Kebijakan pendapatan sehubungan Strategi pencapaian target pendapatan asli Upaya untuk mereformasi BUMD dengan
dengan BUMD: daerah sehubungan dengan BUMD: menerapkan Good Corporate Governance,
1. Meningkatkan dividen BUMD 1. Revitalisasi BUMD melalui berbagai meningkatkan efektivitas dan efisisensi
dalam upaya meningkatkan secara upaya: BUMD guna meningkatkan PAD Jawa Barat,
signifikan terhadap pendapatan mendorong kemitraan BUMD dengan
a. Pengelolaan BUMD secara Badan Usaha Swasta, dan optimalisasi
daerah professional pemanfaatan asset provinsi
2. Meningkatkan dan b. Peningkatan sarana dan prasarana
mengoptimalkan pengelolaan aset
daerah secara professional c. Kemudahan prosedur pelayanan
terhadap konsumen/nasabah
3. Peningkatan sarana dan prasarana
dalam rangka meningkatkan d. Mengoptimalkan peran Badan
pendapatan Pengawas agar BUMD berjalan
sesuai dengan peraturan sehingga
mampu bersaing dan mendapat
kepercayaan dari Perbankan
2. Optimalisasi pemberdayaan dan
pendayagunaan asset yang diarahkan
pada peningkatan pendapatan asli daerah
RENCANA STRATEGIS
KLUSTERISASI BUMD
OPTIMALISASI ASET
3
Sumber: …………………….
ARAHAN DAN RENSTRA MENUJU BUMD JUARA
8 Pembahasan 10
1 Evaluasi atas arahan
strategis BUMD Non
5 Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja
dan penetapan
Perubahan
Perda BUMD;
Penyusunan kajian
FS dan business
plan di BUMD
Lembaga Keuangan; Triwulanan dan untuk
9
Tahunan; pengembangan
2
usaha;
Dashboard Digital
terintegrasi untuk
monitoring dan evaluasi; 6
Restrukturisasi dalam
Implementasi
Sistem
Manajemen 11
Cost control pada
rangka penyelesaian Kinerja untuk
3
pengeluaran
Aplikasi Dashboard masalah BUMD; seluruh SDM BUMD perusahaan;
secara online untuk melalui program:
12
monitoring dan Evaluasi
a. Pelaksanaan
BUMD Triwulan,
7
Assessment berkala;
semesteran dan b. Pelaksanaan Program Pengembangan usa
Tahunan; peningkatan kualitas
Penjajakan kemitraan
dalam rangka kolaborasi
untuk melakukan kerja sama
SDM (training &
development);
c. Monitoring dan Evaluasi
13
Pendayagunaan
4
Pelaksanaan Pra-RUPS SDM melalui Talent Pool
pihak ketiga baik dengan asset.
dan RUPS Tahunan dan & Management.
OPD, Pemda lain, BUMN dan
Luar Biasa lingkup BUMD;
BUMD lain (kerja sama
operasi, kerja sama
pembiayaan);
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5
Sumber: …………………….
LANGKAH-LANGKAH PENCAPAIAN BUMD JUARA
KLASTERISASI SINERGITAS
Pembagian BUMD menjadi 6 (enam) sektor dengan bentuk Untuk mewujudkan hal yang bermanfaat dalam membantu
holding perusahaan yakni Agrobisnis Perdagangan & Industri, pembangunan baik fisik maupun kesejahteraan bagi masyarakat
Infrastruktur dan Kawasan, Finansial, Minyak, Gas dan Energi Jawa Barat maka untuk lebih ringan dan tepat mencapai sasaran
Terbarukan (Energi Jabar), Pariwisata & Ekonomi Kreatif, dan bisa dilakukan secara sinergitas antara BUMD Jawa Barat
Publik Utilitas air tersebut.
Reformasi Sistem Kesehatan Daerah melalui Inovasi Pelayanan Publik dan Penataan Daerah
1 Penugasan Rumah Sakit kepada Jasa Sarana 7 melalui Sinergi dengan OPD lain (Kominfo,
Disdukcapil, Disdik) program CSR BUMD.
Pemulihan dan Pertumbuhan Ekonomi
Gerakan Mebangun Desa melalui sinergi
2 Kerakyatan Berbasis Inovasi melalui 8 dengan instansi lain (TNI) program CSR BUMD
Penugasan PDP kepada Agro Jabar
Penguatan Sistem Ketahanan Pangan Pendidikan Agama dan Tempat Ibadah Juara
9 melalui program CSR bagi seluruh BUMD
3 Berkelanjutan melalui Penugasan Pengelolaan
CPPD kepada Agro Jabar.
Pengembangan Infrastruktur Konektivitas
Reformasi Sistem Perlindungan Sosial melalui 10 Wilayah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
4 program CSR rutin bagi seluruh BUMD melalui penugasan TPPAS dan SPAM
Penyertaan Modal pada APBD Murni tahun 2023 kepada PT Jasa Sarana, PT Jaswita Jabar, PT
Tirta Gemah Ripah
Dalam rangka penguatan manajemen BUMD, melakukan seleksi dan pengangkatan pengurus PT BIJB.
Penugasan Agro Jabar sebagai Pengelola Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).
Dalam rangka penguatan manajemen BUMD, melakukan seleksi dan pengangkatan pengurus PT MRJ.
Kajian dan pencarian sumber pembiayaan alternatif untuk pembangunan TPPAS Cirebon Raya dengan
instrumen sukuk daerah.
Evaluasi kinerja bulanan, triwulan, semester dan tahunan serta Pra RUPS & RUPS Tahunan
Sumber: Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan
TALENT POOL BUMD NON LEMBAGA KEUANGAN
11
Sumber: Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan
BUMD LEMBAGA KEUANGAN
12
BUMD LEMBAGA KEUANGAN JAWA BARAT (1/2)
15 BPR & 14
Bank Umum LKM
9
PT LKM CIAMIS
PT LKM PANCATENGAH
10 PT BPR BALONGAN TASIKMALAYA
13
Sumber: Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan
Merger
1. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki saham pada 9 (sembilan) BPR bersama-sama dengan Pemerintah
Kabupaten dan bank bjb, yang seluruhnya terletak di wilayah Provinsi Jawa Barat.
2. Tantangan internal BPR saat ini adalah penguatan permodalan, pengembangan teknologi informasi,
optimalisasi tata kelola, peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta perluasan produk
dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah.
3. Tantangan eksternal berupa perubahan ekosistem global dan nasional yang ditandai dengan pesatnya
perkembangan teknologi informasi (TI), perubahan pola perilaku masyarakat serta persaingan yang
semakin ketat dengan munculnya Fintech, Bank Digital dan Bank Umum yang membidik pasar UMKM.
4. Kondisi pandemi Covid 19 yang sudah berjalan selama 2 tahun ini menyebabkan meningkatnya
kolektabilitas kredit tidak lancar pada beberapa BPR di wilayah Provinsi Jawa Barat yang menyebabkan
penurunan rasio CAR dan memburuknya rasio NPL serta ketidakpastian berakhirnya Pandemi tersebut
dapat meningkatkan potensi kerugian dan kenaikan kolektabilitas kredit tidak lancar dan memaksa
pemegang saham BPR untuk menjaga rasio CAR.
5. OJK telah menerbitkan 4 (empat) Pilar Roadmap Pengembangan Industri BPR dan BPRS tahun 2021-2025
yaitu Pilar 1 mengenai Penguatan Struktur dan Keunggulan Kompetitif, Pilar 2 mengenai Akselerasi
Transformasi Digital, Pilar 3 mengenai Penguatan Peran BPR dan BPRS Terhadap Daerah atau Wilayah dan
Pilar 4 mengenai Penguatan Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan.
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/POJK.03/20192019 TENTANG
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, DAN PENGAMBILALIHAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK
PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
1. Penggabungan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Bank atau lebih untuk menggabungkan
diri dengan Bank lain yang telah ada yang mengakibatkan aset, liabilitas, dan ekuitas dari Bank yang
menggabungkan diri beralih karena hukum kepada Bank yang menerima penggabungan dan selanjutnya
status badan hukum Bank yang menggabungkan diri berakhir karena hukum.
2. Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua Bank atau lebih untuk meleburkan diri
dengan cara mendirikan satu Bank baru yang karena hukum memperoleh aset, liabilitas, dan ekuitas dari
Bank yang meleburkan diri dan status badan hukum Bank yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
3. Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Bank yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Bank tersebut
Opsi yang paling baik adalah penggabungan atas pertimbangan waktu, biaya, serta kompleksitas proses.
Pentingnya dilakukan Merger
• Perubahan perilaku dan kebutuhan masyarakat Transformasi BPR
TRANSFORMASI BPR
Disrupsi Digital
terhadap transaksi digital
• Peningkatan
• Fintech, Bank Digital, dan Bank Umum permodalan
• Bank Umum yang berpotensi turun kelas menjadi BPR
Persaingan
• Keterbatasan BPR dalam memberikan layanan
• Optimalisasi tata
electronic banking
kelola
• Hanya BPRKU 3 yaitu BPR dengan modal inti paling Transformasi BPR
sedikit Rp 50 miliar yang dapat melaksanakan
• Pengembangan
Regulasi kegiatan usaha penyediaan layanan electronic infrastruktur TI
banking, sesuai POJK 12/POJK.03/2016
• Peningkatan
• POJK nomor 62/POJK.03/2020 Tentang BPR kuantitas dan
mengenai pemenuhan modal inti di Zona 1 sebesar kualitas SDM
Modal Rp100 miliar
• Modal inti 8 dari 9 BPR dibawah Rp 50 milyar
• Total modal disetor untuk seluruh 9 BPR Rp 189,9 • Penambahan variasi
milyar dengan total asset sebesar Rp 1,46 Triliun produk dan layanan
TERIMA KASIH