Anda di halaman 1dari 125

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah


Program : Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.06.01.5.2.
Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan
Perubahannya Nomor 59 Tahun 2007. Dimana pada Daftar Program Kegiatan menurut
Urusan Pemerintahan Daerah pada Halaman 146 terdapat Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dimana salah satu
Kegiatan yaitu Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf d dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
malaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, LAKIP, LKPJ dan LPPD Dinas.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa Penyusunan LAKIP, PK, LPKJ, LPPD dan Laporan Tahunan.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka membuat Laporan yang diamanatkan oleh Peraturan
Perundang-undangan yang memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan ini berupa Penyusunan LAKIP, PK, LPKJ, LPPD dan Laporan Tahunan, baik berbentuk
pengumpulan data-data kelapangan, pengetikan Laporan, pembahasan, sampai penyampaian
produk laporan.

III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk melaporkan Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah selama satu
Tahun.

IV. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


a. Indikator Keluaran: Laporan Capaian Kinerja Keuangan Program dan Kegiatan
b. Keluaran: - 20 buku LAKIP
- 20 buku PK
- 20 buku LPPD
- 20 buku LKPJ
- 20 buku Laporan Tahunan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi:
a. Pembuatan Surat Undangan ke Bidang-bidang dan UPTD
b. Rapat Persiapan
c. Pembentukan Tim Akuntabilitas Kinerja
d. Pembuatan SK Tim
e. Pengumpulan Bahan ke Bidang-bidang dan UPTD
f. Penyusunan Draft
g. Pembagian Draft ke Bidang-bidang untuk dikoreksi
h. Finalisasi (editing dan penyempurnaan draft)
i. Penandatanganan hasil penyusunan
j. Pencetakan produk
k. Penyampaian produk

VI. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pusat DPKD dan 18 UPTD.

VII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bagian Program dengan melibatkan Tim yang beranggotakan
masing-masing Bidang dengan Kepala DPKD selaku Penanggungjawab.

VIII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang Tahun Anggaran (12 bulan)

IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp. 197.035.811,-.

Padang, 2 Januari 2014


KUASA PENGGUNA ANGGARAN

IDA USMAYARNI, SE, M.Kes


NIP. 19650603 199109 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah


Program : Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.06.03.5.2.
Nama Kegiatan : Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran SKPD

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Perubahannya Nomor 59
Tahun 2007 pada Bab IV tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf c dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan program dinas yang
meliputi Bidang Pajak Daerah, Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran,
Akuntansi, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD, Sistem Informasi, dan UPTD.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran DPKD, mulai dari Renstra,
Renja, RKA, DPA, DPA Pergeseran sampai DPPA Perubahan.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun pedoman dalam Pengelolaan Keuangan di SKPD.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan adalah Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran DPKD, yaitu
Renstra, Renja, RKA, DPA, DPA Pergeseran sampai DPPA Perubahan, yang meliputi Sekretariat dan
Bidang-bidang yaitu Bidang Pajak Daerah, Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran,
Akuntansi, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD, Sistem Informasi, serta Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Pendapatan.

III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
a. Menyusun Pedoman Perencanaan SKPD yaitu Renja dan Renja DPKD.
b. Menyusun Pedoman Penganggaran, yaitu DPA, DPA Pergeseran dan DPPA.

IV. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


a. Indikator Keluaran : Tersusun Perencanaan Umum Program dan Kegiatan DPKD
b. Keluaran : - 20 Renstra
- 20 Renja
- 20 DPA DPKD
- 20 DPA Pergeseran
- 20 DPPA DPKD
- 180 DPA UPTD
- 180 DPA Pergeseran UPTD
- 180 DPPA UPTD
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi:
a. Pembuatan Surat Permintaan Ke Bidang-bidang dan UPTD
b. Pengumpulan Data dari Bidang-bidang dan ke UPTD
c. Rekapitulasi
d. Pembuatan Undangan
e. Pembahasan dengan Bidang-bidang dan UPTD
f. Pembuatan Rancangan
g. Pembahasan (dengan Bappeda/TAPD)
h. Penyempurnaan Rancangan
i. Verifikasi
j. Perbaikan sesuai hasil Verifikasi
k. Penandatanganan
l. Pencetakan produk
m. Penyampaian produk

VI. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pusat DPKD dan 18 UPTD.

VII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bagian Program dengan melibatkan Bidang dan UPTD dengan
Kepala DPKD selaku Penanggungjawab.

VIII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang Tahun Anggaran (12 bulan).

IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp. 205.635.200,-.

Padang, 2 Januari 2014


KUASA PENGGUNA ANGGARAN

IDA USMAYARNI, SE, M.Kes


NIP. 19650603 199109 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah


Program : Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.25.5.2.
Nama Kegiatan : Penyusunan Buku Database Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera
Barat

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Perubahannya Nomor 59
Tahun 2007.
2. Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat, dimana pada
Pasal 7 Ayat (2) Huruf d dinyatakan bahwa salah satu tugas Sub Bagian Program adalah
melaksanakan penyunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program dinas yang
meliputi Bidang Pajak Daerah, Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran,
Akuntansi, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD, Sistem Informasi, dan UPTD.
b. Gambaran Umum
Kegiatan ini berupa pembuatan buku yang beisikan data Pendapatan, APBD, dan data terkait
pengelolaan keuangan lainnya.
c. Alasan Kegiatan Dilaksanakan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun data perkembangan Pengelolaan Keuangan di
Provinsi Sumatera Barat.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengumpulan Data ke Daerah dan ke Bidang-bidang, Studi
Banding ke Daerah lain, Penyusunan Data, Analisa sampai Finalisasi Buku Database Pengelolaan
Keuangan Daerah.

III. TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk:
Menyusun Buku Database yang dapat digunakan dalam perencanaan penganggaran dan
pengeloaan pendapatan daerah kedepan, serta dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain dalam
mengambil keputusan.

IV. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


a. Indikator Keluaran : Tersusunnya Buku Database Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat
b. Keluaran : 125 Buku

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi:
a. Pengiriman Nota Dinas tentang Permintaan Data ke Bidang-bidang dan UPTD
b. Pengumpulan bahan ke UPTD-UPTD dan Bidang-bidang
c. Studi Banding ke Luar Daerah
d. Mengolah data
e. Rapat membahas hasil olahan data
f. Membuat analisa terhadap hasil olahan data
g. Finalisasi database pengelolaan keuangan daerah
h. Mencetak, menggandakan dan menjilid Buku Database Pengelolaan Keuangan Daerah

VI. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Pusat DPKD dan 18 UPTD.

VII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bagian Program dengan melibatkan Bidang dan UPTD dengan
Kepala DPKD selaku Penanggungjawab.

VIII. JADWAL KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang Tahun Anggaran (12 bulan).

IX. BIAYA
Total Anggaran untuk Kegiatan ini sebesar Rp.115.768.000,-.

Padang, 2 Januari 2014


KUASA PENGGUNA ANGGARAN

IDA USMAYARNI, SE, M.Kes


NIP. 19650603 199109 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah


Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Workshop SAP Berbasis Akrual.
Rekening : 1.20.1.20.05.23.35

1. Latar Belakang
Adapun latar belakang penyelanggaraan workshop Sistem Akuntansi Berhasis Akrual kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota se Sumatera Barat adalah penyamaan persepsi dalam Penerapan
kerangka regulasi dalam bentuk Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Kebijakan Akuntansi,
Sistem Akuntansi dan Bagan Akuntansi Standar (BAS) adalah merupakan pelaksanaan dari pasal 309
dan 310 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, yang menegaskan bahwa Gubernur selaku Wakil Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah kepada Pemerintah Daerah di
wilayahnya yang dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri. Pembinaan tersebut meliputi pemberian
pedoman, bimbingan, supervisi, sosialisasi serta pendidikan dan pelatihan.

2. Maksud dan Tujuan


A. Maksud
Penyelenggaraan kegiatan workshop ini dimaksudkan untuk memberikan fasilitasi dan peningkatan
peran Pemerintah Provinsi dalam menjalankan fungsi pembinaan kepada Pemerintah
Kabupaten/kota sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 khususnya
di bidang pengelolaan keuangan Kabupaten/kota, sehingga pengelolaan keuangan Kabupaten/kota
tersebut bisa berjalan dengan efektif, efisien, transparani dan akuntabel sesuai ketentuan yang
berlaku.
B. Tujuan
1. Untuk mengantisipasi serta mempersiapkan langkah-langkah dalam memasuki pemberlakuan
penerapan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual terutama untuk mempersiapkan sumberdaya
aparatur yang lebih mengetahui dan memahami secara teknis tentang SAP berbasis akrual
dalam pengelolaan keuangan daerah.
2. Penyamaan persepsi dalam perumusan Peraturan Kepala Daerah (Perkada) tentang Kebijakan
Akuntansi dan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah.
3. Penyiapan sumber daya aparatur yang akan menjalankan fungsi Akuntansi, baik ditingkat PPKD
ataupun di SKPD.
3. Ruang Lingkup
Kegiatan Workshop SAP berbasis akrual ini pada dasarnya merupakan pelatihan teknis yang diberikan
kepada aparat pengelola keuangan daerah Kabupaten/Kota dengan lingkup materi mencakup
Permendagri Nomor 64 tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintahan
berbasis akrual pada Pemerintah Daerah.
4. Keluaran yang diharapkan
Keluaran (Output) yang diharapkan adalah terselenggaranya Workshop SAP berbasis akrual kepada
pengelola keuangan Kabupaten/Kota dengan target peserta sebanyak 80 orang (2 angkatan). Hasilnya
adalah:
a. Terciptanya sumber daya aparatur yang lebih mengetahui dan memahami secara teknis tentang
SAP berbasis akrual.
b. Terciptanya kesamaan persepsi dan pemahaman terhadap Sistem Akuntansi Berbasis Akrual,
sehingga dapat meningkatkan kualitas informasi pelaporan keuangan pemerintah serta
menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, transparan dan akuntabel.

5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.150.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan Workshop dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II (bulan april s/d juni 2014).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Penyusunan Rekapitulasi Data Keuangan Daerah
Rekening : 1.20.1.20.05.23.05

1. Latar Belakang

Dalam rangka monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah oleh
Kementerian Dalam Negeri, maka salah satu aspek yang dinilai adalah kebijakan alokasi anggaran
dalam APBD dan daya serap anggaran dalam tahun berjalan. Terkait dengan kebijakan alokasi anggaran
dalam APBD, Kementerian Dalam Negeri membutuhkan data/informasi diantaranya struktur
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam APBD tahun berkenaan, alokasi anggaran menurut urusan
dan fungsi seperti alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan, kesehatan dan fungsi lainnya. Sedangkan
terkait dengan daya serap APBD tahun berjalan, Kementerian Dalam Negeri memerlukan data tentang
perkembangan realisasi anggaran per triwulan dari masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan data tentang kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota dan
data tentang daya serap APBD Kabupaten /Kota per triwulan, maka Kementerian Dalam Negeri
meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk mengkoordinasikan dan menginventarisir data tersebut
yang selanjutnya dilakukan rekapitulasi dan disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui
Dirjen Keuangan Daerah sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Sebelum disampaikan ke
Kemendagri, maka terlebih dahulu dilakukan rapat rekonsiliasi data dengan Kabupaten /Kota terkait
dan begitu juga setelah data disampaikan ke Kemendagri, maka pihak Kementerian Dalam Negeri
menyelenggarakan pula rapat rekonsiliasi dengan mengundang pemerintah provinsi seluruh Indonesia.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data APBD dan Realisasi per triwulan
APBD Kabupaten/Kota ditahun berjalan serta sekaligus melakukan klarifikasi dan penyesuaian data
tersebut dengan Kabupaten/Kota terkait melalui rapat rekonsiliasi yang diselenggarakan setiap
triwulan. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah:
a. Untuk mendapatkan data APBD dan realisasi triwulanan APBD Kabupaten/Kota yang lebih lengkap
dan akurat guna memenuhi permintaan data yang disampaikan oleh kementerian dalam negeri.
b. Selain untuk mendapatkan data, sekaligus juga untuk mendapatkan informasi lain yang terkait
dengan permasalahan dan kendala yang dihadapi pemerintah Kabupaten/kota dalam percepatan
daya serap anggarannya.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini :
Menghimpun data yang tercantum pada Lampiran I s/d IV Perda tentang APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 sesuai dengan kebutuhan dan permintaan Kementerian Dalam Negeri serta
menghimpun data realisasi per triwulan dari APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang sedang
berjalan.
4. Keluaran yang diharapkan
Keluaran (Output) yang diharapkan adalah tersedianya Rekapitulasi Data APBD dan data
realisasi APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 per triwulan yang dituangkan dalam bentuk laporan hasil
rekapitulasi per masing-masing triwulan (4 triwulan).

5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.95.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulanIV tahun 2014).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Pembinaan dan Monitoring Tindak Lanjut Hasil Evaluasi APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kabupaten/kota.
Rekening : 1.20.1.20.05.23.08

1. Latar Belakang

Sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 13
Tahun 2006, bahwa Bupati/Walikota bersama DPRD menindaklanjuti hasil evaluasi Gubernur atas
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 7(tujuh) hari kerja terhitung sejak diterimanya
hasil evaluasi. Untuk mengetahui apakah Pemerintah Kabupaten/Kota telah menindaklanjuti hasil
evaluasi gubernur tersebut, maka perlu dilakukan monitoring tindak lanjut hasil evaluasi kepada
Kabupaten/Kota terkait, sekaligus memberikan pembinaan terhadap berbagai permasalahan yang
ditemui dan menjadi koreksi dalam hasil evaluasi gubernur.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pemantauan terhadap tindak lanjut atas hasil
evaluasi gubernur yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota serta sekaligus memberikan
pembinaan teknis terkait materi tindak lanjut evaluasi. Sedangkan tujuan dianggarkanya kegiatan ini
adalah :
a. Agar supaya Perda tentang APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota betul-betul sejalan dengan hasil
koreksi dan saran penyempurnaan yang disampaikan oleh Gubernur.
b. Meningkatkan fungsi pembinaan, sehingga tata kelola keuangan daerah Kabupaten/Kota dapat
berjalan secara tertib, efektif dan efisien sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Ruang Lingkup

Cakupan atau ruang lingkup dari kegiatan ini meliputi pemantauan (monitoring) terhadap
tindak lanjut hasil evaluasi Gubernur atas Rancangan Perda tentang APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2014, Rancangan Perda
tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kabupaten/Kota tahun anggaran 2014 serta Rancangan Perda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota tahun 2013, sekaligus termasuk pembinaan
teknis kepada aparat pengelola keuangan Kabupaten/Kota dalam rangka tindak lanjut hasil evaluasi
Guubernur.
4. Keluaran Yang Diharapkan

Keluaran (output) yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya pembinaan dan
monitoring tindak lanjut hasil evaluasi APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten / Kota sebanyak 19 Daerah Kabupaten/Kota.

5. Sumber Dana

Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar


Rp.128.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulan IV tahun 2014).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Peningkatan Kompetensi Teknis Tim Evaluasi APBD, APBD-P dan Petanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kabupaten/kota
Rekening : 1.20.1.20.23.09

1. Latar Belakang

Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, bahwa Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, APBD-P dan Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD serta Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD, APBD-P dan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupate/Kota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati/Walikota, terlebih dahulu harus disampaikan kepada Gubernur untuk dievaluasi.
Secara teknis evaluasi tersebut dilakukan oleh Tim yang keanggotaannya melibatkan beberapa unsur
dari DPKD, Bappeda, Biro Hukum dan Inspektorat Provinsi. Untuk lebih efektif dan berkualitasnya hasil
evaluasi dimaksud, maka kepada Anggota Tim evaluasi terutama yang berasal dari unsur DPKD perlu
ditingkatkan wawasan dan kompetensi teknisnya sejalan dengan semakin dinamisnya perkembangan
aturan tentang pengelolaan keuangan dareah.

1. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan kegiatan studi banding ataupun mengikuti kegiatan
Rapat koordinasi, workshop, bimbingan teknis maupun sosialisasi yang diselenggarakan
kementerian/lembaga atau pihak lainnya yang sudah diakui dan telah mendapat akreditasi dari
Kementerian Dalam Negeri. Sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan dan
kemampuan teknis anggota tim evaluasi khususnya yang berasal dari unsur DPKD.

2. Ruang Lingkup

Peningkatan kompetensi teknis tim evaluasi yang dimaksudkan adalah peningkatan kemampuan
dan kapabilitas anggota tim evaluasi APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Kabupaten/Kota, khususnya yang berasal dari unsur DPKD. Peningkatan kompetensi tersebut
dapat dilakukan dalam bentuk studi banding ataupun mengikuti rapat koordinasi, workshop,
bimbingan teknis dan sosialisasi tentang perundang-undangan pengelolaan keuangan daerah.
3. Keluaran yang Diahrapkan

Keluaran (output) yang diharapkan adalah terselenggaranya kegiatan peningkatan kompetensi


teknis tim evaluasi APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota untuk 15 orang anggota tim evaluasi.

4. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.137.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

5. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II s/d triwulan IV tahun 2014).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Rapat Koordinasi DPKD se Sumatera Barat
Rekening : 1.20.1.20.05.23.04

1. Latar Belakang

Sesuai ketentuan Permendagri No. 13 tahun 2006 Pasal 309 dan 310 menyatakan bahwa
Gubernur selaku wakil pemerintah di daerah berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan
pengelolaan keuangan daerah kepada pemerintah Kabupaten/Kota di wilayahnya. Pembinaan tersebut
meliputi pemberian pedoman, bimbingan,, supervisi, sosialisasi, serta pendidikan dan pelatihan.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, maka Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang
dalam hal ini Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah menganggarkan kegiatan Rapat Koordinasi DPKD Se
Sumatera Barat, karena melalui kegiatan rakor inilah fungsi pembinaan tersebut dapat diwujudkan

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah melakukan pertemuan dengan kepala DPKD Kabupaten/Kota se
Sumatera Barat guna membahas isu aktual and berbagai permasalahan yang dihadapi terkait
pengelolaan keuangan daerah. Sedangkan tujuannya adalah :
a. Untuk menciptakan kesamaan pandangan dan tindakan dalam menyikapi berbagai persoalan yang
dihadapi.
b. Merumuskan kebijakan dan langkah-langkah yang lebih tepat untuk peningkatan kualitas
pengelolaan keuangan daerah dimasa mendatang.
c. Membangun sinergitas antar DPKD dalam mengahadapi perubahan-perubahan yang terjadi di
bidang pengelolaan keuangan daerah.

3. Ruang Lingkup

Kegiatan ini semata-mata untuk membangun kebersamaan dan sinergitas antar DPKD se
Sumatera Barat serta saling berkontribusi satu sama lain dalam rangka mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel di masing-masing
Kabupaten/Kota.
4. Keluaran yang Diharapkan

Keluaran (output) yang diharapkan adalah terselenggaranya kegiatan rapat koordinasi DPKD se
Sumatera Barat dengan perserta sebanyak 170 orang (2 angkatan) dari 19 Kabupaten/Kota.

5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.70.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan II dan III tahun 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD Kab/Kota 2014
Rekening : 1.20.1.20.05.23.01

1. Latar Belakang
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang
Penjabaran APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang APBD dan
Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada
Gubernur untuk dievaluasi. Hal tersebut diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 48 s/d Pasal 52, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 111 s/d Pasal 115.
Menindaklanjuti ketentuan sebagaimana disebutkan diatas, maka Gubernur berkewajiban
melakukan evaluasi terhadap Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD
Kab/Kota yang berada diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina
Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan
proses evaluasi tersebut, seyogyanya harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota 2014.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud :
Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako
tentang Penjabaran APBD Kab/Kota 2014 adalah untuk menilai apakah proses penyusunan Ranperda
tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 tidak
bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan Peraturan Daerah lainnya.
Tujuan :
a. Terwujudnya Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
2014 yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Terciptanya proses penyusunan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang tepat waktu, efektif dan
efisien.
c. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota tahun 2014
dengan prioritas nasional dan provinsi.

3. Ruang Lingkup
Sesuai dengan Permendagri Nomor 36 tahun 2011 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 16
tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranper KDH tentang Penjabaran
APBD, maka ruang lingkup evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranper KDH tentang Penjabaran APBD
Kab/Kota tahun 2014 meliputi 4 aspek, yaitu:
a. Aspek administrasi yang meliputi identifikasi kelengkapan data dan informasi yang disajikan dalam
Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
b. Aspek legalitas yang meliputi identifikasi peraturan yang melandasi penyusunan Ranperda tentang
APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
c. Aspek kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi substansi dan materi yang termuat dalam
Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang penjabaran APBD Kab/Kota tahun 2014.
d. Aspek substansi anggaran yang meliputi identifikasi keserasian antara kebijakan nasional dan
kebijakan daerah yang dituangkan dalam pedoman penyusunan APBD tahun berkenaan.

4. Keluaran yang diharapkan


Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Terlaksananya
evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 yang dituangkan dalam bentuk SK Gubernur tentang Hasil Evaluasi Ranperda APBD dan
Ranperbub/Wako tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab/Kota Tahun 2014 untuk 19 daerah
Kab/Kota di Sumatera Barat.

5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan
Ranperbup/Wako tentang Penajabaran APBD Kab/Kota tahun 2014 adalah berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar
Rp.99.000.000,-.

6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran APBD
Kabupaten/Kota tahun 2014 direncanakan pelaksanaannya pada bulan Desember 2013 s/d bulan
Februari 2014 (tergantung kepada penyampaian Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/wako
tentang Penjabaran APBD Kab/Kota itu sendiri oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota
terkait).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Anggaran


Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Nip.19621128 199003 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah
tentang Perubahan APBD Kab/Kota 2014
Rekening : 1.20.1.20.05.23.02

1. Latar Belakang
Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan
Bupati/Walikota tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Perubahan APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada Gubernur untuk dievaluasi. Hal tersebut
diatur didalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Pasal 84 s/d Pasal 85, dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 173 s/d Pasal 177.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, maka Gubernur berkewajiban melakukan evaluasi
terhadap Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kab/Kota yang berada diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas
Pengelolaan Keuangan Daerah Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina
Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan
proses evaluasi tersebut, seyogyanya harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan
Evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kab/Kota 2014.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud :
Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan
Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab/Kota 2014 adalah untuk menilai apakah
proses penyusunan Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran
Perubahan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi,
kepentingan umum dan Peraturan Daerah lainnya.
Tujuan :
a. Terwujudnya Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran
Perubahan APBD Kab/Kota 2014 yang sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Terciptanya proses penyusunan Perubahan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang tepat waktu,
efektif dan efisien.
c. Terwujudnya sinkronisasi kebijakan alokasi anggaran dalam Perubahan APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 dengan prioritas nasional dan provinsi.
3. Ruang Lingkup
Sesuai dengan Permendagri Nomor 36 tahun 2011 tentang perubahan atas Permendagri Nomor 16
tahun 2007 tentang Tata Cara Evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranper KDH tentang Penjabaran
APBD, maka ruang lingkup evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranper KDH tentang
Penjabaran Perubahan APBD Kab/Kota tahun 2014 meliputi 4 aspek, yaitu:
a. Aspek administrasi yang meliputi identifikasi kelengkapan data dan informasi yang disajikan dalam
Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran Perubahan APBD
Kab/Kota tahun 2014.
b. Aspek legalitas yang meliputi identifikasi peraturan yang melandasi penyusunan Ranperda tentang
Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab/Kota tahun 2014.
c. Aspek kebijakan yang meliputi identifikasi konsistensi substansi dan materi yang termuat dalam
Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang penjabaran Perubahan APBD
Kab/Kota tahun 2014.
d. Aspek substansi anggaran yang meliputi identifikasi keserasian antara kebijakan nasional dan
kebijakan daerah yang dituangkan dalam pedoman penyusunan APBD tahun berkenaan.

4. Keluaran yang diharapkan


Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah Terlaksananya
evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran Perubahan
APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang dituangkan dalam bentuk SK Gubernur tentang Hasil Evaluasi
Ranperda Perubahan APBD dan Ranperbub/Wako tentang Penjabaran Perubahan APBD Kab/Kota
Tahun 2014 untuk 19 daerah Kab/Kota di Sumatera Barat.

5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang APBD dan Ranperbup/Wako
tentang Penajabaran APBD Kab/Kota tahun 2014 adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar Rp.103.000.000,-.

6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang Perubahan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran
Penjabaran Perubahan Kabupaten/Kota tahun 2014 direncanakan pelaksanaannya pada bulan
September s/d Desember tahun 2014.
Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Anggaran


Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Nip.19621128 199003 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota 2014
Rekening : 1.20.1.20.23.03

1. Latar Belakang
Mekanisme yang dilalui dalam proses penetapan Ranperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD,
juga sama dengan mekanisme yang dilalui dalam penetapan Ranperda tentang APBD dan Ranperda
tentang Perubahan APBD, dimana Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD Kabupaten Kota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD harus disampaikan terlebih dahulu kepada Gubernur untuk
dievaluasi. Hal tersebut diatur didalam Peraturan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 305 s/d Pasal 307 dan Permendagri Nomor 65 Tahun
2007 tentang Pedoman Evaluasi Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranper KDH
tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan, Pasal 1 s/d 10.
Menindaklanjuti ketentuan tersebut di atas, tentunya menjadi kewajiban bagi Gubernur untuk
melakukan evaluasi terhadap Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota yang berada
diwilayahnya. Untuk menjalankan tugas evaluasi dimaksud, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Perovinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini adalah Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan (Bidang
ADB) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi untuk menjalankan proses evaluasi tersebut, seyogyanya
harus memprogramkan suatu kegiatan yang berkaitan dengan Evaluasi Ranperda tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota 2013.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud :
Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kab/Kota 2013 adalah untuk menilai apakah proses penyusunan Ranperda tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota tahun 2013 tidak bertentangan dengan
peraturan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan Peraturan Daerah lainnya.
Tujuan :
a. Terciptanya Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako
tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota 2013 yang sejalan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Terwujudnya proses penyusunan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota tahun 2013 yang tepat waktu, efektif dan efisien.
c. Teridentifikasinya selisih anggaran dengan realisasi serta hal-hal penting yang terdapat dalam LRA,
Neraca, LAK dan CALK tahun berkenaan.

3. Ruang Lingkup
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 tahun 2007 tentang Pedoman Evaluasi
Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/wako tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/kota, bahwa cakupan evaluasi meliputi
pemeriksaan kelengkapan dokumen evaluasi, evaluasi legalitas dan administrasi, evaluasi kebijakan,
identifikasi selisih anggaran dengan realisasi, serta hal-hal penting dalan LRA, Neraca, LAK dan CALK.

4. Keluaran yang diinginkan


Keluaran (output) yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut adalah terlaksananya
evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/wako tentang
Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam bentuk SK
Gubernur tentang Hasil Evaluasi Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Ranperbub/Wako tentang enjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota Tahun 2013
untuk 19 daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.

5. Sumber Dana
Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan Ranperbup/Wako tentang Penajabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Kab/Kota tahun 2013 adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Sumatera Barat tahun 2014 dengan alokasi sebesar Rp.104.150.000,-.

6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan evaluasi Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan
Ranperbup/wako tentang Penjabaran Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota tahun 2013 direncanakan pelaksanaannya pada bulan Agustus s/d November tahun
2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Anggaran


Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Nip.19621128 199003 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah


Kegiatan : Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Rekening : 1.20.1.20.05.23.06

1. Latar Belakang
Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah adalah
Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD yang diterbitkan setiap
tahunnya. Permendagri tesebut memuat prinsip-prinsip dasar penyusunan APBD, pokok-pokok
kebijakan penyusunan APBD dan teknis penyusunan APBD yang akan menjadi pedoman dalam
penyusunan KUA, PPAS, Ranperda tentang APBD dan Perubahan APBD.
Dalam rangka implementasinya ditingkat pemerintahan Kabupaten/Kota, maka Permendagri
tersebut sayogiyanya harus segera disosialisasikan kepada Anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah
(TAPD) dan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten/Kota sebelum proses Penyusunan
APBD dimulai. Untuk penyelenggaraan sosialisasi dimaksud, Kementerian Dalam Negeri memberikan
kewenangan kepada Pemerintah Provinsi, karena Pemerintah Provinsi merupakan perpanjangan tangan
dari Pemerintah Pusat.
Oleh karena itu sudah merupakan keharusan bagi Pemerintah Provinsi untuk menindaklanjuti
kewenangan yang diberikan tersebut. Sehubungan dengan itu Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Sumatera Barat yang dalam hal ini Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan (Bidang ADB)
merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan yaitu kegiatan Sosialisasi Permendagri tentang
Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015 kepada anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan
Banggar DPRD Kab/Kota se Sumatera Barat.

2. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan tentang
pengelolaan keuangan daerah adalah untuk menciptakan persamaan persepsi dan meningkatkan
pemahaman anggota TAPD dan Banggar DPRD Kab/Kota terhadap substansi Permendagri tentang
pedoman penyusunan APBD yang terdiri dari Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah dengan
kebijakan Pemerintah, Prinsip Penyusunan APBD, Pokok-pokok kebijakan dan teknis penyusunan APBD.
Sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut adalah supaya Permendgri tentang pedoman penyusunan
APBD dapat diimplemntasikan secara baik dan maksimal, sehingga proses penyusunan APBD
Kabupaten/Kota betul-betul dapat berjalan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3. Ruang Lingkup
Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah yang
dimaksudkan di atas hanyalah mencakup sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman
Penyusunan APBD tahun 2015 kepada anggota TAPD dan Banggar DPRD Kabupaten/Kota se Sumatera
Barat.
4. Keluaran yang diharapkan
Adapun keluaran (output) dari kegiatan Sosialisasi ini adalah terselenggaranya sosialisasi tentang
peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah kepada anggota Tim TAPD dan
Banggar DPRD Kab/Kota sebanyak 180 orang (2 angkatan).

5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar Rp.
95.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan Sosialisasi dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah ini
direncanakan pelaksanaannya pada bulan Juni atau Juli tahun 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Anggaran


Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Nip.19621128 199003 2 002
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Program : Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Kegiatan : Rekonsiliasi Data Realisasi APBD Kabupaten/Kota
Rekening : 1.20.1.20.05.23.07

1. Latar Belakang
Terkait dengan kebijakan alokasi anggaran dalam APBD, Kementerian Dalam Negeri
membutuhkan data/informasi diantaranya struktur Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan dalam APBD
tahun berkenaan, alokasi anggaran menurut urusan dan fungsi seperti alokasi anggaran untuk fungsi
pendidikan, kesehatan dan fungsi lainnya. Sedangkan terkait dengan daya serap APBD tahun berjalan,
Kementerian Dalam Negeri memerlukan data tentang perkembangan realisasi anggaran per triwulan
dari masing-masing daerah.
Untuk mendapatkan data tentang kebijakan alokasi anggaran dalam APBD Kabupaten/Kota dan
data tentang daya serap APBD Kabupaten /Kota per triwulan, maka Kementerian Dalam Negeri
meminta kepada Pemerintah Provinsi untuk mengkoordinasikan dan menginventarisir data tersebut
yang selanjutnya dilakukan rapat rekonsiliasi data dengan Kabupaten /Kota terkait dan begitu juga
setelah data disampaikan ke Kemendagri, maka pihak Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan
pula rapat rekonsiliasi dengan mengundang pemerintah provinsi seluruh Indonesia.

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan klarifikasi dan penyesuaian data realisasi per
triwulan dengan Kabupaten/Kota terkait melalui rapat rekonsiliasi yang diselenggarakan setiap
triwulan. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah:
a. Untuk mendapatkan data APBD dan realisasi triwulanan APBD Kabupaten/Kota yang lebih lengkap
dan akurat guna memenuhi permintaan data yang disampaikan oleh kementerian dalam negeri.
b. Selain untuk mendapatkan data, sekaligus juga untuk mendapatkan informasi lain yang terkait
dengan permasalahan dan kendala yang dihadapi pemerintah Kabupaten/kota dalam percepatan
daya serap anggarannya.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari kegiatan ini :
a. Menghimpun data yang tercantum pada Lampiran I s/d IV Perda tentang APBD Kabupaten/Kota
tahun 2014 sesuai dengan kebutuhan dan permintaan Kementerian Dalam Negeri serta
menghimpun data realisasi per triwulan dari APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 yang sedang
berjalan.
b. Melakukan validasi data realisasi per triwulan APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 melalui rapat
rekonsiliasi data dengan Kabupaten/Kota terkait.

4. Keluaran yang diharapkan


Keluaran (Output) yang diharapkan adalah terselenggaranya Rekapitulasi dan Rekonsiliasi Data
APBD dan data realisasi APBD Kabupaten/Kota tahun 2014 per triwulan yang dituangkan dalam
bentuk laporan hasil rekapitulasi dan rekonsiliasi per masing-masing triwulan (4 triwulan).
5. Sumber Dana
Untuk terlaksananya kegiatan tersebut maka direncanakan alokasi anggaran sebesar
Rp.40.000.000,- yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Barat. Alokasi anggaran tersebut
dipergunakan untuk mebiayai pengeluaran-pengeluaran yang terkait langsung dan relevan dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

6. Waktu Pelaksanaan

Kegitan ini diperkirakan akan dilaksanakan pada triwulan I s/d triwulanIV tahun 2014).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Bina Anggaran Daerah Bawahan

Dra. Ekatri Elsi Novia, Akt


Pembina. Nip.19621128 199003 2
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PELAYANAN PAJAK DAERAH
MELALUI SAMSAT KELILING
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka mengintensifkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat terutama bagi masyarakat pemilik
kendaraan bermotor yang berada didaerah pelosok atau perbatasan, salah satu
bentuk pelayanan yang diberikan adalah melalui Samsat Keliling.
Pelayanan Samsat Keliling ini selain untuk peningkatan pelayanan dibidang
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor juga untuk menjangkau potensi objek
pajak yang jauh dari Kantor UPTD/Samsat.

II. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud kegiatan peningkatan pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor
melalui Samsat Keliling ini adalah terjangkaunya potensi Pajak Kendaraan
Bermotor yang berada didaerah pinggiran kota atau daerah perbatasan yang jauh
dari Kantor UPTD/Samsat.
Tujuan kegiatan adalah agar masyarakat lebih cepat, dekat dan mudah
didalam pengurusan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat wajib pajak yang berdomisili
di daerah pinggiran/pelosok Kabupaten/Kota atau masyarakat yang berada di
daerah perbatasan dengan provinsi tetangga.

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Adapun keluaran dan hasil yang diharapkan dari kegiatan peningkatan
pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor melalui Samsat Keliling yaitu meningkatnya
jumlah kendaraan bermotor yang membayar pajak di daerah terpencil melalui
kegiatan Samsat Keliling. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
pendapatan daerah dengan terlayaninya wajib pajak di daerah terpencil.
V. Methoda Pelaksanaan Kegiatan.
Peningkatan pelayanan pajak daerah melalui Samsat Keliling diberikan
kepada masyarakat yang berada di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat yang
merupakan wilayah kerja 18 UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi/Samsat.
Kegiatan pelayanan samsat keliling dilaksanakan oleh tiga instansi terkait yaitu
Kepolisian, DPKD melalui UPTD dan PT (Persero) Jasa Raharja.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui
Samsat Keliling dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.09 dengan total anggaran
sebesar Rp 3.215.053.000,- (Tiga milyar dua ratus lima belas juta lima puluh tiga
ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Samsat Keliling meliputi : Belanja bahan pakai habis,
belanja cetak dan penggandaan, belanja perjalanan dinas, belanja
peralatan/perlengkapan pakai habis dan belanja modal pengadaan alat-alat
angkutan darat bermotor.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH
MELALUI RAZIA KENDARAAN BERMOTOR
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka mengintensifkan penerimaan yang berasal dari Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
salah satu kegiatan yang perlu dilakukan adalah pelaksanaan Razia Kendaraan
Bermotor pada 18 UPTD/Samsat. Kegiatan razia kendaraan bermotor adalah suatu
kegiatan yang dilakukan bersama instansi terkait yaitu pihak kepolisian dalam hal
ini pihak Polres wilayah kerja UPTD dalam bentuk pengawasan terpadu langsung
di lapangan, yang diharapkan dapat melakukan pendataan dan menjaring pemilik
kendaraan bermotor yang tidak melakukan pendaftaran ulang dan juga kendaraan
bermotor yang sudah pindah kepemilikan.
Dengan dilakukannya kegiatan razia kendaraan bermotor ini, diharapkan
bagi pemilik kendaraan bermotor yang tidak melakukan pendaftaran dan
pembayaran pajak serta kendaraan bermotor yang sudah pindah kepemilikan dapat
terdata dan terealisirnya pajak pada tahun berjalan.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan peningkatan pendapatan
daerah melalui razia kendaraan bermotor adalah untuk mengintensifkan
penerimaan yang berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

III. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah wajib pajak pemilik kendaraan bermotor yang tidak
melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan wajib pajak yang
belum membalik namakan kendaraan bermotor yang disebabkan terjadinya
peralihan kepemilikan terhadap kendaraan bermotor.

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Adapun keluaran atau output dari kegiatan peningkatan pendapatan daerah
melalui razia kendaraan bermotor adalah jumlah kendaraan bermotor yang
melakukan pembayaran PKB dan membalik namakan kendaraannya karena
terjaring razia kendaran bermotor. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
pendapatan daerah melalui kegiatan razia kendaraan bermotor.
V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2013 dalam kegiatan Peningkatan Pendapatan Daerah melalui Razia
Kendaraan Bermotor dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.10 dengan total
anggaran sebesar Rp 894.970.000,- (Delapan ratus sembilan puluh empat juta
sembilan ratus tujuh puluh ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang terkait langsung dengan kebutuhan Razia Kendaraan Bermotor
meliputi : Belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan pengadaan, belanja
makanan dan minuman, belanja perjalanan dinas dan belanja
peralatan/perlengkapan pakai habis .

VI. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN

Peningkatan Pendapatan Daerah


Melalui Razia Kendaraan Bermotor
Tahun 2011
Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2010
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH
MELALUI SUPER PKB
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya
pemilik kendaraan bermotor dilaksanakan kegiatan Peningkatan Pendapatan
Daerah melalui Super PKB yaitu suatu kegiatan pengiriman surat pemberitahuan
Pajak Kendaraan Bermotor yang akan jatuh tempo satu bulan ke depan dan
pengiriman Surat Peringatan Pajak Kendaraan Bermotor kepada pemilik
kendaraan bermotor yang belum melakukan pendaftaran ulang sampai dengan
tanggal jatuh tempo pajak kendaraan bermotornya.
Kegiatan ini dari tahun ke tahun selalu di respon baik oleh masyarakat
karena satu bulan sebelum jatuh tempo pembayarannya telah disurati/diingatkan
sehingga bagi masyarakat yang sibuk akan terbantu guna menghindari terjadinya
keterlambatan didalam pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.
Pengiriman super PKB akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan
daerah karena secara langsung ataupun melaui Pos akan diterima laporan terhadap
kendaraan yang telah pindah tangan/pindah kepemilikan, yang pada gilirannya
pada tahun berjalan atau tahun berikutnya menjadi potensi penerimaan yang
berasal dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

II. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dilakukannya kegiatan Peningkatan Pendapatan
Daerah melalui Super PKB adalah sebagai salah satu bentuk pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat melalui pengiriman surat Pemberitahuan Pajak
Kendaraan Bermotor yang akan jatuh tempo satu bulan kedepan dan Surat
Peringatan Pajak Kendaraan Bermotor kepada pemilik kendaraan bermotor yang
belum melakukan pendaftaran ulang sampai dengan tanggal jatuh tempo pajak
kendaraan bermotornya.

III. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang
kendaraan bermotornya akan jatuh tempo satu bulan kedepan.
2. Memperoleh data dan informasi tentang kendaraan bermotor yang sudah
pindah tangan atau ganti kepemilikan, sehingga pada tahun berjalan atau tahun
berikutnya menjadi potensi penerimaan yang berasal dari Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB).

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Keluaran dan hasil yang diharapkan dari kegiatan Peningkatan Pendapatan
Daerah melalui Super PKB ini adalah terlayaninya masyarakat dilihat dari jumlah
Surat Pemberitahuan Pajak Kendaraan Bermotor yang terkirim dalam satu tahun.
Dengan pengiriman super PKB ini diharapkan pelayanan kepada masyarakat dapat
ditingkatkan dan sekaligus juga akan meningkatkan pendapatan daerah khususnya
dari Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.


Pengiriman Surat pemberitahuan dan Peringatan Pajak Kendaraan
Bermotor dilaksanakan setiap hari. Kegiatan pengiriman super PKB dilakukan
melalui petugas langsung yang telah ditunjuk serta melalui Pos. Hasil kegiatan
super PKB dapat dijadikan data atau informasi untuk potensi pajak tahun berjalan,
terutama terhadap perpindahan kepemilikan kendaraan bermotor.
Kegiatan Pengiriman Surat pemberitahuan dan Peringatan Pajak
Kendaraan Bermotor dilaksanakan oleh petugas yang berada pada 18 UPTD se
Sumatera Barat.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Peningkatan Pendapatan Daerah melalui Super
PKB dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.11 dengan total anggaran sebesar
Rp 416.300.000,- (Empat ratus enam belas juta tiga ratus ribu rupiah). Alokasi
dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan
kebutuhan Pengiriman Super PKB meliputi : Belanja Lembur, Belanja Bahan
Pakai Habis, Belanja Cetak dan Penggandaan dan Belanja Perjalanan Dinas.
VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KOORDINASI PENINGKATAN PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi yang
terkait erat dengan peningkatan pendapatan dari pajak daerah. Kegiatan
Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah dimaksudkan sebagai upaya
peningkatan pendapatan pajak daerah baik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Kabupaten/Kota maupun dengan Wajib Pungut. berupa koordinasi dengan.
Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sangat dibutuhkan guna
adanya persamaan persepsi dalam pengelolaan pendapatan daerah yang bersumber
dari Pajak Daerah.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah
adalah menyamakan persepsi tentang pengelolaan, pemungutan dan permasalahan
pajak daerah.

III. Sasaran
Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sasarannya adalah :
a. Menciptakan sinkronisasi kebijakan pajak daerah antara Pemerintah Pusat dan
Provinsi.
b. Mensinkronkan data penerimaan Pajak Daerah melalui kegiatan rekonsiliasi.

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Koordinasi Peningkatan
Pemungutan Pajak Daerah adalah adanya laporan koordinasi pemungutan pajak
daerah dengan hasil yang diharapkan meningkatnya informasi dalam peningkatan
pajak daerah.

V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.


Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah dilaksanakan
secara berkala. Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah dilakukan
dalam bentuk rapat koordinasi pendapatan se Indonesia, rekonsiliasi data produksi
kwh air dan penerimaan Pajak Air Permukaan, penjualan bahan bakar kendaraan
bermotor dan realisasi Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak
Daerah dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.12 dengan total anggaran sebesar
Rp 216.290.000,- (Dua ratus enam belas juta dua ratus sembilan puluh ribu
rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah
meliputi : Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan Pengadaan, Belanja
Makanan dan Minuman, Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja
Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENDATAAN OBJEK PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK ALAT BERAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Pajak Kendaraan Bermotor yang bersumber dari Alat Berat merupakan
potensi pajak yang perlu lebih diintensifkan pemungutannya karena sudah
beberapa tahun ini potensi alat berat yang berada di Wilayah Kabupaten/Kota yang
berada di Sumatera Barat menemui kesulitan didalam pemungutannya, yaitu
adanya keengganan wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak
Alat Berat adalah untuk mendata dan mendata ulang potensi pajak yang berasal
dari alat berat baik dari potensi yang sudah ada maupun potensi baru, serta data
Pajak alat berat yang belum melakukan pembayaran setiap tahunnya. Tujuan dari
kegiatan ini adalah terpenuhinya data potensi dan terlaksananya pemungutan yang
berasal dari alat berat yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.
III. Sasaran
Sasaran dari Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak Alat
Berat adalah wajib pajak memiliki alat berat yang berada di Kabupaten/Kota se
Sumatera Barat.
IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.
Keluaran atau output dari Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan
Pajak Alat Berat yang berasal dari alat berat adalah jumlah objek pajak dan jumlah
pajak alat berat yang tertagih. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
meningkatnya penerimaan Pajak alat berat.
V. Methoda Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak Alat Berat
dilakukan pada 18 UPTD se Sumatera Barat langsung kelapangan untuk mendata
dan menagih pajak alat berat, sehingga kegiatan pendataan dan penagihan alat
berat dapat meningkatkan penerimaan pajak Daerah.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak
Alat Berat dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.22 dengan total anggaran sebesar
Rp 89.043.000,- (Delapan puluh sembilan juta empat puluh tiga ribu rupiah).
Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung
dengan kebutuhan Kegiatan Pendataan Objek Pajak dan Penagihan Pajak Alat
Berat meliputi : Belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan penggandaan, belanja
perjalanan dinas dan belanja peralatan/perlengkapan kantor pakai habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PELAYANAN PAJAK DAERAH
MELALUI KANTOR SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap Warga Negara dan Penduduk atas
barang dan jasa dan atau Pelayanan Administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.

Sebagai salah satu instansi pelayanan publik yang mngelola Pajak Daerah
yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
(BBNKB), maka seharusnyalah kantor DPKD melalui UPTD memberikan
pelayanan yang baik terutama dalam menyikapi dinamika perkembangan tuntutan
masyarakat yang terus bertambah. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan adalah
melalui pelayanan pajak daerah melalui Kantor Samsat.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah


melalui Kantor Samsat adalah untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang ingin
terlayani dengan baik, cepat, mudah dan transparan didalam pengurusan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor.

III. Sasaran

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui Kantor Samsat adalah


memberikan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang akan
melakukan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor pada 18 UPTD/Samsat se Sumatera Barat.

IV. Hasil yang diharapkan.

Diharapkan dengan Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui


Kantor Samsat akan meningkatnya pelayanan publik dibidang Pajak Daerah,
sekaligus akan meningkatnya jumlah Wajib Pajak yang membayar Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, sehingga akan
meningkatkan pendapatan daerah.
V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui Kantor Samsat


diberikan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang berada di Sumatera
Barat dalam 18 UPTD/Samsat. Mekanisme pelayanan dalam Kantor Bersama
SAMSAT dengan melibatkan mitra kerja dari Kepolisian Daerah Sumatera
Barat/Kepolisian Resor dan Cabang/Perwakilan PT. Jasa Raharja (Persero).

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah melalui
Kantor Samsat dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.28 dengan total anggaran
sebesar Rp 1.628.620.000,- (Satu milyar enam ratus dua puluh delapan juta enam
ratus dua puluh ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai
pengeluaran yang terkait langsung dengan kebutuhan Pelayanan melalui Kantor
Samsat meliputi : Belanja lembur, belanja bahan pakai habis, belanja jasa kantor,
belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman rapat dan belanja
perjalanan dinas, belanja jasa petugas, belanja peralatan/perlengkapan pakai habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
STANDARISASI PELAYANAN SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka


pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap Warga Negara dan Penduduk atas barang
dan jasa dan atau Pelayanan Administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.

Sebagai salah satu instansi pelayanan publik yang mengelola Pajak Daerah yaitu
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB),
maka seharusnyalah kantor DPKD melalui UPTD memberikan pelayanan yang baik
terutama dalam menyikapi dinamika perkembangan tuntutan masyarakat yang terus
bertambah. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan adalah melalui pelayanan pajak
daerah melalui Kantor Samsat.

Untuk menentukan standar pelayanan publik yang sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan, maka haruslah dilakukan Audit Manajemen Mutu agar
dapat memenuhi tuntutan dan keinginan masyarakat. Untuk melakukan Audit
Manajemen Mutu ini dapat dilakukan oleh suatu lembaga independen agar hasilnya
dapat memenuhi harapan masyarakat.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat adalah untuk
memenuhi tuntutan masyarakat yang ingin terlayani dengan baik, cepat, mudah dan
transparan didalam pengurusan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor, sehingga sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

III. Sasaran

Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat adalah memberikan ukuran yang jelas atas
bentuk pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang akan melakukan
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
khususnya pada UPTD/Samsat Padang.
IV. Hasil yang diharapkan.

Diharapkan dengan Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat ini akan


meningkatnya pelayanan publik dibidang Pajak Daerah, sekaligus akan meningkatnya
jumlah Wajib Pajak yang membayar Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor, sehingga akan meningkatkan pendapatan daerah.

V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat akan dilakukan oleh lembaga independen


dalam bentuk pembimbingan pelayanan sesuai dengan standar dan waktu tertentu.
Dalam masa pembimbingan akan dilakukan Audit Manajemen Mutu atas pelayanan
dalam Mekanisme pelayanan Kantor Bersama SAMSAT dengan melibatkan mitra kerja
dari Kepolisian Daerah Sumatera Barat/Direktorat Lalu Lintas dan Cabang/Perwakilan
PT. Jasa Raharja (Persero). Pada akhirnya akan diberikan sertifikat atas hasil audit, yang
bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus meningkatkan
pendapatan daerah.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera Barat
tahun 2014 dalam Kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat dengan kode rekening
1.20.1.20.05.17.35 dengan total anggaran sebesar Rp 150.000.000,- (Seratus lima puluh
juta rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan kegiatan Standarisasi Pelayanan Samsat meliputi : uang
lembur, belanja bahan pakai habis, belanja cetak dan penggandaan, belanja sewa
perlengkapan kantor/rumah tangga, belanja makanan dan minuman, belanja jasa petugas
dan belanja jasa lembaga.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENYUSUNAN PERATURAN GUBERNUR
TENTANG PENGHITUNGAN DASAR PENGENAAN PKB DAN BBNKB TAHUN 2014
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Berdasarkan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 15 Peraturan Daerah Provinsi
Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 dan untuk menindaklanjuti
ketentuan Pasal 16 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun
2012 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor harus ditetapkan Peraturan Gubernur tentang
Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor setiap tahunnya. Peraturan Gubernur tersebut akan menjadi
dasar dalam penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor.

II. Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang
Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 adalah sebagai
tindak lanjut dari Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Penghitungan Dasar
Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
Tujuan kegiatan ini dilaksanakan adalah agar menjadi acuan bagi aparat
pelaksana pengelola pajak daerah dalam menetapkan besaran Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
III. Sasaran
Sasaran dari Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penghitungan
Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 adalah Aparatur yang akan
menetapkan Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor agar berpedoman pada Peraturan Gubernur
tersebut.
IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.
Adapun keluaran yang diharapkan dari Penyusunan Peraturan Gubernur
tentang Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 adalah
Peraturan Gubernur yang mengatur tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebanyak 125
buku NJKB.
V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penghitungan Dasar
Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 didahului dengan pendataan Harga
Pasaran Umum atas kendaraan bermotor yang ada dalam wilayah Sumatera Barat
oleh masing-masing UPTD. Hasil pendataan ini dibawa dalam rapat Tim
Penyusun Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB untuk dibahas secara
bersama-sama.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang
Penghitungan Dasar Pengenaan PKB dan BBNKB Tahun 2014 dengan kode
rekening 1.20.1.20.05.17.36 dengan total anggaran sebesar Rp 254.619.000,- (Dua
ratus lima puluh empat juta enam ratus sembilan belas ribu rupiah). Alokasi dana
digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan kebutuhan
Kegiatan Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penghitungan Dasar Pengenaan
PKB dan BBNKB Tahun 2014 meliputi : Uang lembur, Belanja
pembahasan/verifikasi, belanja bahan pakai habis, belanja jasa kantor, belanja
cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman dan belanja perjalanan
dinas, belanja jasa petugas dan belanja peralatan/perlengkapan pakai habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OPERASIONAL SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan koordinasi dengan berbagai instansi yang
terkait erat dengan peningkatan pendapatan dari pajak daerah. Kegiatan
Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat dimaksudkan sebagai upaya
peningkatan koordinasi dengan mitra kerja yang ada dalam mekanisme Kantor
Bersama Samsat. Mitra kerja dalam pelayanan pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah pihak Kepolisian dan
PT. Jasa Raharja (Persero).
Koordinasi dengan mitra kerja sangat dibutuhkan guna adanya persamaan
persepsi dalam peningkatan pelayanan kepada wajib pajak khususnya pemilik
kendaraan bermotor, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah
yang bersumber dari Pajak Daerah.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Operasional
Samsat adalah menyamakan persepsi tentang sisdur dan operasional pelayanan
kepada wajib pajak dalam mekanisme pelayanan Kantor Bersama Samsat.

III. Sasaran
Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pemungutan Pajak Daerah sasarannya adalah :
a. Menciptakan sinkronisasi kebijakan pajak daerah antara sesama mitra kerja.
b. Mengoptimalkan pelayanan kepada wajib pajak dalam satu mekanisme
pelayanan Kantor Bersama Samsat.

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan
Operasional Samsat adalah adanya pelaksanaan Rapat tim Pembina Samsat dan
menghasilkan Rekomendasi yang akan ditindak lanjuti dalam peningkatan
pelayanan kepada wajib pajak dalam mekanisme Kantor Bersama Samsat.

V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.


Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat dilaksanakan
dalam rapat Tim Pembina Samsat yang dilakukan secara berkala. Pada kesimpulan
rapat akan dikeluarkan rekomendasi yang akan ditindak lanjuti dalam tataran
operasional pada Kantor Bersama Samsat. Dengan rekomendasi ini diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan sekaligus meningkatkan
penerimaan pajak daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat
dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.37 dengan total anggaran sebesar
Rp 286.168.000,- (Dua ratus delapan puluh enam juta seratus enam puluh delapan
ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait
langsung dengan kebutuhan Pembinaan dan Pengawasan Operasional Samsat
meliputi : Honorarium PNS, Uang Lembur, Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja
Cetak dan Pengadaan, Belanja Makanan Minuman Rapat dan Belanja Perjalanan
Dinas.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN PENDAPATAN DAERAH
MELALUI PEMUNGUTAN PAJAK AIR PERMUKAAN (PAP)
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Pendapatan pajak daerah yang berasal dari Pajak Air Permukaan merupakan
potensi pajak yang perlu lebih diintensifkan pemungutannya karena sudah
beberapa tahun ini potensi Pajak Air Permukaan yang berada di Wilayah
Kabupaten/Kota yang berada di Sumatera Barat sudah dapat memberikan
penerimaan yang cukup besar, terutama yang berasal dari pemanfaatan air
permukaan oleh PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Bukittinggi dan
Pekanbaru.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah Melalui
Pemungutan Pajak Air Permukaan adalah untuk mendata potensi pajak yang
berasal dari Pajak Air Permukaan dari potensi yang sudah ada maupun potensi
baru. Tujuan dari kegiatan ini adalah terpenuhinya data potensi dan terlaksananya
pemungutan yang berasal dari pengambilan dan atau pemanfaatan air permukaan
yang tersebar di seluruh Sumatera Barat.
III. Sasaran
Sasaran dari Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah Melalui
Pemungutan Pajak Air Permukaan adalah masyarakat atau bandan hukum sebagai
wajib pajak yang mengambil dan atau memanfaatkan air permukaanyang berada di
Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.
Keluaran atau output dari Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah
Melalui Pemungutan Pajak Air Permukaan adalah jumlah objek pajak dan jumlah
pajak Air Permukaan yang tertagih. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah
meningkatnya penerimaan Pajak Air Permukaan.
V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah Melalui Pemungutan Pajak
Air Permukaan dilakukan pada 18 UPTD se Sumatera Barat langsung kelapangan
untuk mendata dan menagih Pajak Air Permukaan dan pemungutan Pajak Air
Permukaan atas pemanfaatan air permukaan oleh PT. PLN (Persero) Sektor
Pembangkitan Bukittinggi dan Pekanbaru, sehingga Kegiatan Peningkatan
Pendapapatan Daerah Melalui Pemungutan Pajak Air Permukaan dapat
meningkatkan penerimaan pajak Daerah.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah Melalui
Pemungutan Pajak Air Permukaan dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.42
dengan total anggaran sebesar Rp 97.800.000,- (Sembilan puluh tujuh juta delapan
ratus ribu rupiah). Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang
terkait langsung dengan kebutuhan Kegiatan Peningkatan Pendapapatan Daerah
Melalui Pemungutan Pajak Air Permukaan meliputi : Belanja bahan pakai habis,
belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman dan belanja
perjalanan dinas.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MONITORING DAN EVALUASI PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DINAS
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, diantaranya optimalisasi pelayanan kepada wajib pajak oleh
aparatur pelaksana pemungutan pajak daerah pada 18 UPTD Pelayanan
Pendapatan Provinsi se Sumatera Barat.
Guna mengoptimalkan pelayanan dimaksud perlu kiranya diidentifikasi
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah yang
dilakukan. Untuk itu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pemungutan pajak daerah tersebut dimana tujuan akhirnya akan meningkatkan
pendapatan daerah yang bersumber dari Pajak Daerah.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi pemungutan pajak
daerah adalah mengevaluasi pelaksanaan pemungutan pajak daerah guna
mengidentifikasi permasalahan yang timbul untuk dicarikan solusi demi
kelancaran pelaksanaan pemungutan pajak daerah.

III. Sasaran
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemungutan Pajak Daerah sasarannya
adalah aparatur pelaksana pemungutan pajak daerah pada 18 UPTD Pelayanan
Pendapatan Provinsi se Sumatera Barat

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Monitoring dan Evaluasi
Pemungutan Pajak Daerah adalah adanya solusi terhadap permasalahan yang
timbul dalam pelaksanaan pemungutan pajak daerah yang akan ditindak lanjuti
dalam peningkatan pelayanan kepada wajib pajak dalam mekanisme Kantor
Bersama Samsat.

V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.


Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemungutan Pajak Daerah dilaksanakan
dalam bentuk rapat aparatur pelaksana pemungutan pajak daerah pada 18 UPTD
Pelayanan Pendapatan Provinsi se Sumatera Barat dalam hal ini yakni Kepala
Seksi Penetapan Penerimaan dan Kepala Seksi Penagihan Penerimaan yang
dilakukan secara berkala. Pada kesimpulan rapat akan dihasilkan solusi terhadap
permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pemungutan pada
18 UPTD Pelayanan Pendapatan Provinsi yang akan ditindak lanjuti dalam tataran
operasional pada Kantor Bersama Samsat. Ini diharapkan dapat meningkatkan
pelayanan kepada wajib pajak dan sekaligus meningkatkan penerimaan pajak
daerah khususnya Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemungutan Pajak
Daerah dengan kode rekening 1.20.1.20.05.17.50 dengan total anggaran sebesar
Rp 95.146.000,- (Sembilan puluh lima juta seratus empat puluh enam ribu rupiah).
Alokasi dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung
meliputi : Uang Lembur, Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan
Pengadaan, Belanja Makanan Minuman Rapat, Belanja Perjalanan Dinas dan
Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai Habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENINGKATAN WAWASAN APARATUR
UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PAJAK DAERAH PADA KANTOR SAMSAT
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

I. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan pendapatan dari pajak daerah, berbagai upaya
harus dilakukan, termasuk peningkatan pelayanan kepada wajib pajak. Untuk
meningkatkan pelayanan tersebut dapat dibandingkan pelayanan yang telah
dilaksanakan di daerah lain, guna meningkatkan wawasan aparatur dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat wajib pajak.
Peningkatan Wawasan Aparatur ini dilaksanakan dengan melakukan
kunjungan kerja ke Provinsi lain yang dianggap telah lebih maju dalam
memberikan pelayanan kepada wajib pajak. Dengan kunjungan kerja ini,
diharapkan dapat menambah wawasan aparatur dalam memberikan pelayanan
kepada wajib pajak, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan
daerah.

II. Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk
Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah pada Kantor Samsat adalah menyamakan
persepsi dan membandingkan dengan daerah lain tentang pengelolaan,
pemungutan dan permasalahan pajak daerah.

III. Sasaran
Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk Peningkatan Pelayanan Pajak
Daerah pada Kantor Samsat sasarannya adalah menambah wawasan aparatur
dalam peningkatan pelayanan kepada wajib pajak.

IV. Keluaran dan Hasil yang diharapkan.


Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Kegiatan Peningkatan Wawasan
Aparatur Untuk Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah pada Kantor Samsat adalah
peningkatan wawasan aparatur yang mengikuti guna perbaikan pelayanan kepada
wajib pajak untuk peningkatan pendapatan daerah.
V. Metoda Pelaksanaan Kegiatan.
Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk Peningkatan Pelayanan
Pajak Daerah pada Kantor Samsat dilaksanakan pada beberapa lokasi daerah
tujuan yang dianggap lebih baik dalam melakukan pelayanan pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor.

VI. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini telah dialokasikan pada APBD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2014 dalam kegiatan Kegiatan Peningkatan Wawasan Aparatur Untuk
Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah pada Kantor Samsat dengan kode rekening
1.20.1.20.05.44.30 dengan total anggaran sebesar Rp 241.475.100,- (Dua ratus
empat puluh satu juta empat ratus tujuh puluh lima ribu seratus rupiah). Alokasi
dana digunakan untuk membiayai pengeluaran yang terkait langsung dengan
kebutuhan Peningkatan Wawasan Aparatur untuk Peningkatan Pelayanan Pajak
Daerah Kantor Samsat meliputi : Belanja Bahan Pakai Habis, Belanja Cetak dan
Penggandaan, Belanja Perjalanan Dinas dan Belanja Peralatan/Perlengkapan Pakai
Habis.

VII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Bidang Pajak Daerah


Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

YONKI, SE
Pembina / NIP. 19630820 198611 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Koordinasi Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah.

Rekening : 1.20.17.13

1. Latar Belakang.
a. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menegaskan bahwa SKPD pemungut
wajib mengintensifkan dan mengoptimalkan penerimaan daerah.
Penerimaan Daerah ada yang bersifat langsung dan atau yang bersifat tidak
langsung.
b. Salah satu tugas pokok Bidang Retribusi dan PLL, setiap tahun wajib
menyusun dan membuat laporan pelaksanaan kegiatan pemungutan retribusi
dan PLL
c. Penerimaan retribusi daerah dan penerimaan lain-lain yang dianggarkan
dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki
kepastian untuk dapat terealisasi.
d. Melakukan pembinaan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pemungutan
retribusi dan penerimaan lain-lain.
Menindaklanjuti ketentuan dimaksud, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
dalam hal ini Bidang retribusi dan penerimaan lain-lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi koordinasi memandang perlu menyusun suatu Program dan Kegiatan
yang berkaitan dengan Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah.
2. Maksud dan Tujuan.

Maksud :

Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan


Retribusi Daerah adalah untuk menghimpun dan menyusun realisasi pendapatan
daerah serta melakukan kegiatan koordinasi dan pembinaan dalam rangka
optimalisasi penerimaan retribusi dan penerimaan lain-lain.
Tujuan :

1. Terlaksananya koordinasi dan pembinaan dalam rangka pelaksanaan


koordinasikan pemungutan dan penerimaan retribusi penerimaan lain-lain dalam
rangka optimalisasi penerimaan.
2. Terlaksananya kegiatan evaluasi dalam rangka …… pembinaan untuk
optimalisasi pemungutan.
3. Ruang Lingkup :
a. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan rencana penerimaan
retribusi dan penerimaan lain-lain
b. Melakukan koordinasi dan klarifikasi data penerimaan retribusi dan penerimaan
lain-lain.
c. Melakukan monitoring dan pembinaan pelaksanaan pemungutan.

4. Keluaran yang diharapkan retribusi dan penerimaan lain-lain :

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terealisasinya penerimaan


daerah sesuai yang telah direncanakan

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan


Retribusi Daerah adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 89.960.400,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah direncanakan


pelaksanaannya pada bulan Januari s.d Desember 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Rekonsiliasi DBH Pajak dan Non Pajak.

Rekening : 1.20.17.23

1. Latar Belakang.
a. Berdasarkan Peraturan Menteri menegaskan bahwa SKPD pemungut wajib
mengintensifkan penerimaan daerah, penerimaan daerah dimaksud ada yang
bersifat langsung dan ada yang bersifat tidak langsung. Yang bersifat langsung
adalah penerimaan yang langsung dipungut oleh SKPD yang bersangkutan,
sedangkan penerimaan tidak langsung adalah penerimaan yang dipungut oleh
instansi lain.
b. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah menegaskan
bahwa penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alam berbagi hasil
dengan daerah, namun sumber daya Negara untuk optimalisasi penerimaan
sangat terbatas.

Menindaklanjuti ketentuan sebagaimana dimaksud, maka dalam rangka


optimalisasi penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alam
pertambangan dipandang perlu untuk membantu mengumpulkan/menyisir bukti
setor dan merekonsiliasikan penyetoran yang dilakukan perusahaan tambang ke
Kas Negara. Untuk itu Dinas Pengelolaan Daerah memandang perlu untuk
membuat Program dan Kegiatan yang berkaitan Rekonsiliasi DBH Pajak dan Non
Pajak.

2. Maksud dan Tujuan.

Maksud :

Adapun maksud dianggarkan kegiatan ini adalah untuk optimalisasi penerimaan


daerah yang berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Non Pajak khususnya sekto
pertambangan.
Tujuan :

a. Terkumpulnya atau tersisirnya bukti setor terhadap kewajiban wajib pajak dan
non pajak.
b. Terlaksananya rekonsiliasi PNBP penerimaan Negara khususnya yang berasal
dari PNBP Pertambangan Umum.

3. Ruang Lingkup :

a. Mengumpulkan/menyisir bukti setor.

b. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi dan rekonsiliasi dengan daerah


kabupaten/kota penghasil tambang.

c. Mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi dan rekonsiliasi dengan Kementerian


terkait.

4. Keluaran yang diharapkan :

Terealisasinya penerimaan daerah yang berasal dari dana bagi hasil sumber daya
alam pertambangan sesuai yang direncanakan.

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Rekonsiliasi DBH Pajak dan Non Pajak
adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 199.294.400,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Rekonsiliasi DBH Pajak dan Non Pajak direncanakan pelaksanaannya


pada bulan Januari s.d November 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Koordinasi Dana Perimbangan.

Rekening : 1.20.17.32.

1. Latar Belakang.

a. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang


pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menegaskan bahwa SKPD pemungut
wajib mengintensifkan penerimaan daerah, penerimaan daerah dimaksud ada
yang bersifat langsung dan ada yang bersifat tidak langsung. Yang bersifat
langsung adalah penerimaan yang langsung dipungut oleh SKPD yang
bersangkutan, sedangkan penerimaan tidak langsung adalah penerimaan yang
dipungut oleh instansi lain.
b. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menegaskan
bahwa penerimaan Negara yang berasal dari sumber daya alam berbagi hasil
dengan daerah, namun sumber daya Negara dalam melakukan optimalisasi
penerimaan di daerah sangat terbatas.
c. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20/PMK.07/2009 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.07/2008 tentang
Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dan Sanksi Atas
Penyalahgunaan Alokasi Dana Bagi Hasil Tembakau , Gubernur wajib membuat
laporan konsolidasi tentang penggunaan dan pemanfaatan dana bagi hasil
cukai hasil tembakau.

Menindaklanjuti ketentuan sebagaimana dimaksud, maka dalam rangka


optimalisasi penerimaan Negara yang berasal dari pajak dan non pajak, maka
Dinas Pengelolaan Daerah memandang perlu untuk membuat Program dan
Kegiatan yang berkaitan Koordinasi Dana Perimbangan.

2. Maksud dan Tujuan.

Maksud :

Adapun maksud dianggarkan kegiatan ini adalah untuk optimalisasi penerimaan


daerah yang berasal dari Dana Perimbangan.
Tujuan :

Terwujudnya kelancaran penyaluran penerimaan daerah yang berasal dari Dana


Perimbangan.

3. Ruang Lingkup

a. Membuat dan menyusun Keputusan Gubernur tentang alokasi dana bagi hasil
pajak.

b. Membuat laporan konsolidasi penggunaan dan pemanfaatan DBH CHT per


triwulan.

c. Melakukan rapat koordinasi dan evaluasi dengan daerah kabupaten/kota.

d. Mengikuti rapat koordinasi dan evaluasi dengan Kementerian terkait.

e. Mengumpulkan data dan bahan dalam rangka optimalisasi penerimaan Negara.

4. Keluaran yang diharapkan :

Terealisasinya penerimaan daerah yang berasal dana perimbangan sesuai dengan


alokasi dana yang telah ditetapkan.

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Dana Perimbangan adalah


berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera
Barat dengan alokasi sebesar Rp. 142.538.000,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Koordinasi Dana Perimbangan direncanakan pelaksanaannya pada bulan


Januari s.d November 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
.
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Penyusunan Recana Penerimaan Retribusi Daerah & PLL untuk tahun
2015 dan Perubahan 2014..

Rekening : 1.20.17.39.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang


Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menegaskan bahwa :
a. Penerimaan retribusi daerah dan penerimaan lain-lain yang dianggarkan
dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki
kepastian untuk dapat terealisasi.
b. SKPD pemungut wajib mengintensifkan dan mengoptimalkan penerimaan
daerah.
c. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah melimpahkan sebagian kewenangan
untuk menyusun Rencana Pendapatan Daerah tahun berkenaan dan melakukan
pengendalian pelaksanaan pemungutan retribusi dan penerimaan lain-lain.
Menindaklanjuti ketentuan dimaksud, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
dalam hal ini Bidang retribusi dan penerimaan lain-lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi koordinasi memandang perlu menyusun suatu Program dan Kegiatan
yang berkaitan dengan Penyusunan Recana Penerimaan Retribusi Daerah & PLL
untuk tahun 2015 dan Perubahan 2014.

2. Maksud dan Tujuan.

Maksud :

Adapun maksud dianggarkannya kegiatan Penyusunan Recana Penerimaan


Retribusi Daerah & PLL untuk tahun 2015 dan Perubahan 2014 adalah untuk
menghimpun dan menyusun rencana pendapatan daerah serta melakukan kegiatan
koordinasi dan pengendalian dalam rangka perencanaan penerimaan retribusi dan
penerimaan lain-lain untuk tahun 2015 dan perubahan tahun 2014.
Tujuan :

1. Tersusunnya rencana penerimaan retribusi dan penerimaan lain-lain.


2. Terkoordinasikan dan terkendalinya rencana penerimaan retribusi dan
penerimaan lain-lain untuk tahun 2015 dan perubahan 2014.
3. Ruang Lingkup :
a. Melakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan rencana penerimaan
retribusi dan penerimaan lain-lain untuk tahun 2015 dan perubahan tahun 2014.
b. Melakukan rapat koordinasi dengan SKPD pemungut retribusi.
c. Melakukan konsultasi dan mengikuti rapat koordinasi dengan Instansi terkait.
d. Mengikuti rapat pembahasan dengan Banggar DPRD.

4. Keluaran yang diharapkan retribusi dan penerimaan lain-lain :

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya rencana penerimaan
retribusi dan penerimaan lain-lain untuk tahun 2015 dan perubahan 2014 sesuai
dengan yang telah direncanakan.

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan


Retribusi Daerah adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 110.000.000,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan Retribusi Daerah direncanakan


pelaksanaannya pada bulan Januari s.d Desember 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Penyusunan Ranperda tentang Retribusi dan PLL.

Rekening : 1.20.17.44

1. Latar Belakang.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
seluruh jenis penerimaan retribusi daerah wajib diatur pelaksanaan pemungutannya
dengan peraturan daerah.
Menindaklanjuti ketentuan dimaksud, maka dalam rangka legalisasi penerimaan
daerah, DPKD dalam hal ini Bidang retribusi memandang perlu membuat Program
dan Kegiatan yang berkaitan dengan Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
yang berkaitan dengan retribusi.

2. Maksud dan Tujuan.

Maksud :

Adapun maksudnya adalah untuk pedoman dan legitimasi pelaksanaan pemungutan


retribusi.

Tujuan :

Terujudnya rancangan peraturan daerah tentang retribusi.

2. Ruang Lingkup
a. Mengumpulkan bahan-bahan dan data-data peraturan perundang-undangan dan
data-data yang berkaitan dengan tarif retribusi.

b. Melakukan koordinasi dan klarifikasi terhadap tarif yang diajukan oleh SKPD
pemungut.

c. Mendampingi anggota dewan dalam rangka konsultasi awal dan akhir serta study
komparatif.
d. mengantarkan dan mengkoordinasikan rancangan peraturan daerah yang telah
disahkan oleh dprd ke Kaementerian terkait.
4. Keluaran yang diharapkan

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terciptanya Peraturan Daerah
tentang Retribusi Daerah.

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Koordinasi Peningkatan Penerimaan


Retribusi Daerah adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 113.782.700,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Penyusunan Rancangan Perda tentang Retribusi dan PLL direncanakan


pelaksanaannya pada bulan Januari s.d Desember 2014.

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Workshop Penyetoran PNBP Pertambangan Umum.

Rekening : 1.20.44.29

1. Latar Beakang :

Melihat kondisi topografi Sumatera Barat menunjukkan bahwa Sumatera Barat


termasuk daerah yang kaya dengan sumber daya alamnya, namun hasil dari
penyetoran sumber daya alam dimaksud, belum memberikan hasil yang optimal
terhadap pendapatan daerah, hal ini disebabkan karena :
a. Masih ada pegawai daerah pengelola sumber daya alam pertambangan dan
pegawai perusahaan pertambangan yang belum mengerti tentang tata cara dan
mekanisme perhitungan dan penyetoran PNBP sumber daya alam pertambangan,
sehingga setiap tahun masih ada dana yang mengendap di Kas Negara yang tidak
dapat dibagi hasilkan ke daerah, karena daerah penghasil tambang yang
tercantum dalam bukti setor tidak jelas.
b. Penyetoran landrent dan royalty yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan
masih ada yang belum sesuai dengan kewajibannya yang telah ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.
c. Masih terdapat ketidaksinkronan data penyetoran dari daerah dengan data
penyetoran yang masuk ke Kas Negara yang ada di Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral serta Kementerian Keuangan.

Menindaklanjuti hal-hal seperti diatas, maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah


dalam hal ini Bidang retribusi dan penerimaan lain-lain yang memiliki tugas pokok
dan fungsi koordinasi memandang perlu menyusun suatu Program dan Kegiatan
yang berkaitan dengan penyetoran penerimaan Negara bukan pajak pertambangan
umum.
2. Maksud :
Maksud dan Tujuan diselenggarakannya kegiatan workshop penyetoran penerimaan
Negara bukan pajak pertambangan, pada prinsipnya untuk :
a. Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pegawai Daerah pengelola
sumber daya alam dan pegawai perusahaan pertambangan tentang tata cara
dan mekanisme perhitungan serta sistem penyetoran PNBP SDA
Pertambangan.
b. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang perlunya mensinkronkan data
penyetoran SDA Pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan
antara daerah Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan Kementerian ESDM dan
Kementerian Keuangan.

Tujuan :

Agar pegawai Daerah pengelola sumber daya alam dan pegawai perusahaan
pertambangan memahami tentang tata cara dan mekanisme perhitungan serta
sistem penyetoran PNBP SDA Pertambangan.

3. Ruang Lingkup

Mengundang pegawai pengelola sumber daya alam dan pegawai perusahaan


pertambangan untuk mengikuti workshop dengan narasumber yang berasal dari
pusat dan daerah.

4. Keluaran yang diharapkan :

Agar pegawai Daerah pengelola sumber daya alam dan pegawai perusahaan
pertambangan memahami perlunya mensinkronkan data penyetoran SDA
Pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan antara daerah
Kabupaten/Kota dan Provinsi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian
Keuangan

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Workshop Penyetoran PNBP


Pertambangan Umum adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 87.115.000,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Workshop Penyetoran PNBP Pertambangan Umum direncanakan


pelaksanaannya pada bulan Mei 2014 (triwulan II).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kegiatan : Sosialisai Peraturan Perundang-undangang cukai hasil tembakau.

Rekening : 1.20.44.31

1. Latar Belakang :

Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Cukai, cukai


merupakan penerimaan Negara berupa pajak yang berbagi hasil dengan daerah
Provinsi penghasil tembakau dan rokok. Penerimaan cukai yang dibagihasilkan
kepada daerah penghasil adalah sebesar 2 % (dua persen) dari total penerimaan
cukai dan masing-masing Provinsi menerima DBH CHT sesuai dengan hasil
produksi tembakau atau luas area tanaman tembakau dan hasil produksi rokok pada
daerah penghasil dimaksud. Kemudian penerimaan DBH CHT oleh Provinsi dibagi
dengan formula sebagai berikut :
- 30 % untuk Provinsi.
- 40 % untuk Kabupaten/Kota penghasil tembakau dan rokok.
- 30 % untuk daerah lainnya.
Namun daerah Kabupaten/Kota masih ada yang belum menganggarkan penerimaan
DBH CHT dalam APBD Kabupaten/Kota yang bersangkutan pada APBD awal
Kabupaten/Kota tahun berkenaan jika belum ada surat Keputusan Gubernur tentang
Alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau tahun berkenaan.
Untuk itu dalam rangka kelancaran penerimaan, pemanfaatan dan penyaluran DBH
CHT pada tahun-tahun yang akan datang, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
memandang perlu melakukan kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
di bidang Cukai Tembakau.

2. Maksud dan Tujuan.


Maksud :
Maksud dan Tujuan dilaksanakan sosialisasi ini, pada prinsipnya dengan maksud
dan tujuan meningkatkan pemahaman dan wawasan aparatur dalam pengelolaan
penerimaan dan pemanfaatan/penggunaan DBH CHT.
Tujuan :
a. Menyebarluaskan informasi peraturan perundang-undangan di bidang cukai.
b. Terdapatnya tertib pengelolaan penerimaan dan penggunaan/pemanfaatan DBH
CHT.
c. Memperlancar penyaluran DBH CHT dari Kementrian Keuangan ke daerah
Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Barat.
3. Ruang Lingkup :

Mengundang pegawai pengelola dana bagi hasil cukai tembakau untuk mengikuti
sosialisasi dengan narasumber yang berasal dari pusat dan daerah.

4. Keluaran yang diharapkan :

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah lancarnya penyaluran/transfer


dana bagi hasil cukai hasil tembakau dari Kementerian terkait.

5. Sumber Dana :

Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan Sosilisasi Peraturan perundang-


undangan cukai tembakau adalah berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Barat dengan alokasi sebesar Rp. 70.500.000,-

6. Waktu Pelaksanaan.

Kegiatan Sosilisasi Peraturan perundang-undangan cukai tembakau direncanakan


pelaksanaannya pada bulan Juni 2014 (triwulan II).

Demikian KAK ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

KEPALA BIDANG RETRIBUSI BAGI HASIL & PLL,

RAZALI SYARIF, SE. MM


NIP. 19580923 197810 1 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.07.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Ranperda Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013

A. Dasar Hukum Pelaksanaan


1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kuengan Daerah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan

B. Tolok Ukur Kinerja:


1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.184.639.800,000
2. Indikator Keluaran:
 Nota Pengantar 110 buku
 Ranperda Pertanggungjawaban APBD 110 buku
 Laporan Keuangan 110 buku
 Jawaban Atas Pandangan Umum DPRD 110 buku
 Ikhtisar Laporan keuangan BUMD 55 buku
 SK DPRD ttg Persetujuan atas Ranperda Pertanggungjawaban APBD 55 buku
 Laporan pelaksanaan kegiatan 5 buku
3. Hasil : Terlaksananya pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 sebesar 100%

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Menyusun Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun
2013 yang berasal dari akumulasi seluruh Laporan Realisasi Anggaran SKPD.
2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
yang direncanakan akan disampaikan pada akhir bulan Februari 2014 .
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI yang direncanakan dilaksanakan selama 30 hari kerja.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Perda beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk dibahas
menjadi Perda.
7. Sidang pembahasan di DPRD Provinsi Sumatera Barat.
8. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
9. Penyampaian Rancangan Perda dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
10. Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri.
11. Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri
12. Penetapan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
13. Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah
14. Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.08.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur Tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013

A. Dasar Hukum Pelaksanaan


1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kuengan Daerah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan

B. Tolok Ukur Kinerja


1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.75.726,000
2. Indikator Keluaran: Buku Rancangan Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 sebanyak 75 Buku (150 eksemplar)
3. Hasil : Terlaksananya pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 sebesar 100%

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Memfasilitasi seluruh SKPD (42 SKPD dan 9 Biro) dalam melakukan penyusunan rancangan
laporan keuangan SKPD yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Catatan Atas Laporan Keuangan

2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
tanggal berdasarkan Surat Gubernur Sumatera Barat yang direncanakan pada akhir Bulan
Februari 2014.
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 yang akan disampaikan kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat pada Sidang Paripurna
Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Pergub beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk dibahas
7. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
8. Penyampaian Rancangan Pergub dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
9. Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri
10. Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri berupa Keputusan Menteri Dalam Negeri
11. Penetapan rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD tahun 2013 menjadi Peraturan Gubernur tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
12. Penyampaian Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke
Kementerian Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah
13. Penyampaian Peraturan Gubernur tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke
Kementerian Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.15.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Keuangan SKPD dan Pemda Tahun 2013

A. Dasar Hukum Pelaksanaan


1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kuengan Daerah

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 setiap Pemerintah Daerah baik
Provinsi maupun Kabupaten/Kota harus melaksanakan penyusunan laporan keuangan dalam bentuk:
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
2. Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
3. Laporan Keuangan SKPD dan Pemda:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c.Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan

B. Tolok Ukur Kinerja


1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.113.833.400,00
2. Indikator Keluaran: Buku Neraca Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013 sebanyak 60 Buku
3. Hasil : Tersedianya Informasi nilai aset dan Kewajiban Daerah per 31 Desember 2013 Dalam rangka
Pertanggungjawaban Kepala Daerah

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Agustus 2014.
Yang terdiri dari:
1. Memfasilitasi seluruh SKPD (42 SKPD dan 9 Biro) dalam melakukan penyusunan rancangan
laporan keuangan SKPD yang terdiri dari:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
2. Menyusun Laporan Keuangan Pemda beserta Catatan Atas Laporan Keuangan dan lampiran-
lampirannya.
3. Penyampaian Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI untuk diaudit
yang direncanakan pada akhir Bulan Februari 2014.
4. Pelaksanaan Audit oleh BPK RI.
5. Penyampaian hasil audit BPK RI terhadap laporan keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 yang akan disampaikan kepada DPRD Provinsi Sumatera Barat pada Sidang
Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Sumatera Barat .
6. Penyampaian Rancangan Perda dan Pergub beserta dokumen pendukung lainnya ke DPRD untuk
dibahas menjadi Perda
7. Sidang pembahasan di DPRD
8. Pengambilan Keputusan dan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Ketua DPRD
dengan Kepala Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013
9. Penyampaian Rancangan Perda dan dokumen pendukung lainnya ke Kementerian Dalam Negeri
di Jakarta untuk dievaluasi
10.Evaluasi/Klarifikasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2013 di
Kementerian Dalam Negeri.
11.Penerimaan hasil evaluasi Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2013 dari Kementerian Dalam Negeri berupa Keputusan Menteri Dalam Negeri.
12.Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun
2013 menjadi Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun 2013.
13.Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Dalam Negeri Up Direktorat Jenderal Keuangan Daerah.
14.Penyampaian Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban APBD tahun 2013 ke Kementerian
Keuangan Up Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi keuangan (Bend IX)
b. Bidang pajak Daerah terkait dengan piutang pajak daerah
c. Bidang Retribusi terkait penyaluran dana pusat yang masih belum diterima oleh Pemprov
d. Bank Nagari dan Biro Perekonomian terkait dengan pengelolaan dana bergulir
e. Seluruh BUMD terkait dengan penyertaan modal Pemda di masing-masing BUMD

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.14.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Semester I
Tahun 2014

A. Dasar Hukum Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kuengan Daerah

Pasal 291 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 menyatakan bahwa PPKD
menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dengan cara menggabungkan seluruh laporan
realisasi pertama anggaran pendapatan dan belanja SKPD. Dan Pasal 293 ayat (1) menyatakan bahwa
Laporan Realisasi Semester Pertama APBD dan Prognosis untuk 6 (enam) bulan berikutnya
disampaikan kepada DPRD paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berkenaan.

B. Tolok Ukur Kinerja

1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.74.911,000


2. Indikator Keluaran: Buku Laporan Realisasi Semester I APBD tahun 2014 sebanyak 30 Buku
3. Hasil : Tersusunnya buku Laporan Semester I APBD sebagai bahan pertanggungjawaban Keuangan
Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2014.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Juni 2014 s/d Juli 2014.
Yang terdiri dari:
1. Menyusun rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran yang berasal dari rekening koran Kas
Daerah (Bend IX) dari Bulan januari s/d Bulan Juni 2014 untuk seluruh SKPD
2. Berdasarkan hasil rekapitulasi diatas dilakukan fasilitasi terhadap penyusunan Laporan realisasi
APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan berikutnya dari seluruh SKPD (42 SKPD
dan 9 Biro).
3. Melakukan rekonsiliasi pendapatan dan belanja keadaan s/d Bulan Juni 2014 dengan seluruh
SKPD
4. Menyusun Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan berikutnya
Pemda Provinsi Sumatera Barat .
5. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke DPRD Provinsi Sumatera Barat.
6. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke BPK RI Perwakilan Sumatera Barat.
7. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke Menteri Dalam Negeri di Jakarta.
8. Penyampaikan Laporan Realisasi APBD semester pertama dan prognosis 6 (enam) bulan
berikutnya Pemda Provinsi Sumatera Barat ke Menteri Keuangan di Jakarta.

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya dengan Bidang BUD terkait dengan Pengumpulan bahan/data-data transaksi
keuangan (Bend IX).

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.33.5.2
Nama Kegiatan : Pelaksanaan Tuntutan Penyelesaian Kerugian Daerah/Negara

A. Dasar Hukum Pelaksanaan


1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan BPK RI Nomor 3 tahun 2007 tentang Tata Cara Penyelesaian Ganti Kerugian Negara
Terhadap Bendahara
4. Surat Keputusan Gubernur Nomor 990-878-2013 tanggal 14 November 2013 tentang
Pembentukan Tim Penyelesaian Kerugian Daerah Terhadap Bendahara dan Bukan Bendahara di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

Tim TPKD Provinsi Sumatera Barat terdiri dari:


1. Sekretaris Daerah selaku Ketua merangkap Anggota
2. Inspektur Provinsi selaku Wakil Ketua merangkap Anggota
3. Kepala DPKD selaku Sekretaris merangkap Anggota
4. Kepala BKD selaku Anggota
5. Kepala Biro Hukum selaku Anggota
6. Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan selaku Anggota
7. Kepala Biro Aset selaku Anggota
8. Sekretariat:
a. Sekretaris pada Inspektorat
b. Inspektur pembantu pada Inspektorat
c. Kepala Bidang Anggaran, BUD dan Akuntansi di DPKD
d. Kepala Bagian Hukum Perundang-undangan Biro Hukum
e. Kepala Bagian pengamanan Aset Biro Aset
f. Inspektur Pembantu pada Inspektorat
g. Kasi Akuntansi I,II dan III pada Bidang Akuntansi DPKD
h. Kasi Penerimaan dan Kasi Pengeluaran pada Bidang BUD PKD
i. Kasubag Perubahan Status Hukum Aset Biro Aset
j. Auditor pada Inspektorat

B. Tolok Ukur Kinerja


1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.70.000.000
2. Indikator Keluaran: Terlaksananya sidang-sidang Pembahasan Tim Penyelesaian Kerugian Daerah
sebanyak 10 kali sidang.
3. Hasil : Terlaksananya penyelesaian Proses Tuntutan Penyelesaian Kerugian Daerah/Negara di
Provinsi Sumatera Barat tahun 2014.

C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan baik dari BPK RI, Inspektur Jenderal
Kementerian Dalam Negeri maupun Inspektorat Provinsi yang terjadi , sampai akhir tahun
direncanakan dilaksanakan sidang sebanyak 10 kali sidang. Untuk setiap sidang TPKD disusun
Notulen sidang yang ditandatangani oleh para anggota TPKD yang hadir pada saat sidang tersebut
dengan lampiran rekomendasi tindaklanjut hasil sidang TPKD.

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Inspektorat Provinsi terkait dengan temuan-temuan pemeriksa yang dilimpahkan ke TPKD untuk
disidangkan
b. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang terkait dengan kasus-kasus TPTGR
yang telah dilimpahkan ke KPKNL

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.21.5.2
Nama Kegiatan : Rekonsiliasi Pendapatan dan Belanja SKPD Tahun 2014

A. Dasar Hukum Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

B. Tolok Ukur Kinerja

1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.133.576.000


2. Indikator Keluaran: Terlaksananya Rekonsiliasi Pendapatan dan Belanja untuk 43 SKPD (42 SKPD
dan 9 Biro) dan terlaksananya pertemuan dengan SKPD sebanyak 3 (tiga) kali
3. Hasil : Terwujudnya pelaporan keuangan SKPD sesuai aturan yang berlaku.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 s/d Desember 2014.
Yang terdiri dari:
1. Rekonsiliasi dengan Bidang BUD
Rekonsiliasi dengan BUD dilaksanakan setiap bulan berdasarkan Penerimaan dan Pengeluaran
kas Daerah dengan membuat berita acara rekonsiliasi dari bulan Januari s/d bulan Desember
2014 yang berisikan realisasi pendapatan dan SP2D yang ditandatangani oleh Kepala Bidang
Akuntansi dengan kepala Bidang BUD dan diketahui oleh Kepala DPKD yang berisi lampiran:
a. Rekapitulasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah
b. Rekapitulasi Realisasi Pendapatan bulan yang bersangkutan
c. Rekapitulasi Realisasi Pendapatan Per SKPD
d. Rekapitulasi SP2D Per SKPD
e. Rekapitulasi Realisasi Contra Post berdasarkan jenis belanja
f. Rekapitulasi Realisasi Contra Post berdasarkan UP/GU/TU dan LS

2. Rekonsiliasi dengan UPTD dlingkungan DPKD


Rekonsiliasi dengan UPTD dilaksanakan setiap bulan berdasarkan Penerimaan dan Pengeluaran
kas Daerah yang disesuaikan dengan Samsat Link dan SIPKD dengan membuat berita acara
rekonsiliasi dari bulan Januari s/d bulan Desember 2014 yang berisikan realisasi pendapatan
pajak PKB, BBNKB, Pajak Air Permukaan, Denda PKB dan Denda BBNKB yang ditandatangani oleh
Kepala Bidang Akuntansi dengan seluruh kepala UPTD (18 UPTD) dan diketahui oleh Kepala DPKD
yang berisi lampiran realisasi Pajak dan denda Pajak seluruh UPTD.
3. Rekonsiliasi dengan SKPD:
a. Rekonsilisasi dengan SKPD di kantor DPKD sebanyak 9 kali
Rekonsiliasi dengan SKPD dilaksanakan setiap bulan berdasarkan Penerimaan dan
Pengeluaran kas Daerah yang disesuaikan dengan laporan realisasi pendapatan dan belanja
SKPD berdasarkan SIPKD dengan membuat berita acara rekonsiliasi dari bulan Januari s/d
bulan Desember 2014 yang berisikan:
a. Realisasi Pendapatan keadaan s/d bulan bersangkutan
b. Realisasi penerimaan SP2D keadaan s/d bulan bersangkutan
c. Realisasi Contra Post keadaan s/d bulan bersangkutan
d. Realisasi belanja keadaan s/d bulan bersangkutan.

Berita Acara tersebut ditandatangani antara Kasi di Bidang Akuntansi dengan SKPD yang menjadi
tanggung jawab kasi tersebut dan diketahui oleh Kepala Bidang Akuntansi.

b. Rekonsiliasi yang dilakukan di luar daerah dalam Provinsi (Aula Istana Bung Hatta
Bukittinggi) sebanyak 3 (tiga) kali pada:
1. Direncanakan dilaksanakan Tanggal 3 s/d 5 Juni 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan dan
belanja SKPD keadaan s/d Bulan April 2014
2. Direncanakan dilaksanakan Tanggal 22 s/d 24 Juli 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan
dan belanja SKPD keadaan s/d Bulan Juni 2014 dan rekonsiliasi aset per Juni 2014
3. Direncanakan Tanggal 17 s/d 18 Desember 2014 untuk rekonsiliasi pendapatan dan
belanja SKPD keadaan s/d Bulan November 2014 dan rekonsiliasi aset per November
2014.

Jumlah Berita Acara yang akan ditandatangani adalah sebagai berikut:


Terlaksananya rekonsiliasi dengan Bidang BUD, UPTD dan SKPD:
 Berita Acara rekonsiliasi dengan Bidang BUD 12 Berita Acara
 Berita Acara rekonsiliasi dengan UPTD 12 Berita Acara x 18 UPTD
 Berita Acara rekonsiliasi Pendapatan dan Belanja dengan SKPD:
 Kasi Akuntansi I sebanyak 14 Berita Acara x 12 bulan
 Kasi Akuntansi II sebanyak 21 Berita Acara x 12 bulan
 Kasi Akuntansi III sebanyak 13 Berita Acara x 12 bulan
 Berita Acara Rekonsiliasi Aset dengan SKPD:
 Kasi Akuntansi I sebanyak 14 Berita Acara x 7 bulan
 Kasi Akuntansi II sebanyak 21 Berita Acara x 7 bulan
 Kasi Akuntansi III sebanyak 13 Berita Acara x 7 bulan

Berita acara rekonsiliasi yang telah dilaksanakan tersebut digunakan sebagai dokumen pendukung
dalam pemeriksaan BPK RI terhadap laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
tahun 2014.
D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Bidang BUD terkait dengan rekonsiliasi pendapatan dan belanja daerah setiap bulannya
b. Bidang Pajak dan UPTD Samsat terkait dengan rekonsiliasi Pendapatan Pajak Daerah setiap
bulannya
d. Seluruh SKPD terkait dengan rekonsiliasi pendapatan dan belanja SKPD setiap bulannya.
e. Biro Pengelolaan Aset Daerah terkait dengan rekonsiliasi aset

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.49.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berdasarkan
PP Nomor 71 Tahun 2010

A. Dasar Hukum Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan pada Pemerintah Daerah

B. Tolok Ukur Kinerja

1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.74.730.800


2. Indikator Keluaran: Terlaksananya Penyusunan Kebijakan Akuntansi Berdasarkan PP 71 Tahun
2010 dan terlaksananya Sosialisasi Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Akuntansi
Berdasarkan PP 71 Tahun 2010
3. Hasil : Terlaksananya penyusunan laporan keuangan berbasis akrual secara bertahap mulai tahun
2014.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Pada kegiatan ini dilaksanakan 4 (empat) sub kegiatan, yaitu:


1. Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur Sumaetra Barat Tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Akuntansi merupakan amanat
dari Pasal 10 ayat (1) Peraturan menteri Dalam negeri tentang penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah menyatakan bahwa Peraturan kepala
daerah yang mengatur kebijakan akuntansi pemerintah daerah ditetapkan paling lambat tanggal
31 Mei 2014.

Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur ini direncanakan akan difasilitasi oleh:


1. Pejabat pada Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat
2. Pejabat dan fungsional pada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Barat
3. Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan
4. Kepala DPKD

Dibawah bimbingan narasumber/fasilitator diatas, selanjutnya dilakukan pembahasan dalam


Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur dimaksud oleh pejabat-pejabat yang terkait dengan
penyusunan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang akan berasal dari:
1. DPKD
2. Inspektorat
3. Biro Pengelolaan Aset Daerah
4. Biro Hukum
5. SKPD-SKPD terkait lainnya

Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Sumatera Barat tersebut pada tanggal yangbtelah
ditetapkan tersebut maka diharapkan pada penyusunan Laporan Keuangan tahun 2014 sudah
dapat dilakukan uji coba akuntansi berbasis akrual, apabila ditemui hambatan-hambatan ataupun
kendala-kendala dalam operasionalnya akan dilakukan perbaikan, baik secara manual maupun
secara kesisteman, sehingga diharapkan untuk penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015
berbasis akrual sudah dapat berjalan dengan baik.

2. Bimbingan Teknis Peraturan Gubernur Sumatera Barat tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat.
Dengan diterbitkannya Peraturan Gubernur Sumatera tersebut maka akan dilakukan bimbingan
teknis terhadap Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD dan Staf yang bertanggungjawab
terhadap penyusunan laporan keuangan SKPD. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk menyiapkan
aparatur yang handal dan mengimplementasikannya dalam pengelolaan keuangan daerah
khususnya dalam menyusun laporan keuangan SKPD maupun PPKD.
Bimbingan teknis ini direncanakan berjumlah sebanyak 100 orang peserta dan dilaksanakan
selama 2 hari. Adapun narasumber yang akan memberikan materi pada bimbingan teknis ini
berasal dari Staf Pengajar pada Universitas Gadjahmada Yogyakarta yang merupakan konseptor
dari Permendagri No.64 Tahun 2013, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan, Kepala
DPKD Prov.Sumbar dan Kepala Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumbar.

Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

1. Pejabat pada Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat


2. Pejabat dan fungsional pada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Barat
3. Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Keuangan
4. Staf pengajar pada Universitas Gadjahmada Yogyakarta
5. Kepala DPKD
6. Pejabat pada DPKD Prov.Sumbar
7. SKPD-SKPD terkait

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SKPD : Dinas Pengelolaan keuangan Daerah


Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Nomor Kegiatan : 1.20.1.20.05.17.47.5.2
Nama Kegiatan : Penyusunan Laporan Keuangan SKPD dan Pemda Tahun 2014

A. Dasar Hukum Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

B. Tolok Ukur Kinerja

1. Indikator Masukan: Jumlah dana yang disediakan berjumlah sebesar Rp.44.108.600


2. Indikator Keluaran: Terlaksananya draft penyusunan Laporan keuangan SKPD dan Draft Neraca
Daerah sebanyak 1 eksemplar
3. Hasil : Tersedianya data informasi Nilai LRA,Aset dan Kewajiban Daerah per 31 Desember 2014
dalam rangka pertanggungjawaban Kepala Daerah.

C. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2014.


Yang terdiri dari:
1. Pengentrian Data pendapatan pajak daerah keadaan akhir November dan Desember 2014 ke
SIPKD yang disesuaikan dengan Samsat Link.
2. Penyiapan dokumen-dokumen pendukung untuk penyusunan laporan keuangan Tahun 2014,
diantaranya Data-data tentang Dana Bergulir, Penyertaan modal, dll

D. Pelaksana dan Penanggungjawab Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Bidang Akuntansi DPKD Prov.Sumatera Barat dibantu oleh pihak-pihak
terkait diantaranya:

a. Bidang BUD terkait dengan penyediaan data-data keuangan (Bend IX)


b. Bidang Pajak dan UPTD Samsat terkait piutang pajak
c. Seluruh SKPD terkait dengan draft penyusunan laporan keuangan SKPD.

Sedangkan penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

Mengetahui, Padang, Januari 2014


KPA Bidang Akuntansi PPTK Bidang Akuntansi

Desi Yultini,SE.Akt Yenita,SE.M.Si


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Pengelolaan dan Penatausahaan APBD Tahun Anggaran 2014
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 pada BAB II Bagian Ketiga, Pasal 8, Kuasa BUD
mempunyai tugas :
1. Menyiapkan anggaran kas
2. Menyiapkan SPD
3. Menerbitkan SP2D;
c. Gambaran Umum
Setelah DPA SKPD dan PPKD disahkan, bidang kuasa BUD segera menyiapkan anggaran kas
dan Surat Penyediaan Dana yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD khususnya
bendahara pengeluaran SKPD untuk melakukan pencairan dana.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Menyiapkan Anggaran Kas
b. Menyiapkan Surat Penyediaan Dana
c. Menyiapkan SK UP
d. Menyiapkan SK Pengelola Keuangan
e. Menerbitkan SP2D
f. Menyiapkan laporan penerbitan SP2D
g. Menyiapkan laporan realisasi dana transfer

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Merealisasikan seluruh kegiatan SKPD
2. Melaporkan realisasi penerbitan SP2D

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran dari kegiatan ini adalah berupa :
1. SPD Triwulan I, II, III dan IV
2. SP2D
3. 12 Laporan Penerbitan SP2D
4. Laporan Dana Transfer

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Setelah SPD dan SK UP diterbitkan, SKPD mengajukan SPP dan SPM ke bidang kuasa BUD
b. SPP dan SPM ( UP, GU, TU dan LS ) diverifikasi
c. Diterbitkan SP2D setelah di otorisasi oleh Kuasa BUD
d. Menyiapkan laporan

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Tata Usaha Kuasa BUD dan Kepala Bidang Kuasa BUD
sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 267.500.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Penatausahaan dan Monev terhadap Bantuan Keuangan atas Beban APBD Tahun
Anggaran 2014
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Belanja Hibah dan Bantuan Sosial terdiri dari :

1. Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi


2. Belanja Hibah kepada Kelompok/Anggota Masyarakat
3. Belanja Bantuan Sosial kepada Organisasi Sosial Kemasyarakatan
4. Belanja Bantuan Sosial kepada Kelompok Masyarakat
5. Belanja Bantuan Sosial kepada Anggota Masyarakat.
Dimana mekanisme pencairannya/ pelaksanaan penatausahaan berada di PPKD yakni pada
bidang kuasa BUD.

c. Gambaran Umum
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor
25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial. SKPD pemberi
rekomendasi setelah mengevaluasi kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan, selanjutnya
diteruskan ke PPKD yakni bidang kuasa BUD untuk dilakukan proses pencairan dana hibah
bansos.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Menerima, meregistrasi dan mendistribusikan usulan/ proposal kepada SKPD terkait pemberi
rekomendasi.
b. Menyiapkan Surat Perintah Pembayaran
c. Menyiapkan SPM dan kelengkapannya
d. Menerbitkan SP2D
e. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap bantuan keuangan untuk Kabupaten/ Kota
f. Menyiapkan laporan realisasi hibah bansos

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk :
- Merealisasikan pencairan bantuan keuangan, hibah dan bantuan sosial yang tercantum di DPA
PPKD
- Melaporkan realisasi hibah dan bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran dari kegiatan ini adalah berupa 12 Laporan Realisasi Hibah dan Bantuan Sosial
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
a. Tim 9 yang telah ditunjuk Gubernur menerima, meregistrasi dan mendistribusikan
usulan/ proposal kepada SKPD terkait pemberi rekomendasi.
b. Setelah SKPD pemberi rekomendasi mengevaluasi kelengkapan administrasi yang
dipersyaratkan dan disampaikan ke kuasa BUD, bidang kuasa BUD melalui bendahara
pengeluaran PPKD membuat Surat Perintah Pembayaran setelah melengkapi
ketentuan-ketentuan sesuai Peraturan Gubernur Sumatera Barat.
c. PPK PPKD menerbitkan SPM dan kelengkapannya
d. Kuasa BUD menerbitkan SP2D setelah di otorisasi
e. Kuasa BUD melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan bantuan
keuangan kepada Kabupaten/ Kota
f. Kuasa BUD menyiapkan laporan realisasi hibah bansos

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Tata Usaha Kuasa BUD dan Kepala Bidang Kuasa BUD
sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 262.662.500,-
X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Asistensi Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah kepada SKPD
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
5. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


1. Untuk melihat ketepatan/ kebenaran sejauh mana penggunaan dana yang telah diberikan
kepada SKPD.
2. Untuk memantau kendala –kendala yang ditemui dalam pelaksanaan penatausahaan pada
SKPD dan UPTD sebagai pengguna anggaran
c. Gambaran Umum
Kuasa BUD melakukan asistensi penatausahaan kepada SPKD dan UPTD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dari Pelaksanaan asistensi diperoleh data dan informasi
mengenai pelaksanaan penatausahaan keuangan.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Asistensi penatausahaan keuangan ke SKPD dan UPTD di lingkup Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat
b. Merekap data dan informasi hasil asistensi

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk :
- Mengetahui sejauh mana penatausahaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan aturan
yang berlaku pada SKPD dan UPTD, sehingga tata cara penatausahaan di lingkup Pemerintah
Sumatera Barat menjadi lebih baik.
- Mencari jalan keluar atas kendala – kendala yang ditemui pada saat pelaksanaan penatausahaan.

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya asistensi bagi aparatur pengelolaan keuangan
di SKPD dan UPTD di lingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
b. Kuasa BUD memantau perkembangan penatausahaan di SKPD dan UPTD
c. Kuasa BUD melakukan asistensi terhadap SKPD dan UPTD yang dilihat paling perlu diberikan
pemahaman
d. Kuasa BUD merekap data dan informasi dari pelaksanaan asistensi
VI. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Penerimaan dan Sub Bidang Pengeluaran Kuasa BUD
dan Kepala Bidang Kuasa BUD sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 138.150.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Pengelolaan dan Penatausahaan Kas Daerah Tahun Anggaran 2014
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta penyampaiannya.
4. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 62 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen
dan Pengendalian Kas Umum Daerah dan telah diubah dengan Peraturan Gubernur
Sumatera Barat Nomor 62 Tahun 2014.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Sebelum tahun 2010 Pengelolaan dan Penatausahaan Kas Daerah Pemerintah Provinsi Barat
dilaksanakan oleh Bank Persepsi yakni Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat/ Bank
Nagari. Dimana biaya yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat setiap
tahunnya ±Rp. 3.000.000.000,- (Tiga milyar rupiah). Dilihat dari kegiatan yang dilaksanakan
oleh Bank yang menyiapkan rekap laporan penerimaan dan pengeluaran harian (B IX), bidang
kuasa BUD dalam rangka penghematan anggaran Provinsi Sumatera Barat, mengalihkan
fungsi kas daerah ke bidang kuasa BUD. Di samping itu, informasi yang dibutuhkan untuk
mengetahui posisi kas daerah dengan cepat dapat diperoleh dan pengendalian kas daerah bisa
dilaksanakan dengan harapan bisa menambah pendapatan daerah Provinsi Sumatera Barat.
c. Gambaran Umum
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 pada BAB II Bagian Ketiga, Pasal 8, Kuasa BUD
mempunyai tugas :
1. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau
lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
2. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
3. menyimpan uang daerah;
4. melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi
daerah;
5. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas
beban rekening kas umum daerah;

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Mengumpulkan dan memilah rekening kas daerah yang terdiri dari :
1. Rekening Penerimaan Kas Daerah
2. Rekening Pengeluaran Kas Daerah
3. Rekening Kas Umum Daerah
b. Menyiapkan buku Penerimaan dan Pengeluaran Harian ( B IX )
c. Menyiapkan rekap Penerimaan dan Pengeluaran Harian berdasarkan B IX
d. Memantau saldo di rekening pengeluaran kas daerah yang digunakan untuk pelaksanaan
APBD
e. Melaksanakan pemindahbukuan
f. Menyiapkan laporan Posisi Kas Daerah
g. Menyiapkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah
h. Melaksanakan penyimpanan uang daerah dalam bentuk deposito
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Melaporkan realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat selama satu tahun.
2. Melaporkan Posisi Kas Daerah Provinsi Sumatera Barat selama satu tahun
3. Menghemat pengeluaran pemerintah Provinsi Sumatera Barat
4. Ikut serta menambah pendapatan daerah Provinsi Sumatera Barat

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


1. 265 buku dan rekap penerimaan dan pengeluaran (B IX) beserta lampiran.
2. 12 buku laporan realisasi penerimaan
3. 12 buku laporan realisasi pengeluaran
4. 12 buku laporan posisi kas
5. Bilyet deposito

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
1. Berdasarkan tanggal rekening Koran, Surat tanda Setoran (STS) dan Surat Perintah Pencairan
Dana (SP2D) dikumpulkan dan diteliti terlebih dahulu.
2. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran (BIX)
3. Menbuat Rekap B IX
4. Membuat laporan realisasi penerimaan dan pengeluaran
5. Membuat laporan posisi kas

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat
VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Penerimaan Kuasa BUD dan Kepala Bidang Kuasa BUD
sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 207.124.500,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Pembinaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Badan Layanan Umum Daerah
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
4. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 35 Tahun 2009 tentang Pola Pengelolaan
Badan Layanan Umum Daerah

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Sehubungan telah menjadi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK
BLUD) 4 Rumah Sakit di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, maka sesuai BAB
XIV Pasal 122 ayat 3, pembinaan keuangan BLUD dilakukan oleh PPKD.

c. Gambaran Umum
1. Rencana Bisnis Anggaran (RBA) BLUD merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Ranperda tentang APBD yang disusun dan dikonsolidasikan dengan RKA SKPD dan
dipersamakan sebagai RKA SKPD/RKA Unit Kerja yang mana RBA dimaksud
disampaikan kepada PPKD.
2. Setiap triwulan BLUD SKPD menyusun dan menyampaikan laporan operasional dan
laporan arus kas kepada PPKD dan setiap semesteran dan tahunan BLUD SKPD wajib
menyusun dan menyampaikan laporan keuangan lengkap kepada PPKD yakni Tim
Pembina BLUD yang akan dikonsolidasikan ke dalam pemerintah daerah.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
a. Melakukan pembinaan teknis kepada PPK BLUD
b. Melakukan pembinaan pengelolaan keuangan kepada PPK BLUD
c. Melakukan evaluasi berkala terhadap kinerja pelayanan dan pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan PPK BLUD Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat untuk tidak turun status, mengingat ke empat PPK BLUD Rumah Sakit Provinsi Sumatera
Barat telah berstatus BLUD Penuh.

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


1. Laporan Konsolidasi Operasional
2. Laporan Konsolidasi Arus Kas
3. Laporan perkembangan PPK BLUD

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Tim Pembina melaksanakan monitoring kegiatan PPK BLUD ke SKPD PPK BLUD Provinsi
Sumatera Barat
2. Tim Pembina mengumpulkan laporan operasional dari PPK BLUD
3. Tim Pembina mengumpulkan laporan arus kas dari PPK BLUD
4. Tim Pembina melakukan evaluasi terhadap kegiatan PPK BLUD

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang Tahun Anggaran (12 bulan)
VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan di SKPD PPK BLUD dan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
Sumatera Barat.

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim Pembina Badan Layanan Umum Daerah di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

IX. BIAYA
Total Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.121.144.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Verifikasi Pertanggungjawaban Bantuan Atas Beban APBD Tahun Berjalan
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
1. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian
Hibah dan Bansos yang bersumber dari APBD sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
4. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
5. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian
Hibah Dan Bantuan Sosial

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Verifikasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara DPA dengan Proposal yang
diajukan oleh penerima bantuan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber
dari APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
39 Tahun 2012, bantuan dapat diberikan jika telah sesuai by name dan by address.
d. Gambaran Umum
Setelah SPP diterbitkan oleh Bendahara Pengeluaran PPKD, PPK SKPD sebelum menerbitkan
SPM meneliti terlebih dahulu kelengkapan dokumen penerima bantuan. Setelah dana sampai
ke penerima bantuan ,PPK PPKD juga mengumpulkan laporan penggunaan dana dari
penerima bantuan.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
1. Melakukan verifikasi bantuan
2. Menerbitkan SPM
3. Merekap laporan penggunaan dana dari penerima bantuan

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi aturan yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang bersumber dari
APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
bahwasanya Kuasa BUD harus merekap laporan penggunaan dari penerima bantuan dan ketepatan
pemberian bantuan sesuai dengan DPA PPKD.

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Semua bantuan telah di verifikasi dengan benar sesuai dengan DPA PPKD dan syarat-syarat
yang telah ditentukan pada Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pemberian Hibah Dan Bantuan Sosial.

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
1. PPK PPKD melakukan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan dari
penerima bantuan
2. PPK PPKD melakukan rekap laporan penggunaan dana dari penerima bantuan
VI. WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Tata Usaha Kuasa BUD dan Kepala Bidang Kuasa BUD
sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 51.900.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Pengelolaan dan Penatausahaan Dana BOS Tahun Anggaran 2014
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Bantuan Operasional Sekolah
- Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Untuk melaksanakan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah.

c. Gambaran Umum
Kuasa BUD melaksanakan penyaluran dana BOS ke semua Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten dan Kota Sumatera Barat dan Kuasa BUD juga memonitor
penggunaan dana BOS serta mengumpulkan kembali sisa penggunaan Dana BOS tersebut
pada akhir Tahun Anggaran untuk dilaporkan ke Kementerian Keuangan yang digunakan
sebagai acuan untuk transfer periode berikutnya.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
- Menghimpun data – data kelengkapan penyaluran Dana BOS
- Menyalurkan Dana BOS ke masing – masing rekening sekolah
- Menyiapkan Laporan Triwulan Dana BOS
- Memonitor penerimaan transfer Dana BOS
- Memonitor penyaluran Dana BOS

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011
tentang Pedoman Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


1. SPP, SPM dan SP2D Dana BOS triwulan I, II, III dan IV
2. Laporan penyaluran dana BOS

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
1. Menghimpun data kelengkapan penyaluran dana BOS
2. Menyiapkan SPP, SPM dan SP2D Dana BOS
3. Menyalurkan Dana BOS ke rekening masing-masing sekolah
4. Memonitor penerimaan transfer Dana BOS
5. Memonitor penyaluran Dana BOS
6. Melakukan Rapat Koordinasi dan evaluasi penyaluran Dana BOS

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )
VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Tata Usaha Kuasa BUD , Sub Bidang Pengeluaran dan
Sub Bidang Penerimaan dan Kepala Bidang Kuasa BUD sebagai Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 218.670.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.
.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Implementasi PMK 64/PMK.05/2013
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
- Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.05/2013 tentang Mekanisme Pengawasan
terhadap Pemotongan/ Pemungutan dan Penyetoran Pajak yang dilakukan oleh
Bendahara Pengeluaran SKPD/Kuasa BUD.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Untuk melaksanakan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.05/2013 tentang
Mekanisme Pengawasan terhadap Pemotongan/ Pemungutan dan Penyetoran Pajak
yang dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD/Kuasa BUD

c. Gambaran Umum
Kuasa BUD menghimpun Daftar Transaksi Harian dari SKPD dan setelah itu menyiapkan
Rekap Transaksi Harian (RTH) dan kemudian menyampaikannya ke Kantor Pelayanan Pajak.
Sebelum data disampikan Kuasa BUD terlebih dahulu melaksanakan rekonsiliasi dengan
SKPD dan Bank Persepsi.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
- Menghimpun data Daftar Transaksi Harian dari SKPD
- Melaksanakan rekonsiliasi
- Melakukan monitoring pelaksanaan Implementasi 64
- Menyiapkan Laporan RTH

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.05/2013
tentang Mekanisme Pengawasan terhadap Pemotongan/ Pemungutan dan Penyetoran Pajak yang
dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD/Kuasa BUD

IV. KELUARAN YANG DIINGINKAN


1. Rekap Transaksi Harian ( RTH )
2. Berita Acara Rekonsiliasi
3. Laporan kegiatan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
1. Menghimpun Daftar Transaksi Harian (DTH) dari SKPD di lingkup Pemerintah Provinsi
Sumatera Barat atas transaksi pengeluaran yang bersumber dari APBD yang pemungutannnya/
pemotongannya dan /atau penyetoran pajaknya dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran SKPD
/Kuasa BUD yang dilampiri fotocopy SSP lembar ke-3 dan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya.
2. Membuat Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH) berdasarkan Daftar Transaksi Harian (DTH)
yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran SKPD
3. Menyampaikan Rekapitulasi Transaksi Harian (RTH) kepada KPP secara bulanan paling
lambat tanggal 20 bulan berikutnya.

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

VII. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat
VIII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Pengeluaran dan Kepala Bidang Kuasa BUD sebagai
Penanggung jawab kegiatan.

IX. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 99.718.000,-

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
.

Padang, Oktober 2013


Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
TERM OF REFERENCE (TOR)

Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah


Kegiatan : Pengelolaan dan Penatausahaan Gaji PNSD Tahun 2014
SKPD : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum
i. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah limabelas kali di ubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2013 tentang Perubahan Kelima belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji pegawai Negeri Sipil
ii. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
iii. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
iv. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian
Informasi Keuangan Daerah
v. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

b. Alasan Dilaksanakan Kegiatan


Sehubungan dengan adanya Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 2/PK/2014 tentang tata
cara penyampaian informasi Keuangan daerah (IKD) Data PNSD secara elektronik melalui
aplikasi Penyampaian Data Informasi Gaji dan tabungan Asuransi (Aplikasi PANDITA PNSD),
maka bidang kuasa BUD
i. Menyiapkan anggaran kas
ii. Menyiapkan SPD
iii. Menerbitkan SP2D;

Gambaran Umum

Setelah DPA SKPD dan PPKD disahkan, bidang kuasa BUD segera menyiapkan anggaran kas
dan Surat Penyediaan Dana yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD khususnya
bendahara pengeluaran SKPD untuk melakukan pencairan dana.

XI. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Kegiatan yang dilaksanakan berupa :
b. Menyiapkan Anggaran Kas
c. Menyiapkan Surat Penyediaan Dana
d. Menyiapkan SK UP
e. Menyiapkan SK Pengelola Keuangan
f. Menerbitkan SP2D
g. Menyiapkan laporan penerbitan SP2D
h. Menyiapkan laporan realisasi dana transfer

XII. MAKSUD DAN TUJUAN


Kegiatan ini bertujuan untuk :
1. Merealisasikan seluruh kegiatan SKPD
2. Melaporkan realisasi penerbitan SP2D

XIII. KELUARAN YANG DIINGINKAN


Keluaran dari kegiatan ini adalah berupa :
1. SPD Triwulan I, II, III dan IV
2. SP2D
3. 12 Laporan Penerbitan SP2D
4. Laporan Dana Transfer
XIV. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi :
e. Setelah SPD dan SK UP diterbitkan, SKPD mengajukan SPP dan SPM ke bidang kuasa BUD
f. SPP dan SPM ( UP, GU, TU dan LS ) diverifikasi
g. Diterbitkan SP2D setelah di otorisasi oleh Kuasa BUD
h. Menyiapkan laporan

XV. WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang tahun Tahun Anggaran ( 12 bulan )

XVI. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat

XVII. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sub Bidang Tata Usaha Kuasa BUD dan Kepala Bidang Kuasa BUD
sebagai Penanggung jawab kegiatan.

XVIII. BIAYA
Total anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 267.500.000,-

XIX. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Padang, Oktober 2013
Mengetahui, Menetapkan
Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

REFDIAMOND, SE.MSi SONYA GULANDA, SE.ME


NIP.19610606 198710 1 002 NIP. 19830629 200901 2 001
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PENGEMBANGAN SISTIM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH - SIPKD
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Aktivitas pengelolaan keuangan daerah adalah aktivitas pengelolaan data dan dokumen dalam jumlah yang
sangat besar. Dalam pelaksanaan pengelolaannya, karena mengelola angka-angka, disatu sisi dibutuhkan
ketelitian dan keakuratan namun disisi lain juga sangat diperlukan kecepatan pengolahan data serta
manajemen klasifikasi data yang baik.

Dari waktu ke waktu, jumlah dan kompleksitas data terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
alokasi anggaran yang dikelola. Dengan terus bertambahnya jumlah data yang dikelola, dari sisi
efisiensi/efektivitas waktu dan pembiayaan, sudah tidak memungkinkan lagi pengelolaan dilakukan secara
manual. Alternatif terbaik adalah pengelolaan dengan menggunakan teknologi informasi khususnya dengan
pembangunan aplikasi pengelolaan keuangan daerah yang berdasarkan kepada regulasi pengelolaan
keuangan daerah yang berlaku.

Dimulai pada tahun 2008, Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia telah membangun aplikasi
pengelolaan keuangan daerah yang diberi nama SIPKD (Sistiim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah)
berdasarkan kepada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan
Permendagri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatusahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya. Perubahan terakhir regulasi pengelolaan
keuangan daerah adalah Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah yang sudah harus diimplemetasikan pada tahun anggaran 2015.

Dalam upaya kelancaran proses implementasi aplikasi SIPKD di daerah, Kementrian Dalam Negeri Republik
Indonesia memberikan bantuan aplikasi SIPKD standar dan perangkat keras pendukung serta serangkaian
pelatihan operasional aplokasi baik kepada admin maupun operator daerah.

Berdsarkan siklus hidup sistim informasi, maka terdapat tiga komponen utama yang selalu bergerak dinamis
sesuai dengan kebutuhan organisasi yaitu aspek perangkat lunak, perangkat keras dan aspek SDM. Dalam
perjalanan implementasi SIPKD di daerah, diperlukan beberapa penyesuaian aplikasi berupa penyesuaian
bisnis proses dan tambahan laporan (aspek perangkat lunak) maupun tambahan perangkat keras
pendukung (aspek perangkat keras) serta penambahan pelatihan dan bimbingan teknis sebagai akibat dari
mutasi pegawai atau pendalaman pemahaman (aspek SDM). Ketiga aspek tersebut berkolaborasi untuk
memastikan bahwa sistim informasi berjalan dengan baik untuk dapat mengahasilkan keluaran yang
diinginkan dan apabila salah satu komponen tidak berjalan baik maka sistim akan mengalami staknasi dan
tidak dapat beroperasi dengan baik.

II. MKASUD DAN DAN TUJUAN

a. Maksud :
Pelaksanan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dimaksudkan
untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi proses pengelolaan data keuangan daerah

b. Tujuan :
Pelaksanan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah bertujuan agar
operasional Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dapat berjalan dengan baik dan lancar
serta dapat menghasilkan keluaran sesuai dengan kebutuhan organisasi.
III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
meliputi 3 (tiga) komponen sistim informasi yaitu :

1. Aspek perangkat lunak


- Konstumisasi/pengembangan fitur (bisnis proses atau laporan) SIPKD sesuai kebutuhan organisasi

2. Aspek perangkat keras


- Penambahan perangkat keras sistim informasi
- Pemeliharaan perangkat keras sistim informasi

3. Aspek sumber daya manusia


- Pendampingan teknis oleh field support

IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah dilaksanakan selama satu tahun
anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014

V. MEKANISME PELAKSANAAN

a. Uraian kegiatan
- Operasional fitur VOIP (voice over internet protocol)
- Pendampingan implementasi pelaporan akrual basis
- Pemeliharaan perangkat keras (jaringan lokal, perangkat pendukung)
- Pengadaan perangkat pendukung (akses point, switch.hub, dll)
- Monitoring dan evaluasi implementasi SIPKD Kab,/Kota
- Rapat koordinasi pengembangan SIPKD dan SIKD Regional

b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pendampingan akrual basis
- Terpeliharanya jaringan lokal DPKD
- Beroperasinya aplikasi VOIP DPKD
- Tersusunya dokumen anggaran SKPD (RKA, DPA)
- Tersusunya dokumen penatausahaan SKPD (SPP, SPM, dan SP2D)
- Tersusunya laporan akuntansi SKPD dan Pemda (LRA, Neraca, LO)

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dibiayai dari APBD
Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Pengelolaan
Keuangan Daerah (SIPKD) kode kegiatan 1.20.05.17.02 dengan total anggaran sebesar Rp. 884.950.600,-

VII. PENUTUP

Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .

Padang, 2 Januari 2014


Kuasa Pengguna Anggaran

SUHENDRI, S.KOM, MSC


NIP. 19700722 199403 1 004
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PENYAJIAN SERTA PENYEBARLUASAN DATA DAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen penting dalam Instruksi Presiden No.1 Tahun 2013 tentang Rencana Aksi Pencegahan
dan Pemberantasan Korupsi adalah melakukan publikasi data keuangan daerah pada media yang dapat
diakses oleh masyarakat. Salah satu media dimaksud adalah website resmi pemerintah daerah.

Dalam upaya membangun akuntabilitas sekaligus membangun mekanisme kontrol oleh masyarakat, maka
sudah merupakan suatu keharusan bagi pemerintah selaku koordinator pelaksana pembangunan daerah
memberikan informasi kepada seluruh komponen masyarakat tentang pembiayaan pembangunan. Dasar
untuk melakukan pengawasan dan kontrol tersebut adalah tersedianya informasi dan data yang akurat
tentang sumber dana dan penggunaan dana tersebut.

Perkembangan teknologi memberikan banyak pilihan mekanisme penyebarluasan informasi bagi


masyarakat, namun yang umum dan bangak digunakan adalah media “website”. Media webiste ini
memberikan kemudahan dalam melakukan update, akses selama 24 jam sehari, tidak terbatas
regional/wilayah, waktu serta mudah dan murah serta tidak terbatasnya jumlah data atau informasi yang
akan disajikan.

Disamping media website, juga biasa digunakan media „compact disk‟. Media ini sudah lazim dijadikan
sebagai sovenir pada aktivitas kunjungan kerja atau rapat kerja. Pilihan media ini karena dapat di simpan
dalam jangka waktu yang lama, relatif murah dan mudah dioperasionalkan .

II. MKASUD DAN DAN TUJUAN

a. Maksud :
Menyediakan data dan informasi keuangan daerah bagi seluruh komponen masyarakat

b. Tujuan :
Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah adalah penyediaan data
keuangan daerah melalui 2 (dua) media yaitu :
a. Media website resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat (http://dpkd.sumbarprov.go.id)
b. Media „compact disk‟

IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah dilaksanakan selama satu tahun anggaran
mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014

V. MEKANISME PELAKSANAAN

a. Uraian kegiatan
- Penyusunan data keuangan daerah sesuai dengan Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (RA-PPK) aksi Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah B03 s.d B12
dalam format „compact disk‟
- Update reguler informasi keuangan daerah pada webiste resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat
(http://dpkd.sumbarprov.go.id)
- Melakukan konfirmasi data keuangan daerah ke Kab/Kota
- Pengembangan/kostumisasi webiste resmi DPKD Provinsi Sumatera Barat
(http://dpkd.sumbarprov.go.id)
- Penyediaan aplikasi informasi Pajak Kendaraan Bermotor dalam format play-store-android.
- Mengikuti rapat koordinasi transparansi keuangan daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah

b. Indikator kinerja
- Tersedianya data keuangan daerah dalam format cd (50 keping)
- Terupdatenya secara reguler informasi keuangan daerah pada website resmi DPKD Prov. Sumbar
- Terikutinya rapat koordinasi transparansi keuangan daerah
- Tersedianya aplikasi PKB berbasis android
- Terlaksananya pengembangan website resmi DPKD Prov. Sumbar
- Terlaksananya konfirmasi data keuangan daerah Kab/Kota.

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Penyajian
serta Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah kode kegiatan 1.20.05.17.38 dengan total
anggaran sebesar Rp. 119.571.400,-

VII. PENUTUP

Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .

Padang, 2 Januari 2014


Kuasa Pengguna Anggaran

SUHENDRI, S.KOM, MSC


NIP. 19700722 199403 1 004
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
BIMBINGAN TEKNIS DAN PELATIHAN PENINGKATAN SDM BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Salah satu komponen sistim informasi yang berfungsi sebagai bagian yang menjalankan sistim informasi
adalah sumber daya manusia (brainware). Untuk dapat berjalanya fungsi dari komponen sistim ini, maka
sumber daya manusia tersebut haruslah dibekali dengan pengetahuan operasional sistim informasi yang
akan dijalankan maupun pengetahuan pendukung lainnya.

Beberapa penyebab selalu diperlukannya pembekalan sumber daya manusia adalah : (1). Terjadinya
perubahan sistim informasi yang dioperasionalkan, karena adanya penambahan fitur sistim informasi
(perubahan bisnis proses, fasilitas baru, pelaporan baru) (2). Dioperasionalkannya sistim informasi baru (3).
Terjadinya penggantian sumber daya manusia pengelola sistim informasi yang disebabkan oleh mutasi atau
promosi (4).Terjadinya gangguan sistim informasi sehingga terjadi perubahan cara kerja/operasional sistim
informasi.

Untuk antisipasi penguasa teknologi masa depan maka faktor lain perlunya dilakukan peningkatan kualitas
pengelola sistim informasi adalah karena adanya penerapan teknologi yang selama ini belum pernah
digunakan. Dengan demikian sumber daya manusia pengelola sistim informasi mempunyai wawasan yang
memadai tentang teknologi baru tersebut.

Selama sistim informasi digunakan dalam menunjang operasional organisasi maka aktivitas peningkatan
kualitas sumber daya manusia akan terus dilakukan. Terdapat beberapa jenis pembekalan yang lazim
dilakukan antara lain seminar, workshop, pelatihan, bimbingan teknis ataupun pendidikan formal.

Kegagalan dalam peningkatan sumber daya manusia pengelola sistim informasi dapat berakibat
terhambatnya pengembangan sistim informasi atau teganggunya operasional sistim informasi karena tidak
cukupnya pengetahuan untuk menjalankan sistim informasi dengan baik.

II. MKASUD DAN DAN TUJUAN

a. Maksud :
Peningkatan pengetahuan teknis sumberdaya manusia pengelola sistim informasi

b. Tujuan :
Pengembangan dan operasional sistim informasi dapat berjalan dengan lancar

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Pelatihan Teknis SDM Berbasis Teknologi ini adalah
sebagai berikut :
- Pelatihan teknis operasional aplikasi SIPKD bagi admin dan operator SKPD
- Pelatihan teknis operasional bagi admin e-SAMSAT UPTD P3 Provinsi Sumatera Barat
- Pelatihan teknis bagi staf Bidang Sistim Informasi yang meliputi bidang keahlian programming,
jaringan/networking (disain dan keamanan), manajemen sisitm informasi dan bidang terkait lainnya

IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Bimbingan dan Pelatihan Teknis Peningkatan SDM Berbasis Teknologi Informasi dilaksanakan
selama satu tahun anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember 2014
V. MEKANISME PELAKSANAAN

a. Uraian kegiatan
- Pelatihan admin e-Samsat dilaksanakan setiap triwulan (4 kali dalam setahun) dengan materi
sesuai dengan pengembangan aplikasi e-Samsat dan permasalahan yang ditemukan di lapangan.
- Pelatihan admin dan operator SIPKD. Tahun 2014 dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan materi
modul penatausahaan (2 kali) dan modul pelaporan/akuntansi (1 kali) serta modul anggaran (1
kali). Materi SIPKD tahun 2014 difokuskan pada implementasi pelaporan keuangan berbasis
akrual (Permendagri 64 Tahun 2013)
- Mengikuti pelatihan teknis bagi staf teknis Bidang Sistim Informasi dilakukan sebanyak 2 (lima) kali
oleh 2 (lima) orang staf teknis dengan 2 (lima) materi teknis yang berbeda (programming,
networking,). Penyelengggara pelatihan teknis adalah lembaga pelatihan teknologi informasi
profesional yang bersertifikat nasional dan internasional.

b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pelatihan teknis e-Samsat sebanyak 4 kali (setiap triwulan)
- Terlaksananya pelatihan teknis SIPKD Modul Akuntansi (1 kali) dan Modul Penatausahaan (2 kali)
serta Modul Anggaran (1 kali)
- Terikutinya pelatihan teknis bidang teknologi informasi sebanyak 2 kali

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan Bimbingan
dan Pelatihan Teknis Peningkatan SDM Berbasis Teknologi Informasi kode kegiatan 1.20.05.44.25 dengan
total anggaran sebesar Rp. 379.123.300,-

VII. PENUTUP

Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .

Padang, 2 Januari 2014


Kuasa Pengguna Anggaran

SUHENDRI, S.KOM, MSC


NIP. 19700722 199403 1 004
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PENGEMBANGAN SISTIM INFORMASI MANAJEMAN SAMSAT LINK BERBASIS TEKNOLOGI WEB DAN
APLIKASI PENUNJANG LAINNYA
DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROPINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2014

I. LATAR BELAKANG

Pendapatan daerah dari pajak daerah adalah salah satu sumber pembiayaan kegiatan pembangunan
daerah. Untuk daerah provinsi sumber pendapatan pajak daerah tersebut didominasi dari sektor pejak
kendaraan bermotor (PKB/BBNKB). Sektor pendapatan pajak daerah provinsi lainnya adalah dari pajak air
permukaan dan yang terbaru adalah pajak cukai tembakau. Dan jika dibandingkan dengan daerah
kabupaten dan kota, sumber-sumber pendapatan dari pajak daerah provinsi sangat terbatas baik dari jumlah
maupun dari kemungkinan pengembangannya (ekstensifikasi).

Mengingat terbatasnya sumber pendapatan dari pajak tersebut, Pemerintah Provinsi hendaknya dapat
memaksimalkan potensi pendapatan tersebut. Disamping melakukan himbauan kepada masyarakat agar
dapat melakukan kewajiban melaksanakan pembayaran pajak, sisi lain yang juga sangat penting dilakukan
adalah melaksanakan mekanisme pelayanan pemungutan pajak dengan baik .

Banyak aspek pelayanan yang dapat dimaksimalkan agar pajak yang dikumpulan dapat meningkat dari
waktu ke waktu diantaranya adalah sosialisasi kepasa masyarakat tentang pentingnya pajak, proses
pelayanan yang bersahat, penyediaan sarana prasarana ruang pelayanan yang nyaman yang. Secara umum
inti pelayanan adalah memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada wajib dalam melakukan kewajiban
mereka membayar pajak.

Inovasi peningkatan kualitas pelayanan pembayaran pajak melalui implementasi teknologi informasi adalah
isu yang saat ini ramai dibicarakan dan telah banyak digunakan. Beberapa inovasi tersebut terbukti
memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada wajib pajak antara lain ; (1). Tersedianya berbagai pilihan
tempat pembayaran (payment point) (2). Tersedianya berbagai pilihan cara pembayaran (3). Tersedianya
beberapa pilihan untuk mendapatkan informasi pajak kendaraan dan kemudahan lainnya.

Dilandasi oleh keinginan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada wajib pajak untuk
menunaikan kewajiban mereka itu maka dilaksanakanlah kegiatan pengembangan aplikasi e-Samsat ini
dengan harapan dapat memberikan kontribusi psitif terhadap upaya peningkatan pendapatan pajak dari
sektor pajak kendaraan bermotor.

II. MKASUD DAN DAN TUJUAN

a. Maksud :
Pengembangan aplikasi pengelolaan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor (e-
Samsat) sesuai dengan kebutuhan organisasi dan peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak

b. Tujuan :
Meningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak kendaraan bermotor.

III. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Samsat-Link dan Aplikasi Pendukung lainnya
adalah peningkatan pelayanan melalui beberapa aspek berikut :
- Penambahan jumlah „payment point‟ baru
- Penambahan sarana akses informasi pajak kendaraan bermotor
IV. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Samsat Link Berbasisi Teknologi Web dan Aplikasi
Penunjang Lainnya dilaksanakan selama satu tahun anggaran mulai dari 2 Januari 2014 s.d 31 Desember
2014

V. MEKANISME PELAKSANAAN

a. Uraian kegiatan
- Penambahan „payment baru‟ yang akan dilakukan adalah dengan menyediakan loket „Samsat drive
thru‟ pada dua lokasi pusat perbelanjaan yaitu di Padang dan Bukittinggi. Kegiatan ini dilakukan
dengan membangun aplikasi pelayanan „Samsat Drivethru‟. Dengan disediakannya fasilitas dan
kemudahan ini diharapkan akan meningkatkan tingkat kesadaran wajib pajak untuk melakukan
kewajiban mereka membayar pajak.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor disediakan melalui kiosk informasi yang pada taha
pertama ini akan tersedia pada 6 kantor SAMSAT.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor lainnya adalah melalui fasilitas SMS Gateway yaitu
melalui media SMS (short meesage service) pada setiap telepon seluler wajib pajak. Fasilitas ini
dapat diperoleh dengan cara mengirim pesan pendek dengan format yang sudah ditetapkan dan
dikirimkan ke nomor tertentu. Pengiriman pesan tersebut akan dibalas secara otomatis oleh sistim
SMS gateway yang berisikan informasi tentang bersaran pajak dan jatuh tempo.
- Fasilitas informasi pajak kendaraan bermotor lainnya adalah melalui website resmi DPKD Provinsi
Sumatera Barat yaitu http://dpkd.sumbarprov.go.id pada menu info publik.
- Untuk mendukung kelancaran pelayanan disetiap kantor SAMSAT, setiap tahun dilakukan
penambahan fasiltas teknologi informasi secara bertahap.
- Untuk memastikan bahwa aplikasi sistim informasi berjalan dengan baik maka secara berkala
dilakukan pemeliharaan aplikasi ke setiap UPTD Samsat di Sumatera Barat

b. Indikator kinerja
- Terlaksananya pengembangan ftur aplikasi e-Samsat (Samsat drivethru)
- Tersedianya fasiltas informasi pajak kendaraan (Kiosk, SMS Gateway dam website)
- Terlaksananya rapat koordinasi teknis tahunan
- Terlaksananya pemeliharaan aplikasi e-Samsat secara berkala

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan ini dibiayai dari APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun Anggaran 2014 pada kegiatan
Pengembangan Sistim Informasi Manajemen Samsat Link berbasis Teknologi Web dan Aplikasi Penunjang
Lainnya kode kegiatan 1.20.05.17.01 dengan total anggaran sebesar Rp. 1.230.945.100,-

VII. PENUTUP

Demikian TOR ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan jika terdapat perubahan
dalam masa pelaksanaan kegaitan akan dilakukan penyesuaian sebagaimana mestinya .

Padang, 2 Januari 2014


Kuasa Pengguna Anggaran

SUHENDRI, S.KOM, MSC


NIP. 19700722 199403 1 004

Anda mungkin juga menyukai