Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI PENGAWASAN PERIZINAN

BERUSAHA BERBASIS RISIKO

BAHRIANOOR, S.Sos., M.Si


Dosen Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
PENGAWASAN
DEFENISI

• Pengawasan pelaksanaan Penanaman Modal bagi Pelaku Usaha yang telah


mendapatkan Perizinan Berusaha
• Terintegrasi dan terkoordinasi antar Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah
provinsi, Pemerintah Daerah kabupaten/kota, administrator KEK dan/atau badan
pengusahaan KPBPB
• Dilakukan berdasarkan tingkat risiko usaha
• Pengawasan bagi Pelaku Usaha mikro dan Pelaku Usaha kecil dilakukan melalui
pembinaan, pendampingan atau penyuluhan terkait kegiatan usaha
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 5
Tahun 2021 tentang Pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
KETENTUAN PENGAWASAN RUTIN

PENGAWASAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO


Inspeksi Lapangan
Pengawasan standar dan kewajiban pelaksanaan
kegiatan usaha (sektoral) dan Pengawsan
perkembangan penanaman modal

Pelaporan Pelaku Usaha


Laporan standar kegiatan usaha (Sektoral) dan
Laporan Perkembangan Penanaman Modal

Pengawasan Pengawasan
Rutin Insidental
Berdasarkan adanya Pengaduan Masyarakat
dan/atau Pelaku Usaha
Tindak lanjut klarifikasi substansi pengaduan dan
dapat dilakukan Inspeksi lapangan / virtual
KETENTUAN PENGAWASAN RUTIN

PENGAWASAN RUTIN
Laporan Berkala Pelaku Usaha Tugas Pengawasan
 Laporan yang disampaikan kepada  Pengawasan penanaman modal
Kementerian/Lembaga, Pemda dilakukan terhadap perkembangan
Provinsi, /Kabupaten/Kota, realisasi Penanaman Modal serta
administrator KEK, dan BP KPBPB
Inspeksi Lapangan pemberian fasilitas, insentif dan
melalui sistem OSS yang terintegrasi kemudahan untuk Penanaman Modal,
secara single sign on (sso) dengan dan/atau kewajiban kemitraan
sistem kementerian/Lembaga;
 Pengawasan standar dan kewajiban
 LKPM yang disampaikan kepada BKPM, pelaksanaan kegiatan usaha dilakukan
DPMPTSP provinsi/kabupaten/kota, Laporan Berkala oleh kementerian/lembaga, perangkat
administrator KEK, dan BP KPBPB. daerah provinsi, perangkat daerah
kabupaten/kota, administrator KEK, atau
badan pengusahaan KPBPB
1 KETENTUAN PENGAWASAN RUTIN
Penilaian Kepatuhan Pelaksanaan Perizinan Berusaha

Sesuai norma, standar, Hasil penilaian teknis dan Sesuai Kewenangan


administratif diinput dan diolah
prosedur, dan kriteria Pengawasan Penanaman
Kementerian/lembaga pada subsistem Pengawasan Modal

Kepatuhan administratif, yang diperoleh dari


indikator pemenuhan rasio realisasi
Kepatuhan teknis yang diperoleh
dari indikator pemenuhan Sistem penanaman modal, pemenuhan
penyampaian laporan berkala (kewajiban
persyaratan dan/atau kewajiban
Perizinan Berusaha
OSS kemitraan dengan koperasi dan usaha
mikro, kecil dan menengah, pemanfaatan
fasiltas dan insentif )
Dilaksanakan oleh BKPM,
Dilaksanakan oleh DPMPTSP provinsi,
Kementerian/lembaga, DPMPTSP
Pemerintah Daerah provinsi, kabupaten/kota,
Pemerintah Daerah administrator KEK,
kabupaten/kota atas dan/atau badan
Nilai kepatuhan Pelaku Usaha
pemenuhan persyaratan dan pengusahaan KPBPB
Baik Sekali; Baik; atau Kurang Baik
kewajiban
KETENTUAN PENGAWASAN RUTIN
Laporan Penanaman Modal
 realisasi penanaman modal,
 realisasi tenaga kerja,
 realisasi produksi termasuk nilai ekspor, LKPM
 kewajiban kemitraan dan
 kewajiban lainnya
 Laporan KP3A
 Laporan KPPA KANTOR
 Laporan BUJKA PERWAKILAN
 Laporan kantor perwakilan Send
Report
penunjang tenaga listrik asing
 Laporan realisasi importasi mesin
 Laporan realisasi importasi barang dan
REALISASI
bahan IMPOR

 Laporan kegiatan tahunan BADAN USAHA


Luar Negeri
APA ITU LKPM ?

LKPM adalah laporan mengenai perkembangan


realisasi Penanaman Modal dan permasalahan
yang dihadapi Pelaku Usaha yang wajib dibuat dan
disampaikan secara berkala (Pasal 1 poin ke-20
Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021)
APAKAH MANFAAT
MENYAMPAIKAN LKPM?

LKPM selain berfungsi sebagai sarana menyampaikan


laporan realisasi investasi, juga berfungsi sebagai sarana
komunikasi antara BKPM dengan pelaku usaha.
Perusahaan dapat menyampaikan permasalahan kegiatan
usaha yang dihadapi pada kolom “Permasalahan yang
Dihadapi Perusahaan”. Jika dirasa perlu, BKPM akan
menindaklanjuti dan memfasilitasi permasalahan
perusahaan yang disampaikan melalui LKPM.
LKPM juga menjadi salah satu sumber informasi yang
dipertimbangkan untuk penetapan suatu kebijakan.
SIAPA SAJA YANG WAJIB
MENYAMPAIKAN LKPM?

Semua Pelaku Usaha, kecuali:


1. Pelaku usaha mikro
2. Bidang usaha hulu migas, perbankan, lembaga
keuangan non bank dan asuransi
(Pasal 32 poin ke-5 Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021)
KAPAN SAJA WAKTU
PENYAMPAIAN LKPM?

Ketentuan penyampaian LKPM :


1. Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) setiap 6
(enam) bulan dalam 1 (satu) tahun laporan;
2. Bagi Pelaku Usaha Menengah dan Besar (Non UMK)
setiap 3 (tiga) bulan (triwulan).
(Pasal 32 ayat (4) Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021)
Penyampaian LKPM tidak diwajibkan bagi Pelaku
PROSEDUR TEKNIS PENGISIAN LKPM
Usaha usaha hulu migas; perbankan; lembaga
keuangan non bank; asuransi; dan skala mikro

Periode Pelaporan
skala menengah Triwulan II
Triwulan I Triwulan III Triwulan IV
Pelaku skala besar
Usaha
skala kecil
Semester I Semester II

10 Apr 10 Juli 10 Okt 10 Jan

• Penyampaian LKPM pertama kali disampaikan pada periode pelaporan berjalan sesuai dengan
tanggal penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
• Periode pelaporan ini berlaku untuk tahap konstruksi/persiapan dan operasional dan/atau
komersial
• Pelaku Usaha yang siap atau telah berproduksi/ beroperasi komersial wajib menyatakan siap
atau telah berproduksi/ beroperasi komersial kesistem OSS
APAKAH ADA SANKSI JIKA TIDAK
MENYAMPAIKAN LKPM?
Pengenaan sanksi karena tidak menyampaikan LKPM
tercantum pada Peraturan BKPM Nomor 5 Tahun 2021
tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko : Bab V (Penyelenggaraan
Pengawasan Penanaman Modal) Bagian Ketujuh (Sanksi)
Pasal 46 – 62
PERBEDAAN PENYAMPAIAN LKPM
PELAKU USAHA UMK DAN NON UMK

PELAKU USAHA UMK


Hanya ada satu jenis laporan, tidak dibagi menjadi tahapan
konstruki dan tahapan produksi sehingga tidak diperlukan
pernyataan siap produksi.

PELAKU USAHA NON UMK


Jenis laporan dibagi menjadi tahapan konstruki dan
tahapan produksi sehingga diperlukan pernyataan siap
produksi.

Anda mungkin juga menyukai