Anda di halaman 1dari 53

51

MANAJEMEN ASET

Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah


2012

51
1

Agenda Umum
Paparan ini membahas secara umum
mengenai pengelolaan barang milik
negara. Pembahasan dimulai dengan
menceritakan mengenai landasan di
bidang yuridis dalam pengelolaan
barang milik negara. Kemudian, dibahas
dan didiskusikan pokok pemikiran dalam
pengelolaan barang milik negara.
Selanjutnya, dijelaskan mengenai siklus
yang ada dalam pengelolaan barang
milik negara serta pembahasan atas
tiap-tiap titik kegiatan, khususnya
penggunaan, pemanfaatan,
penghapusan, dan pemindahtanganan.
Terkahir, dipaparkan mengenai
peraturan dan kebijakan baru yang ada
dalam pengelolaan barang milik negara.

Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup
Siklus
Siklus Pengelolaan
Pengelolaan
Pengaturan
Pengaturan baru
baru

STANDAR & SISTEM AKUNTANSI

51
1

Standar Akuntansi
Input
Dokumen
Sumber
Transaksi

Process
Proses Akuntansi
- Analisis Transaksi
- Jurnal / Entries
- Posting

Output
Lap. Keuangan
- LRA
- Neraca
- LAK
- CaLK

- Relevan
- Andal

- Dpt dibandingkan

- Dpt dipahami

SISTEM AKUNTANSI

Formulasi
Prosedur
Transaksi

Bagan
Akun
Standar

Pengaturan
Kelembagaan

Hardware
Dan
Software

Personil
3
Terampil

UU NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA


UU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA

Unifikasi peraturan pengelolaan BMN yang telah ada sebelumnya,


Pengaturan hal-hal yang belum diatur sebelumnya,
Menampung kebutuhan dalam praktek, dan
Pemberian landasan hukum yang lebih kuat

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG


PENGELOLAAN BMN/D
Permenkeu No. 96/2007 tentang TataCara Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan
BMN
Permenkeu No. 97/2007 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi BMN
Permenkeu No. 120/2007 tentang Penatausahaan BMN
Permenkeu No. 179/2009 tentang Penilaian BMN
Permenkeu No. 29/2009 tentang Penggolongan dan

L
A
T
A
R
B
E
L
A
K
A
N
G

Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib mengelola


dan menatausahakan BMN/D yang berada dalam penguasaannya
dengan sebaik-baiknya.
BMN/D yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan
negara/daerah tidak dapat dipindahtangankan.
Penjualan BMN/D dilakukan dengan cara lelang, kecuali dalam hal-hal
tertentu yang diatur dengan peraturan pemerintah.
BMN/D yang berupa tanah yang dikuasai Pemerintah Pusat/Daerah
harus disertifikatkan atas nama Pemerintah RI/Pemda yang
bersangkutan.
Bangunan milik negara/daerah harus dilengkapi dengan bukti status
kepemilikan dan ditatausahakan secara tertib.
BMN/D dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai
pembayaran atas tagihan kepada Pemerintah Pusat/Daerah.
BMN/D dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk
mendapatkan pinjaman.
Pihak mana pun dilarang melakukan penyitaan terhadap :
barang bergerak milik negara/daerah baik yang berada pada
instansi Pemerintah maupun pada pihak ketiga;
barang tidak bergerak dan hak kebendaan lainnya milik
negara/daerah;

K
O
N
S
E
P
SI
D
A
S
A
R

ASAL PEROLEHAN
Jenis belanja:
- Belanja barang (52)
- Belanja modal (53)
- Belanja hibah (56)
- Bantuan sosial (57)
- Belanja Lain-lain (58)

APBN
Peroleha
n Lain
yang sah

Hibah/sumbangan
Perjanjian/kontrak
Peraturan perundangundangan
Putusan pengadilan

Termasuk :
Dana
Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan;
Bagian Anggaran
Pembiayaan dan
Perhitungan
(999.08)
BLU

PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
Penggunaan Pemindahtangan
Pemanfaatan
an
- Sewa
- Penjualan
- Pinjam pakai
- Hibah
- KSP
- Tukar-menukar
- BGS/BSG
- PMP
Penghapusan
Slide 6

RUANG
LINGKUP

BMN
PERTANGGUNGJAWABA
N
Aset Lancar
Persediaan
Aset Tetap
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Aset Lain-lain
Aset Tidak Berwujud

UU No. 17 / 2003 : KEKUASAAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA


PRESIDEN:

DIKUASAKAN

MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN

PENGELOLA
PENGELOLA FISKAL&
FISKAL& WK.
WK. PEM.
PEM.
DL.
KEKY.
NEG
YG
DIPISAHKAN
DL. KEKY. NEG YG DIPISAHKAN

PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLA. KEU. NEG
( PSL. 6 )

DISERAHKAN

GUB/BUPT/WALKOTA

MENTERI/PIMP.LBG
MENTERI/PIMP.LBG

KEPL. PEMR. DRH


UTK MENGELOLA KEU DAERAH &
WK PEMDA ATAS KEKAYAAN
DAERAH YG DIPISAHKAN

SELAKU
SELAKU PENGGUNA
PENGGUNA
ANGGARAN/BARANG
ANGGARAN/BARANG

UU
UU No.
No. 1
1/
/ 2004
2004 :: PEJABAT
PEJABAT PERBENDAHARAAN
PERBENDAHARAAN DAN
DAN PENGELOLAAN
PENGELOLAAN BMN/D
BMN/D
PEMERINTAH PUSAT
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
BEND
UMUM
BEND UMUM NEGARA
NEGARA ::
(MENETAPKAN
(MENETAPKAN KEBIJ
KEBIJ &
&
PEDOMAN
PENGELOLA
BMN)
PEDOMAN PENGELOLA BMN)

MENTERI/PIMP
MENTERI/PIMP LMBG
LMBG
PENGGUNA
BARANG
PENGGUNA BARANG PADA
PADA
KEMENTERIAN/LMBG
KEMENTERIAN/LMBG
PUSAT.
PUSAT.

