PEMUSNAHAN, DAN
PENGHAPUSAN
BAGI PENGELOLA BARANG
Solo, 29 September 2017
Dasar Hukum
1. UU Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara;
PP Nomor 27 Tahun 2014
2. UU Nomor 1 Tahun 2004 (Pengelolaan BMN/D)
tentang Perbendaharaan
Negara.
Undang Peraturan
Undang Pemerintah
Keputusa Peraturan
n Menteri Menteri 1. PMK Nomor 111/PMK.06/2016
Keuangan Keuangan (Pemindahtanganan BMN)
2. PMK Nomor 83/PMK.06/2016
(Penghapusan dan Pemusnahan
KMK No. 229/KM.6/2016 BMN)
Pendelegasian Kewenangan 3. PMK Nomor 4/PMK.06/2015
kepada Kepala Direktur PKNSI, (Pendelegasian Kewenangan)
Kepala Kanwil dan Kepala KPKNL)
UU No. 17 / 2003 : KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
PRESIDEN:
PEMEGANG KEKUASAAN
DIKUASAKAN DISERAHKAN
PENGELOLA. KEU. NEG
( PSL. 6 )
GUB/BUPATI/WALIKOTA
MENTERI/PIMP.LBG KEPALA PEMR. DRH
MENTERI KEUANGAN
SELAKU PENGGUNA UTK MENGELOLA KEU DAERAH &
PENGELOLA FISKAL& WK. PEM.
ANGGARAN/BARANG WK PEMDA ATAS KEKAY
DLM KEKY. NEG YG DIPISAHKAN
DAERAH YG DIPISAHKAN
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
MENTERI KEUANGAN MENTERI/PIMP LMBG
BEND UMUM NEGARA : (MENETAPKAN PENGGUNA BARANG PADA •MENETAPKAN PEJABAT PENGELOLA BMD (PS 5)
KEBIJ & PEDOMAN PENGELOLA BMN) KEMENTERIAN/LEMBAGA •MENETAPKAN KEBIJKN PENGELOLA BMD (PS 43)
PUSAT.
Pertimbangan:
1. untuk optimalisasi BMN yang berlebih atau tidak digunakan utk tusi atau tidak dimanfaatkan pihak lain
2. secara ekonomis lebih menguntungkan bagi Negara apabila dijual
3. sebagai pelaksanaan ketentuan peraturan per-uu-an
! Penjualan BMN dilakukan setelah dikaji berdasarkan aspek teknis, aspek ekonomis, dan aspek yuridis !
Tata Cara Penjualan BMN berupa Tanah dan/atau bangunan
pada Pengguna Barang
PMK
No.111/PMK.06/2016 Ketentuan yang
ditambah/diubah dari PMK
96/PMK.06/2007
Pengelola dapat
menyetujui alternatif bentuk
lain pengelolaan BMN
berdasarkan usulan
Pengguna Barang untuk
BMN pada Pengguna
Barang.
Baru diatur
PENJUALAN…
Pengecualian Penjualan Secara
Lelang
1. Berupa selain tanah dan/atau bangunan sebagai akibat dari keadaan kahar.
2. Berupa bangunan yang berdiri di atas tanah Pihak Lain atau Pemerintah Daerah yang
dijual kepada Pihak Lain atau Pemerintah Daerah pemilik tanah tersebut.
3. Berupa BMN yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola Barang.
Ditambahkan dari
PMK 96
PENJUALAN…
Tanah kavling yang dari awal direncanakan untuk pembangunan perumahan pegawai negeri
Ditambahkan dari
PMK 96
PENJUALAN…
Alur Pelaksanaan Penjualan
Secara Lelang
Permohonan
Surat tidak
Persetujuan
ya
≥6 bulan
Permohonan Penilaian
Lelang Ulang
≤6 bulan
≥6 bulan
laku
laku
BAST Baru diatur
PENJUALAN…
1) BMN berupa bangunan yang berdiri di atas tanah 1) permohonan persetujuan penjualan BMN diajukan
Pihak Lain atau Pemerintah Daerah dan Pihak Lain oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang
atau Pemerintah Daerah tersebut akan menggunakan dalam satu kesatuan dengan persetujuan
tanah tersebut;
Penghapusan BMN;
2) BMN berupa bangunan dalam kondisi rusak berat
dan/atau membahayakan lingkungan sekitar; 2) persetujuan Pengelola Barang atas permohonan
Penjualan menjadi satu kesatuan dengan persetujuan
3) BMN berupa bangunan yang berdiri di atas tanah Penghapusan bangunan;
yang menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk Kerja
Sama Pemanfaatan/Bangun Serah Guna/Bangun 3) Pengguna Barang melakukan Penghapusan BMN
Guna Serah/Penyedia Infrastruktur; atau tersebut dari Daftar Barang Pengguna dengan
berpedoman pada ketentuan Peraturan
4) BMN berupa bangunan karena anggaran untuk Perundangundangan di bidang Penghapusan BMN.
bangunan pengganti sudah disediakan dalam
dokumen penganggaran.
Baru diatur
Hibah BMN
Pertimbangan:
1. Kepentingan sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, pendidikan yang bersifat non komersil; dan/atau
2. Penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah
Penerima • Lembaga sosial, budaya, keagamaan, kemanusiaan, atau lembaga pendidikan non komersil
Penguna
Pengguna Barang Pengelola Barang
Barang
Persiapan permohonan 1. Melakukan penelitian atas 1. Membuat naskah hibah dan
Hibah : permohonan hibah BAST
1.Membentuk Tim internal 2. Memberikan persetujuan 2. Melakukan penghapusan BMN
2.Tim Internal melakukan 3. Apabila harus mendapatkan dari daftar barang
penelitian data izin DPR/Presiden maka
administratif dan fisik Pengelola mengajukan
3.Tim Internal permohonan izin kpd
menyampaikan laporan DPR/Presiden
kpd Pengguna dgn
dilampiri BA Penelitian
4.Pengguna Barang
mengajukan
permohonan hibah
disertai data/dok.
pendukung
POKOK-POKOK PERUBAHAN HIBAH
DALAM PMK 111/PMK.06/2016 DIBANDINGKAN PMK 96/PMK.06/2007
Hibah
Ditambahkan/Diubah Dihilangkan
Baru Diatur
Pertimbangan:
1. Untuk memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan
2. Untuk optimalisasi BMN
3. Tidak tersedia dana dalam APBN
• Pengelola Barang • Tanah dan/atau bangunan
Subjek Objek
• Pengguna Barang • Selain tanah dan/atau bangunan
Mengajukan permohonan 1. Melakukan penelitian Berdasarkan izin prinsip, •Melakukan penelitian •Menandatangani
persetujuan tukar atas permohonan melakukan: permohonan izin perjanjian dan BAST
1. Pemilihan mitra
menukar kepada tukar menukar pelaksanaan •Melakukan
2. Melakukan pembahasan
Pengelola dgn disertai 2. Mengajukan dgn mitra tukar menukar •Dalam hal setuju penghapusan dari
data/dokumen permohonan mengenai rincian menerbitkan izin daftar barang
pendukung: penilaian kebutuhan barang, yang pelaksanaan •Melakukan
1. Pertimbangan 3. Penilai melaporkan dituangkan dalam lembar •Apabila harus pencatatan atas BMN
2. SPTJM hasil penilaian kpd pembahasan mendapatkan izin baru
3. Perda ttg tata ruang Pengelola 3. Melakukan penelitian data DPR/Presiden maka
administratif dan fisik
4. Data administratif BMN 4. Menyetujui atau tidak Pengelola
4. Menyiapkan hal-hal teknis
5. Rencana kebutuhan menyetujui lainnya mengajukan
barang pengganti permohonan. 5. Paling lama 12 bln sejak permohonan izin kpd
5. Apabila setuju, izin prinsip diterbitkan DPR/Presiden
Pengelola mengajukan permohonan
menerbitkan izin izin pelaksanaan
prinsip
POKOK-POKOK PERUBAHAN TUKAR MENUKAR
DALAM PMK 111/PMK.06/2016 dibandingkan PMK 96/PMK.06/2007
Ditambahkan dari
PMK 96
Penunjukan Konsultan Oleh Mitra Tukar Menukar
Subjek
Pengelola Pengguna
Untuk BMN yang berada pada Pengelola Untuk BMN yang berada pada Pengguna
Barang diketuai oleh unsur Pengelola Barang diketuai oleh unsur Pengguna
Barang Barang
Baru diatur
Pengecualian Tukar Menukar Melalui Tender
Ditambahkan dari
PMK 96
Persyaratan Calon Mitra
Isi Perjanjian
Baru diatur
Penyertaan Modal Pemerintah Pusat
(PMPP)
Tujuan PMPP:
Penyertaan Modal Pemerintah Pusat dilakukan dalam rangka pendirian, memperbaiki struktur permodalan dan/atau
meningkatkan kapasitas usaha BUMN, BUMD, atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
Pertimbangan PMPP:
1. BMN yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen penganggaran diperuntukkan bagi BUMN, BUMD, atau badan hukum
lainnya yang dimiliki negara dalam rangka penugasan pemerintah; atau
2. BMN lebih optimal apabila dikelola oleh BUMN, BUMD, atau badan hukum lainnya yang dimiliki negara, baik yang sudah
ada maupun yang akan dibentuk.
Penerima • BUMN
PMPP • BUMD
• Badan Usaha yang dimiliki Negara, termasuk BU yang didalamnya terdapat kepemilikan Pemerintah Pusat
Tata Cara PMPP
1. BMN yang dari awal direncanakan untuk di PMPP dapat dilakukan serah
Baru diatur terima operasional kepada calon penerima PMPP.
2. Setelah persetujuan PMPP diterbitkan, Pengelola Barang melakukan
kajian bersama dengan melibatkan Pengguna Barang, calon penerima
PMPP, dan/atau K/L yang bertanggung jawab di bidang pembinaan
BUMN atau instansi Pemda.
Dalam hal pengajuan permohonan PMPP melebihi batas waktu enam bulan
Dihilangkan sejak PSP oleh Pengelola Barang dikenakan sewa penggunaan BMN sejak
tanggal PSP.
LAIN-LAIN