Anda di halaman 1dari 71

SIA Pemerintah

Pertemuan 11 (Pasca UTS)

Siklus Aset & Persediaan


Iskandar PKN STAN
PENGERTIAN MANAJEMEN ASET
Pemerintah South Australia mendefinisikan manajemen aset sebagai :
“…a process to manage demand and guide acquisition, use and disposal of assets to
make the most of their service delivery potential, and manage risks and costs over
their entire life”.
Asosiasi Transportasi Kanada mendefinisikan manajemen aset sebagai :
“…a comprehensive business strategy employing people, information and technology
to effectively and efficiently allocate available funds amongst valued and competing
asset needs.”
Manajemen aset merupakan suatu proses yang sistematis dan terstruktur yang mencakup seluruh siklus hidup aset. Esensi utama
dari manajemen aset adalah terpenuhinya asas efisiensi di mana pengelolaan aset diarahkan agar sesuai dengan batasan-batasan
standar kebutuhan yang diperlukan dalam menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah secara optimal.
3

Best Practice Pengelolaan Aset


Asset Management dan Control System yang disingkat dengan AMCS merupakan sistem yang
digunakan untuk memanage dan mengendalikan asset suatu organisasi publik.

Tujuan utama dari AMCS diantaranya:


1. Mendukung administrasi dan manajemen keuangan dari berbagai jenis aset dalam suatu cara
terintegrasi, dan menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan secara
handal dan tepat waktu.
Informasi ini harus mencakup setidaknya: a. deskripsi dan kuantitas aset; b. nilai historis dan
akuntansi; c. keadaan aset saat ini; d. lokasi kelembagaan dan geografis aset; e. administrasi
dan akuntansi penyesuaian; f. kepemilikan/ hak menggunakan.
2. Memperkuat kontrol internal dan eksternal dari aset tetap.
3. Memfasilitasi penyusunan laporan administratif dan keuangan yang dapat diandalkan dan tepat
waktu
Persediaan Model
AMCS
FR
SIKLUS PENGELOLAAN BMN
FR
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN BMN
ASAL PEROLEHAN
Jenis belanja:
- - Belanja barang (52)
APBN
- - Belanja modal (53)
Perolehan Lain - - Belanja hibah (56)
yang sah - - Bantuan sosial (57)
-
PERTANGGUNGJAWABAN
- Belanja Lain-lain (58)

Aset Lancar
⮚ Hibah/sumbangan 🡪 Persediaan
⮚ Perjanjian/kontrak Termasuk :
⮚ Dana Dekonsentrasi/ Tugas
⮚ Peraturan perundang-undangan Pembantuan; Aset Tetap
⮚ Putusan pengadilan ⮚ Bagian Anggaran Pembiayaan dan � Tanah
Perhitungan (999) � Peralatan dan Mesin
⮚ BLU � Gedung dan Bangunan
� Jalan, Irigasi dan Jaringan
PENGELOLAAN � Aset Tetap Lainnya
PENGELOLAAN � Konstruksi Dalam Pengerjaan
⮚Penggunaan ⮚Pemindahtanganan
⮚Pemanfaatan - Penjualan
- Sewa - Hibah Aset Lain-lain
� Aset Tidak Berwujud
- Pinjam pakai - Tukar-menukar
� Kerjasama Pihak Ketiga
- KSP - PMP
� Aset yang tidak digunakan
- BGS/BSG ⮚Penghapusan
FR
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
PRESIDEN:
PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA

DIKUASAKA DISERAHKA
N N

GUB/BUPT/WALKOTA
MENTERI KEUANGAN MENTERI/PIMP.LBG PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PENGELOLAAN BMD

KEPALA KANTOR SEKRETARIS DAERAH KEPALA SKPD


KUASA PENGGUNA BMN PENGELOLA BMD PENGGUNA BMD

Penyederhanaan Birokrasi
❑ Pendelegasian kewenangan Pengelola BMN kepada Pengguna BMN (Pasal 4 ayat (3))
❑ Pendelegasian kewenangan Pengguna BMN kepada Kuasa Pengguna Barang (Pasal 6 ayat (3))
Fungsi Modul Aset Tetap dan Modul Persediaan

Modul Aset Tetap (MAT) dan Modul Persediaan (MP) merupakan modul aplikasi SAKTI yang berfungsi untuk
mencatat dan menatausahakan Barang Milik Negara (BMN)

Modul Aset Tetap dan Modul Persediaan :

•Menghasilkan Laporan pertanggungjawaban dan laporan manajerial BMN


•Men-support mem-feeder data jurnal kepada modul GLP untuk membuat Laporan Keuangan ( Neraca, LO,
LPE)
•Berhubungan langsung dengan Modul Komitmen dan Bendahara terkait perolehan BMN dari APBN
•Terhubung (Interkoneksi) dengan aplikasi pengelolaan BMN (SIMAN)
Pengertian BMN

Barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

•Barang yang diperoleh dari


hibah/sumbangan atau yang
sejenis;
•Barang yang diperoleh sebagai
pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak;
•Barang yang diperoleh
Perolehan lainnya yang sah: berdasarkan ketentuan undang-
undang; atau
•Barang yang diperoleh
berdasarkan putusan
pengadilan yang telah
memperoleh ketentuan hukum
tetap.
BMN Perolehan APBN

• Terkait BAS Penganggaran & Realisasi Belanjanya


• Terkait Menu Transaksi :
Persediaan 🡪 Pembelian
MAT 🡪 Pembelian, Penyelesaian Pembangunan Langsung, Pengembangan Langsung,
Perolehan KDP dan Pengembangan KDP
• Akun yang digunakan seharusnya sesuai dengan jenis Akun BMN yang dihasilkan
– 52XXXX 🡪 untuk BMN berupa persediaan ;
57XXXX
– 53XXXX 🡪 untuk BMN berupa Aset Tetap/ Aset Lainnya.
ATRIBUT BMN

• Kode (Nama) BMN


• Nomor Urut Pendaftaran (NUP)
• Satuan
• Dasar Harga
• Tanggal Perolehan
• Tanggal Pembukuan
• Tanggal Awal Pemakaian
• Kondisi BMN
• Spesifikasi BMN
Tabel Kode BMN FR
Mapping Kode Barang ke Kode Akun FR
1 - Persediaan
Golongan 2 - Tanah
Golongan
3 - Peralatan dan Mesin
Semakin 4 - Gedung dan Bangunan
rinci/ detail Bidang
Bidang 5 - Jalan, Irigasi, dan Jaringan
6 - Aset Tetap Lainnya
Kelompok 7 - Kontruksi Dalam Pengerjaan
Kelompok
8 - Aset Tak Berwujud
Sub
Sub Kelompok
Kelompok

Sub–sub
Sub–sub
Kelompok
Kelompok
Persediaan – 117xxx
Tanah – 1311xx
Peralatan dan Mesin – 1321xx
Gedung dan Bangunan – 1331xx
Jalan, Irigasi, dan Jaringan – 1341xx
Aset Tetap Lainnya – 1352xx
Konstruksi Dalam Pengerjaan – 1361xx
Aset Tak Berwujud –1621xx
BMN dalam Laporan Keuangan FR
• Sebelum penerapan basis Akrual Data BMN hanya mensupport Laporan Neraca
• Setelah Penerapan basis Akrual data BMN mensupport Laporan Neraca, Laporan
Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
• Penyajian Data BMN dalam LK :

No Laporan Pos yang di support SIMAK BMN


1 Neraca Aset Lancar (Persediaan)
Aset Tetap
Aset Lainnya (ATB, BMN dihentikan,BMN Kemitraan)

2 Laporan Operasional Beban Persediaan, Beban Penyusutan, Beban


Penyesuaian Nilai Persediaan, Pendapatan
Penyesuaian Nilai Persediaan.
3 Laporan Perubahan Ekuitas Koreksi Ekuitas
PENYAJIAN BMN DALAM NERACA FR
• Neraca
– Aset Lancar
• Persediaan
– Aset Tetap
• Tanah
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan
• Jalan, Irigasi dan Jaringan
• Aset Tetap Lainnya
• Konstruksi Dalam Pengerjaan
• Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
– Aset Lainnya
• Kemitraan dengan Pihak Ketiga
• Aset Tak Berwujud
• Aset Tetap yang Dihentikan dari Penggunaan Aktif Pemerintah
• Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya
• Catatan atas Laporan Keuangan
– Persediaan yang rusak atau usang
– BMN Ekstrakomptabel
– Aset Bersejarah
– Ekstrakomptabel
– Penjelasan atas BMN yang disajikan di Neraca 15
PENYAJIAN TRANSAKSI BMN FR
DALAM LAPORAN OPERASIONAL
• Kegiatan Operasional
– Beban Persediaan
– Beban Pemeliharaan
– Beban Barang utk Diserahkan kpd Masyarakat
– Beban Bantuan Sosial
– Beban Penyusutan dan amortisasi
• Kegiatan Non Operasional
– Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar
– Beban/Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan

16
PENYAJIAN BMN FR
DALAM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

• Ekuitas Awal
• Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi dan
Kesalahan Mendasar
– Koreksi Nilai Persediaan
– Selisih Revaluasi Aset Tetap
– Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

17
MODUL PERSEDIAAN
Pengertian Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

• Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam


rangka kegiatan operasional pemerintah;
• Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam
proses produksi;
Barang Persediaan • Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
• Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan
PERSEDIAAN MELIPUTI

• Barang konsumsi;
• Amunisi;
• Bahan untuk pemeliharaan;
• Suku cadang;
• Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
• Pita cukai dan leges;
• Bahan baku ;
• Barang dalam proses/setengah jadi;
• Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
• Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
RUANG LINGKUP MODUL PERSEDIAAN

Ruang lingkup modul persediaan mencakup:


• Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB) sebagai satker
induk
• Pengelolaan persediaan di Unit Akuntansi Pembantu Kuasa Pengguna Barang (UAPKPB)
sebagai satker pembantu

• Transaksi persediaan dapat dilakukan di UAKPB atau UAPKPB (jika ada), sedangkan yang melakukan
pelaporan persediaan adalah UAKPB.
• Komunikasi data antar UAKPB dan UAPKPB otomatis karena penerapan single database (tidak perlu
kirim/ terima data)
PERSEDIAAN DALAM SAKTI

Modul persediaan berfungsi mengelola transaksi masuk atau keluar atas persediaan
yang dimiliki Satker, seperti :
• perolehan yang berasal dari pembelian oleh PPK maupun Bendahara atau cara
perolehan lainnya pemakaian barang
• transfer antar satker maupun internal satker (online),
• hibah masuk atau keluar,
• penghapusan terhadap barang usang atau rusak,
• Persediaan dalam proses
• koreksi,
• penghapusan,
• opname fisik
FR
KETERKAITAN DENGAN MODUL LAIN
Komitmen
Aset Tetap

Administrator Persediaan
GL/Pelaporan
Bendahara

• BAST dari komitmen atau kuitansi dari • Persediaan melakukan pencatatan atas • Jurnal transaksi persediaan dikelola oleh
bendahara menjadi dasar pencatatan keluar masuknya barang persediaan, GL/pelaporan
transaksi pembelian barang persediaan melakukan opname fisik dan membuat
laporan
• Administrator menyediakan data
referensi
FR
ROLE USER MODUL PERSEDIAAN
OPERATOR
• Perekaman transaksi

APPROVER
• Verifikasi
• Persetujuan
• Tutup periode
FR
ALUR PROSES MODUL PERSEDIAAN
Mulai

Migrasi Referensi dan


Setting Metode Transaksi

Transfer
Transaksi Masuk Transaksi Keluar
Masuk/Keluar
Koreksi Opname Fisik

Persetujuan Cetak Laporan

Tutup Buku Laporan MAT

Selesai
# Aplikasi Persediaan
Kebijakan Akuntansi Persediaan FR
• Persediaan dicatat menggunakan pendekatan aset, yang berarti saldo awal dan setiap penambahan
persediaan akan secara otomatis diakui sebagai penambah saldo persediaan.
• Updating nilai saldo persediaan diperhitungkan pada saat persediaan digunakan dengan
penyesuaian pada akhir periode pelaporan berdasarkan hasil stock opname.

• Nilai beban persediaan diperhitungkan dari total penggunaan persediaan selama periode tahun anggaran
atau dengan memperhitungkan saldo awal persediaan ditambah dengan pengadaan persediaan dan
dikurangi dengan saldo akhir atau nilai sisa persediaan hasil stock opname.
• Saldo akhir persediaan yang diperhitungkan dalam perhitungan beban persediaan adalah nilai persediaan
hasil stock opname, bukan catatan saldo persediaan dalam hal terjadi perbedaan nilai.
FR
Setting Metode
Dalam Modul Persediaan SAKTI ini terdapat dua metode yang harus disetting terlebih
dahulu di awal penggunaannya.

Metode tersebut adalah :


1. Metode Pencatatan
2. Metode Penilaian

•Setting Metode
•Metode Pencatatan

•Metode Penilaian
FR
Metode Pencatatan
Metode pencatatan adalah metode yang digunakan untuk menentukan bagaimana
pencatatan transaksi persediaan dilakukan.

Metode pencatatan yang digunakan dalam Modul Persediaan SAKTI ini adalah Metode
Perpetual.

Metode perpetual adalah metode yang menentukan pencatatan persediaan dilakukan secara langsung
dan berkesinambungan sesuai dengan jumlah dan harga pokok pada setiap transaksi.
FR
Metode Penilaian
Metode Penilaian adalah metode yang digunakan untuk melakukan penilaian
persediaan.

Metode Penilaian yang digunakan dalam Modul Persediaan SAKTI ada dua yakni:
1. Metode Harga Satuan Terakhir
2. Metode Harga Rata-rata
3. FIFO
# Metode Pencatatan dan Penilaian FR

[1]Aplikasi Persediaan menggunakan


metode pencatatan perpetual dan
pelaporan secara periodik
Rumus HST
[2]Kebijakan penilaian persediaan saat ini yg NP = QP x HP
boleh digunakan metode penilaian HST Dimana:
•NP : Nilai per jenis persediaan pada tanggal Neraca
(Harga Satuan Terakhir) *) •QP : Kuantitas/jumlah persediaan pada tanggal pelaporan ( dalam
unit) berdasarkan Laporan Persediaan
•HP : Harga pembelian terakhir persediaan (dalam rupiah per unit),
berdasarkan faktur pembelian
*) HST per KPB (Pembantu KPB + KPB jadi satu
kesatuan perhitungan HPT)
FR
MIGRASI PERSEDIAAN
ADK Referensi
Aplikasi Modul
Persediaan Pembuatan ADK Proses Migrasi Persediaan
ADK Transaksi

Laporan Laporan Hasil


Rincian
Pencocokan Migrasi
FR
MIGRASI PERSEDIAAN
Migrasi Persediaan adalah suatu proses paling awal dalam pengunaan
Modul Persediaan berupa pemindahan ADK referensi dan ADK data
transaksi persediaan dari Aplikasi Persediaan Eksisting ke dalam
Database SAKTI

Migrasi Persediaan memindahkan saldo barang di periode Desember


TAYL

Migrasi Persediaan dilakukan oleh satker yang sebelumnya telah


menggunakan Aplikasi Persediaan

Satker baru tidak perlu melakukan proses ini

Migrasi Persediaan hanya dilakukan sekali sepanjang pemakaian SAKTI


dan dilakukan sebelum transaksi persediaan yang lain diinputkan
FR
Catatan dalam Migrasi
Diawali dengan tutup periode November TAYL
Terdapat dua ADK migrasi yang harus di upload
secara berurutan yakni Referensi kemudian
Data Transaksi
Memastikan kesesuaian data dari hasil cetakan
masing-masing aplikasi
Migrasi data transaksi bisa diulang selama
belum dilakukan persetujuan

Diakhiri dengan tutup periode Desember TAYL


Data persediaan yang gagal di migrasi atau yang
belum masuk dalam Aplikasi Persediaan bisa
diinputkan melalui menu Saldo Awal
Transaksi Masuk dan Keluar FR
Persediaan
•Masuk
•Saldo Awal
•Pembelian
•Transfer Masuk (Manual/Online)
•Hibah Masuk
•Rampasan
•Reklas Masuk
•Reklas Masuk dari Aset

•Keluar
•Habis Pakai
•Transfer Keluar
•Hibah Keluar
•Keluar Lainnya
•Usang
•Rusak
•Penghapusan Usang/Rusak
•Reklas Keluar
•Reklas Keluar ke Aset
FR
TRANSAKSI MASUK PEMBELIAN
Transaksi masuk pembelian adalah proses pencatatan masuk barang
persediaan yang bersumber dari data pembelian dari Modul Bendahara
maupun dari Modul Komitmen.

Proses pencatatan masuk melalui pembelian ini adalah dengan melakukan


pendetilan barang persediaan.

Data sumber yang digunakan adalah kuitansi, BAST maupun dokumen lainnya
yang sah.
FR
TRANSAKSI MASUK PEMBELIAN
Komitmen

Database Persediaan

Bendahara

• Komitmen dan Bendahara mencatat • Persediaan melakukan pendetilan per


transaksi pembelian barang persediaan kode barang persediaan berdasarkan
per sub-sub kelompok data pembelian dari Komitmen dan
Bendahara
TRANSAKSI MASUK SELAIN FR
PEMBELIAN
Selain pembelian, barang persediaan juga bisa diperoleh melalui transaksi
berikut ini:
1. Saldo Awal
2. Transfer Masuk
3. Hibah Masuk
4. Rampasan
5. Perolehan lainnya
FR
TRANSAKSI KELUAR HABIS PAKAI
• Transaksi keluar habis pakai adalah transaksi pengeluaran barang
persediaan untuk penggunaan atau pemakaian
• Dokumen yang digunakan adalah bon permintaan barang persediaan
FR
TRANSAKSI KELUAR SELAIN HABIS PAKAI
Selain habis pakai, barang persediaan juga bisa dikeluarkan melalui transaksi berikut ini:
1. Transfer Keluar
2. Hibah Keluar
3. Usang
4. Rusak
5. Keluar lainnya
6. Penghapusan Usang/Rusak
FR
KOREKSI
• Koreksi persediaan digunakan untuk melakukan koreksi terhadap pencatatan barang
persediaan, baik jumlah maupun nilainya.
• Koreksi ini dilakukan tanpa melalui kegiatan opname fisik.
• Koreksi harus mendapat persetujuan oleh user Approval.
FR
OPNAME FISIK
• Opname fisik adalah suatu kegiatan di akhir periode pelaporan yang berfungsi untuk
mengetahui saldo barang secara riil dengan cara memeriksa fisik barang persediaan di
gudang.
• Hasil berita acara opname fisik ini akan diinputkan ke dalam Modul Persediaan dan akan
menjadi saldo akhir barang persediaan.
• Hasil inputan opname fisik ini harus disetujui terlebih dahulu oleh KPB dengan user
Approval.
FR
PELAPORAN
Laporan yang dihasilkan oleh Modul Persediaan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Buku Persediaan
2. Laporan Persediaan
3. Laporan Rincian Persediaan
4. Laporan Daftar Transaksi Persediaan
5. Laporan Mutasi Barang Persediaan
6. Laporan Posisi Persediaan di Neraca
MODUL ASET TETAP
MIGRASI TRANSAKSI SIMAK-
SIKLUS MODUL ASET TETAP
BMN

TRANSAKSI BMN TRANSAKSI


TRANSAKSI BMN TRANSAKSI ATR TRANSAKSI KDP
BERSEJARAH PIHAK KETIGA

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

BMN HILANG
PENCATATAN PERSETUJUAN MONITORING
BMN USANG

PENGHENTIAN
PENGGUNAAN

USULAN PENGHAPUSAN SUMMARY PENCETAKAN BUKU AKTIVASI PEMBELIAN

ASET KEMITRAAN

BPYBDS
PENCETAKAN LAPORAN PENUTUPAN PERIODE PENYUSUTAN
TRANSFER INTERNAL

KONSOLIDASI

End User Training


45

Menu Modul
Aset Tetap
INTEGRASI MODUL ASET TETAP

Modul Administrasi

Inf. Pendetailan
Modul

Referensi
Bendahara *)
Pembentukan Jurnal &
KWITANSI Input: Inf. Closing
Kode Modul Modul
Jumlah
Harga Aset Tetap Tracing Jurnal GLP

Persediaan
Summary
Modul Komitmen
Inf. Pendetailan

BAST/BAPP/BAKP
Modul Persediaan

*) Rencana akan dipindah ke form terima barang di


Komitmen End User Training
KONSEP PEREKAMAN, VALIDASI DAN PERSETUJUAN

Rekam: Validasi: Setuju:

- Dapat diubah dan dihapus - Tidak dapat diubah dan dihapus - Tidak dapat diubah dan dihapus
- Tidak tampil dalam laporan - Tidak tampil dalam laporan - Tampil dalam laporan
- Siap untuk divalidasi - Siap untuk disetujui - Terbentuk jurnal
- Dilakukan oleh Operator - Dapat dibatalkan - Dilakukan oleh Approver
- Dilakukan oleh Validator

End User Training


MONITORING STATUS TRANSAKSI

(Melihat Detail Transaksi)

Jenis Aset :
1. Barang Milik Negara
2. Konstruksi Dalama Pengerjaan
3. BMN Sejarah
4. Barang Pihak Ketiga

Status Transaksi :
1. Rekam
2. Validasi
3. Setuju

Jenis Transaksi dan Periode Transaksi

End User Training


MEKANISME PEROLEHAN PEMBELIAN

Modul Komitmen Modul Aset Tetap


(Kode, Jumlah, Nilai)

Melakukan Pendetailan
KWITANSI Panggil
Nomor BAST
antara lain meliputi: Pencatatan Modul
Tanggal pembukuan, DBR/DBL/KIB
/ Nomor GLP
Kwitansi Kondisi Barang, Merk,
Type, dan Keterangan

Modul Bendahara
(Kode, Jumlah, Nilai) Cetak Buku/Daftar

Validator Pembentukan Jurnal Aset


BAST/BAPP/BAKP Approver

Summary Cetak Laporan

End User Training


MEKANISME PEROLEHAN NON PEMBELIAN

MODUL ASET TETAP

Melakukan Pencatatan
Aset R/U/H terdiri Kode
BMN, Jumlah, Nilai, Pencatatan Modul
Tanggal pembukuan, DBR/DBL/KIB GLP
Kondisi Barang, Merk,
Type, dan Keterangan

Cetak Buku/Daftar

Validator Pembentukan Jurnal Aset


Approver

Summary Cetak Laporan

End User Training


CAKUPAN MODUL ASET TETAP
Modul Aset Tetap merupakan salah satu modul dalam aplikasi SAKTI yang digunakan untuk pencatatan
dan penjurnalan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap dan Aset Lainnya.

Modul Aset Tetap meliputi transaksi :


Transaksi Barang Milik Negara
(BMN);
Transaksi Konstruksi Dalam
Pengerjaan (KDP);
Transaki BMN bersejarah;
Transaksi Aset Tetap Renovasi
(ATR);
Transaksi Barang Fihak Ketiga
(BFK);
Transaksi Barang Pemerintah
Yang Belum Ditetapkan
Statusnya (BPYBDS);
Transaksi BMN Kemitraan
dengan pihak ketiga.

End User Training 51


SOP MIGRASI SALDO AWAL BMN

End User Training


Transaksi Barang Milik Negara (BMN)

Saldo AwaL

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

1. Pengurangan; 1. Penghapusan;
1. Pembelian; 2. Pengembangan langsung; 2. Transfer keluar;
2. Transfer masuk; 3. Pengembangan dengan KDP; 3. Hibah keluar;
3. Hibah Masuk; 4. Perubahan kondisi; 4. Reklasifikasi keluar;
4. Rampasan; 5. Koreksi penambahan nilai; 5. Koreksi pencatatan.
5. Penyelesaian Pembangunan Langsung; 6. Koreksi pengurangan nilai;
6. Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP; 7. Penerimaan aset dari pengembangan aset
7. Pembatalan Penghapusan; renovasi
8. Reklasifikasi Masuk;
9. Bangun Serah Guna;
10. Bangun Guna Serah;
11. Pertukaran;
12. Perolehan Lainnya;
13. Reklasifikasi Dari BPYBDS.

End User Training 53


FR
TRANSAKSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP)

PEROLEHAN PERUBAHAN PENGHAPUSAN

1. Penghapusan;
2. Transfer keluar;
1. Pembelian; 1. Pengembangan; 3. Hibah keluar;
2. Transfer masuk; 2. Koreksi penambahan nilai;
3. Hibah Masuk 3. Koreksi pengurangan nilai;

54
TRANSAKSI ASET TETAP RENOVASI (ATR )
Aset Tetap Renovasi (ATR) adalah renovasi atas aset tetap bukan
milik Satker yang memenuhi persyaratan kapitalisasi aset tetap
Transaksi ATR terdiri dari:

1. Pembelian;

2. Penyelesaian Pembangunan Langsung;

3. Penyelesaian Pembangunan dengan KDP.

4. Perolehan lainnya

End User Training 55


TRANSAKSI BMN BERSEJARAH

BMN bersejarah adalah transaksi yang digunakan untuk pembukuan BMN yang
karena nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin secara
penuh dilambangkan dengan nilai keuangan berdasarkan harga pasar maupun harga
perolehannya.
Transaksi BMN Bersejarah Terdiri dari :

1. Saldo Awal BMN Bersejarah

2. Perolehan BMN Bersejarah

3. Penghapusan BMN Bersejarah

End User Training 56


TRANSAKSI BARANG PIHAK KETIGA

Barang Pihak Ketiga adalah barang milik pihak ketiga yang berada dalam pengelolaan
UAKPB
Transaksi BFK Terdiri dari :

1. Perolehan Barang Fihak Ketiga

2. Penghapusan Barang Fihak Ketiga

End User Training 57


TRANSAKSI BPYBDS
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) adalah proyek
Pemerintah yang didanai oleh APBN (Anggaran Pendapatan & Belanja Negara) yang telah
diserahterimakan kepada BUMN (Badan Usaha Milik Negara) untuk mendukung kegiatan
operasional BUMN, serta tercatat dalam neraca BUMN tetapi belum ada penetapan status
dari proyek pemerintah tersebut kepada BUMN.
Transaksi BPYBDS Terdiri dari :

1. Reklasifikasi BMN ke BPYBDS


Digunakan untuk pencatatan BMN yang sudah keluar BASTO (Berita Acara Serah Terima
Operasional) dari Pemerintah kepada BUMN

2. Penghapusan BPYBDS
Digunakan untuk mencatat BPYBDS yang sudah terbit Peraturan Pemerintah (PP) yang
menyatakan bahwa barang-barang BPYBDS sudah dicatat sebagai aset BUMN dan sudah proses
pengalihan status barang tersebut.

End User Training 58


TRANSAKSI KEMITRAAN PIHAK KETIGA
Aset Kerjasama/Kemitraan adalah aset tetap yang dibangun atau digunakan untuk
menyelenggarakan kegiatan kerjasama/kemitraan
Transaksi Kemitraan Pihak Ketiga Terdiri dari :

1. Reklasifikasi BMN Operasinal ke Kemitraan


Digunakan untuk mencatat Aset BMN yang sedang dalam masa kemitraan dengan pihak ketiga.

2. Penggunaan Kembali BMN Kemitraan


Digunakan untuk mencatat aset BMN yang sudah selesai proses kemitraan dengan pihak ketiga.

End User Training 59


PENCATATAN KIB
Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah Kartu untuk mencatat barang-barang Inventaris
secara tersendiri atau kumpulan/kolektif dilengkapi dengan data asal, volume,
kapasitas, merk, type, nilai/harga dan data lain mengenai barang tersebut yang
diperlukan untuk inventarisasi maupun tujuan lain dan dipergunakan selama barang itu
belum dihapuskan.

KIB Terdiri dari :


1. KIB Tanah
2. KIB Gedung dan Bangunan
3. KIB Alat Angkutan
4. KIB Alat Persenjataan
5. KIB Alat Besar
6. KIB Bangunan Air

End User Training 60


DBR & DBL

DBR adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait Barang Inventaris yang ada dalam
sebuah ruangan

DBL adalah daftar barang yang mencatat informasi terkait Barang Inventaris yang tidak ada
dalam sebuah ruangan

End User Training 61


PENCATATAN BARANG HILANG
Pencatatan barang digunakan untuk mencatan BMN yang secara
substantive sudah dinyatakan hilang berdasarkan bukti ketentuan yang
berlaku.
Pencatatan barang hilang akan menyebabkan kondisi BMN dengan status
hilang dan masih muncul di semua buku dan laporan BMN

Jenis transaksi ini terdiri dari :

1. Pencatatan Barang Hilang

2. Pembatalan Pencatatan Barang Hilang

End User Training 62


PENGHENTIAN BMN
DARI OPERASIONAL PEMERINTAH
Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah digunakan untuk mencatan
BMN yang sudah dalam kondisi Rusak Berat atau Hilang dan dihentikan dalam
operasional pemerintah.
Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah akan memindahkan BMN dari
Kategori Aset Tetap Menjadi Aset Lainnya (Aset Yang Dihentikan Dari
Operasional Pemerintah)

Transaksi Ini terdiri dari :

1. Penghentian Aset Dari Penggunaan

2. Pembatalan Penghentian Aset Dari


Penggunaan

End User Training 63


USULAN PENGHAPUSAN
Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah digunakan untuk
mencatan BMN yang sudah dalam kondisi Rusak Berat atau Hilang dan
dihentikan dalam operasional pemerintah.
Penghentian BMN dari Operasional Pemerintah akan memindahkan BMN dari Kategori Aset
Tetap Menjadi Aset Lainnya (Aset Yang Dihentikan Dari Operasional Pemerintah)

