Materi
In-house Training
Auditor Hukum
2
1
Gambaran Sektor Keuangan
di Indonesia
Sektor Jasa Keuangan dan Cakupan Pengawasan OJK 4
96 BANK 1.358
BANK
BPR
8.907,08
1,63%
10.000,00
5.000,00 148,05
Total aset
Bank Umum
Perbankan (Rp T) -
98,37%
Bank Umum BPR
Struktur Perbankan Indonesia berdasarkan BUKU 8
Agustus 2020
7 Bank
BUKU 4 Struktur industri perbankan (110 Bank)
BUKU 3 28 Bank dikuasai sejumlah kecil bank dengan market
share besar
BUKU 2 61 Bank
Aset BUKU 1
BUKU 2 Kredit DPK
1% BUKU 1 BUKU 2 BUKU 1
12% BUKU 2
1% 12% 1% 12%
BUKU 4
BUKU 4 BUKU 3 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 3
56% 31% 56% 31% 28%
59%
BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4
Portofolio Aset Bank Umum – Posisi Agustus 2020 9
Meski masih menurun dibanding tren historisnya, kredit masih mendominasi aset perbankan
Surat Berharga
15,23%
Penurunan
Transportasi Ekspor Komoditas UMKM Sektor Pertumbuhan
dan Pariwisata Impor keuangan Ekonomi
Akselerasi
transformasi
digital pada
sektor perbankan
Perkembangan
pesat digital
innovation yang Pergeseran
tidak mampu preferensi
dibendung nasabah atas
produk dan Maraknya start-up
layanan based fintech dan
perbankan bentuk2 shadow
banking lainnya
yang memberikan
layanan keuangan
nungherlian
Perubahan Ecosystem Perbankan Mengubah Ekspektasi Produk dan Layanan 18
Perbankan ……
Perubahan Ecosystem perbankan yang cepat Tantangan Perbankan
Cyber
Risiko Digital security System Failure Risk
Global …..
Digital
Disruption
Perusahaan Penyedia
Layanan Transportasi Salah satu aplikasi
Terbesar di Dunia Memiliki “0” sosial media
Kendaraan terpopuler di dunia
menerbitkan “0”
konten
nungherlian
22
SWEET MEMORIES….
PERBANKAN….?
RIP
Barings
1762 - 1995
23
PEMILIK
DANA PEMINJAM
Modal Pemilik
Kegiatan / Aktivitas Utama Bank Umum 27
Aset Kewajiban
Kas dan Setara Kas Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito)
Penempatan pd Bank Indonesia Kewajiban pd BI (FTO, Fas. Diskonto)
Penempatan pada Bank Lain Kewajiban pd Bank Lain (call money, deposito)
Kredit SSB yg diterbitkan (obligasi, MTN, FRN)
SSB (AFS, HTM & Trading) Pinjaman sub ordinasi
Tagihan lainnya Pinjaman lainnya
AYDA
Aktiva Tetap dan lainnya Modal
Modal disetor
Laba ditahan
“ ……When confidence in the integrity of a financial institutions is shaken, or its commitment to the
honest conduct of business is in doubt, public trust erodes and the entire system is
weakened…..Alan Greenspan (Ex Chairman Board of Governors FedRes USA)
35
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI
Bank
Bank
Multiplier
Effect
Multiplier
Effect
Deposi-
Debtor
tor
Depositor Debtor
37
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI
6. Rawan terhadap penyimpangan dan kejahatan (fraud)
Pemilik Manajemen
& Karyawan
BANK
Nasabah Pihak Lain
• Pemalsuan dokumen
• Rekayasa dokumen kredit
• Cyber Crime
• Pencucian uang
• Pencucian uang
38
1. Timbul dari adanya fenomena polemik atau dilematis dari implikasi hukum
itu sendiri, serta mempunyai ekses yang sangat luas dalam masyarakat,
sehingga diperlukan penjabaran yang kongkrit, aktual, dan faktual, untuk
mengeliminasi topik persoalan yang menjadi pergunjingan dalam masyarakat.
OBYEK 2. Timbulnya suatu perdebatan hukum (legal debate) yg umumnya diakibatkan
oleh keputusan hakim yg bertentangan dg pandangan masyarakat (mass
opinion), kemudian timbul berbagai ragam pendapat hukum yg dikemas
melalui media masa, audio visual, yg mempunyai efek samping (side effect)
terhadap suatu kasus tertentu yang mencuat dan menjadi bahan berita.
Legal Opinion 40
AUDIT
Adalah Suatu proses dalam arti luas, secara independen terhadap data dan fakta untuk
menilai tingkat kesesuaian, tingkat keamanan, tingkat kewajiban yang disajikan dalam
laporan mengenai opini dan saran perbaikan (Daeng Naja, 2006 :6-7)
Legal Audit ini dipopulerkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dalam
rangka memeriksa kelengkapan yuridis terhadap debitur-debitur bank yang diambil alih
BPPN.
Legal Audit 44
Untuk keperluan Legal Audit dalam suatu perusahaan a.l. diperlukan dokumen-dokumen pendukung:
1. Anggaran dasar perusahaan, a.l. berupa akta pendirian perusahaan, berita acara rapat pemegang umum saham,
daftar pemegang saham perusahaan, struktur organisasi perusahaan, daftar bukti penyetoran modal perusahaan dan
anggaran dasar perusahaan yg telah disesuaikan dg UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
2. Dokumen-dokumen mengenai aset perusahaan, a.l. berupa sertifikat-sertifikat tanah, surat-surat tanda bukti
kepemilikan kendaraan bermotor, dokumen-dokumen kepemilikan saham pada perusahaan lain, dsb;
3. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh perusahaan dengan pihak ketiga, a.l.berupa perjanjian
hutang piutang, perjanjian kerja sama, perjanjian dengan (para) pemegang saham, perjanjian-perjanjian dg supplier, dsb;
4. Dokumen-dokumen mengenai perizinan dan persetujuan perusahaan, a.l. berupa surat keterangan domisili
perusahaan, tanda daftar perusahaan, perijinan dan persetujuan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, dsb;
5. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan kepegawaian perusahaan, a.l. berupa peraturan
perusahaan, dokumen mengenai jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dokumen mengenai ijin tenaga kerja asing,
dokumen mengenai perijinan dan kewajiban pelaporan mengenai kepegawaian, dokumen mengenai upah tenaga kerja,
dokumen mengenai kesepakatan kerja bersama, dsb;
6. Dokumen-dokumen mengenai asuransi perusahaan, a.l. berupa polis asuransi gedung, polis kendaraan, polis
mengenai gangguan usaha, polis untuk pihak ketiga (misalnya konsumen), polis koperasi, polis dana yg tersimpan, dsb;
7. Dokumen-dokumen mengenai pajak perusahaan, a.l. berupa nomor pokok wajib pajak (NPWP) perusahaan,
dokumen mengenai pajak bumi bangunan, dokumen mengenai pajak-pajak terhutan, dsb;
8. Dokumen-dokumen yang berkenaan dengan terkait atau tidak terkaitnya perusahaan dg tuntutan dan/atau
sengketa baik di dalam maupun di luar Pengadilan.
Legal Audit 45
Legal audit atau LDD harus dilakukan secara teliti dan seksama dengan meliputi hal-
hal seperti fisik perusahaan, kelengkapan dokumen, serta kondisi obyek transaksi .
Sehubungan dengan proses LDD yang dibuat, terdapat banyak dokumen penting
yang harus diperiksa antara lain sebagai berikut: AD/ART, lingkup usaha, izin
pendirian dll.
Terhadap dokumen-dokumen tersebut di atas harus dilakukan pemeriksaan secara
seksama apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Selain pemeriksaan dokumen, hal-hal lain yang termasuk ke dalam kategori legal
audit, yang harus dilakukan antara lain:
1. Penelitian secara fisik atau penelitian area, peninjauan lapangan dan
pengamatan terhadap suatu obyek untuk memastikan kebenaran;
2. Penelitian dokumen yang berkaitan dengan obyek;
3. Penelitian yang didasarkan pada sumber informasi lainnya, misalnya
pengadilan, laporan keuangan, keterangan direksi, dan sebagainya.
Laporan Legal Audit 46
Laporan legal audit yang ideal harus memenuhi paling tidak 4 hal (Purwadi SH,
Ascc):
1. Objektivitas, yaitu laporan yang didasarkan dengan realitas yang ada tanpa
terkesan mencari-cari kesalahan aparat pelaksanaan (auditee)
2. Kewibawaan, yaitu laporan yang dibuat dengan pemaparan yang dapat
dipercaya tanpa memaksa pihak aparat pelaksana (auditee) untuk mengakui
kebenaranya.
3. Keseimbangan, yaitu laporan yang dibuat dengan memaparkan pokok-pokok
permasalahan yang ada tanpa terkesan menggurui
4. Penulisan yang propesional, yaitu laporan yang dibuat dengan bahasa yang
baik dan benar menurut kaidah yang ada tata urutan yag secara kronologis
dapat dimengerti dengan cepat oleh auditee.
47
Legal Audit :
Dalam Konteks Perbankan
Aspek Perkreditan
Legal audit memegang peranan penting dalam menentukan governance dari proses
pemberian kredit
Verifikasi keabsahan dokumen-dokumen penting calon debitur utk digunakan bank
dalam menentukan layak tidaknya debitur tsb diberikan kredit atau tidak.
Pelaksanaan legal audit terhadap aspek-aspek hukum yg berkaitan dg perkreditan
sangat penting mengingat besarnya portofolio kredit perbankan
perlu dikelola secara berhati-hati
menekan risiko kredit macet
meminimalkan potensi kredit bermasalah
menekan terjadinya legal dispute
memudahkan resolusi kredit macet, a.l. eksekusi agunan
Secara reguler mereview SOP proses pemberian kredit untuk memastikan telah
sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat, update thd ketentuan
dan memenuhi prinsip2 governance.
Verifikasi dan justifikasi penetapan kualitas kredit
50
Peran Legal Audit dalam Bisnis Perbankan