Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PENILAIAN INDIKATOR
KINERJA
PELAKSANAAN
ANGGARAN
DALAM PERDIRJEN
PERBENDAHARAAN NOMOR
PER-5/PB/2022
“Akselerasi Menuju Belanja yang
Berkualitas”

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN 1


Reformulasi IKPA 2022
Definisi
 Perubahan tata cara penilaian kinerja pelaksanaan anggaran melalui penajaman paradigma belanja
berkualitas melalui akselerasi belanja dan pencapaian output dengan tetap menjaga tata kelola
pelaksanaan anggaran.

Target & timeframe


 Target:
Formula IKPA 2022 meliputi 3 Aspek dan 8 Indikator Kinerja
Perdirjen Perbendaharaan tentang Juknis Penilaian IKPA Belanja K/L
 Timeframe
Dibagi 3 fase/tahapan: Kajian reformulasi dan rancangan Perdirjen (Januari 2022),
pengembangan sistem OMSPAN dan SAKTI (Februari 2022), dan Implementasi (Maret 2022).

Tantangan
 Penyesuaian pola belanja yang dilakukan oleh K/L terhadap penilaian kinerja baru
 Memastikan kesiapan sistem IT pendukung (OMSPAN dan SAKTI)
 Kualitas dan kompetensi para pimpinan K/L, Satker, dan pengelola keuangan K/L

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 15


Reformulasi IKPA 2022
Latar Belakang
1. Mendukung belanja berkualitas dengan penguatan value for money dalam penilaian kinerja.
2. Mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output belanja.
3. Penerapan kewajaran perlakuan (fairness treatment) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.

REFORMULASI IKPA
PERDIRJEN PER-4/PB/2021 PERDIRJEN PER-…/PB/2022
SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) - 3 ASPEK, 8 INDIKATOR
1.Revisi DIPA
4. Data Kontrak 2.Deviasi Halaman III
1.Revisi DIPA 5. Pengelolaan UP dan TUP
2.Deviasi Halaman III 6. LPJ Bendahara *)
3.Pagu Minus*) 7. Dispensasi SPM

Kesesuaian Antara Perencanaan Kepatuhan terhadap peraturan


dengan Pelaksanaan perundang-undangan
Anggaran
ASPEK IKPA
Efektivitas Pelaksanaan
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Anggaran

8. Penyerapan Anggaran
9.Penyelesaian Tagihan 12. Kesalahan SPM *) 8. Capaian Output 3. Penyerapan Anggaran 6. UP dan TUP
10.Capaian Output 13. Perencanaan Kas *) 4. Belanja Kontraktual 7. Dispensasi
11.Retur SP2D *) 5. Penyelesaian Tagihan

*) Keterangan: Indikator kinerja dieliminasi


DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Sasaran Perubahan Indikator
Kinerja
ASPEK INDIKATOR SASARAN PERBAIKAN KINERJA PA
KINERJA • Meningkatkan kualitas perencanaan anggaran melalui pengendalian revisi DIPA
Kualitas
pagu tetap secara triwulanan
Perencanaan Revisi DIPA (10%)
Anggaran Deviasi Halaman III DIPA • Meningkatkan akurasi/ketepatan realisasi pencairan dana per
(20%) Jenis Belanja per bulan
(10%)
• Mendorong akselerasi belanja berdasarkan trajektori pola penyerapan
PenyerapanAnggaran triwulanan per jenis belanja per triwulan
(20%)
• Mendorong penyampaian data kontrak tepat waktu dan
Belanja Kontraktual
percepatan belanja kontraktual sejak awal
Kualitas (10%)
Pelaksanaan Penyelesaian Tagihan • Mendorong percepatan pembayaran belanja kontraktual
Anggaran (10%) • Meningkatkan ketetapan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
(55%) Pengelolaan UP dan TUP dan optimalisasi penggunaan UP dan TUP
(10%)
• Meningkatkan ketepatan waktu pembayaran tagihan belanja dan
Dispensasi SPM
mengurangi penumpukkan pencairan dana pada akhir tahun
(5%) anggaran
Kualitas Hasil
• Mendorong partisipasi pelaporan dan akselerasi
Pelaksanaan Capaian Output
pencapaian output berkualitas
Anggaran (25%) (25%)

Time
Frame JAN FFEEBB MAR
• Kajian reformulasi dan • Pengembangan • Implementasi penilaian
rancangan perdirjen IKPA sistem kinerja dengan IKPAbaru
OMSPAN dan SAKTI
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Komparasi Penilaian IKPA TA 2021
vs 2022 per
No. Indikator 2021 Indikator2022 (Reformulasi)
1 Revisi DIPA Revisi pagu tetap yang diperhitungkan → 4 kode jenis Revisi pagu tetap yang diperhitungkan → 14 kode jenis revisi
revisi
2 Deviasi Hal III DIPA • Dihitung dari rata-rata deviasi DIPA secara kumulatif. • Perhitungan deviasi per jenis belanja
• Tidak ada batasan maksimum deviasi (bisa lebih dari • Ambang batas deviasi 5% untuk nilai maksimum.
100%) • Batas maksimum deviasi per jenis belanja 100%

3 Pagu Minus Dihitung dari pagu minus berjalan yg dikunci per 31 Des Tidak diperhitungkan (eliminasi)

4 Data Kontrak Berdasarkan ketepatan waktu penyampaian data kontrak Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) kontrak dini (pra DIPA efektif), (3)
akselerasi kontrak 53.

5 Pengelolaan UP dan TUP Berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) persentase GUP, (3) setoran TUP
TUP
6 LPJ Bendahara Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian LPJ Tidak diperhitungkan (eliminasi)
7 Dispensasi SPM Berdasarkan kategori jumlah dispensasi SPM yang terbit Berdasarkan kategori rasio dispensasi SPM yang terbit
8 Penyerapan Anggaran Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap target penyerapan
target penyerapan triwulanan triwulanan yang dihitung berdasarkan trajektori penyerapan anggaran per jenis
belanja.

9 Penyelesaian Tagihan Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian tagihan SPM LS idem
Kontraktual
10 Capaian Output Dihitung dari realisasi RO terhadap target RO Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) capaian RO
11 Retur SP2D Dihitung dari rasio retur SP2D Tidak diperhitungkan (eliminasi)
12 Kesalahan SPM Dihitung dari rasio kesalahan SPM yang ditolak pada saat Tidak diperhitungkan (eliminasi)
validasi PMRT.
13 Renkas Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian Renkas Tidak diperhitungkan (eliminasi)

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


PERHITUNGAN IKPA
2022
8
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝑲𝑷𝑨 = ෍ 𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏 𝒙 𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕 𝑰𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂𝒕𝒐𝒓 𝒏 ∶ 𝑲𝒐𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊
𝒏=
1
𝑩𝒐𝒃𝒐𝒕

No. ASPEK KUALITAS No. ASPEK KUALITAS No. ASPEK KUALITAS HASIL
PERENCANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN
20% 55% 25%

1. Revisi DIPA (10%) 1. Penyerapan Anggaran (20%) 1. Capaian Output 25%


2. Deviasi Halaman III DIPA 2. Belanja Kontraktual (10%)
(10%)
3. Penyelesaian Tagihan (10%)
4. Pengelolaan UP dan TUP
(10%)
5. Dispensasi SPM (5%)

• Konversi bobot bernilai 100% apabila Satker/Es I/K/L memiliki seluruh data transaksi atas indikator yang dinilai.
• Konversi bobot bernilai di bawah 100% apabila pada Satker/Es I/K/L tidak terdapat data transaksi untuk Satker tertentu
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 21
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan

Kualitas implementasi perencanaan Kualitas pelaksanaan


anggaran anggaran
merupakan penilaian terhadap kesesuaian antara
merupakan penilaian terhadap kemampuan Satker dalam
pelaksanaan anggaran dengan yang direncanakan dan
merealisasikan anggaran yang telah ditetapkan pada
ditetapkan dalam DIPA
DIPA.

Revisi DIPA Deviasi Halaman III DIPA Penyerap Belanja Penyelesai Pengelola Dispensa
an Kontraktu an an UP dan si
Anggaran al Tagihan TUP SPM

Kualitas hasil pelaksanaan anggaran

merupakan penilaian terhadap kemampuan Satker


dalam pencapaian output sebagaimana ditetapkan pada
DIPA.

Capaian Output
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan

Kualitas Perencanaan Anggaran

dihitung berdasarkan frekuensi revisi DIPA dalam hal kewenangan pagu tetap
1 Revisi DIPA yang
dilakukan oleh Satker dalam satu triwulan.
Deviasi Hal dihitung berdasarkan rata-rata kesesuaian antara realisasi anggaran terhadap
2 Rencana Penarikan Dana (RPD) bulanan pada setiap jenis belanja.
III DIPA pemutakhiran RPD pada Halaman III DIPA yang disampaikan oleh Satker paling
lambat pada hari kerja kesepuluh awal triwulan:

Jan Feb Apr Mei Jun Ags Sep Okt Nov


Mar Tw I Jul Tw II Des
Tw III Tw IV

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan

Kualitas Pelaksanaan Anggaran


Penyerapan dihitung berdasarkan rata-rata nilai kinerja penyerapan anggaran pada setiap triwulan.
3 Anggaran Nilai kinerja, diperoleh dari rasio antara penyerapan terhadap target penyerapan setiap
triwulan.
Belanja dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu (bobot 40%),
4 Kontraktual akselerasi kontrak dini (bobot 30%), dan akselerasi – kontrak belanja modal (bobot 30%) .

Penyelesaian dihitung berdasarkan rasio ketepatan waktu penyelesaian tagihan dengan mekanisme SPM-
5 Tagihan LS Kontraktual terhadap seluruh SPM-LS Kontraktual yang diajukan ke KPPN.

Pengelolaan dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu (bobot 50%),
6 UP dan TUP persentase
GUP (bobot 25%), setoran TUP (bobot 25%) .
Dispensasi dihitung berdasarkan rasio jumlah SPM yang mendapatkan dispensasi keterlambatan
7 SPM penyampaian SPM melebihi batas waktu penyampaian SPM yang ditentukan pada akhir
tahun anggaran terhadap jumlah SPM yang disampaikan ke KPPN dan telah diterbitkan SP2D-
nya pada triwulan IV.
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Bab III: Aspek Pengukuran
Indikator Kinerja
dan

Kualitas Hasil Pelaksanaan Anggaran

8 Capaian Output
dihitung berdasarkan nilai komposit dari komponen ketepatan waktu
(bobot 30%) dan capaian RO (bobot 70%).

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Bab IV: Nilai Indikator Kinerja
Pelaksanaan Anggaran

IKPA K/L
hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Unit Kategori Nilai
Eselon I dalam lingkup K/L nilai IKPA≥ 95 Sangat Baik

IKPA Eselon I 89 ≤ nilai IKPA < 95 Baik


hasil perhitungan
berdasarkan data transaksi
IKPA pada seluruh Satker 70 ≤ nilai IKPA < 89 Cukup
dalam lingkup Eselon I.
nilai IKPA < 70 Kurang
IKPA Satker
hasil
perhitungan
berdasarkan
data
transaksi IKPA
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Bab VII: Ketentuan Peralihan

Khusus penilaian IKPA Tahun Anggaran 2022, penilaian


indikator kinerja:

Revisi Penyerapan
DIPA Anggaran
dimulai pada periode triwulan II.

Penilaian kinerja untuk indikator kinerja selain yang disebut


di atas, mengikuti ketentuan dalam Lampiran huruf B.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Penilaian IKPA Triwulan I 2022 (a)

Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Keterangan


Penyerapan Anggaran Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Baru dihitung di tw II, III, IV

Deviasi Halaman III DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung dari Tw I, dengan membuka cut off data RPD Tw I bersamaan dengan cut off
tw II (14 April 2022) -> Satker dapat menyesuaikan RPD sesuai realisasi anggaran Tw I

Data Kontrak Tetap dihitung


a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) Akselerasi: Kontrak pra DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung, karena nilai minimal komponen ini sebesar 100

c) Akselerasi: Kontrak 53 Tetap dihitung Gradasi nilai kontrak Belanja Modal dimodifikasi sebagai berikut:
1) kontrak yang diselesaikan s.d. bulan Juni (Tw I & II) : 100.
2) kontrak yang diselesaikan Juli-Sep (Tw III): 80.
3) Kontrak yang diselesaikan Okt-Des (Tw IV): 70.

Pengelolaan UP/TUP Tetap Dihitung


a) Ketepatan waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) % GUP Tetap dihitung Nilai di Q1 sebesar 100. Nilai Q2 dihitung sesuai formulasi % GUP.
c) Setoran Tetap dihitung Tetap dihitung. Sepanjang tidak ada Setoran TUP, nilainya 100.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Penilaian IKPA Triwulan I 2022 (b)

Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Strategi peralihan


Revisi DIPA Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Perhitungan baru
dimulai di tw II, III, IV

Capaian Output Tetap dihitung Perpanjangan batas waktu pelaporan data Capaian Output pada Aplikasi SAKTI
s.d. 21 April 2022

a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung, dengan target rilis sistem aplikasi pelaporan data capaian output
(SAKTI dan OMSPAN).

b) Capaian RO Tetap dihitung

Dispensasi SPM Tetap dihitung Transaksi baru dihitung di triwulan IV, sehingga tidak terpengaruh.

Penyelesaian Tagihan Tetap dihitung -

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Indikator Kinerja Revisi
DIPA
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Belum diatur secara spesifik kriteria dan jenis revisi pergeseran (Pagu
1. Dihitung berdasarkan rasio revisi Tetap) yang termasuk dalam perhitungan indikator Revisi DIPA --> fokus
DIPA yang bersifat pergeseran
terhadap target revisi triwulanan
pada revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di
2. Nilai level Eselon I dan K/L → level Satker.
Rata- 2. Lingkup revisi DIPA yang dihitung belum mencakup seluruh revisi
Rata Nilai IKPA Revisi DIPA Satker di pergeseran yang terkait dengan kualitas perencanaan Satker, misalnya
bawahnya. revisi antarjenis belanja.

Formula Reformulasi

1. Penegasan dan penyesuaian sistem untuk mengakomodasi perhitungan


(1/Frekuensi Revisi DIPA) x 100 revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di
level Satker.
*sama dengan formula sebelumnya (dalam 2. Perluasan lingkup revisi pergeseran sebagai objek penilaian indikator
PER-4/PB/2021) Revisi DIPA yang relevan dengan kualitas perencanaan Satker.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Indikator Kinerja Deviasi HalamanIII DIPA
2
Is
Formula Perhitungan u secara agregat (total seluruh jenis belanja). Deviasi tinggi di salah
(Eksisting) 1. Deviasi dihitung
satu belanja dapat dikompensasi dengan deviasi di jenis belanja lainnya.
2. Sulitnya mencapai nilai maksimal 100, karena mensyaratkan rata-rata deviasi bulanan
1. Dihitung berdasarkan rata-rata sebesar 0,00%.
deviasi bulanan. 3. Tidak ada batas nilai deviasi bulanan (deviasi dapat lebih dari 100%), sehingga
2. total realisasi dikurang total dimungkinkan adanya nilai ekstrim karena deviasi sangat tinggi di salah satu
RPD bulan berkenaan. periode yang akan berdampak pada periode berikutnya. Dalam beberapa kasus,
Satker tidak dapat melakukan perbaikan kinerja untuk memperbaiki deviasi di
periode yang akan datang.

Rentang Nilai Reformulasi


No.
Deviasi Indikator
1. Deviasi dihitung pada masing-masing jenis belanja, sehingga menghindari
deviasi belanja yang saling mengkompensasi.
1 0-5,0% 100,0
2. Ditetapkan ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
0-95,0 memperoleh nilai maksimal (100).
2 >5,0% (sesuai persentase 3. Ditetapkan batas maksimal deviasi tiap bulannya (sebesar 100%) untuk
deviasi) mengurangi dampak nilai ekstrim.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


3 Indikator Kinerja
Anggaran
Penyerapan
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Penilaian tidak diperhitungkan berdasarkan jenis belanja, namun secara
1. Dihitung berdasarkan persentase
agregat, sedangkan karakteristik penyerapan anggaran masing-masing
realisasi anggaran terhadap target
jenis belanja berbeda.
realisasi triwulanan (15%-40%-
2. Masih terjadinya penumpukan pencairan anggaran di akhir tahun.
60%-90%)
3. Diperlukannya akselerasi belanja sejak awal tahun untuk efektivitas
2. Nilai IKPA adalah nilai rata-rata
pencapaian output dan outcome, serta mendorong pertumbuhan
nilai kinerja triwulanan.
ekonomi.

Tw I Tw II Tw III Tw IV

Reformulasi
B. Pegawai 20% 50% 75% 95%

B. Barang 15% 50% 70% 90% 1. Ditetapkan persentase target penyerapan triwulanan pada masing-masing
jenis belanja.
2. Persentase target penyerapan dikalikan dengan pagu masing-masing jenis belanja
B. Modal 10% 40% 70% 90%
akan menghasilkan nominal target penyerapan, yang akan dikumulatifkan sehingga
membentuk nominal target penyerapan triwulanan untuk seluruh belanja
B. Bansos 25% 50% 75% 95% triwulanan.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


4 Indikator Kinerja
Kontraktual
Belanja
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Baru meng-capture dari sisi kepatuhan terhadap regulasi kontrak. dan
Dihitung berdasarkan ketepatan belum mendukung upaya akselerasi belanja.
waktu penyampaian kontrak 5 2. Belum memperhitungkan upaya akselerasi belanja melalui:
hari kerja a. Penerbitan/penadantanganan kontrak sebelum DIPA berlaku efektif
(kontrak pra
DIPA).
b. percepatan penyelesaian kontrak belanja 53 di triwulan I.

Reformulasi
Indeks
No. Komponen
Komposi Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan dan akselerasi
t sebagai berikut:
a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5 hari kerja sejak
1 Kepatuhan 40% tanda tangan kontrak
b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi - Kontrak belanja 53
2 Akselerasi 60% dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta yang diselesaikan di triwulan I.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual

a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak


Komponen – Kepatuhan (40%)

Ja Ma Mei Jul No
n r Sep v
Fe Ap Ok De
b r t s
Jun Ags

b. Kontrak c. Akselerasi
Pra DIPA Kontrak 53
(30%) (30%)
Komponen - Akselerasi (60%)
c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
b. Kontrak Pra DIPA (30%)
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) 1. Kontrak Akselerasi → kontrak belanja 53
1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya dengan nilai di atas 50 s.d. 200 juta yang
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan diselesaikan s.d. triwulan I (31 Maret) TA
Kontrak Komponen Ketepatan Waktu. 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai berkenaan.
2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: Komponen Kontrak Pra DIPA Akselerasi
KomponenKontrak Belanja 53.
di atas Rp50 juta. 3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 Tanggal Penyelesaian
3. Ketentuan Nilai: juta. KontrakNilai:
3. •Ketentuan Akselerasi: Triwulan I → nilai 100
Kontrak yang tepat waktu → 4. •Ketentuan
KontrakNilai:
Pra DIPA → nilai Tanggal kontrak
• Non Kontrak Akselerasi: Tw II: 90, Tw III: 80,
nilai 100 20
1
• Kontrak Non Pra D I P A → nilai Tw IV: 70
00
1
Tanggal kontrak Tanggal
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Daftar
Indikator Kinerja Pengelolaan
5 UP
dan
TUP
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Hanya memperhitungkan aspek kepatuhan regulasi dari sisi ketepatan
1. Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP/TUP.
waktu GUP/GUP Nihil/PTUP yang 2. Belum memperhitungkan aspek akurasi besaran UP dan TUP kaitannya
bersumber dari dana RM. dengan risiko
2. Punishment apabila terdapat setoran idle cash yang disebabkan:
TUP/UP yang belum disetorkan s.d. a. Satker tidak sepenuhnya menggunakan seluruh UP (100%) dalam
31 Desember 2021. satu bulan
b. Satker tidak sepenuhnya menggunakan TUP yang berakibat pada
munculnya setoran TUP

Reformulasi
Indeks Indikator pengelolaan UP dan TUP memperhitungkan komponen ketepatan
No. Komponen
Komposit waktu pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP sebagai
berikut:
1 Ketepatan Waktu 50%
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
2 % GUP 25% b. Akurasi:
• % GUP Disebulankan
3 % Setoran 25% • % Setoran TUP

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Reformulasi IKPA Pengelolaan UP dan TUP

Perhitungan Nilai

UP SP2D GUP tepat waktu


Dikurang
Penalti
Ketepatan Waktu (50%) Nilai
TUP SP2D PTUP tepat waktu

Dibagi Total GUP dan PTUP

Perhitungan Nilai

Pengelolaa Rata-Rata % GUP


% GUP (25%) % GUP (disebulankan)
n UP dan (disebulankan)
TUP

Perhitungan Nilai

% Setoran TUP/Total TUP


% Setoran TUP (25%) 100% - % Setoran
dalam setahun
TUP

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Aspek Pembentuk Nilai
Pengelolaan UP dan
IKPA
TUP
Ketepatan Waktu % GUP (disebulankan) % Setoran TUP/Total TUP dalam setahun

1. berdasarkan jumlah SP2D


1. %GUP adalah besaran UP yang % Setoran TUP adalah jumlah TUP yang disetor
GUP/GUP Nihil/GTUP yang
dipertanggungjawabkan/ dibandingkan dengan total TUP dalam satu tahun anggaran.
tepat waktu disampaikan ke
diajukan revolvingnya ke KPPN
KPPN (dalam 1 bulan). Misal:
2. %GUP disebulankan adalah
2. Penalti nilai apabila terdapat Dalam setahun, Satker mengajukan TUP dan menyetor sbb:
besaran %GUP yang telah
setoran UP/TUP yang belum • TUP 18 Mei 2022 → 1 M, setoran 100 jt
dikalikan dengan faktor hari
disampaikan s.d. 31 • TUP 01 Oktober 2022 → 5 M, setoran 0
dalam sebulan untuk
Desember. • TUP 3 Desember 2022 → 50 M, setoran 10 M
memperoleh %GUP yang setara
*sama dengan formula sebelumnya
dalam sebulan. Maka % Setoran TUP adalah: 10,1 M/56,0 M: 18,03%
(dalam PER-4/PB/2021)
Formula &
Ilustrasi Misal:
%GUP disebulankan = • Satker memiliki UP sebesar 100 juta.
%GUP x (jml hari sebulan*)/∆𝒕 • Satker melakukan GUP sebesar 50 juta dan terbit SP2D GUP tanggal
𝑮𝑼𝑷) 13 Mei 2022 (%GUP: 50%).
• SP2D GUP yang terbit sebelumnya tertanggal 28 April 2022,
perbandingan nilai GUP dengan Rentang waktu SP2D GUP
nilai UP. dari UP/GUP sehingga rentang waktu GUPnya adalah 15 hari.
sebelumnya Maka %GUP disebulankan untuk GUP tersebut adalah:
*jml hari dalam sebulan: jumlah hari kalender pada masing-masing bulan. 100% → 50% x (30/15)
Misal 17 Januari ke 17 Februari → 31 hari Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa persentase GUP sebesar 50,00% yang
28 April ke 28 Mei → 30 hari dipertanggungjawabkan dalam 15 hari setara dengan persentase GUP sebesar
100,00% yang dipertanggungjawabkan dalam satu bulan.
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 5
Ilustrasi: Indikator Pengelolaan UP
dan
No. Jenis Tanggal
Selisi
Total GU
Outstanding Persen (%)
Status
TUP Persentase (%) GUP Disebulankan
Tanggal UP/GUP Jumlah Hari dalam Persen (%) GUP
h UP/TUP GUP
Hari sebelumnya Sebulan disebulankan

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) (k) =(g) x (j)/(d)
1 UP 03-Feb-21 0 - 1.260.000.000 - 56,89*(28/28) = 56,89
2 GUP 03-Mar-21 28 716.788.090 1.260.000.000 56,89 TEPAT WAKTU 03-Feb-21 28 56,89
3 GUP 01-Apr-21 29 668.467.241 1.260.000.000 53,05 TEPAT WAKTU 03-Mar-21 31 56,71 28 adalah jumlah hari
4 TUP 08-Apr-21 0 2.500.000.000 2.500.000.000 - kalender dari 3 Feb ke
5 PTUP 14-Apr-21 6 -1.393.325.103 1.106.674.897 - 3
6 GUP 20-Apr-21 19 702.526.936 1.260.000.000 55,76 TEPAT WAKTU 01-Apr-21 30 88,04
Mar (1 bulan)
SETOR
7 26-Apr-21 18 -273.999 1.106.400.898 -
AN TUP

8 PTUP 28-Apr-21 20 -1.106.400.898 - TEPAT WAKTU 66,52*(30/17) = 117,38


9 TUP 04-May-21 0 3.000.000.000 3.000.000.000 -
Nilai diakui: 100 (maks)
10 GUP 07-May-21 17 838.117.997 1.260.000.000 66,52 TEPAT WAKTU 20-Apr-21 30 100,00
11 PTUP 11-May-21 7 -1.965.532.864 1.034.467.136 -
30 adalah jumlah hari
SETOR kalender dari 20 Apr ke
12 31-May-21 27 -85.440 1.034.381.696 -
AN TUP
20 Mei
13 GUP 03-Jun-21 27 670.042.666 1.260.000.000 53,18 TEPAT WAKTU 07-May-21 31 58,89

14 PTUP 09-Jun-21
a. Ketepatan Waktu (50%)
36 -1.034.381.696 - TERLAMBA
b. %T GUP (25%) c. % Setoran TUP (25%)
TUP/Setoran Tanggal Nominal
GUP tanggal % GUP disebulankan
TUP 8 Apr-21 2.500.000.000
SP2D GUP TW*: 5 3-Mar-21 56,89
TUP 04-May-21 3.000.000.000
SP2D PTUP TW: 5 1-Apr-21 56,71
Total TUP 5.500.000.000
1 20-Apr-21 88,04 Setoran 26-Apr-21 273.999
Dikurang: 7-May-21 100,00 Setoran 31-May-21 85.440
Penalti Nilai: 1*) 3-Jun-21 58,89
Total GUP + PTUP 7 Total Setoran 359.439
72,10 % Setoran/Total TUP 0,01 %
Nilai Ketepatan Waktu 71,43 (5/7*100) Nilai Komponen Persentase (56,89 + 56,71 + 88,04 +
GUP 100,00 + 58,89)/5 Nilai Komponen Setoran 99,99
*) terdapat sisa UP yang belum disetor s.d. 31 Des (100-0,01)

Nilai Pengelolaan UP TUP: 78,73 = 71,43*50% = 35,71 + 72,10*25% = 18,02 + 99,99 *25% = 25,00
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
6 Indikator Kinerja Dispensasi
SPM
Kategori Nilai
Dispensasi SPM yang terbit (Permil)*)
Dihitung berdasarkan rasio SPM 0,00
yang diterbitkan dengan 100
(tidak ada dispensasi SPM)
Dispensasi SPM dispensasi akhir tahun terhadap
total SPM yang terbit di 95 0,01 – 0,099
triwulan IV 90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00

*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit


contoh: 5 permil → 5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000
S
P
M
Ilustrasi
Sepanjang triwulan IV TA
diterbitkan 2022,
5.214 sebanyak
SP2D Rasio Dispensasi SPM Nilai IKPA
Perhitungan Nilai
SPM yang atas disampaikan = (SPM Dispensasi/SPM Tw IV) x 1.000 Dispensasi SPM
rasio IKPA
mana sebanyak 24 SPM Satker disampaikanABC,dengan
85
= (24/5.214) x 1.000
terlebih dahulu mendapatkan
di dispensasi SPM dari = 4,60 =
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kategori 4)

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


7 Indikator Kinerja Capaian
Output
Formula Perhitungan Is
(Eksisting) u
1. Perlu percepatan periode pelaporan data capaian output untuk
1. Nilai Kinerja Capaian Output memenuhi kebutuhan pelaporan yang bersifat internal maupun
→  dihitung
berdasarkan capaian RO dibagi
eksternal.
target capaian per triwulan. 2. Belum memperhitungkan upaya Satker dalam melaporkan data capaian
2. Nilai IKPA Capaian Output → output secara tepat waktu di periode pertama pelaporan data.
dihitung 3. Moral hazard bagi Satker dalam melaporkan output dengan nilai yang
berdasarkan rata-rata Nilai tidak sesuai kondisi riil, dengan tujuan mendapat nilai kinerja yang
Kinerja Capaian Output optimal.

Formula Reformulasi

Indeks 1. Memperhitungkan aspek (1) ketepatan waktu pelaporan, dan


No. Komponen
Komposi
t (2) ketercapaian output.
2. Penetapan target capaian triwulanan (triwulan I, II, dan III) selaras
1 Ketepatan Waktu 30% dengan target penyerapan anggaran.
2 Capaian RO 70%

Catatan: open periode pertama pelaporan data capaian output diteteapkan paling lambat 5 hari kerja setelah bulan
berakhir.
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Ilustrasi Perhitungan Capaian
Output
a. Ketepatan Waktu (30%)

• Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pengiriman data capaian output dari Aplikasi
SAKTI. Ketepatan Waktu dihitung dari tanggal kirim data pada Aplikasi SAKTI.
• Batas waktu pengiriman data adalah 5 hari kerja bulan berikutnya.
• Output yang TEPAT WAKTU bernilai 100, sementara yang TERLAMBAT bernilai 0.
• Satker dapat memperbaiki dan mengirim ulang data capaian output. Namun, untuk
perhitungan
ketepatan waktu pengiriman data tetap menggunakan tanggal pengiriman yang pertama.

b. Capaian RO (70%)
• Nilai Kinerja masing-masing RO
dihitung berdasarkan realisasi RO
dibagi dengan Target RO.
• Target RO: Tw Tw Tw
• Tw I – III: PCRO Tw I
II III IV
sebesar target
penyerapan anggaran
• Tw IV: PCRO 100%, RVRO PENYERAPAN Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%)
sesuai target DIPA
• Syarat RO dihitung nilai CAPAIAN OUTPUT
PCRO PCRO PCRO
PCRO: 100, RVRO,
sesuai DIPA
kinerjanya:
status Terkonfirmasi Misal, target penyerapan satker A: 13,3% - 45,0% - 71,3% - 90,8%
Maka target Capaian Outputnya: 13,3% - 45,0% - 71,3% - sesuai target DIPA
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
Formula yang Kerap
Mislead

Penyerapan Nilai Kinerja dihitung dari Penyerapan Dibagi Target pada Nilai Kinerja dihitung berdasarkan Penyerapan Belanja (Total)
Anggaran Masing-Masing Jenis Belanja terhadap Target Penyerapan (Total)
Target Penyerapan

Pengelolaan UP dan
TUP Setiap kali GUP harus sebesar 100% dari UP agar Nilai maksimal (100) dapat diperoleh dari berbagai kondisi: GUP 50%
Komponen Persentase GUP memperoleh nilai maksimal (poin 100) (dalam ½ bulan) atau 75% (dalam ¾ bulan).
Disebulankan

Revisi DIPA Revisi Halaman III DIPA dihitung dalam penilaian Revisi Halaman III DIPA merupakan revisi administrasi yang tidak
Jensis Revisi yang indikator Revisi DIPA diperhitungkan dalam penilaian indikator Revisi DIPA
Diperhitungkan

Belanja Tidak seluruh kontrak belanja modal diperhitungkan. Kontrak


Kontrak belanja 53 harus diselesaikan di triwulan I agar
Kontraktual memperoleh nilai maksimal (poin 100)
belanja 53 yang diperhitungkan adalah kontrak dengan nilai di
Akselerasi Kontrak atas Rp50 juta s.d. Rp200 juta
Belanja
53

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA


Langkah-Langkah Pencapaian
IKPA yang Optimal …
(1)
Revisi DIPA

• Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada
K/L.
• Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan
dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I
• Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.
Deviasi Hal III DIPA

• Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir
triwulan), serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
• Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran
dan melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
• Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian
IKPA..
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 28
Langkah-Langkah Pencapaian
yang Optimal …
IKPA
(2)
Penyerapan Anggaran

• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak
menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan
barang dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
• Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target,
rencana kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.

Belanja Kontraktual

• Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan
lelang dan penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
• Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
• Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. Rp200 juta diselesaikan
pada Triwulan I.

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA 29


Langkah-Langkah Pencapaian
yang Optimal …
IKPA
(3)
Penyelesaian Tagihan

• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah selesai
(termasuk pekerjaan termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/BAPP. Tanggal
BAST
berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya, sementara tanggal BAPP berlaku apabila
pekerjaan (barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran berdasarkan termin.

Pengelolaan UP dan TUP


• Menghitung kembali kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP Tunai secara rasional sesuai kebutuhan
bulanan
Satker.
• Menggunakan UP Tunai secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP Tunai paling sedikit 100% dalam satu
bulan.
• Dalam mengajukan TUP Tunai, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran dalam satu bulan secara efektif
dan meminimalkan setoran.
• Menyetor sisa dana UP/TUP Tunai yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran berakhir.
• Memonitor status penggunaan UP/TUP Tunai pada Aplikasi OMSPAN (Karwas UP/TUP dan detil data D I R EIKP
KTOA
R A TUP/TUP).
PELAKSANAAN ANGGARA 30
Langkah-Langkah Pencapaian
yang Optimal …
IKPA
(4)
Dispensasi SPM

• Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana.


• Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran menjelang akhir tahun anggaran; dan
• Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran
pada akhir tahun

Capaian Output

• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output
teknis yang memiliki .
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO),
memperhatikan gap
progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5 hari
kerja setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
• Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan, dan
DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

…TERIMA KASIH…

“Akselerasi Menuju Belanja yang


Berkualitas”

DIREKTORAT PELAKSANAAN ANGGARAN 63

Anda mungkin juga menyukai