Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN

PENANAMAN MODAL

Riau, 10 Juli 2019

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM – RI

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL


Penguatan Pelaksanaan Tugas danFungsi
Unit Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal

KEBIJAKAN TUGAS, EVALUASI


PENANAMAN RUANG 2018 KOORDINASI SINKRONISASI
MODAL 2019 LINGKUP, TARGET PUSAT-DAERAH DATA
dan NSPK 2019

Menentukan arah Mencapai Mengetahui Optimalisasi Nilai Realisasi


dan strategis dalam standardisasi dalam perkembangan komunikasi kerja Investasi yang
melaksanakan penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan antara BKPM dengan terpantau di Tahun
kegiatan Pengendalian kegiatan pengendalian pengendalian Kementerian teknis, 2018 dan Daftar
Pelaksanaan yang pelaksanaan yang pelaksanaan serta DPMPTSP Provinsi dan Proyek yang
tepat guna. bertanggungjawab mengeliminasi Kab/Kota dan instansi dipantau dalam
terkait lainnya rangka
hambatan
Penyelenggaraan
pelaksanaan
Dekonsentrasi

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


2
Tugas dan Fungsi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
UU NOMOR 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal Pasal 15, 16

Peraturan BKPM Nomor 7 Tahun 2018


tentang Pedoman dan Tata Cara Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Pasal 7. Kewajiban Pelaku Usaha Pasal 8. Tanggungjawab Pelaku Usaha

Menjamin tersedianya Menanggung dan


Tata Kelola Tanggung modal yang bersumber menyelesaikan Menciptakan iklim
Perusahaan Jawab Sosial LKPM dari yang tidak kewajiban dan kerugian usaha persaingan yang
bertentangan dengan jika pelaku usaha sehat
yang baik Perusahaan ketentuan /peraturan menghentikan usahanya

Menghormati Meningkatkan Menciptkan


Menjaga kelestarian keselamatan, kesehatan,
Tradisi Budaya kompetensi lingkungan hidup kenyamanan dan
Masyarakat SDM kesejahteraan pekerja

PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

PEMANTAUAN PEMBINAAN PENGAWASAN


kepada Pelaku kepada Pelaku kepada Pelaku
Usaha Usaha Usaha
LKPM SOSIALISASI PENGAWASAN
TAHAP KONSTRUKSI FASILITASI PERMASALAHAN SANKSI
DAN PRODUKSI INVESTOR ADMINISTRATIF
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
LINGKUP PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN
MODAL
IMPLEMENTASI

OUTPUT
Data dicantumkan di :
❖Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
RUANG
LINGKUP PEMANTAUAN ❖Laporan Kantor Perwakilan

❖ Supervisi dan sosialisasi ketentuan


pelaksanaan penanaman modal
❖ Pembinaan dan penyelesaian
PENGENDALIAN Pemahaman Ketentuan TARGET:
PELAKSANAAN permasalahan
Pengendalian Pelaksanaan Mencapai
PENANAMAN PEMBINAAN Penanaman Modal oleh
❖ Fasilitasi percepatan realisasi investasi
target
MODAL investor dan proyek
realisasi
penyelesaian ❖ Pengawalan percepatan proyek strategis
investasi
permasalahan nasional
sesuai
ketentuan
Pengawasan tindak lanjut dari :
❖Evaluasi Perizinan Berusaha
Pelaksanaan Penanaman ❖Indikasi pelanggaran ketentuan
Modal dan Pemanfaatan
PENGAWASAN ❖Pemanfaatan fasilitas bea masuk
Fasilitas Penanaman
❖Permintaan unit lain di BKPM dan/atau
Modal dilakukan sesuai
ketentuan Instansi Teknis terkait
❖Usulan pencabutan perizinan berusaha
dari DPMPTSP Provinsi/Kab/Kota
❖Proses pengenaan dan pencabutan sanksi

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


4
Evaluasi Peran Pengendalian Pelaksanaan PM
dalam rangka upaya pencapaian realisasi investasi
Percepatan OSS
Pencabutan dalam
Pelaksanaan
Berusaha
72 Proyek rangka likuidasi Pengintegrasian
fungsi pengendalian
Fasilitasi 259,3 Investasi
(Rp triliun)
Penyesuaian Per
BKPM 7/2018 dengan sistem OSS,
Penyelesaian baik dalam bentuk
Permasalahan sistem maupun
(Debottlenecking) Digital NSPK secara
signature bertahap

Percepatan
Pelaksanaan Online
Berusaha Single
sesuai dengan Submission
Perpres 91/2017
Upaya
Pencapaian
Realisasi
Investasi
Percepatan
Fasilitas Impor
Fasilitas Fiskal Barang Layanan Jalur
fiskal Layanan Hijau
Pengawasan
terhadap
Jalur Hijau
Pemanfaatan Pemrosesan
Insentif Layanan Jalur
Fasilitas daerah
Pembebasan Bea Hijau
Masuk Proyek 125
Investasi
(Rp triliun) 387,2

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


5
Triwulan I 2019: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah
Realisasi Triwulan I 2019: Berdasarkan Lokasi
PMDN PMA
INVESTASI INVESTASI
NO LOKASI PROYEK NO LOKASI PROYEK
(Rp Miliar) (US$ Juta)
1 Jawa Barat 11.560,1 750 1 Jawa Barat 1.717,9 1.985
2 Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10.410,2 638 2 Daerah Khusus Ibukota Jakarta 955,4 2.832
3 Jawa Timur 9.952,8 1.214 3 Jawa Tengah 776,8 453
4 Jawa Tengah 9.767,7 588 4 Banten 538,3 894
5 Riau 8.216,5 305 5 Kepulauan Riau 455,7 420
6 Kalimantan Timur 6.438,6 238 6 Papua 324,2 34
7 Sumatera Selatan 4.639,8 189 7 Maluku Utara 235,3 22
8 Banten 4.439,4 397 8 Sulawesi Tengah 223,5 65
9 Sumatera Utara 4.356,5 208 9 Kalimantan Barat 185,1 164
10 Kalimantan Barat 2.572,4 173 10 Jawa Timur 175,3 875
11 Sulawesi Utara 1.798,4 60 11 Sulawesi Tenggara 166,5 33
12 Kalimantan Tengah 1.754,6 149 12 Kalimantan Selatan 162,4 66
13 Kalimantan Utara 1.527,9 41 13 Kalimantan Timur 136,4 163
14 Bali 1.256,2 62 14 Sulawesi Selatan 134,7 110
15 Jambi 1.126,9 123 15 Bali 129,2 644
16 Aceh 831,3 91 16 Gorontalo 104,0 22
17 Kepulauan Riau 693,1 178 17 Lampung 94,3 89
18 Sulawesi Selatan 679,6 174 18 Riau 94,1 184
19 Daerah Istimewa Yogyakarta 676,4 69 19 Sumatera Selatan 83,2 167
20 Kalimantan Selatan 620,0 138 20 Sumatera Utara 79,8 298
21 Nusa Tenggara Barat 544,8 48 21 Sulawesi Utara 67,7 60
22 Sulawesi Barat 457,2 13 22 Kalimantan Tengah 65,1 132
23 Sumatera Barat 442,5 132 23 Kepulauan Bangka Belitung 43,5 55
24 Maluku Utara 434,9 8 24 Nusa Tenggara Barat 40,8 247
25 Nusa Tenggara Timur 421,9 48 25 Aceh 38,9 50
26 Bengkulu 411,6 23 26 Bengkulu 36,3 28
27 Sulawesi Tengah 329,0 28 27 Nusa Tenggara Timur 29,7 82
28 Lampung 226,4 90 28 Papua Barat 29,6 17
29 Sulawesi Tenggara 191,1 41 29 Jambi 29,1 59
30 Maluku 184,0 17 30 Sumatera Barat 17,1 94
31 Kepulauan Bangka Belitung 136,1 45 31 Kalimantan Utara 16,3 21
32 Papua 52,5 8 32 Sulawesi Barat 5,7 4
33 Gorontalo 47,0 25 33 Daerah Istimewa Yogyakarta 1,8 76
34 Papua Barat 2,1 2 34 Maluku 0,9 8
TOTAL 87.199,7 6.313 TOTAL 7.194,6 10.453

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


KEWENANGAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL

DPMPTSP Provinsi Badan PKPBPB/


BKPM DPMPTSP Kab/Kota Administrator KEK

Penanaman Modal

1. Memiliki ruang lingkup lintas daerah 1. Memiliki ruang lingkup Memiliki ruang lingkup Kegiatan Berusaha yang
provinsi. kegiatan lintas daerah kegiatan di daerah berlokasi di wilayah
2. Terkait dengan sumber daya alam yang kabupaten/kota. kabupaten/kota. KPBPB/wilayah KEK.
tidak terbarukan dengan tingkat risiko
kerusakan lingkungan yang tinggi. 2. Penanaman Modal
yang menjadi
3. Pada bidang industri yang merupakan
kewenangan
prioritas tinggi pada skala nasional.
Pemerintah Daerah
4. Pada bidang industri yang mengolah dan Provinsi.
menghasilkan bahan B3 dan jenis industri
teknologi tinggi yang strategis.
5. Terkait fungsi pemersatu dan penghubung
antar wilayah. Kewenangan langsung jika terjadi hal-hal sbb:
a. permintaan dari Instansi Teknis berwenang;
6. Terkait strategi pertahanan dan keamanan
nasional. b. permintaan pendampingan dari instansi Pemerintah;
c. pengaduan masyarakat;
7. PMA dan Penanam Modal yang d. pengaduan dari Pelaku Usaha; atau
menggunakan modal asing yang berasal e. terjadinya pencemaran lingkungan dan/atau hal-hal lain yang dapat
dari pemerintah negara lain. membahayakan keselamatan masyarakat dan/atau mengganggu
8. Bidang penanaman modal lain menurut perekonomian nasional maupun perekonomian daerah.
peraturan perundang-undangan
PEMANTAUAN

Setiap kegiatan usaha ≥ Rp. 500 juta


Belum berproduksi per bidang usaha
komersial per lokasi
LKPM
Sudah berproduksi Setiap 3 bulan
komersial

Laporan realisasi
impor dan/atau 7 hari kerja setelah mendapat SPPB
fasilitas fiskal dari Dirjen Bea dan Cukai

Laporan Kegiatan Kantor Perwakilan Semester I : paling lambat tanggal 10 Juli tahun
bersangkutan
KPPA dan KP3A BKPM
KPA Migas Semester II : paling lambat tanggal 10 Januari
tahun berikutnya
BKPM dan 1 tahun sekali, paling lambat tanggal
BUJKA Kementerian PUPera 10 Januari tahun berikutnya

Laporan kegiatan usaha lainnya


sesuai peraturan Instansi Teknis

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


10
PEMBINAAN

Bimbingan sosialisasi atau workshop Fasilitasi percepatan realisasi investasi


atau bimbingan teknis atau dialog proyek berupa kemudahan berusaha bagi
investasi; Penanam Modal

Pemberian konsultasi Pengawalan percepatan proyek strategis


nasional yang sudah memiliki perizinan
Fasilitasi penyelesaian permasalahan

Pemblokiran Hak Akses (flag) dapat • Koordinasi dengan instansi teknis/pihak Hasil fasilitasi debottlenecking
dilakukan terhadap perusahaan dengan terkait dalam hal fasilitasi penyelesaian dituangkan dalam notula yang
permasalahan sengketa antar pemegang permasalahan. standar dan perkembangannya
saham dan dapat dibuka kembali setelah • Koordinasi dengan Satuan Tugas dalam didata dan dimonitor.
para pemegang saham telah mencapai hal fasilitasi penyelesaian hambatan
kesepakatan. atas Perizinan Berusaha.
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
11
PENGAWASAN

Terindikasi
Evaluasi atas
penyimpangan atas
pelaksanaan Surat
ketentuan penanaman
penanaman modal pemberitahuan
modal disampaikan 3
hari kerja
Dituangkan
dalam BAP
Pemberian fasilitas
Permintaan unit lain di Dapat didampingi
pembebasan bea oleh instansi
BKPM dan/atau Instansi
masuk mesin dan/atau teknis dan profesi
Teknis terkait bersertifikat
barang dan bahan
keahlian terkait

Usulan pencabutan
perizinan berusaha dari Proses pengenaan dan Pengawasan dapat dilaksanakan oleh
DPMPTSP pencabutan sanksi BKPM, DPMPTSP Provinsi, DPMPTSP
Provinsi/Kab/Kota Kabupaten/Kota, Badan
Pengusahaan KPBPB, atau
Administrator KEK sesuai dengan
kewenangannya.

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


12
Sanksi Administratif

Pengenaan Sanksi Jenis Sanksi Mekanisme Pengenaan Sanksi

Pelaku Usaha :

▪ Tidak memenuhi kewajiban


dan tanggung jawab. ▪ Pengenaan sanksi dapat
▪ Melakukan pelanggaran ▪ peringatan tertulis atau daring dilakukan secara bertahap
tertentu dan mendesak. ▪ pembatasan kegiatan usaha dan dapat diikuti dengan
▪ Memenuhi kriteria ▪ pembekuan kegiatan usaha pemblokiran Hak Akses.
pengenaan sanksi yang dan/atau Fasilitas Penanaman ▪ Pelaku usaha dapat
diatur oleh instansi teknis Modal; atau memberikan tanggapan
terkait. ▪ pencabutan kegiatan usaha tertulis dan tindak lanjut
dan/atau Perizinan Penanaman dalam 30 hari kalender.
Modal dan/atau Fasilitas
Penanaman Modal.

The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia


13
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
14
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
15
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
16
Strategi Meningkatkan Realisasi Investasi di Indonesia (1)
Upaya yang telah dilakukan: Terobosan Kebijakan Kerjasama Interkem

Online Singgle Submision (OSS)

Tax Allowance & Tax Holiday


The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

17
Strategi Meningkatkan Realisasi Investasi di Indonesia (2)
Upaya pencapaian target realisasi investasi:
1. Bekerja 20% hasil 80% dengan Membuat daftar prioritas kegiatan
monitoring & Evaluasi anatar lain:

❑ Membuat daftar perusahaan dengan rencana investasi besar


maupun proyek strategis dan melakukan monev
❑ Membuat daftar perusahaan yang memperoleh masterlist
maupun yang telah melakukan importasi barang/jasa (daftar
PIB) dan melakukan monitoring dan evaluasi
❑ Membuat daftar perusahaan yang telah dikunjungi
❑ Membuat daftar perusahaan hasil fasilitasi permasalahan
(Debottlenecking) dan melakukan monev
❑ Membuat daftar perusahaan yang memperoleh layanan jalur
hijau dan malakukan monev
❑ mengawasi, meyakinkan dan menertibkan pelaksanaan
realisasi proyek

2. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi proyek-proyek di daerah


dengan berbagi tugas dengan Kabupaten/Kota agar pelaksanaan
anggaran di daerah lebih efisien dan efektif
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

18
Mari
kita
tingkatkan
Koordinasi-
Integrasi-
Standarisasi

Badan Koordinasi
Penanaman Modal
(BKPM)
Indonesia Investment
Coordinating Board
Jln. Jend. Gatot Subroto No. 44
Jakarta 12190 - Indonesia
t. +62 21 525 2008
f. +62 21 525 4945
e. info@bkpm.go.id

www.bkpm.go.id
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia

19

Anda mungkin juga menyukai