PEMERINTAH DAERAH
GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

MENETAPKAN PJBT PENGELOLA BMD (PS


5)
MENETAPKAN KEBIJKN PENGELOLA BMD
(Ps 43)

PP
PP No.
No. 6
6/
/ 2006
2006 :: PEJABAT
PEJABAT PENGELOLAAN
PENGELOLAAN BMN/D
BMN/D
MENTERI
MENTERI KEUANGAN
KEUANGAN
SELAKU
BUN
SELAKU BUN ADALAH
ADALAH
PENGELOLA
PENGELOLA BMN
BMN
(PS
4)
(PS 4)

MENTERI
MENTERI // PIMP.
PIMP. LBG
LBG
SELAKU
PIMPINAN
SELAKU PIMPINAN
KMNTRN
KMNTRN // LMBG
LMBG ADALAH
ADALAH
PENGGUNA
BARANG
PENGGUNA BARANG (PS
(PS 6)
6)
KEPALA
KEPALA KANTOR
KANTOR
ADALAH
ADALAH KUASA
KUASA PENGGUNA
PENGGUNA
BMN
DI
LINGKUNGNNYA
BMN DI LINGKUNGNNYA
(PS
(PS 7)
7)

GUB./BUPT/WALIKOTA
PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN BMD (PS 5)

SEKRETARIS DAERAH
ADALAH PENGELOLA
BMD (PS 5)

KASATKER
PERANGKAT DAERAH
ADALAH PENGGUNA
BMD (PS 8)7

SIKLUS PENGELOLAAN BMN


SIKLUS
REGULER
Penggunaan
Pembinaan,
Pengawasan dan
Pengendalian
Pengamanan
dan
Pemeliharaan
Penatausahaan
Penghapusan
SIKLUS
INSIDENTIL
Pemanfaatan
Pemindahtangan
an
Penilaian
Pemusnahan

PERENCANAAN &
PENGANGGARAN
PENGADAAN

UTAMA

IKUTAN
LELANG
TGR(PIUTANG)
8

Pengguna membuat &


menyampaikan
kepada Pengelola

SIKLUS PENGELOLAAN
BMN/D

o Perencanaan
Kebutuhan
o Penganggar
an

o Pengamanan &
Pemeliharaan;
o Pembinaan,
Pengawasan &
Pengendalian
o Penatausahaan;

Pendaftaran

REGULER:

INSIDENTIL:
o Pemanfaatan
Sewa
Pinjam Pakai
KSP
BGS/BSG
o Penilaian

BMN/D

PEMUSNAHAN

PEMINDAHTANGANAN

PENGHAPUSAN
(ADMINISTRASI)

o PENJUALAN
o HIBAH
o TUKAR
MENUKAR
o PMN

LELANG
TGR(PIUTANG)

51
1

Penggunaan BMN
Penetapan
Penetapanstatus
status
Penggunaan
Penggunaansementara
sementara
Alih
Alihstatus
statuspengunaan
pengunaan
Dioperasionalkan
Dioperasionalkanpihak
pihaklain
lain

PENGGUNA

PENGELOLA

Penggunaan BMN sebatas untuk

penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L


yang bersangkutan;
Tanah dan/atau bangunan yang tidak

digunakan oleh Pengguna untuk


penyelenggaraan tupoksi wajib
diserahkan kepada Pengelola.
Pengelola mengatur penggunaan aset

yang berlebih di Pengguna untuk dialihkan


status penggunaannya kepada Pengguna
lainnya.

1.Tanah/bangunan.
BMN yang telah ditetapkan status
2.Selain
penggunaannya pada Pengguna, dapat
tanah/bangunan:
digunakan sementara oleh Pengguna lain
. Memiliki bukti
dalam jangka waktu tertentu tanpa harus
kepemilikan, atau
. Perolehannya >
mengubah status penggunaannya setelah
Rp25jt.
mendapatkan persetujuan Pengelola.
3.BMN yg dari awal
Dalam hal BMN berupa bangunan
pengadaan untuk
di atas
tanah pihak lain, usulan
PMPP pada
atau hibah.
Catatan: BMN untuk alutsista
TNI & Polri tidakdibangun
memerlukan
penetapan
penetapan status penggunaannya harus
status penggunaan

Selain
Tanah/bangunan:
Tidak memiliki
bukti
kepemilikan;
atau
Perolehannya
Rp25jt

51
1

51
1

51
1

51
1

Pemanfaatan BMN
PENGGUNA
Sewa
Sewa
Pinjam
PinjamPakai
Pakai

Sebagian T/B
Selain T/B

PENGELOLA
Tanah/banguna
n.

dengan persetujuan
Pengelola Barang

Kerjasama
KerjasamaPemanfaatan
Pemanfaatan
BGS
BGS/ /BSG
BSG

Pemanfataan dilaksanakan dalam rangka kegiatan diluar tugas pokok dan

fungsi Kementerian/Lembaga selaku Pengguna Barang.


Tanah dan/atau bangunan pada pengguna barang yang seluruhnya akan

dimanfaatkan harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengelola Barang.


Seluruh penerimaan dalam rangka pemanfaatan BMN merupakan

penerimaan negara dan disetorkan ke Kas Negara

51
1

Sewa BMN

pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima
imbalan uang tunai.
Jangka waktu sewa paling lama 5
Optimalisasi BMN yg
Optimalis
(tahun) dan dapat diperpanjang.
belum/
tidak
asi
Pembayaran uang sewa dilakukan
dipergunakan dalam
sekaligus
paling
lambat
saat
pelaksanaan tupoksi
penandatanganan kontrak.
Menunjang pelaksanaan
Penyewa hanya dapat mengubah
Penunjan
tupoksi K/L
bentuk tanpa mengubah kontruksi,
g
dan
bagian
yang
ditambahkan
Pengaman Mencegah penggunaan
menjadi BMN.
oleh pihak lain secara
an
tidak sah.
Penyewa BUMN/D, perorangan dan
Stb = (3,33% x Lt x Nilai tanah) +(6,64%
= 6,64% x Hp
badan hukumSp
lainnya.
x Lb x Hs x Nsb)
x Nsp)

Stb =Sewa tanah & bangunan


Penyusutan
St = Sewa tanah (Rp/tahun)
bangunan permanen =
Lt =Luas tanah (m2) terendah NJOP
/tahun
Lb =
Luas lantai Bangunan
Hs =Harga satuan bangunan standar keadaan bangunan semi permanen
% /tahun
baru
bangunan darurat
=
Nsb = Nilai sisa bangunan
/tahun
Sp =
Sewa Prasarana Bangunan
pekerjaan halaman
=
Hp =
Harga prasarana Bangunan dalam
/tahun

2%
=

10 %
5%

51
1

51
1

Pinjam Pakai BMN

penyerahan penggunaan BMN antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah


Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah
jangka waktu berakhir, BMN diserahkan kembali kepada Pemerintah Pusat.
Jangka

Optimalis
asi

Penunjan
g

Optimalisasi BMN yg
belum/ tidak
dipergunakan dalam
pelaksanaan tupoksi
Menunjang
penyelenggaran
pemerintah daerah

waktu pinjam pakai paling


lama
2
(tahun)
dan
dapat
diperpanjang.
Dalam
hal
akan
diperpanjang,
permintaan perpanjangan diajukan
paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum
jangka waktu berakhir.
Peminjam : Pemerintah Daerah
Tanah dan/atau bangunan yang
dipinjam
pakaikan,
harus
dipergunakan sesuai perjanjian dan
tidak diperkenankan untuk diubah
bentuk bangunan.
Pemeliharaan dan biaya yang timbul
selama masa pinjam pakai,menjadi
tanggungjawab peminjam.
Setelah masa pinjam pakai berakhir,
peminjam
harus
mengembalikan
Barang Milik Negara yang dipinjam

51
1

Kerjasama Pemanfaatan BMN

pendayagunaan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan
lainnya.
Optimalis
asi
PNBP
Pengaman
an

Optimalisasi BMN yg
belum/ tidak
dipergunakan dalam
pelaksanaan tupoksi
Meningkatkan
penerimaan negara
Mencegah penggunaan
tanpa didasarkan pada
ketentuan yang berlaku.

KSP tidak mengubah status BMN.


Sarana dan prasarana yang menjadi

Kontribusi tetap.
Pembagian keuntungan

hasil pendapatan KSP.

bagian dari pelaksanaan KSP adalah


BMN sejak pengadaannya.
Jangka waktu KSP paling lama 30
tahun dan dapat diperpanjang.
Mitra : BUMN/D dan badan hukum
lainnya.
Mitra KSP ditentukan melalui tender,
kecuali BMN yang bersifat khusus.
Seluruh biaya yang timbul dalam
tahap persiapan dan pelaksanaan
KSP menjadi beban Mitra KSP.
IMB harus atas nama Pemerintah RI.

51
1

51
1

BGS/BSG BMN

BGS : pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak lain dengan mendirikan
bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan
oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan
selanjutnya diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka
waktu berakhir.

BSG :
pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh pihak lain dengan
mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian
diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunakan oleh
pihak lain tersebut dalam jangka yang
telah disepakati.
Selama
masa
pengoperasian
Fungsi
Dilakukan untuk
BGS/BSG, Pengguna barang harus
Pelayana
menyediakan bangunan
dapat menggunakan langsung objek
n
.
dan fasilitasnya dalam
BGS/BSG untuk menyelenggarakan
rangka tupoksi K/L,
tugas pokok dan fungsinya paling
yang dana
sedikit 10% dari luas objek BGS/BSG;
pembangunannya tidak
Jangka waktu BGS/BSG paling lama
tersedia
dalam APBN
Kewajiban Mitra
BGS/BSG:
30 tahun ;
Membayar kontribusi ke Rekening
Pemilihan mitra BGS/BSG dilakukan
Kas Umum Negara;
melalui
tender
dengan
peserta
Tidak menjaminkan, menggadaikan
sekurang-kurangnya 5 (lima) peserta;
dan/atau memindahtangankan objek
IMB harus atas nama Pemerintah RI.
BGS/BSG;
Memelihara objek BGS/BSG.

51
1

Slide 22

Surat Menteri Keuangan No. S420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011


PRINSIP DASAR
NON TUSI

PP JENIS DAN
TARIF PNBP

PP 6/2006

TUSI

Pemanfaatan aset yang tidak


terkait atau tidak dalam rangka
Pemanfaatan aset dalam rangka
mendukung pelaksanaan tupoksi
kelancaran tupoksi seperti
antara lain pemanfaatan gedung
pemanfaatan gedung asrama
untuk kegiatan pernikahan dan
untuk kegiatan diklat
sejenisnya
Pemanfaatan aset dalam rangka
kelancaran tupoksi, tetapi dalam
pelaksanaan kegiatannya tidak
terdapat peran atau tidak
melibatkan
Tindak Lanjut: Kementerian/Lembaga diminta
untuk:kuasa pengguna
barang

Menginventarisir jenis PNBP yang terkait dengan pemanfaatan BMN


dalam usulan revisi RPP/PP tentang jenis dan tarif atas jenis PNBP
yang berlaku pada K/L,
Mengusulkan pengaturan jenis dan tarif PNBP dimaksud sesuai PP
No. 6/2006

51
1

Pemindahtanganan BMN

pengalihan kepemilikan barang milik negara sebagai tindak lanjut dari


penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan
sebagai modal pemerintah
PENGELOLA
PENGGUNA
Penjualan
Penjualan

Sebagian T/B
Selain T/B

Hibah
Hibah

dengan persetujuan
Pengelola Barang

Tukar
TukarMenukar
Menukar
Penyertaan
PenyertaanModal
Modal

Ijin DPR

BMN

Tanah/banguna
n.

