PENILAIAN INDIKATOR
KINERJA
PELAKSANAAN
ANGGARAN
DALAM PERDIRJEN
PERBENDAHARAAN NOMOR
PER-5/PB/2022
“Akselerasi Menuju Belanja yang
Berkualitas”
Tantangan
Penyesuaian pola belanja yang dilakukan oleh K/L terhadap penilaian kinerja baru
Memastikan kesiapan sistem IT pendukung (OMSPAN dan SAKTI)
Kualitas dan kompetensi para pimpinan K/L, Satker, dan pengelola keuangan K/L
REFORMULASI IKPA
PERDIRJEN PER-4/PB/2021 PERDIRJEN PER-…/PB/2022
SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) - 3 ASPEK, 8 INDIKATOR
1.Revisi DIPA
4. Data Kontrak 2.Deviasi Halaman III
1.Revisi DIPA 5. Pengelolaan UP dan TUP
2.Deviasi Halaman III 6. LPJ Bendahara *)
3.Pagu Minus*) 7. Dispensasi SPM
8. Penyerapan Anggaran
9.Penyelesaian Tagihan 12. Kesalahan SPM *) 8. Capaian Output 3. Penyerapan Anggaran 6. UP dan TUP
10.Capaian Output 13. Perencanaan Kas *) 4. Belanja Kontraktual 7. Dispensasi
11.Retur SP2D *) 5. Penyelesaian Tagihan
Time
Frame JAN FFEEBB MAR
• Kajian reformulasi dan • Pengembangan • Implementasi penilaian
rancangan perdirjen IKPA sistem kinerja dengan IKPAbaru
OMSPAN dan SAKTI
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Komparasi Penilaian IKPA TA 2021
vs 2022 per
No. Indikator 2021 Indikator2022 (Reformulasi)
1 Revisi DIPA Revisi pagu tetap yang diperhitungkan → 4 kode jenis Revisi pagu tetap yang diperhitungkan → 14 kode jenis revisi
revisi
2 Deviasi Hal III DIPA • Dihitung dari rata-rata deviasi DIPA secara kumulatif. • Perhitungan deviasi per jenis belanja
• Tidak ada batasan maksimum deviasi (bisa lebih dari • Ambang batas deviasi 5% untuk nilai maksimum.
100%) • Batas maksimum deviasi per jenis belanja 100%
3 Pagu Minus Dihitung dari pagu minus berjalan yg dikunci per 31 Des Tidak diperhitungkan (eliminasi)
4 Data Kontrak Berdasarkan ketepatan waktu penyampaian data kontrak Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) kontrak dini (pra DIPA efektif), (3)
akselerasi kontrak 53.
5 Pengelolaan UP dan TUP Berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) persentase GUP, (3) setoran TUP
TUP
6 LPJ Bendahara Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian LPJ Tidak diperhitungkan (eliminasi)
7 Dispensasi SPM Berdasarkan kategori jumlah dispensasi SPM yang terbit Berdasarkan kategori rasio dispensasi SPM yang terbit
8 Penyerapan Anggaran Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap target penyerapan
target penyerapan triwulanan triwulanan yang dihitung berdasarkan trajektori penyerapan anggaran per jenis
belanja.
9 Penyelesaian Tagihan Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian tagihan SPM LS idem
Kontraktual
10 Capaian Output Dihitung dari realisasi RO terhadap target RO Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) capaian RO
11 Retur SP2D Dihitung dari rasio retur SP2D Tidak diperhitungkan (eliminasi)
12 Kesalahan SPM Dihitung dari rasio kesalahan SPM yang ditolak pada saat Tidak diperhitungkan (eliminasi)
validasi PMRT.
13 Renkas Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian Renkas Tidak diperhitungkan (eliminasi)
No. ASPEK KUALITAS No. ASPEK KUALITAS No. ASPEK KUALITAS HASIL
PERENCANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN
20% 55% 25%
• Konversi bobot bernilai 100% apabila Satker/Es I/K/L memiliki seluruh data transaksi atas indikator yang dinilai.
• Konversi bobot bernilai di bawah 100% apabila pada Satker/Es I/K/L tidak terdapat data transaksi untuk Satker tertentu
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 21
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan
Revisi DIPA Deviasi Halaman III DIPA Penyerap Belanja Penyelesai Pengelola Dispensa
an Kontraktu an an UP dan si
Anggaran al Tagihan TUP SPM
Capaian Output
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan
dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA dalam hal kewenangan pagu tetap
1 Revisi DIPA yang
dilakukan oleh Satker dalam satu triwulan.
Deviasi Hal dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap
2 Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan pada setiap jenis belanja.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling
lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:
Penyelesaian dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyelesaian tagihan dengan mekanisme SPM-
5 Tagihan LS Kontraktual terhadap seluruh SPM-LS Kontraktual yang diajukan ke KPPN.
Pengelolaan dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu (bobot 50%),
6 UP dan TUP persentase
GUP (bobot 25%), setoran TUP (bobot 25%) .
Dispensasi dihitung berdasarkan rasio jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi keterlambatan
7 SPM penyampaian SPM melebihi batas waktu penyampaian SPM yang ditentukan pada akhir
tahun anggaran terhadap jumlah SPM yang disampaikan ke KPPN dan telah diterbitkan SP2D-
nya pada triwulan IV.
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan
8 Capaian Output
dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu
(bobot 30%) dan capaian RO (bobot 70%).
IKPA K/L
hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Kategori Nilai
Eselon I dalam lingkup K/L nilai IKPA≥ 95 Sangat Baik
Revisi Penyerapan
DIPA Anggaran
dimulai pada periode triwulan II.
Deviasi Halaman III DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung dari Tw I, dengan membuka cut off data RPD Tw I bersamaan dengan cut off
tw II (14 April 2022) -> Satker dapat menyesuaikan RPD sesuai realisasi anggaran Tw I
c) Akselerasi: Kontrak 53 Tetap dihitung Gradasi nilai kontrak Belanja Modal dimodifikasi sebagai berikut:
1) kontrak yang diselesaikan s.d. bulan Juni (Tw I & II) : 100.
2) kontrak yang diselesaikan Juli-Sep (Tw III): 80.
3) Kontrak yang diselesaikan Okt-Des (Tw IV): 70.
Capaian Output Tetap dihitung Perpanjangan batas waktu pelaporan data Capaian Output pada Aplikasi SAKTI
s.d. 21 April 2022
a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung, dengan target rilis sistem aplikasi pelaporan data capaian output
(SAKTI dan OMSPAN).
Dispensasi SPM Tetap dihitung Transaksi baru dihitung di triwulan IV, sehingga tidak terpengaruh.
Formula Reformulasi
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Reformulasi
B. Pegawai 20% 50% 75% 95%
B. Barang 15% 50% 70% 90% 1. Ditetapkan persentase target penyerapan triwulanan pada masing-masing
jenis belanja.
2. Persentase target penyerapan dikalikan dengan pagu masing-masing jenis belanja
B. Modal 10% 40% 70% 90%
akan menghasilkan nominal target penyerapan, yang akan dikumulatifkan sehingga
membentuk nominal target penyerapan triwulanan untuk seluruh belanja
B. Bansos 25% 50% 75% 95% triwulanan.
Reformulasi
Indeks
No. Komponen
Komposi Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan dan akselerasi
t sebagai berikut:
a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5 hari kerja sejak
1 Kepatuhan 40% tanda tangan kontrak
b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi - Kontrak belanja 53
2 Akselerasi 60% dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta yang diselesaikan di triwulan I.
Ja Ma Mei Jul No
n r Sep v
Fe Ap Ok De
b r t s
Jun Ags
b. Kontrak c. Akselerasi
Pra DIPA Kontrak 53
(30%) (30%)
Komponen - Akselerasi (60%)
c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
b. Kontrak Pra DIPA (30%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) 1. Kontrak Akselerasi → kontrak belanja 53
1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya dengan nilai di atas 50 s.d. 200 juta yang
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan diselesaikan s.d. triwulan I (31 Maret) TA
Kontrak Komponen Ketepatan Waktu. 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai berkenaan.
2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: Komponen Kontrak Pra DIPA Akselerasi
KomponenKontrak Belanja 53.
di atas Rp50 juta. 3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 Tanggal Penyelesaian
3. Ketentuan Nilai: juta. KontrakNilai:
3. •Ketentuan Akselerasi: Triwulan I → nilai 100
Kontrak yang tepat waktu → 4. •Ketentuan
KontrakNilai:
Pra DIPA → nilai Tanggal kontrak
• Non Kontrak Akselerasi: Tw II: 90, Tw III: 80,
nilai 100 20
1
• Kontrak Non Pra D I P A → nilai Tw IV: 70
00
1
Tanggal kontrak Tanggal
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Daftar
Indikator Kinerja Pengelolaan
5 UP
dan
TUP
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Hanya memperhitungkan aspek kepatuhan regulasi dari sisi ketepatan
1. Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP/TUP.
waktu GUP/GUP Nihil/PTUP yang 2. Belum memperhitungkan aspek akurasi besaran UP dan TUP kaitannya
bersumber dari dana RM. dengan risiko
2. Punishment apabila terdapat setoran idle cash yang disebabkan:
TUP/UP yang belum disetorkan s.d. a. Satker tidak sepenuhnya menggunakan seluruh UP (100%) dalam
31 Desember 2021. satu bulan
b. Satker tidak sepenuhnya menggunakan TUP yang berakibat pada
munculnya setoran TUP
Reformulasi
Indeks Indikator pengelolaan UP dan TUP memperhitungkan komponen ketepatan
No. Komponen
Komposit waktu pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP sebagai
berikut:
1 Ketepatan Waktu 50%
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
2 % GUP 25% b. Akurasi:
• % GUP Disebulankan
3 % Setoran 25% • % Setoran TUP
Perhitungan Nilai
Perhitungan Nilai
Perhitungan Nilai
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) =(g) x (j)/(d)
1 UP 03-Feb-21 0 - 1.260.000.000 - 56,89*(28/28) = 56,89
2 GUP 03-Mar-21 28 716.788.090 1.260.000.000 56,89 TEPAT WAKTU 03-Feb-21 28 56,89
3 GUP 01-Apr-21 29 668.467.241 1.260.000.000 53,05 TEPAT WAKTU 03-Mar-21 31 56,71 28 adalah jumlah hari
4 TUP 08-Apr-21 0 2.500.000.000 2.500.000.000 - kalender dari 3 Feb ke
5 PTUP 14-Apr-21 6 -1.393.325.103 1.106.674.897 - 3
6 GUP 20-Apr-21 19 702.526.936 1.260.000.000 55,76 TEPAT WAKTU 01-Apr-21 30 88,04
Mar (1 bulan)
SETOR
7 26-Apr-21 18 -273.999 1.106.400.898 -
AN TUP
14 PTUP 09-Jun-21
a. Ketepatan Waktu (50%)
36 -1.034.381.696 - TERLAMBA
b. %T GUP (25%) c. % Setoran TUP (25%)
TUP/Setoran Tanggal Nominal
GUP tanggal % GUP disebulankan
TUP 8 Apr-21 2.500.000.000
SP2D GUP TW*: 5 3-Mar-21 56,89
TUP 04-May-21 3.000.000.000
SP2D PTUP TW: 5 1-Apr-21 56,71
Total TUP 5.500.000.000
1 20-Apr-21 88,04 Setoran 26-Apr-21 273.999
Dikurang: 7-May-21 100,00 Setoran 31-May-21 85.440
Penalti Nilai: 1*) 3-Jun-21 58,89
Total GUP + PTUP 7 Total Setoran 359.439
72,10 % Setoran/Total TUP 0,01 %
Nilai Ketepatan Waktu 71,43 (5/7*100) Nilai Komponen Persentase (56,89 + 56,71 + 88,04 +
GUP 100,00 + 58,89)/5 Nilai Komponen Setoran 99,99
*) terdapat sisa UP yang belum disetor s.d. 31 Des (100-0,01)
Nilai Pengelolaan UP TUP: 78,73 = 71,43*50% = 35,71 + 72,10*25% = 18,02 + 99,99 *25% = 25,00
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
6 Indikator Kinerja Dispensasi
SPM
Kategori Nilai
Dispensasi SPM yang terbit (Permil)*)
Dihitung berdasarkan rasio SPM 0,00
yang diterbitkan dengan 100
(tidak ada dispensasi SPM)
Dispensasi SPM dispensasi akhir tahun terhadap
total SPM yang terbit di 95 0,01 – 0,099
triwulan IV 90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00
Formula Reformulasi
Catatan: open periode pertama pelaporan data capaian output diteteapkan paling lambat 5 hari kerja setelah bulan
berakhir.
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Ilustrasi Perhitungan Capaian
Output
a. Ketepatan Waktu (30%)
• Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pengiriman data capaian output dari Aplikasi
SAKTI. Ketepatan Waktu dihitung dari tanggal kirim data pada Aplikasi SAKTI.
• Batas waktu pengiriman data adalah 5 hari kerja bulan berikutnya.
• Output yang TEPAT WAKTU bernilai 100, sementara yang TERLAMBAT bernilai 0.
• Satker dapat memperbaiki dan mengirim ulang data capaian output. Namun, untuk
perhitungan
ketepatan waktu pengiriman data tetap menggunakan tanggal pengiriman yang pertama.
b. Capaian RO (70%)
• Nilai Kinerja masing-masing RO
dihitung berdasarkan realisasi RO
dibagi dengan Target RO.
• Target RO: Tw Tw Tw
• Tw I – III: PCRO Tw I
II III IV
sebesar target
penyerapan anggaran
• Tw IV: PCRO 100%, RVRO PENYERAPAN Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%)
sesuai target DIPA
• Syarat RO dihitung nilai CAPAIAN OUTPUT
PCRO PCRO PCRO
PCRO: 100, RVRO,
sesuai DIPA
kinerjanya:
status Terkonfirmasi Misal, target penyerapan satker A: 13,3% - 45,0% - 71,3% - 90,8%
Maka target Capaian Outputnya: 13,3% - 45,0% - 71,3% - sesuai target DIPA
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Formula yang Kerap
Mislead
Penyerapan Nilai Kinerja dihitung dari Penyerapan Dibagi Target pada Nilai Kinerja dihitung berdasarkan Penyerapan Belanja (Total)
Anggaran Masing-Masing Jenis Belanja terhadap Target Penyerapan (Total)
Target Penyerapan
Pengelolaan UP dan
TUP Setiap kali GUP harus sebesar 100% dari UP agar Nilai maksimal (100) dapat diperoleh dari berbagai kondisi: GUP 50%
Komponen Persentase GUP memperoleh nilai maksimal (poin 100) (dalam ½ bulan) atau 75% (dalam ¾ bulan).
Disebulankan
Revisi DIPA Revisi Halaman III DIPA dihitung dalam penilaian Revisi Halaman III DIPA merupakan revisi administrasi yang tidak
Jensis Revisi yang indikator Revisi DIPA diperhitungkan dalam penilaian indikator Revisi DIPA
Diperhitungkan
• Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada
K/L.
• Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan
dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I
• Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.
Deviasi Hal III DIPA
• Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir
triwulan), serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
• Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran
dan melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
• Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian
IKPA..
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 28
Langkah-Langkah Pencapaian
yang Optimal …
IKPA
(2)
Penyerapan Anggaran
• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak
menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan
barang dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
• Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target,
rencana kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.
Belanja Kontraktual
• Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan
lelang dan penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
• Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
• Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. Rp200 juta diselesaikan
pada Triwulan I.
• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai
(termasuk pekerjaan termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP. Tanggal
BAST
berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya, sementara tanggal BAPP berlaku apabila
pekerjaan (barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran berdasarkan termin.
Capaian Output
• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output
teknis yang memiliki .
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO),
memperhatikan gap
progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5 hari
kerja setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
• Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan, dan
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
…TERIMA KASIH…