Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN DRAFT FINAL PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN

DAN JEMBATAN (RUAS SALUBATU – BONEHAU –


KALUMPANG – BATUISI – LUWU UTARA (BATAS SULSEL)

BAB X
ANALISIS EKONOMI

Bab ini akan menguraikan tinjauan terhadap kondisi investasi, meliputi Asumsi dan
kriteria ekonomi yang diajdikan sebagai dasar studi, biaya proyek, dan biaya manfaat
proyek, serta sensivitas proyek terhadap perubahan kondisi makro ekonomi. Tinjauan
terhadap kelayakan ekonomi ini menjadi dasar kajian dalam penetapan penanganan Ruas
Salubatu-Bonehau, Bonehau – Kalumpang, Kalumpang – Bts Luwu Utara.

10.1 Asumsi atau Kriteria


Pada prinsipnya kriteria yang digunakan dalam analisa ekonomi adalah membandingkan
antara keuntungan yang diperoleh dari penghematan biaya operasi kendaraan dengan
investasi, pemeliharaan dan biaya operasi kendaraan yang dikeluarkan untuk membangun
jalan tol, selama umur pelayanan jalan tol tersebut. Ada tiga metoda dasar yang dapat
digunakan untuk melakukan evaluasi ekonomi yaitu :

1. Net Present Value (NPV) atau Nilai Bersih Sekarang.


Dalam evaluasi ekonomi, apabila NPV bernilai positip maka keuntungan yang
diperoleh akan lebih besar, yang berarti bahwa proyek tersebut dibenarkan untuk
dilaksanakan. Menurut dasar pertimbangan ekonomi nilai batas NPV = 0 berarti
merupakan ambang batas bagi suatu proyek untuk dinilai layak untuk dibangun. Bila
NPV negatip maka proyek tersebut tidak dibenarkan untuk dilaksanakan atas dasar
pertimbangan ekonomi.

2. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio).


Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara besarnya keuntungan (benefit)
dengan besarnya biaya (cost) menurut tingkat present value (nilai sekarang).
Apabila nilai B/C Ratio lebih besar dari 1, maka proyek tersebut layak untuk
dilaksanakan. Ambang batas nilai B/C Ratio adalah 1, bila lebih kecil dari 1, maka
proyek tersebut tidak layak dilaksanakan.

3. Internal Rate of Return.


Metoda Internal Rate of Return (IRR) merupakan besaran yang dinyatakan dengan
suatu tingkat diskonto dimana nilai sekarang dari keuntungan (benefit) adalah sama
besarnya dengan nilai sekarang dari biaya-biaya (cost) yang dikeluarkan. Dengan kata
lain IRR merupakan tingkat diskonto dimana NPV = 0.

X-1
LAPORAN DRAFT FINAL PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN
DAN JEMBATAN (RUAS SALUBATU – BONEHAU –
KALUMPANG – BATUISI – LUWU UTARA (BATAS SULSEL)

Jika IRR lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang berlaku sekarang, maka proyek
tersebut layak secara ekonomi untuk dilaksanakan. Jika IRR kurang dari tingkat suku
bunga maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.

10.2 Biaya Ekonomi Proyek


Komponen biaya ekonomi proyek terdiri dari biaya pembebasn lahan, biaya operasi dan
pemeliharaan dan biaya konstruksi yang meliputi biaya disain dan supervise. Rincian biaya
masing-masing komponen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 10.1. Komponen Biaya Proyek

Biaya
Year Pembebasan
DED Supervisi Fisik O&M Total Biaya (C)
Lahan

2019 5,067,598,500
2020 11,112,500,000 5,067,598,500
2021 675,679,800 33,783,990,000
2022 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2023 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2024 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2025 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2026 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2027 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2028 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2029 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
2030 675,679,800 33,783,990,000 1,000,000,000
11,112,500,000 10,135,197,000 6,756,798,000 337,839,900,000 9,000,000,000 374,844,395,000
Sumber: Hasil Perhitungan

10.3 Analisa Biaya dan Manfaat.


Komponen biaya manfaat yang didapatkan setelah proyek terbangun adalah pengurangan
biaya operasional kendaraan dan nilai waktu.. Total biaya ekonomi dan keuntungan yang
didapat disajikan pada Tabel 10.2.

Tabel 10.2. Komponen Biaya Manfaat

Tahun Total selisih BOK Total selisih TTC Total Biaya Manfaat
2019 20.930.274.834 80.713.013 21.010.987.846
2020 23.023.302.317 88.784.314 23.112.086.631
2021 25.325.632.549 97.662.746 25.423.295.294
2022 27.858.195.803 107.429.020 27.965.624.824
2023 30.644.015.384 118.171.922 30.762.187.306
2024 33.708.416.922 129.989.114 33.838.406.037
2025 37.079.258.614 142.988.026 37.222.246.640
2026 40.787.184.476 157.286.828 40.944.471.304

X-2
LAPORAN DRAFT FINAL PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN
DAN JEMBATAN (RUAS SALUBATU – BONEHAU –
KALUMPANG – BATUISI – LUWU UTARA (BATAS SULSEL)

2027 44.865.902.923 173.015.511 45.038.918.435


2028 49.352.493.216 190.317.062 49.542.810.278
2029 54.287.742.537 209.348.769 54.497.091.306
2030 59.716.516.791 230.283.646 59.946.800.437
2031 65.688.168.470 253.312.010 65.941.480.480
2032 72.256.985.317 278.643.211 72.535.628.528
2033 79.482.683.849 306.507.532 79.789.191.381

Naiknya arus keuntungan adalah dasar untuk menghitung IRR. Biaya proyek dan arus
keuntungan pada NPVnya adalah sebgai dasar perhitungan B/C ratio.

EIRR : 18,00%

BCR Discount Rate 10% : 1,30

BCR Discount Rate 15% : 0,83

10.4 Analisa Sensivitas


Diasumsikan bahwa perubahan prosentase keuntungan dan biaya pada analisa sensitivitas
biaya ekonomi pada  0 %,  10 % dan  20 %. Hasil analisanya disajikan pada Tabel 10.3.

Tabel 10.3. Analisa Sensitivitas untuk perubahan % keuntungan dan biaya.

Uji NPV IRR BCR*

Kondisi Dasar 40.747 18,00% 1,30

Uji 1: Biaya Invetasi naik 20%, manfaat turun 20% (Kondisi Pesimis) (13.999) 12.43% 0,91

Uji 2: Biaya Invetasi turun 20%, manfaat naik 20% (Kondisi Optimis) 97.259 21,16% 1,83

Uji 3: Biaya Invetasi naik 10%, manfaat turun 10% (Kondisi Pesimis) 11.349 16,10% 1,08

Uji 4: Biaya Invetasi turun 10%, manfaat naik 10% (Kondisi Optimis) 69.951 20,00% 1,55

*Discount Rate 10%

Dari hasil analisa Tabel 10.3. dapat disimpulkan bahwa secara ekonomi proyek sangat
sensitif terhadap perubahan prosentase keuntungan dan biaya.

X-3

Anda mungkin juga menyukai