BMD

T/B

seluruh

seluruh

Non T/B

> Rp100
m

> s/d Rp 5
m

tidak perlu mendapat persetujuan DPR :.


sudah tidak sesuai dengan tata ruang
wilayah atau penataan kota;
harus dihapuskan karena anggaran
untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen
penganggaran;
diperuntukkan bagi pegawai negeri;
diperuntukkan bagi kepentingan umum;
dikuasai negara berdasarkan keputusan
pengadilan yang incracht dan/atau
berdasarkan ketentuan
perundangundangan, yang jika status
kepemilikannya dipertahankan tidak

PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN

JENIS

Untuk BMN
Tanah &
bangunan

Selain tanah
& bangunan

Untuk BMD
Tanah &
bangunan

Selain tanah
& bangunan

NILAI

Tdk Ada
batasan
nilai

PERSET
U-JUAN

DPR

> Rp. 100


M

Tidak Ada
Batasan
Nilai
> Rp 5 M

DPRD

TIDAK PERLU
PERSETUJUAN
DPR / DPRD
1. Tdk sesuai dgn
tataruang
wilayah atau
penataan kota
2. Anggaran
untuk
bangunan
pengganti
sudah
disediakan
3. Untuk PNS
4. Untuk
kepentingan
umum
5. Dikuasai
negara krn
ptsan
pengadilan /
Inkracht, UU,
yg jika
dipertahankan
tdk layak

PERSETUJUAN YANG
DIPERLUKAN
PERSETUJUA
N

JENIS

NILAI

BMN
Tanah &
banguna
n

>10M

Pengelola dgn
acc Presiden

10M

Pengelola
Barang

BMD
Tanah &
banguna
n

----

Pengelola
Barang dgn
acc
gub/bupati/
walikota

BMN
Selain
tanah &
banguna
n

10M

Pengelola
Barang

>10M

Pengelola
Barang dgn
acc Presiden

BMD
Selain
tanah &
banguna
n

5M

Pengelola
Barang dgn
acc
gub/bupati/
24
walikota

51
1

Penjualan BMN

pengalihan kepemilikan BMN kepada pihak lain dengan menerima penggantian


dalam bentuk uang.
PENGELOLA
PENGGUNA
Optimalis
Optimalisasi BMN yang
Bangunan harus
Tanah/
asi
berlebih/idle
dihapuskan karena
Ekonomis
Legalitas

Secara ekonomis lebih


menguntungkan bagi
negara
Pelaksanaan ketentuan
peraturan perundangundangan.

Apabila tidak laku dilelang, maka

dilakukan
pemindahtanganan
bentuk lain.
Apabila
tidak
dapat
dipindahtangankan dlm bentuk lain,
maka
dimusnahkan
setelah
mendapatkan
persetujuan
Pengelola.
Penjualan
kendaraan
dinas
operasional

bangun
anggaran bangunan
an
pengganti telah
dengan
tersedia;
persetujua
Penjualan tanah/
n
bangunan rumah negara
gol. III
Pengelola
Tidak
Selain mengganggu
tanah/bangunan
tupoksi K/L.
Dilaksanakan dengan lelang, kecuali

BMN yang bersifat khusus, yaitu:


Rumah negara gol. III;
Kendaraan dinas pejabat negara.
BMN lainnya, ditetapkan lebih lanjut
oleh Pengelola berdasarkan
pertimbangan Pengguna & instansi
teknis terkait, yaitu:
Tanah/bangunan yg akan digunakan
utk kepentingan umum;
Jika dilelang akan merusak tata
niaga;

51
1

Tukar Menukar BMN

pengalihan kepemilikan BMN yang dilakukan antara pemerintah pusat dengan


pemerintah daerah atau dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam
bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.
PENGELOLA
PENGGUNA
Optimalis
asi
Ekonomis
Legalitas

Optimalisasi BMN yang


berlebih/idle
Secara ekonomis lebih
menguntungkan bagi
negara
Pelaksanaan ketentuan
peraturan perundangundangan.

Penggantian utama: tanah atau


tanah dan bangunan;
Nilai barang pengganti BMN
Catatan:
Apabila nilai barang pengganti <
BMN, mitra wajib menyetor
selisihnya ke KUN.

Tanah/Bangunan pada
Pengguna Barang
namun tidak sesuai
dengan tata ruang
wilayah/kota
Selain tanah/bangunan
dengan persetujuan
Pengelola

Tanah/
bangun
an

Tukar-menukar BMN dilakukan dalam

hal:
Tidak sesuai tata ruang wilayah/kota;
Belum dimanfaatkan secara optimal;
Penyatuan
BMN
yang
lokasinya
terpencar;
Pelaksanaan
renstra
pemerintah/negara; atau
ketinggalan teknologi
Mitra : BUMN/D, Pemda, perorangan,
dan badan hukum lainnya.
Mitra ditentukan melalui tender dgn
minimal 5 (lima) peminat, kecuali

51
1

Hibah BMN

pengalihan kepemilikan BMN dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah


atau kepada pihak lain tanpa memperoleh penggantian.
PENGELOLA
PENGGUNA
Non Profit
Oriented

Tanah/Bangunan yg
dari awal
pengadaannya utk
dihibahkan;
Sebagian tanah
/bangunan
dengan
Selainpersetujuan
tanah/bangunan
Pengelola

Tanah/
bangun
an

Untuk kepentingan sosial,


keagamaan, dan
kemanusiaan
Menunjang
Penunjan
penyelenggaraan
g
pemerintahan daerah
BMN yang dapat dihibahkan:
Dari awal pengadaan untuk dihibahkan;
Bukan barang rahasia negara;
BMN harus digunakan
Bukan barang yang menguasai hajat
sebagaimana fungsinya pada saat
hidup orang banyak;
dihibahkan, dan tidak boleh
Barang idle;
dimanfaatkan oleh dan/atau
Berdasarkan keputusan pengadilan atau
dipindahtangankan kepada pihak
ketentuan
perundang-undangan
lain
ditentukan untuk dihibahkan;
Penerima Hibah :
Untuk pembangunan fasilitas umum
Pemda
sesuai ketentuan perundang-undangan,
Lembaga sosial keagamaan dan
fasilitas sosial dan keagamaan.
kemanusiaan

51
1

Penyertaan Modal

pengalihan kepemilikan BMN dari semula kekayaan negara yang tidak dipisahkan
menjadi kekayaan negara yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai
modal/saham negara pada BUMN, BUMD, atau Badan Hukum lain yang dimiliki
Negara/Daerah.
PENGELOLA
PENGGUNA
Pendiria
Pendiria
n
n

Optimali
Optimali
-sasi
-sasi
BMN
BMN

PenyelaPenyelamatan
matan
perekon
perekon
o-mian
o-mian
nasional
nasional

PMN
PMN

PengemPengembangan
bangan
usaha
usaha

PeningPeningkatan
katan
kinerja/
kinerja/
perbaika
perbaika
n
n
struktur
struktur
permoda
permoda
lan
lan

Tanah/Bangunan yg
dari awal
pengadaannya utk
PMPP (dokumen
penganggaran);
Selain tanah/bangunan
dengan persetujuan
Pengelola

Tanah/
bangun
an

BMN yg dari awal pengadaan untuk

PMPP, diajukan kepada Pengelola


Barang max. 6 bulan setelah
penetapan status penggunaan, dan
apabila terlambat akan dikenakan
sewa.
Penyertaan ditetapkan dengan PP.
Pengajuan RPP PMPP kepada Presiden
dilakukan Pengelola Barang.
Semua
biaya
pelaksanaan
penyertaan
dibebankan
pada

Penghapusan adalah tindakan menghapus catatan barang milik negara


dari:
Daftar Barang Pengguna oleh pengguna barang
Daftar Barang Milik Negara oleh pengelola barang
dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang.

SYARAT

Tanah/Bangunan
Rusak berat karena bencana
alam/force majeure
Tidak sesuai RUTR

Penyatuan lokasi dalam rangka


efisiensi;

J E N
IS
Rencana strategis pertahanan.

Rusak, terkena modernisasi,


kadaluarsa,terkikis, aus,
susut,dll
Lebih menguntungkan bila
dihapus
Hilang/Kekurangan
Perbendaharaan/ kematian
hewan atau tanaman.
DBP/KP

DBMN

Penyerahan kepada Pengelola

Alih Status

Pemindahtanganan

Putusan Pengadilan

Pemusnahan

BMN

Tidak memenuhi kebutuhan


organisasi;

Selain Tanah/Bangunan

PENGAHPUSAN

DEFINISI

Pemusnahan BMN
ALASAN
Tidak dapat digunakan/dimanfaatkan/
dipindahtangankan;
Alasan lain sesuai undang-undang.
CARA
Dibakar, dihancurkan, ditimbun;
Ditenggelamkan ke laut, sesuai undang-undang
PELAKSANAAN
PENGGUNA
Sebagian T/B
Selain T/B
dengan persetujuan
Pengelola Barang

PENGELOLA
Tanah/banguna
n.

PENGAMANAN BARANG MILIK


NEGARA
Pengelola
Barang
Pengguna
Barang
Kuasa
Pengguna
Barang

PENGAMANAN

FISIK

ADMINISTR
ASI

HUKUM

Atas nama

Penyimpanan

BMN/D Tanah

Pemerintah RI / Pemda

Pengelola Barang

BMN/D Bangunan

Pemerintah RI / Pemda

Pengelola Barang

BMN Selain tanah/bangunan

Pengguna Barang

Pengguna Barang

BMD Selain tanah/bangunan

Pemerintah Daerah

Pengelola Barang

Sertifikasi

Penertiban Barang Milik Negara


186/PMK.06/20

Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala BPN09


No.
tentang
24/2009
Pensertipikatan BMN berupa Tanah
Memberikan kepastian hukum
BMN atas tanah harus
Memberikan perlindungan hukum kepada
disertifikatkan atas nama
pemegang hak atas tanah
Pemerintah RI cq.
Melaksanakan tertib administrasi BMN
Kementerian
berupa tanah
Negara/Lembaga (K/L)
Mengamankan BMN berupa tanah
yang menguasai/
menggunakan BMN.
Inventarisasi &
Pengajuananggara
identifikasi
n
Menyelesaikan

K/L Pelaporan
masalah
Usulan penetapan
penguasaan/persertifik
status penggunaan
atan
Mengajukan
permohonan sertifikasi

BPN

KEMENT
32
ERIAN Slide7

51
1

Penatausahaan BMN

rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan


BMN/D sesuai dengan ketentuan yang berlaku
DJKN

Pembukuan
Pembukuan
Inventarisasi
Inventarisasi

Ditjen
PBN

UAPB

UAPA

UAPPBE1

UAPPAE1

Pelaporan
Pelaporan
Dokumen
Dokumen

UAPPBW

UAKPB

Kanwil
DJKN

Kanwil
Ditjen
PBN

UAPPAW

KPKNL

KPPN

UAKPA

51
1

Pengaturan Baru
Sesi ini menceritakan
peraturan dan kebijakan
terbaru yang ada dalam
pengelolaan BMN. Presentasi
ini menyajikan kebijakan
pengaturan mengenai
pengelolaan rumah negara,
tindak lanjut hasil
inventarisasi dan penertiban
BMN, dan pengelolaan BMN
eks Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan.

Tindak
TindakLanjut
Lanjut
Penertiban
Penertiban

Dekonsentrasi/TP
Dekonsentrasi/TP

TINDAK LANJUT
HASIL PENERTIBAN BMN PADA K/L
(271/KMK.06/2011)

DJK
N

Tindak lanjut hasil penertiban BMN harus telah selesai dilaksanakan paling
lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkannya KMK
1)

Barang yang tidak ditemukan.

2)

BMN dalam kondisi rusak berat namun masih tercatat dalam daftar
BMN.

3)

BMN berupa tanah yang berada dalam penguasaan K/L namun belum
bersertipikat atas nama K/L.

4)

BMN berupa tanah yang berada dalam penguasaan K/L namun tidak
didukung dengan dokumen kepemilikan.

5)

BMN dikuasai oleh Pihak Lain.

6)

BMN dalam sengketa.

7)

BMN dimanfaatkan Pihak Lain dengan kompensasi tetapi tidak sesuai


ketentuan.

8)

BMN dimanfaatkan oleh Pihak Lain tanpa kompensasi.

9)

Gedung berdiri di atas tanah Pihak Lain atas dasar kontrak dan masa
kontrak telah habis.

Slide 35

DJK
N

Punya
dokumen
kepemilikan
?

Tidak

Ya

Barang yang tidak


ditemukan
(BMN berupa tanah)

PB/KPB membentuk Tim Internal untuk mencari BMN


tersebut dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti
BPN, Kecamatan, Kelurahan/Desa, dll, s.d. ditemukannya
BMN tersebut
Ditemukan
?
Tidak
Ya

Ada
masalah
hukum ?
seles
ai

Tidak
Ya

Selesaikan
sesuai
keputusan
ini

> 30
tahun ?
Tida
k
Ya

Mencari
historis

Tim Internal melakukan verifikasi atas BMN


yang tidak ditemukan serta ada tidaknya
kesalahan PB/KPB yang mengakibatkan
seles
tidak ditemukannya BMN tersebut. Apakah
ai
ada indikasi kesalahan?
Pengguna Barang mengajukan
Tidak
permohonan penghapusan BMN
kepada Pengelola Barang dengan
Ya
melampirkan BA-04 dan BA-05
Dilakukan proses TGR sesuai ketentuan. Setelah
proses penetapan TGR selesai, Pengguna Barang
mengajukan permohonan persetujuan penghapusan
BMN kepada Pengelola Barang dan melaporkan
adanya tagihan TGR ke unit yang menangani
keuangan pada K/L
Slide 36

DJK
N

Punya
dokumen
kepemilikan
?
Tdk
Ya

Perolehan
sebelum 31
Des 2004 ?
Ya
Tidak

> 25 juta
?

Barang yang tidak


ditemukan
(BMN selain tanah)
> 50 juta
?

Ya
Tida
k

Pengguna Barang mengajukan


Tidak
seles
permohonan persetujuan penghapusan
ai
BMN kepada Pengelola Barang dengan
Ya
melampirkan BA-04 dan BA-05
Membentuk Tim Internal untuk melakukan verifikasi atas BMN
yang tidak ditemukan serta ada tidaknya kesalahan yang
mengakibatkan tidak ditemukannya BMN tersebut. Apakah ada
indikasi kesalahan?
Pengguna Barang mengajukan permohonan persetujuan
Tida
penghapusan BMN kepada Pengelola Barang dengan
k
melampirkan BA-04 dan BA-05
Ya
Dilakukan proses TGR sesuai ketentuan. Setelah proses
penetapan TGR selesai, Pengguna Barang mengajukan
seles
permohonan persetujuan penghapusan BMN kepada
ai
Pengelola Barang dan melaporkan adanya tagihan TGR ke
unit yang menangani keuangan pada K/L
Slide 37
Slide 37

DJK
N

BMN dalam kondisi rusak berat namun


masih tercatat dalam daftar BMN
Terhadap BMN yang berada dalam kondisi rusak
berat namun masih tercatat dalam daftar BMN,
Pengguna Barang mengajukan usulan
penghapusan kepada Pengelola Barang
berdasarkan berita acara hasil penertiban BMN,
data barang dengan disertai surat pernyataan
dari Pengguna Barang/ Kuasa Penguna Barang
bahwa BMN dalam kondisi rusak berat dan tidak
dapat dipindahtangankan/dimanfaatkan.

Slide 38

DJK
N

Existing ?

Barang yang tidak ditemukan


(Koreksi Akuntansi)

Ada

Catat

Tidak
Ada

Dikuasai ?
Ya

penghapusan (301)
pada SIMAK-BMN

Pindah ke catatan
manual

Tida
k

Rusak
Berat ?

Ya

Proses
administras
i

Sengketa
?

Tida
k

Koreksi
SIMAK

Tida
k

Y
a
Disclose pada
Catatan

Atas Laporan Keuangan


dan Catatan Atas
Laporan BMN

selesai

Slide 39

DJK
N

Punya
dokumen
kepemilikan
?
Ya

BMN dalam
penguasaan K/L
(BMN berupa tanah)

Tidak

3
4

Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang
Ada dokumen
bertanggung jawab menjaga
awal ?
dan mengamankan BMN dari
penggunaan dan/atau
Ya
Atas nama
pemanfaatan oleh pihak
K/L ?
yang tidak berhak, antara
lain dengan memasang
Tidak
Ya
papan plang tanah milik
negara, memagar,
Tidak
menitipkan melalui surat
Proses
aset dimaksud kepada
sertifikasi
aparat setempat (lurah dan
camat).
mengupayakan untuk memperoleh dokumen awal untuk
pengurusan bukti kepemilikan (seperti riwayat tanah dan
selesa
surat pernyataan tanah tidak sengketa) dengan
i
berkoordinasi pihak-pihak terkait, misalnya Pejabat
Pemerintahan Desa, Kecamatan, atau pihak terkait
lainnya
Slide 40

Sengketa ?

DJK
N

Tidak

BMN dikuasai oleh


Pihak Lain
melakukan pendekatan secara persuasif melalui

musyawarah dengan Pihak lain yang menguasai


BMN baik dilakukan sendiri maupun dengan
Ya
mediasi aparat pemerintah yang terkait.
upaya hukum dengan melibatkan Pengelola Barang
Berhasi
untuk meng-ajukan gugatan perdata ke Pengadilan
l
setempat atau penyelesai-an arbitrase yang
Tdk
ditindak lanjuti dengan upaya pengosongan.
melakukan upaya hukum:
memblokir tanah ke Kantor Pertanahan/Lurah/Camat setempat,
guna menghindari adanya pengalihan atas tanah;
mengajukan permohonan penetapan pengosongan dari
pengadilan setempat atas BMN tersebut yang ditindak lanjuti
dengan upaya pengosongan;
melakukan upaya hukum perdata ke pengadilan dengan
gugatan/intervensi;
pelaporan ke pihak kepolisian/kejaksaan/ KPK, dalam hal diindikasikan adanya
tindak pidana
Jika putusan pengadilan yang
Setelah berhasil menguasai
berkekuatan hukum tetap dan tidak
kembali BMN tersebut
ada upaya hukum lainnya (PK)
secara fisik, Pengguna
seles
mengakibatkan beralihnya status
Barang bertanggung jawab
ai
kepemilikan BMN, maka segera
untuk menjaga dan
ditindaklanjuti dengan penghapusan
mengamankan BMN.
BMN.
Slide 41

DJK
N

BMN dalam sengketa


BMN menjadi obyek
sengketa dalam perkara
perdata
Dalam hal PB/KPB menjadi pihak,
agar penanganan perkara lebih
hati-hati dgn mengajukan bukti yg
kuat, & melakukan upaya hukum
hingga peninjauan kembali.
Dalam hal PB/KPB tidak menjadi
pihak, agar PB/KPB melakukan
intervensi atas perkara yang ada.

Dalam hal PB/KPB yg menjadi pihak


& perkara telah putus dgn PB/KPB
sbg pihak yang kalah, PB/KPB dpt
meminta permohonan agar
Pengelola Barang mengajukan
gugatan perlawanan atas putusan
dimaksud.
Dalam hal PB/KPB menjadi pihak &
perkara telah berkekuatan hukum
tetap (sampai upaya PK) dgn
putusan mengalahkan PB/KPB ,
putusan dimaksud segera
ditindaklanjuti dengan pelaksanaan
penghapusan BMN.

BMN menjadi obyek


sengketa dalam perkara
pidana
Menyediakan bukti-bukti yang
kuat maupun saksi ahli yang
menguatkan kepemilikan negara
atas BMN, dengan kerja sama
yang baik antara PB/KPB dengan
aparat penegak hukum yang
menangani pidana.
Memonitor dengan cermat
perkara pidana terkait BMN
sampai putusan berkekuatan
hukum tetap

Slide 42

DJK
N

Ada
Kompensasi ?

BMN dimanfaatkan
Pihak Lain

Ada
Tidak

Ditinjau ulang dan dilakukan


audit oleh aparat pengawas
fungsional
Pemanfaatan BMN oleh Pemda
atau BMN yang dioperasikan
Pihak Lain dalam rangka
menjalankan tupoksi K/L ?
Tidak perlu
Ya
kompensa
si
Tidak

7
8

Prosedur sesuai
ketentuan ?
Ya
Tidak

Review/audit oleh aparat pengawas


fungsional
Seluruh penerimaan negara yang
diperoleh dari pemanfaatan BMN
harus disetor kepada Kas Negara
sebagaimana hasil review/ audit
Sisa waktu Perjanjian wajib
disesuaikan dengan ketentuan dalam
waktu paling lambat 1 tahun.
Jika terdapat hak negara yang masih
terutang oleh pihak lain, seluruh hak
negara tersebut harus dibayar oleh
pihak lain tersebut.

pemanfaatan tersebut harus diproses dan dilaksanakan


sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

seles
ai
Slide 43

DJK
N

BMN berupa Gedung


dibangun di atas tanah Pihak Lain atas dasar kontrak telah habis
Dalam hal gedung dibangun di atas tanah pihak lain atas dasar kontrak
dan masa berlakunya kontrak habis dan tidak dapat diperpanjang lagi atau
tidak diperlukan perpanjangan kontrak karena gedung tidak diperlukan lagi
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Satker, maka diusulkan penghapusan
gedung sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

dibongkar tanpa persetujuan Menteri Keuangan

9
1
0

Terhadap gedung yang sudah terlanjur dibongkar sebelum adanya


ijin penghapusan/penjualan harus dilakukan review/audit oleh
aparat pengawas fungsional.
Rekomendasi aparat pengawas fungsional harus ditindaklanjuti oleh
Satker.
Dalam hal terdapat sisa bongkaran, maka dilakukan penilaian atas
bongkaran yang tersisa.
Diusulkan penghapusan/penjualan atas gedung sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
Slide 44
Slide 44

PENGELOLAAN BMN
EKS DANA DEKONSENTRASI/TUGAS PEMBANTUAN

2011
2010
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 125/PMK.06/2011
Tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara
Yang Berasal Dari Dana
Dekonsentrasi Dan Dana Tugas
Pembantuan Sebelum Tahun
Anggaran 2011
Penyelesaian pengelolaan BMN
DK/TP selambat-lambatnya
tanggal 31 Desember 2012

Peraturan Menteri Keuangan


Nomor 248/PMK.07/2010
Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 156/PMK.07/2007
Tentang Pedoman Pengelolaan
Dana Dekonsentrasi Dan Tugas
Pembantuan

45

RUANG LINGKUP PENGELOLAAN


BMN EKS DEKON/TP SEBELUM TAHUN 2011
(125/PMK.06/2011)

PENGGUNAAN
PENGGUNAAN

PENATAUSAHAAN
PENATAUSAHAAN

PENGELOLAAN
BMN DK/TP

PENGHAPUSAN
PENGHAPUSAN

PEMINDAHPEMINDAHTANGANAN
TANGANAN

2010

PENGGUNAAN

2010

Penetapan status penggunaan BMN DK/TP dilakukan oleh:


Pengelola barang;

Tanah dan bangunan;

Selain T/B yang memiliki bukti kepemilikan atau nilai


perolehan satuan di atas Rp 25jt
Pengguna barang Selain yang ditetapkan pengelola
barang

Penetapan status penggunaan dilakukan atas BMN DK/TP yang


sedang digunakan atau direncanakan untuk digunakan dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga.

Penetapan status penggunaan tidak perlu dilakukan atas BMN


DK/TP yang direncanakan untuk dilakukan Pemindahtanganan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2012 atau yang telah
diserahkan kepada pihak ketiga

2010

PEMINDAHTANGANAN
BMN DK/TP

HIBAH
1. dilakukan kepada Pemda
2. dilaksanakan oleh Pengguna
setelah mendapatkan
persetujuan Pengelola
3. Syarat:
a. tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tusi K/L;
b. telah ditatausahakan oleh
K/L;
c. digunakan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
d. keberadaan fisiknya jelas;
dan
e. dalam kondisi baik/layak

PENJUALAN

1. dilakukan kepada Pemda


2. dilaksanakan oleh Pengguna
setelah mendapatkan
persetujuan Pengelola
3. Syarat:
a. tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tusi K/L;
b. telah ditatausahakan oleh
K/L;
c. digunakan untuk
penyelenggaraan
pemerintahan daerah;
d. keberadaan fisiknya jelas;
dan
e. dalam kondisi baik/layak

PEMUSNAHAN
Pelaksanaan
ketentuan

pemusnahan

atas

BMN

DK/TP

dilakukan

2010
sesuai

PENGHAPUSAN

Penghapusan dilakukan dalam rangka:


Pemindahtanganan; atau
sebab-sebab lain yang secara normal dapat diperkirakan
wajar menjadi penyebab penghapusan;
Nilai BMN DK/TP yang dihapuskan sebesar nilai yang tercantum
dalam Daftar Barang dan/atau Laporan Barang.
Kebenaran materialitas atas sebab-sebab lain yang menjadi
alasan penghapusan tersebut menjadi tanggung jawab
Pengguna Barang.
Persetujuan Pengelola atas usulan penghapusan tidak
menghapus
kewajiban
hukum
Pengguna/Kuasa
Pengguna/pengurus barang/ penanggung jawab BMN tersebut
apabila terdapat pelanggaran hukum yang telah dilakukan
49

2011

PENGELOLAAN BMN
EKS DANA DEKONSENTRASI 2010
(248/PMK.07/2010)

Barang yang diperoleh dari Dana Dekonsentrasi merupakan


BMN
dicatat sebagai persediaan
harus ditatausahakan dalam SIMAK-BMN.
Persediaan diserahkan oleh Pengguna kepada
Pemerintahan Daerah c.q SKPD pelaksana tugas
Dekonsentrasi dengan BAST selambat-Iambatnya 6 (enam)
bulan setelah realisasi pengadaan barang.
Berdasarkan BAST, SKPD penerima wajib menatausahakan
dan melaporkan pada neraca Pemerintahan Daerah.
Pengguna barang melaporkan serah terima barang kepada
Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang c.q Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara dengan melampirkan BAST.
Dalam hal K/L tidak menyerahkan dalam jangka waktu 6
(enam) bulan sejak pengadaan atau SKPD tidak bersedia

2011

PENGELOLAAN BMN
EKS TUGAS PEMBANTUAN PASCA 2010
(248/PMK.07/2010)

Barang yang diperoleh dari dana Tugas Pembantuan merupakan BMN.


selain yang berasal dari kegiatan fisik lain aset tetap.
yang berasal dari kegiatan fisik lain dan yang berasal dari dana
penunjang persediaan.
harus ditatausahakan dalam SIMAK-BMN oleh SKPD pelaksana TP.
Aset Tetap dihibahkan oleh Pengguna kepada Pemda c.q SKPD pelaksana TP
sepanjang :
pihak K/L bermaksud menyerahkan yang dituangkan dalam Surat
Pernyataan Kesediaan Menghibahkan yang diterbitkan sebelum
disampaikannya surat Keputusan Menteri K/L tentang penugasan atas
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di daerah; dan
Pemerintah Daerah menyatakan kesediaannya untuk menerima aset
tetap dimaksud yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Kesediaan
Menerima Hibah.
Pelaksanaan Hibah Aset Tetap dilakukan sesuai dengan ketentuan hibah BMN
sebagaimana diatur dalam PMK 96/2007.
Permohonan persetujuan hibah kepada Menteri Keuangan c.q. DJKN harus
diajukan selambat-Iambatnya 6 bulan setelah realisasi pengadaan barang.
Pengguna barang melaporkan pelaksanaan Hibah kepada Menteri Keuangan
selaku Pengelola Barang c.q DJKN , DJPU dan DJA dengan melampirkan BAST
Dalam hal K/L tidak melaksanakan ketentuan, maka K/L tidak diperkenankan

2011

PENGELOLAAN BMN
EKS TUGAS PEMBANTUAN PASCA 2010
(248/PMK.07/2010)

BMN berupa Persediaan diserahkan oleh Pengguna kepada Pemda


c.q SKPD pelaksana TP dengan BAST selambat-Iambatnya 6 bulan
setelah realisasi pengadaan barang.
Berdasarkan BAST , SKPD penerima wajib menatausahakan dan
melaporkan pada neraca Pemerintahan Daerah.
Pengguna barang melaporkan serah terima barang kepada Menteri
Keuangan c.q DJKN dengan melampirkan BAST.
Dalam hal K/L tidak menyerahkan, maka BMN direklasifikasi
menjadi aset tetap pada K/L.

51
1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai