Anda di halaman 1dari 51

KARAKTERISTIK BISNIS PERBANKAN

SERTA CAKUPAN LEGAL AUDIT


PERBANKAN
Asosiasi Auditor Hukum Indonesia
(ASAHI)

Materi
In-house Training
Auditor Hukum

Jakarta, 21 Oktober 2020


OUTLINE
1 Gambaran Sektor Perbankan Indonesia

2 Pandemi Covid-19, Perubahan Perilaku


Transaksi Keuangan dan Isu Legal Audit

2
1
Gambaran Sektor Keuangan
di Indonesia
Sektor Jasa Keuangan dan Cakupan Pengawasan OJK 4

Perbankan IKNB Pasar Modal** Fungsi EPK


Bank Umum** Asuransi* Fintech** Emiten – 699
152 – TA Rp1.354,41 T Edukasi dan Literasi
96 bank, 28.914 ktr Perusahaan Efek
TA. Rp8.548,23 T Lembaga Pembiayaan* 157 Perush P2PL Jumlah 123
245 – TA Rp599,51 T O/S Rp12,13 T Wakil Perantara Pdgng Efek Pelayanan
BPR* TA 3,19 T & Wakil Penjamin Emisi Efek Pengaduan
1.520 BPR, 5.942 ktr Dana Pensiun* 13.080
TA. Rp148,05 T 220 – TA Rp295,36 T
Pengelola Investasi
Lembaga Keu. Khusus* (MI, APERD, WAPERD & WMI) Pembelaan Hukum
Bank Syariah** (Pergadaian, penjaminan, – 27.121
14 BUS, 20 UUS, 2.329 ktr Profesi Penunjang
LPEI, Multigriya dll)
(Penilai, Notaris, Konsultan
TA. Rp358,85 T 115 – TA Rp247,45 T Hukum, Akuntan) - 1.578
Jasa Penunjang* Lembaga Penunjang OJK mengawasi
228 – TA Rp12,99 T (Lembaga Penilai, Ahli Syariah Sistem Keuangan
PM, Penilai Pemerintah) - 359
dengan Total Aset
Total Aset
lebih dari 17.616 T
Rp8.907,08 T
Total Aset Market Cap
Sumber: OJK, *) per Juli dan **) per Agustus 2020 Rp2.511,02 T Rp6.197,91 T
Market Share Jasa Keuangan 5
Dari sisi Total Aset, Industri Perbankan masih mendominasi lebih dari 76,29% industri keuangan Indonesia

Lembaga TOTAL ASET PP


Keuangan
Lembaga Infrastruktur
Mikro Modal Ventura
Keuangan 0,77%
0,01% 0,16% LPEI
Khusus lainnya
0,82% Lembaga
1,51%
Penjamin
Dana Pensiun 0,20%
2,53%
Asuransi
11,60%
BPR
1,27%
Perusahaan Bank Umum
Pembiayaan 76,29%
4,20% Pergadaian Fintech
0,60% 0,03%
Sumber: OJK, Juli, Agustus 2020
6

Struktur dan Positioning


Perbankan Indonesia
Des’19 sd Ags’20
Struktur Perbankan Indonesia 7
Posisi Agustus 2020

Bank Umum Perbankan Indonesia BPR


Konvensional Konvensional

96 BANK 1.358
BANK

Bank Umum BPR


Bank Umum BPR
Syariah 1.520 Syariah
110 BANK BANK
14 BANK 162 BANK

BPR
8.907,08
1,63%
10.000,00

5.000,00 148,05
Total aset
Bank Umum
Perbankan (Rp T) -
98,37%
Bank Umum BPR
Struktur Perbankan Indonesia berdasarkan BUKU 8
Agustus 2020
7 Bank
BUKU 4 Struktur industri perbankan (110 Bank)
BUKU 3 28 Bank dikuasai sejumlah kecil bank dengan market
share besar
BUKU 2 61 Bank

14 Bank Fenomena Umum Sektor Keuangan di


BUKU 1
banyak negara
Total : 110 Bank  Struktur Keuangan Oligopolistik

Pangsa Pasar Berdasarkan BUKU

Aset BUKU 1
BUKU 2 Kredit DPK
1% BUKU 1 BUKU 2 BUKU 1
12% BUKU 2
1% 12% 1% 12%

BUKU 4
BUKU 4 BUKU 3 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 3
56% 31% 56% 31% 28%
59%

BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4
Portofolio Aset Bank Umum – Posisi Agustus 2020 9

Meski masih menurun dibanding tren historisnya, kredit masih mendominasi aset perbankan

Penyertaan Tagihan Lainnya


0,59% Tagihan Spot dan Derivatif
0,27% 5,60%
Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai
3,27%

Surat Berharga
15,23%

Kredit Yang Diberikan


Penempatan pada Bank Indonesia 63,34%
9,23%

Penempatan pada Bank Lain


2,49%
Tantangan Sektor Perbankan di Era Pandemi
Digital Banking : Disruption, Threats or Opportunity?
1
Pandemi COVID-19 dan Dampaknya di Global dan Indonesia 1
(Per 20 Oktober 2020)
Sejak kasus pertama di Wuhan, Tiongkok saat ini Covid-19 Pasien positif COVID-19 di Indonesia telah mencapai 368.842
telah menginfeksi lebih dari 40 juta orang, dengan 1 orang dengan pasien dalam perawatan 62.455 orang, pasien
juta diantaranya meninggal dan menyebar di lebih dari sembuh 293.653 orang dan meninggal sebanyak 12.734 orang.
214 negara Kebijakan Lockdown di seluruh dunia
NAMUN …
Mapping Coronavirus Outbreaks memicu kontraksi Sektor Riil, penurunan
(as of Oct 20, 2020) harga komoditas dan aktifitas ekonomi

Sektor yg terdampak paling parah

Penurunan
Transportasi Ekspor Komoditas UMKM Sektor Pertumbuhan
dan Pariwisata Impor keuangan Ekonomi

Confirmed Cases Deaths Countries


40.251.950 Mengubah ekspektasi, perilaku, pola transaksi
1.116.131 214
Sumber: Worldometer, WHO, BBC,Business Insider Per 28 Mei 2020
perdagangan dan keuangan
Pandemi Covid-19 yang berawal dari masalah kesehatan telah merembet ke 12

masalah Sosial, Ekonomi dan Keuangan …..

KESEHATAN SOSIAL EKONOMI KEUANGAN

Penyebaran COVID-19 Langkah untuk flattening Kinerja ekonomi Perlambatan aktivitas


yang demikian cepat dan the curve pandemi Covid menurun tajam: konsumsi ekonomi telah menurunkan
luas telah menciptakan 19 melalui pembatasan terganggu, investasi volume usaha dan kapasitas
krisis kesehatan dan sosial memiliki terhambat, ekspor-impor produksi sector riil. Sektor
menginfeksi jutaan konsekuensi pada terkontraksi dan telah keuangan juga terdampak
manusia di lebih dari 200 penurunan aktifitas karena penurunan kinerja
menurunkan/
negara. Biaya kesehatan ekonomi dan gelombang sektor riil. NPL, profitabilitas,
memperlambat
telah menggerus PDB di pengangguran serta likuiditas dan solvabilitas
pertumbuhan ekonomi
sektor keuangan mengalami
banyak negara kemiskinan baru
tekanan
Pandemi Covid 19 – IMPLIKASI : Tren Penggunaan Transaksi Digital MENINGKAT…. 13

Pandemi COVID19 mengubah pola kegiatan masyarakat dan ke ekonomi


Pandemi Shifting Behavior
PHYSICAL Economy
Covid-19 ke VIRTUAL Economy
Transaksi Digital tumbuh Pesat ….

Penjualan On-line Meningkat Pesat …

Akselerasi
transformasi
digital pada
sektor perbankan

Sumber: BPS, Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020


Secara Global Pandemi Telah Merubah Perilaku Nasabah Bank Yang Lebih 14
14
Mengurangi Transaksi Tunai dan Beralih Digital Banking …

Paska Pandemi terjadi peningkatan penggunaan internet banking, mobile banking


dan penggunaan Chatbots & automated voice..…
Aktifitas Layanan Perbankan Konvensional mulai menurun dan Penggunaan 15

Digital Banking meningkat …..


Disaat Pandemi, aktivitas keuangan yang dilakukan dengan digital
Sebelum Pandemi, Tren Penggunaan Digital Banking telah
banking mengalami peningkatan.
terlihat antara lain dari tren penutupan kantor cabang dan trend Transaksi Offline Sebelum dan Selama Covid-19
penurunan pembukaan ATM
Pembelian (pulsa telepon, token listrik, dll)
24%
28% Menurun …
Tren Penutupan Kantor Cabang 28%
Pembayaran Rutin (listrik, PDAM, dll)
27%
1400
Cek Mutasi Rekening 31%
1200 26%
1000
Top-Up e-Wallet 38%
800 40%
600
Transfer Uang 68%
400 55%
200
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Sebelum Covid-19 Selama Covid-19

Total Linear (Total)


Penggunaan Layanan Perbankan Digital Selama Covid-19
Tren Penurunan Pembukaan ATM Meningkat …
25000,00 Transaksi cardless 15%
20000,00 Top Up Uang Elektronik (Flazz, e-Money, dll) 21%
Pembayaran kartu kredit 35%
15000,00
Pembayaran akun virtual 50%
10000,00
Pembelian (pulsa telepon, token listrik, dll) 53%
5000,00 Pembayaran Rutin (listrik, PDAM, dll) 55%
0,00 Transfer Uang 78%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Top Up e-Wallet (Dana, OVO) 81%
Number of ATM Linear (Number of ATM)
Sumber: MarkPlus, April 2020
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%
Transaksi melalui Layanan Digital Bank Tumbuh Pesat …. 16
16

31% Transaksi layanan elektronik:


(yoy) Sms Banking, Internet Banking,
Digital Payment Transaksi online:
fitur Bayar&Beli
75%
Q1 2020 dan Mobile Banking 20-30%
84,4% Transaksi layanan Pembukaan rekening melalui video
(yoy) Mobile Banking BNI banking mencapai 5.100 rekening/hari Sumber:
Sumber: https://mediaindonesia.com/read/detail/313410- https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/GKdOzGEk
Sumber: https://republika.co.id/berita/qbpgbn370/masa-pandemi-
Q1 2020 sepanjang-pandemi-pengguna-bni-mobile-banking-meningkat-84 -transaksi-bank-digital-dbs-terkerek-saat-pandemi-
transaksi-digital-bca-naik-30-persen covid-19

1.200% Jumlah akun meningkat menjadi


(yoy) Transaksi online: 50%
(yoy)
1,2 juta akun
Pengajuan KPR melalui BTN
April - Juni 2020 Properti Mobile per Q-1 2020
Januari-Mei 2020 mencapai > 9 ribu unit dengan
± 20 ribu pengguna baru / minggu; pembukaan
Jumlah user (pengguna) aktif pun meningkat tajam nilai sekitar Rp 3,11 triliun.
rekening online berkisar 3-4 ribu orang
hingga 50 persen menjadi 5 juta user Sumber : https://www.radarbogor.id/2020/05/16/digital-
Sumber https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200702183016-78-520216/transaksi-online-bank-bumn-melesat-selama-pandemi-corona banking-solusi-perbankan-layani-nasabah-di-era-pendemi-
Tantangan Sektor Perbankan Kedepan ..... 17

Perkembangan
pesat digital
innovation yang Pergeseran
tidak mampu preferensi
dibendung nasabah atas
produk dan Maraknya start-up
layanan based fintech dan
perbankan bentuk2 shadow
banking lainnya
yang memberikan
layanan keuangan

nungherlian
Perubahan Ecosystem Perbankan Mengubah Ekspektasi Produk dan Layanan 18

Perbankan ……
Perubahan Ecosystem perbankan yang cepat Tantangan Perbankan

Shadow Cloud Artificial


Digital Ekonomi Computing Intelligence
Banking

Skala Usaha Daya Saing Kapasitas


modal

Digital Open Virtual Blockchain


Banking Banking Banking

Cyber
Risiko Digital security System Failure Risk

Ekspektasi produk & layanan oleh stakeholders


19

ISU LAIN LEGAL


AUDIT …..
Potensi Disrupsi dari Perkembangan Ekonomi Digital 21

Global …..
Digital
Disruption

Perusahaan Penyedia
Layanan Transportasi Salah satu aplikasi
Terbesar di Dunia Memiliki “0” sosial media
Kendaraan terpopuler di dunia
menerbitkan “0”
konten

Perusahaan Penyedia Perusahaan Ritel


Layanan Akomodasi terbesar di Dunia Perusahaan Fintech di Indonesia
memiliki persediaan menyalurkan P2P lending sebesar
Terbesar di Dunia memiliki
Rp61Triliun (Sept’19) tanpa memiliki
“0” Real Estate yang nyaris “0” infrastruktur sistem pembayaran dan
pencegahan APU PPT, melebihi modal
inti Bank BUKU 1

nungherlian
22

SWEET MEMORIES….

PERBANKAN….?

RIP
Barings
1762 - 1995
23

II. Perbankan : Sistem dan


Kegiatan Usaha
24
PERBANKAN : Definisi (UU OJK)

Perbankan adalah segala sesuatu yang

menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan,


kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya secara
konvensional dan syariah sebagaimana dimaksud
dalam undang-undang mengenai perbankan dan
undang-undang mengenai perbankan syariah.
25
Sistem Perbankan
INFRASTRUKTUR
PENGATURAN/
PENGAWASAN • Lembaga
Bank Umum BPR Penjaminan
OJK – PENGAWASAN Simpanan (LPS)
BANK, BAPEPAM-LK • Asosiasi
Perbankan
BANK INDONESIA • IAI
Bank • Lembaga
Bank Umum BPR BPR
Umum peradilan &
BPK (AUDIT BANK Konvensional Konvensional Syariah
Syariah arbitrase
BUMN)
• Lembaga
pendidikan
PPATK (TPPU & PPT) • Lembaga Rating
Unit Usaha
Syariah • Dewan Syariah
Nasional (DSN)
MASYARAKAT • dll
26
Apa itu Bank ?
“Bank adalah bidang usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”

Lembaga Kepercayaan Masyarakat

PEMILIK
DANA PEMINJAM

Modal Pemilik
Kegiatan / Aktivitas Utama Bank Umum 27

Kegiatan Usaha Bank Umum, a.l :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam 6. Menyediakan tempat untuk menyimpan


bentuk simpanan berupa giro, deposito barang dan surat berharga;
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, 8. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
dengan itu;
9. Melakukan kegiatan dalam valuta asing;
2. Memberikan kredit;
10. Melakukan kegiatan penyertaan modal
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang; pada bank atau perusahaan lain di bidang
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko keuangan, seperti sewa guna usaha,
sendiri maupun untuk kepentingan dan atas modal ventura, perusahaan efek,
perintah nasabahnya, misal: Surat pengakuan asuransi, serta lembaga kliring
hutang, Sertifikat BI (SBI); penyelesaian dan penyimpanan;
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan 11. Melakukan kegiatan penyertaan modal
sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; sementara untuk mengatasi akibat
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana kegagalan kredit atau kegagalan
dari, atau meminjamkan dana kpd bank lain; pembiayaan
Kegiatan / Aktivitas Utama BPR
28

Kegiatan /Aktivitas Utama BPR


1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan , dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2. Memberikan kredit;
3. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat BI (SBI), deposito berjangka,
sertifikat deposito dan/atau tabungan pada bank lain.

Larangan Kegiatan BPR , a.l. :


1. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran;
2. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing kecuali sebagai pedagang valuta
asing (PVA);
3. Melakukan penyertaan modal;
4. Melakukan usaha perasuransian;
CONTOH NERACA BANK
29

Aset Kewajiban
 Kas dan Setara Kas  Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan, Deposito)
 Penempatan pd Bank Indonesia  Kewajiban pd BI (FTO, Fas. Diskonto)
 Penempatan pada Bank Lain  Kewajiban pd Bank Lain (call money, deposito)
 Kredit  SSB yg diterbitkan (obligasi, MTN, FRN)
 SSB (AFS, HTM & Trading)  Pinjaman sub ordinasi
 Tagihan lainnya  Pinjaman lainnya
 AYDA
 Aktiva Tetap dan lainnya Modal
 Modal disetor
 Laba ditahan

Rekening Administratif (OBS)


 Kontingen : Fas pendanaan yg blm ditarik, pembelian instrumen derivatif, tagihan kontijensi (kontrak
finansial, L/C, Bankers acceptance, negosiasi wesel,dll)
 Komitmen : Kelonggaran tarik (comitted/uncomitted undisbursed loan), penjualan instrumen derivatif,
kewajiban kontijensi lainnya).
30

III. Mengapa Bank Perlu Diawasi


31
MENGAPA PERLU PENGAWASAN KREDIT ...?

BANK: “..Bagaimana nanti ...(lah)..


32
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI

1. Karakteristik usaha Bank bersifat ‘unik’ dan berbeda dengan


jenis perusahaan lainnya:
 Menghimpun dana masyarakat dengan modal yang relatif kecil
 Usaha berdasarkan kepercayaan
 Mismatch sumber dan penyaluran dana
 Membutuhkan pengurus dan manajemen yang memiliki
kemampuan dan integritas tinggi
 Pelaksana kebijakan moneter
 Membantu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan

Highly Regulated Institution


 Diatur dan diawasi secara ketat mulai dari entry hingga exit
33
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI

2. Sektor usaha yang rentan terhadap potensi


kegagalan yg bersifat sistemik. Kegagalan suatu
bank dapat menyebabkan :
 Krisis perbankan: Penarikan dana nasabah besar-
besaran, perpindahan dana dari bank kecil ke bank
besar
 Terganggunya sistem keuangan: kesulitan likuiditas di
pasar uang, kenaikan suku bunga
 Memperburuk kondisi perekonomian: Kesulitan
mendapatkan kredit, PHK, memperburuk sektor riil
 Biaya perbaikan yang sangat mahal: pelarian modal ke
luar negeri, krisis nilai tukar, bail out, biaya krisis
34
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI
3. Sebagai lembaga kepercayaan (trust), dgn core business
menghimpun dana masyarakat (funding) dan meminjamkan
(lending) dalam bentuk kredit
 Modal hanya 8% (minimal); masyarakat penyimpan sbg
“pemodal” utama  high leverage business
 Kepercayaan terganggu:
 Rush (Bank Run saat Krisis 1997, bunga deposito
s.d 60%, penjaminan LPS)
 Lehman Brother & Subprime Mortgage 2008
 Krisis Eropa 2010

“ ……When confidence in the integrity of a financial institutions is shaken, or its commitment to the
honest conduct of business is in doubt, public trust erodes and the entire system is
weakened…..Alan Greenspan (Ex Chairman Board of Governors FedRes USA)
35
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI

4. Berperan penting bagi perekonomian dan sistem


pembayaran
 Share perbankan adalah 80% dari total aset industri
keuangan
 Berperan penting dlm sistem pembayaran :
• ATM (pembayaran gaji, uang kuliah, pulsa, PLN,
Telkom, pajak, TV langganan, transfer);
• Kiriman uang (remittance), trade finance, bea cukai;
• Kartu kredit (beli buku di amazon.com, ticketing, online
shopping, one bill dsb);
• Phone banking, internet banking
• Lainnya (e-Toll)
36
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI

5. Agent of development (multiplier effect)  dana pihak ketiga, kredit,


transaksi valas, keagenan (reksadana, asuransi, ORI)

Bank
Bank

Multiplier
Effect
Multiplier
Effect

Deposi-
Debtor
tor
Depositor Debtor
37
MENGAPA BANK PERLU DIAWASI
6. Rawan terhadap penyimpangan dan kejahatan (fraud)

Pemilik Manajemen
& Karyawan

• Intervensi kpd manajemen • Kredit fiktif


• Kredit kpd grup (BMPK) • Pembobolan dana
• Penguasaan aset bank • Mark up biaya

BANK
Nasabah Pihak Lain

• Pemalsuan dokumen
• Rekayasa dokumen kredit
• Cyber Crime
• Pencucian uang
• Pencucian uang
38

Legal Audit vs Legal Opinion


Legal Opinion 39

Adalah proses pekerjaan Advokat/konsultan hukum dalam memberikan pendapat


hukum menurut hukum Indonesia dalam pemeriksaan hukum/konflik dan masalah
hukum yang diberikan berdasarkan laporan hasil pemeriksaan hukum (legal audit)
LEGAL
Legal Opini yg disampaikan atas hasil legal audit lazimnya hal-hal yg
OPINION berkaitan dg :
1. Adanya ketidaksesuaian dengan aturan yang berlaku
2. Adanya ketidakwajaran dalam transaksi
3. Adanya ketidakamanan terhadap aset perusahaan.

1. Timbul dari adanya fenomena polemik atau dilematis dari implikasi hukum
itu sendiri, serta mempunyai ekses yang sangat luas dalam masyarakat,
sehingga diperlukan penjabaran yang kongkrit, aktual, dan faktual, untuk
mengeliminasi topik persoalan yang menjadi pergunjingan dalam masyarakat.
OBYEK 2. Timbulnya suatu perdebatan hukum (legal debate) yg umumnya diakibatkan
oleh keputusan hakim yg bertentangan dg pandangan masyarakat (mass
opinion), kemudian timbul berbagai ragam pendapat hukum yg dikemas
melalui media masa, audio visual, yg mempunyai efek samping (side effect)
terhadap suatu kasus tertentu yang mencuat dan menjadi bahan berita.
Legal Opinion 40

Legal Opinion yang lazim disampaikan oleh Legal Auditor/Pemeriksa


Hukum :
1. Perbaikan atas penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Mendorong untuk taat dan patuh terhadap pelaksanaan aturan-
aturan perusahaan, agar penyimpangan-penyimpangan dapat
dihindari.
3. Upaya peningkatan profitabilitas, efektifitas, dan efisiensi
perusahaan serta mengamankan aset perusahaan.
4. Menyempurnakan sistem dan prosedur perusahaan termasuk
pengendalia internal.
Legal Audit 41

Sesuai perkembangan zaman dan terus bertambahnya kebutuhan masyarakat di bidang


jasa hukum, saat ini tugas seorang advokat tidak hanya terbatas menjalankan fungsi
beracara dimuka hakim/pengadilan  Akan tetapi sudah merupakan bagian dari kebutuhan
yang tidak bisa dipisahkan dari sebuah badan hukum  Terbukti makin maraknya tenaga
Konsultan Hukum yang dipakai di berbagai bidang usaha  di negara maju, penggunaan
jasa hukum oleh konglomerasi cukup marak

AUDIT
Adalah Suatu proses dalam arti luas, secara independen terhadap data dan fakta untuk
menilai tingkat kesesuaian, tingkat keamanan, tingkat kewajiban yang disajikan dalam
laporan mengenai opini dan saran perbaikan (Daeng Naja, 2006 :6-7)

Unsur Auditing (pemeriksaan)


1. Data dan Fakta
2. Proses Penilaian
3. Independensi
4. Menilai tingkat kesesuain, tingkat keamanan dan tingkat kewajaran
5. Opini dan saran perbaikan yang disajikan dalam laporan
Legal Audit 42

PENGERTIAN LEGAL AUDIT


Adalah Suatu pemeriksaan dan/atau penilaian permasalahan permasalahan
hukum mengenai atau berkaitan dengan suatu perusahaan dan masalah hukum
lainnya.

LEGAL AUDIT (Daeng Naja, 2006 : 32 )


Suatu proses penilain terhadap data dan fakta antar transaksi yang dilakukan oleh
perusahaan/Bank dengan pihak lainnya utuk menilai tingkat keamanan perusahaan/bank,
terutama dalam aspek legal risk yang pada akhirnya akan membahayakan harta
perusahaan/Bank, yang disajikan dalam laporan hasil pemeriksaan mengenai opini dan
saran perbaikan.
Hasil Legal Audit yang telah dilakukan oleh auditing/advokat harus memuat pendapat
hukum (legal opinion dan saran perbaikan yang disajikan dalam suatu proses laporan
tenuan hasil pemeriksaan hukum (legal audit)
Legal Audit 43

Legal Audit diperlukan untuk hal-hal antara lain sebagai berikut:


a. Perusahaan yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO);
b. Perusahaan yang akan melakukan merger, konsolidasi, akuisisi;
c. Perusahaan yang akan melakukan transaksi kredit sindikasi;
d. Perusahaan yang akan dijual (Legal Audit dilaksanakan apabila pihak pembeli
menginginkannya);
d. Kesesuaian antara produk, layanan dan aktifitas entitas lainnya dengan sistem dan prosedur
pendukung sehingga meminimalkan legal dispute

Legal Audit ini dipopulerkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dalam
rangka memeriksa kelengkapan yuridis terhadap debitur-debitur bank yang diambil alih
BPPN.
Legal Audit 44

Untuk keperluan Legal Audit dalam suatu perusahaan a.l. diperlukan dokumen-dokumen pendukung:
1. Anggaran dasar perusahaan, a.l. berupa akta pendirian perusahaan, berita acara rapat pemegang umum saham,
daftar pemegang saham perusahaan, struktur organisasi perusahaan, daftar bukti penyetoran modal perusahaan dan
anggaran dasar perusahaan yg telah disesuaikan dg UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
2. Dokumen-dokumen mengenai aset perusahaan, a.l. berupa sertifikat-sertifikat tanah, surat-surat tanda bukti
kepemilikan kendaraan bermotor, dokumen-dokumen kepemilikan saham pada perusahaan lain, dsb;
3. Perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh perusahaan dengan pihak ketiga, a.l.berupa perjanjian
hutang piutang, perjanjian kerja sama, perjanjian dengan (para) pemegang saham, perjanjian-perjanjian dg supplier, dsb;
4. Dokumen-dokumen mengenai perizinan dan persetujuan perusahaan, a.l. berupa surat keterangan domisili
perusahaan, tanda daftar perusahaan, perijinan dan persetujuan yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah, dsb;
5. Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan kepegawaian perusahaan, a.l. berupa peraturan
perusahaan, dokumen mengenai jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek), dokumen mengenai ijin tenaga kerja asing,
dokumen mengenai perijinan dan kewajiban pelaporan mengenai kepegawaian, dokumen mengenai upah tenaga kerja,
dokumen mengenai kesepakatan kerja bersama, dsb;
6. Dokumen-dokumen mengenai asuransi perusahaan, a.l. berupa polis asuransi gedung, polis kendaraan, polis
mengenai gangguan usaha, polis untuk pihak ketiga (misalnya konsumen), polis koperasi, polis dana yg tersimpan, dsb;
7. Dokumen-dokumen mengenai pajak perusahaan, a.l. berupa nomor pokok wajib pajak (NPWP) perusahaan,
dokumen mengenai pajak bumi bangunan, dokumen mengenai pajak-pajak terhutan, dsb;
8. Dokumen-dokumen yang berkenaan dengan terkait atau tidak terkaitnya perusahaan dg tuntutan dan/atau
sengketa baik di dalam maupun di luar Pengadilan.
Legal Audit 45

 Legal audit atau LDD harus dilakukan secara teliti dan seksama dengan meliputi hal-
hal seperti fisik perusahaan, kelengkapan dokumen, serta kondisi obyek transaksi .
Sehubungan dengan proses LDD yang dibuat, terdapat banyak dokumen penting
yang harus diperiksa antara lain sebagai berikut: AD/ART, lingkup usaha, izin
pendirian dll.
 Terhadap dokumen-dokumen tersebut di atas harus dilakukan pemeriksaan secara
seksama apakah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
Selain pemeriksaan dokumen, hal-hal lain yang termasuk ke dalam kategori legal
audit, yang harus dilakukan antara lain:
1. Penelitian secara fisik atau penelitian area, peninjauan lapangan dan
pengamatan terhadap suatu obyek untuk memastikan kebenaran;
2. Penelitian dokumen yang berkaitan dengan obyek;
3. Penelitian yang didasarkan pada sumber informasi lainnya, misalnya
pengadilan, laporan keuangan, keterangan direksi, dan sebagainya.
Laporan Legal Audit 46

Laporan legal audit yang ideal harus memenuhi paling tidak 4 hal (Purwadi SH,
Ascc):
1. Objektivitas, yaitu laporan yang didasarkan dengan realitas yang ada tanpa
terkesan mencari-cari kesalahan aparat pelaksanaan (auditee)
2. Kewibawaan, yaitu laporan yang dibuat dengan pemaparan yang dapat
dipercaya tanpa memaksa pihak aparat pelaksana (auditee) untuk mengakui
kebenaranya.
3. Keseimbangan, yaitu laporan yang dibuat dengan memaparkan pokok-pokok
permasalahan yang ada tanpa terkesan menggurui
4. Penulisan yang propesional, yaitu laporan yang dibuat dengan bahasa yang
baik dan benar menurut kaidah yang ada tata urutan yag secara kronologis
dapat dimengerti dengan cepat oleh auditee.
47

Legal Audit :
Dalam Konteks Perbankan

Dapat menjadi bagian dari dan assurance internal control Bank

 Dapat meminimalkan potensi cacat yuridis atas SOP, kebijakan,


dokumen, transaksi dan MIS Bank.....
 Meminimalkan operasional risk, legal risk, reputational risk dan
unnecessary financial loss....
48
Apa yang dimaksud dengan Legal Audit?

Legal Audit adalah suatu pemeriksaan dan/atau penilaian permasalahan-permasalahan


hukum yang berpotensi menimbulkan risiko operasional yang merembet dan memicu risiko
hukum, litigasi dan risiko reputasi terhadap suatu Bank.
Legal audit atau lazim juga disebut Legal Due Diligence (“LDD”) adalah kegiatan pemeriksaan
secara seksama dari segi hukum yg dilakukan oleh konsultan hukum atas permintaan suatu
Bank thd SOP, kebijakan, dan ketentuan internal lainnya ataupun atas obyek transaksi untuk
memperoleh informasi atau fakta material yg berpotensi menimbulkan permasalahan hukum.

Manfaat “legal audit”, a.l. sbb:


1. Meminimilasi risiko hukum dan menghindarkan/meminimalkan biaya-biaya perkara, litigasi,
penalti/denda atas pelanggaran ketentuan
2. Memberi advis hukum dan rekomendasi cara terbaik untuk menurunkan tanggungjawab atau
kewajiban hukum atas suatu pelanggaran/penyimpangan peraturan.
3. membantu untuk mereview dan memeriksa kontrak/perjanjian/perikatan, SOP, kebijakan yang
berpotensi menimbulkan gugatan, pelanggaran, penyimpangan atau dispute hukum
lainnya...dsb.
Peran Legal Audit dalam Bisnis Perbankan
49

Aspek Perkreditan
 Legal audit memegang peranan penting dalam menentukan governance dari proses
pemberian kredit
 Verifikasi keabsahan dokumen-dokumen penting calon debitur utk digunakan bank
dalam menentukan layak tidaknya debitur tsb diberikan kredit atau tidak.
 Pelaksanaan legal audit terhadap aspek-aspek hukum yg berkaitan dg perkreditan
sangat penting mengingat besarnya portofolio kredit perbankan
 perlu dikelola secara berhati-hati
 menekan risiko kredit macet
 meminimalkan potensi kredit bermasalah
 menekan terjadinya legal dispute
 memudahkan resolusi kredit macet, a.l. eksekusi agunan
 Secara reguler mereview SOP proses pemberian kredit untuk memastikan telah
sesuai dengan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat, update thd ketentuan
dan memenuhi prinsip2 governance.
 Verifikasi dan justifikasi penetapan kualitas kredit
50
Peran Legal Audit dalam Bisnis Perbankan

Aspek Penghimpunan Dana dan aktifitas layanan nasabah


 Legal audit memegang peranan penting dalam menentukan kualitas penghimpunan
dana melalui produk-produk funding yang realible dan govern
 Meminimalkan dispute dg nasabah khususnya terkait dengan:
 structured product dan transaksi derivatif yang kompleks.
 Layanan terkait dg e-banking, a.l. Internet banking, mobile banking transfer
dana, alat pembayaran berbasis kartu, kartu kredit, dll.
 Bancassurance, wealth-management, deposit-link product dll.
 Pembobolan dana nasabah dan mitigasinya
 Aktifitas Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (APU/PPT)
 Dsb....
Stay Home & Stay Healthy …..
TERIMA KASIH
Keep Calm

Anda mungkin juga menyukai