Oleh
2
SEJARAH PENGELOLAAN BARANG DAERAH
SEJARAH PENGELOLAAN BRG DAERAH
4
MAKSUD DAN TUJUAN
KEBIJAKAN/PEDOMAN TEKNIS
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
5
LINGKUP PENGATURAN PENGELOLAAN
PP 6 Th. 2006 Permendagri 17 Thn 2007
a. Perencanaan a. Perencanaan Kebutuhan dan
Kebutuhan dan Penganggaran;
Penganggaran; b. Pengadaan;
b. Pengadaan; c. Penyimpanan dan Penyaluran;
d. Penggunaan;
c. Penggunaan;
e. Penatausahaan;
d. Pemanfaatan; f. Pemanfaatan;
e. Pengamanan dan g. Pengamanan;
Pemeliharaan; h. Pemeliharaan;
f. Penilaian; i. Penilaian;
g. Penghapusan; j. Penghapusan;
h. Pemindahtanganan k. Pemindahtanganan;
l. Pembinaan, Pengendalian dan
i. Penatausahaan; Pengawasan;
j. Pembinaan, m. Pembiayaan
Pengawasan dan
pengendalian
MANAJEMEN BARANG MILIK DAERAH
GUBERNUR/BUP
ATI/Kepala
SESUAI KEWENANGAN
PENERBITAN Daerah
PENGGUNA
PERSETUJUAN BARANG PELAKSANAAN
PEMBAHASAN RENCANA KEBUTUHAN PENGGUNA
PEMANFAATAN PEMANFAATAN DAN
BMD
PEMELIHARAAN BMD BARANG
DAN PEMINDAH PEMINDAHTANGANAN
PENGGUNA
TANGANAN PENGELOL PENILAIAN BMD BARANG
A BARANG
PENGHAPUSAN BMD
PENGAWASAN/PENGENDALIA
BMD BERUPA N PENGGUNAA
TANAH/BANGUNAN BMD TANAH DAN
PENATAUSAHAAN N BMD
TERTENTU BANGUNAN
TERTENTU DENGAN
PERSETUJUAN
PENGELOLA BARANG
PEMBUKUA PELAPORAN INVENTARISAS
PEMANFAATAN DAN N I
PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA
TANAH /ATAU BANGUNAN
DAFTAR BMD
7
- Fungsional pengambilan keputusan sesuai fungsi, wewenang
dan tanggung jawab masing2.
PEMEGANG
KEKUASAAN GUBERNUR /
PENGELOLA BUPUTI/WALIKOTA
AN BMD
PEJABAT
PENGELOLAAN PENGELOLA SEKRETARIS
BMD DAERAH
BMD
PENGGUNA KEPALA
BMD SKPD
Pengurus/
Penyimpan BMD
9
A. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGEL. BRG MLK DRH
B. MENETAPKAN PENGGUNAAN, PEMANFAATAN ATAU
PEMINDAHTANGANAN TANAH DAN BANGUNAN
C. MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BMD
D. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD YG
MEMERLUKAN PERTJ. DPRD
E. MENYETUJUI USUL PEMINTAHTANGANAN & PENGHAPUSAN
BRG MLK DRH SESUAI BATAS KEWENANGANNYA
F. MENYETUJUI USUL PEMANFAATAN BRG MLK DRH SELAIN
TANAH DAN BANGUNAN
10
PENGELOLA BRG MLK DRH BERWENANG DAN BERTANGGUNG JAWAB :
11
A. MENGAJUKAN RKBD RKPBMD BAGI SKPD YG DIPIMPINNYA.
B. MENGAJUKAN PERMOHONAN PENETAPAN STATUS UTK PENGUASAAN DAN
PENGGUNAAN BMD YG DIPEROLEH DR APBD DAN PEROLEHAN LAIN YG SAH
C. MELAKUKAN PENCATATAN DAN INVENTARISASI BMD YG BERADA DLM
PENGUASAANNYA
D. MENGGUNAKAN BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA UTK KEPENTINGAN
PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA
E. MENGAMANKAN DAN MEMELIHARA BMD YG BERADA DLM PENGUASAANNYA
F. MENGAJUKAN USUL PEMINDAHTANGANAN BMD BERUPA TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN YG TDK MEMERLUKAN PERSET DPRD DAN BRG SELAIN TNH
DAN BANGUNAN
G. MENYERAHKAN TANAH DAN BANGUNAN YG TDK DIMANFAATKAN UTK
KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN TUPOKSI SKPD YG DIPIMPINNYA KPD
GUG/BUP/WLKT MELALUI PENGELOLA BRG.
H. MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ATAS PENGGUNAAN BMD
i. MENYUSUN DAN MENYAMPAIKAN LAPORAN BRG PENGGUNA
SEMESTERAN (LBPS)
ii. DAN LAP BRG PENGGUNA TAHUNAN (LBPT) KPD PENGELOLA BRG.
12
PENYUSUNAN
RENCANA KEBUTUHAN
DAN PENGANGGARAN
BMD
13
PENGERTIAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
14
PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BARANG MILIK DAERAH
15
PERTIMBANGAN PERENCANAAN KEBUTUHAN
BARANG MILIK DAERAH HARUS MAMPU MENJAWAB
Sesuai atau tidak dengan standar barang, kebutuhan dan
harga?
Barang apa yang dibutuhkan? (nama, jenis, spesifikasi dll)
Mengapa dibutuhkan?
Berapa banyak yang dibutuhkan?
Kapan dibutuhkan?
Dimana dibutuhkan?
Siapa yang menggunakan dan siapa yang mengurus?
Berapa biayanya?
Siapa yang mengadakan?
Memenuhi standar
Pengembangan organisasi atau jumlah pegawai
Mengganti barang
Menjaga tingkat persediaan dan perkembangan IPTEK
16
LANJUTAN .
TAHAP KEGIATAN
Berpedoman pd : Permendagri
1. Standar Brg No. 7 Th 2006 JO Pengguna Barang
Permendagri No.
2. Standar Kebutuhan NO. 11 TH 007
3. Standar Harga SK KDH
Pengelola/Pembantu Pengelola
Dan pengguna Brg membahas
Ditetapkan Perda
SK KDH DKBMD
DKPBMD 17
TIM PENYUSUNAN RAPBD
18
KENDARAAN PERORANGAN DINAS
19
KENDARAAN DINAS OPERASIONAL
(Permendagri No. 11 Tahun 2007)
2. Wakil Ketua DPRD Provinsi 1 (satu) unit Sedan atau Minibus 2.500 cc
20
RUANGAN KANTOR
A. Ruangan kantor Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 60 M2;
2. Ruang tamu 40 M2;
3. Ruang rapat 48 M2;
4. Ruang rapat utama 100 M2;
5. Ruang tunggu 20 M2;
6. Ruang staf/adc 25 M2;
7. Ruang istirahat 20 M2;
8. Ruang kamar mandi/toilet 9 M2;
9. Dan lain-lain.
B. Ruangan kantor Wakil Gubernur terdiri atas beberapa ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 40 M2;
2. Ruang tamu 25 M2;
3. Ruang rapat 40 M2;
4. Ruang tunggu 15 M2;
5. Ruang staf/adc 20 M2;
6. Ruang istirahat 15 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;
8. Dan lain-lain.
21
C. Ruangan kantor Bupati/Walikota yang terdiri atas beberapa ruang dengan
ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 40 M2;
2. Ruang tamu 30 M2;
3. Ruang rapat 40 M2;
4. Ruang rapat utama 80 M2;
5. Ruang tunggu 15 M2;
6. Ruang staf/adc 20 M2;
7. Ruang istirahat 15 M2;
8. Ruang kamar mandi/toilet 7,5 M2;
9. Dan lain-lain.
22
E. Ruangan kantor Ketua/Wakil Ketua DPRD Provinsi yang terdiri atas beberapa
ruang dengan ukuran maksimal:
1. Ruang kerja 30 M2;
2. Ruang tamu 20 M2;
3. Ruang rapat 36 M2;
4. Ruang tunggu 15 M2;
5. Ruang staf/adc 9 M2;
6. Ruang istirahat 9 M2;
7. Ruang kamar mandi/toilet 6 M2;
8. Dan lain-lain.
23
RUMAH JABATAN
24
4. Rumah jabatan Wakil Bupati/Wakil Walikota dengan ukuran maksimal :
a. Luas bangunan 350 M2;
b. Luas tanah 1.500 M2;
c. Luas Pendopo 175 M2.
25
RUMAH INSTANSI
1. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon II / anggota DPRD, dengan ukuran
maksimal:
a. Luas bangunan 150 M2;
b. Luas tanah 350 M2.
2. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon III, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 70 M2;
b. Luas tanah 200 M2.
3. Rumah instansi untuk pejabat setingkat eselon IV, dengan ukuran maksimal:
a. Luas bangunan 54 M2;
b. Luas tanah 150 M2.
26
RUMAH PEGAWAI
27
PERPRES 73/2011
28
29
30
PENGADAAN,
PENERIMAAN,
PENYIMPANAN DAN
PENYALURAN
31
PENGADAAN BMD
1. Efisien, efektif, transparan dan
terbuka, bersaing, adil dan akuntabel
2. Mekanismenya mengikuti peraturan
perundang-undangan yg berlaku
3. Pengguna barang wajib membuat
laporan hasilnya kepada KDH
melalui Pengelola yang dilengkapi
dengan dokumen
4. Pengadaan tanah mengikuti
mekanisme yang berlaku 32
PENERIMAAN DAN
PENYALURAN
1. Tidak ada lagi istilah panitia
pemeriksa barang
2. Pengguna barang diharapkan
memiliki gudang barang
3. Gudang barang disesuaikan dgn
karakteristik barang
4. Setiap pengeluaran barang harus
dengan SPPB yang ditindaklanjuti
dengan BA Serah terima
5. Lakukan Stock opname secara
berkala 33
PENGGUNAAN
34
TERTIB INVESTARISASI
DIAWALI DENGAN
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
35
5. Tindak lanjut pengelolaan atas penyerahan BMD
tersebut adalah:
Ditetapkan status pengunaannya untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi instansi
pemerintah lainnya;
Dimanfaatkan dalam rangka optimalisasi Barang
Milik Daerah;
Dipindahtangankan
6. Pengguna Barang yang tidak menyerahkan Barang Milik
Daerah yang tidak digunakan untuk menyelenggarakan
tugas pokok, dikenakan sanksi berupa pembekuan dana
pemeliharaan
7. Tanah dan atau bangunan yang tdk digunakan Tupoksi,
dicabut penetapan status penggunaannya
36
MANFAAT
PENETAPAN
STATUS
PENGGUNAAN
Tertib Penggunaan/Inventarisasi;
Pengamanan Barang Milik Daerah;
Kepastian hak, wewenang dan
tanggungjawab
Menghindari terjadinya perpindahan BMD
antar SKPD;
Sebagai lampiran memori serah terima
jabatan
37
Pengguna barang, melaporkan seluruh barang yang
diterima baik dari APBD maupun bantuan Phk III;
Pengelola barang melalui pembantu pengelola
barang, meneliti usul penggunaan dan menyiapkan
draft SK Penggunaan setiap SKPD;
Kepala Daerah (Menetapkan status penggunaan).
38
PENGAMANAN DAN
PEMELIHARAAN
39
Pengamanan
Tindakan/Kegiatan Pengendalian dan
penertiban dalam upaya pengurusan
BMD secara fisik, administratif dan
hukum
43
Pemeliharaaan
Tindakan/Kegiatan yang dilakukan
agar BMD tetap berdaya guna dan
berhasil guna
Tidak
merubah/menambah/mengurangi
bentuk asli
Setiap SKPD harus memiliki
perencanaan pemeliharaan
Dianggarkan dalam APBD
44
PENATAUSAHAAN
BARANG MILIK DAERAH
45
PENEGASAN PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH
PASAL 43
UU NO 1 TAHUN 2004
(1) GUB/BUP/Kepala Daerah MENETAPKAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN BARANG
MILIK DAERAH.
PASAL 44
UU NO 1 TAHUN 2004
46
TUGAS PENYIMPAN BRG
47
DAFTAR HASIL PENGADAAN BARANG (DHPB) :
KDH
Pemegang Realisasi APBD
Kekuasaan
SEKDA sebagai
Pengelola Himpun
(Pembantu Pengelola)
49
Pelaksanaan Iventarisasi dan Pelaporan
50
PENGURUS BRG
Unit Pemakai
Berasal APBD
KIB A
Perolehan lain yg sah
KIB B
KIB C
-Sumbangan/Hibah
KIB D
-Tukar-menukar
KIB E
-Penyerahan Pem
KIB F
KIR
BI
BAHAN REKAP
NERACA LMB
DMB
REKAP 51
Bagaimana dengan Barang Milik Pusat,
Milik Provinsi dan Barang Milik Desa?
52
Penyimpanan Dokumen Kepemilikan ?
sedangkan
dokumen kepemilikan selain tanah dan/atau
bangunan disimpan oleh pengguna.
53
54
NO KODE BRG DIKLASIFIKASIKAN KE
DLM 6 (ENAM) GOLONGAN
Tanah;
Peralatan dan mesin;
Gedung dan bangunan;
Jalan, irigasi, dan jaringan;
Aset tetap lainnya; dan
Konstruksi dalam pengerjaan.
55
KIB A (TANAH) 01
Tanah Perkampungan, Pertanian,
Perkebunan, Kebun Campuran, Hutan,
Kolam Ikan, Danau/Rawa, Sungai, Tanah
tandus/rusak, alang-alang dan padang
rumput, penggunaan lain, bangunan,
pertambangan, badan jalan dan lain
sejenisnya
56
KIB B (PERALATAN DAN MESIN) 02
Alat-alat besar
Alat-alat angkutan
Alat-alat bengkel dan alat ukur
Alat-alat pertanian/peternakan
Alat-alat kantor dan rumah
tangga
Alat studio dan alat komunikasi
Alat-alat kedokteran
Alat laboratorium
Alat-alat keamanan
57
KIB C (GEDUNG DAN BANGUNAN) 03
Bangunan gedung
Bangunan monumen
58
KIB D (JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN) 04
59
KIB E (ASET TETAP LAINNYA) 05
Buku perpustakaan
Barang bercorak kesenian/kebudayaan
Hewan/ternak dan tumbuhan
60
KIB F (KONTRUKSI DLM PENGERJAAN) 06
61
KODE BARANG
63
KODE LOKASI
Contoh : 12.10.23.19.01.TH.02.02
Kode milik Pusat : 00
Kode milik Prov : 11
Kode milik Kab : 12 => Kota
10 : Lokasi Provinsi
23 : Lokasi Kab
19 : Kode Bidang
01 : Kode SKPD Lokasi
TH : Tahun Perolehan
01 : Jabatan si pemakai
00 : Bawahan jabatan si pemakai
64
PENILAIAN
BARANG MILIK DAERAH
65
DASAR PERTIMBANGAN
Landasan Kebijakan
P.P. No. 6 Tahun 2006
Permendagri 17 2007
66
Penilaian Neraca
67
OBYEK PENILAIAN
Rp ?
68
TANAH MENGGUNAKAN HARGA PASAR DAN NJOP (PP
6 / 2006)
BANGUNAN MENGGUNAKAN UMUR EKONOMIS
FAKTOR FISIK, BAHAN MATERIAL DAN KONTRUKSI.
KENDARAAN DAN MESIN MENGGUNAKAN FAKTOR
FISIK, UMUR EKONOMIS, MERK, JENIS, TYPE, TAHUN
PEMBUATAN, SPESIFIKASI TEKNIS DAN HARGA PASAR.
69
PERLENGKAPAN ALAT KANTOR DAN RT
MENGGUNAKAN FAKTOR FISIK, MANFAAT DAN
UMUR EKONOMIS
HEWAN DAN TANAMAN MENGGUNAKAN
FAKTOR FISIK, JENIS, UMUR, MANFAAT DAN
HARGA PASAR
HPU
70
PENDEKATAN PENILAIAN
- PENDEKATAN PERBANDINGAN DATA PASAR DILAKUKAN BERDASARKAN
KEPADA ESTIMASI HARGA PASAR PADA SAAT INI ATAS BRG YG SEJENIS.
Mekanisme
Standar Penilaian Indonesia (SPI)
PP 6 Thn 2006
71
Penilai Eksternal
MAPPI
Anggota GAPPI
DLL
Sertifikat Penilai
dari Depkeu
72
PENILAI INTERNAL
Penilai :
Penilai yg ditetapkan KDH
PNS yang bersertifikasi penilai
73
o UNTUK MENYUSUN NERACA DAERAH.
o DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK :
- ASURANSI
- PINJAMAN DAERAH
- PERUBAHAN STATUS HUKUM
- PERHITUNGAN KERJASAMA
KERJASAMA PEMANFAATAN
BANGUN GUNA SERAH
BANGUN SERAH GUNA
74
Pembiayaan
APBD
75
PEMANFAATAN
76
Bentuk Pemanfaatan Barang Milik Daerah
PP No. 6 Tahun 2006 (PP No 38 Tahun 2008) dan
Permendagri No. 17 Tahun 2007
Sewa
Pinjam Pakai
Bentuk Pemanfaatan
79
Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna
barang milik daerah dan meningkatkan
penerimaan daerah
Tidak perlu persetujuan DPRD karena
pelaksanaannya tidak membebani APBD dan
tidak terjadi pemindahtanganan.
Pihak Ketiga/pihak lain (selain lembaga
Pemerintah dan SKPD) wajib membayar
kontribusi tetap dan pembagian hasil keuntungan
kepada Pemda.
Pihak ketiga ditetapkan melalui tender Jangka
waktu kerasama pemanfaatan paling lama 30
(tiga puluh) kecuali untuk infra struktur
transportasi, jalan, SDA, Air minum, Air
limbah/persampahan, telekomunikasi,
ketenagalistrikan dan minyak dan gas bumi,
paling lama 50 (lima puluh) tahun. PP 38 Tahun
2008
1. Pembentukan Tim Penaksir/Penilai BMD atas
besaran kontribusi (hasilnya ditetapkan dgn
Keputusan KDH)
2. Pembentukan Tim Pemanfaatan dgn Keputusan
KDH (Membuat Berita Acara hasil
penelitian/Pengkajian);
3. Pembentukan Panitia Lelang;
4. Menetapkan mitra pihak ketiga dengan SK KDH;
5. Perjanjian Kerjasama memuat hak, kewajiban dan
sanksi;
6. Berita Acara Serah Terima.
Permohonan oleh calon mitra pihak ketiga
kepada Panitia Lelang/Tender dengan
melampirkan Rencana/Konsep KSP.
Panitia Pemanfaatan menerima dan meneliti
secara administrastif permohonan;
Membuat Berita Acara Hasil Penelitian dan
Menyiapkan Keputusan Kepala Daerah tentang
Persetujuan Pemanfaatan;
Surat Perjanjian ditandatangani oleh Sekda
atas nama Kepala Daerah dan mitra
kerjasama.
1. Objek KSP dalah barang milik Pemda
(jelas status kepemilikannya);
2. Setelah masa kerjasama berakhir, pihak
ketiga harus mengembalikan kepada
Pemda;
3. Besaran Kontribusi Tetap dan
pembagian Hasil Keuntungan) kepada
Pemda;
1. Nilai barang milik Pemda (yang ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Daerah);
2. Besaran Investasi secara keseluruhan;
3. Perbandingan nilai barang milik Pemda
dengan nilai investasi secara keseluruhan;
4. Kontribusi tetap dan pembagian hasil
keuntungan menggunakan pola prosentase
atau ditetapkan dengan rupiah.
Gedung yang dibangun harus sesuai dengan
kebutuhan Pemda bagi penyelengaraan
Pemerintahan daerah utk kepentingan
pelayanan umum dalam rangka
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi;
Tanah tersebut belum dimanfaatkan;
Tidak tersedia dana dalam APBD untuk
penyediaan bangunan dan fasilitas dimaksud.
Membayar kontribusi tetap kpd Pemda
86
1. Mitra BGS ditetapjan melalui Tender/peminat (sekurang-
kurangnya 5 peminat) 2 x diumumkan, peminat tidak
cukup pemilihan/penunjukan langsung Nego
teknis/harga
2. Objek BGS berupa Tanah tanah milik Pemda dgn sertifikat
Hak Pengelolaan (HPL).
3. KDH membentuk Panitia Penaksir dengan Keputusan
Kepala Daerah.
4. Hasil Perhitungan Tim Penaksir ditetapkan oleh Kepala
Daerah.
87
Lanjutan ..
88
Pengamanan Dokumen
( KSP, BGS DAN BSG)
Dokumen Tersendiri
89
PEMINDAHTANGANAN
Jual
Tukar menukar/ruilslag
Bentuk Pemindatangan
Hibah
Penyertaan Modal
Prinsip Ruilslag
Terkena Plannologi/tdk sesuai RTRW
Idle
Menyatukan aset yang lokasinya terpencar untuk
memudahkan pengamanan, koordinasi dan efisiensi
Memenuhi kebutuhan organisasi
pemda(fusi/pengembangan)
Strategis hankam
Nilai yang seimbang namun sedapat mungkin
menguntungkanj pemda
Kepada pihak manapun dapat ruilslag
Dapat melalui pembayaran ganti untung (dengan
pernyataan pihak ketiga) dilakukan dgn tender atau PL
jika peminat hanya satu
Harus ada surat perjanjian Ruilslag
92
Prinsip Ruilslag (lanjutan)
Nilai tanah berpedoman pada :
NJOP atau yang lebih menguntungkan
Pemda
Dibentuk tim penaksir dgn tugas :
- meneliti lokasi (sosial, ekonomi
budaya dan kepentingan pemda)
- menilai harga
- meneliti bonafiditas dan loyalitas
calon pihak ketiga
- Lain-lain keterangan yg kemudian
dicantumkan dalam BA
Permohonan persetujuan DPRD
93
PENJUALAN KENDARAAN DINAS
KENDARAAN
PERORANGAN DINAS
(5 Tahun/lebih)
STANDAR MAX
JUMLAH DAN DIPERUNTUKAN BAGI
KAPASITAS CC PEMANGKU JABATAN KDH DAN
SERTA JENIS WAKIL KDH
95
KENDARAAN DINAS (lanjutan )
KENDARAAN
DINAS OPS / DIPERUNTUKAN
DINAS JABATAN BAGI
(5 Tahun/lebih) PIMPINAN DPRD
96
KENDARAAN DINAS (lanjutan )
KENDARAAN DINAS
OPS KHUSUS / LAP
(10 Tahun/lebih)
STANDAR SESUAI
KEBUTH & UNTUK MENUNJANG TUGAS
KEMAMPUAN KHUSUS/LAPANGAN
KEUDA
97
RUMAH DIN GOL. I
RMH MILIK DAERAH YG DISEDIAKAN UTK
DITEMPATI OLEH PEMEGANG JAB TTT YH
BERHUB DGN SIFAT DINAS DAN
JABATANNYA
(RUMAH JABATAN)
98
RUMAH DINAS
DIPERUNTUKAN
BAGI PEMANGKU JABATAN
KDH, WAKIL KDH, SEKDA,
PIMPINAN DPRD
GOL I
DILENGKAPI
RUMAH PERLENGKAPAN & PERABOT
JABATAN RMH TANGGA
STANDAR MAX
LUAS TANAH, BANG
MASA PENGHUNIAN TERBATAS
& PENDOPO
SELAMA MEMANGKU JABATAN
99
RUMAH DINAS (lanjutan )
DIPERUNTUKAN
BAGI PEGAWAI INSTANSI &
ANGGOTA DPRD
GOL II
RUMAH DAPAT DISEDIAKAN
INSTANSI / PERLENGKAPAN
RUMAH DINAS
10
0
RUMAH DINAS (lanjutan )
DIPERUNTUKAN
BAGI PEGAWAI INSTANSI &
ANGGOTA DPRD
GOL II
RUMAH DAPAT DISEDIAKAN
INSTANSI / PERLENGKAPAN
RUMAH DINAS
10
1
RUMAH DINAS (lanjutan )
DAPAT DISEDIAKAN
OLEH PEMDA
GOL III
RUMAH
PEGAWAI
10
2
Penggolongan Rumah Daerah
PERSYARATAN PEMBELI
10
4
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL
(PP 40 TAHUN 1994 TTG PENJUALAN RMH NEGARA)
10
5
RUMAH DINAS YANG TIDAK DAPAT DIJUAL
(PP 31 TAHUN 2005)
10
6
HIBAH
Pokok-pokok Pengaturan
1. Pengertian
Pengalihan kepemilikan barang dari:
Pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
Pemerintah daerah kepada pemerintah pusat,
Antar pemerintah daerah, atau
Pemerintah pusat/daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh
penggantian.
2. Pertimbangan:
Untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan (dan penyelenggaraan
pemerintah negara/daerah.
3. Syarat-syarat Hibah:
Bukan merupakan barang rahasia negara;
Bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banya
Tidak digunakan lagi dalam penyelenggaran tugas pokok dan fungs
dan penyelenggaran pemerintahan negara/daerah.
10
7
4. BMD yang dapat dihibahkan:
Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan;
Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercantum dalam
dokumen penganggaran;
Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.
5. Kewenangan pelaksanaan Hibah
Tanah dan/atau Tanah dan/atau Selain Tanah
bangunan yg sudah Bangunan yg dr awal dan/atau
diserahkan utk dihibahkan bangunan
10
8
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH
Pokok-pokok Pengaturan
1. Pengertian:
Pengalihan kepemilikan BMD dan/atau uang
Dari kekayaan tidak dipisahkan menjadi kekayaan
dipisahkan
Diperhitungkan sebagai modal/saham daerah pada:
i. Badan Usaha Milik Negara,
ii. Badan Usaha Milik Daerah, atau
iii. Badan hukum lainnya yang dimiliki negara/daerah.
2. Pertimbangan:
BMD yang dari awal pengadaannya sesuai dgn
dokumen penganggaran diperuntukkan bagi BUMD
atau badan hukum lainnya dlm rangka penugasan
pemerintah, atau
Barang Milik Daerah lebih optimal apabila dikelola oleh
Badan Usaha Milik Daerah atau badan hukum lainnya
yg dimiliki daerah baik yg sudah ada maupun yg akan
dibentuk.
10
9
3. BMD yang dapat di PMPD-kan:
Tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan;
Tanah dan/atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk di PMD-kan sesuai yang tercantum dalam
dokumen penganggaran;
Barang Milik Daerah selain tanah dan/atau bangunan.
4. Penyertaan modal Pemda ditetapkan dengan Perda
5. Pengelola => KDH => DPRD=> KDH =>Raperda => Perda
=> BAST PM
11
0
PENGHAPUSAN
BARANG MILIK DAERAH
11
1
PENGHAPUSAN
11
3
Pertimbangan Teknis :
Secara fisik tdk dapat digunakan krn rusak berat
atau akibat modernisasi;
Telah melampaui batas waktu kegunaannya /
Kadaluarsa;
Mengalami perubahan dasar sfesifikasinya;
11
4
Pertimbangan Ekonomis :
Untuk optimalisasi BMD yang berlebih/idle;
Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi
daerah apabila dihapus, karena biaya
operasional dan pemeliharaannya lebih besar
dari manfaat yang diperoleh;
11
5
Karena hilang atau kerugian yang disebabkan:
Kesalahan/kelalaian pegawai/penyimpan/
pengurus barang;
Mati bagi tanaman atau hewan ternak;
Karena kecelakaan atau alasan tak terduga
(force majeure).
11
6
KDH membentuk Panitia Penghapusan dgn
melibatkan unsur terkait
Panitia Penghapusan meneliti BMD yang akan
dihapus (dokumen dan fisik) yang hasilnya
dituangkan dalam BA dengan melampirkan data,
surat kepolisian, kematian dll
Pengelola mengajukan permohonan persetujuan
kepada KDH dgn data-data panitia
Setelah mendapat persetujuan, pengelola
mengeluarkan SK atas nama KDH (menetapkan
cara penjualan,
lelang/terbatas/disumbangkan/hibah/dimusnahka
n)
11
7
Jika ingin dilelang sec terbatas, KDH membentuk
Panitia Lelang
Penghapusan atas alat kantor/rumah tangga atau
kendaraan khusus, cukup dengan Sekda setelah
mendapat persetujuan KDH
Penghapusan secara khusus (rehab total)
ditetapkan dengan SK KDH
Jika dalam kondisi membahayakan jiwa orang
lain penghapusan melalui pembongkaran dapat
dilakukan terlebih dahulu sambil menunggu SK
KDH.
11
8
PENGGUNA BARANG
Mengajukan permohonan
penghapusan barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya,
disertai dengan alasan atau catatan.
11
9
PENGELOLA BARANG
12
1
DPRD (khusus tindak lanjut dari pemindahtangan)
12
2
PANITIA PENGHAPUSAN
12
3
PELAPORAN
BARANG MILIK DAERAH
12
4
Prinsip Pelaporan
Pengguna/kuasa pengguna yang
menyusun laporan barang semesteran
Disampaikan kepada KDH melalui
pengelola/pembantu pengelola
Pembantu pengelola menghimpun
laporan pengguna untuk disusun
sebagai Laporan Barang Milik Daerah
Laporan Barang Milik Daerah sebagai
bahan untuk menyusun neraca
Penyusunan pelaporan diharapkan bisa
menggunakan sistem
12
5
PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
12
6
Pembinaan
Usaha atau kegiatan melalui
pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan dan supervisi
Dapat dilakukan oleh Kepala Daerah,
Pengelola, Pembantu Pengelola atau
SKPD yang membidangi pengelolaan
BMD atau Badan Diklat
12
7
Pengendalian
Usaha atau kegiatan untuk menjamin
dan mengarahkan agar pekerjaan
yang dilaksanakan berjalan sesuai
dengan rencana yang ditetapkan
BMD harus mendukung tupoksi SKPD
Tidak mendukung, serahkan kepada
KDH
12
8
Pengawasan
Usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan
sebenarnya mengenai pelaksanaan
pengelolaan BMD
KDH, Pengelola, Pembantu
Pengelola, SKPKD, SKPD dan
inspektorat
12
9
PEMBIAYAAN DAN
TUNTUTAN GANTI RUGI
13
0
Pembiayaan
Tertib administrasi pengelolaan
barang harus didukung dengan APBD
atau perolehan lain yang sah
Mendukung tertib administrasi barang
perlu diberikan stimulus dalam bentuk
tunjangan atau insentif bagi
pengurus/penyimpan barang
13
1
Tuntutan Ganti Rugi
Kerugian akibat lalai,
penyalahgunaan/pelanggaran hukum
Sanksi administrasi/sanksi pidana
Majelis TGR :
- Membantu KDH dalam memberikan
pertimbangan dan pendapat
- Keanggotaan maksimal 9 orang dan
ganjil
- Tidak dpt diwakilkan
- Tetapkan dalam Perkada
- Set bertempat di bidang keuangan 13
2
Majelis TGR
Keanggotaan :
a. Sekda Ketua/Anggota
b. Ka. Inspektorat Waka 1/anggota
c. Asisten Sekda Waka 2/anggota
d. Keuangan sekretaris/anggota
e. Aset anggota
f. Hukum anggota
g. Kepegawaian anggota
13
3
Majelis TGR
Tugas :
a. Mengumpulkan, menatausahakan,
menganalisis serta mengevaluasi
kasus
b. Memproses dan melaksanakan
penyelesaian TGR
c. Memberikan saran dan
pertimbangan
d. Melaporkan kepada MDN
13
4
Majelis TGR
Tata cara :
a. Tata cara damai menjadi prioritas
b. Majelis TGR melakukan penelitian
c. Melaporkan kpd KDH, KDH bersurat
kpd Tsk (jumlah kerugian, sebab dan
alasan, tenggang waktu 14 hr
keberatan)
d. KDH menetapkan Pembebanan Ganti
Rugi
e. Memotong gaji Tsk
f. Jika tidak sanggup dapat mengajukan
pembebasan TGR 13
5
Tata cara :
g. KDH menerbitkan SK pembebasan
kekurangan kerugian negara jika :
diluar kemampuan/bukan
kesalahan/bukan kelalaian
h. Apabila proses TGR lebih besar dr
pendapatan TGR maka dapat
dihapuskan
i. Dapat lepas jabatan jika di Tahan
j. Tuntutan hukuman tdk melepaskan
TGR
13
6
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA BERMAKNA & BERMANFAAT
13
7