Anda di halaman 1dari 60

PENGAWASAN

PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RESIKO
Pre Highlight
Hak Akses Turunan DPMPTSP Provinsi/Kabupaten/Kota
Unit Perizinan DPMPTSP
Provinsi/Kabupaten/Kota

Unit Pengawasan DPMPTSP Mengakses Subsistem


Provinsi/Kabupaten/Kota Pengawasan

Hak Akses DPMPTSP Unit Pengolahan Data


Provinsi/Kabupaten/Kota DPMPTSP
(Administrator) Provinsi/Kabupaten/Kota

Unit Perizinan
Organisasi Perangkat Daerah

Mengakses Subsistem
Unit Pengawasan Organisasi
Pengawasan
Perangkat Daerah
Koordinator pengawasan perlu memastikan bahwa admin hak
akses DPMPTSP Provinsi/Kabupaten/Kota telah membuatkan hak
akses untuk OPD Pengawas. Koordinator perlu menginformasikan
hak akses subsistem pengawasan kepada seluruh OPD Pengawas
masing-masing sektor.
Alur Sistem OSS-RBA - PerBKPM 3/2021

4
Pemahaman tentang
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

Pasal 7 ayat(1) UU
Prinsip Trust
but Verify Cipta Kerja:
Perizinan Berusaha
perizinan berbasis risiko dilakukan
dimudahkan berdasarkan penetapan
pengawasan
terkoordinasi,
tingkat risiko dan
transparan dan peringkat skala usaha
akuntabel kegiatan usaha.
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

6
PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PADA PERATURAN BKPM NOMOR 5 TAHUN 2021
TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENGAWASAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
DASAR HUKUM, OBJEK DAN PELAKSANA
PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO – SISTEM OSS

OBJEK PENGAWASAN
DASAR HUKUM PELAKSANA
•Standar dan/atau kewajiban pelaksanaan kegiatan usaha
•Amanat UUCK No 11 •Pemerintah Pusat
•Perkembangan realisasi penanaman modal serta pemberian
Tahun 2020 •Pemerintah Daerah
fasilitas, insentif dan kemudahan untuk penanaman modal
•Amanat PP 5 Tahun 2021 •Administrator KEK
dan/atau kewajiban kemitraan
•Badan Pengusahaan KPBPB
PELAKSANAAN PENGAWASAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PELAKSANAAN KEGIATAN
USAHA

KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP
KEMENTERIAN/ LEMBAGA/ PROVINSI, DPMPTSP
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA, ADMINISTRATOR
KEK, BADAN PENGUSAHAAN KPBPB
pengawasan terhadap standar SESUAI KEWENANGANNYA
dan/atau kewajiban pelaksanaan DATA SHARING
kegiatan usaha ATAS HASIL perkembangan realisasi penanaman modal serta
PENGAWASAN pemberian fasilitas, insentif dan kemudahan untuk
pada OSS RBA penanaman modal

KOORDINATOR PENGAWASAN
(KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP PROVINSI. DPMPTSP KAB/KOTA, ADMINISTRATOR KEK, BP KPBPB)
dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi
ELEMEN SUBSISTEM PENGAWASAN
1 Perencanaan inspeksi lapangan tahunan

2 Pelaksanaan Pengawasan

3 Laporan berkala pelaku usaha

4 Tindak Lanjut Pengawasan

5 Penilaian kepatuhan Pelaku Usaha

6 Pengaduan (Masyarakat & Pelaku Usaha)

7 Tindakan Administratif

8 Profil pelaku usaha

9 Sanksi
1 Perencanaan Inspeksi Lapangan Tahunan
Kemeninvest/BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP K/L/D dilarang melakukan inspeksi
kabupaten/kota, administrator KEK, dan badan lapangan rutin di luar rencana
pengusahaan KPBPB menyusun kompilasi daftar nama inspeksi lapangan tahunan
pelaku usaha yang diusulkan untuk dilakukan inspeksi
lapangan tahunan
SISTEM OSS
KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP
PROVINSI, DPMPTSP
KAB/KOTA, ADMINISTRATOR
KEMINVEST/BKPM, KEMENTERIAN/LEMBAGA/ KEK, BADAN PENGUSAHAAN Menotifikasi K/L/D
DPMPTSP PROVINSI, DAERAH PROVINSI, KPBPB rencana inspeksi
DPMPTSP KAB/KOTA, PEMERINTAH DAERAH lapangan yang telah
ADMINISTRATOR KEK, KABUPATEN/KOTA ditetapkan pada awal
BADAN PENGUSAHAAN
tahun berjalan
KPBPB
Memperbarui rencana pelaksanaan inspeksi
Mengusulkan tambahan inspeksi lapangan lapangan
dan penyesuaian Pelaku tahunan pada database
Penyusunan rencana inspeksi
Usaha dan lokasi yang akan pengawasan pada Sistem
lapangan tahunan ke dalam
diawasi ke dalam rencana OSS berdasarkan usulan
Sistem OSS
inspeksi lapangan kementerian/lembaga

Minggu Ke-4 Minggu Ke-2 Minggu Ke-4 Awal


November Desember Desember Januari
1 Perencanaan Inspeksi Lapangan Tahunan (lanjutan)

Skala Prioritas Pelaku 1.Perizinan Berusaha


Usaha (Tahap 2.nilai rencana Penanaman Modal
Persiapan Atau Tahap 3.pemenuhan persyaratan dasar Perizinan
Operasional Berusaha
Dan/Atau Tahap 4.perkembangan realisasi Penanaman Modal;
Komersial) dan/atau
5.kriteria prioritas lainnya

•Dalam hal hasil inspeksi lapangan telah dilakukan selama 2 (dua) tahun
berturut-turut dan Pelaku Usaha belum dinilai patuh atau mendapatkan nilai
kepatuhan baik/kurang baik, maka K/L/D menindaklanjuti dengan
mengevaluasi Perizinan Berusaha atas kegiatan usaha tersebut
Dalam hal hasil inspeksi lapangan, Pelaku usaha
dinyatakan patuh, maka Sistem OSS dapat •K/L/D dapat mengusulkan melalui sistem OSS untuk mengeluarkannya dari
mengeluarkan dari daftar prioritas rencana inspeksi daftar rencana inspeksi lapangan tahunan berikutnya.
lapangan tahunan berikutnya.
2 Pelaksanaan Pengawasan

• Data profil awal dan informasi pelaku usaha yang terdapat di OSS
• Surat tugas pelaksana inspeksi lapangan
• Surat pemberitahuan kunjungan
• Daftar pertanyaan bagi pelaku usaha terkait pemenuhan standar
pelaksanaan kegiatan usaha dan kewajiban
• Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
• Perangkat kerja lain yang diperlukan dalam pelaksanaan
pengawasan

3 Laporan Berkala Pelaku Usaha


a. Laporan kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi,
SINGLE SIGN ON
pemerintah daerah kabupaten/kota, administrator KEK, dan badan
(SSO)
pengusahaan KPBPB.

b. Laporan data perkembangan kegiatan usaha dalam bentuk LKPM kepada


KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota, administrator
KEK, dan badan pengusahaan KPBPB.
4 Tindak Lanjut Pengawasan

Pelaksana Hasil Pengawasan Tindak Lanjut


• K/L/D Adanya
• Administrator KEK ketidaksesuaian/ketidakpatuhan •Pembinaan
• Badan Pengusahaan Pelaku Usaha atas ketentuan peraturan •Perbaikan
KPBPB perundang-undangan •Penerapan Sanksi

Kementerian/lembaga, pemda provinsi, pemda


kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan
mencatatkan informasi
pengusahaan KPBPB

pemberian sanksi ke dalam sistem OSS


5 Penilaian Kepatuhan Pelaku Usaha

Dari indikator pemenuhan persyaratan


Kepatuhan
dan/atau kewajiban perizinan berusaha PROFIL PELAKU USAHA
Teknis

• indikator pemenuhan rasio realisasi


Penanaman Modal,
Kepatuhan • pemenuhan penyampaian laporan berkala,
Administratif • penyerapan tenaga kerja Indonesia,
• kewajiban kemitraan dengan koperasi dan
usaha mikro, kecil dan menengah,
• pemanfaatan fasilitas dan insentif serta
• dukungan terhadap pemerataan ekonomi
6 Pengaduan (Masyarakat & Pelaku Usaha)

MASYARAKAT Obyek Pengaduan:


Pelaku Usaha;
Lembaga OSS, K/L/D, administrator KEK, dan badan pengusahaan
KPBPB; dan
ASN dan/atau profesi ahli yang bersertifikat atau terakreditasi.

HAK AKSES OSS


Kategori Pengaduan:
Pelaksanaan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
Pelaksanaan kegiatan usaha
Pelaksanaan kegiatan Pengawasan
Penyalahgunaan penggunaan Sistem OSS yang tidak sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.

Elemen data pada sistem OSS yang perlu dilengkapi oleh pelaku usaha atau masyarakat yang
PELAKU USAHA menyampaikan pengaduan meliputi jenis pengaduan, sub jenis pengaduan, tujuan
pengaduan, kriteria pengaduan
7 Tindakan Administratif
KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP PROVINSI, DPMPTSP KABUPATEN/KOTA, BADAN PENGUSAHAAN KPBPB,
ATAU ADMINISTRATOR KEK SESUAI KEWENANGANNYA

TINDAKAN ADMINISTRATIF TINDAKAN ADMINISTRATIF


BERDASARKAN BERDASARKAN PUTUSAN
PERMOHONAN PELAKU PENGADILAN YANG
USAHA BERKEKUATAN HUKUM TETAP
(Pasal 20 – 26 Per BKPM 5/2021) (Pasal 19 Per BKPM 5/2021)

• Pembubaran badan usaha


• Pembatalan Sertifikat Standar
dan/atau Izin yang langsung
• Pencabutan perizinan berusaha
diterbitkan sesuai kriteria
dan/atau kegiatan usaha yang
percepatan penerbitan Izin, yang
tidak membubarkan badan usaha
telah terbit dan belum
terverifikasi; atau

• Pencabutan NIB, Sertifikat


Standar, dan/atau Izin yang telah
terverifikasi.

*Semua Tindakan Administratif akan dinotifikasi kepada K/L/D melalui Sistem OSS
8 Profil Pelaku Usaha
DATA LEGALITAS

Informasi dan data terkait pelaku usaha


(Nama Pelaku Usaha, Alamat, NPWP, Status Penanaman
Modal (PMA/PMDN), Data Permodalan, Susunan Pemegang
Saham, Maksud dan Tujuan)

DATA KEGIATAN USAHA

Bidang Usaha, Lokasi Usaha, Produk/Jasa yang


dihasilkan, Kapasitas Produksi/Jasa, Nilai Investasi,
Tenaga Kerja, Jumlah Bangunan, Perizinan Berusaha
DATA SHARING dan/atau Fasilitas Penanaman Modal

DATA KEPATUHAN

Kriteria kepatuhan pelaku usaha


1.Sangat baik
2.Baik
3.Kurang baik
9 Sanksi

Sanksi Administrasi
DAPAT DIKENAKAN
 Peringatan Tertulis SECARA
 Penghentian sementara kegiatan berusaha BERJENJANG
 Pencabutan Perizinan Berusaha
 Pencabutan Perizinan Berusaha Untuk Sanksi dinyatakan gugur bila
Menunjang Kegiatan Usaha memenuhi kewajiban dan
Sanks *Sertifikat standar usaha dan sertifikat standar produk memberikan tanggapan ke
i sistem OSS, bila tidak diberikan
sanksi administratif selanjutnya

• Peringatan Pertama (30 Hari)


• Peringatan Kedua (15 Hari)
Pengenaan denda administratif
• Peringatan Ketiga (10 Hari)
Pengenaan daya paksa polisional
• Peringatan Tertulis Pertama dan Terakhir (30 Hari)
Pencabutan Lisensi/Sertifikasi/Persetujuan
• Penghentian Sementara (30 Hari)
• Pencabutan
Diberikan K/L/D sesuai kewenangannya
*hari: hari kerja
SUBSISTEM PENGAWASAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
PADA SISTEM OSS BERBASIS RISIKO
FITUR SUBSISTEM PENGAWASAN OSS BERBASIS
RISIKO
SUBSISTEM PENGAWASAN
NO JENIS MODUL JUMLAH NO JENIS MODUL JUMLAH
PEMBATALAN DAN PENCABUTAN PB PENCABUTAN IZIN KP

1. Pembatalan Perizinan Berusaha 1 Modul 11. Pencabutan Kantor Perwakilan 5 Modul


2. Pencabutan Non Likuidasi 1 Modul 12. Pencabutan Badan Usaha Luar Negeri 4 Modul
3. Pencabutan Likuidasi 1 Modul PELAPORAN KP
4. Pencabutan Likuidasi PB Putusan Pengadilan 1 Modul 13. Pelaporan Kantor Perwakilan 5 Modul
5. Pencabutan Non Likuidasi PB Putusan Pengadilan 1 Modul 14. Pelaporan Badan Usaha Luar Negeri 4 Modul
PENGADUAN REKAPITULASI
6. Pengaduan Masyarakat 1 Modul 15. Data 100 Besar Potensi Realisasi 1 Modul
7. Pengaduan Pelaku Usaha 1 Modul 16. Data 100 Besar Realisasi Investasi 1 Modul
PENGAWASAN DAN KEPATUHAN
PROFIL PELAKU USAHA
PELAKU USAHA
8. Profil Pelaku Usaha 1 Modul 17. Pengawasan 5 Modul
PELAPORAN SANKSI ADMINISTRATIF
Pelaporan LKPM (UMK dan Non UMK), Kemitraan, dan Outward
9. 4 Modul 18. Sanksi 5 Modul
Investment
10. Pelaporan Realisasi Impor 1 Modul
Menu Subsistem Pengawasan – Akun Pelaku Usaha
Menu Subsistem Pengawasan – Akun K/L/D Sesuai Kewenangan
PERENCANAAN PENGAWASAN RUTIN/
INSPEKSI LAPANGAN ATAS
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS
RISIKO
PERAN KOORDINATOR DAN K/L/D PENGAWAS DALAM PERENCANAAN PENGAWASAN

KOORDINATOR PENGAWASAN KEMENTERIAN/LEMBAGA/


(KEMINVEST/BKPM, DPMPTSP PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI, DPMPTSP KAB/KOTA, Berdasarkan aspek teknis
ADMINISTRATOR KEK, KPBPB) kapasitas masing-masing: dan
SISTEM OSS
1.Menyampaikan short list data 1.Menyetujui usulan short list perusahaan
Menyediakan short list kegiatan usaha sebagai objek yang diusulkan oleh koordinator
kegiatan usaha untuk pengawasan 2.Menambah data kegiatan usaha
membantu pengawas K/L/D 2.Menambah kegiatan usaha objek pengawasan
memilih obyek pengawasan 3.Menyetujui tambahan data kegiatan 3.Menetapkan dan menginput jadwal
usaha objek pengawasan dari K/L/D pengawasan
4.Mengkoordinasikan 4.Menginput pelaksana pengawasan
pelaksanaan pengawasan 5.Mengundang pengawas dari K/L
terkait dalam jadwal pengawasan
PENENTUAN KRITERIA SHORT LIST OBJEK PENGAWASAN TAHUN 2022

1 NIB OSS RBA NIB MIGRASI KE OSS RBA

LONG LIST

2 KEGIATAN USAHA/KBLI

3 4
MEMILIKI TINGKAT RISIKO
NILAI RENCANA INVESTASI > Rp 5 MILYAR
MENENGAH TINGGI ATAU TINGGI
Indikator yang digunakan
SHORT LIST untuk menyusun short list
merupakan aspek yang
5 OBYEK PENGAWASAN bersifat umum.

6 KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH
SESUAI KEWENANGAN

7 JADWAL PENGAWASAN

Data tarikan baru Agustus – Desember 2021


STATISTIK DATA KEGIATAN USAHA OBYEK PENGAWASAN
Rencana pengawasan rutin/inspeksi lapangan tahun 2022 akan dilaksanakan terhadap 20.109 kegiatan usaha
dengan tingkat risiko MT dan T > Rp 5 Milyar yang terdapat pada OSS RBA.

OBYEK PENGAWASAN
KEGIATAN USAHA MEMILIKI RISIKO MENENGAH TINGGI DAN TINGGI
NILAI INVESTASI > RP 5 MILYAR
No Kewenangan Jumlah
1 Kementerian/Lembaga 14.427
2 Provinsi 3.896
3 Kabupaten/Kota 1.509
4 KEK 75
5 KPBPB 202
Total 20.109
Kegiatan usaha objek pengawasan dari NIB OSS RBA dan NIB Migrasi Update (Agustus – Desember
2021)
Penambahan kegiatan usaha obyek pengawasan dapat dilakukan atas data sebagai berikut:
a)Kegiatan usaha dengan kriteria (sumber data NIB OSS RBA dan NIB Migrasi):
Rentang Waktu: sampai dengan saat ini; Tingkat risiko: Tinggi, Menengah Tinggi, Menengah Rendah, dan Rendah; Tanpa batasan nilai
investasi; Semua skala usaha (UMK* dan Non UMK**)

b)Kegiatan usaha dengan kriteria (sumber data: NIB OSS 1.1 dan NIB OSS 1.0 (Belum migrasi OSS RBA)):
Rentang Waktu: sampai dengan saat ini ; Tingkat risiko: Tidak ada; Tanpa batasan nilai investasi; Semua skala usaha (UMK dan Non
UMK)
*) kegiatan usaha skala UMK, menjadi obyek pengawasan dengan skema pembinaan
**) kegiatan usaha dengan tingkat risiko Rendah (Non UMK) agar menjadi obyek pengawasan Pemerintah Daerah sesuai
KONSEP PERENCANAAN PENGAWASAN TERKOORDINASI DAN TERINTEGRASI PADA
SISTEM OSS BERBASIS RISIKO
Apabila diperlukan, K/L/D Pengawas dan Koordinator dapat mengidentifikasi dan
Koordinator dapat mengundang (fitur undangan): menyamakan jadwal pengawasan terhadap
-K/L pengampu persyaratan dasar (ATR/BPN, KLHK, objek pengawasan pilihan K/L/D atas pelaku
Kemen PUPR) usaha yang memiliki beberapa kegiatan
-Kementerian Ketenagakerjaan terkait pengawasan tenaga usaha/KBLI di lokasi yang sama, dengan
kerja dan keselamatan kerja. pengampu berbeda.
-OPD Pengawas yang memiliki kewenangan di daerah.

Pengawasan Terkoordinasi dan Terintegrasi

Tampilan daftar hadir pelaksana


pengawasan pada sistem OSS.
PENGAWASAN RUTIN/INSPEKSI
LAPANGAN ATAS PERIZINAN BERUSAHA
BERBASIS RISIKO DALAM SISTEM OSS
RBA
ALUR PELAKSANAAN PENGAWASAN RUTIN/INSPEKSI LAPANGAN

PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN


PENGAWASAN
•Koordinator dan K/L/D pengawas menyiapkan

1 2
list obyek pengawasan dan jadwal pengawasan. Koordinator dan K/L/D pengawas:
•Sistem OSS menampilkan data kegiatan usaha •Melakukan penilaian terhadap kegiatan usaha dan
obyek pengawasan dan mengirimkan surat memberikan rekomendasi pengawasan.
pemberitahuan pengawasan ke pelaku usaha. •Menginput hasil pengawasan ke dalam sistem
OSS.

TINDAK LANJUT PENGAWASAN OUTPUT PENGAWASAN

4 • Profil Pelaku Usaha


• Kepatuhan Pelaku Usaha
• Penyesuaian intensitas inspeksi
3 • Berita Acara Pemeriksaan
• Rekomendasi Pengawasan (Pembinaan,
Perbaikan, Sanksi)
lapangan pada Pengawasan
Alur Diagram Pengawasan Rutin Oleh K/L/D Pengawas Pada Sistem OSS

Input Data Usulan Proyek


dan Jadwal Pengawasan

Direkomendasikan
Memperoleh Sanksi?
PERANGKAT KERJA PENGAWASAN (1)

1 Data, Profil, dan Informasi Pelaku Usaha yang terdapat pada Sistem OSS
Untuk memudahkan pengawas, subsistem pengawasan menampilkan data perizinan kegiatan usaha obyek pengawasan sebagai acuan melakukan pengawasan.

Resume informasi pelaku usaha memuat profil pelaku usaha, Resume persyaratan dasar dan perizinan berusaha atas
data perizinan berusaha, data lokasi usaha, data usaha, kegiatan usaha obyek pengawasan beserta cetakan produknya.
detil investasi dan detil pengawasan.
PERANGKAT KERJA PENGAWASAN (2)

2 Surat Tugas Pelaksana Inspeksi Lapangan 3 Notifikasi surat pemberitahuan pengawasan ke pelaku usaha
PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA OLEH K/L/D PENGAWAS (1)
1. Penilaian Kepatuhan Teknis Kegiatan Usaha
K/L/D Pengawas melakukan penilaian kepatuhan sesuai NSPK yang tercantum dalam Peraturan Menteri teknis pembina perizinan
berusaha berbasis risiko. Hasil penilaian kepatuhan teknis dituangkan dalam bentuk pengisian bobot presentase dan skor hasil penilaian.

Kegiatan Usaha Tingkat Risiko Rendah


(memuat kriteria a.l. Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
sebagaimana tercantum pada Persyaratan Umum dan Penilaian Kesesuaian Pengawasan
Lampiran III PP No 5/ 2021).

Kegiatan Usaha Tingkat Risiko Menengah Rendah, Menengah Tinggi, Tinggi


• Pengawas mengisi bobot persentase kriteria penilaian sesuai peruntukan masing-masing kegiatan ((memuat kriteria a.l. Persyaratan Umum, Persyaratan Khusus, Sarana Usaha, Organisasi SDM,
usaha/KBLI yang diawasi berdasarkan NSPK yang ditetapkan Kementerian/Lembaga pengampu. Adapun Standar Produk Barang/Jasa, Sistem Manajemen Usaha, Pelayanan Produk Usaha,
total bobot dari seluruh kriteria penilaian kepatuhan teknis bernilai 100%. sebagaiimana tercantum dalam Penilaian kesesuaian standar usaha dan
Pengawasan berdasarkan Lampiran IV PP No 5 Tahun 2021).
• Skor Nilai Hasil Pengawasan: Nilai yang diberikan oleh Pengawas berdasarkan hasil pengawasan/inspeksi
lapangan terhadap kegiatan Kegiatan Usaha/KBLI dengan rentang nilai 0
– 100.
PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA OLEH K/L/D PENGAWAS (2)
2. Penilaian Kepemilikan Perizinan Berusaha atas Kegiatan
Usaha

Pengawas melakukan penilaian atas kesesuaian perizinan berusaha dengan pelaksanaan kegiatan usaha serta memastikan kepatuhan
pemenuhan persyaratan dan kewajiban Pelaku Usaha di lokasi usaha sebagaimana yang diatur dalam norma, standar, prosedur, dan
kriteria khususnya pada Lampiran II Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko.

3. Penilaian Pemenuhan Penyampaian Laporan Berkala

Penilaian pemenuhan laporan berkala Pelaku Usaha dilakukan atas laporan yang disampaikan oleh Pelaku Usaha kepada
Kementerian/Lembaga serta melakukan pemeriksaan atas kesesuaian laporan berkala dengan kondisi lapangan. K/L/D Pengawas
memilih kriteria penilaian pemenuhan penyampaian laporan berkala (Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang Baik) dan Sistem OSS
melakukan konversi menjadi Skor Nilai Hasil Pengawasan.
PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA OLEH KOORDINATOR (1)
1. Penilaian Kepatuhan Administratif
Sistem OSS menampilkan hasil penghitungan sistem atas kepatuhan administratif berdasarkan data rencana dan realisasi penanaman modal
yang tersimpan pada database OSS. Koodinator membandingkan dan melihat realisasi fisik di lapangan yang penilaiannya dituangkan dalam
bentuk pengisian nilai hasil pengawasan.

• Bobot: Bobot dari seluruh kriteria penilaian kepatuhan teknis (huruf a – f) bernilai 100%. Bobot kriteria penilaian terisi otomatis by default sesuai yang telah ditetapkan
Kementerian Investasi/BKPM
• Skor Nilai Hasil Pengawasan: Nilai yang diberikan oleh Koordinator berdasarkan hasil pengawasan/inspeksi lapangan terhadap realisasi penanaman modal di lokasi usaha
dengan rentang nilai 0 – 100.
PANDUAN KRITERIA PENILAIAN KEPATUHAN PELAKU USAHA OLEH KOORDINATOR
NO ASPEK PENILAIAN % (skor max. 100) (skor max. 75) (skor max. 50 ) (skor min. 0 s.d max. 25)
1. Rasio realisasi penanaman modal 50%  Telah berproduksi/ Rasio nilai realisasi investasi Rasio nilai realisasi investasi Rasio nilai realisasi investasi
[otomasi update dg lkpmonline] beroperasi komersial 51% - 75% 25% - 50% <25%
(skor=100), atau
Rasio nilai realisasi investasi = nilai  Rasio nilai realisasi investasi
realisasi/nilai rencana investasi 76% - 100%
2. Penyerapan tenaga kerja 10% Investasi > Rp 5 triliun dan/atau Investasi Rp 1 triliun – 5 triliun Investasi Rp 100 milyar - Rp 1 Investasi < Rp 100 milyar
Indonesia dan/atau investasi menyerap tenaga kerja > 10.000 dan/atau triliun dan/atau menyerap dan/atau menyerap tenaga kerja
besar orang menyerap tenaga kerja 5.000 - tenaga kerja 1.000 – 5.000 < 1.000 orang
10.000 orang orang (skor = 25)
(skor = 100) (skor = 75) (skor = 50)
3. Kewajiban Kemitraan dengan 10% • Sesuai ketentuan tidak - - Tidak melakukan kewajiban
UMKM diwajibkan melakukan kemitraan dengan UMKM
kemitraan dengan UMKM (skor = 0)
(skor = 100)
• Melakukan kemitraan
dengan UMKM
(skor = 100)
4. Pemilihan lokasi kegiatan yang 10%  Lokasi kegiatan berada di - - Lokasi kegiatan berada di Pulau
mendukung upaya pemerataan luar Pulau Jawa (skor=80) Jawa (skor=25)
pembangunan ekonomi dan dan/atau
investasi  Lokasi kegiatan berada di
pulau terluar, perbatasan dan
daerah tertinggal (skor=100)

Referensi terkait dukungan pemerataan ekonomi :


1.Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal tahun 2020-2024
2.Keputusan Presiden No. 06 Tahun 2017 tentang daftar pulau-pulau kecil terluar
3.UU No 43 Tahun 2008 tentang wilayah negara (Peraturan Badan Nasional Pengelola Perbatasan Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Rencana Induk Pengelolaan Perba 3ta4san
PENGINPUTAN HASIL PENGAWASAN OLEH
K/L/D PENGAWAS DAN KOORDINATOR (1)
PENGINPUTAN HASIL PENGAWASAN OLEH
K/L/D PENGAWAS DAN KOORDINATOR (2)
PENGINPUTAN HASIL PENGAWASAN OLEH
K/L/D PENGAWAS DAN KOORDINATOR (3)

Sistem OSS menampilkan beberapa data yang di-


generate dari database OSS, yaitu:
1.Data Profil Perusahaan
2.Riwayat Pengenaan Sanksi

K/L/D pengawas menginput hasil pengawasan, yaitu: Penginputan data hasil pengawasan harus
1.Penilaian Kepatuhan Teknis diakhiri dengan klik tombol KIRIM DATA
2.Permasalahan yang dihadapi perusahaan PENGAWASAN untuk menyimpan data ke
3.Hasil Pengawasan oleh Pengawas dalam sistem OSS.
4.Rekomendasi Pengawas

Koordinator menginput hasil pengawasan, yaitu:


1.Penilaian Kepatuhan Administratif
2.Permasalahan yang dihadapi perusahaan Pencetakan
3.Hasil Pengawasan oleh Koordinator Berita Acara Pemeriksaan (BAP)
4.Rekomendasi Koordinator

K/LD Pengawas dan Koordinator dapat saling melihat


data hasil pengawasan yang diinput masing-masing
CETAKAN BERITA ACARA
PEMERIKSAAN (BAP)

Sistem OSS menampilkan beberapa data yang di-


generate dari database OSS, yaitu:
1.Data Keterangan Perusahaan
2.Data Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko
3.Nilai Rencana Investasi dan Realisasi Investasi
4.Pemenuhan Standar Produk
CETAKAN BERITA ACARA
PEMERIKSAAN (BAP)
Sistem OSS menampilkan beberapa data sesuai
isian K/L/D pengawas dan koordinator, yaitu:

1.Data pemenuhan standar usaha


2.Permasalahan yang dihadapi
perusahaan, berupa pilihan sesuai jenis
permasalahan dan isian penjelasan free text
3.Penilaian kepatuhan pelaku usaha
4.Hasil Pengawasan oleh Pengawas,
berupa isian free teks
5.Rekomendasi Pengawas, sesuai pilihan
K/L/D pengawas dan koordinator dalam hal:
• Pelaku usaha telah memenuhi ketentuan
• Pelaku usaha memerlukan perbaikan
• Pelaku usaha memerlukan pembinaan
• Pelaku usaha memerlukan sanksi
administratif
CETAKAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN (BAP)

Penandatanganan BAP oleh Para Pihak

Para pihak yang terlibat pengawasan rutin/inspeksi


lapangan mencantumkan tanda tangan pada lembar
BAP secara manual dan mengunggah kedalam form
pengisian BAP, yaitu:

1.Pelaku usaha yang menerima pengawasan


rutin/inspeksi lapangan
2.K/L/D Pengawas
3.Koordinator
HAK AKSES TURUNAN UNTUK
MENGAKSES SUBSISTEM
PENGAWASAN
Hak Akses Turunan

Pengelola Hak Akses Hak Akses Turunan

a. Kementerian/Lembaga Terkait kepada Direktorat Jenderal/Unit Eselon I


yang membidangi kegiatan usaha dan unit pengolahan data
b. DPMPTSP provinsi, DPMPTSP kabupaten/kota kepada organisasi
perangkat daerah teknis yang membidangi kegiatan usaha, unit kerja yang
membidangi Perizinan Berusaha dan Pengawasan Perizinan Berusaha
pada DPMPTSP Provinsi dan DPMPTSP Kabupaten/Kota, serta organisasi
perangkat daerah teknis yang membidangi pengolahan data
c. Administrator KEK kepada unit kerja yang membidangi Perizinan Berusaha
dan Pengawasan Perizinan Berusaha
d. Badan pengusahaan KPBPB kepada unit kerja yang membidangi Perizinan
Berusaha dan Pengawasan Perizinan Berusaha
TERIMA KASIH
MATUR NUWUN
Pembinaan, Sanksi dan Tindakan Administratif
Pembinaan dan Sanksi
4

Pelaksana Hasil Pengawasan Tindak Lanjut


• K/L/D Adanya
• Administrator KEK ketidaksesuaian/ketidakpatuhan •Pembinaan
• Badan Pengusahaan Pelaku Usaha atas ketentuan peraturan •Perbaikan
KPBPB perundang-undangan •Penerapan Sanksi

Kementerian/lembaga, pemda provinsi, pemda


kabupaten/kota, administrator KEK, dan/atau badan
mencatatkan informasi
pengusahaan KPBPB

pemberian sanksi ke dalam sistem OSS


Sanksi Apabila Tidak Disampaikannya Pemenuhan Standar
Notifikasi K/L/D Sistem OSS Sistem OSS
Sistem OSS membatalkan dalam waktu 6 bulan Pelaku Pelaku Usaha belum memiliki
Usaha belum memiliki Sertifikat Perizinan Berusaha baru dalam 1
Sertifikat Standar yang belum Standar (satu) tahun sejak tanggal
diverifikasi terverifikasi Pencabutan
NIB

Sudah
menyampaikan Pelaku Usaha dapat Mencabut NIB
namun belum mengajukan kembali (1 kegiatan Usaha) Hak Akses akan
memenuhi standar penerbitan SS dibatalkan secara
kegiatan usaha otomatis
(dalam waktu 6 bulan Pemutkahiran NIB
Pembatalan SS setelah Pembatalan (>1 kegiatan Usaha)
terbit)

Dalam hal Pelaku Usaha belum menyampaikan pemenuhan standar kegiatan usaha sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan, K/L/D
sesuai kewenangannya melakukan pemantauan kepada Pelaku Usaha dalam 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perkiraan
mulai berproduksi/beroperasi komersial.
Sanksi Tidak Disampaikannya Pemenuhan Persyaratan Izin

Pelaku Usaha sudah


menyampaikan namun belum
memenuhi kelengkapan
persyaratan Izin Sistem OSS
Pelaku Usaha belum
Pelaku Usaha belum Sistem OSS memiliki Perizinan
menyampaikan pemenuhan dalam waktu 6 (bulan) Berusaha baru dalam 1
persyaratan Izin Pelaku Usaha belum (satu) tahun sejak tanggal
memiliki Izin Pencabutan
NIB

K/L/D sesuai
Sistem OSS Mencabut NIB
kewenangannya
menotifikasi (1 kegiatan Usaha)
melakukan Hak Akses akan
Pelaku Usaha
Pengawasan dibatalkan secara
untuk memenuhi
persyaratan Izin otomatis
3 bulan sebelum Pemutkahiran NIB
berakhirnya dalam waktu 6 (>1 kegiatan
jangka waktu bulan Usaha)

Pelaku Usaha belum


memenuhi persyaratan Izin

Anda mungkin juga menyukai