BAB
7
AKUNTANSI TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, seharusnya Saudara
PEMERINTAH DAERAH bisa:
Menjelaskan ruang lingkup dan karakteristik
akuntansi pemerintah daerah
Memahami siklus akuntansi pemerintah
daerah
Melakukan pencatatan dan penyusunan
laporan keuangan pemerintah daerah
97
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
BAB VII
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
98
Akuntansi Pemerintah Daerah
Klasifikasi Perkiraan.
Bagan perkiraan standar diperlukan sebagai pedoman pelaksanaan akuntansi
sehingga memungkinkan perlakukan akuntansi yang seragam dan konsisten, dan
kemudian dapat mempermudah penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.
Klasifikasi perkiraan dan pengkodeannya diperlukan untuk memfasilitasi konsolidasi
kinerja keuangan pemerintah daerh dan untuk menyelaraskan akuntansi keuangan
pemerintah daerah dengan sistem statistik keuangan internasional dalam konsep
Government Finance Statistics (GFS). Menurut GFS Manual, anggaran negara
diklasifikasikan menurut fungsi, dan akan dirinci kedalam sub fungsi, program dan
kegiatan untuk masing-masing tingkatan organisasi, sehingga bagan perkiraan
standar disesuaikan dengan klasifikasi anggaran tersebut.
1. Akuntansi Anggaran
2. Akuntansi Realisasi Anggaran
3. Pencatatan di Buku Besar dan Buku Pembantu
4. Pembuatan Neraca Percobaan
5. Penyusunan Jurnal Penyesuaian dan Penutup
6. Penyusunan Laporan Keuangan
C. Ilustrasi Transaksi
1. Akuntansi Anggaran
Penjurnalan pada akuntansi keuangan pemerintah daerah dimulai pada saat APBD
disahkan oleh DPRD dan dituangkan dalam bentuk Perda serta dikeluarkannya
Surat Ketetapan Otorisasi (SKO) atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA) atau
allotment.
Dimisalkan, suatu unit pemerintah daerah mempunyai data anggaran yang telah
disahkan oleh DPRD sbb:
99
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Dari data-data tersebut, diketahui bahwa dalam APBD yang telah disahkan,
Anggaran Belanjanya melebihi Anggaran Pendapatannya sehingga timbul Defisit
yaitu sebesar Rp 5.000.000,00. Untuk menutupi defisit, Pemda tersebut
merencanakan akan menggunakan SiLPA dan pinjaman dalam negeri, misalnya
dari perbankan. Penerimaan pembiayaan ini setelah dikurangi dengan kewajiban
pembayaran pokok pinjaman kepada Pemerintah Pusat tercermin dalam
Pembiayan Netto yaitu sebesar Rp. 5.000.000,- Jumlah inilah yang akan
digunakan untuk menutupi defisit. Tugas akuntan pemerintah adalah melakukan
pencatatan-pencatatan (dalam bentuk jurnal) atas dokumen akuntansi tersebut.
Catatan-catatan yang perlu dilakukan dicontohkan dalam uraian berikut. ( Catatan:
angka-angka yang tercantum dalam jurnal-jurnal adalah dalam ribuah rupiah,
untuk kepraktisan)
Pada saat APBD disahkan oleh DPRD, pencatatan yang perlu dilakukan adalah :
100
Akuntansi Pemerintah Daerah
Pusat..…………… 5.000
Pembiayaan Netto ………………..…………………………..
101
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
1) Diterima uang tunai yang berasal dari pajak kendaraan bermotor jenis A-1
sebesar Rp. 25.000.000,00.
2) Diterima uang sebesar Rp. 5.000.000,00 yang berasal dari penerimaan retribusi
daerah yaitu berupa retribusi pasar.
3) Diterima uang sebesar Rp. 30.000.000,00 yang berasal dari bagi hasil Pajak
Bumi dan Bangunan.
3. Jurnal Umum
Disini, jurnal umum dipergunakan untuk mencatat dan menggolongkan
transaksi atau kejadian akuntansi yang tidak mengakibatkan terjadinya
penerimaan atau pengeluaran kas. Contoh dari transaksi tersebut misalnya adalah
pengakuan piutang atau tagihan atas penjualan angsuran, penerimaan hibah atau
donasi berupa aset, klasifikasi utang jangka panjang menjadi utang jangka
102
Akuntansi Pemerintah Daerah
pendek yaitu bagian lancar utang jangka panjang (utang jangka panjang yang
telah jatuh tempo) dan sebagainya.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
1) Dijual kepada pegawai aset berupa motor dengan harga Rp. 2.250.000,00.
Pelunasan atas penjualan tersebut dibayar secara angsuran.
2) Diterima donasi berupa seperangkat Komputer dari Pemerintah Pusat senilai
Rp. 25.000.000,00.
Dari transaksi-transaksi tersebut di atas, ayat-ayat jurnal yang harus dibuat
dalam Jurnal Umum adalah sebagai berikut :
Dalam situasi tertentu, dapat saja lebih dari dua rekening yang dipengaruhi
oleh suatu transaksi. Apabila terdapat transaksi sedemikian rupa, maka tidak
perlu dibuat catatan per ayat jurnal tapi dapat dilakukan sekaligus yang disebut
dengan ayat jurnal gabungan.
Dimisalkan, terdapat transaksi sebagai berikut :
Atas transaksi tersebut di buat ayat jurnal gabungan pada jurnal pengeluaran kas
sebagai berikut :
103
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
1 Dibayar :
- Gaji pegawai bulan Oktober 20X1 100.000.000,00
- Tunjangan Keluarga 25.000.000,00
- Tunjangan jabatan 15.000.000,00
- Tunjangan Fungsional 20.000.000,00
- Tunjangan Beras 12.500.000,00
- Tunjangan PPh 7.500.000,00
2 Diterima penerimaan pajak dari Hotel Melati 12.500.000,00
3 Dibeli tunai kendaraan Minibus untuk operasional kantor
berupa minibus Kijang 130.000.000,00
4 Diterima pinjaman dari Pemerintah Pusat dengan jangka
waktu pelunasan 4 tahun 5.000.000.000,00
5 Dibeli persediaan ATK dari toko ‘Baru’ 5.250.000,00
6 Diterima pajak Hiburan-tontonan sesuai SKP 13.000.000,00
7 Dibayar biaya listrik bulan September 20X1 3.750.000,00
8 Diterima pendapatan dari pajak pengambilan bahan galian
golongan C 4.100.000,00
9 Dibayar 100 % pembelian tanah dan bangunan dengan
rincian harga :
- Nilai Tanah 100.000.000,00
- Nilai bangunan 150.000.000,00
10 Diterima retribusi penggantian biaya cetak Kartu Tanda
Penduduk (KTP) 2.250.000,00
11 Dibayar kepada Bank Dunia, cicilan pinjaman luar negeri
175.000.000,00
12 Dibeli tunai inventaris kantor berupa meja kerja 1/2 biro
sebanyak 10 unit 4.500.000,00
13 Dibayar cicilan atas penjualan rumah dinas 20.000.000,00
14 Diterima pembayaran pajak Reklame luar ruang 1.500.000,00
15 Pajak hotel yang diterima pada tgl. 3/10/20X1 sebesar Rp.
12.500.000,00 seharusnya Rp. 12.000.000,00 sehingga
terlalu besar Rp. 500.000,00 500.000,00
104
Akuntansi Pemerintah Daerah
Ayat jurnal yang dibuat tersebut dibukukan ke Jurnal Penerimaan Kas atau
Pengeluaran Kas, Jurnal Umum dan postingnya ke buku besar sampai dibuatnya
buku pembantu dan akan digambarkan di bawah ini.
105
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENERIMAAN KAS
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL PENGELUARAN KAS
Tanggal Kode Rek. U r aian Ref. Jumlah Akumulasi
Lawan (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
- Saldo awal Oktober 2003 (asumsi) - - 450.000.000
2.1.1.03.01.1 Belanja Peg - Gaji Pokok SPJ 100.000.000 550.000.000
2.1.1.03.02.1 Belanja Peg - Tunj. Keluarga SPJ 25.000.000 575.000.000
2.1.1.03.03.1 Belanja Peg - Tunj. Jabatan SPJ 15.000.000 590.000.000
2.1.1.03.04.1 Belanja Peg - Tunj. Fungsional SPJ 20.000.000 610.000.000
2.1.1.03.05.1 Belanja Peg - Tunj. Beras SPJ 12.500.000 622.500.000
2.1.1.03.06.1 Belanja Peg - Tunj. PPh SPJ 7.500.000 630.000.000
2.3.9.01.01.1 Belanja Peralatan & Mesin-Kendaraan SPM-LS 130.000.000 760.000.000
2.1.2.01.02.1 Belanja Barang & Jasa-ATK SPJ 5.250.000 765.250.000
2.1.2.02.01.1 Belanja Barang & Jasa - Biaya Listrik SPJ 3.750.000 769.000.000
2.3.1.01.01.1 Belanja Tanah SPM-LS 100.000.000 869.000.000
2.3.6.01.01.1 Belanja Gedung & Bangunan 150.000.000 1.019.000.000
2.3.12.02.01. Belanja Peralatan & Mesin-Komputer SPJ 4.500.000 1.023.500.000
1
1.1.1.01 Pendapatan Pajak Daerah- SPMP-001 500.000 1.023.000.000
Pengembalian Kelebihan Pajak Hotel
106
Akuntansi Pemerintah Daerah
Pemerintah Kabupaten/Kota
JURNAL UMUM
Tanggal Kode U r aian Ref. Debet Kredit
Rekening (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
4.3.09.02 Peralatan & Mesin BM 01 130.000.000
6.2.2.01 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 130.000.000
4.1.04.06 Dana YHD utk Pemb. Utang Jk. Pjg BM 02 5.000.000.000
6.2.1.02 Utang kepada Pemerintah Pusat 5.000.000.000
4.3.01.01 Tanah BM 04 100.000.000
4.3.06.01 Gedung & Bangunan 150.000.000
6.2.2.01 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 250.000.000
4.3.08.07 Peralatan & Mesin BM 05 175.000.000
6.2.2.01 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 175.000.000
4.3.12.01 Peralatan & Mesin BM 06 4.500.000
6.2.1.01 Diinvestasikan dalam Aset Tetap 4.500.000
6.2.1.02 Diinvestasikan dalam Aset Lainnya BM 07 20.000.000
4.1.08.07 Tagihan Penj. Angsuran-Rmh Dinas 20.000.000
4.1.01.01 Pendap. Pajak Daerah-Pajak Hotel SPMP 500.000
1.1.1.01 Kas di Kas Daerah 001 500.000
107
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Posting ke dalam buku besar pengeluaran belanja dapat dilihat pada contoh
berikut.
108
Akuntansi Pemerintah Daerah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Saldo Awal - - 255.000.000
JK-17 005 015 - Pembelian mobil
minibus Kijang 130.000.000 - 385.000.000
JK-17 008 063 - Pembayaran
kontrak jalan 250.000.000 - 633.000.000
JK-17 010 045 008 Pembelian meja
kerja 4.500.000 - 637.500.000
Posting ke dalam buku besar perkiraan neraca, dapat diilustrasikan berikut ini.
109
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
110
Akuntansi Pemerintah Daerah
Debet Kredit
Saldo awal 435.000.000
Pembelian Minibus JU-7 - 130.000.000 - 565.000.000
Pembelian Tanah dan
Bangunan JU-7 - 250.000.000 - 815.000.000
Hibah Alat Berat JU-7 - 175.000.000 - 990.000.000
Pembelian Meja kantor JU-7 - 4.500.000 - 994.500.000
Buku pembantu adalah suatu buku atau formulir yang memberikan informasi
lebih rinci dari perkiraan-perkiraan yang ada dalam buku besar. Contoh salah satu
buku besar pembantu untuk perkiraan Aset Tetap.
Transaksi keuangan tersebut, selain dicatat dalam jurnal dan buku besar, juga
dicatat dalam buku besar pembantu.
324.000.000 - - - - 324.000.000
- 224.000.000 - - - 224.000.000
- - - - 35.000.000 35.000.000
- - 5.500.000 - - 5.500.000
- - 3.000.000 4.000.000 - 7.000.000
111
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
PENDAPATAN
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran
pendapatan dan alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan serta realisasi
pendapatannya dalam tahun anggaran bersangkutan adalah sebagai berikut :
Selama tahun anggaran berjalan dan diakhir tahun anggaran, ternyata realisasi
pendapatan dari dinas-dinas tersebut adalah sebagai berikut :
Realisasi Pendapatan
No Keterangan Setda Dinas Dinas Jumlah
Kesehatan Pendidkan
112
Akuntansi Pemerintah Daerah
Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah menyangkut perkiraan-
perkiraan Estimasi Pendapatan, yaitu dengan jurnal sebagai berikut :
Pencatatan pada saat terbitnya SKO atau Otorisasi Kredit Anggaran (OKA)
Pada saat diterbitkannya SKO yaitu alokasi anggaran kepada unit pelaksana
anggaran, maka perkiraan yang terpengaruh dengan adanya transaksi tersebut
adalah Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dan Alokasi Estimasi Pendapatan.
113
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Dari jurnal di atas maka dapat diketahui bahwa setelah SKO diterbitkan dan
anggaran dialokasikan ke masing-masing unit kerja pelaksana anggaran maka
perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan akan di debet sebesar alokasi
anggaran pendapatan ke masing-masing unit kerja sedangkan perkiraan lawannya
adalah Alokasi Estimasi Pendapatan.
Jurnal untuk mencatat adanya penerimaan pendapatan pada Kas Daerah dalam
tahun anggaran berjalan sesuai dengan realisasi seperti tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
Dari jurnal tersebut di atas terlihat bahwa pada saat realisasi penerimaan
pendapatan, jumlah yang dijurnal adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh Kas
Daerah.
Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat apabila tahun anggaran berakhir yaitu pada saat akan
disusunnya laporan keuangan pemerintah daerah. Jurnal penutup pada dasarnya
adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menihilkan saldo-saldo perkiraan pendapatan,
belanja dan pembiayaan apabila akan dimulai pencatatan data akuntansi untuk
tahun anggaran berikutnya.
Jurnal penutup yang harus dibuat adalah :
114
Akuntansi Pemerintah Daerah
Jurnal pertama dibuat untuk menutup perkiraan Estimasi Pendapatan dan Alokasi
Estimasi Pendapatan. Nilai yang dicantumkan dalam perkiraan tersebut adalah
jumlah anggaran masing-masing perkiraan. Jurnal kedua dibuat untuk menutup
perkiraan realisasi Pendapatan dengan lawan perkiraannya Estimasi Pendapatan
yang Dialokasikan. Perkiraan pendapatan dicatat sesuai dengan jumlah realisasinya
sedangkan perkiraan Estimasi Pendapatan yang Dialokasikan dicatat dengan jumlah
anggaran yang dialokasikan ke masing unit kerja pelaksana anggaran. Sesuai
dengan data yang tersedia, terjadi selisih lebih penerimaan pendapatan dengan
anggarannya. Selisih ini kemudian dibukukan dalam perkiraan Surplus/Defisit Tahun
Berjalan. Perkiraan ini akan di debet bila terjadi selisih kurang antara realisasi
pendapatan dengan anggarannya.
Koreksi Kesalahan
Koreksi kesalahan atas akuntansi anggaran dan realisasi pendapatan dapat timbul
dari hal-hal sebagai berikut :
Adanya Revisi APBD yang merubah jumlah anggaran pendapatan baik itu
menambah ataupun mengurangi anggaran pendapatan. Urut-urutan ayat jurnal
untuk pembetulan adanya revisi ini sama dengan pada saat APBD disahkan dan
diterbitkan SKO-nya dimana jumlah yang dicatat dalam setiap perkiraan
pendapatan akhirnya akan sama dengan jumlah anggaran yang tercantum dalam
Revisi APBD.
115
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
BELANJA
Misalnya, sesuai dengan Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran belanja serta
alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan, jumlah anggaran belanja
pemerintah daerah adalah sebagai berikut :
116
Akuntansi Pemerintah Daerah
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah adalah
menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, yaitu dengan jurnal sebagai
berikut :
Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk unit
kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat adalah :
117
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Pada saat anggaran belanja direalisasikan maka akan ada dua cara pencairan dana
yaitu :
Untuk ilustrasi berikut, asumsi yang dipakai adalah dengan menggunakan sistem
pencatatan terpusat (sentralisasi) yaitu di Bendahara Umum Daerah sebagai unit
yang memegang fungsi perbendaharaan.
Dari sisa UYHD yang disetor tersebut di atas diasumsikan UYHD dari Setda.
118
Akuntansi Pemerintah Daerah
Alokasi dari realisasi belanja tersebut pada unit kerja pelaksana anggaran adalah
sebagai berikut :
Jurnal pada saat diterbitkannya SPM pengisian kas kepada unit kerja pelaksana
anggaran.
Jurnal pada saat pengembalian sisa UYHD sebesar Rp. 1.000.000,00 melalui STS
oleh Setda ke Kas Daerah :
Jurnal untuk mencatat pengeluaran Belanja Pegawai dan Belanja Peralatan dan
Mesin melalui penerbitan SPM-LS :
119
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Belanja, Allotment Belanja dan realisasi
Belanja adalah sebagai berikut :
120
Akuntansi Pemerintah Daerah
BAGI HASIL
Proses Pencatatan
Proses pencatatan bagi hasil pendapatan tidak jauh berbeda dengan pembukuan
pada perkiraan belanja yaitu melalui tahap-tahap saat APBD disahkan,
diterbitkannya SKO, realisasi pembagian bagi hasil pendapatan itu sendiri dan
dibuatnya jurnal penutup pada akhir tahun anggaran.
Ilustrasi proses pencatatan bagi hasil pendapatan diberikan berikut ini.
Dimisalkan, Perda tentang APBD tahun 20X1 sisi anggaran bagi hasil pendapatan
pemerintah kabupaten/kota serta alokasinya sesuai dengan SKO yang diterbitkan,
jumlah anggaran bagi hasil pendapatan ke desa adalah sebagai berikut :
Dari data-data yang tersedia di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai
berikut :
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan oleh pemerintah daerah
adalah menyangkut perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan yang
dikredit dan Surplus/Defisit Tahun Berjalan di debet, yaitu sebagai berikut :
Pada saat diterbitkannya SKO yang merupakan Otorisasi Kredit Anggaran untuk
unit kerja pelaksana anggaran sebagai dokumen dasar pengeluaran uang dari Kas
Daerah, jurnal yang harus dibuat menyangkut perkiraan Alokasi Apropriasi dan
Allotment yaitu sesuai dengan alokasi yang tercantum dalam SKO.
121
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
No Keterangan Jumlah
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang harus dibuat pada saat tahun anggaran berakhir untuk
menutup perkiraan-perkiraan Apropriasi Bagi Hasil Pendapatan, Allotment Bagi Hasil
Pendapatan dan realisasi pengeluaran Bagi Hasil Pendapatan adalah sebagai berikut
:
122
Akuntansi Pemerintah Daerah
Koreksi Kesalahan
Umumnya dalam bagi hasil pendapatan pemerintah provinsi ke kabupaten/kota atau
dari pemerintah kabupaten/kota ke desa jarang ditemui adanya kesalahan dalam
pembayaran bagi hasil pendapatan yang harus dikembalikan oleh penerima bagi
hasil kepada pemerintah daerah yang membaginya. Akan tetapi dapat saja terjadi
adanya kekurangan transfer bagi hasil dari pemerintah daerah kepada daerah
penerima. Apabila hal ini terjadi, maka ayat jurnal yang harus dibuat untuk
membetulkan koreksi tersebut adalah :
CADANGAN
123
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang dibuat pada saat tahun anggaran berakhir dan laporan
keuangan akan disusun adalah perkiraan-perkiraan sementara (perkiraan
nominal), yaitu :
124
Akuntansi Pemerintah Daerah
Jurnal yang dibuat pada saat Perda APBD disahkan adalah sebagai berikut :
Jurnal yang dibuat hampir sama dengan perkiraan pendapatan yaitu dengan
membebankan perkiraan estimasi pencairan dana cadangan ke perkiraan
surplus/defisit tahun berjalan.
125
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
Jika diasumsikan bahwa pada saat pencairan dana cadangan, jumlah yang
dicairkan tidak sebesar anggaran tetapi lebih kecil yaitu sebesar Rp.
300.000.000,00. Jurnal yang perlu dibuat adalah :
Jurnal Penutup
Jurnal penutup yang dibuat pada saat tahun anggaran berakhir dimana laporan
keuangan akan disusun adalah dengan menutup perkiraan-perkiraan sementara
(perkiraan nominal), yaitu :
126
Akuntansi Pemerintah Daerah
13 Pembiayaan xx xx xx
14 - Penerimaan xx xx xx
15 - Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri xx xx xx
16 - Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri xx xx xx
17 - Pengeluaran xx xx xx
18 Pembiayaan Neto (14-17) xx xx xx
19 Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (12-18) xx xx xx
127
Akuntansi Pemerintahan: Teori dan Praktik
128