I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Perubahannya Nomor 59 Tahun 2007. Dimana pada Daftar Program Kegiatan menurut
Urusan Pemerintahan Daerah pada Halaman 146 terdapat Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dimana salah satu
Kegiatan yaitu Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf d dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
malaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ dan LPPD Dinas.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa Penyusunan LAKIP, PK, LPKJ, LPPD dan Laporan Tahunan.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membuat Laporan yang diamanatkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk melaporkan Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah selama satu
Tahun.
IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp. 197.035.811,-.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Perubahannya Nomor 59
Tahun 2007 pada Bab IV tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf c dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan program dinas yang
meliputi Bidang Pajak Daerah, Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran,
Akuntansi, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD, Sistem Informasi, dan UPTD.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran DPKD, mulai dari Renstra,
Renja, RKA, DPA, DPA Pergeseran sampai DPPA Perubahan.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun pedoman dalam Pengelolaan Keuangan di SKPD.
III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
a. Menyusun Pedoman Perencanaan SKPD yaitu Renja dan Renja DPKD.
b. Menyusun Pedoman Penganggaran, yaitu DPA, DPA Pergeseran dan DPPA.
IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp. 205.635.200,-.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Perubahannya Nomor 59
Tahun 2007.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf d dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
melaksanakan penyunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program dinas yang
meliputi Bidang Pajak Daerah, Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran,
Akuntansi, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD, Sistem Informasi, dan UPTD.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa pembuatan buku yang beisikan data Pendapatan, APBD, dan data terkait
pengelolaan keuangan lainnya.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun data perkembangan Pengelolaan Keuangan di
Provinsi Sumatera Barat.
III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Menyusun Buku Database yang dapat digunakan dalam perencanaan penganggaran dan
pengeloaan pendapatan daerah kedepan, serta dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain dalam
mengambil keputusan.
IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp.115.768.000,-.
1. Latar Belakang
Adapun latar belakang penyelanggaraan workshop Sistem Akuntansi Berhasis Akrual kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se Sumatera Barat adalah penyamaan persepsi dalam Penerapan
kerangka regulasi dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Kebijakan Akuntansi,
Sistem Akuntansi dan Bagan Akuntansi Standar (BAS) adalah merupakan pelaksanaan dari pasal 309
dan 310 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang menegaskan bahwa Gubernur selaku Wakil Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah kepada Pemerintah Daerah di
wilayahnya yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri. Pembinaan tersebut meliputi pemberian
pedoman, bimbingan, supervisi, sosialisasi serta pendidikan dan pelatihan.
5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.150.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan Workshop dimaksud.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II (bulan april s/d juni 2014).
1. Latar Belakang
Dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh
Kementerian Dalam Negeri, maka salah satu aspek yang dinilai adalah kebijakan alokasi anggaran
dalam APBD dan daya serap anggaran dalam tahun berjalan. Terkait dengan kebijakan alokasi anggaran
dalam APBD, Kementerian Dalam Negeri membutuhkan data/informasi diantaranya struktur
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam APBD tahun berkenaan, alokasi anggaran menurut urusan
dan fungsi seperti alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan, kesehatan dan fungsi lainnya. Sedangkan
terkait dengan daya serap APBD tahun berjalan, Kementerian Dalam Negeri memerlukan data tentang
perkembangan realisasi anggaran per triwulan dari masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan data tentang kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota dan
data tentang daya serap APBD Kabupaten /Kota per triwulan, maka Kementerian Dalam Negeri
meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk mengkoordinasikan dan menginventarisir data tersebut
yang selanjutnya dilakukan rekapitulasi dan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui
Dirjen Keuangan Daerah sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Sebelum disampaikan ke
Kemendagri, maka terlebih dahulu dilakukan rapat rekonsiliasi data dengan Kabupaten /Kota terkait
dan begitu juga setelah data disampaikan ke Kemendagri, maka pihak Kementerian Dalam Negeri
menyelenggarakan pula rapat rekonsiliasi dengan mengundang pemerintah provinsi seluruh Indonesia.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data APBD dan Realisasi per triwulan
APBD Kabupaten/Kota ditahun berjalan serta sekaligus melakukan klarifikasi dan penyesuaian data
tersebut dengan Kabupaten/Kota terkait melalui rapat rekonsiliasi yang diselenggarakan setiap
triwulan. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah:
a. Untuk mendapatkan data APBD dan realisasi triwulanan APBD Kabupaten/Kota yang lebih lengkap
dan akurat guna memenuhi permintaan data yang disampaikan oleh kementerian dalam negeri.
b. Selain untuk mendapatkan data, sekaligus juga untuk mendapatkan informasi lain yang terkait
dengan permasalahan dan kendala yang dihadapi pemerintah Kabupaten/kota dalam percepatan
daya serap anggarannya.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini :
Menghimpun data yang tercantum pada Lampiran I s/d IV Perda tentang APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 sesuai dengan kebutuhan dan permintaan Kementerian Dalam Negeri serta
menghimpun data realisasi per triwulan dari APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang sedang
berjalan.
4. Keluaran yang diharapkan
Keluaran (Output) yang diharapkan adalah tersedianya Rekapitulasi Data APBD dan data
realisasi APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 per triwulan yang dituangkan dalam bentuk laporan hasil
rekapitulasi per masing-masing triwulan (4 triwulan).
5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.95.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulanIV tahun 2014).
1. Latar Belakang
Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 13
Tahun 2006, bahwa Bupati/Walikota bersama DPRD menindaklanjuti hasil evaluasi Gubernur atas
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya
hasil evaluasi. Untuk mengetahui apakah Pemerintah Kabupaten/Kota telah menindaklanjuti hasil
evaluasi gubernur tersebut, maka perlu dilakukan monitoring tindak lanjut hasil evaluasi kepada
Kabupaten/Kota terkait, sekaligus memberikan pembinaan terhadap berbagai permasalahan yang
ditemui dan menjadi koreksi dalam hasil evaluasi gubernur.
Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut atas hasil
evaluasi gubernur yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota serta sekaligus memberikan
pembinaan teknis terkait materi tindak lanjut evaluasi. Sedangkan tujuan dianggarkanya kegiatan ini
adalah :
a. Agar supaya Perda tentang APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota betul-betul sejalan dengan hasil
koreksi dan saran penyempurnaan yang disampaikan oleh Gubernur.
b. Meningkatkan fungsi pembinaan, sehingga tata kelola keuangan daerah Kabupaten/Kota dapat
berjalan secara tertib, efektif dan efisien sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
3. Ruang Lingkup
Cakupan atau ruang lingkup dari kegiatan ini meliputi pemantauan (monitoring) terhadap
tindak lanjut hasil evaluasi Gubernur atas Rancangan Perda tentang APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2014, Rancangan Perda
tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2014 serta Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota tahun 2013, sekaligus termasuk pembinaan
teknis kepada aparat pengelola keuangan Kabupaten/Kota dalam rangka tindak lanjut hasil evaluasi
Guubernur.
4. Keluaran Yang Diharapkan
Keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya pembinaan dan
monitoring tindak lanjut hasil evaluasi APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten / Kota sebanyak 19 Daerah Kabupaten/Kota.
5. Sumber Dana
6. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulan IV tahun 2014).
1. Latar Belakang
Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan kegiatan studi banding ataupun mengikuti kegiatan
Rapat koordinasi, workshop, bimbingan teknis maupun sosialisasi yang diselenggarakan
kementerian/lembaga atau pihak lainnya yang sudah diakui dan telah mendapat akreditasi dari
Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan dan
kemampuan teknis anggota tim evaluasi khususnya yang berasal dari unsur DPKD.
2. Ruang Lingkup
Peningkatan kompetensi teknis tim evaluasi yang dimaksudkan adalah peningkatan kemampuan
dan kapabilitas anggota tim evaluasi APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Kabupaten/Kota, khususnya yang berasal dari unsur DPKD. Peningkatan kompetensi tersebut
dapat dilakukan dalam bentuk studi banding ataupun mengikuti rapat koordinasi, workshop,
bimbingan teknis dan sosialisasi tentang perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah.
3. Keluaran yang Diahrapkan
4. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.137.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.
5. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II s/d triwulan IV tahun 2014).
1. Latar Belakang
Sesuai ketentuan Permendagri No. 13 tahun 2006 Pasal 309 dan 310 menyatakan bahwa
Gubernur selaku wakil pemerintah di daerah berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan
pengelolaan keuangan daerah kepada pemerintah Kabupaten/Kota di wilayahnya. Pembinaan tersebut
meliputi pemberian pedoman, bimbingan,, supervisi, sosialisasi, serta pendidikan dan pelatihan.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang
dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah menganggarkan kegiatan Rapat Koordinasi DPKD Se
Sumatera Barat, karena melalui kegiatan rakor inilah fungsi pembinaan tersebut dapat diwujudkan
Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pertemuan dengan kepala DPKD Kabupaten/Kota se
Sumatera Barat guna membahas isu aktual and berbagai permasalahan yang dihadapi terkait
pengelolaan keuangan daerah. Sedangkan tujuannya adalah :
a. Untuk menciptakan kesamaan pandangan dan tindakan dalam menyikapi berbagai persoalan yang
dihadapi.
b. Merumuskan kebijakan dan langkah-langkah yang lebih tepat untuk peningkatan kualitas
pengelolaan keuangan daerah dimasa mendatang.
c. Membangun sinergitas antar DPKD dalam mengahadapi perubahan-perubahan yang terjadi di
bidang pengelolaan keuangan daerah.
3. Ruang Lingkup
Kegiatan ini semata-mata untuk membangun kebersamaan dan sinergitas antar DPKD se
Sumatera Barat serta saling berkontribusi satu sama lain dalam rangka mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel di masing-masing
Kabupaten/Kota.
4. Keluaran yang Diharapkan
Keluaran (output) yang diharapkan adalah terselenggaranya kegiatan rapat koordinasi DPKD se
Sumatera Barat dengan perserta sebanyak 170 orang (2 angkatan) dari 19 Kabupaten/Kota.
5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.70.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II dan III tahun 2014.
1. Latar Belakang
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan
Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada
Gubernur untuk dievaluasi. Hal tersebut diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 48 s/d Pasal 52, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 111 s/d Pasal 115.
Menindaklanjuti ketentuan sebagaimana disebutkan diatas, maka Gubernur berkewajiban
melakukan evaluasi terhadap Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD
Kab/Kota yang berada diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina
Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan
proses evaluasi tersebut, seyogyanya harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota 2014.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud :
Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako
tentang Penjabaran APBD Kab/Kota 2014 adalah untuk menilai apakah proses penyusunan Ranperda
tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 tidak
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan Peraturan Daerah lainnya.
Tujuan :
a. Terwujudnya Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
2014 yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Terciptanya proses penyusunan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang tepat waktu, efektif dan
efisien.
c. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota tahun 2014
dengan prioritas nasional dan provinsi.
3. Ruang Lingkup
Sesuai dengan Permendagri Nomor 36 tahun 2011 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 16
tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranper KDH tentang Penjabaran
APBD, maka ruang lingkup evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranper KDH tentang Penjabaran APBD
Kab/Kota tahun 2014 meliputi 4 aspek, yaitu:
a. Aspek administrasi yang meliputi identifikasi kelengkapan data dan informasi yang disajikan dalam
Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
b. Aspek legalitas yang meliputi identifikasi peraturan yang melandasi penyusunan Ranperda tentang
APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
c. Aspek kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi substansi dan materi yang termuat dalam
Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
d. Aspek substansi anggaran yang meliputi identifikasi keserasian antara kebijakan nasional dan
kebijakan daerah yang dituangkan dalam pedoman penyusunan APBD tahun berkenaan.
5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan
Ranperbup/Wako tentang Penajabaran APBD Kab/Kota tahun 2014 adalah berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar
Rp.99.000.000,-.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD
Kabupaten/Kota tahun 2014 direncanakan pelaksanaannya pada bulan Desember 2013 s/d bulan
Februari 2014 (tergantung kepada penyampaian Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako
tentang Penjabaran APBD Kab/Kota itu sendiri oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota
terkait).
1. Latar Belakang
Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Perubahan APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada Gubernur untuk dievaluasi. Hal tersebut
diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 84 s/d Pasal 85, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 173 s/d Pasal 177.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, maka Gubernur berkewajiban melakukan evaluasi
terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kab/Kota yang berada diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina
Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan
proses evaluasi tersebut, seyogyanya harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
Evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kab/Kota 2014.
5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako
tentang Penajabaran APBD Kab/Kota tahun 2014 adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar Rp.103.000.000,-.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran
Penjabaran Perubahan Kabupaten/Kota tahun 2014 direncanakan pelaksanaannya pada bulan
September s/d Desember tahun 2014.
Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
1. Latar Belakang
Mekanisme yang dilalui dalam proses penetapan Ranperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD,
juga sama dengan mekanisme yang dilalui dalam penetapan Ranperda tentang APBD dan Ranperda
tentang Perubahan APBD, dimana Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada Gubernur untuk
dievaluasi. Hal tersebut diatur didalam Peraturan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 305 s/d Pasal 307 dan Permendagri Nomor 65 Tahun
2007 tentang Pedoman Evaluasi Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranper KDH
tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan, Pasal 1 s/d 10.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, tentunya menjadi kewajiban bagi Gubernur untuk
melakukan evaluasi terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota yang berada
diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan (Bidang
ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan proses evaluasi tersebut, seyogyanya
harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan Evaluasi Ranperda tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota 2013.
3. Ruang Lingkup
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 tahun 2007 tentang Pedoman Evaluasi
Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/kota, bahwa cakupan evaluasi meliputi
pemeriksaan kelengkapan dokumen evaluasi, evaluasi legalitas dan administrasi, evaluasi kebijakan,
identifikasi selisih anggaran dengan realisasi, serta hal-hal penting dalan LRA, Neraca, LAK dan CALK.
5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penajabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Kab/Kota tahun 2013 adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar Rp.104.150.000,-.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Ranperbup/wako tentang Penjabaran Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota tahun 2013 direncanakan pelaksanaannya pada bulan Agustus s/d November tahun
2014.
1. Latar Belakang
Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah adalah
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan setiap
tahunnya. Permendagri tesebut memuat prinsip-prinsip dasar penyusunan APBD, pokok-pokok
kebijakan penyusunan APBD dan teknis penyusunan APBD yang akan menjadi pedoman dalam
penyusunan KUA, PPAS, Ranperda tentang APBD dan Perubahan APBD.
Dalam rangka implementasinya ditingkat pemerintahan Kabupaten/Kota, maka Permendagri
tersebut sayogiyanya harus segera disosialisasikan kepada Anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten/Kota sebelum proses Penyusunan
APBD dimulai. Untuk penyelenggaraan sosialisasi dimaksud, Kementerian Dalam Negeri memberikan
kewenangan kepada Pemerintah Provinsi, karena Pemerintah Provinsi merupakan perpanjangan tangan
dari Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu sudah merupakan keharusan bagi Pemerintah Provinsi untuk menindaklanjuti
kewenangan yang diberikan tersebut. Sehubungan dengan itu Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB)
merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan yaitu kegiatan Sosialisasi Permendagri tentang
Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015 kepada anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan
Banggar DPRD Kab/Kota se Sumatera Barat.
3. Ruang Lingkup
Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah yang
dimaksudkan di atas hanyalah mencakup sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman
Penyusunan APBD tahun 2015 kepada anggota TAPD dan Banggar DPRD Kabupaten/Kota se Sumatera
Barat.
4. Keluaran yang diharapkan
Adapun keluaran (output) dari kegiatan Sosialisasi ini adalah terselenggaranya sosialisasi tentang
peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah kepada anggota Tim TAPD dan
Banggar DPRD Kab/Kota sebanyak 180 orang (2 angkatan).
5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar Rp.
95.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan Sosialisasi dimaksud.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah ini
direncanakan pelaksanaannya pada bulan Juni atau Juli tahun 2014.
1. Latar Belakang
Terkait dengan kebijakan alokasi anggaran dalam APBD, Kementerian Dalam Negeri
membutuhkan data/informasi diantaranya struktur Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam APBD
tahun berkenaan, alokasi anggaran menurut urusan dan fungsi seperti alokasi anggaran untuk fungsi
pendidikan, kesehatan dan fungsi lainnya. Sedangkan terkait dengan daya serap APBD tahun berjalan,
Kementerian Dalam Negeri memerlukan data tentang perkembangan realisasi anggaran per triwulan
dari masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan data tentang kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota dan
data tentang daya serap APBD Kabupaten /Kota per triwulan, maka Kementerian Dalam Negeri
meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk mengkoordinasikan dan menginventarisir data tersebut
yang selanjutnya dilakukan rapat rekonsiliasi data dengan Kabupaten /Kota terkait dan begitu juga
setelah data disampaikan ke Kemendagri, maka pihak Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan
pula rapat rekonsiliasi dengan mengundang pemerintah provinsi seluruh Indonesia.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini :
a. Menghimpun data yang tercantum pada Lampiran I s/d IV Perda tentang APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 sesuai dengan kebutuhan dan permintaan Kementerian Dalam Negeri serta
menghimpun data realisasi per triwulan dari APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang sedang
berjalan.
b. Melakukan validasi data realisasi per triwulan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 melalui rapat
rekonsiliasi data dengan Kabupaten/Kota terkait.
6. Waktu Pelaksanaan
Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulanIV tahun 2014).
I. Latar Belakang
Dalam rangka mengintensifkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi masyarakat pemilik
kendaraan bermotor yang berada didaerah pelosok atau perbatasan, salah satu
bentuk pelayanan yang diberikan adalah melalui Samsat Keliling.
Pelayanan Samsat Keliling ini selain untuk peningkatan pelayanan dibidang
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor juga untuk menjangkau potensi objek
pajak yang jauh dari Kantor UPTD/Samsat.
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat wajib pajak yang berdomisili
di daerah pinggiran/pelosok Kabupaten/Kota atau masyarakat yang berada di
daerah perbatasan dengan provinsi tetangga.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui
Samsat Keliling dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.09 dengan total anggaran
sebesar Rp 3.215.053.000,- (Tiga milyar dua ratus lima belas juta lima puluh tiga
ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Samsat Keliling meliputi : Belanja bahan pakai habis,
belanja cetak dan penggandaan, belanja perjalanan dinas, belanja
peralatan/perlengkapan pakai habis dan belanja modal pengadaan alat-alat
angkutan darat bermotor.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH
MELALUI RAZIA KENDARAAN BERMOTOR
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Dalam rangka mengintensifkan penerimaan yang berasal dari Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
salah satu kegiatan yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan Razia Kendaraan
Bermotor pada 18 UPTD/Samsat. Kegiatan razia kendaraan bermotor adalah suatu
kegiatan yang dilakukan bersama instansi terkait yaitu pihak kepolisian dalam hal
ini pihak Polres wilayah kerja UPTD dalam bentuk pengawasan terpadu langsung
di lapangan, yang diharapkan dapat melakukan pendataan dan menjaring pemilik
kendaraan bermotor yang tidak melakukan pendaftaran ulang dan juga kendaraan
bermotor yang sudah pindah kepemilikan.
Dengan dilakukannya kegiatan razia kendaraan bermotor ini, diharapkan
bagi pemilik kendaraan bermotor yang tidak melakukan pendaftaran dan
pembayaran pajak serta kendaraan bermotor yang sudah pindah kepemilikan dapat
terdata dan terealisirnya pajak pada tahun berjalan.
III. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah wajib pajak pemilik kendaraan bermotor yang tidak
melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan wajib pajak yang
belum membalik namakan kendaraan bermotor yang disebabkan terjadinya
peralihan kepemilikan terhadap kendaraan bermotor.
VI. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN
I. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya
pemilik kendaraan bermotor dilaksanakan kegiatan Peningkatan Pendapatan
Daerah melalui Super PKB yaitu suatu kegiatan pengiriman surat pemberitahuan
Pajak Kendaraan Bermotor yang akan jatuh tempo satu bulan ke depan dan
pengiriman Surat Peringatan Pajak Kendaraan Bermotor kepada pemilik
kendaraan bermotor yang belum melakukan pendaftaran ulang sampai dengan
tanggal jatuh tempo pajak kendaraan bermotornya.
Kegiatan ini dari tahun ke tahun selalu di respon baik oleh masyarakat
karena satu bulan sebelum jatuh tempo pembayarannya telah disurati/diingatkan
sehingga bagi masyarakat yang sibuk akan terbantu guna menghindari terjadinya
keterlambatan didalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.
Pengiriman super PKB akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan
daerah karena secara langsung ataupun melaui Pos akan diterima laporan terhadap
kendaraan yang telah pindah tangan/pindah kepemilikan, yang pada gilirannya
pada tahun berjalan atau tahun berikutnya menjadi potensi penerimaan yang
berasal dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).
III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang
kendaraan bermotornya akan jatuh tempo satu bulan kedepan.
2. Memperoleh data dan informasi tentang kendaraan bermotor yang sudah
pindah tangan atau ganti kepemilikan, sehingga pada tahun berjalan atau tahun
berikutnya menjadi potensi penerimaan yang berasal dari Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB).
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Peningkatan Pendapatan Daerah melalui Super
PKB dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.11 dengan total anggaran sebesar
Rp 416.300.000,- (Empat ratus enam belas juta tiga ratus ribu rupiah). Alokasi
dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan
kebutuhan Pengiriman Super PKB meliputi : Belanja Lembur, Belanja Bahan
Pakai Habis, Belanja Cetak dan Penggandaan dan Belanja Perjalanan Dinas.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KOORDINASI PENINGKATAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi yang
terkait erat dengan peningkatan pendapatan dari pajak daerah. Kegiatan
Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah dimaksudkan sebagai upaya
peningkatan pendapatan pajak daerah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Kabupaten/Kota maupun dengan Wajib Pungut. berupa koordinasi dengan.
Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sangat dibutuhkan guna
adanya persamaan persepsi dalam pengelolaan pendapatan daerah yang bersumber
dari Pajak Daerah.
III. Sasaran
Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sasarannya adalah :
a. Menciptakan sinkronisasi kebijakan pajak daerah antara Pemerintah Pusat dan
Provinsi.
b. Mensinkronkan data penerimaan Pajak Daerah melalui kegiatan rekonsiliasi.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak
Daerah dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.12 dengan total anggaran sebesar
Rp 216.290.000,- (Dua ratus enam belas juta dua ratus sembilan puluh ribu
rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah
meliputi : Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan Pengadaan, Belanja
Makanan dan Minuman, Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja
Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENDATAAN OBJEK PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK ALAT BERAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Pajak Kendaraan Bermotor yang bersumber dari Alat Berat merupakan
potensi pajak yang perlu lebih diintensifkan pemungutannya karena sudah
beberapa tahun ini potensi alat berat yang berada di Wilayah Kabupaten/Kota yang
berada di Sumatera Barat menemui kesulitan didalam pemungutannya, yaitu
adanya keengganan wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak
Alat Berat dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.22 dengan total anggaran sebesar
Rp 89.043.000,- (Delapan puluh sembilan juta empat puluh tiga ribu rupiah).
Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung
dengan kebutuhan Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak Alat
Berat meliputi : Belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan penggandaan, belanja
perjalanan dinas dan belanja peralatan/perlengkapan kantor pakai habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PELAYANAN PAJAK DAERAH
MELALUI KANTOR SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Sebagai salah satu instansi pelayanan publik yang mngelola Pajak Daerah
yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB), maka seharusnyalah kantor DPKD melalui UPTD memberikan
pelayanan yang baik terutama dalam menyikapi dinamika perkembangan tuntutan
masyarakat yang terus bertambah. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan adalah
melalui pelayanan pajak daerah melalui Kantor Samsat.
III. Sasaran
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui
Kantor Samsat dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.28 dengan total anggaran
sebesar Rp 1.628.620.000,- (Satu milyar enam ratus dua puluh delapan juta enam
ratus dua puluh ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang terkait langsung dengan kebutuhan Pelayanan melalui Kantor
Samsat meliputi : Belanja lembur, belanja bahan pakai habis, belanja jasa kantor,
belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman rapat dan belanja
perjalanan dinas, belanja jasa petugas, belanja peralatan/perlengkapan pakai habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
STANDARISASI PELAYANAN SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Sebagai salah satu instansi pelayanan publik yang mengelola Pajak Daerah yaitu
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
maka seharusnyalah kantor DPKD melalui UPTD memberikan pelayanan yang baik
terutama dalam menyikapi dinamika perkembangan tuntutan masyarakat yang terus
bertambah. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan adalah melalui pelayanan pajak
daerah melalui Kantor Samsat.
Maksud dan tujuan dari Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat adalah untuk
memenuhi tuntutan masyarakat yang ingin terlayani dengan baik, cepat, mudah dan
transparan didalam pengurusan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor, sehingga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
III. Sasaran
Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat adalah memberikan ukuran yang jelas atas
bentuk pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang akan melakukan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
khususnya pada UPTD/Samsat Padang.
IV. Hasil yang diharapkan.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera Barat
tahun 2014 dalam Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat dengan kode rekening
1.20.1.20.05.17.35 dengan total anggaran sebesar Rp 150.000.000,- (Seratus lima puluh
juta rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat meliputi : uang
lembur, belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan penggandaan, belanja sewa
perlengkapan kantor/rumah tangga, belanja makanan dan minuman, belanja jasa petugas
dan belanja jasa lembaga.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN PERATURAN GUBERNUR
TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2014
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 15 Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 dan untuk menindaklanjuti
ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun
2012 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor harus ditetapkan Peraturan Gubernur tentang
Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor setiap tahunnya. Peraturan Gubernur tersebut akan menjadi
dasar dalam penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang
Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 dengan kode
rekening 1.20.1.20.05.17.36 dengan total anggaran sebesar Rp 254.619.000,- (Dua
ratus lima puluh empat juta enam ratus sembilan belas ribu rupiah). Alokasi dana
digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan kebutuhan
Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penghitungan Dasar Pengenaan
PKB dan BBNKB Tahun 2014 meliputi : Uang lembur, Belanja
pembahasan/verifikasi, belanja bahan pakai habis, belanja jasa kantor, belanja
cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman dan belanja perjalanan
dinas, belanja jasa petugas dan belanja peralatan/perlengkapan pakai habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OPERASIONAL SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi yang
terkait erat dengan peningkatan pendapatan dari pajak daerah. Kegiatan
Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat dimaksudkan sebagai upaya
peningkatan koordinasi dengan mitra kerja yang ada dalam mekanisme Kantor
Bersama Samsat. Mitra kerja dalam pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pihak Kepolisian dan
PT. Jasa Raharja (Persero).
Koordinasi dengan mitra kerja sangat dibutuhkan guna adanya persamaan
persepsi dalam peningkatan pelayanan kepada wajib pajak khususnya pemilik
kendaraan bermotor, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah
yang bersumber dari Pajak Daerah.
III. Sasaran
Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sasarannya adalah :
a. Menciptakan sinkronisasi kebijakan pajak daerah antara sesama mitra kerja.
b. Mengoptimalkan pelayanan kepada wajib pajak dalam satu mekanisme
pelayanan Kantor Bersama Samsat.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat
dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.37 dengan total anggaran sebesar
Rp 286.168.000,- (Dua ratus delapan puluh enam juta seratus enam puluh delapan
ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat
meliputi : Honorarium PNS, Uang Lembur, Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja
Cetak dan Pengadaan, Belanja Makanan Minuman Rapat dan Belanja Perjalanan
Dinas.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH
MELALUI PEMUNGUTAN PAJAK AIR PERMUKAAN (PAP)
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Pendapatan pajak daerah yang berasal dari Pajak Air Permukaan merupakan
potensi pajak yang perlu lebih diintensifkan pemungutannya karena sudah
beberapa tahun ini potensi Pajak Air Permukaan yang berada di Wilayah
Kabupaten/Kota yang berada di Sumatera Barat sudah dapat memberikan
penerimaan yang cukup besar, terutama yang berasal dari pemanfaatan air
permukaan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukittinggi dan
Pekanbaru.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah Melalui
Pemungutan Pajak Air Permukaan dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.42
dengan total anggaran sebesar Rp 97.800.000,- (Sembilan puluh tujuh juta delapan
ratus ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang
terkait langsung dengan kebutuhan Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah
Melalui Pemungutan Pajak Air Permukaan meliputi : Belanja bahan pakai habis,
belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman dan belanja
perjalanan dinas.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MONITORING DAN EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DINAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, diantaranya optimalisasi pelayanan kepada wajib pajak oleh
aparatur pelaksana pemungutan pajak daerah pada 18 UPTD Pelayanan
Pendapatan Provinsi se Sumatera Barat.
Guna mengoptimalkan pelayanan dimaksud perlu kiranya diidentifikasi
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah yang
dilakukan. Untuk itu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pemungutan pajak daerah tersebut dimana tujuan akhirnya akan meningkatkan
pendapatan daerah yang bersumber dari Pajak Daerah.
III. Sasaran
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemungutan Pajak Daerah sasarannya
adalah aparatur pelaksana pemungutan pajak daerah pada 18 UPTD Pelayanan
Pendapatan Provinsi se Sumatera Barat
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemungutan Pajak
Daerah dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.50 dengan total anggaran sebesar
Rp 95.146.000,- (Sembilan puluh lima juta seratus empat puluh enam ribu rupiah).
Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung
meliputi : Uang Lembur, Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan
Pengadaan, Belanja Makanan Minuman Rapat, Belanja Perjalanan Dinas dan
Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN WAWASAN APARATUR
UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PAJAK DAERAH PADA KANTOR SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan pelayanan kepada wajib pajak. Untuk
meningkatkan pelayanan tersebut dapat dibandingkan pelayanan yang telah
dilaksanakan di daerah lain, guna meningkatkan wawasan aparatur dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Peningkatan Wawasan Aparatur ini dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan kerja ke Provinsi lain yang dianggap telah lebih maju dalam
memberikan pelayanan kepada wajib pajak. Dengan kunjungan kerja ini,
diharapkan dapat menambah wawasan aparatur dalam memberikan pelayanan
kepada wajib pajak, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
daerah.
III. Sasaran
Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk Peningkatan Pelayanan Pajak
Daerah pada Kantor Samsat sasarannya adalah menambah wawasan aparatur
dalam peningkatan pelayanan kepada wajib pajak.
VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk
Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah pada Kantor Samsat dengan kode rekening
1.20.1.20.05.44.30 dengan total anggaran sebesar Rp 241.475.100,- (Dua ratus
empat puluh satu juta empat ratus tujuh puluh lima ribu seratus rupiah). Alokasi
dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan
kebutuhan Peningkatan Wawasan Aparatur untuk Peningkatan Pelayanan Pajak
Daerah Kantor Samsat meliputi : Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan
Penggandaan, Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai
Habis.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA
Rekening : 1.20.17.13
1. Latar Belakang.
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menegaskan bahwa SKPD pemungut
wajib mengintensifkan dan mengoptimalkan penerimaan daerah.
Penerimaan Daerah ada yang bersifat langsung dan atau yang bersifat tidak
langsung.
b. Salah satu tugas pokok Bidang Retribusi dan PLL, setiap tahun wajib
menyusun dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemungutan retribusi
dan PLL
c. Penerimaan retribusi daerah dan penerimaan lain-lain yang dianggarkan
dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki
kepastian untuk dapat terealisasi.
d. Melakukan pembinaan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pemungutan
retribusi dan penerimaan lain-lain.
Menindaklanjuti ketentuan dimaksud, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
dalam hal ini Bidang retribusi dan penerimaan lain-lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi koordinasi memandang perlu menyusun suatu Program dan Kegiatan
yang berkaitan dengan Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah.
2. Maksud dan Tujuan.
Maksud :
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Rekening : 1.20.17.23
1. Latar Belakang.
a. Berdasarkan Peraturan Menteri menegaskan bahwa SKPD pemungut wajib
mengintensifkan penerimaan daerah, penerimaan daerah dimaksud ada yang
bersifat langsung dan ada yang bersifat tidak langsung. Yang bersifat langsung
adalah penerimaan yang langsung dipungut oleh SKPD yang bersangkutan,
sedangkan penerimaan tidak langsung adalah penerimaan yang dipungut oleh
instansi lain.
b. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah menegaskan
bahwa penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alam berbagi hasil
dengan daerah, namun sumber daya Negara untuk optimalisasi penerimaan
sangat terbatas.
Maksud :
a. Terkumpulnya atau tersisirnya bukti setor terhadap kewajiban wajib pajak dan
non pajak.
b. Terlaksananya rekonsiliasi PNBP penerimaan Negara khususnya yang berasal
dari PNBP Pertambangan Umum.
3. Ruang Lingkup :
Terealisasinya penerimaan daerah yang berasal dari dana bagi hasil sumber daya
alam pertambangan sesuai yang direncanakan.
5. Sumber Dana :
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi DBH Pajak dan Non Pajak
adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 199.294.400,-
6. Waktu Pelaksanaan.
Rekening : 1.20.17.32.
1. Latar Belakang.
Maksud :
3. Ruang Lingkup
a. Membuat dan menyusun Keputusan Gubernur tentang alokasi dana bagi hasil
pajak.
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Kegiatan : Penyusunan Recana Penerimaan Retribusi Daerah & PLL untuk tahun
2015 dan Perubahan 2014..
Rekening : 1.20.17.39.
Maksud :
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya rencana penerimaan
retribusi dan penerimaan lain-lain untuk tahun 2015 dan perubahan 2014 sesuai
dengan yang telah direncanakan.
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Rekening : 1.20.17.44
1. Latar Belakang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
seluruh jenis penerimaan retribusi daerah wajib diatur pelaksanaan pemungutannya
dengan peraturan daerah.
Menindaklanjuti ketentuan dimaksud, maka dalam rangka legalisasi penerimaan
daerah, DPKD dalam hal ini Bidang retribusi memandang perlu membuat Program
dan Kegiatan yang berkaitan dengan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
yang berkaitan dengan retribusi.
Maksud :
Tujuan :
2. Ruang Lingkup
a. Mengumpulkan bahan-bahan dan data-data peraturan perundang-undangan dan
data-data yang berkaitan dengan tarif retribusi.
b. Melakukan koordinasi dan klarifikasi terhadap tarif yang diajukan oleh SKPD
pemungut.
c. Mendampingi anggota dewan dalam rangka konsultasi awal dan akhir serta study
komparatif.
d. mengantarkan dan mengkoordinasikan rancangan peraturan daerah yang telah
disahkan oleh dprd ke Kaementerian terkait.
4. Keluaran yang diharapkan
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya Peraturan Daerah
tentang Retribusi Daerah.
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Rekening : 1.20.44.29
1. Latar Beakang :
Tujuan :
Agar pegawai Daerah pengelola sumber daya alam dan pegawai perusahaan
pertambangan memahami tentang tata cara dan mekanisme perhitungan serta
sistem penyetoran PNBP SDA Pertambangan.
3. Ruang Lingkup
Agar pegawai Daerah pengelola sumber daya alam dan pegawai perusahaan
pertambangan memahami perlunya mensinkronkan data penyetoran SDA
Pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan antara daerah
Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian
Keuangan
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Rekening : 1.20.44.31
1. Latar Belakang :
Mengundang pegawai pengelola dana bagi hasil cukai tembakau untuk mengikuti
sosialisasi dengan narasumber yang berasal dari pusat dan daerah.
5. Sumber Dana :
6. Waktu Pelaksanaan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun
2013 yang berasal dari akumulasi seluruh Laporan Realisasi Anggaran SKPD.
2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
yang direncanakan akan disampaikan pada akhir bulan Februari 2014 .
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI yang direncanakan dilaksanakan selama 30 hari kerja.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Perda beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk dibahas
menjadi Perda.
7. Sidang pembahasan di DPRD Provinsi Sumatera Barat.
8. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
9. Penyampaian Rancangan Perda dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
10. Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri.
11. Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri
12. Penetapan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
13. Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah
14. Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Memfasilitasi seluruh SKPD (42 SKPD dan 9 Biro) dalam melakukan penyusunan rancangan
laporan keuangan SKPD yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
tanggal berdasarkan Surat Gubernur Sumatera Barat yang direncanakan pada akhir Bulan
Februari 2014.
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 yang akan disampaikan kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat pada Sidang Paripurna
Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Pergub beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk dibahas
7. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
8. Penyampaian Rancangan Pergub dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
9. Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri
10. Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri berupa Keputusan Menteri Dalam Negeri
11. Penetapan rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD tahun 2013 menjadi Peraturan Gubernur tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
12. Penyampaian Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke
Kementerian Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah
13. Penyampaian Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke
Kementerian Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Memfasilitasi seluruh SKPD (42 SKPD dan 9 Biro) dalam melakukan penyusunan rancangan
laporan keuangan SKPD yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
yang direncanakan pada akhir Bulan Februari 2014.
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 yang akan disampaikan kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat pada Sidang
Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Perda dan Pergub beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk
dibahas menjadi Perda
7. Sidang pembahasan di DPRD
8. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
9. Penyampaian Rancangan Perda dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
10.Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri.
11.Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri berupa Keputusan Menteri Dalam Negeri.
12.Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun
2013 menjadi Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
13.Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah.
14.Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
Pasal 291 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 menyatakan bahwa PPKD
menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dengan cara menggabungkan seluruh laporan
realisasi pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD. Dan Pasal 293 ayat (1) menyatakan bahwa
Laporan Realisasi Semester Pertama APBD dan Prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya
disampaikan kepada DPRD paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Juni 2014 s/d Juli 2014.
Yang terdiri dari:
1. Menyusun rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran yang berasal dari rekening koran Kas
Daerah (Bend IX) dari Bulan januari s/d Bulan Juni 2014 untuk seluruh SKPD
2. Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas dilakukan fasilitasi terhadap penyusunan Laporan realisasi
APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan berikutnya dari seluruh SKPD (42 SKPD
dan 9 Biro).
3. Melakukan rekonsiliasi pendapatan dan belanja keadaan s/d Bulan Juni 2014 dengan seluruh
SKPD
4. Menyusun Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan berikutnya
Pemda Provinsi Sumatera Barat .
5. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke DPRD Provinsi Sumatera Barat.
6. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI Perwakilan Sumatera Barat.
7. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
8. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke Menteri Keuangan di Jakarta.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya dengan Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi
keuangan (Bend IX).
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan baik dari BPK RI, Inspektur Jenderal
Kementerian Dalam Negeri maupun Inspektorat Provinsi yang terjadi , sampai akhir tahun
direncanakan dilaksanakan sidang sebanyak 10 kali sidang. Untuk setiap sidang TPKD disusun
Notulen sidang yang ditandatangani oleh para anggota TPKD yang hadir pada saat sidang tersebut
dengan lampiran rekomendasi tindaklanjut hasil sidang TPKD.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Inspektorat Provinsi terkait dengan temuan-temuan pemeriksa yang dilimpahkan ke TPKD untuk
disidangkan
b. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang terkait dengan kasus-kasus TPTGR
yang telah dilimpahkan ke KPKNL
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Desember 2014.
Yang terdiri dari:
1. Rekonsiliasi dengan Bidang BUD
Rekonsiliasi dengan BUD dilaksanakan setiap bulan berdasarkan Penerimaan dan Pengeluaran
kas Daerah dengan membuat berita acara rekonsiliasi dari bulan Januari s/d bulan Desember
2014 yang berisikan realisasi pendapatan dan SP2D yang ditandatangani oleh Kepala Bidang
Akuntansi dengan kepala Bidang BUD dan diketahui oleh Kepala DPKD yang berisi lampiran:
a. Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah
b. Rekapitulasi Realisasi Pendapatan bulan yang bersangkutan
c. Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Per SKPD
d. Rekapitulasi SP2D Per SKPD
e. Rekapitulasi Realisasi Contra Post berdasarkan jenis belanja
f. Rekapitulasi Realisasi Contra Post berdasarkan UP/GU/TU dan LS
Berita Acara tersebut ditandatangani antara Kasi di Bidang Akuntansi dengan SKPD yang menjadi
tanggung jawab kasi tersebut dan diketahui oleh Kepala Bidang Akuntansi.
b. Rekonsiliasi yang dilakukan di luar daerah dalam Provinsi (Aula Istana Bung Hatta
Bukittinggi) sebanyak 3 (tiga) kali pada:
1. Direncanakan dilaksanakan Tanggal 3 s/d 5 Juni 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan dan
belanja SKPD keadaan s/d Bulan April 2014
2. Direncanakan dilaksanakan Tanggal 22 s/d 24 Juli 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan
dan belanja SKPD keadaan s/d Bulan Juni 2014 dan rekonsiliasi aset per Juni 2014
3. Direncanakan Tanggal 17 s/d 18 Desember 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan dan
belanja SKPD keadaan s/d Bulan November 2014 dan rekonsiliasi aset per November
2014.
Berita acara rekonsiliasi yang telah dilaksanakan tersebut digunakan sebagai dokumen pendukung
dalam pemeriksaan BPK RI terhadap laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
tahun 2014.
D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
a. Bidang BUD terkait dengan rekonsiliasi pendapatan dan belanja daerah setiap bulannya
b. Bidang Pajak dan UPTD Samsat terkait dengan rekonsiliasi Pendapatan Pajak Daerah setiap
bulannya
d. Seluruh SKPD terkait dengan rekonsiliasi pendapatan dan belanja SKPD setiap bulannya.
e. Biro Pengelolaan Aset Daerah terkait dengan rekonsiliasi aset
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Sumatera Barat tersebut pada tanggal yangbtelah
ditetapkan tersebut maka diharapkan pada penyusunan Laporan Keuangan tahun 2014 sudah
dapat dilakukan uji coba akuntansi berbasis akrual, apabila ditemui hambatan-hambatan ataupun
kendala-kendala dalam operasionalnya akan dilakukan perbaikan, baik secara manual maupun
secara kesisteman, sehingga diharapkan untuk penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015
berbasis akrual sudah dapat berjalan dengan baik.
2. Bimbingan Teknis Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat.
Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Sumatera tersebut maka akan dilakukan bimbingan
teknis terhadap Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD dan Staf yang bertanggungjawab
terhadap penyusunan laporan keuangan SKPD. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk menyiapkan
aparatur yang handal dan mengimplementasikannya dalam pengelolaan keuangan daerah
khususnya dalam menyusun laporan keuangan SKPD maupun PPKD.
Bimbingan teknis ini direncanakan berjumlah sebanyak 100 orang peserta dan dilaksanakan
selama 2 hari. Adapun narasumber yang akan memberikan materi pada bimbingan teknis ini
berasal dari Staf Pengajar pada Universitas Gadjahmada Yogyakarta yang merupakan konseptor
dari Permendagri No.64 Tahun 2013, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan, Kepala
DPKD Prov.Sumbar dan Kepala Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumbar.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:
Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 267.500.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial
c. Gambaran Umum
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor
25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial. SKPD pemberi
rekomendasi setelah mengevaluasi kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan, selanjutnya
diteruskan ke PPKD yakni bidang kuasa BUD untuk dilakukan proses pencairan dana hibah
bansos.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 262.662.500,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 138.150.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
4. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 62 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
dan Pengendalian Kas Umum Daerah dan telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 62 Tahun 2014.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 207.124.500,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
4. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 35 Tahun 2009 tentang Pola Pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah
c. Gambaran Umum
1. Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Ranperda tentang APBD yang disusun dan dikonsolidasikan dengan RKA SKPD dan
dipersamakan sebagai RKA SKPD/RKA Unit Kerja yang mana RBA dimaksud
disampaikan kepada PPKD.
2. Setiap triwulan BLUD SKPD menyusun dan menyampaikan laporan operasional dan
laporan arus kas kepada PPKD dan setiap semesteran dan tahunan BLUD SKPD wajib
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan lengkap kepada PPKD yakni Tim
Pembina BLUD yang akan dikonsolidasikan ke dalam pemerintah daerah.
IX. BIAYA
Total Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.121.144.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 51.900.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Bantuan Operasional Sekolah
- Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
c. Gambaran Umum
Kuasa BUD melaksanakan penyaluran dana BOS ke semua Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten dan Kota Sumatera Barat dan Kuasa BUD juga memonitor
penggunaan dana BOS serta mengumpulkan kembali sisa penggunaan Dana BOS tersebut
pada akhir Tahun Anggaran untuk dilaporkan ke Kementerian Keuangan yang digunakan
sebagai acuan untuk transfer periode berikutnya.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 218.670.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.05/2013 tentang Mekanisme Pengawasan
terhadap Pemotongan/ Pemungutan dan Penyetoran Pajak yang dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPD/Kuasa BUD.
c. Gambaran Umum
Kuasa BUD menghimpun Daftar Transaksi Harian dari SKPD dan setelah itu menyiapkan
Rekap Transaksi Harian (RTH) dan kemudian menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak.
Sebelum data disampikan Kuasa BUD terlebih dahulu melaksanakan rekonsiliasi dengan
SKPD dan Bank Persepsi.
IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 99.718.000,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
i. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah limabelas kali di ubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji pegawai Negeri Sipil
ii. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
iii. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
iv. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian
Informasi Keuangan Daerah
v. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Gambaran Umum
Setelah DPA SKPD dan PPKD disahkan, bidang kuasa BUD segera menyiapkan anggaran kas
dan Surat Penyediaan Dana yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD khususnya
bendahara pengeluaran SKPD untuk melakukan pencairan dana.
XVIII. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 267.500.000,-
XIX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Padang, Oktober 2013
Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
I. LATAR BELAKANG
Aktivitas pengelolaan keuangan daerah adalah aktivitas pengelolaan data dan dokumen dalam jumlah yang
sangat besar. Dalam pelaksanaan pengelolaannya, karena mengelola angka-angka, disatu sisi dibutuhkan
ketelitian dan keakuratan namun disisi lain juga sangat diperlukan kecepatan pengolahan data serta
manajemen klasifikasi data yang baik.
Dari waktu ke waktu, jumlah dan kompleksitas data terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
alokasi anggaran yang dikelola. Dengan terus bertambahnya jumlah data yang dikelola, dari sisi
efisiensi/efektivitas waktu dan pembiayaan, sudah tidak memungkinkan lagi pengelolaan dilakukan secara
manual. Alternatif terbaik adalah pengelolaan dengan menggunakan teknologi informasi khususnya dengan
pembangunan aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan kepada regulasi pengelolaan
keuangan daerah yang berlaku.
Dimulai pada tahun 2008, Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia telah membangun aplikasi
pengelolaan keuangan daerah yang diberi nama SIPKD (Sistiim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah)
berdasarkan kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatusahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya. Perubahan terakhir regulasi pengelolaan
keuangan daerah adalah Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah yang sudah harus diimplemetasikan pada tahun anggaran 2015.
Dalam upaya kelancaran proses implementasi aplikasi SIPKD di daerah, Kementrian Dalam Negeri Republik
Indonesia memberikan bantuan aplikasi SIPKD standar dan perangkat keras pendukung serta serangkaian
pelatihan operasional aplokasi baik kepada admin maupun operator daerah.
Berdsarkan siklus hidup sistim informasi, maka terdapat tiga komponen utama yang selalu bergerak dinamis
sesuai dengan kebutuhan organisasi yaitu aspek perangkat lunak, perangkat keras dan aspek SDM. Dalam
perjalanan implementasi SIPKD di daerah, diperlukan beberapa penyesuaian aplikasi berupa penyesuaian
bisnis proses dan tambahan laporan (aspek perangkat lunak) maupun tambahan perangkat keras
pendukung (aspek perangkat keras) serta penambahan pelatihan dan bimbingan teknis sebagai akibat dari
mutasi pegawai atau pendalaman pemahaman (aspek SDM). Ketiga aspek tersebut berkolaborasi untuk
memastikan bahwa sistim informasi berjalan dengan baik untuk dapat mengahasilkan keluaran yang
diinginkan dan apabila salah satu komponen tidak berjalan baik maka sistim akan mengalami staknasi dan
tidak dapat beroperasi dengan baik.
a. Maksud :
Pelaksanan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dimaksudkan
untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan data keuangan daerah
b. Tujuan :
Pelaksanan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah bertujuan agar
operasional Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dapat berjalan dengan baik dan lancar
serta dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan kebutuhan organisasi.
III. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
meliputi 3 (tiga) komponen sistim informasi yaitu :
Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan selama satu tahun
anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014
V. MEKANISME PELAKSANAAN
a. Uraian kegiatan
- Operasional fitur VOIP (voice over internet protocol)
- Pendampingan implementasi pelaporan akrual basis
- Pemeliharaan perangkat keras (jaringan lokal, perangkat pendukung)
- Pengadaan perangkat pendukung (akses point, switch.hub, dll)
- Monitoring dan evaluasi implementasi SIPKD Kab,/Kota
- Rapat koordinasi pengembangan SIPKD dan SIKD Regional
b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pendampingan akrual basis
- Terpeliharanya jaringan lokal DPKD
- Beroperasinya aplikasi VOIP DPKD
- Tersusunya dokumen anggaran SKPD (RKA, DPA)
- Tersusunya dokumen penatausahaan SKPD (SPP, SPM, dan SP2D)
- Tersusunya laporan akuntansi SKPD dan Pemda (LRA, Neraca, LO)
VI. PEMBIAYAAN
Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dibiayai dari APBD
Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD) kode kegiatan 1.20.05.17.02 dengan total anggaran sebesar Rp. 884.950.600,-
VII. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .
I. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen penting dalam Instruksi Presiden No.1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi adalah melakukan publikasi data keuangan daerah pada media yang dapat
diakses oleh masyarakat. Salah satu media dimaksud adalah website resmi pemerintah daerah.
Dalam upaya membangun akuntabilitas sekaligus membangun mekanisme kontrol oleh masyarakat, maka
sudah merupakan suatu keharusan bagi pemerintah selaku koordinator pelaksana pembangunan daerah
memberikan informasi kepada seluruh komponen masyarakat tentang pembiayaan pembangunan. Dasar
untuk melakukan pengawasan dan kontrol tersebut adalah tersedianya informasi dan data yang akurat
tentang sumber dana dan penggunaan dana tersebut.
Disamping media website, juga biasa digunakan media „compact disk‟. Media ini sudah lazim dijadikan
sebagai sovenir pada aktivitas kunjungan kerja atau rapat kerja. Pilihan media ini karena dapat di simpan
dalam jangka waktu yang lama, relatif murah dan mudah dioperasionalkan .
a. Maksud :
Menyediakan data dan informasi keuangan daerah bagi seluruh komponen masyarakat
b. Tujuan :
Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah
Ruang lingkup kegiatan Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah adalah penyediaan data
keuangan daerah melalui 2 (dua) media yaitu :
a. Media website resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat (http://dpkd.sumbarprov.go.id)
b. Media „compact disk‟
Kegiatan Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah dilaksanakan selama satu tahun anggaran
mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014
V. MEKANISME PELAKSANAAN
a. Uraian kegiatan
- Penyusunan data keuangan daerah sesuai dengan Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (RA-PPK) aksi Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah B03 s.d B12
dalam format „compact disk‟
- Update reguler informasi keuangan daerah pada webiste resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat
(http://dpkd.sumbarprov.go.id)
- Melakukan konfirmasi data keuangan daerah ke Kab/Kota
- Pengembangan/kostumisasi webiste resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat
(http://dpkd.sumbarprov.go.id)
- Penyediaan aplikasi informasi Pajak Kendaraan Bermotor dalam format play-store-android.
- Mengikuti rapat koordinasi transparansi keuangan daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah
b. Indikator kinerja
- Tersedianya data keuangan daerah dalam format cd (50 keping)
- Terupdatenya secara reguler informasi keuangan daerah pada website resmi DPKD Prov. Sumbar
- Terikutinya rapat koordinasi transparansi keuangan daerah
- Tersedianya aplikasi PKB berbasis android
- Terlaksananya pengembangan website resmi DPKD Prov. Sumbar
- Terlaksananya konfirmasi data keuangan daerah Kab/Kota.
VI. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Penyajian
serta Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah kode kegiatan 1.20.05.17.38 dengan total
anggaran sebesar Rp. 119.571.400,-
VII. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .
I. LATAR BELAKANG
Salah satu komponen sistim informasi yang berfungsi sebagai bagian yang menjalankan sistim informasi
adalah sumber daya manusia (brainware). Untuk dapat berjalanya fungsi dari komponen sistim ini, maka
sumber daya manusia tersebut haruslah dibekali dengan pengetahuan operasional sistim informasi yang
akan dijalankan maupun pengetahuan pendukung lainnya.
Beberapa penyebab selalu diperlukannya pembekalan sumber daya manusia adalah : (1). Terjadinya
perubahan sistim informasi yang dioperasionalkan, karena adanya penambahan fitur sistim informasi
(perubahan bisnis proses, fasilitas baru, pelaporan baru) (2). Dioperasionalkannya sistim informasi baru (3).
Terjadinya penggantian sumber daya manusia pengelola sistim informasi yang disebabkan oleh mutasi atau
promosi (4).Terjadinya gangguan sistim informasi sehingga terjadi perubahan cara kerja/operasional sistim
informasi.
Untuk antisipasi penguasa teknologi masa depan maka faktor lain perlunya dilakukan peningkatan kualitas
pengelola sistim informasi adalah karena adanya penerapan teknologi yang selama ini belum pernah
digunakan. Dengan demikian sumber daya manusia pengelola sistim informasi mempunyai wawasan yang
memadai tentang teknologi baru tersebut.
Selama sistim informasi digunakan dalam menunjang operasional organisasi maka aktivitas peningkatan
kualitas sumber daya manusia akan terus dilakukan. Terdapat beberapa jenis pembekalan yang lazim
dilakukan antara lain seminar, workshop, pelatihan, bimbingan teknis ataupun pendidikan formal.
