Anda di halaman 1dari 36

IKPA

Sharing Session
PERHATIAN!!!
Reformulasi IKPA yang disajikan dalam
bahan ini bersifat sementara dan masih
Kebijakan Penilaian Kinerja IKPA dimungkinkan berubah sampai dengan
2022 ditetapkannya regulasi terkait penilaian
Direktorat Pelaksanaan Anggaran IKPA Belanja K/L.
Status tanggal: 21 Februari 2022
Februari 2022
1. Pendahuluan
2. Prinsip Reformulasi IKPA 2022
3. Reformulasi IKPA TA 2022

2
Pendahuluan

”Tahun 2022 fokus ke kualitas belanja” ( SMI, 31/12/2021)

1. Arahan pimpinan untuk mewujudkan belanja berkualitas melalui peningkatan kualitas pelaksanaan anggaran -> perubahan
paradigma tata kelola menjadi kualitas pelaksanaan anggaran.
2. Perlunya simplifikasi penilaian kinerja agar lebih fokus kepada tujuan yang lebih strategis-> tidak terlalu banyak
indikator yang dinilai.
3. Implementasi IKPA 2021:
a. Dampak pandemi terhadap pelaksanaan anggaran:
• Kebutuhan akselerasi belanja dan pencapaian output
• Target penyerapan meningkat -> TW III 70%
b. Meningkatnya perhatian K/L: Banyaknya permintaan penyesuaian/koreksi
4. Penguatan penilaian kinerja berdasarkan pada capaian output yang disesuaikan dengan struktur anggaran hasil RSPP:
a. Indikator kinerja Capaian Output.
b. Penetapan target penyerapan anggaran sesuai jenis belanja.
Prinsip Reformulasi IKPA 2022
1. Penguatan Value for Money dalam penilaian kinerja.
2. Penetapan derajat kewajaran (fairness) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.

1 Value for Money 2 Fairness Treatment


 Mengutamakan Capaian Output sebagai indikator  Penilaian kinerja yang adaptif dalam
kinerja superior (bobot paling tinggi) sekaligus mengantisipasi perubahan kebijakan di bidang
mendorong pencapaian outcome lebih awal. perencanaan, dan pelaksanaan anggaran.
 Mendorong akselerasi belanja melalui  Menerapkan prinsip penilaian kinerja sesuai
penyerapan anggaran sesuai trajektori dan karakteristik Satker (clustering) dan “not fit for all”
mengurangi penumpukkan pencairan dana pada berdasarkan:
akhir tahun.  Besaran pagu anggaran, jenis belanja, sumber
 Mendorong berkurangnya kendala teknis dana
administratif yang menghambat pelaksanaan  Komposisi KRO-RO generik dan teknis
anggaran.  Bobot indikator dan trajektori targeting
 Penerapan kebijakan dispensasi/fleksibilitas
penilaian kinerja untuk indikator kinerja, kondisi,
dan/atau unit organisasi tertentu.
 Antisipasi migrasi implementasi SAKTI Full Module
oleh seluruh K/L. 4
Kerangka Pengukuran IKPA
Penguatan Value for Money melalui Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas

5
Penguatan Value for Money dalam Penilaian Kinerja -> Akselerasi Belanja dan
Pencapaian Output

Ekonomis Efektivitas

Value
Input Value Input Output Outcome

Efisiensi

Realisasi Capaian
DIPA
Anggara
Anggaran Output
n

Kualitas Perencanaan Kualitas Pelaksanaan Kualitas Hasil Pelaksanaan


Anggaran (20%) Anggaran (55%) Anggaran (25%)

 Revisi DIPA  Penyerapan  Capaian Output


 Deviasi Hal III Anggaran
DIPA 
 Belanja Kontraktual
Penyelesaian Tagihan
 UP dan TUP
 Dispensasi
6
Sasaran Perubahan Indikator Kinerja
ASPEK INDIKATOR KINERJA SASARAN PERBAIKAN KINERJA PA
Revisi DIPA (10%) • Meningkatkan kualitas perencanaan anggaran melalui pengendalian
Kualitas
Kualitas
Perencanaan
revisi DIPA pagu tetap secara triwulanan
Perencanaan
Anggaran
Anggaran
(20%) • Meningkatkan akurasi/ketepatan realisasi pencairan dana per Jenis
Deviasi Halaman III DIPA (10%)
(20%) Belanja per bulan
• Mendorong akselerasi belanja berdasarkan trajektori pola
Penyerapan Anggaran (20%) penyerapan triwulanan per jenis belanja per triwulan
• Mendorong penyampaian data kontrak tepat waktu dan
Data Kontrak
Belanja (10%) (10%)
Kontraktual percepatan belanja kontraktual sejak awal
Kualitas Pelaksanaan
Anggaran Penyelesaian Tagihan (10%) • Mendorong percepatan pembayaran belanja kontraktual
(55%)
• Meningkatkan ketetapan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP dan
Pengelolaan UP dan TUP (10%) optimalisasi penggunaan UP dan TUP
• Meningkatkan ketepatan waktu pembayaran tagihan belanja dan
Dispensasi SPM (5%)
mengurangi penumpukkan pencairan dana pada akhir tahun anggaran

Kualitas Hasil
Kualitas Hasil
Pelaksanaan
Pelaksanaan Capaian Output (25%) • Mendorong partisipasi pelaporan dan akselerasi
Anggaran pencapaian output berkualitas
Anggaran (25%)
(25%)
Time Frame
JAN FEB MAR
• Kajian • Pengembanga • Implementasi penilaian
reformulasi dan n sistem kinerja dengan IKPA
rancangan OMSPAN dan SAKTI baru
7
perdirjen IKPA
Time Frame

Finalisasi Formula Pembahasan


IKPA 2022 RPerdirjen

18 Jan 31 Jan 1-11 Feb


1-20 Feb M3 Feb

Kick Off dengan


OTL Setditjen Konsolidasi Legal Penetapan
dan Internal PA Drafting RPerdirjen
DSP atas
RPerdirjen

8
REFORMULASI IKPA TAHUN ANGGARAN
2022

9
Reformulasi IKPA 2022
Latar Belakang
1. Mendukung belanja berkualitas dengan penguatan value for money dalam penilaian kinerja.
2. Mendorong akselerasi belanja dan pencapaian output belanja.
3. Penetapan derajat kewajaran (fairness treatment) dalam penilaian kinerja pada Satker, Eselon I, dan K/L.

REFORMULASI IKPA

SEBELUM (2021) – 4 ASPEK, 13 INDIKATOR SESUDAH (2022) - 3 ASPEK, 8 INDIKATOR


1.Revisi DIPA
4. Data Kontrak 2.Deviasi Halaman III
1.Revisi DIPA 5. Pengelolaan UP dan TUP
2.Deviasi Halaman III 6. LPJ Bendahara
3.Pagu Minus 7. Dispensasi SPM

Kesesuaian Antara Perencanaan Kepatuhan terhadap peraturan


dengan Pelaksanaan Anggaran perundang-undangan

ASPEK IKPA
Efektivitas Pelaksanaan
Efisiensi Pelaksanaan Anggaran
Anggaran

8. Penyerapan Anggaran
9. Penyelesaian Tagihan 12. Kesalahan SPM 8. Capaian Output 3. Penyerapan Anggaran 6. UP dan TUP
10.Capaian Output 13. Perencanaan Kas 4. Belanja Kontraktual 7. Dispensasi
11.Retur SP2D 5. Penyelesaian Tagihan
Komparasi Penilaian IKPA TA 2021 vs 2022 per Indikator
No. Indikator 2021 2022 (Reformulasi)
1 Revisi DIPA Revisi pagu tetap yang diperhitungkan  4 jenis revisi Revisi pagu tetap yang diperhitungkan  14 jenis
2 Deviasi Hal III DIPA • Dihitung dari rata-rata deviasi DIPA secara kumulatif. • Perhitungan deviasi per jenis belanja
• Tidak ada batasan maksimum deviasi (bisa lebih dari • Ambang batas deviasi 5% untuk nilai maksimum.
100%) • Batas maksimum deviasi per jenis belanja 100%
3 Pagu Minus Dihitung dari pagu minus berjalan yg dikunci per 31 Des Tidak diperhitungkan

4 Data Kontrak Berdasarkan ketepatan waktu penyampaian data kontrak Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) kontrak dini (pra DIPA), (3) akselerasi
kontrak 53.
5 Pengelolaan UP dan TUP Berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) persentase GUP, (3) setoran TUP
TUP
6 LPJ Bendahara Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian LPJ Tidak diperhitungkan
7 Dispensasi SPM Berdasarkan kategori jumlah dispensasi SPM yang terbit Berdasarkan kategori rasio dispensasi SPM yang terbit
8 Penyerapan Anggaran Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap Berdasarkan rata-rata persentase penyerapan terhadap target penyerapan
target penyerapan triwulanan triwulanan. Target penyerapan triwulanan mengacu pada target penyerapan
per jenis belanja
9 Penyelesaian Tagihan Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian tagihan SPM LS idem
Kontraktual
10 Capaian Output Dihitung dari realisasi RO terhadap target RO Berdasarkan (1) ketepatan waktu, (2) realisasi RO
11 Retur SP2D Dihitung dari rasio retur SP2D Tidak diperhitungkan
12 Kesalahan SPM Dihitung dari rasio kesalahan SPM yang ditolak pada saat Tidak diperhitungkan
validasi PMRT.
13 Renkas Dihitung dari ketepatan waktu penyampaian Renkas Tidak diperhitungkan

11
Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Dihitung berdasarkan persentase
realisasi anggaran terhadap target Penilaian tidak diperhitungkan berdasarkan jenis belanja, namun secara
realisasi triwulanan (15%-40%- agregat, sedangkan karakteristik penyerapan anggaran masing-masing
60%-90%) jenis belanja berbeda.
2. Nilai IKPA adalah nilai rata-rata
nilai kinerja triwulanan.

Tw Tw
Tw I Tw II
III IV
Reformulasi
B. Pegawai 20% 50% 75% 95%

B. Barang 15% 50% 70% 90% 1. Ditetapkan persentase target penyerapan triwulanan pada masing-masing jenis
belanja.
2. Persentase target penyerapan dikalikan dengan pagu masing-masing jenis belanja
B. Modal 10% 40% 70% 90% akan menghasilkan nominal target penyerapan, yang akan dikumulatifkan sehingga
membentuk nominal target penyerapan triwulanan untuk seluruh belanja triwulanan.
B. Bansos 25% 50% 75% 95%

12
Ilustrasi: Reformulasi IKPA – Penyerapan Anggaran

Satker B memiliki komposisi pagu sbb:


Satker A memiliki komposisi pagu sbb: Belanja Pegawai (51): 50 M
Belanja Pegawai (51): 100 M Belanja Barang (52): 150 M
Belanja Barang (52): 200 M Belanja Modal (53): 50 M
Belanja Modal (53): 300 M Belanja Bansos (57): 700 M

Target penyerapan anggaran Triwulanan


Target penyerapan anggaran Triwulanan Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
10,0 M 25,0 M 37,5 M 47,5 M
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV 51 50 M
(20%*50) (50%*50) (75%*50) (95%*50)
20 M 50 M 75 M 95 M 22,5 M 75,0 M 105,0 M 135,0 M
51 100 M 52 150 M
(20%*100) (50%*100) (75%*100) (95%*100)
(15%*150) (50%*150) (70%*150) (90%*150)
30 M 100 M 140 M 180 M 20,0 M
52 200 M 5,0 M 35,0 M 45,0 M
(15%*200) (50%*200) (70%*200) (90%*200) 53 50 M
(10%*50) (40%*50) (70%*50) (90%*50)
30 M 120 M 210 M 270 M
53 300 M 175,0 M 350,0 M 525,0 M 665,0 M
(10%*300) (40%*300) (70%*300) (90%*300) 57 700 M
(25%*700) (50%*700) (75%*700) (95%*700)
Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
Total 950 M 212,5 M 470,0 M 702,5 M 892,5 M
Target (reformulasi) 13,3% 45,0% 71,3% 90,8% Target (reformulasi) 22,4% 49,5% 73,9% 93,9%
Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0% Target formula 2021 15,0% 40,0% 60,0% 90,0%
13
Ilustrasi: Perhitungan Nilai IKPA Penyerapan Anggaran

Penyerapan Anggaran Triwulanan Satker A Target penyerapan anggaran Triwulanan


penyerapan anggaran untuk Satker A Target penyerapan anggaran (total) untuk Satker A
Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV Jen. Bel Pagu Tw I Tw II Tw III Tw IV
Total 600 M 54 M 198 M 357 M 557 M Total 600 M 80 M 270 M 425 M 545 M
% 100% 9,0% 33,0% 59,5% 92,8%
% 100,0% 13,3% 45,0% 71,3% 90,8%
Nilai IKPA Penyerapan Anggaran
IKPA Penyerapan Anggaran diukur berdasarkan realisasi terhadap target penyerapan anggaran (total)
Target Penyerapan Anggaran Kumulatif (Miliar)
Nilai Kinerja
Tw I Tw II Tw III Tw IV
Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw Penyerapan Anggaran Tw
I/Target Penyerapan Tw I II/Target Penyerapan Tw II III/Target Penyerapan Tw IV/Target Penyerapan Tw
NKPA *100% *100% III *100% IV *100%
67,5 73,3 84,0 100,0
(54/80*100) (198/270*100) (357/425*100) (557/545*100)
Rata-Rata NKPA Tw I, Tw Rata-Rata NKPA Tw I, Tw
NKPA Tw I Rata-Rata NKPA Tw I, Tw II
II, Tw III II, Tw III, Tw IV
IKPA-PA
67,5 70,4 74,9 81,2
(67,5+73,3)/2 (67,5+73,3+ 84,0)/3 (67,5+73,3+ 84,0+100,0)/4
14
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA

Isu
Formula Perhitungan
1. Deviasi dihitung secara agregat (total seluruh jenis belanja). Deviasi tinggi di salah satu
(Eksisting)
belanja dapat dikompensasi dengan deviasi di jenis belanja lainnya.
2. Sulitnya mencapai nilai maksimal 100, karena mensyaratkan rata-rata deviasi bulanan
1. Dihitung berdasarkan rata-rata sebesar 0,00%.
deviasi bulanan. 3. Tidak ada batas nilai deviasi bulanan (deviasi dapat lebih dari 100%), sehingga
2. total realisasi dikurang total RPD dimungkinkan adanya nilai ekstrim karena deviasi sangat tinggi di salah satu periode
bulan berkenaan. yang akan berdampak pada periode berikutnya. Dalam beberapa kasus, Satker tidak
dapat melakukan perbaikan kinerja untuk memperbaiki deviasi di periode yang akan
datang.

Rentang Nilai Reformulasi


No.
Deviasi Indikator
1. Deviasi dihitung pada masing-masing jenis belanja, sehingga menghindari
1 0-5,0% 100,0 deviasi belanja yang saling mengkompensasi.
2. Ditetapkan ambang batas rata-rata deviasi bulanan sebesar 5,0% untuk
0-95,0 memperoleh nilai maksimal (100).
2 >5,0% (sesuai persentase 3. Ditetapkan batas maksimal deviasi tiap bulannya (sebesar 100%) untuk
deviasi) mengurangi dampak nilai ekstrim.

15
Reformulasi IKPA Deviasi Halaman III DIPA
Perbandingan Penilaian Tahun 2021 vs 2022 (Reformulasi)
Penilaian 2021 Penilaian 2022 (Reformulasi)
RPD Realisasi
Rata- Deviasi (%) Rata-
Deviasi Rata Nilai Rata Nilai
Rata2 Deviasi
51 52 53 Total 51 52 53 Total Total Deviasi IKPA 51 52 53 Deviasi IKPA
51,52,53
Periode Bulanan s.d. bln

(i)= (l)= (m)=


(k) = (n)= 1. Nilai(q)=100-
100
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) [(h)- (j) [(e)-(a)]/ [(f)-(b)]/ (o) (p)
untuk deviasi
100-(j)
2c. Dihitung berdasarkan deviasi masing2 [(g)-(c)]/(c)
jenis (p)
2a. deviasi 2b. Deviasi
(d)]/(d) (a) (b) 2d. Deviasi per jenis belanja s.d 5,0%
terkompensasi belanja
tidak terkompensasi
Jan 1,0 1,0 0,0 2,0 1,0 1,1 0,0 2,1 2,5% 2,50 97,50 0,00% 10,00% 0,00% 3,33% 3,33 100,00
Feb 1,0 1,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0% 1,25 98,75 100,00% 100,00% 0,00% 66,67% 35,00 65,00
3a.0,0%
Deviasi 0,83 3b. Dampak
Mar 1,0 2,0 3,0 6,0 1,0 2,0 3,0 6,0 99,17 0,00% 0,00% 3c. Batas
0,00%maksimal 0,00% 23,33 76,67
ekstrim deviasi ekstrim
Apr 2,0 2,0 5,0 9,0 2,1 2,0 5,0 9,1 1,1% 0,90 99,10 5,00% 0,00% deviasi
0,00% 1,67%4. Satker17,92 82,08
2a. deviasi masih memiliki
May 1,0 0,5 0,5 2,0 1,0 10,0 10,0 21,0 950,0% 190,72 0,00 0,00% 100,00% 100,00% 66,67% kesempatan
27,67 untuk72,33
Jun 1,0 2,0 5,0 8,0 1,0 1,2 7,9 10,1 26,3% 163,31 0,00 0,00% 40,00% 58,00% 32,67% memperbaiki
28,50 nilai71,50
Jul 2,0 3,0 4,0 9,0 2,1 3,0 4,0 9,1 1,1% 140,14 0,00 5,00% 0,00% 0,00% 1,67% 24,67 75,33
Aug 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 6,0 12,0 0,0% 122,62 0,00 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 21,58 78,42
Sep 1,0 5,0 6,0 12,0 1,0 5,0 5,9 11,9 0,8% 109,09 0,00 0,00% 0,00% 1,67% 0,56% 19,25 80,75
Oct 1,0 4,0 6,0 11,0 1,0 4,0 5,9 10,9 0,9% 98,27 1,73 0,00% 0,00% 1,67% 0,56% 17,38 82,62
Nov 1,0 2,0 8,0 11,0 1,0 2,0 8,0 11,0 0,0% 89,34 10,66 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 15,80 84,20
Dec tidak diperhitungkan
Arah Reformulasi Deviasi Hal III DIPA tahun 2) mendorong akurasi penilaian kinerja sampai
2022: level jenis belanja 4) memungkinkan Satker untuk terus berupaya
memperbaiki akurasi pelaksanaan kegiatan sesuai
1) Mendorong motivasi dan ketercapaian kinerja 3) mengantisipasi munculnya nilai ekstrim yang rencana
optimal (attainable) mengakibatkan capaian terlalu rendah
16
Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Baru mengcapture dari sisi kepatuhan terhadap regulasi kontrak. dan belum
mendukung upaya akselerasi belanja.
Dihitung berdasarkan ketepatan
2. Belum memperhitungkan upaya akselerasi belanja melalui:
waktu penyampaian kontrak 5 hari a. Penerbitan/penandatanganan kontrak sebelum DIPA berlaku efektif (kontrak pra
kerja DIPA).
b. percepatan pendaftaran kontrak belanja 53 dan penyelesaian pembayarannya di
triwulan 1

Reformulasi
Indeks
No. Komponen Indikator Data Kontrak memperhitungkan komponen kepatuhan dan akselerasi sebagai
Komposit
berikut:
1 Kepatuhan 40% a. Kepatuhan: ketepatan waktu penyampaian kontrak dalam 5 hari kerja sejak tanda
tangan kontrak
2 Akselerasi 60% b. Akselerasi: (1) Akselerasi - Kontrak pra DIPA, (2) Akselerasi - Kontrak belanja 53 yang
diselesaikan di triwulan I dengan nilai 50 juta s.d. 200 juta

17
Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak
Komponen1 – Kepatuhan (40%)

Jan Mar Mei Jul Sep Nov

Feb Apr Jun Ags Okt Des

b. Kontrak c. Akselerasi
Pra DIPA Kontrak 53
(30%) (30%)
Komponen 2 - Akselerasi (60%)

a. Kepatuhan Pendaftaran Kontrak (40%) b. Kontrak Pra DIPA (30%) c. Akselerasi Kontrak 53 (30%)
1. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai 1. Kontrak Pra DIPA: kontrak yang tanggal kontraknya 1. Kontrak Akselerasi  kontrak belanja 53 dengan
Ketepatan Waktu Kontrak. sebelum 1 Januari tahun anggaran berkenaan nilai di atas 50 s.d. 200 juta yang diselesaikan s.d.
2. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Kontrak Pra triwulan I (31 Maret) TA berkenaan.
atas Rp50 juta. DIPA. 2. Dihitung berdasarkan Rata-Rata Nilai Akselerasi
3. Ketentuan Nilai: 3. Nilai kontrak yang diperhitungkan: di atas Rp50 juta. Kontrak Belanja 53.
Kontrak yang tepat waktu  nilai 100 4. Ketentuan Nilai: 3. Ketentuan Nilai: Tanggal Penyelesaian
Tanggal kontrak • Triwulan I  nilai 100
• Kontrak Pra DIPA  nilai 120
Tanggal kontrak Tanggal Daftar • Kontrak Non Pra DIPA nilai 100 • Tw II: 90, Tw III: 80, Tw IV: 70
18
Contoh: Reformulasi IKPA Belanja Kontraktual
1 2 3
AKSELERASI 1: AKSELERASI 2:
Tanggal Tanggal Tanggal Jenis Jumlah Status Ketepatan KEPATUHAN
No Kontrak Nilai Kontrak KONTRAK PRA KONTRAK 53 TW I
Kontrak Terima Penyelesaian Belanja Hari Waktu (40%)
DIPA (30%) (30%)
Kontrak 1 21/12/2021 19/01/2022 14/12/2022 312.530.221 52 21 TERLAMBAT 0 120  
Kontrak 2 21/12/2021 08/01/2022 03/10/2022 577.765.322 52 14 TEPAT WAKTU 100 120  
Kontrak 3 15/01/2022 19/01/2022 24/02/2022 157.271.101 53 1 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 4 18/03/2022 24/03/2022 25/11/2022 300.694.836 53 3 TEPAT WAKTU 100 100  
Kontrak 5 19/03/2022 24/03/2022 28/03/2022 111.430.370 53 2 TEPAT WAKTU 100 100 100
Kontrak 6 07/04/2022 13/04/2022 31/10/2022 851.492.108 52 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 7 30/07/2022 04/08/2022 07/11/2022 718.944.240 52 2 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 8 18/08/2022 20/08/2022 28/08/2022 125.748.241 53 1 TEPAT WAKTU 100 80
Kontrak 9 20/08/2022 26/08/2022 31/12/2022 811.309.699 53 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 10 25/08/2022 31/08/2022 31/12/2022 2.960.378.728 53 3 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 11 29/10/2022 05/11/2022 27/12/2022 463.192.495 52 4 TEPAT WAKTU 100  
Kontrak 12 04/11/2022 10/11/2022 26/11/2022 850.279.568 53 3 TEPAT WAKTU 100  
 TOTAL NILAI KOMPONEN 1100 540 280

NILAI KOMPONEN
91,67 108,00 93,33
(1100/12) (540/5) (280/3)
1 2 3 97,07
NILAI IKPA DATA KONTRAK
Ketentuan penilaian: Ketentuan penilaian: (91,67 * 40%) + (108,00*30%) + (93,33*30%)
• Kontrak Tepat • Kontrak Pra DIPA (Dini)  nilai Ketentuan Penilaian: Berdasarkan nilai rata-rata dari transaksi yang
• kontrak belanja 53 dan nilai kontrak tersedia
Waktu  nilai 120
• Non Kontrak Pra DIPA  nilai 100 >50 juta s.d. 200 juta.
100
• Nilai komponen  Rasio antara • Nilai komponen  rasio antara
• Kontrak Apabila Satker tidak punya transaksi Belanja Modal nilai
kontrak Pra DIPA dengan jumlah kontrak Akselerasi 53 terhadap total di atas 50 juta s.d. 200 juta, maka nilainya dikonversi.
Terlambat 
kontrak pada Tw I kontrak yang dihitung.
Nilai 0
19
Reformulasi IKPA Pengelolaan UP dan TUP
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Hanya memperhitungkan aspek kepatuhan regulasi dari sisi ketepatan waktu
1. Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pertanggungjawaban UP/TUP.
GUP/GUP Nihil/PTUP yang bersumber 2. Belum memperhitungkan aspek akurasi besaran UP dan TUP kaitannya dengan risiko
dari dana RM. idle cash yang disebabkan:
2. Punishment apabila terdapat setoran a. Satker tidak sepenuhnya menggunakan seluruh UP (100%) dalam satu bulan
TUP/UP yang belum disetorkan s.d. 31 b. Satker tidak sepenuhnya menggunakan TUP yang berakibat pada munculnya
Desember 2021. setoran TUP

Reformulasi
Indeks Indikator pengelolaan UP dan TUP memperhitungkan komponen ketepatan
No. Komponen waktu pertanggungjawaban dan akurasi besaran UP dan TUP sebagai
Komposit
berikut:
1 Ketepatan Waktu 50%
a. Ketepatan waktu pertanggungjawaban UP dan TUP
2 % GUP 25% b. Akurasi:
• % GUP bulanan
3 % Setoran 25% • % Setoran TUP

20
Reformulasi IKPA: Pengelolaan UP dan TUP

Perhitungan Nilai

UP SP2D GUP tepat waktu


Dikurang
Penalti
Ketepatan Waktu (50%) Nilai
TUP SP2D PTUP tepat waktu

Dibagi Total GUP dan PTUP

Perhitungan Nilai

Pengelolaan Rata-Rata % GUP


% GUP (25%) % GUP (disebulankan)
UP dan TUP (disebulankan)

Perhitungan Nilai

% Setoran TUP/Total TUP


% Setoran TUP (25%) 100% - % Setoran TUP
dalam setahun

21
Aspek Pembentuk Nilai IKPA Pengelolaan UP dan TUP

Ketepatan Waktu % GUP (disebulankan) % Setoran TUP/Total TUP dalam setahun

1. berdasarkan jumlah SP2D


1. %GUP adalah besaran UP yang % Setoran TUP adalah jumlah TUP yang disetor
GUP/GUP Nihil/GTUP yang
dipertanggungjawabkan/ diajukan dibandingkan dengan total TUP dalam satu tahun anggaran.
tepat waktu disampaikan ke
revolvingnya ke KPPN
KPPN (dalam 1 bulan). Misal:
2. %GUP disebulankan adalah
2. Penalti nilai apabila terdapat Dalam setahun, Satker mengajukan TUP dan menyetor sbb:
besaran %GUP yang telah dikalikan
setoran UP/TUP yang belum • TUP 18 Mei 2022  1 M, setoran 100 jt
dengan faktor hari dalam sebulan
disampaikan s.d. 31 Desember. • TUP 01 Oktober 2022  5 M, setoran 0
(30 hari) untuk memperoleh
*sama dengan formula sebelumnya • TUP 3 Desember 2022  50 M, setoran 10 M
%GUP yang setara dalam sebulan.
(dalam PER-4/PB/2021)
Maka % Setoran TUP adalah: 10,1 M/56,0 M: 18,03%
Formula & Ilustrasi

%GUP disebulankan = %GUP x (30*)/ Misal:


• Satker memiliki UP sebesar 100 juta.
• Satker melakukan GUP sebesar 50 juta dan terbit SP2D GUP tanggal 12
perbandingan nilai GUP dengan nilai Rentang waktu SP2D GU/GU Nihil April 2022 (%GUP: 50%).
UP. dari UP/GU Terakhir • SP2D GUP yang terbit sebelumnya adalah tanggal terakhir adalah
tanggal 28 Maret 2022, sehingga rentang waktu GUPnya adalah 15 hari.
Maka %GUP disebulankan untuk GUP tersebut adalah:
100%  50% x (30/15)
22
Ilustrasi: Indikator Pengelolaan UP dan TUP
Selisih Outstanding Persen Persen (%) GUP
No. Jenis Tanggal Total GU Status
Hari UP/TUP (%) GUP disebulankan
1 UP 03-Feb-21 0 - 1.260.000.000 0 -  
2 GUP 03-Mar-21 28 716.788.090 1.260.000.000 57 TEPAT WAKTU 61,07 57*(30/28) = 61,07
3 GUP 01-Apr-21 29 668.467.241 1.260.000.000 53 TEPAT WAKTU 54,83
4 TUP 08-Apr-21 0 2.500.000.000 2.500.000.000 0 -  
5 PTUP 14-Apr-21 6- 1.393.325.103 1.106.674.897 0 -  
6 GUP 20-Apr-21 19 702.526.936 1.260.000.000 56 TEPAT WAKTU 88,42
7 SETORAN TUP 26-Apr-21 18 - 273.999 1.106.400.898 0 -  
8 PTUP 28-Apr-21 20 - 1.106.400.898 - 0 TEPAT WAKTU  
9 TUP 04-May-21 0 3.000.000.000 3.000.000.000 0 -   67*(30/17) = 118,24
10 GUP 07-May-21 17 838.117.997 1.260.000.000 67 TEPAT WAKTU 100,00 Nilai diakui: 100 (maks)
11 PTUP 11-May-21 7- 1.965.532.864 1.034.467.136 0 -  
12 SETORAN TUP 31-May-21 27 - 85.440 1.034.381.696 0 -  
13 GUP 03-Jun-21 27 670.042.666 1.260.000.000 53 TEPAT WAKTU 58,89
14 PTUP
a. Ketepatan Waktu (50%)
09-Jun-21 36 - 1.034.381.696 b. % GUP- (25%)0 TERLAMBAT   c. % Setoran TUP (25%)
TUP/Setoran Tanggal Nominal
GUP tanggal % GUP disebulankan
SP2D GUP TW*: 5 3-Mar-21 61,07 TUP 8 Apr-21 2.500.000.000
SP2D PTUP TW: 1 TUP 04-May-21 3.000.000.000
5 1-Apr-21 54,83
Dikurang: 20-Apr-21 88,42 Total TUP 5.500.000.000
Penalti Nilai: 1*) Setoran 26-Apr-21 273.999
7-May-21 100,00
Setoran 31-May-21 85.440
Total GUP + PTUP 7 3-Jun-21 58,89
Total Setoran 359.439
72,64
Nilai Ketepatan Waktu 71,43 (5/7*100) Nilai Komponen Persentase % Setoran/Total TUP 0,01 %
(61.07+54,83+88,42+100,
GUP
*) terdapat sisa UP yang belum disetor s.d. 31 Des 00+58,89)/5 Nilai Komponen Setoran 99,99
(100-0,01)
Nilai Pengelolaan UP TUP: 78,87 = 71,43*50% = 35,71 + 72,64*25% = 18,16 + 99,99 *25% = 25,00
23
Reformulasi IKPA: Revisi DIPA
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Belum diatur secara spesifik kriteria dan jenis revisi pergeseran (Pagu
1. Dihitung berdasarkan rasio revisi DIPA Tetap) yang termasuk dalam perhitungan indikator Revisi DIPA --> fokus
yang bersifat pergeseran terhadap
target revisi triwulanan
pada revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
2. Nilai level Eselon I dan K/L  Rata- Satker.
Rata Nilai IKPA Revisi DIPA Satker di 2. Lingkup revisi DIPA yang dihitung belum mencakup seluruh revisi
bawahnya. pergeseran yang terkait dengan kualitas perencanaan Satker, misalnya revisi
antarjenis belanja.

Formula Reformulasi

1. Penegasan dan penyesuaian sistem untuk mengakomodasi perhitungan


(1/Frekuensi Revisi DIPA) x 100 revisi pergeseran yang tidak mengakibatkan perubahan pagu di level
Satker.
*sama dengan formula sebelumnya (dalam 2. Perluasan lingkup revisi pergeseran sebagai objek penilaian indikator
PER-4/PB/2021) Revisi DIPA yang relevan dengan kualitas perencanaan Satker.

24
Pengaturan IKPA Revisi DIPA Tahun 2022
Jenis Revisi Kondisi Pagu
No. Kode Uraian Jenis Revisi Revisi yang diperhitungkan: apabila tidak
1 201 Antar-Fungsi/Sub-Fungsi/Program mengakibatkan perubahan pagu di level Satker.
2 209 Belanja Operasional Dalam Program Dukungan Manajemen yang sama Contoh 1:
Belanja Operasional - Dari Program Teknis ke Program Dukungan a) Satker ABC, melakukan revisi
3 210 kode 210: Tidak
Manajemen
Pagu awal: 100 M diperhitungkan
Belanja operasional - Dari Program Dukungan Manajemen ke Program
4 211 Pagu akhir: 102 Miliar
Teknis
5 212 Pergeseran antar-RO antar-KRO Contoh 2:
Pergeseran antar-RO dan/atau dalam RO yang sama dalam KRO yang a) Satker ABD, melakukan revisi
6 213 kode 218:
sama diperhitungkan
7 216 Penyelesaian Tunggakan Pagu awal: 52 M
Pagu akhir: 52 M
8 218 Pemanfaatan Sisa Anggaran Kontraktual dan/atau Swakelola
9 219 Pergeseran anggaran Antarjenis Belanja
10 220 Kontrak Tahun Jamak
11 223 RO Cadangan Target Revisi
12 224 Penurunan volume RO secara total Untuk memperoleh nilai 100  maksimum revisi
Penyelesaian putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan pergeseran 1 kali tiap triwulan.
13 225
hukum tetap (inkracht) *sama dengan ketentuan sebelumnya
Baru diperhitungkan di tahun 2022
14 229 Revisi dalam rangka Pagu Anggaran Tetap lainnya (PER-4/PB/2021)
Sudah diperhitungkan di tahun 2021
25
Reformulasi IKPA: Capaian Output
Formula Perhitungan Isu
(Eksisting)
1. Perlu percepatan periode pelaporan data capaian output untuk memenuhi
1. Nilai Kinerja Capaian Output  kebutuhan pelaporan yang bersifat internal maupun eksternal.
dihitung berdasarkan capaian RO
dibagi target capaian per triwulan.
2. Belum memperhitungkan upaya Satker dalam melaporkan data capaian
2. Nilai IKPA Capaian Output  dihitung output secara tepat waktu di periode pertama pelaporan data.
berdasarkan rata-rata Nilai Kinerja 3. Moral hazard bagi Satker dalam melaporkan output dengan nilai yang tidak
Capaian Output sesuai kondisi riil, dengan tujuan mendapat nilai kinerja yang optimal.

Formula Reformulasi

Indeks 1. Memperhitungkan aspek (1) ketepatan waktu pelaporan, dan (2)


No. Komponen
Komposit ketercapaian output.
1 Ketepatan Waktu 30% 2. Penetapan target capaian triwulanan (triwulan I, II, dan III) selaras dengan
target penyerapan anggaran.
2 Capaian RO 70%

Catatan: open periode pertama pelaporan data capaian output diteteapkan paling lambat 5 hari kerja setelah bulan berakhir.
26
Ilustrasi Perhitungan Capaian Output
a. Ketepatan Waktu (30%)

• Dihitung berdasarkan ketepatan waktu pengiriman data capaian output dari Aplikasi SAKTI.
Ketepatan Waktu dihitung dari tanggal kirim data pada Aplikasi SAKTI.
• Batas waktu pengiriman data adalah 5 hari kerja bulan berikutnya.
• Output yang TEPAT WAKTU bernilai 100, sementara yang TERLAMBAT bernilai 0.
• Satker dapat memperbaiki dan mengirim ulang data capaian output. Namun, untuk perhitungan
ketepatan waktu pengiriman data tetap menggunakan tanggal pengiriman yang pertama.

b. Capaian RO (70%)

• Nilai Kinerja masing-masing RO


dihitung berdasarkan realisasi RO
dibagi dengan Target RO.
• Target RO: Tw Tw Tw
• Tw I – III: PCRO sebesar Tw I
II III IV
target penyerapan
anggaran
• Tw IV: PCRO 100%, RVRO PENYERAPAN Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%) Penyerapan (%)
sesuai target DIPA
• Syarat RO dihitung nilai CAPAIAN OUTPUT PCRO: 100, RVRO,
PCRO PCRO PCRO
sesuai DIPA
kinerjanya: status Terkonfirmasi
Misal, target penyerapan satker A: 13,3% - 45,0% - 71,3% - 90,8%
Maka target Capaian Outputnya: 13,3% - 45,0% - 71,3% - sesuai target DIPA
27
Ilustrasi: Perhitungan Data Capaian Ouptut
1 2
Nilai Nilai
NAMA KPP BULA PRO KR TARGET SATUA STATUS TARGET BATAS WAKTU TANGGAL
NO. SATKER KEG RO URAIAN RO RVRO PCRO STATUS Ketepatan Capaian
SATKER N N G O RO N KONFIRMASI PCRO PELAPORAN KIRIM
Waktu (30%) (70%)
1 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 001 RUU P2 APBN 1 UU 1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBA 0 100
ABC A T
2 123456 SATKER 019 12 CD4806 AA 001 Peraturan, Ketetapan 5 PerMen 5 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 07/01/2023 TERLAMBA 0 100
ABC G dan Pedoman T
Menteri Mengenai
Investasi Pemerintah

3 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 002 Peraturan Menteri 1 PerMen 1 100 tidak 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 0
ABC G Mengenai terkonfirmasi WAKTU
Pembayaran Atas
Beban APBN
4 123456 SATKER 019 12 CD6216 AA 004 Peraturan Menteri 30 PerMen 30 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 100
ABC G Keuangan Mengenai WAKTU
Pengelolaan
Keuangan Badan
Layanan Umum
5 123456 SATKER 019 12 CD4804 AA 001 Perjanjian Terkait 1 Perjanjia 1 100 terkonfirmasi 100 06/01/2023 04/01/2023 TEPAT 100 100
ABC H Investasi Pemerintah n WAKTU
TOTAL
300,00 400,00
NILAI KOMPONEN 60,00 80,00
(300,00/5) (400,00/5)
NILAI AKHIR 74,00

b. Capaian RO (70%) 3 Nilai IKPA CO


1 a. Ketepatan Waktu (30%) 2
Komponen Ketepatan Waktu bernilai 60  3/5*100
Terdapat 3 dari 5 RO yang berstatus TEPAT WAKTU.
Komponen Capaian RO bernilai 80  400/5 Nilai Akhir 74,00  (80,00 * 70%) +
Terdapat 1 RO yang Tidak Terkonfirmasi, (60,00*30%)
Suatu data dinilai TEPAT WAKTU apabila dikirim s.d. batas akhir
sehingga nilai kinerja RO (NKRO) -nya 0
pelaporan reguler (paling lambat 5 hari kerja bulan berikutnya)
28
Dispensasi SPM

Kategori Nilai
Dispensasi SPM yang terbit (Permil)*)
Dihitung berdasarkan rasio SPM
0,00
yang diterbitkan dengan 100
Dispensasi SPM (tidak ada dispensasi SPM)
dispensasi akhir tahun terhadap
total SPM yang terbit di triwulan 95 0,01 – 0,099
IV 90 0,1 – 0,99
85 1 – 4,99
80 >=5,00

*Permil: rasio dispensasi SPM per 1.000 SPM yang terbit


contoh: 5 permil  5 dispensasi SPM yang terbit dari total 1.000 SPM

29
Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(1)

Revisi DIPA

• Melakukan reviu atas DIPA secara periodik (minimal sekali di akhir triwulan), dan mengendalikan serta
mengoptimalkan revisi anggaran dalam hal diperlukan penyesuaian kebijakan program/kegiatan pada
K/L.
• Mempersiapkan dokumen yang diperlukan apabila masih terdapat anggaran yang diberikan catatan
dalam DIPA (tanda blokir) dan segera menyelesaikan pada Triwulan I
• Meminimalisir revisi pergeseran antarjenis belanja di akhir triwulan yang dapat menyebabkan trajectory
penyerapan anggaran berubah.
Deviasi Hal III DIPA

• Mereviu rencana kegiatan secara periodik dan prognosis penyerapan anggaran (minimal sekali di akhir
triwulan), serta menyusun rencana penarikan dana masing-masing jenis belanja.
• Menyelaraskan RPD Halaman III DIPA dengan target penyerapan anggaran triwulanan. Dalam hal terdapat
perubahan komposisi pagu per jenis belanja, agar memperhatikan perubahan target penyerapan anggaran
dan melakukan penyesuaian pada RPD Hal III DIPA.
• Mengajukan revisi Hal III DIPA sebelum batas akhir cut off RPD triwulanan dalam rangka penilaian IKPA..
30
Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(2)

Penyerapan Anggaran

• Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, serta tidak menumpuk
pencairan anggaran pada akhir tahun.
• Melakukan percepatan belanja, khususnya untuk belanja barang dan modal yang proses pengadaan barang
dan jasanya dapat dimulai sejak awal tahun anggaran.
• Mengoptimalkan penyerapan anggaran secara proporsional setiap bulan berdasarkan target, rencana
kegiatan, dan rencana penarikan dana yang telah disusun.

Belanja Kontraktual

• Mengidentifikasi dan mempersiapkan PBJ tahun anggaran mendatang untuk dilakukan percepatan lelang
dan penandatanganan kontrak segera setelah DIPA ditetapkan.
• Menyiapkan dokumen dan segera melakukan pendaftaran kontrak ke KPPN.
• Memastikan pengadaan barang/jasa yang sifatnya sekaligus dan nilainya s.d. Rp200 juta diselesaikan
pada Triwulan I.

31
Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(3)

Penyelesaian Tagihan

• Segera menyelesaikan pembayaran dan tidak menunda proses penyelesaian tagihan yang pekerjaannya telah
selesai (termasuk pekerjaan termin).
• Memperhatikan ketentuan penyelesaian tagihan dalam 17 hari kerja sejak timbulnya hak tagih kepada negara.
• Lebih teliti, lengkap, dan akurat dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor
BAST/BAPP. Tanggal BAST berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) telah diserahterimakan seluruhnya,
sementara tanggal BAPP berlaku apabila pekerjaan (barang/jasa) dilakukan secara bertahap untuk pembayaran
berdasarkan termin.
Pengelolaan UP dan TUP

• Menghitung kembali kebutuhan operasional bulanan Satker dan mengajukan UP Tunai secara rasional sesuai
kebutuhan bulanan Satker.
• Menggunakan UP Tunai secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP Tunai paling sedikit
100% dalam satu bulan.
• Dalam mengajukan TUP, agar menyusun rencana penggunaan dan pengeluaran dalam satu bulan secara
efektif dan meminimalkan setoran.
• Menyetor sisa dana UP dan TUP yang berada di Bendahara Pengeluaran/BPP sebelum akhir tahun anggaran
berakhir.
• Memonitor status penggunaan UP/TUP pada Aplikasi OMSPAN (Karwas UP/TUP dan detil data IKPA UP/TUP).
32
Langkah-Langkah Pencapaian IKPA yang Optimal …(4)

Dispensasi SPM

• Memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana.


• Menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran menjelang akhir tahun anggaran; dan
• Menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran
pada akhir tahun

Capaian Output
• Menetapkan metode perhitungan capaian output untuk setiap RO yang dikelola, khususnya untuk output teknis yang
memiliki variasi pengukuran capaian.
• Secara periodik menghitung tingkat kemajuan aktivitas (progres/PCRO) dan capaian (Realisasi Volume RO),
memperhatikan gap progres capaian output dengan penyerapan anggaran.
• Melakukan pengisian data capaian output bulanan secara akurat dan disiplin sebelum batas akhir open period reguler (5
hari kerja setelah bulan berakhir).
• Memonitor status data pada aplikasi OMSPAN dan memastikan status data telah Terkonfirmasi.
• Meningkatkan koordinasi antar PPK, dan PPK dengan pengelola kegiatan, dalam melakukan pengawasan, perhitungan,
dan pelaporan data capaian output.

33
34
Strategi Peralihan
Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Keterangan (per 14 Feb 2022)
Penyerapan Anggaran Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Baru dihitung di tw II, III, IV

Deviasi Halaman III DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung dari Tw I, dengan membuka cut off data RPD Tw I bersamaan dengan cut off
tw II (14 April 2022)

Data Kontrak Tetap dihitung


a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) Akselerasi: Kontrak pra DIPA Tetap dihitung Tetap dihitung, karena nilai minimal komponen ini sebesar 100

c) Akselerasi: Kontrak 53 Tetap dihitung Gradasi nilai kontrak Belanja Modal dimodifikasi sebagai berikut:
1) kontrak yang diselesaikan s.d. bulan Juni (Tw I & II) : 100.
2) kontrak yang diselesaikan Juli-Sep (Tw III): 80.
3) Kontrak yang diselesaikan Okt-Des (Tw IV): 70.
Pengelolaan UP/TUP Tetap Dihitung
a) Ketepatan waktu Tetap dihitung Tetap dihitung
b) % GUP Tetap dihitung Nilai di Q1 sebesar 100. Nilai Q2 dihitung sesuai formulasi % GUP.
c) Setoran Tetap dihitung Tetap dihitung. Sepanjang tidak ada Setoran TUP, nilainya 100.

35
Strategi Peralihan

Indikator Strategi Peralihan (Tw I) Strategi peralihan (per 14 Feb 2022)


Revisi DIPA Tidak dihitung Triwulan I tidak dihitung dan bobot dikonversi (bobot 0). Perhitungan baru dimulai
di tw II, III, IV

Capaian Output Tetap dihitung

a) Ketepatan Waktu Tetap dihitung Tetap dihitung, dengan target rilis sistem aplikasi pelaporan data capaian output
(SAKTI dan OMSPAN) dan pengisiannya dapat dilakukan paling lambat s.d. akhir
Maret.
b) Capaian RO Tetap dihitung

Dispensasi SPM Tetap dihitung Transaksi baru dihitung di triwulan IV, sehingga tidak terpengaruh.

Penyelesaian Tagihan Tetap dihitung -

36

Anda mungkin juga menyukai