Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

(KEGIATAN TUPOKSI UTAMA)

Nama Program : Peningkatan dan Pengembangan Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan


Pemerintah Daerah.
Nama Kegiatan : Penatausahaan Perbendaharaan Pengeluaran Daerah.
Indikator Output : 1. Jumlah Peserta bimtek pengelolaan keuangan daerah
2. Prosentase SPM – OPD yang dilakukan verifikasi sesuai ketentuan
3. Prosentase SP2B yang diteliti sesuai dengan ketentuan
Indikator outcome : 1. Persentase ketepatan waktu penyampaian LKPD kepada BPK-RI
2. Prosentase Ketetapan waktu penyampaian Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara.

A. Latar Belakang Kegiatan


1. Dasar Hukum
 Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 ;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tatacara
Penatausahaan dan Penyusunan Pertanggungjawaban Bendahara serta
Penyampaiannya.
 Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 07 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
 Peraturan Bupati Lumajang Nomor 70 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah
 Peraturan Bupati Nomor 72 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan APBD Tahun
Anggaran 2019

2. Gambaran umum
2.1 Tugas pokok dan fungsi Kepala Sub Bidang Perbendaharaan pengeluaraan adalah :
a) Meneliti kelengkapan surat perintah membayar dan menerbitkan surat
perintah pencairan dana
b) Melaksanakan pemindahbukuan berdasarkan permintaan pengguna anggaran/
kuasa pengguna anggaran atas beban rekeneing kas umum daerah
c) Meneliti kebenaran laporan surat pertanggungjawaban fungsional bendahara
pengeluaran
d) Melaksanakan anggaran kas bendahara umum daerah
e) Melaksanakan penatausahaan surat penyediaan dana
f) menerbitkan surat keterangan penghentian pembayaran
g) melaksanakan penelitian kelengkapan dan pemutakhiran daftar gaji SKPD
h) melaksanakan pembinaan perbendaharaan pengeluaran pada SKPD;
2.2 SP2D atau surat perintah pencairan dana adalah surat yang dipergunakan untuk
mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah Surat Perintah Membayar (SPM)
diterima oleh kuasa BUD.
SP2D adalah spesifik , artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja.
SP2D dapat diterbitkan jika :
 Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran DPA – SKPD dan SPD
yang tersedia mencukupi
 Didukung dengan kelengkapan dokumen yang sesuai peraturan perundangan
2.3 Sub Bidang Perbendaharaan Pengeluaran mempunyai tupoksi melakukan
pembinaan perbendaharaan pengeluaran yang dalam hal telah diterbitkannya
Peraturan Bupati tentang Pedoman Pelaksanaan APBD maka kegiatan pembinaan
perlu dilaksanakan untuk terwujudnya pencairan dana sesuai dengan peraturan
perundang – undangan.

3. Fenomena Detail
Pencairan anggaran dalam pelaksanaan APBD merupakan tahapan yang penting,
karena tahapan ini merupakan awal dari penyaluran anggaran melalui APBD.
Permasalahan klasik terkait dengan pencairan dan penyerapan anggaran adalah
penumpukan pencairan anggaran pada akhir tahun. Waktu pelaksanaan penerbitan
SP2D paling lambat 2 (dua) hari sejak SPM.
Pembinaan pengelolaan keuangan perlu secara rutin dilakukan mengingat selalu
ada hal yang berubah dan baru baik pada peraturan maupun ASN yang ditunjuk
sebagai pejabat pengelola keuangan.
Jumlah tenaga pada Sub Bidang Perbendaharaan Pengeluaran adalah sebanyak 7
orang yang terdiri : 1 orang Kepala Sub Bidang, 2 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan dibantu 4 orang tenaga kontrak bulanan.
Sarana dan prasarana untuk tempat kerja menempati Gedung Badan Pengelola
Keuangan Kabupaten Lumajang dan didukung peralatan kerja berupa Personal
Komputer sebanyak 7 unit dan Printer sebanyak 4 unit serta Meja dan Kursi masing-
masing sebanyak 7 buah. Disamping sarana dan prasarana dalam menjalankan tugas
juga didukung server dan software e_Finance (SIPKD).

4. Evaluasi Anggaran dan Realisasi tahun sebelumnya


Anggaran kegiatan tahun 2018 dan 2019 belum menjadi satu kegiatan seperti
pada tahun 2020. Untuk tahun 2020 ini Kegiatan Penatausahaan Perbendaharaan
Pengeluaran Daerah adalah gabungan dari 2 (dua) kegiatan, sehingga pada kegiatan
ini ada dua Sub Kegiatan. Indikator gol akhir kegiatan ini adalah diperolehnya Opini
WTP dari BPK-RI seperti yang sudah Pemkab Lumajang terima untuk Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun 2018.

ANGGARAN ANGGARAN
NO RINCIAN
TAHUN 2019 TAHUN 2020
1. Honorarium PNS 1.950.000,00 2.250.000,00
- Honorarium Pejabat Pelaksana Teknis 1.950.000,00 2.250.000,00
Kegiatan
2. Uang lembur 213.588.000,00 95.972.000,00
- Uang lembur PNS 213.588.000,00 95.972.000,00

3. Belanja Bahan / material 6.900.000,00 0,00


- Belanja perlengkapan praktek / 6.900.000,00 0,00
sosialisasi/pelatihan/bimtek

4. Belanja jasa kantor 48.150.000,00 65.450.000,00


- Belanja jasa transportasi dan 18.000.000,00 0,00
akomodasi
- Belanja dekorasi 1.000.000,00 1.000.000,00
- Belanja jasa instruktur narasumber 26.400.000,00 62.250.000,00
tenaga ahli
- Belanja jasa pendukung kegiatan 2.750.000,00 2.200.000,00

5. Belanja cetak dan penggandaan 11.193.400,00 10.233.000,00


- Belanja cetak 1.320.000,00 2.160.000,00
- Belanja penggandaan/fotocopy/ 9.873.400,00 8.073.000,00
penjilidan
6. Belanja sewa perlengkapan dan 17.100.000,00 23.175.000,00
peralatan 17.100.000,00 23.175.000,00
- Belanja sewa meja dan kursi
7. Belanja makanan dan minuman 104.250.000,00 97.650.000,00
- Belanja makanan dan minuman rapat 104.250.000,00 97.650.000,00

8. Belanja Perjalanan Dinas 5.775.000,00 29.250.000,00


- Belanja Perjalanan dinas dalam daerah 5.775.000,00 29.250.000,00
9. Belanja upah / ongkos tenaga kerja 140.960.000,00 126.020.000,00
bulanan
- Belanja upah /ongkos tenaga kerja 84.000.000,00 84.000.000,00
bulanan
- Belanja tambahan upah tenaga kerja 56.960.000,00 42.020.000,00
bulanan
Jumlah 549.866.400,00 450.000.000,00

5. Maksud dan Tujuan


1) Maksud dari kegiatan Penatausahaan Perbendaharaan Pengeluaran daerah adalah :
a. melakukan serangkaian pengujian SPM atas pengajuan penerbitan SP2D
bersifat substansif dan formal.
Pengujian yang bersifat substansif terdiri dari atas :
 Pengujian kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam SPM;
 Pengujian ketersediaan dana kegiatan dalam DPA/DPPA sebagaimana
yang diminta dalam SPM
 Pengujian Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB) terhadap
kebenaran pelaksanaan pembayaran;
 Pengujian atas pemotongan pajak-pajak dan SSP – nya untuk pengajuan
LS
Pengujian yang bersifat formal terdiri atas :
 Pencocokan tanda tangan pejabat penandatangan SPM dengan specimen
tanda tangan;
 Pemeriksaan cara penulisan/pengisian jumlah dalam angka dan huruf
 Pemeriksaan kebenaran dalam penulisan termasuk tidak boleh terdapat
cacat dalam penulisan.
b. Untuk membekali pejabat pengelola keuangan daerah pada OPD dalam
melaksanakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
2) Tujuan kegiatan untuk memberikan pemahaman pejabat pengelola keuangan SKPD
dalam melakukan penatausahaan keuangan daerah.

B. Manfaat
Dengan melakukan kegiatan Penatausahaan Perbendaharaan Pengeluaran Daerah
diharapkan dapat meningkatkan prosentase pengajuan SPM yang sesuai dengan ketentuan
sehingga dapat meningkatkan prosentase penyerapan anggaran pada OPD dan tertib
penyampaian laporan.

C. Strategi Pencapaian Sasaran


Strategi pelaksanaan Kegiatan Penatausahaan Perbendaharaan Pengeluaran Daerah
adalah dengan melakukan penelitian kelengkapan dokumen pengajuan SPM, ketersediaan
dana, memperkuat pengendalian dana-dana transfer.
Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman pejabat pengelola keuangan pada
OPD dengan melakukan pembinaan dan monitoring kepada OPD.

D. Tahapan Dan Waktu Pelaksanaan


1. Metode pelaksanaan :
a. Sebagaimana SOP penerbitan SP2D
b. Pembinaan penatausahaan keuangan daerah dilakukan dengan beberapa
metode pelaksanaan yaitu :
1) Pengumpulan daftar peserta
2) Pembinaan yang akan menghadirkan narasumber dari BPKD, unsur
Pengadaan Barang dan Jasa serta dari unsur pengawasan
3) Kegiatan pembinaan akan dilaksanakan dalam 5 tahap
4) Ceramah, diskusi dan tanya jawab

2. Waktu Pelaksanaan kegiatan ini dimulai pada Bulan Januari s/d Desember 2020.

No. Waktu Bulan


Pelaksanaan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des

1 Proses            
Penerbitan
SP2D
2 Pembinaan     
Penatausahaan
Keuangan
Daerah

3. Tempat pelaksanaan kegiatan ini sebagian besar dilakukan di tempat Kerja/ Ruang
Bidang Perbendaharaan dan Ruang rapat lantai II Badan Pengelola Keuangan
Daerah.
4. Pembinaan penatausahaan perbendaharaan pengeluaran daerah dilakukan melalui
tahapan-tahapan pelaksanaan yaitu :
a. Pembinaan penatausahaan perbendaharaan pengeluaran daerah untuk
memberikan materi dan pemahaman tentang pedoman pelaksanaan APBD TA.
2020 yang dilaksanakan di ruang rapat lantai II BPKD dengan mengundang:
 Bendahara Dana Bos dan operator : 1500 peserta
 Bendahara pengeluaran & bendahara pengeluaran pembantu : 102 peserta
 PPK – SKPD & pencatat dokumen : 175 peserta
 Pengurus gaji : 70 peserta
 PPTK : 200 peserta
5. Pelaksana Kegiatan ini adalah : Kepala Sub Bidang Perbendaharaan pengeluaran
dibantu, 2 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 4 orang tenaga kontrak bulanan.

Lumajang, September 2019


Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

WIJI UTAMI
NIP. 19690418 199202 2 003
ANGGARAN ANGGARAN
NO RINCIAN
TAHUN 2019 TAHUN 2020
1. Honorarium PNS 1.950.000,00 2.250.000,00
- Honorarium Pejabat Pelaksana Teknis 1.950.000,00 2.250.000,00
Kegiatan
2. Uang lembur 128.064.000,00 95.972.000,00
- Uang lembur PNS 107.624.000,00 95.972.000,00
20.440.000,00
128.064.000,00

3. Belanja Bahan / material 6.900.000,00 0,00


- Belanja perlengkapan praktek / 6.900.000,00 0,00
sosialisasi/pelatihan/bimtek

4. Belanja jasa kantor 48.150.000,00 65.450.000,00


- Belanja jasa transportasi dan 18.000.000,00 0,00
akomodasi
- Belanja dekorasi 1.000.000,00 1.000.000,00
- Belanja jasa instruktur narasumber 26.400.000,00 62.250.000,00
tenaga ahli
- Belanja jasa pendukung kegiatan 2.750.000,00 2.200.000,00

5. Belanja cetak dan penggandaan 11.193.400,00 10.233.000,00


- Belanja cetak 1.320.000,00 2.160.000,00
- Belanja penggandaan/fotocopy/ 9.873.400,00 8.073.000,00
penjilidan

6. Belanja sewa perlengkapan dan 17.100.000,00 23.175.000,00


peralatan 17.100.000,00 23.175.000,00
- Belanja sewa meja dan kursi
7. Belanja makanan dan minuman 104.250.000,00 97.650.000,00
- Belanja makanan dan minuman rapat 104.250.000,00 97.650.000,00

8. Belanja Perjalanan Dinas 5.775.000,00 29.250.000,00


- Belanja Perjalanan dinas dalam daerah 5.775.000,00 29.250.000,00
9. Belanja upah / ongkos tenaga kerja 140.960.000,00 126.020.000,00
bulanan
- Belanja upah /ongkos tenaga kerja 84.000.000,00 84.000.000,00
bulanan
- Belanja tambahan upah tenaga kerja 35.840.000,00 42.020.000,00
bulanan 21.120.000,00
56.960.000,00

Jumlah 464.342.400,00 450.000.000,00

Kegiatan proses Verifikasi dan penerbitan SP2D : Rp. 230.734.000,00


Keg. Implementasi dan pembinaan penatausahaan keuangan daerah : Rp. 233.608.400,00
Jumlah Rp. 464.342.400,00
MEKANISME PENERBITAN SURAT PERINTAH
PENCAIRAN DANA (SP2D) PADA BIDANG
PERBENDAHARAAN SELAKU KUASA BUD
KABUPATEN BANJAR
24/08/2015
DASAR HUKUM :
– Peraturan Bupati Banjar No.49 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah

A. KETENTUAN UMUM
SP2D atau surat perintah pencairan dana adalah surat yang dipergunakan untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk
setelah Surat Perintah Membayar (SPM) diterima oleh kuasa BUD.

SP2D adalah spesifik, artinya satu SP2D hanya dibuat untuk satu SPM saja.

SP2D dapat diterbitkan jika :

– Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran DPA-SKPD dan SPD yang tersedia mencukupi.

– Didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai peraturan perundangan.

Waktu pelaksanaan penerbitan SP2D :

– Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima

– Apabila ditolak, dikembalikan paling lambat 1 hari sejak diterima SPM.

B. PIHAK TERKAIT
Kuasa BUD adalah Pejabat yang ditunjuk untuk menerbitkan dan menandatangani SP2D.

Kuasa BUD dalam kegiatan ini memiliki tugas sebagai berikut :

1. Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM

2. Menerbitkan SP2D

3. Menyerahkan SP2D kepada Bank

4. Membuat Register SP2D

Kuasa BUD membuat laporan atas kas umum daerah yang berada dalam pengelolaannya, dan menyampaikan laporan
tersebut kepada kepala daerah. Dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh penatausahaan dan bukti-bukti transaksi pada kas
umum daerah akan dijadikan dasar dalam membuat laporan BUD.

Laporan BUD disusun dalam bentuk :


– BKU

– Laporan Posisi Kas Harian (LPKH)

– Rekonsiliasi Bank

– Register SPP/SPM/SP2D

C. LANGKAH-LANGKAH TEKNIS PENERBITAN SP2D


Langkah 1 (Penelitian SPM)
Kuasa BUD meneliti kelengkapan dokumen SPM-UP/GU/TU/LS yang dilampirkan. Kelengkapan dokumen tersebut mengacu
pada daftar dokumen pengajuan yang telah dipersyaratkan.

Pengujian berikutnya adalah Kuasa BUD melihat kesesuaian dengan DPA-SKPD yang terkait serta batasan jumlah dalam
SPD yang tersedia. Apabila telah dinyatakan lengkap, maka kuasa BUD akan membuat rancangan SP2D.

Langkah 2 (Pembuatan SP2D)


Apabila Kuasa BUD menyatakan bahwa dokumen sudah lengkap, maka kuasa BUD menerbitkan SP2D yang sudah di sah
kan apabila telah ditanda tangani dan distempel oleh Kuasa BUD.

Kuasa BUD menerbitkan SP2D yang terdiri atas empat rangkap :

Lembar 1 : Bank yang ditunjuk

Lembar 2 : Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran

Lembar 3 : Arsip Kuasa BUD

Lembar 4 : Arsip rekanan/pihak ketiga

SP2D diserahkan kepada Bank apabila melalui Bendahara Pengeluaran atau rekanan pihak ketiga yang bukan
penandatangan kontrak menggunakan Surat Kuasa untuk pengambilan SP2D yang kemudian untuk dicairkan di Kas Umum
Daerah pada Bank yang ditunjuk sebagai Kas Umum Daerah.

Bendahara Pengeluaran mencatat SP2D ke dalam dokumen penatausahaan yang terdiri dari :

– BKU

– Buku pembantu simpanan Bank

– Buku pembantu pajak

– Buku pembantu panjar

– Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian objek

– Laporan Penutupan Kas Bulanan

– SPJ Fungsional

Apabila ternyata kuasa BUD menyatakan bahwa dokumen yang diperlukan belum lengkap, maka kuasa BUD membuat surat
penolakan penerbitan SP2D dalam dua rangkap :

1. Dokumen diberikan kepada PPKD yang kemudian akan diberikan pada pengguna anggaran agar menyempurnakan SPM.

2. Dokumen diarsipkan oleh Kuasa BUD dalam register surat penolakan penerbitan SP2D.

BAGAN PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCARIAN DANA (SP2D) OLEH KUASA BUD

Anda mungkin juga menyukai