Kegagalan dalam peningkatan sumber daya manusia pengelola sistim informasi dapat berakibat
terhambatnya pengembangan sistim informasi atau teganggunya operasional sistim informasi karena tidak
cukupnya pengetahuan untuk menjalankan sistim informasi dengan baik.
a. Maksud :
Peningkatan pengetahuan teknis sumberdaya manusia pengelola sistim informasi
b. Tujuan :
Pengembangan dan operasional sistim informasi dapat berjalan dengan lancar
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Pelatihan Teknis SDM Berbasis Teknologi ini adalah
sebagai berikut :
- Pelatihan teknis operasional aplikasi SIPKD bagi admin dan operator SKPD
- Pelatihan teknis operasional bagi admin e-SAMSAT UPTD P3 Provinsi Sumatera Barat
- Pelatihan teknis bagi staf Bidang Sistim Informasi yang meliputi bidang keahlian programming,
jaringan/networking (disain dan keamanan), manajemen sisitm informasi dan bidang terkait lainnya
Kegiatan Bimbingan dan Pelatihan Teknis Peningkatan SDM Berbasis Teknologi Informasi dilaksanakan
selama satu tahun anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014
V. MEKANISME PELAKSANAAN
a. Uraian kegiatan
- Pelatihan admin e-Samsat dilaksanakan setiap triwulan (4 kali dalam setahun) dengan materi
sesuai dengan pengembangan aplikasi e-Samsat dan permasalahan yang ditemukan di lapangan.
- Pelatihan admin dan operator SIPKD. Tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan materi
modul penatausahaan (2 kali) dan modul pelaporan/akuntansi (1 kali) serta modul anggaran (1
kali). Materi SIPKD tahun 2014 difokuskan pada implementasi pelaporan keuangan berbasis
akrual (Permendagri 64 Tahun 2013)
- Mengikuti pelatihan teknis bagi staf teknis Bidang Sistim Informasi dilakukan sebanyak 2 (lima) kali
oleh 2 (lima) orang staf teknis dengan 2 (lima) materi teknis yang berbeda (programming,
networking,). Penyelengggara pelatihan teknis adalah lembaga pelatihan teknologi informasi
profesional yang bersertifikat nasional dan internasional.
b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pelatihan teknis e-Samsat sebanyak 4 kali (setiap triwulan)
- Terlaksananya pelatihan teknis SIPKD Modul Akuntansi (1 kali) dan Modul Penatausahaan (2 kali)
serta Modul Anggaran (1 kali)
- Terikutinya pelatihan teknis bidang teknologi informasi sebanyak 2 kali
VI. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Bimbingan
dan Pelatihan Teknis Peningkatan SDM Berbasis Teknologi Informasi kode kegiatan 1.20.05.44.25 dengan
total anggaran sebesar Rp. 379.123.300,-
VII. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .
I. LATAR BELAKANG
Pendapatan daerah dari pajak daerah adalah salah satu sumber pembiayaan kegiatan pembangunan
daerah. Untuk daerah provinsi sumber pendapatan pajak daerah tersebut didominasi dari sektor pejak
kendaraan bermotor (PKB/BBNKB). Sektor pendapatan pajak daerah provinsi lainnya adalah dari pajak air
permukaan dan yang terbaru adalah pajak cukai tembakau. Dan jika dibandingkan dengan daerah
kabupaten dan kota, sumber-sumber pendapatan dari pajak daerah provinsi sangat terbatas baik dari jumlah
maupun dari kemungkinan pengembangannya (ekstensifikasi).
Mengingat terbatasnya sumber pendapatan dari pajak tersebut, Pemerintah Provinsi hendaknya dapat
memaksimalkan potensi pendapatan tersebut. Disamping melakukan himbauan kepada masyarakat agar
dapat melakukan kewajiban melaksanakan pembayaran pajak, sisi lain yang juga sangat penting dilakukan
adalah melaksanakan mekanisme pelayanan pemungutan pajak dengan baik .
Banyak aspek pelayanan yang dapat dimaksimalkan agar pajak yang dikumpulan dapat meningkat dari
waktu ke waktu diantaranya adalah sosialisasi kepasa masyarakat tentang pentingnya pajak, proses
pelayanan yang bersahat, penyediaan sarana prasarana ruang pelayanan yang nyaman yang. Secara umum
inti pelayanan adalah memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada wajib dalam melakukan kewajiban
mereka membayar pajak.
Inovasi peningkatan kualitas pelayanan pembayaran pajak melalui implementasi teknologi informasi adalah
isu yang saat ini ramai dibicarakan dan telah banyak digunakan. Beberapa inovasi tersebut terbukti
memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada wajib pajak antara lain ; (1). Tersedianya berbagai pilihan
tempat pembayaran (payment point) (2). Tersedianya berbagai pilihan cara pembayaran (3). Tersedianya
beberapa pilihan untuk mendapatkan informasi pajak kendaraan dan kemudahan lainnya.
Dilandasi oleh keinginan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada wajib pajak untuk
menunaikan kewajiban mereka itu maka dilaksanakanlah kegiatan pengembangan aplikasi e-Samsat ini
dengan harapan dapat memberikan kontribusi psitif terhadap upaya peningkatan pendapatan pajak dari
sektor pajak kendaraan bermotor.
a. Maksud :
Pengembangan aplikasi pengelolaan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor (e-
Samsat) sesuai dengan kebutuhan organisasi dan peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak
b. Tujuan :
Meningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor.
Ruang lingkup kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Samsat-Link dan Aplikasi Pendukung lainnya
adalah peningkatan pelayanan melalui beberapa aspek berikut :
- Penambahan jumlah „payment point‟ baru
- Penambahan sarana akses informasi pajak kendaraan bermotor
IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Samsat Link Berbasisi Teknologi Web dan Aplikasi
Penunjang Lainnya dilaksanakan selama satu tahun anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember
2014
V. MEKANISME PELAKSANAAN
a. Uraian kegiatan
- Penambahan „payment baru‟ yang akan dilakukan adalah dengan menyediakan loket „Samsat drive
thru‟ pada dua lokasi pusat perbelanjaan yaitu di Padang dan Bukittinggi. Kegiatan ini dilakukan
dengan membangun aplikasi pelayanan „Samsat Drivethru‟. Dengan disediakannya fasilitas dan
kemudahan ini diharapkan akan meningkatkan tingkat kesadaran wajib pajak untuk melakukan
kewajiban mereka membayar pajak.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor disediakan melalui kiosk informasi yang pada taha
pertama ini akan tersedia pada 6 kantor SAMSAT.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor lainnya adalah melalui fasilitas SMS Gateway yaitu
melalui media SMS (short meesage service) pada setiap telepon seluler wajib pajak. Fasilitas ini
dapat diperoleh dengan cara mengirim pesan pendek dengan format yang sudah ditetapkan dan
dikirimkan ke nomor tertentu. Pengiriman pesan tersebut akan dibalas secara otomatis oleh sistim
SMS gateway yang berisikan informasi tentang bersaran pajak dan jatuh tempo.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor lainnya adalah melalui website resmi DPKD Provinsi
Sumatera Barat yaitu http://dpkd.sumbarprov.go.id pada menu info publik.
- Untuk mendukung kelancaran pelayanan disetiap kantor SAMSAT, setiap tahun dilakukan
penambahan fasiltas teknologi informasi secara bertahap.
- Untuk memastikan bahwa aplikasi sistim informasi berjalan dengan baik maka secara berkala
dilakukan pemeliharaan aplikasi ke setiap UPTD Samsat di Sumatera Barat
b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pengembangan ftur aplikasi e-Samsat (Samsat drivethru)
- Tersedianya fasiltas informasi pajak kendaraan (Kiosk, SMS Gateway dam website)
- Terlaksananya rapat koordinasi teknis tahunan
- Terlaksananya pemeliharaan aplikasi e-Samsat secara berkala
VI. PEMBIAYAAN
Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan
Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Samsat Link berbasis Teknologi Web dan Aplikasi Penunjang
Lainnya kode kegiatan 1.20.05.17.01 dengan total anggaran sebesar Rp. 1.230.945.100,-
VII. PENUTUP
Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .