Anda di halaman 1dari 42

MEWUJUDKAN

PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
YANG BERKINERJA

MAHARDHIKA MULYA ADI PAMUNGKAS


ANALIS KEBIJAKAN AHLI PERTAMA
DIREKTORAT PEIPD
DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH
KISAH HAYATI DI PERSIMPANGAN JALAN
Kemendagri

KemenpanRB

Kemana kami harus


menCARI TAHU?

Hayati tidak bisa diginikan


BANg!!!! Beri kami
kepastian plis, begitu
syulithhh.
2

“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”


DASAR HUKUM BERKAITAN

Permendagri Nomor 86 Permendagri Nomor 18


Tahun 2017 Permenpan RB Nomor 88 Tahun 2020
89 Tahun 2021 Tentang Perpelak PP
Tentang Eval AKIP & 13/2019
Penjenjangan Kinerja
3

“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”


Substansi Penetapan
dan Penyajian Kinerja Komponen
Penilaian SAKIP

RPJMD Tujuan dan Sasaran Perencanaan Pelaporan


Daerah
Kinerja Kinerja
(30) (15)

Evaluasi
Pengukuran
Tujuan dan Sasaran Akuntabilitas
RENSTRA PD Kinerja
Perangkat Daerah Kinerja
(30)
(15)

4
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Perbedaaan Mendasar dalam perencanaan
Pembangunan dalam Persepektif Dasar Hukum
PMDN 86/2017 PM PANRB 89/2021
• Kinerja adalah capaian keluaran/hasil/dampak dari • Penjenjangan Kinerja adalah proses
kegiatan/program/sasaran sehubungan dengan penjabaran dan penyelarasan sasaran
penggunaan sumber daya pembangunan. strategis, indikator kinerja, dan target kinerja
• Indikator Kinerja adalah tanda yang berfungsi organisasi kepada unit organisasi sampai
sebagai alat ukur pencapaian kinerja suatu kegiatan,
program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk
dengan individu pegawai.
keluaran (output), hasil (outcome), dampak (impact). • Kinerja adalah keluaran/hasil dari
• Keluaran (output) adalah suatu produk akhir berupa kegiatan/program yang telah atau hendak
barang atau jasa dari serangkaian proses atas dicapai sehubungan dengan penggunaan
sumber daya pembangunan agar hasil (outcome) anggaran dengan kuantitas dan kualitas
dapat terwujud terukur. .
• Hasil (outcome) adalah keadaan yang ingin dicapai • Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan
atau dipertahankan pada penerima manfaat dalam yang akan dicapai dari kinerja program dan
periode waktu tertentu yang mencerminkan
kegiatan yang telah direncanakan;
berfungsinya keluaran dari beberapa kegiatan dalam
satu program. • Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang
• Dampak (impact) adalah kondisi yang ingin diubah mencerminkan berfungsinya keluaran dari
berupa hasil pembangunan/layanan yang diperoleh kegiatan-kegiatan dalam satu program.
dari pencapaian hasil (outcome) beberapa program.

5
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Permendagri 86.2017 disusun sebagai amanat untuk menjadi pedoman
bagi daerah untuk melaksanakan Pembangunan daerah sebagai mana amanat dalam
UU 23 Tahun 2014 untuk mencapai tujuan Pembangunan Daerah.

Permenpan RB 88 dan 89 2017 disusun sebagai Upaya memastikan


perencanaan (termasuk penentuan kinerja) efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
organisasi pemerintah, dalam hal ini Pemda mencapai tujuan Pembangunan daerah.

“Keduanya saling mengisi dalam upaya memperkuat


posisi pemda dalam menghadirkan pelayanan public
yang prima bagi Masyarakat”.

Sesuai Permendagri Nomor 86/2017, IKU hanya Tujuan juga perlu memiliki Indikator dan IKU juga
merupakan sasaran yang dianggap strategis saja, bukan saja Indikator Sasaran dan juga bisa
dan pada Tujuan tidak memiliki Indikator. memasukan Indikator Tujuan.

6
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Kondisi SAKIP Provinsi
Lampung Tahun 2022

Terdapat gambaran bahwa AKIP sudah


baik pada 1/3 unit kerja, khusus unit kerja
67,11 utama. Terlihat masih perlunya sedikit
perbaikan pada unit kerja, serta komitmen
Kategori dalam manajemen kinerja. Pengukuran
kinerja baru dilaksanakan sampai dengan
“B/Baik”. level eselon 2/unit kerja.

7
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DAERAH

▪Proses
▪Kontinyu
▪Mengatasipermasalahan
Data &
▪Tujuantertentu
Informasi
▪Potensisumberdaya
▪Strategiterpilih
▪Masadepan

8
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Tantangan dalam Mewujudkan Perencanaan Berkinerja
• Indikator kinerja
Sasaran pada level sub
Instansi Kegiatan dan kegiatan sudah
Pemerintah N/D Strategis/ Program Sub Kegiatan
Anggaran
ditentukan
Results dalam
Permendagri
Nomor 90 Tahun
2019 tepatnya
Sasaran sejak pada
Sasaran Kegiatan dan Kepmendagri
Instansi
Pembangunan
Pemerintah N/D Strategis/ Program Sub Kegiatan
Anggaran Nomor 050-5889;
Nasional/Daerah
Results • Pemutakhiran
Permendagri
Nomor 050-5889
diterbitkan tidak
memperhitungka
Sasaran n siklus
Instansi Kegiatan dan
Pemerintah N/D Strategis/ Program Sub Kegiatan
Anggaran perencanaan
Results Pembangunan di
daerah.

Goals Activity
1. Keterkaitan Prog/Keg/Sub Keg
1. Tujuan/Sasaran tidak dengan Sasaran tidak ada.
beriorientasi hasil 2. Keterkaitan antar Prog/Keg/Sub
2. Ukuran kinerja tidak jelas. Keg dengan Sasaran tidak jelas.

9
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Pemasalahan dalam penyusunan kinerja dan indikator

• Penentuan indicator kinerja kinerja tidak berorientasi pada hasil, misalnya


Presentase hasil temuan yang ditindaklanjuti, Presentase PMKS yang
mendapatkan bantuan.
• Penentuan indicator kinerja yang tidak spesifik, misalnya Sasaran “Meningkatnya
Kesejahteraan Petani” dengan indicator Presentase peningkatan jumlah petani
yang Sejahtera→ “% Petani memiliki pendapatan minimal Rp….”, Sasaran
“Terwujudnya Kesadaran Hukum Berlalu lintas di Masyarakat” dengan “Jumlah
Masyarakat yang menaati hukum”→ Jumlah pengemudi angkut yang memiliki
SIM.
• Penentuan indicator kinerja tidak diketahui dengan jelas penghitungan
kinerjanya misalnya Sasaran “Meningkatnya Pemahaman Peserta BIMTEK XXX”
dengan indicator “Tingkat pemahaman peserta bimtek”→ % peserta BIMTEK
yang berhasil menjawab benar 80%.
10
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Pemasalahan dalam penyusunan kinerja dan indikator

• Penentuan indicator kinerja yang tidak cukup menggambarkan sasaran


yang diinginkan tidak cukup menggambarkan keberhasilan sasaran,
misalnya Sasaran “Optimalisasi Pariwisata Daerah” dengan indicator
“Jumlah Kunjungan Wisatawan”, bisa ditambahkan “Kontribusi PDRB
Pariwisata”.
• Penentuan target yang terlalu tinggi dan terlalu rendah.
• Ketidakkonsistenan penentuan indicator kinerja pada sasaran sehingga
berorientasi hasil, misalnya “Meningkatya Kontribusi Koperasi dan UKM
dalam Perekonomian Daerah” dengan Indikator “Paket/Jumlah
Pendampingan untuk promosi dan pemasaran produk”.

11
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
IDENTIFIKASI MASALAH

12
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
PERBANDINGAN ANTARA PERUMUSAN KEBIJAKAN, PELAKSANAAN
RENCANA & EVALUASI HASIL RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
RPJPD Perumusan Kebijakan

I II III IV Pelaksanaan
Evaluasi Hasil

RPJMD RENSTRA SKPD


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

RKPD RKPD RKPD RKPD RKPD Renja Renja Renja Renja Renja
SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

KUA & KUA & KUA & KUA & KUA & DPA DPA DPA DPA DPA
PPAS PPAS PPAS PPAS PPAS SKPD SKPD SKPD SKPD SKPD
1 2 3 4 5 APBD
1 2 3 4 5
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
4
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
5
15
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
6
16
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Critical Success Factor

7
17
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
POHON KINERJA

18
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Sesuai dengan
PMDN 86/2017

Hasilpembangunanyangdiperolehdari
GOAL IMPACT/DAMPAK pencapaianoutcome Apayangingindiubah

Manfaatyangdiperolehdalamjangka
OUTCOME/HASIL menengahuntukbeneficieriestertentu Apayangingindicapai
PURPOSE sebagaihasildarioutput

J IK A -M A K A
OUTPUT/ Apayangdihasilkan(barang)
OUTPUT Produk/barang/jasaakhiryangdihasilkan
KELUARAN ataudilayani(jasa)

Proses/kegiatanmenggunakaninput
ACTIVITIES PROSES/KEGIATAN untukmenghasilkanoutputyang Apayangdikerjakan
diinginkan

INPUT Sumberdayayangmemberikankontribusi Apayangdigunakandalam


INPUT dalammenghasilkanoutput bekerja(4M)

19
9
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Sesuai dengan Kondisi Positif yang ingin diwujudkan
atau Kondisi negative yang ingin
PMDN 86/2017 dihilangkan

IMPACT
Menngcascade ke bawah

OUTCOME OUTCOME

atas
Menguji korelasi ke
JIKA- MAKA
OUTPUT OUTPUT OUTPUT OUTPUT

PROSES PROSES PROSES PROSES

INPUT INPUT INPUT INPUT

120
0
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Input Proses Output OUCOME Keterkaitan
KINERJA

Immediate Intermediate Final


Input Proses Output Outcume Outcume Outcome
(Tingkat 1) (Tingkat 2) (Tingkat 3)

Immediate Intermediate Final


Input Proses Output Outcume Outcume Outcome
(Tingkat 1) (Tingkat 2) (Tingkat 3)

Akar Masalah Masalah Masalah Pokok

Sumber: Analisa terhadap PMDN 86/2017 dan PMPanRB 89/2021 21


“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Immediate Intermediate Final
Input Proses Output Outcume Outcume Outcome
(Tingkat 1) (Tingkat 2) (Tingkat 3)

Akar Masalah Masalah Masalah Pokok

Hasil diwujudkan Strategic Tujuan dan Sasaran atau


Masalah Pokok
beberapa Sasaran
dalam lingkup Org Objectives
Hasil efektivitas Tactical Masalah Program atau Beberapa
dari hasil sebuah
program
Objectives Program

Penyelesaian dari suatu


Operational Kegiatan dan Sub Kegiatan
Masalah atau Beberapa Kegiatan dan
kegiatan/permasalahan Objectives Sub kegiatan

Sumber: Analisa terhadap PMDN 86/2017 dan PMPanRB 89/2021 22


“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Meningkatnya Kontribusi
Kontribusi PDRB Sektor
Perikanan
PDRB Sektor Perikanan
Daerah
Produktivita
s Perikanan
Tangkap

Rasio
Kepatuhan
Pembayaran
Retribusi

Standar
Waktu
Rasio
Kepatuhan
Pembayaran
Retribusi
Rasio
Standaisasi
Produk

Jumlah/Area
Pemasaran
23
11
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
CASCADING

24
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
B a la n c e s c o r e c a r d
(N iven, 2008).

Sebuah proses dim ana Perga n tia n ta h a p - Proses penu runan strategi atau penyusunan
sesuatu inform asi atau tahap dalam suatu scorecard di setiap jenjang organisasi m engacu pada
pengetahuan proses, yang m asing- scorecard organisasi satu tingkat di atasnya.
d iteru sk a n sec a ra m a sin g ta h a p nya D alam proses cascading, setiap pegaw ai dan unit
berurutan atau saling m e m ic u a ta u organisasi berkesem patan untuk m enunjuk kan
m enyam bung m en gaw a li ta h a p bagaim ana ak tivitas keseharian m ereka yang dapat
https://en .oxforddiction aries.com beriku tnya berkontribusi ke dalam pencapaian rencana strategi
https://en .oxforddiction aries.com
organisasi.

Jika dibaw a dalam konteks pem erintahan, m aka pengertian ini m enunjuk kan bahw a ca scading adalah
sebuah proses p en jab aran d ari V isi, M isi d an P ro gram K ep ala D aerah ke d alam tu ju an , sasaran ,
p rogram , d an kegiatan dengan m enggunakan kerangka logis, m enjadi lebih rinci, terbagi habis, dan
25
tidak tum pang tindih
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Adopsi L in g k u p Kom ponen
Langsung D ip e r s e m p it P e m b e n tu k
ATASAN
LEVEL

1 2 3
BAWAHAN
LEVEL

1 2a 2b 3 .1 3 .2

Langsung menurunkan M e m p e r s e m p it lin g k u p Memisahkan penjenjanga


strategi, IKU dan Target dari s e s u a i d e n g a n b id a n g dibawahnya berdasarkan komponen
m a s in g - m a s in g . pembentuk/kontribusi kinerja
penjejangan diatasnya
Cause-Efect/Contributing Cascading
26
14
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Permendagi No 86/2017

GOAL

PURPOSE

J IK A -M A K A

OUTPUT

ACTIVITIES

INPUT

27
15
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Sebelum terbit Permendagi N o 90/2019

28
16
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
PERBEDAAAN POHON KINERJA DAN CASCADING

29
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
CASCADING

TUJUAN A TUJUAN B

SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9

PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM PROGRAM
A B C D E F G H I J K L M

Menggambarkan Perencanaan
secara heirarkis

30
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
CASCADING

TUJUAN A TUJUAN B

SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN


1 2 3 4 5 6 7 8 9

Menggambarkan Perencanaan
secara heirarkis

31
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
POHON KINERJA

TUJUAN
A

SASARAN SASARAN TUJUAN


1 4 B

SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN SASARAN


2 3 5 6 7 8 9

Menggambarkan Kerangka Logis

32
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
CASCADING

ESELON 1

ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2

ESELON 3 ESELON 3 ESELON 3 ESELON 3 ESELON 3 ESELON 3 ESELON 3

HEIRARKI: STRUKTUR ORGANISASI

33
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
POHON KINERJA

ESELON 1

ESELON 2 ESELON 2 ESELON 1

ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2 ESELON 2

HEIRARKI: KERANGKA LOGIS


SEBAB-AKIBAT

34
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
PENYESUAIAN CASCADING

35
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
36
18
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
37
19
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Dengan adanya Permendagri 90, maka lakukan
cascading pada kinerjanya, yang bisa didekatkan
dengan indikatornya
Setelah itu baru dicarikan ”rumah” program/keg/subkeg

38
20
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
Kondisinya yang terjadi akan ada nomenklatur
program/kegiatan/sub kegiatan yang akan
mendukung 2 sasaran/lebih; dan dikerjakan oleh
lebih dari 1 PD atau juga 1 bidang dalam PD

39
21
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
40
22
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
PENEKANAN

1. Menetapkan sebuah dokumen perencanaan TIDAK BERARTI perencanaan


Pembangunan yang dilakukan dapat memastikan upaya perencanaan
berkinerja;
2. Pengendalian dan Evaluasi yang tidak dilakukan akan berdampak
kekurangan informasi dalam membangun perspektif dan analisa terhadap
penyusunan pohon masalah dan pohon kinerja;
3. Untuk memberikan kepastian maka berbagai perkembangan pengaturan
yang berkaitan dengan dengan perkuatan SAKIP akan diatur lebih lanjut
dalam Perubahan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017.

41
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”
TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

42
“Meramu Rencana Dengan Langgam Sumatera”

Anda mungkin juga menyukai