Anda di halaman 1dari 24

PP 6/2023

tentang

Penyusunan Rencana Kerja dan


Anggaran

Jakarta, 9 Mei 2023

Kemenkeu Terpercaya
Outline
1 Latar Belakang

2 Pokok Perubahan (Baru)

3 Pokok Perubahan (Penguatan)

4 Taksonomi

Tindak Lanjut oleh


5
Kementerian/Lembaga

2
Latar Belakang Penyusunan PP 6/2023

1 Pergeseran paradigma dalam proses penganggaran.

Berdasarkan reviu hukum dan peraturan, diperlukan


2 penguatan pengaturan tertentu menjadi peraturan
setingkat PP.

Penyelarasan ketentuan dalam PP Nomor 90 Tahun


3 2010 dan PP Nomor 17 Tahun 2017 dengan
kebutuhan pada butir 1 dan 2.

33
Pokok Pengaturan(Hal Baru …1)
7 (tujuh) substansi baru karena kebutuhan sekarang dan dimasa datang

Sinkronisasi Belanja Pusat dan


Daerah
 Mengurangi duplikasi anggaran.
 Sinergi kebijakan fiskal dan
pendanaan.

KAJM
 Indikasi jangka menengah dg Belanja Berkualitas
pendekatan tematik. Indikator penilaian : efisiensi,
 Bertujuan menjaga
kesinambungan fiskal, dan
efektifitas, prioritas,
menjaga target presiden transparansi dan akuntabilitas.
tercapai.

44
Pokok Pengaturan (Hal Baru …2)
7 (tujuh) substansi baru karena kebutuhan sekarang dan dimasa datang

Sistem Informasi Otorita IKN Pengadaan Barang Kompetensi Sumber Daya


• Membuka akses sistem dan Jasa Pemerintah Manusia
informasi di K/L yg Kekhususan dalam
penyusunan RKA-KL Perencanaan pengadaan • Standardisasi Kompetensi.
terkait RKA-K/L. yang simultan dengan
baik dari sisi • Pembinaan dan
• Interkoneksi antar penyusunan RKA-KL.
pendapatan, belanja Pengembangan
sistem informasi
Evaluasi Kinerja.
dan pembiayaan. Kompetensi Teknis.

55
Pokok Pengaturan (Penguatan..1)
Penguatan peraturan menjadi setingkat PP dan penguatan metode dan tindak lanjut output proses

Implementasi RSPP Peran APIP Penguatan Pengaturan


 Peningkatan kualitas RKA- BUN
 Perbaikan dan penguatan  Penegasan pengaturan
K/L dan RKA BUN melalui
Informasi Kinerja sbg instrumen
penugasan APIP K/L oleh
1. Indikator
dasar perencanaan Menteri/Pimpinan 2. Standar Biaya
strategis. Lembaga/BUN utk 3. Evaluasi Kinerja
melakukan Reviu.
 Simplifikasi program  Pengendalian dan
 Reviu menggunakan Pemantauan RKA BUN
termasuk program lintas. pendekatan / prinsip resiko.  Pengawasan BUN

66
Pokok Pengaturan(Penguatan..2)
Penguatan peraturan menjadi setingkat PP dan penguatan metode dan tindak lanjut output proses

Dalam rangka kesinambungan RKA antar Tahun


Anggaran dilakukan penguatan metode dan
tindak lanjut pada :
 Reviu Baseline
 Prakiraan Maju
 Usulan Kegiatan dan Keluaran Baru
 Evaluasi Kinerja Anggaran
 Pengendalian Pemantauan
 Perubahan Anggaran

77
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
1. Kerangka Anggaran Jangka Menengah

Bottom up Kesinambungan Orientasi tahunan


Prakiraan Maju (KPJM) Perlu kesinambungan
hanya dari usulan Bottom program dalam dokumen
perencanaan dan
Orientasi penganggaran
masih tahunan
Jangka
Up
• Akibatnya, RKA-K/L belum
penganggaran.
• Orientasi penganggaran
Menengah
dapat menerjemahkan arahan • Antara kerangka belanja tahunan fokus pada
atau kebijakan Presiden. jangka menengah dg pemenuhan kebutuhan
penganggaran program pada anggaran tahunan (belum
• RKA-K/L dapat diperlakukan
siklus tahunan belum padu. mampu menggambarkan
sebagai pedoman dalam
menyeleksi kegiatan-kegiatan • Sehingga program dalam terpenuhinya kebutuhan
prioritas. perencanaan strategis jangka strategis jangka menengah).
menengah dapat berbeda
dalam penganggaran
tahunan.
Pengaturan:
• KAJM memuat kerangka pendapatan, belanja dan pembiayaan.
• KAJM sebagai proses bottom & topdown
• KAJM sebagai Indikasi dengan pendekatan tematik
• KAJM untuk menjaga kesinambungan fiskal, dan menjaga target presiden tercapai

88
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
2. Sinkronisasi BPP dan TKD
Capaian kinerja
Program prioritas
program pusat dan Pengaturan
belum terintegrasi
daerah belum
antara pusat dan daerah
berhubungan

Menyebabkan kerap
terjadinya duplikasi
program antara pusat
dan daerah, termasuk • Dokumen makro di • Pengaturan teknis
yang bersumber Belanja pusat (KEM PPKF sinkronisasi Belanja
Pemerintah Pusat dan maupun RKP) tidak Pemerintah Pusat dan
Transfer ke Daerah. secara langsung Transfer ke Daerah.
menjadi pedoman atau • Substansi: ruang lingkup
diacu oleh daerah. sinkronisasi (prioritas
Berpotensi menimbulkan • Adanya perbedaan
pembangunan, pembagian
duplikasi anggaran untuk capaian kinerja
urusan, struktur
program-program yang serupa, khususnya untuk
anggaran), penelaahan
sehingga tidak tercapainya sifatnya prioritas dan
memperhatikan hasil
efektivitas dan efisiensi dalam tidak berkorelasi.
sinkronisasi, pengendalian
penganggaran, khususnya • Perbedaan
pemantauan.
terkait dengan capaian waktu/siklus proses
pembangunan daerah melalui • Sinkronisasi dimulai sejak
perencanaan
program prioritas, baik di pusat awal tahun perencanaan
penganggaran antara
atau di daerah. untuk penyesuaian proses
pusat dan daerah.
penganggaran di daerah.

99
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
3. Belanja Berkualitas
Indikator Belanja Berkualitas
Dilakukan secara akuntabel 5
• menggunakan hasil Setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaran negara harus
Opini BPK atas dapat dipertanggungjawabkan kepada
Laporan Keuangan masyarakat atau rakyat sebagai pemegang 4 Transparansi
kedaulatan tertinggi negara  Pasal 7 • menggunakan hasil
Pemerintah Pusat Penyediaan informasi anggaran
UU 28/1999 komprehensif dari pemerintah yang skor Open Budget
tersedia untuk publik Survey (OBS)
Belanja mendukung prioritas 3
• menggunakan gap
Output belanja dalam rangka
analisis antara mendukung pencapaian prioritas
perencanaan dengan yang telah disepakati 2 Efektivitas belanja
pelaksanaan dapat • mengacu pada PMK No.
menunjukkan kualitas Pencapaian dampak (outcomes)
yang diinginkan dari suatu aktivitas 22 tahun 2021 dengan
belanja prioritas komponen pengukuran
Efisiensi belanja 1
aspek manfaat
• mengacu pada PMK No. meningkatkan output dengan
22 tahun 2021 dengan mempertahankan tingkat input
komponen pengukuran tertentu, atau menurunkan input
dengan mempertahankan tingkat
aspek implementasi output tertentu

Kebutuhan/Manfaat Pengaturan
 Sebagai payung hukum/regulasi yang spesifik mendefinisikan dan mengatur indikator belanja berkualitas
 Menghasilkan RKA-K/L yang berkualitas
10
10
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
4. Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi secara end to end

Sistem
Informasi 01 02 03

Permasalahan
Konsep
(Lesson Learned) Manfaat
perbaikan/perubahan
 Sistem informasi perencanaan
 Pengembangan sistem  Data dukung RKA  lebih
penganggaran, pelaksanaan,
informasi RKA yang lengkap dan up to date.
pelaporan, dan monitoring serta
terintegrasi di Kemenkeu.  RKA-K/L  lebih
evaluasi kinerja  belum
 Tersedianya akses dan data berkualitas.
sepenuhnya terintegrasi.
sistem informasi di K/L dalam  informasi handal dan
 Data dukung dari K/L untuk
rangka penyusunan RKA. terintegrasi sehingga efektif
penyelenggaraan sistem informasi
dan efisien.
 belum terintegrasi.

11
11
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
5. RKA Otorita Ibu Kota Nusantara

RKA OIKN

1 Ketentuan dalam PP RKA berlaku mutatis mutandis terhadap penyusunan RKA


OIKN.

2 Kekhususan RKA OIKN: penyusunan rencana pendapatan dan belanja,


penyusunan RKA OIKN memperhatikan Rinduk IKN, pengelolaan
rencana belanja, mekanisme perubahan anggaran.

3 Ketentuan mengenai kekhususan RKA OIKN diatur dalam PMK.

12
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal baru)
6. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

01 02 03

Permasalahan (Lesson Konsep


perbaikan/perubahan Manfaat
Learned)
Belum ada penyelarasan proses  Norma waktu penyusunan Penyelarasan proses dengan
dengan pengaturan mengenai rencana pengadaan barang/jasa pengaturan mengenai rencana
rencana dan persiapan pengadaan pemerintah. dan persiapan pengadaan
barang atau jasa.  Norma waktu persiapan dan barang atau jasa.
pengumuman pengadaan
barang/jasa pemerintah.
 Penyelarasan dg ketentuan
perundang-undangan eksisting
13
13
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (hal
baru)
7. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Terwujudnya kualitas SDM yang


mampu menghasilkan RKA yang
Sumber Daya Manusia berkualitas
• Penguatan terhadap Peraturan yang sudah ada, 01
al:
 Permenpan No. 21 Tahun 2016 tentang
Jabatan Fungsional Analis Anggaran. Pembinaan dan
Pengembangan Kompetensi
04
 Perka BKN No. 14 Tahun 2017 tentang
Juklak Pembinaan JFAA. Teknis
 PMK No. 61/PMK. 02/2017 tentang Juknis Dilakukan oleh Menteri Keuangan
JFAA.
• Tindak lanjut rekomendasi Itjen terkait
dan diatur dalam PMK.
03
pengembangan/peningkatan kompetensi SDM

Penyusunan RKA
Dilakukan oleh SDM dengan standar 02
kompetensi/sertifikasi.
05

14
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (penguatan)
1. Implementasi PBK-RSPP

03
02
01 Mekanisme
Informasi
Perencanaan
Strategis
Perbedaan Verifikasi
Struktur
Kurang Informasi
Belum adanya mekanisme Perencanaan Strategis.
Perbedaan struktur informasi kinerja antar • Informasi Kinerja yang mengatur
Dokumen Perencanaan & Penganggaran. verifikasi.
• Dalam penyajian kinerja penganggaran, perencanaan strategis belum memadai
Antara RPJMN, RKP, dan RKA-K/L memiliki belum terdapat mekanisme verifikasi
struktur informasi kinerja yang berbeda. informasi kinerja secara standar.
• menyebabkan end to end process kinerja
suatu program atau kegiatan sulit diukur
capaian atau targetnya secara
Pengaturan: meyakinkan.
• Perbaikan dan penguatan Informasi Kinerja (IK dan Evaluasi Kinerja) sbg dasar perencanaan strategis.
• Berbasis program dan simplifikasi program trmasuk program lintas (RSPP).

15
15
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (penguatan)
2. Konsep Peran APIP Dalam Penyusunan RKA-K/L (Reviu, Pengendalian dan Pemantauan, Evaluasi Kin-
erja)

RKA/KL yang sudah di Reviu untuk Penelaahan


PA BA K/L Kementerian Keuangan

Lingkup: Reviu RKA-


K/L, Pengendalian
Pemantauan, Evaluasi

Itjen/
Irtama

Penjelasan:
APIP/Itjen Kementerian/Lembaga berwenang dalam melakukan reviu, evaluasi, dan pengendalian
pemantauan atas RKA-K/L dan pelaksanaannya.

16
16
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (penguatan)
3. Reviu Baseline (Tinjau Ulang Angka Dasar) dan prakiraan maju
Penguatan metode tinjau ulang angka dasar dan keterlibatan para pihak
Angka
APBN REVIU
Dasar
Program
REVIU BASELINE EXISTING Program, Kegiatan, Output
Kegiatan dan/atau Komponen
• Belum memasukan evaluasi kinerja. Output Costing Process
T+1 T+2
• Belum ada data series hasil evaluasi kinerja.
Komponen Angka Dasar
Penyesuaian Parameter
Baseline
T+3

APBN REVIU RKA-K/L

Program Program, Kegiatan, Output


dan/atau Komponen
Kegiatan
FUTURE REVIU BASELINE Costing Process
T+1 T+2
Output
Angka Dasar
• Reviu baseline lebih berkualitas dan governance
Komponen
Penyesuaian Parameter
Baseline
T+3
terjaga.
Evaluasi Kinerja Penganggaran
• Penguatan proses dari perguliran prakiraan maju
sampai dengan pihak-pihak yang terlibat.
Data Series Hasil Evaluasi Kinerja
• Perangkat yang diperlukan dalam melakukan Penganggaran Jangka Panjang
reviu.
17
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (penguatan)
4. Kegiatan/Keluaran Baru
Proses pengusulan dan penilaian kelayakan kegiatan dan keluaran baru.

01 02 03

Permasalahan Konsep
Perbaikan/Perubahan Manfaat
(Lesson Learned)
 Usulan tidak sesuai dengan  Kriteria dan waktu  Usulan sesuai dengan
prioritas pemerintah. pengusulan (sebelum prioritas nasional.
 Kriteria usulan belum pagu indikatif dan pagu  Kualitas usulan lebih dapat
sesuai dengan kebutuhan. anggaran). dipertanggungjawabkan.

18
18
Penjelasan Pokok Perubahan Pengaturan (penguatan)
5. Evaluasi Kinerja

Permasalahan
• Probis evaluasi kinerja dan tindak kanjutnya belum optimal.
• Pemangku kepentingan melakukan Evaluasi Kinerja secara terpisah.
• Sistem informasi evaluasi kinerja masih kurang efektif ketika melakukan analisis dalam
siklus penganggaran yang padat.

Perbaikan dilakukan terhadap:


• Tindak lanjut atas hasil evaluasi kinerja untuk penyusunan arah kebijakan dan
prioritas pembangunan, reviu baseline, penyusunan alokasi tahun
direncanakan dan/atau penyesuaian anggaran tahun berjalan, dan reward
dan/atau punishment.
• Keterlibatan para pihak dalam pelaksanaan evaluasi kinerja dan sinergisitas
evaluasi kinerja anggaran, pembangunan, dan akuntabilitas kinerja instansi.

Pengaturan:
• Evaluasi Kinerja: perbaikan probis dan tindak lanjut, penguatan fungsi monev dan sinergi pelaksanaan, perbaikan
metodologi monev, adaptif thd perubahan kebijakan.

19
BAB I : KETENTUAN UMUM
• Bag. 1 : Pendekatan dan pedoman penyusunan RKA
• Bag. 2 : Klasifikasi Anggaran, Indikator Kinerja, Standar Biaya, dan Belanja Berkualitas
BAB II : PENYUSUNAN APBN Dalam Penyusunan RKA
• Bag. 3 : KAJM
Taksonomi PP • Bag. 4 : Kompetensi Teknis untuk penyusunan RKA
• Bag. 5 : Sistem informasi penyusunan RKA
Penyusunan RKA BAB III : PRINSIP-PRINSIP
PENYUSUNAN RKA
• Bag. 6 : Kewajiban Menteri/Pimpinan Lembaga dan Bendahara Umum Negara dalam
penyusunan RKA
• Bag. 7 : struktur dan format RKA
• Bag. 8 : Sistem perencanaan dan penganggaran dalam penyusunan RKA-K/L dan RKA-
BAB IV: PROSES PENYUSUNAN BUN
DAN PENELAAHAN RKA-K/L
• Bag. 9 : Sinkronisasi Penyusunan RKA
DAN RKA-BUN

PP tentang • Bag. 1 : Proses penyusunan dan Penelaahan RKA-KL


BAB V: DIPA DAN PERUBAHAN
ANGGARAN DALAM • Bag. 2 : Proses Penyusunan dan Penelaahan RKA-BUN
Penyusunan RKA
Direktorat Harmonisasi Peraturan Penganggaran
PELAKSANAAN APBN • Bag. 3 : Rincian APBN

Jakarta, Maret 2021


BAB VI: PENGENDALIAN DAN • Bag. 1 : Penyusunan dan Pengesahan DIPA
PEMANTAUAN, SERTA
• Bag. 2 : Perubahan Anggaran Dalam Pelaksanaan APBN
EVALUASI KINERJA
ANGGARAN
• Bag. 1: Pengendalian dan Pemantauan pelaksanaan belanja
BAB VII: PENGADAAN Kementerian/Lembaga
BARANG/JASA PEMERINTAH • Bag. 2 : Pengendalian dan Pemantauan Pelaksanaan BA BUN
• Bag. 3 : Pengendalian dan Pemantauan Terhadap
BAB VIII: RENCANA KERJA Sinkronisasi BPP dan TKD
DAN ANGGARAN OTORITA IBU • Bag. 4 : Evaluasi Kinerja Anggaran
KOTA NUSANTARA

BAB IX: KETENTUAN


PENUTUP KemenkeuTepercaya 20
20
Siklus Penyusunan RKA
• Pagu indikatif  Pagu Anggaran
• evaluasi kinerja tahun  K/L menyusun usulan • Menkeu & Menteri
Konsep Rancangan  Pemutakhiran
sebelumnya kegiatan dan keluaran KEM dan PPKF, Perencanaan
berlanjut atau keluaran baru. rancangan renja K/L
• Tema, Sasaran, Arah ketersediaan anggaran, memutakhirkan
 K/L menyusun PM  angka • Menilai rancangan berdasarkan pagu
Kebijakan, dan rancangan awal RKP ketersediaan anggaran
dasar. awal Renja KL anggaran dan RKP
Prioritas dan rancangan pagu berdasarkan pembicaraan
 Review angka dasar KL • Trilateral Meeting  Penyusunan
Pembangunan indikatif Ke Presiden pendahuluan RAPBN.
RKA-K/L reviu
BUN: EKA BUN, BUN: PPA BUN menyusun BUN: Menkeu menetapkan APIP
BUN: Menkeu menetapkan pagu
IK BUN, indikasi pagu indikatif BUN anggaran BUN
indikasi kebutuhan BUN

Januari Februari Maret April Mei Juni

• Alokasi Anggaran
K/L
• Penelaahan RKA-K/L
Forum Penelaahan Penyampaian RUU berdasarkan alokasi
RKA-K/L dan APBN dan NK
RKA-BUN anggaran. DIPA K/L
RAPBN ke DPR
Pembahasan dan penetapan APBN di DPR • Perpres Rincian dan BUN
APBN.
BUN: Menkeu menetapkan
Alokasi BUN

Juli Agustus September Oktober November Desember

21
Hal-Hal Yang Perlu Ditindaklanjuti Oleh Kementerian/Lembaga

Penajaman program/kegiatan/keluaran yang berkesinambungan

Program K/L di sinkronkan dengan TKD untuk daerah terkait

Pemenuhan standar kompetensi teknis penyusun RKA

Penyediaan akses data dan sistem informasi K/L dengan sistem


informasi penganggaran.

Pendekatan/prinsip risiko dalam melakukan reviu RKA-K/L oleh APIP.

Penyusunan indikator kinerja BUN, renstra BUN, dan pelaksanaan evaluasi


kinerja BUN, serta penggunaan standar biaya BUN

22
22
23
23
Terima kasih

Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan


Jl. Wahidin Raya 1, Gedung Sutikno Slamet
Jakarta Pusat

Anda mungkin juga menyukai