Anda di halaman 1dari 46

MONEV REALISASI ANGGARAN POLRI S.D JULI T.A.

2015
DAN
ASISTENSI PERCEPATAN PENYERAPAN ANGGARAN

TERNATE, AGUSTUS 2015 1


OUTLINE

DASAR

PENGUKURAN KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN 2015

MONEV REALISASI ANGGARAN T.A. 2011 S.D. 2015

PERMASALAHAN ANGGARAN THN 2015

STRATEGI PERCEPATAN REALISASI ANGGARAN 2015

MEKANISME PERCEPATAN PENCAIRAN ANGGARAN


DASAR
DASAR
DASAR

1. PERATURAN PRESIDEN NO. 39 TH 2012 TATA CARA PEMBERIAN


PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI ATAS PELAKS APBN;
2. INSTRUKSI PRESIDEN NO. 1 TH 2015 TTG PERCEPATAN PELAKS PENGADAAN
BRG/JASA PEMERINTAH;
3. PERATURAN MENKEU NO. 158/PMK.02/2014 TGL 5 AGUST 2014 TTG TATA
CARA PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN PENGENAAN SANKSI ATAS PELAKS
APBN PD K/L;
4. PERATURAN MENKEU NO. 190/PMK.05/2012 TGL 29 NOV 2012 TTG TATA CARA
PEMBAYARAN DLM RANGKA PELAKSANAAN APBN;
5. PERATURAN MENKEU NO. 194/PMK.05/2014 TGL 6 OKT 2014 TTG PELAKS
ANGGARAN DLM RANGKA PENYELESAIAN PEKERJAAN YG TIDAK
TERSELESAIKAN SAMPAI DGN AKHIR THN ANGGARAN;
6. PERATURAN MENKEU NO. 257/PMK.02/2014 TGL 30 DES 2014 TTG TATA CARA
REVISI DIPA TA. 2015;
7. PERATURAN DIRJEN PBN KEMENKEU NO. : PER- 7/PB/2013 TGL 11 MARET
2013 TTG TATA CARA PEMBAYARAN DLM RANGKA PELAKS APBN PD POLRI.
8. SURAT MENKEU RI NO. : S-103/MK.05/2015 TGL 13 FEBRUARI 2015 HAL
PENCAIRAN DANA UANG PERSEDIAAN (UP) TAHUN 2015.
4
4 4
PENGUKURAN KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN
PENGUKURAN KINERJA PELAKSANAAN ANGGARAN
Indeks Kinerja Pelaksanaan APBN secara kuantitatif mengukur kinerja dan kualitas pelaksanaan APBN
secara komprehensif dengan memperhatikan aspek pada siklus APBN.

• Indikator • Indikator
Input/
Penyerapan
Perencanaan Penganggaran
Pencapaian
ASPEK Output
Pelaporan/
Pertanggung Pelaksanaan
jawaban
Outcome/
Dampak
• Indikator • Indikator

Pengukuran kinerja pelaksanaan anggaran dilakukan


Ukuran kinerja dengan menggunakan vaiabel-variabel yang terkait
pelaksanaan dengan pelaksanaan anggaran sebagai indikatornya
anggaran
1. Pengelolaan UP 8. Penyampaian data kontrak
PENILAIAN INDIKATOR
didasarkan pada KINERJA DILAKUKAN
2. Pengelolaan TUP 9. Pengembalian SPM
penyerapan
anggaran tidak
3. Penyelesaian Tagihan 10. Dispensasi TIAP SEMESTER
4. Pelaksanaan Revisi 11. Penyerapan Anggaran
menggambarkan
5. Penyelesaian Uang Muka 12. Deviasi Hal III DIPA
kinerja yang
6. Pagu Minus 13. Penyampaian Renkas/RPD
sesungguhnya.
7.Penyampaian LPJ Bendahara 14. Pelaksanaan Rekonsiliasi
15. Capaian Output
6
PEMBERIAN PENGHARGAAN DAN SANKSI ATAS PELAKSANAAN APBN

PENGHARGAAN
1
DIBERIKAN KPD K/L YG MELAKUKAN OPTIMALISASI GAR BELANJA PD T.A.
SEBELUMNYA, DPT MENGGUNAKAN HSL OPTIMALISASI GAR BELANJA TSB DLM
PENETAPAN ALOKASI GAR T.A. BERIKUTNYA, DGN KRITERIA PENGHARGAAN SBB :

a. MEMPUNYAI HASIL OPTIMALISASI ATAS LAKS APBN T.A. SEBELUMNYA YG TARGET


SASARANNYA TELAH DICAPAI & BLM DIGUNAKAN PADA T.A. BERIKUTNYA .

b. HASIL OPTIMALISASI YG BLM DIGUNAKAN PADA T.A. SEBELUMNYA LEBIH BESAR


DARI SISA ANGGARAN YANG TDK DPT DIPERTANGGUNGJAWABKAN.
c. MEMILIKI CAPAIAN KINERJA PENGANGGARAN TAHUN SEBELUMNYA :
1) PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN PALING SEDIKIT 95 %;
2) PERSENTASE REALISASI CAPAIN OUTPUT PALING SEDIKIT 95 %;
3) LAPKEU K/L BERPREDIKAT WAJAR TANPA PENGECUALIAN (WTP).
d. PENGHARGAAN YG DIBERIKAN KEPADA K/L BERUPA :
1. TAMBAHAN ALOKASI ANNGARAN K/L PD TA. BERIKUTNYA;
2. PRIORITAS DLM MENDAPATKAN DANA ATAS INISIATIF BARU YG DIAJUKAN;
3. PRIORITAS DLM MENDAPATKAN ANGGARAN BELANJA TAMBAHAN APABILA
KONDISI KEUANGAN NEGARA MEMUNGKINKAN.
2 SANKSI
a. DIBERIKAN KPD K/L YG TDK SEPENUHNYA MELAKS ANGGARAN BELANJA TA.
SEBELUMNYA, DPT DIKENAKAN PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA DLM
PENETAPAN ALOKASI ANGGARAN T.A. BERIKUTNYA, DGN KRITERIA SANKSI SBB:
1) TERDAPAT SISA ANGGARAN BELANJA TA. SEBELUMNYA YG TDK DPT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN;
2) SISA ANGGARAN YG TDK DPT DIPERTANGGUNG JAWABKAN LEBIH BESAR DARI
HASIL OPTIMALISASI YG BELUM DIGUNAKAN DI TA. SEBELUMNYA.
3) SANKSI DIKENAKAN KPD K/L DLM BENTUK PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA
DLM PENETAPAN ALOKASI ANGGARAN PADA T.A. BERIKUTNYA .
b. BESARAN PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA YAITU SELISIH ANTARA SISA
ANGGARAN YG TDK DPT DIPERTANGGUNG JAWABKAN DAN HASIL OPTIMALISASI YG
BELUM DIGUNAKAN PADA T.A. SEBELUMNYA.

c. PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA DIKENAKAN SECARA PENUH KEPADA


PROGRAM YG MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PEROLEHAN SANKSI.

d. PENGENAAN SANKSI TIDAK DIKENAKAN KEPADA K/L YG TELAH MEMILIKI CAPAIAN


KINERJA SEBESAR 95 %.

e. PENGENAAN SANKSI TDK BOLEH MENGHAMBAT PENCAPAIAN TARGET


PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MENURUNKAN PELAYANAN TARHADAP PUBLIK.
MONEV REALISASI ANGGARAN POLRI
T.A. 2011 - 2015
( PER JENIS BELANJA )
REALISASI ANGGARAN POLRI T.A. 2011-2013
( PER JENIS BELANJA )

PAGU
NO JENIS BELANJA REALISASI SISA %
SETELAH REVISI

T.A. 2011

1. BELANJA PEGAWAI (51) 21.645.992.690.000 23.385.182.767.750 (1.739.190.077.750) 108,03

2. BELANJA BARANG (52) 7.364.826.127.000 7.101.877.814.150 262.948.312.850 96,43


3. BELANJA MODAL (53) 5.033.890.849.000 3.946.343.969.689 1.087.546.879.311 78,40
JUMLAH: 34.044.709.666.000 34.433.404.551.589 (388.694.885.589) 101,14

T.A. 2012

1. BELANJA PEGAWAI (51) 27.522.959.936.000 27.725.615.631.782 (202.655.695.782) 100,74

2. BELANJA BARANG (52) 8.067.134.608.000 7.223.139.986.213 843.994.621.787 89,54


3. BELANJA MODAL (53) 6.670.716.566.000 4.559.240.801.363 2.111.475.764.637 68,35
JUMLAH: 42.260.811.110.000 39.507.996.419.358 2.752.814.690.642 93,49

T.A. 2013

1. BELANJA PEGAWAI (51) 29.859.419.670.000 29.122.485.830.000 736.933.840.000 97,53

2. BELANJA BARANG (52) 9.975.019.290.000 7.721.958.010.000 2.253.061.280.000 77,41


3. BELANJA MODAL (53) 8.150.357.050.000 5.827.811.610.000 2.322.545.440.000 71,50
JUMLAH: 47.984.795.870.000 42.672.255.330.000 5.312.540.540.000 88,93

- Sumber Data : Puskeu Polri tahun 2014.


- Jumlah anggaran yang dikembalikan ke negara setiap tahunnya bervariasi.
REALISASI ANGGARAN POLRI T.A. 2014
( PER JENIS BELANJA )

DIPA REVISI REALISASI SISA KET


NO JENIS BELANJA
(Rp) (Rp) (Rp) %

1 BELANJA PEGAWAI (51) 29.290.440.873.000 31.147.950.674.535 (1.857.509.801.535) 106,34

2 BELANJA BARANG (52) 9.860.187.427.000 9.575.427.782.815 284.759.644.185 97,11

3 BELANJA MODAL (53) 4.622.502.020.000 2.888.212.540.166 1.734.289.479.834 62,48

JUMLAH 43.773.130.320.000 43.611.590.997.516 161.539.322.484 99,63

- Sumber Data : Aplikasi Monev Kemenkeu R.I


- Anggaran yang tdk terserap sebesar Rp. 284 miliar.
REALISASI ANGGARAN POLRI S/D JULI T.A. 2015
( PER JENIS BELANJA )

49,
POLRI 17 NO JENIS BELANJA PAGU REALISASI % SISA %
%
50,
83 1 51 BELANJA PEGAWAI 31,978,254,619,000 21,375,905,681,863 66.85 10,602,348,937,137 33.15
57,302
% T 2 52 BELANJA BARANG 13,579,196,282,000 4,810,411,900,931 35.42 8,768,784,381,069 64.58
3 53 BELANJA MODAL 11,745,277,918,000 2,940,363,082,033 25.03
#DIV/0! 8,804,914,835,9670 74.97
#DIV/0!
REAL
SISA
TOTAL 57,302,728,819,000 29,126,680,664,827 50.83 28,176,048,154,173 49.17
Sumber Data : Aplikasi Monev Kinerja Penganggaran DJA Kemenkeu R.I Per 4 Agustus 2015 (diolah)

BEL. PEG 33,15 BEL. BRG BEL. MDL


64,58%
% 74,97%

31,978 T 13,579 T
11,745 T
REAL
66,85 35,42% REAL
% REAL SISA 25,03% SISA
SISA

Belanja pegawai dari alokasi anggaran Belanja Barang dari alokasi anggaran sebesar Belanja modal dari alokasi anggaran sebesar
sebesar Rp.31,978 triliun sudah terserap Rp. 13,579 triliun sudah terserap sebesar Rp. Rp. 11,745 triliun sudah terserap Rp. 2,940
sebesar Rp.21,375 triliun atau 66,85 %. 4,810 triliun atau 35,42 %. Sehingga triliun atau 25,03 %. Maka dapat dikatakan
bahwa penyerapan belanja modal s.d. Juli TA.
diperlukan adanya upaya percepatan
2015 jauh berada dibawah rata-rata, sehingga
pelaksanaan anggaran pada bulan-bulan
diperlukan adanya upaya percepatan
berikutnya pelaksanaan anggaran.
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN BEL. BARANG DAN BEL. MODAL POLRI
T.A. 2011 - 2015

100 100

90 90

80 80

70 70

60 60

50 50

40 40

30 30

20 20

10 10

0 0
T.A. 2011 T.A. 2012 T.A. 2013 T.A. 2014 T.A. 2015 T.A. 2011 T.A. 2012 T.A. 2013 T.A. 2014 T.A. 2015
S.D BULAN S.D BULAN
JULI JULI

REALISASI SISA REALISASI SISA

BEL. BARANG BEL. MODAL


13
PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN DENGAN RENC. PENARIKAN DANA S/D JULI T.A. 2015 SERTA
RATA-RATA PD THN 2011-2015

120

100

80

60

40

20

0
JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

REALISASI TARGET RATA2 2011-2014


TARGET REALISASI ANGGARAN PERBULAN T.A. 2015
MENURUT TEPRA, KEMENKEU, POLRI

15
PERBANDINGAN PERSENTASE REALISASI ANGGARAN POLRI BULAN JULI
T.A. 2014 DAN T.A. 2015
(PER JENIS BELANJA)

120 Alokasi pagu yang paling signifikan adalah


Belanja Barang dan Belanja Modal.

Tingkat penyerapan Pada Bln Juli T.A. 2015


100 mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan T.A. 2014.

(pagu 2015 menggunakan pagu APBN-P)


80

60

40

20

0
BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL TOTAL

2014 2015
16
RINCIAN REALISASI ANGGARAN POLDA S/D JULI T.A. 2015
( TERENDAH)

NO POLDA BELANJA BARANG BELANJA MODAL


PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
1 PAPUA BARAT 13,069,624,000 3,307,295,100 25.31
2 DIY 160,031,821,000 52,235,816,352 32.64 4,271,484,000 1,649,800,575 38.62
3 BABEL 102,655,795,000 34,459,361,109 33.57 3,125,776,000 1,012,024,225 32.38
4 NTT 235,262,194,000 81,430,290,611 34.61 11,332,658,000 1,386,487,258 12.23
5 JAMBI 154,970,339,000 58,073,276,093 37.47 38,946,888,000 6,845,333,300 17.58
6 KALTIM 210,553,903,000 79,571,626,035 37.79 28,315,956,000 -
7 SULTENG 211,853,075,000 83,729,377,862 39.52 5,662,610,000 2,626,698,966 46.39
8 BALI 275,301,187,000 109,687,559,422 39.84 4,849,333,000 1,796,256,550 37.04
9 SUMBAR 224,564,341,000 89,349,343,533 39.79 111,172,076,000 18,125,075,925 16.30
10 MALUT 103,335,304,000 41,631,141,371 40.29 14,019,648,000 5,127,917,350 36.58

17
RINCIAN REALISASI ANGGARAN POLDA S/D JULI T.A. 2015
( TERTINGGI)

PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %


1 KEPRI 120,345,262,000 60,738,216,260 50.47 8,661,692,000 3,388,648,600 39.12
2 KALBAR 212,478,072,000 102,104,173,422 48.05 3,866,781,000 548,418,580 14.18
3 SULSEL 445,998,503,000 214,095,427,868 48.00 15,104,924,000 4,907,796,213 32.49
4 BENGKULU 159,667,735,000 76,074,553,411 47.65 10,854,526,000 3,922,538,680 36.14
5 SULTRA 156,873,265,000 74,524,536,497 47.51 4,683,864,000 2,027,627,200 43.29
6 KALSEL 224,456,002,000 102,625,577,747 45.72 43,840,010,000 40,814,832,580 93.10
7 METROJAYA 592,290,273,000 269,091,352,787 45.43 88,148,048,000 12,192,331,462 13.83
8 BANTEN 136,840,373,000 62,044,954,989 45.34 4,046,834,000 1,443,530,650 35.67
9 MALUKU 166,048,611,000 73,940,346,028 44.53 11,803,155,000 4,165,418,449 35.29
10 NTB 170,736,998,000 75,324,912,745 44.12 8,675,832,000 435,673,700 5.02

18
Permasalahan Rendahnya Penyerapan Anggaran Tahun 2015

a. Alokasi belanja modal Polri di beri catatan halaman IV DIPA (blokir) oleh
Kemenkeu untuk terlebih dahulu dilakukan reviu oleh BPKP dan baru direvisi
pada bulan Maret 2015 sehingga hal tersebut mengakibatkan proses lelang
pengadaan barang dan jasa mengalami penundaan ;

b. Satker kurang siap pada saat penyusunan anggaran sehingga dalam


pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian termasuk revisi
anggaran;

c. Usulan kegiatan dalam penyusunan anggaran belum dilengkapi dengan


dokumen pendukung sehingga alokasi anggaran dimaksud diberi catatan
halaman IV DIPA;

d. Kegiatan sudah dilaksanakan namun dokumen pendukung tagihan belum


dilengkapi sehingga belum dapat dilaksanakan pencairan anggaran;

19
Lanjutan. . . . .

e. Adanya kegiatan yang direncanakan pelaksanaannya pada akhir tahun


sehingga penarikan dananya baru dilaksanakan pada akhir tahun;

f. Kontrak pengadaan barang dan jasa telah ditanda tangani namun pengajuan
pembayaran per termin belum dilaksanakan sehingga realisasi fisik lebih besar
dari pada realisasi anggarannya;

g. Adanya kehati-hatian dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa


yang mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan barang dan jasa;

h. Beberapa kegiatan pengadaan peralatan khusus Polri yg prioritas dilaksanakan


melalui Proyek Pinjaman Hibah Luar Negeri;

i. Satker kekurangan petugas yang memiliki sertifikasi pengadaan barang dan


jasa sehingga proses lelang tidak segera dilakukan;

20
STRATEGI PERCEPATAN REALISASI ANGGARAN
DAN
ANTISIPASI AKHIR TAHUN

21
I. Pelaksanaan Anggaran

1. Satker segera menetapkan target penyerapan dan pencapaian output untuk memenuhi
kinerja yang telah ditetapkan.

2. Menugaskan pejabat perencana satker utk meneliti kembali kegiatan dlm RKAKL/DIPA
satker masing2 yg direncanakan pd bulan Januari s.d Juli 2015 namun blm terlaksana,
agar segera dilaksanakan sebagaimana yg telah ditetapkan dlm renc. penarikan dana
(RPD) DIPA t.a. 2015;

3. K/L melakukan reviu atas Rencana Penarikan Dana (RPD) dan Rencana Penerimaan
Dana yang telah tertuang dalam DIPA TA 2015 dan mulai melakukan penyesuaian
dengan berpedoman pada PMK Nomor 277/PMK.05/2014 dalam rangka :

⁻ memperbaiki informasi RPD dan Rencana Penerimaan Dana yang tercantum dalam
DIPA;

⁻ memperbaiki Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk mendukung pencapaian target


kinerja;
22
4. Menginstruksikan agar satker/unit kerja/PPK segera menyelesaikan proses
pembayaran untuk pekerjaan yang telah selesai terminnya atau kegiatan yang
telah selesai pelaksanaannya guna menghindari terjadinya penumpukan tagihan
di akhir tahun anggaran 2015;

5. Satker agar memperhatikan capaian output dan tidak hanya fokus pada
penyerapan anggaran.

23
II. Revisi Anggaran

1. Segera melakukan identifikasi proses revisi anggaran yang belum


selesai pada satker yang mengajukan usulan revisi anggaran.
2. Unit Eselon I segera melakukan proses persetujuan revisi pada
satker yang memerlukan ijin unit Eselon I tanpa menunggu usulan
dari satker lainnya (yang sudah mengusulkan segera diproses
tindak lanjutnya).
3. Dalam hal masih terdapat anggaran yang diberikan catatan dalam
DIPA (a.l. blokir), segera mempersiapkan dokumen (TOR, RAB,dll)
yang diperlukan untuk menyelesaikan catatan dalam DIPA
tersebut;
4. Berkoordinasi dengan Kanwil DJPB untuk percepatan proses
penyelesaian revisi anggaran.

24
Lanjutan. . . . .

5. Lakukan Revisi/Pergeseran Anggaran Yg Diperkirakan Tdk dpt dilaks menjadi giat Baru
dan/atau menambah alokasi gar giat yg msh berlanjut namun butuh tambahan anggaran
khususnya giat yg dukung capaian Prog Prioritas Polri Thn 2015 Dan Utk Pelaks Agar
Mempedomani Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 257/Pmk.02/2015 Ttg Tata Cara
Revisi Anggaran Thn Anggaran 2015 Dgn Ketentuan Sebagai Berikut;

a. Revisi/Pergeseran Gar Yg Menjadi Kewenangan KPA Sbb:

1) Pergeseran Gar Dlm 1 Keluaran/Output, 1 Giat & 1 Satker; Dan/Atau 

2) Pergeseran Gar Antar Keluaran/Output, 1 Giat & 1 Satker; 

3) Mekanisme Revisi/Pergeseran Agar Tsbt Tdk Merubah DIPA Dan KPA


Lakukan Penyesuaian ADK (Aplikasi RKA-K/L) Satkernya,
Mencetak Serta Mengesahkan POK/Kertas RKA-K/L.

25
Lanjutan. . . . .

b. Revisi Gar Yg Menjadi Kewenangan Kanwil DJPB Dilaks Sebagai Berikut:

1) Revisi/Pergeseran Anggaran Yang Mengakibatkan Perubahan DIPA Satker


Berupa Perubahan Volume Output Dan/Atau Pagu Anggaran Kegiatan Menjadi
Bertambah Dan/Atau Berkurang;

2) Revisi/Pergeseran Anggaran Satker BLU Terkait Penggunaan Saldo Awal Dan


Masih Dalam Ambang Batas Yang Ditetapkan.
c. revisi/pergeseran anggaran yang terlebih dahulu mendapat
persetujuan Eselon I yaitu:
 

1) revisi/pergeseran dalam keluaran yang sama, kegiatan yang sama dan


antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kanwil Ditjen
Perbendaharaan;
 

2) revisi/pergeseran anggaran antar kegiatan dan antar Satker dalam 1


(satu) wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan;
 

3) pergeseran antar kegiatan dalam 1 (satu) Satker dan/atau antar Satker


pada 1 (satu) wilayah kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
6. Batas Waktu Revisi DIPA

a. Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untuk TA 2015 (termasuk


untuk APBN-P) ditetapkan sbb:
1) Tgl 30 Okt 2015, untuk Revisi Anggaran pada DJA; dan
2) Tgl 30 Nov 2015, untuk Revisi Anggaran pada Kanwil DJPB.

b. Paling
Paling lambat
lambat 15 Desember
15 Desember 2015, 2015,
dalamdalam
hal: hal:
1) Kegiatan
a. Kegiatan yang
yang dananya
dananya dari dari
PNBP,PNBP, PLN, HDN,
PLN, HLN, HLN,dan
HDN, dan PDN;
PDN;
2) pergeseran
b. pergeseran dari
dari BA BA
BUNBUN
(BA(BA 999.08)
999.08) ke BA
ke BA K/L;K/L; dan/atau
dan/atau
c. 3) membutuhkan
membutuhkan data/dokumen
data/dokumen pendukung
pendukung yang yang persetujuan
harus mendapat harus mendapat
dari unit
persetujuan
eksternal dari
K/L seperti unit
DPR, eksternal
Menteri K/L hasil
Keuangan, seperti
auditDPR, Menteri
eksternal, Keuangan,
dan sejenisnya.
hasil audit eksternal, dan sejenisnya.

Paling lambat 30 Desember 2015, dalam hal:


c. Paling lambat 30 Desember 2015, dalam hal:
a. Kegiatan lingkup BA BUN;
1) Kegiatan lingkup BA BUN;
b. pergeseran anggaran untuk bencana alam; dan
2) pergeseran anggaran untuk bencana alam; dan
c. revisi anggaran dalam rangka pengesahan,
3) revisi anggaran dalam rangka pengesahan,
27
III. Pengadaan Barang/Jasa

1. Melakukan identifikasi satker yang belum melaksanakan proses


pengadaan barang/jasa.
2. Jika memungkinkan, satker jajaran untuk segera melaksanakan proses
pengadaan barang/jasa secepatnya.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan pengadaan
barang/jasa secara rutin dan menginventarisir permasalahan yang dihadapi
dalam pengadaan barang/jasa.
4. Meningkatkan koordinasi dengan para pihak terkait untuk segera
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
5. Percepat pencairan anggaran sesuai kontrak.

28
IV. Pengendalian dan Pengawasan

1. Meningkatkan peran APIP dalam:


a. Proses perencanaan anggaran;
b. Proses pelaksanaan anggaran;
c. Proses pertanggungjawaban anggaran.

2. Menjadikan APIP sebagi mitra dalam proses pelaksanaan


anggaran utk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang muncul dalam pelaksanaan anggaran sehingga tidak
berdampak pada pertanggungjawaban.

29
MEKANISME PERCEPATAN PENCAIRAN ANGGARAN
1. MERENCANAKAN KEGIATAN DAN PENCAIRAN DANA

UANG PERSEDIAAN:
 Bersifat Rutin dengan
NON Penyediaan Uang Persediaan
KONTRAKTUAL  Insidentil dengan Tambahan
UP

LS NON KONTRAKTUAL:
 Langsung ke Rekening
Penerima
KEGIATAN BELUM  Melalui Bendahara
DILAKSANAKAN/ Pengeluaran
PAGU DIPA BELUM
DISERAP
ADA REVISI
POK/DIPA?

LS KONTRAKTUAL:
KONTRAKTUAL  Langsung ke rekening
Penerima 31
3131
MEKANISME PROSES PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA
Keterangan :
1
Penanggung Identifikasi Kegiatan
Jawab Kegiatan
1. Penanggung jawab kegiatan melakukan
identifikasi kegiatan yg akan
2 dilaksanakan;
Rencana pelaksanaan kegiatan 2. Menyusun rencana pelaksanaan
kegiatan selama 1 tahun anggaran
(kalender kegiatan);
3
Rincian alokasi anggaran per 3. Mengalokasikan anggaran sesuai
bulan (RPD) dan Renkas Harian rencana pelaksanaan kegiatan per bulan
yg dirinci menurut program, kegiatan,
output, dan komponen input dan
Dikembalikan
4 menuangkannya dalam RPD dan
PPK Renkas
Analisa awal RPD & Renkas
4. PPK melakukan analisa kesesuaian RPD
5 & Renkas dgn kalender kegiatan dan
RPD & Renkas Tingkat PPK target;
5. Mengirim RPD & Renkas Tingkat PPK ke
6 KPA;
Analisis Perbandingan RPD 6. KPA membandingkan RPD & Renkas
Dikembalikan dengan Target & Renkas
dengan target penyerapan anggaran
tingkat satker, bila tidak sesuai
7 dikembalikan ke PPK/ Penanggung
KPA RPD & Renkas Tingkat Satker jawab kegiatan;
7. Menyusun dan menetapkan RPD & 32
3232
Renkas Tingkat Satker .
2. OPTIMALISASI PEMBAYARAN TAGIHAN NEGARA MELALUI MEKANISME UANG
PERSEDIAAN (UP)

Optimalkan penggunaan UP untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin.

Revolving UP dipercepat (setelah penggunaan capai 50% , tdk perlu menunggu sampai
100%).

Dlm Hal Diperlukan, Kpa Dpt Ajukan Permintaan Tambah Besaran Up Melampaui Yg Ditentukan Kpd
Kakanwil Djpb Dan/Atau Utk Bayar Up Kpd 1 Penerima Lebih Rp.50. Jt Diajuka Kpd Menkeu Cq. Dirjen
Perbend

Utk Giat Mendesak/Insidenti, Dpt Ajukan Tup Dgn Ijin Persetujuan Tup Oleh Ka Kppn, Jika Pertggjwbn Lebih
1 Bl Ijin Ka Kppn Namun Jika Tup Blm Dipertggjwbkan & Akan Meminta Tup Baru, Ijin Ka Kanwil Djpb

PERKIRAAN BATAS AJUAN UP, TUP & GUP (ISI) TH 2015 PALING LAMBAT 5 HR KERJA PERTAMA BLN DES 2015 DAN
PERKIRAAN BATAS WAKTU PERTGGJWBN UP ADALAH 5 HR KERJA SETELAH AKHIR THN ANGGARAN

Membuat routing slip pada setiap tagihan untuk memastikan batas waktu penyelesaian tagihan
terpenuhi sesuai dengan ketentuan.

Memastikan data supplier yang didaftarkan ke KPPN telah benar dengan mengacu pada data yang telah
dilakukan pembayaran untuk menghindari penolakan pembayaran oleh KPPN.

Selalu berkoordinasi dengan KPPN jika mengalami kendala dalam proses pembayaran. .

33
3. PEMBAYARAN TAGIHAN NEGARA
MELALUI MEKANISME LS

Data kontrak hrs disampaikan ke KPPN plng lambat 5 hr kerja.

Utk lancarnya Pembayaran, Hrs Sgr Selesaikan Slrh Dok &


Data Yg Diperlukan Utk Pembayaran LS & Ajukan SPM-LS Ke
KPPN Pd Kesempatan Pertama
Perkiraan Bts Waktu Ajuan SPM-LS Ke KPPN Adalah 4 Hr Kerja Sblm
Hari Kerja Terakhir Tahun 2015.
Hindari Penumpukan SPM Pd Bln Des 2015 Yaitu BAST Dibuat
Sampai Bln Okt 2015, Agar Diajukan Plng Lambat Bln Nop 2015 Dan
Yg BAST Dibuat Bln Nop S.D Des, Spm Diajukan Plng Lambat 4 Hr
Sblm Hr Kerja Terkahir

Pengajuan SPM yang memerlukan jaminan di akhir tahun agar disiapkan


Materi Pendalaman Monev & Asistensi
REALISASI
REALISASI ANGGARANPOLDA
ANGGARAN POLDA SUMBAR
MALUT JULIJULI
T.A. 2015
T.A. 2015
( PER
( PER JENISBELANJA
JENIS BELANJABARANG
BARANG &&BELANJA
BELANJAMODAL
MODAL) )

BELANJA BARANG BELANJA MODAL


URAIAN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
1 5 6 7 8 9 10
52 BELANJA BARANG 53 BELANJA MODAL
URAIAN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

MALUT 103,335,304,000 41,631,141,371 40.29 14,019,648,000 5,127,917,350 36.58


647465 POLRES TERNATE 8,534,314,000 3,176,322,280 37.22 -
647490 POLRES TIDORE 6,304,586,000 1,950,182,350 30.93 -
651863 SPRIPIM POLDA MALUT 4,407,876,000 2,421,403,100 54.93 -
655310 POLRES HALMAHERA UTARA 7,860,762,000 2,556,146,536 32.52 -
665726 POLRES HALMAHERA BARAT 6,250,032,000 3,233,224,200 51.73 -
665730 POLRES HALMAHERA SELATAN 7,518,384,000 3,145,752,980 41.84 -
665747 POLRES KEPULAUAN SULA 6,508,238,000 2,918,326,500 44.84 -
665751 POLRES HALMAHERA TIMUR 5,811,742,000 3,056,566,000 52.59 -
665971 POLRES HALMAHERA TENGAH 4,801,164,000 1,968,567,200 41.00 -
669901 RO OPS POLDA MALUKU UTARA 3,173,995,000 1,824,554,000 57.48 -
669915 RO SDM POLDA MALUKU UTARA 2,910,931,000 1,828,180,250 62.80 -
669922 ROSARPRAS POLDA MALUKU UTARA 18,332,937,000 2,816,410,123 15.36 14,019,648,000 5,127,917,350 36.58
669930 DITRESNARKOBA POLDA MALUKU UTARA 657,113,000 363,416,050 55.30 -
669936 BID PROPAM POLDA MALUKU UTARA 474,491,000 300,273,750 63.28 -
669940 BID TI POLRI POLDA MALUKU UTARA 662,253,000 271,987,094 41.07 -
669957 BID DOKKES POLDA MALUKU UTARA 3,777,557,000 2,279,277,300 60.34 -
669961 BIDKEU POLDA MALUKU UTARA 321,440,000 274,512,000 85.40 -

36
Lanjutan. . . . .

BELANJA BARANG BELANJA MODAL


URAIAN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %
1 5 6 7 8 9 10
52 BELANJA BARANG 53 BELANJA MODAL
URAIAN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

669978 YANMA POLDA MALUKU UTARA 1,316,960,000 991,038,000 75.25 -


669982 DIT INTELKAM POLDA MALUKU UTARA 944,000,000 486,736,500 51.56 -
669999 DITRESKRIMUM POLDA MALUKU UTARA 787,062,000 435,347,800 55.31 -
670007 DITSABHARA POLDA MALUKU UTARA 1,170,040,000 624,412,680 53.37 -
670011 DIT LANTAS POLDA MALUKU UTARA 1,496,553,000 686,077,690 45.84 -
679180 ITWASDA POLDA MALUT 694,000,000 324,020,000 46.69 -
679194 RORENA POLDA MALUT 1,059,041,000 399,119,400 37.69 -
679202 DITBINMAS POLDA MALUT 462,788,000 196,773,000 42.52 -
679930 DITRESKRIMSUS POLDA MALUKU UTARA 1,423,831,000 661,681,150 46.47 -
679944 DITPAMOBVIT POLDA MALUKU UTARA 662,660,000 317,166,400 47.86 -
970111 SATBRIMOB POLDA MALUKU UTARA 2,443,015,000 1,094,805,900 44.81 -
970127 DITPOLAIR POLDA MALUKU UTARA 2,567,539,000 1,028,861,138 40.07 -

37
REALISASI ANGGARAN POLDA MALUT T.A. 2014
( PER JENIS BELANJA BARANG & BELANJA MODAL )
BELANJA BARANG BELANJA MODAL
URAIAN
PAGU REALISASI % PAGU REALISASI %

MALUT 81,625,276,000 78,574,754,632 96.26 9,230,918,000 9,172,668,425 99.37


060.01.01 Program Dukungan Manaj emen dan Pel aksan aan Tu gas Tekn i s Lainn ya Polri 9,737,825,000 9,623,098,628 98.82 -
3072 Pelayanan Kesehatan Polri 1,693,400,000 1,693,262,800 99.99 -
01 RUPIAH MURNI 1,693,400,000 1,693,262,800 99.99 -
3073 Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri 7,732,513,000 7,619,665,828 98.54 -
01 RUPIAH MURNI 7,600,513,000 7,487,665,828 98.52 -
04 PNBP 132,000,000 132,000,000 100.00 -
5058 Perencanaan dan Penganggaran Kewilayahan 311,912,000 310,170,000 99.44 -
01 RUPIAH MURNI 251,912,000 250,195,000 99.32 -
04 PNBP 60,000,000 59,975,000 99.96 -
060.01.02 Program Peni ngkatan Sarana d an Prasarana A paratu r Pol ri 7,821,679,000 7,809,350,673 99.84 9,230,918,000 9,172,668,425 99.37
5059 Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras 7,821,679,000 7,809,350,673 99.84 -
01 RUPIAH MURNI 5,699,309,000 5,696,488,673 99.95 -
04 PNBP 2,122,370,000 2,112,862,000 99.55 -
5063 Pengembangan Sarana dan Prasarana Kewilayahan - 9,230,918,000 9,172,668,425 99.37
01 RUPIAH MURNI - 9,205,918,000 9,147,668,425 99.37
04 PNBP - 25,000,000 25,000,000 100.00
060.01.03 Program Pengawasan dan Pen i ngkatan Akuntab i li tas Ap aratu r Po lri 995,984,000 957,603,850 96.15 -
3087 Dukungan Manajemen dan Teknis Pengawasan Umum dan Pemuliaan Profesi dan
Pengamanan 648,826,000 617,758,000 95.21 -
01 RUPIAH MURNI 648,826,000 617,758,000 95.21 -
3088 Pertanggungjawaban Profesi 96,205,000 96,155,000 99.95 -
01 RUPIAH MURNI 96,205,000 96,155,000 99.95 -
5064 Penyelenggaraan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan 164,801,000 158,300,850 96.06 -
01 RUPIAH MURNI 164,801,000 158,300,850 96.06 -
5065 Penyelenggaraan Propam Kewilayahan 86,152,000 85,390,000 99.12 -
01 RUPIAH MURNI 86,152,000 85,390,000 99.12 -
060.01.05 Program Pendi di kan d an L ati han Aparatur Pol ri 1,885,700,000 1,876,700,000 99.52 -
3100 Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Polri 1,885,700,000 1,876,700,000 99.52 -
01 RUPIAH MURNI 1,885,700,000 1,876,700,000 99.52 -
060.01.06 Program Pemberdayaan Sumb er Daya Manu si a Pol ri 3,123,447,000 1,921,250,550 61.51 -
3103 Dukungan Manajemen dan Teknis Pengembangan SDM Polri 217,905,000 188,523,300 86.52 -
01 RUPIAH MURNI 217,905,000 188,523,300 86.52 -
3107 Pengendalian Pegawai Polri 2,905,542,000 1,732,727,250 59.64 -
01 RUPIAH MURNI 2,905,542,000 1,732,727,250 59.64 -
060.01.07 Program Pengembang an Strateg i Keamanan d an Keterti ban 2,504,138,000 2,364,281,400 94.41 -
3111 Dukungan Manajemen dan Teknis Strategi Keamanan dan Ketertiban 553,453,000 538,572,900 97.31 -
01 RUPIAH MURNI 260,989,000 260,963,500 99.99 -
04 PNBP 292,464,000 277,609,400 94.92 -
3119 Strategi Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan 1,950,685,000 1,825,708,500 93.59 -
01 RUPIAH MURNI 1,294,043,000 1,220,633,500 94.33 -
04 PNBP 656,642,000 605,075,000 92.15 -
38
060.01.08 Program Kerj asama Keamanan dan Keterti ban 45,850,000 8,000,000 17.45 Tdk -
3120 Kerja Sama Keamanan dan Ketertiban K/L 45,850,000 8,000,000 17.45
terserap -
82,55 %
01 RUPIAH MURNI 45,850,000 8,000,000 17.45 -
060.01.09 Program Pemberdayaan Potensi Keamanan 2,780,881,000 2,724,741,000 97.98 -
5075 Dukungan Manajemen dan Teknis Potensi Keamanan 123,838,000 123,838,000 100.00 -
01 RUPIAH MURNI 123,838,000 123,838,000 100.00 -
5076 Pembinaan Potensi Keamanan 2,657,043,000 2,600,903,000 97.89 -
01 RUPIAH MURNI 2,657,043,000 2,600,903,000 97.89 -
060.01.10 Program Pemeli haraan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 44,333,762,000 43,086,746,206 97.19 -
3127 Pembinaan Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Kewilayahan 15,969,205,000 15,228,654,324 95.36 -
01 RUPIAH MURNI 9,286,130,000 9,058,976,624 97.55 -
04 PNBP 6,683,075,000 6,169,677,700 92.32 -
3128 Dukungan Manajemen dan Teknis Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat 25,847,161,000 25,423,754,427 98.36 -
01 RUPIAH MURNI 25,424,614,000 25,020,295,774 98.41 -
04 PNBP 422,547,000 403,458,653 95.48 -
3130 Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara 565,840,000 562,999,875 99.50 -
01 RUPIAH MURNI 346,840,000 344,173,125 99.23 -
04 PNBP 219,000,000 218,826,750 99.92 -
3133 Peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan Masyarakat di Bidang Lantas 759,261,000 680,491,580 89.63 -
01 RUPIAH MURNI 47,622,000 46,110,000 96.82 Tdk -
04 PNBP 711,639,000 634,381,580 89.14 terserap -
3134 Penyelenggaraan Kepolisian Perairan 1,192,295,000 1,190,846,000 99.88 10,85 % -
01 RUPIAH MURNI 918,545,000 917,096,000 99.84 -
04 PNBP 273,750,000 273,750,000 100.00 -
060.01.11 Program Penyel idikan dan Penyi di kan Ti ndak Pi dana 6,721,645,000 6,530,084,275 97.15 -
3136 Penyelidikan dan Penyidikan T indak Pidana Kewilayahan 6,336,427,000 6,154,146,475 97.12 -
01 RUPIAH MURNI 6,336,427,000 6,154,146,475 97.12 -
3137 Dukungan Manajemen dan Teknis Penyelidikan dan Penyidikan T indak Pidana 385,218,000 375,937,800 97.59 -
01 RUPIAH MURNI 385,218,000 375,937,800 97.59 -
060.01.12 Program Penanggulangan Gangguan Keamanan Dal am Negeri Berkadar Ti nggi 1,588,226,000 1,587,098,050 99.93 -
3147 Penanggulangan Keamanan dalam Negeri Kewilayahan 496,158,000 496,132,000 99.99 -
01 RUPIAH MURNI 496,158,000 496,132,000 99.99 -
3148 Dukungan Teknis Manajemen Penanggulangan Keamanan dalam Negeri 1,092,068,000 1,090,966,050 99.90 -
01 RUPIAH MURNI 1,092,068,000 1,090,966,050 99.90 -
060.01.13 Program Pengembangan Hukum Kepoli sian 86,139,000 85,800,000 99.61 -
3154 Pemberian Bantuan dan Nasehat Hukum 73,639,000 73,300,000 99.54 -
01 RUPIAH MURNI 73,639,000 73,300,000 99.54 -
3155 Penyusunan dan Penyuluhan Hukum 12,500,000 12,500,000 100.00 -
01 RUPIAH MURNI 12,500,000 12,500,000 100.00 -

39
Informasi Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015
KENAIKAN TUNKIN PEGAWAI POLRI
JAB/PANGKAT KELAS PERPRES PERPRES KET
(PERKAP 21/2014) JAB NO. 73 TH 2010 NO. 89 TH. 2015

WAKAPOLRI (KOMJEN) 18 Rp 21.305.000,- Rp. 25.600.000,- 20 %


KOMJEN/IRJEN (ASISTEN/IA) 17 Rp 16.212.000,- Rp. 20.092.000,- 24 %
IRJEN (IB) 16 Rp 11.790.000,- Rp. 14.883.000,- 26 %
BRIGJEN (IIA), PEMBINA UTAMA MADYA, PEMBINA 15
UTAMA (IVD, IVE) Rp 8.575.000,- Rp. 11.024.000,- 29 %

KBP (IIB1) 14 Rp 6.236.000,- Rp. 8.166.000,- 31 %


KBP (IIB2, IIB3), PEMBINA UTAMA MUDA (IVC) 13 Rp 4.797.000,- Rp. 6.281.000,- 31 %
AKBP (IIIA1) 12 Rp 3.690.000,- Rp. 4.832.000,- 31 %
AKBP (IIIA2), PEMBINA I (IVB) 11 Rp 2.839.000,- Rp. 3.717.000,- 31 %
KOMPOL (IIIB1, IIIB2), PEMBINA (IVA) 10 Rp 2.271.000,- Rp. 3.097.000,- 36 %
AKP (IVA), PENATA, PENATA I (IIIC, IIID) 9 Rp 1.817.000,- Rp. 2.582.000,- 42 %
IPTU, IPDA (IVB), PENDA, PENDA I (IIIA, IIIB) 8 Rp 1.453.000,- Rp. 2.150.000,- 48 %
AIPDA, AIPTU, PENGATUR I (IID) 7 Rp 1.211.000,- Rp. 1.870.000,- 54 %
BRIGADIR, BRIPKA, PENGATUR (IIC) 6 Rp 1.010.000,- Rp. 1.626.000,- 61 %
BRIPDA, BRIPTU, PENGDA, PENGDA I(IIA, IIB), 5
CPNS III Rp 841.000,- Rp. 1.414.000,- 68 %

ABRIPTU, ABRIP, JURU I (ID), CPNS II 4 Rp 731.000,- Rp. 1.286.000,- 76 %


BHARAKA, ABRIPDA, JURU (IC) 3 Rp 636.000,- Rp. 1.168.000,- 84 %
BHARATU, JURDA I (IB) 2 Rp 553.000,- Rp. 1.063.000,- 92 %
BHARADA, JURDA (IA), CPNS I 1 - Rp. 990.000,- 79 %

Perpres No. 89 Th. 2015


KETENTUAN TUNKIN PEGAWAI POLRI

1. DIBERIKAN KEPADA PEGAWAI YG MEMPUNYAI JABATAN DI LINGK POLRI SETIAP BULAN.


2. DIBERIKAN BERDASARKAN KEP JABATAN DAN SPRINLAK.
3. DIBERIKAN DGN MEMPERHITUNGKAN CAPAIAN KINERJA PEGAWAI SETIAP BULAN.
4. DIBERIKAN SECARA ON TOP (TUNJ YG TELAH DIBERIKAN TETAP BERLAKU).
5. DIBAYARKAN TMT BULAN MEI 2015.
4. PAJAK PENGHASILAN ATAS TUNKIN DIBEBANKAN PD APBN/DIPA.
6. TIDAK DIBERIKAN KPD PEGAWAI YG :
a. TIDAK MEMPUNYAI JABATAN TERTENTU;
b. DIBERHENTIKAN SEMENTARA ATAU DINON AKTIFKAN;
c. DIBERHENTIKAN DARI JABATATAN ORGANIKNYA DGN DIBERIKAN UANG TUNGGU;
d. DIPERBANTUKAN/DIPEKERJAKAN PD BADAN/INSTANSI LAIN DI LUAR POLRI.
e. DIBERIKAN CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA ATAU DLM BEBAS TUGAS UTK
MENJALANI MPP.
f. PD BLU YG TELAH NENDAPATKAN RENUMERASI.
7. KODE AKUN TUNKIN PEGAWAI POLRI 512411.

Perpres No. 89 Th. 2015


DUK GIAT OPSNAL BHABINKAMTIBMAS THN 2015

PENGGUNAAN ANGGARAN DUKUNGAN KEGIATAN OPERASIONAL


BHABINKAMTIBMAS SEBESAR Rp 50.000,- / OH TERDIRI DARI :
1. UANG SAKU SEBESAR Rp 22.000,- DIBERIKAN SECARA NOMINATIF DGN
KELENGKAPAN ADM PERWABKEU :
a. SPRIN;
b. DAFTAR NOMINATIF;
c. SSP SESUAI KETENTUAN.
2. UANG MAKAN SEBESAR Rp 23.000,- DIBERIKAN SECARA NOMINATIF DGN
KELENGKAPAN ADM PERWABKEU :
a. SPRIN;
b. DAFTAR NOMINATIF;
c. SSP SESUAI KETENTUAN.
3. SARANA KONTAK SEBESAR Rp 5.000,- YG DIGUNAKAN SESUAI
KEBUTUHAN RIIL YG DIPERLUKAN ANTARA LAIN : PEMBELIAN BUKU,
SARANA IBADAH, PULSA, PHOTO COPY, BATU BATERAI, ALAT OLAH
RAGA, ATK DLL, DGN KELENGKAPAN ADM PERWABKEU :
a. KUITANSI/FAKTUR PEMBELIAN BARANG;
b. SSP SESUAI KETENTUAN.

ST Kapolri No. 231/II/2015


TUNSUS DAN TUNJANGAN
UMUM BHABINKAMTIBMAS

1. PEMBERIAN TUNSUS BABINKAMTIBMAS BERDASARKAN KEPUTUSAN DAN


SPRINLAK YG DIKELUARKAN OLEH KAPOLES/TA/TABES; (KEP KAPOLRI No.
: KEP/8/XI/2009)
2. KPD ANGGOTA POLRI YG BERTUGAS SBG BABINKAMTIBMAS DIBERIKAN
TUNSUS BABINKAMTIBMAS SEBESAR Rp 100.000,- (SE DJA No.
SE-89/A/2003)
3. SELAIN DIBERIKAN TUNSUS BABINKAMTIBMAS JUGA DIBERIKAN
TUNJANGAN UMUM SEBESAR Rp 75.000,- BAGI ANGGOTA POLRI YG
BERTUGAS SBG BABINKAMTIBMAS (SURAT DIRJEN PBN KEMENKEU No. S-
4828/PB/2012)
4. PEMBERIAN TUNSUS BABINKAMTIBMAS SEBESAR Rp 100.000,- DAN
TUNJANGAN UMUM SEBESAR Rp 75.000,- SETIAP BULAN TMT BULAN
BERIKUTNYA DAN MELEKAT PD GAJI & TUNJANGAN ANGGOTA POLRI TSB;
5. DLM HAL ANGGOTA POLRI YG BERTUGAS SBG BABINKAMTIBMAS
MENDAPATKAN TUNJAB STRUKTURAL TETAP DIBERIKAN TUNSUS
BABINKAMTIBMAS NAMUN TIDAK MENDAPATKAN TUNJANGAN UMUM.
Sekian & Terima
Kasih
OUTLINE LAPORAN HASIL KEGIATAN

1. PENDAHULUAN.
a. Latar belakang
b. Dasar
c. Maksud dan Tujuan
c. Ruang lingkup

2. PELAKSANAAN
a. Jenis kegiatan
b. Tempat dan waktu kegiatan
c. Petugas kegiatan.
d. peserta kegiatan
e. Hasil kegiatan
f. permasalahan dan solusi

3. PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai