0001
02 : Peralatan dan Mesin
03 : Alat Angkutan
01 : Alat angkutan darat
01 : Kend Dinas Bermotor
01 : Sedan
62
0001 : jumlah Kendaraan
KODE LOKASI

Berisi tentang status kepemilikan barang,


kode provinsi barang, kode kab/kota
barang, kode bidang barang, kode skpd
pengguna barang, kode tahun perolehan,
dan jabatan si pemakai

63
KODE LOKASI
Contoh : 12.10.23.19.01.TH.02.02
Kode milik Pusat : 00
Kode milik Prov : 11
Kode milik Kab : 12 => Kota
10 : Lokasi Provinsi
23 : Lokasi Kab
19 : Kode Bidang
01 : Kode SKPD Lokasi
TH : Tahun Perolehan
01 : Jabatan si pemakai
00 : Bawahan jabatan si pemakai

64
PENILAIAN
BARANG MILIK DAERAH

65
DASAR PERTIMBANGAN

MASUKAN DALAM PENYUSUNAN NERACA


DAERAH
PEMANFAATAN BMD
PEMINDAHTANGANAN BMD

Landasan Kebijakan
P.P. No. 6 Tahun 2006
Permendagri 17 2007
66
Penilaian Neraca

Berpedoman pd Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

P.P. No. 71 Th. 2010


Akuntansi Aset Tetap

Pengakuan aset tetap

1. Mempunyai masa lebih dari 12 bulan


2. Biaya perolehan dapat diukur
3. Tidak bermaksud untuk dijual
4. Diperoleh/dibangun utk digunakan

67
OBYEK PENILAIAN

SELURUH BARANG DAERAH YANG


DIMILIKI DAN DIKUASAI
LENGKAP SUDAH DIMANFAATKAN,
DOKUMENNYA DOKUMEN BELUM LENGKAP

MEMPUNYAI NILAI EKONOMIS.

Rp ?
68
TANAH MENGGUNAKAN HARGA PASAR DAN NJOP (PP
6 / 2006)
BANGUNAN MENGGUNAKAN UMUR EKONOMIS
FAKTOR FISIK, BAHAN MATERIAL DAN KONTRUKSI.
KENDARAAN DAN MESIN MENGGUNAKAN FAKTOR
FISIK, UMUR EKONOMIS, MERK, JENIS, TYPE, TAHUN
PEMBUATAN, SPESIFIKASI TEKNIS DAN HARGA PASAR.

1. Harga Pasaran Umum


2. Kepmendagri ttg Penetapan NJKB , PKB dan BBNKB

69
PERLENGKAPAN ALAT KANTOR DAN RT
MENGGUNAKAN FAKTOR FISIK, MANFAAT DAN
UMUR EKONOMIS
HEWAN DAN TANAMAN MENGGUNAKAN
FAKTOR FISIK, JENIS, UMUR, MANFAAT DAN
HARGA PASAR

HPU

70
PENDEKATAN PENILAIAN
- PENDEKATAN PERBANDINGAN DATA PASAR DILAKUKAN BERDASARKAN
KEPADA ESTIMASI HARGA PASAR PADA SAAT INI ATAS BRG YG SEJENIS.

- PENDEKATAN KALKULASI BIAYA DILAKUKAN BERDASARKAN KEPADA


ESTIMASI BIAYA PENGGANTI ATAU BIAYA REPRODUKSI BRG SAAT INI
DIKURANGI BIAYA PENYUSUTAN.

- PENDEKATAN KAPITALISASI PENDAPATAN DILAKUKAN KHUSUS UNTUK


BARANG DAERAH YG MEMILIKI KARAKTERISTIK YG MENGHASILKAN
PENDAPATAN.

Mekanisme
Standar Penilaian Indonesia (SPI)
PP 6 Thn 2006

71
Penilai Eksternal

Oleh Lembaga Independen Bersertifikat


dibidang Penilaian Aset
Konsultan
Appraisal

MAPPI
Anggota GAPPI
DLL

Sertifikat Penilai
dari Depkeu
72
PENILAI INTERNAL

Penilai :
Penilai yg ditetapkan KDH
PNS yang bersertifikasi penilai

73
o UNTUK MENYUSUN NERACA DAERAH.
o DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK :
- ASURANSI
- PINJAMAN DAERAH
- PERUBAHAN STATUS HUKUM
- PERHITUNGAN KERJASAMA
KERJASAMA PEMANFAATAN
BANGUN GUNA SERAH
BANGUN SERAH GUNA

74
Pembiayaan

APBD

Dapat dilakukan secara bertahap

Sesuai ketentuan Perundang-


undangan

75
PEMANFAATAN

76
Bentuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah
PP No. 6 Tahun 2006 (PP No 38 Tahun 2008) dan
Permendagri No. 17 Tahun 2007

Sewa

Pinjam Pakai

Bentuk Pemanfaatan

Kerja Sama Pemanfaatan

Bangun Guna Serah (BGS)


Dan Bangun Serah Guna (BSG)
S E W A
a. MENGOPTIMALKAN DAYA GUNA (BMD belum dimanfaatkan)
b. MENGUNTUNGKAN PEMDA
c. PENYERAHAN HAK PENGGUNAAN
d. TDK MERUBAH STATUS KEPEMILIKAN
e. JANGKA WAKTU PALING LAMA MAKSIMAL 5 TH DAN DPT
DIPERPANJANG
f. DIATUR DLM SURAT PERJANJIAN
g. FORMULA BESARAN SEWA TIM PENAKSIR
f. DITUANGKAN DLM PERJANJIAN SEWA MENYEWA

SELAIN SEWA, DPT DIKENAKAN RETRIBUSI DAN DITETAPKAN


PERDA PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH

HASIL SEWA DAN RETRIBUSI DISETOR KE KAS DAERAH


78
1. Antara Pemerintah
- Pusat Daerah.
- Daerah Pusat.
- Antar Daerah
1. Jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun dapat diperpanjang.
2. Tanpa menerima imbalan.
3. Tidak merubah status kepemilikan.
4. Biaya Ops dan Pemeliharaan
ditanggung oleh Peminjam.

79
Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna
barang milik daerah dan meningkatkan
penerimaan daerah
Tidak perlu persetujuan DPRD karena
pelaksanaannya tidak membebani APBD dan
tidak terjadi pemindahtanganan.
Pihak Ketiga/pihak lain (selain lembaga
Pemerintah dan SKPD) wajib membayar
kontribusi tetap dan pembagian hasil keuntungan
kepada Pemda.
Pihak ketiga ditetapkan melalui tender Jangka
waktu kerasama pemanfaatan paling lama 30
(tiga puluh) kecuali untuk infra struktur
transportasi, jalan, SDA, Air minum, Air
limbah/persampahan, telekomunikasi,
ketenagalistrikan dan minyak dan gas bumi,
paling lama 50 (lima puluh) tahun. PP 38 Tahun
2008
1. Pembentukan Tim Penaksir/Penilai BMD atas
besaran kontribusi (hasilnya ditetapkan dgn
Keputusan KDH)
2. Pembentukan Tim Pemanfaatan dgn Keputusan
KDH (Membuat Berita Acara hasil
penelitian/Pengkajian);
3. Pembentukan Panitia Lelang;
4. Menetapkan mitra pihak ketiga dengan SK KDH;
5. Perjanjian Kerjasama memuat hak, kewajiban dan
sanksi;
6. Berita Acara Serah Terima.
Permohonan oleh calon mitra pihak ketiga
kepada Panitia Lelang/Tender dengan
melampirkan Rencana/Konsep KSP.
Panitia Pemanfaatan menerima dan meneliti
secara administrastif permohonan;
Membuat Berita Acara Hasil Penelitian dan
Menyiapkan Keputusan Kepala Daerah tentang
Persetujuan Pemanfaatan;
Surat Perjanjian ditandatangani oleh Sekda
atas nama Kepala Daerah dan mitra
kerjasama.
1. Objek KSP dalah barang milik Pemda
(jelas status kepemilikannya);
2. Setelah masa kerjasama berakhir, pihak
ketiga harus mengembalikan kepada
Pemda;
3. Besaran Kontribusi Tetap dan
pembagian Hasil Keuntungan) kepada
Pemda;
1. Nilai barang milik Pemda (yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah);
2. Besaran Investasi secara keseluruhan;
3. Perbandingan nilai barang milik Pemda
dengan nilai investasi secara keseluruhan;
4. Kontribusi tetap dan pembagian hasil
keuntungan menggunakan pola prosentase
atau ditetapkan dengan rupiah.
Gedung yang dibangun harus sesuai dengan
kebutuhan Pemda bagi penyelengaraan
Pemerintahan daerah utk kepentingan
pelayanan umum dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
Tanah tersebut belum dimanfaatkan;
Tidak tersedia dana dalam APBD untuk
penyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud.
Membayar kontribusi tetap kpd Pemda

86
1. Mitra BGS ditetapjan melalui Tender/peminat (sekurang-
kurangnya 5 peminat) 2 x diumumkan, peminat tidak
cukup pemilihan/penunjukan langsung Nego
teknis/harga
2. Objek BGS berupa Tanah tanah milik Pemda dgn sertifikat
Hak Pengelolaan (HPL).
3. KDH membentuk Panitia Penaksir dengan Keputusan
Kepala Daerah.
4. Hasil Perhitungan Tim Penaksir ditetapkan oleh Kepala
Daerah.

87
Lanjutan ..

Kewajiban mitra BGS :

Membayar kontribusi tetap besaran ditetapkan dalam


perjanjian (Tim)
Tidak menjaminkan, menggadaikan atau
memindahtangankan objek BGS (HPL)
Memelihara obyek BGS/BSG
HGB diatas HPL dapat dijaminkan.
BGS dituangkan dalam perjanjian kerjasama (MOU)
BGS tidak merubah status kepemilikan
Kerjasama berakhir seluruh aset harus diserahkan kepada
KDH setelah dilakukan audit oleh pengawas fungsional

88
Pengamanan Dokumen
( KSP, BGS DAN BSG)

Aset yg digunausahakan dicatat dlm


Daftar Inventaris tersendiri
Sertifikat Hak Pengelolaan disimpan di
Pengelola
MOU dan Surat Perjanjian disimpan di
Pengelola

Dokumen Tersendiri
89
PEMINDAHTANGANAN

Pemindahtanganan tanah dan bangunan ditetapkan KDH setelah


mendapat persetujuan DPRD

Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan yg mempunyai nilai


diatas 5 milyar ditetapkan KDH setelah mendapat persetujuan DPRD

Pemindahtanganan tanah dan bangunan yg tidak memerlukan


persetujuan DPRD
sdh tdk sesuai dgn tata ruang
dana utk pembangunan pengganti sudah ada
utk Pegawai Negeri
utk kepentingan umum
Pemindahtanganan selain tanah dan bangunan s/d Rp. 5 M
dilakukan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan KDH

Paling lambat 15 hari setelah pemindahtangan pemda harus melapor


kepada MDN
Bentuk Pemindahtangan Barang Milik Daerah

Jual

Tukar menukar/ruilslag

Bentuk Pemindatangan

Hibah

Penyertaan Modal
Prinsip Ruilslag
Terkena Plannologi/tdk sesuai RTRW
Idle
Menyatukan aset yang lokasinya terpencar untuk
memudahkan pengamanan, koordinasi dan efisiensi
Memenuhi kebutuhan organisasi
pemda(fusi/pengembangan)
Strategis hankam
Nilai yang seimbang namun sedapat mungkin
menguntungkanj pemda
Kepada pihak manapun dapat ruilslag
Dapat melalui pembayaran ganti untung (dengan
pernyataan pihak ketiga) dilakukan dgn tender atau PL
jika peminat hanya satu
Harus ada surat perjanjian Ruilslag

92
Prinsip Ruilslag (lanjutan)
Nilai tanah berpedoman pada :
NJOP atau yang lebih menguntungkan
Pemda
Dibentuk tim penaksir dgn tugas :
- meneliti lokasi (sosial, ekonomi
budaya dan kepentingan pemda)
- menilai harga
- meneliti bonafiditas dan loyalitas
calon pihak ketiga
- Lain-lain keterangan yg kemudian
dicantumkan dalam BA
Permohonan persetujuan DPRD
93
PENJUALAN KENDARAAN DINAS

KEND. PERORANGAN GUB/BUP/WLKT DAN WAKIL


DINAS JENIS SEDAN, JEEP DAN STATION
WAGON

KEND. DINAS -JENIS SEDAN, JEEP DAN


YG DPT DIJUAL STATION WAGON
- KEND.RODA DUA (MTR/SKUTER)

KEND. DINAS MINI BUS & PICK UP, KECUALI


KEND. LAP SPT :
OPERASIONAL
- MBL PENGANGKUT JENAZAH
- MBL PEMADAM
- BUS, TRUK, DAN

Tdk mengganggu kelancaran tugas - ALAT BESAR


Sudah ada kendaraan pengganti - PESAWAT
94
KENDARAAN DINAS

DISEDIAKAN & DIPERGUNAKAN


UNTUK PEJABAT NEGARA

KENDARAAN
PERORANGAN DINAS
(5 Tahun/lebih)

STANDAR MAX
JUMLAH DAN DIPERUNTUKAN BAGI
KAPASITAS CC PEMANGKU JABATAN KDH DAN
SERTA JENIS WAKIL KDH

95
KENDARAAN DINAS (lanjutan )

DISEDIAKAN & DIPERGUNAKAN


UNTUK
KEGIATAN OPERASIONAL
PERKANTORAN

KENDARAAN
DINAS OPS / DIPERUNTUKAN
DINAS JABATAN BAGI
(5 Tahun/lebih) PIMPINAN DPRD

STANDAR MAX DAPAT DIPERUNTUKAN


JUMLAH DAN BAGI
KAPASITAS CC PEJABAT ESELON I, II, III, IV, V
SERTA JENIS

96
KENDARAAN DINAS (lanjutan )

DISEDIAKAN & DIPERGUNAKAN


UNTUK
PELAYANAN OPS KHUSUS/LAP DAN
PELAYANAN UMUM

KENDARAAN DINAS
OPS KHUSUS / LAP
(10 Tahun/lebih)

STANDAR SESUAI
KEBUTH & UNTUK MENUNJANG TUGAS
KEMAMPUAN KHUSUS/LAPANGAN
KEUDA

97
RUMAH DIN GOL. I
RMH MILIK DAERAH YG DISEDIAKAN UTK
DITEMPATI OLEH PEMEGANG JAB TTT YH
BERHUB DGN SIFAT DINAS DAN
JABATANNYA
(RUMAH JABATAN)

RUMAH DIN GOL. II


RMH MILIK DAERAH YG TDK BOLEH
RUMAH DINAS DIPINDAHTANGANKAN DARI SATU
DINAS KE DINAS LAIN & HANYA
DISEDIAKAN UTK DITEMPATI OLEH
PEG DINAS YBS

RUMAH DIN GOL. III


RUMAH MILIK DAERAH YG
DISEDIAKAN UTK DITEMPATI OLEH
PEG NEGERI

98
RUMAH DINAS
DIPERUNTUKAN
BAGI PEMANGKU JABATAN
KDH, WAKIL KDH, SEKDA,
PIMPINAN DPRD
GOL I
DILENGKAPI
RUMAH PERLENGKAPAN & PERABOT
JABATAN RMH TANGGA

STANDAR MAX
LUAS TANAH, BANG
MASA PENGHUNIAN TERBATAS
& PENDOPO
SELAMA MEMANGKU JABATAN

99
RUMAH DINAS (lanjutan )

DIPERUNTUKAN
BAGI PEGAWAI INSTANSI &
ANGGOTA DPRD
GOL II
RUMAH DAPAT DISEDIAKAN
INSTANSI / PERLENGKAPAN
RUMAH DINAS

STANDAR MAX MASA PENGHUNIAN TERBATAS


LUAS TANAH DAN SELAMA MELAKSANAKAN
BANGUNAN TUGAS PD INSTANSINYA

10
0
RUMAH DINAS (lanjutan )

DIPERUNTUKAN
BAGI PEGAWAI INSTANSI &
ANGGOTA DPRD

GOL II
RUMAH DAPAT DISEDIAKAN
INSTANSI / PERLENGKAPAN
RUMAH DINAS

STANDAR MAX MASA PENGHUNIAN TERBATAS


LUAS TANAH DAN SELAMA MELAKSANAKAN
BANGUNAN TUGAS PD INSTANSINYA

10
1
RUMAH DINAS (lanjutan )

DAPAT DISEDIAKAN
OLEH PEMDA

GOL III
RUMAH
PEGAWAI

STANDAR MAX DIPERUNTUKAN


LUAS TANAH DAN BAGI PNS, TNI, POLRI
BANGUNAN

10
2
Penggolongan Rumah Daerah

1. Gol. I Rumah Jabatan


2. Gol. II Rumah Instansi
3. Gol. III Rumah Pegawai
sudahkah Pemda menetapkan
Golongan Rumah Daerah
penetapan Rumah Daerah ditetapkan
dgn SK KDH
Surat Izin Pemanfaatan (SIP)
10
3
RUMAH DINAS YANG DAPAT DIJUALBELIKAN

1. RUMAH DAERAH GOL. II YG TELAH DIRUBAH


KE GOL III;
2. RUMAH DAERAH GOL. III YG SUDAH BERUMUR
10 THN ATAU LEBIH;

PERSYARATAN PEMBELI

PENGHUNI PEMEGANG SIP


MASA KERJA PEGAWAI 10 THN LEBIH.

10
4
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL
(PP 40 TAHUN 1994 TTG PENJUALAN RMH NEGARA)

1. RUMAH DAERAH GOL. I;


2. RUMAH DAERAH GOL. II (KECUALI YG SUDAH
DIALIHKAN MENJADI GOL. III;
3. RUMAH DAERAH GOL. III YG MASIH SENGKETA;
4. RUMAH DAERAH GOL. III YG BELUM BERUMUR
10 TAHUN
5. RUMAH FLAT

10
5
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL
(PP 31 TAHUN 2005)

1. RUMAH FLAT DPT DIJUAL BELIKAN


2. RUMAH DAERAH GOL. II DPT DIRUBAH
MENJADI GOLONGAN I, APABILA PEMDA
MEMERLUKAN RUMAH JABATAN

10
6
HIBAH
Pokok-pokok Pengaturan
1. Pengertian
Pengalihan kepemilikan barang dari:
Pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
Pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
Antar pemerintah daerah, atau
Pemerintah pusat/daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh
penggantian.
2. Pertimbangan:
Untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan (dan penyelenggaraan
pemerintah negara/daerah.
3. Syarat-syarat Hibah:
Bukan merupakan barang rahasia negara;
Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banya
Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaran tugas pokok dan fungs
dan penyelenggaran pemerintahan negara/daerah.

10
7
4. BMD yang dapat dihibahkan:
Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan;
Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercantum dalam
dokumen penganggaran;
Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.
5. Kewenangan pelaksanaan Hibah
Tanah dan/atau Tanah dan/atau Selain Tanah
bangunan yg sudah Bangunan yg dr awal dan/atau
diserahkan utk dihibahkan bangunan

Barang Milik Pengelola Barang dgn Pengelola Barang dgn Pengguna


Daerah persetujuan persetujuan Barang setelah
Gubernur/Bupati/ Gubernur/Bupati/ dpt perstjn
Kepala Daerah (SK) Kepala Daerah Pengelola
Barang (SK)

10
8
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH
Pokok-pokok Pengaturan
1. Pengertian:
Pengalihan kepemilikan BMD dan/atau uang
Dari kekayaan tidak dipisahkan menjadi kekayaan
dipisahkan
Diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada:
i. Badan Usaha Milik Negara,
ii. Badan Usaha Milik Daerah, atau
iii. Badan hukum lainnya yang dimiliki negara/daerah.
2. Pertimbangan:
BMD yang dari awal pengadaannya sesuai dgn
dokumen penganggaran diperuntukkan bagi BUMD
atau badan hukum lainnya dlm rangka penugasan
pemerintah, atau
Barang Milik Daerah lebih optimal apabila dikelola oleh
Badan Usaha Milik Daerah atau badan hukum lainnya
yg dimiliki daerah baik yg sudah ada maupun yg akan
dibentuk.
10
9
3. BMD yang dapat di PMPD-kan:
Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan;
Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk di PMD-kan sesuai yang tercantum dalam
dokumen penganggaran;
Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.
4. Penyertaan modal Pemda ditetapkan dengan Perda
5. Pengelola => KDH => DPRD=> KDH =>Raperda => Perda
=> BAST PM

11
0
PENGHAPUSAN
BARANG MILIK DAERAH

11
1
PENGHAPUSAN

Penghapusan dari Daftar barang Pengguna


* tidak berada di pengguna/kuasa pengguna
* oleh Pengelola a.n. Kepala Daerah
Penghapusan dari Daftar BMD pada Pengelola
* sudah beralih kepemilikan
* penghapusan dengan SK KDH.
Penghapusan Pemusnahan (tdk bernilai ekonomis)
Penghapusan Pemidahtanganan
Penjualan lelang
Tukar menukar
Hibah
Penyertaan modal
11
2
Barang Inventaris

Rusak berat, terkena bencana alam/force majeure


Tidak dapat digunakan secara optimal;
Terkena planologi kota;
Kebutuhan organisasi karena perkembangan tugas;
Penyatuan lokasi dalam rangka efisiensi dan
memudahkan koordinasi;
Pertimbangan dalam rangka pelaksanaan rencana
strategi Hankam;

11
3
Pertimbangan Teknis :
Secara fisik tdk dapat digunakan krn rusak berat
atau akibat modernisasi;
Telah melampaui batas waktu kegunaannya /
Kadaluarsa;
Mengalami perubahan dasar sfesifikasinya;

11
4
Pertimbangan Ekonomis :
Untuk optimalisasi BMD yang berlebih/idle;
Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi
daerah apabila dihapus, karena biaya
operasional dan pemeliharaannya lebih besar
dari manfaat yang diperoleh;

11
5
Karena hilang atau kerugian yang disebabkan:
Kesalahan/kelalaian pegawai/penyimpan/
pengurus barang;
Mati bagi tanaman atau hewan ternak;
Karena kecelakaan atau alasan tak terduga
(force majeure).

11
6
KDH membentuk Panitia Penghapusan dgn
melibatkan unsur terkait
Panitia Penghapusan meneliti BMD yang akan
dihapus (dokumen dan fisik) yang hasilnya
dituangkan dalam BA dengan melampirkan data,
surat kepolisian, kematian dll
Pengelola mengajukan permohonan persetujuan
kepada KDH dgn data-data panitia
Setelah mendapat persetujuan, pengelola
mengeluarkan SK atas nama KDH (menetapkan
cara penjualan,
lelang/terbatas/disumbangkan/hibah/dimusnahka
n)
11
7
Jika ingin dilelang sec terbatas, KDH membentuk
Panitia Lelang
Penghapusan atas alat kantor/rumah tangga atau
kendaraan khusus, cukup dengan Sekda setelah
mendapat persetujuan KDH
Penghapusan secara khusus (rehab total)
ditetapkan dengan SK KDH
Jika dalam kondisi membahayakan jiwa orang
lain penghapusan melalui pembongkaran dapat
dilakukan terlebih dahulu sambil menunggu SK
KDH.

11
8
PENGGUNA BARANG

Mengajukan permohonan
penghapusan barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya,
disertai dengan alasan atau catatan.

11
9
PENGELOLA BARANG

Meneliti dan menetapkan dengan SK Pengelola atas


nama Kepala Daerah tentang Penghapusan BMD
dari SKPD yang bersangkutan;
Menentukan jadwal pelaksanaan Penghapusan BMD
dari Daftar Barang Barang Milik Daerah;
Mengajukan permohonan pemindahtanganan BMD
selain tanah dan/atau bangunan kepada Kepala
Daerah;
Melaksanakan penghapusan BMD selain tanah dan
atau bangunan yg bernilai kurang dari Rp, 5 milyar
dan menetapkan Surat Keputusan Pengelola atas
nama Kepala Daerah;
12
0
KEPALA DAERAH

Memberikan persetujuan atas permohonan pengelola


barang utk melakukan pemindahtanganan BMD
berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah
dan/atau bangunan yang bernilai sd Rp 5 milyar;
Menetapkan BMD yang dijual melalui Lelang umum
atau lelang Terbatas;
Menetapkan Panitia Penghapusan BMD;
Menetapkan Panitia Pelelangan Terbatas;
Menerbitkan SK Penghapusan BMD berupa berupa
tanah dan/atau bangunan atau bdan selain tanah dan
/atau bangunan yg bernilai lebih/diatas Rp 5 milyar.

12
1
DPRD (khusus tindak lanjut dari pemindahtangan)

Memberikan persetujuan atas permohonan


Kepala Daerah mengenai pemindahtanganan
BMD berupa tanah dan/atau bangunan;
Memberikan persetujuan atas permohonan
Kepala Daerah atas pemindahtanganan BMD
selain tanah dan /atau bangunan yg bernilai
lebih/diatas Rp 5 milyar.

12
2
PANITIA PENGHAPUSAN

Melakukan penelitian atas usulan


penghapusan barang yang diajukan oleh
pengguna pengelola barang;
Membuat Berita Acara Hasil Penelitian
atas usulan penghapusan barang milik
daerah;
Memberikan rekomendasi penghapusan
kepada Kepala Daerah atau Pengelola
barang

12
3
PELAPORAN
BARANG MILIK DAERAH

12
4
Prinsip Pelaporan
Pengguna/kuasa pengguna yang
menyusun laporan barang semesteran
Disampaikan kepada KDH melalui
pengelola/pembantu pengelola
Pembantu pengelola menghimpun
laporan pengguna untuk disusun
sebagai Laporan Barang Milik Daerah
Laporan Barang Milik Daerah sebagai
bahan untuk menyusun neraca
Penyusunan pelaporan diharapkan bisa
menggunakan sistem

12
5
PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN

12
6
Pembinaan
Usaha atau kegiatan melalui
pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan dan supervisi
Dapat dilakukan oleh Kepala Daerah,
Pengelola, Pembantu Pengelola atau
SKPD yang membidangi pengelolaan
BMD atau Badan Diklat

12
7
Pengendalian
Usaha atau kegiatan untuk menjamin
dan mengarahkan agar pekerjaan
yang dilaksanakan berjalan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan
BMD harus mendukung tupoksi SKPD
Tidak mendukung, serahkan kepada
KDH

12
8
Pengawasan
Usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan
sebenarnya mengenai pelaksanaan
pengelolaan BMD
KDH, Pengelola, Pembantu
Pengelola, SKPKD, SKPD dan
inspektorat

12
9
PEMBIAYAAN DAN
TUNTUTAN GANTI RUGI

13
0
Pembiayaan
Tertib administrasi pengelolaan
barang harus didukung dengan APBD
atau perolehan lain yang sah
Mendukung tertib administrasi barang
perlu diberikan stimulus dalam bentuk
tunjangan atau insentif bagi
pengurus/penyimpan barang

13
1
Tuntutan Ganti Rugi
Kerugian akibat lalai,
penyalahgunaan/pelanggaran hukum
Sanksi administrasi/sanksi pidana
Majelis TGR :
- Membantu KDH dalam memberikan
pertimbangan dan pendapat
- Keanggotaan maksimal 9 orang dan
ganjil
- Tidak dpt diwakilkan
- Tetapkan dalam Perkada
- Set bertempat di bidang keuangan 13
2
Majelis TGR
Keanggotaan :
a. Sekda Ketua/Anggota
b. Ka. Inspektorat Waka 1/anggota
c. Asisten Sekda Waka 2/anggota
d. Keuangan sekretaris/anggota
e. Aset anggota
f. Hukum anggota
g. Kepegawaian anggota

13
3
Majelis TGR
Tugas :
a. Mengumpulkan, menatausahakan,
menganalisis serta mengevaluasi
kasus
b. Memproses dan melaksanakan
penyelesaian TGR
c. Memberikan saran dan
pertimbangan
d. Melaporkan kepada MDN
13
4
Majelis TGR
Tata cara :
a. Tata cara damai menjadi prioritas
b. Majelis TGR melakukan penelitian
c. Melaporkan kpd KDH, KDH bersurat
kpd Tsk (jumlah kerugian, sebab dan
alasan, tenggang waktu 14 hr
keberatan)
d. KDH menetapkan Pembebanan Ganti
Rugi
e. Memotong gaji Tsk
f. Jika tidak sanggup dapat mengajukan
pembebasan TGR 13
5
Tata cara :
g. KDH menerbitkan SK pembebasan
kekurangan kerugian negara jika :
diluar kemampuan/bukan
kesalahan/bukan kelalaian
h. Apabila proses TGR lebih besar dr
pendapatan TGR maka dapat
dihapuskan
i. Dapat lepas jabatan jika di Tahan
j. Tuntutan hukuman tdk melepaskan
TGR
13
6
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA BERMAKNA & BERMANFAAT
13
7

Anda mungkin juga menyukai