Transaksi Ini terdiri dari :


1. Usulan Penghapusan
2. Pembatalan Usulan Penghapusan

End User Training 64


TUTUP BUKU TRANSAKSI
• Tutup buku transaksi BMN merupakan proses tutup buku saat periode
transaksi BMN dinyatakan berakhir;
• Tutup buku transaksi BMN dilakukan sebelum Modul Akuntansi dan
Pelaporan melakukan periode tutup buku;
• Pada saat Modul Akuntansi dan Pelaporan melakukan tutup buku
permanen maka Modul Aset Tetap secara otomatis melakukan tutup buku
pada periode berkenaan;
• Apabila terdapat transaksi yang belum dicatat setelah tutup buku
dilakukan maka transaksi tersebut dicatat pada periode berikutnya.

End User Training 65


PERHITUNGAN PENYUSUTAN
• Penyusutan Aset Tetap, adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset;
• Perhitungan penyusutan aset tetap dilakukan setiap semester;
• Perhitungan penyusutan terdiri dari Perhitungan penyusutan sementara dan
Perhitungan penyusutan final
• Laporan Perhitungan penyusutan sementara dilakukan untuk menghitung nilai
akumulasi penyusutan lebih awal pada semester terkait dan proses ini tidak melakukan
penjurnalan ke dalam Modul Akuntansi dan Pelaporan
• Perhitungan penyusutan final dilakukan untuk menghitung nilai akumulasi penyusutan
pada akhir semester yang bersifat final sehingga apabila ada aset yang belum dicatat
maka akan dicatat pada periode berikutnya;
• Perhitungan penyusutan final akan melakukan penjurnalan secara otomatis;
• Perhitungan penyusutan final dilakukan setelah akhir semester dan sebelum Modul
Akuntansi dan Pelaporan melakukan rekonsiliasi ke KPPN pada periode Juni atau
Desember

End User Training 66


TRANSAKSI PERIODE UNAUDITED DAN AUDITED
• Transaksi Periode unaudited adalah transaksi ketika periode Januari
sampai Desember telah dilakukan tutup buku
• Pencatatan transaksi periode unaudited diberikan kode periode 13 dan
tanggal buku 31 Desember
• Transaksi periode audited adalah transaksi ketika periode unaudited telah
dilakukan tutup buku
• Pencatatan transaksi periode audited diberikan kode periode 14 dan
tanggal buku 31 Desember.

End User Training 67


SUMMARY DATABASE
Summary database digunakan untuk meringkas data transaksi untuk keperluan pencetakan
laporan BMN. Data yang dihasilkan dari proses summary digunakan untuk mencetak laporan
seperti Laporan BMN, Neraca, Lap. Penyusutan dll. Sedangkan untuk mencetak Buku/Daftar
BMN menggunakan tabel detailnya sehingga transaksi yang belum di summary tidak akan
muncul dalam laporan tetapi sudah bisa di cetak dalam Buku / Daftar BMN

End User Training


LAPORAN BMN
Laporan BMN terdiri dari :
1. Laporan Barang Kuasa
Pengguna;
2. Laporan Persediaan;
3. Laporan Penyusutan;
4. Laporan Kondisi Barang;
5. Laporan Posisi BMN di
Neraca;
6. Laporan Catatan Ringkas
BMN;
7. Laporan BPYBDS;
8. Laporan Barang Hilang;
9. Laporan Barang Usang;
10. Laporan Barang Rusak
Berat.

End User Training 69


BUKU BARANG
Buku BMN terdiri dari :
1. Buku Barang;
2. Buku Barang
bersejarah;
3. Kartu Identitas
Barang;
4. Catatan Mutasi
Perubahan;
5. Daftar Barang
Ruangan;
6. Daftar Barang
Lainnya;
7. Kartu KDP;
8. Daftar Transaksi
9. Daftar BMN Yang
BMN;
DihentikanPenggunaan
nya;
10. Dafatr BPYBDS;
11. Daftar Barang
Hilang;
12. Daftar Barang
Usang;
13. Daftar Barang
Rusak Berat;
14. Daftar Barang Fihak
Ketiga.

End User Training 70


FR

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai