Anda di halaman 1dari 39

Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2018

Bandung, 27 April 2018


ž Dasar Hukum Revisi Anggaran 2018
ž Ruang lingkup revisi, Kewenangan dan batasan revisi
anggaran
ž Matrik kewenangan penyelesaian revisi anggaran
ž Ilustrasi pergeseran anggaran
ž Revisi Anggaran satker BLU
ž Batas waktu pengajuan revisi anggaran
DIPA digunakan sebagai:
1. sumber pelaksanaan kegiatan untuk
KPA
2. sumber pencairan dana untuk satker
dan BUN
3. pertanggungjawaban untuk satker,
BUN, auditor, APH
4. pengawasan/evaluasi untuk satker,
BUN, APH
DIPA
DIPA terdiri dari :
1. Surat Pengesahan merupakan
komitmen BUN untuk membayar
tagihan yang membebani DIPA
2. Isi DIPA :
a. Komitmen Satker untuk
melaksanakan kegiatan
b. Sasaran dan target output selama
setahun
c. Batasan pagu
d. Sumber pendanaan
e. Rencana pencairan

3
Struktur & Nomenklatur DIPA dan RKA-K/L Satker

3 digit
BA (K/L)
2 digit
Unit Es 1
6 digit
Satker
2 digit
Program
4 digit
Kegiatan
3 digit
Keluaran
Komponen 3 digit
Input
6 digit
Akun

4
Revisi dan Alasan Revisi DIPA

mengubah alokasi (dana, lokasi, sasaran,


rincian dana,...) dari sebelumnya

Alasan merevisi :
1. Pagu anggaran yang ada kurang / berlebih
2. Penyesuaian rencana kegiatan dan dana yang tersedia
3. RKA-KL yang diterima tidak sesuai dengan kebutuhan
4. Instruksi pejabat yang berwenang/adanya perubahan kebijakan
5. Adanya target/ sasaran baru
6. Komitmen yang harus dibayar namun belum di alokasikan pada
DIPA (inkracht, tunggakan)
7. Perubahan pejabat perbendaharaan
8. Perubahan lokasi kegiatan
9. Pagu minus / potensi pagu minus, dsb.

5
Konten PMK nomor 11/PMK.05/2018 dan
Perdirjen nomor 3/PB/2018
1. PMK nomo 11/PMK.02/2018

• Batang Tubuh PMK terdiri dari 8 Bab dan 26 pasal


• Lampiran I: Tata Cara Revisi Anggaran BA K/L Pada DJA
• Lampiran II: Tata Cara Revisi Anggaran BA BUN Pada DJA
• Lampiran III: Tata Cara Revisi Anggaran Pada Dit. PA, DJPB
• Lampiran IV: Tata Cara Revisi Anggaran Pada Kanwil DJPB
• Lampiran V: Tata Cara Revisi Anggaran Pada KPA

*) Jika usul revisi yang disampaikan Satker/Eselon I ke DJPB tidak diatur dalam Lampiran
III atau IV, bisa jadi usul revisi tersebut diproses di DJA (diatur dalam Lampiran I atau
II).

2. Perdirjen nomor 3/PB/2018

• Batang Tubuh Perdirjen terdiri dari 10 Bab dan 47 pasal


• Lampiran terdiri dari 16 Lampiran

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 6


Ruang Lingkup Revisi Anggaran

BUN
Bagian
Anggaran
K/L

Ruang Lingkup Penambahan atau


Revisi Anggaran Pagu Berubah pengurangan
pagu belanja K/L

Jenis Pergeseran
Pagu tetap
Revisi rincian anggaran

Kesalahan
administrasi,
Administrasi rumusan yang tidak
terkait dengan
anggaran
Kewenangan Revisi Anggaran

Revisi Anggaran

PMK No. 10/2017 DPR DJA Kanwil DJPb KPA

PMK No. 11/2018 DJA Dit. PA - DJPb Kanwil DJPb

Perlu Tidak Perlu Penelaahan


Secara substansi Penelaahan Pengesahan
Batasan Revisi Anggaran
q Terhadap alokasi dana à tidak mengakibatkan pengurangan alokasi
dana terhadap:
1. Belanja pegawai kecuali utk satker lain
2. Pembayaran tunggakan
3. RMP utk kegiatan yang masih berlanjut
4. Kegiatan yang telah dikontrakkan/direalisasikan
q Terhadap kinerja à tidak mengubah:
1. sasaran kegiatan
2. jenis dan satuan output
3. output yang telah direalisasikan
Beberapa Perbedaan Revisi Anggaran TA 2018 dengan Tahun Sebelumnya

No Substansi Tahun Tahun 2018 Keterangan


sebelumnya
1 Pengesahan DJA dan DJA, Dit PA, Dit PA untuk rev antar satker
revisi dipa Kanwil DJPb Kanwil DJPb antar Kanwil DJPb termasuk
antar satker Perwakilan RI di
LN
2. 10 % Belum diatur Telah diatur DJA:
perubahan >10 %, Vol Output berkurang
pagu output Dit PA:
Maksimal 10 % atau > 10 %
Vol Ouput tidak berkurang,
antar kanwil DJPb.
Kanwil DJPb:
Maksimal 10 %, Vol ouput
tidak berkurang.
3 Tunggakan Tahun-tahun Tahun 2017 Dit PA dan Kanwil DJPb,
sebelumnya
Beberapa Perbedaan Revisi Anggaran TA 2018 dengan Tahun Sebelumnya

No Substansi Tahun Tahun 2018 Keterangan


sebelumnya
4 Pembentukan Kanwil DJPb DJA Pembentukan dan
dan pencabutan pencabutan BLU
satker BLU
5 Frekuensi Belum di atur Diatur Pengajuan revisi ke DJpb
Pengajuan pertriwulan oleh satker maksimal 1 X
Revisi ke DJPb pertriwulan.
Untuk Revisi administrasi
sesuai kebutuhan
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-1
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-2
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-3
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-4
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-5
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-6
Kewenangan Penyelesaian revisi anggaran-7
Pergeseran Anggaran
Pergeseran antar output, satu Kegiatan dan satu Satker

§ Kegiatan; 0
Satker 0/-
§ Target; § Target; 0 § Target; +
§ Output1 § Output2 § Output3
§ Rp; - § Rp; + § Rp; +

10%
Pergeseran anggaran dari output 1 ke output 2 maksimal sebesar 10% dari pagu akhir
output A yang digeser, dengan tidak mengurangi volume output 1
Pergeseran Anggaran
Pergeseran antar output, satu Kegiatan dan satu Satker

§ Kegiatan; 0
Satker 0/-
§ Target; § Target; 0 § Target; +
§ Output1 § Output2 § Output3
§ Rp; - § Rp; - § Rp; +

10%
10%

Pergeseran anggaran dari output 1 dan output 2 ke output 3 masing-masing maksimal


sebesar 10% dari pagu akhir dari output 1 dan output 2, dengan tidak mengurangi
volume output 1 dan output 2
Pergeseran Anggaran
Pergeseran antarOutput, Kegiatan yg sama dan antar Satker

§ Kegiatan; - § Kegiatan; § Kegiatan;


+ +
Satker A 0/- SatkerB
§ Output1
§ Target; § Target; 0 § Target; +
§ Output1 § Output2
§ Rp; - § Rp; + § Rp; +

10%

Pergeseran anggaran dari output 1 satker A ke output 2 satker B maksimal sebesar 10%
dari pagu akhir dari output 1, dengan tidak mengurangi volume output.
Dalam hal volume output 1 berkurang, maka volume output 2 harus bertambah minimal
sebesar pengurangan volume output 1
Revisi belanja operasional
Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program antarwilayah kerja Kanwil DJPb dalam 1
(satu) Bagian Anggaran yang bersumber dari rupiah murni dalam rangka memenuhi
kebutuhan Belanja Operasional.
§ Pergeseran anggaran antar detil belanja pegawai dalam komponen 001, dan/atau antar detil
belanja barang dalam komponen 002 dalam peruntukkan akun yang sama antar satker
antar wilayah kerja Kanwil DJPb.
§ Pergeseran anggaran untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional tidak diperkenankan
mengubah sumber dana, misalnya dari PNBP ke RM atau sebaliknya.

Usulan Revisi ke Dit. PA - DJPb Usulan Revisi ke DJA


Satker A – Kanwil I Satker B – Kanwil II Satker A – Kanwil I Satker B – Kanwil II
RM Komponen 001 RM Komponen 001 RM Komponen 002 RM Komponen 001
Akun 511111 Akun 511111 Akun 521111 Akun 511111
- Detil 1 - Detil 1 - Detil 1 - Detil 1
- Detil 2 - Detil 2 - Detil 2 - Detil 2
RM Komponen 002 RM Komponen 002
Akun 521111 Akun 521111
- Detil 1 - Detil 1
- Detil 2 - Detil 2
- Detil 3
Revisi Anggaran sisa kontraktual/swakelola
Pergeseran anggaran dalam rangka penggunaan sisa anggaran kontraktual
atau sisa anggaran swakelola untuk menambah volume keluaran (output).
Ø sisa anggaran, baik dari kegiatan swakelola maupun dari kegiatan kontraktual, dapat
digunakan oleh satuan kerja untuk mendanai kegiatan yang sama atau kegiatan yang lain.
Ø penggunaan sisa anggaran untuk menambah volume keluaran (output) yang sama antar
satker dalam wilayah Kanwil DJPb berbeda dan/atau volume keluaran (output) yang lain
antar satker dalam wilayah Kanwil DJPb berbeda.
Ø Dalam hal terdapat kebijakan pengendalian belanja, sisa anggaran kontraktual atau
swakelola tidak diperkenankan untuk menambah pagu belanja perjalanan dinas, rapat
konsinyering, seminar, dan honor kegiatan, serta untuk membiayai kegiatan dengan jenis
belanja yang berbeda.
Revisi Anggaran berupa lanjutan PHLN/PHDN
Lanjutan pelaksanaan kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN
q bersifat menambah anggaran untuk pelaksanaan Kegiatan tahun 2018.
q Revisi dapat dilakukan dengan syarat:
a. PHLN dan/atau PHDN belum closing date;
b. telah dialokasikan pada Satker yang sama pada tahun-tahun sebelumnya;
c. menggunakan sumber dana dan kode register yang sama; dan
d. tidak menambah alokasi Rupiah Murni dan Rupiah Murni Pendamping yang
bersumber dari APBN.
q Tidak termasuk pinjaman proyek baru yang belum dialokasikan dalam APBN TA
2018 serta pinjaman luar negeri/pinjaman dalam negeri yang bukan merupakan
kelanjutan dari proyek tahun jamak.
q Usulan Revisi Anggaran berupa lanjutan pelaksanaan Kegiatan tahun-tahun
sebelumnya yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN tersebut dapat
disertai dengan Revisi Anggaran terkait dengan lanjutan Rupiah Murni
Pendamping yang tidak terserap tahun sebelumnya. Dalam hal diperlukan RMP
maka dilakukan pergeseran dari RM tahun berjalan.
Revisi Anggaran untuk Pembayaran tunggakan

Pergeseran anggaran dalam rangka pembayaran tunggakan tahun 2017


q Tunggakan tahun 2017:
q merupakan tagihan atas pekerjaan/penugasan yang alokasi anggarannya cukup
tersedia pada DIPA TA 2017;
q pekerjaan/penugasannya telah diselesaikan di TA 2017, tetapi belum dibayarkan
sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017; dan
q usul Revisi Anggaran dipenuhi dari pergeseran anggaran dalam Satker yang
bersangkutan atau antarSatker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah DJPb yang
sama
Revisi Anggaran untuk satker DK/TP/UB
Untuk Kegiatan tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi;
1) tidak terjadi perubahan kewenangan;
2) target dan satuan volume keluaran tetap;
3) besaran anggaran yang diusulkan digeser maksimal 10 persen dari pagu
keluaran;
4) tidak berdampak pada penurunan volume keluaran keluaran; dan
5) mendapat persetujuan pejabat eselon I yang memberikan penugasan.
Revisi Anggaran Satker Badan
Layanan Umum (BLU)
Revisi Anggaran Satker BLU

Revisi Anggaran Pada DIPA Petikan Satker BLU


q Diutamakan dalam rangka penyediaan alokasi untuk peningkatan kapasitas
dan kualitas layanan BLU.
q Revisi anggaran berupa perubahan/pergeseran alokasi antar sumber dana
diperkenankan sepanjang untuk mengubah sumber dana belanja yang
semula RM menjadi PNBP BLU.
q Revisi anggaran berupa penggunaan saldo kas BLU diutamakan untuk belanja
yang secara langsung mendukung/menunjang pemberian layanan BLU.
q Revisi anggaran berupa penambahan pagu yang disebabkan terlampauinya
target PNBP dilakukan secara proporsional dengan peningkatan volume
layanan.
q Jenis revisi anggaran BLU:
1. penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN;
2. pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap; dan/atau
3. perubahan akibat hal-hal khusus.
Revisi Anggaran Satker BLU

1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN


q Penyebab revisi:
1. Penggunaan realisasi PNBP tahun berjalan yang melampaui target PNBP
tahun berjalan
2. Penggunaan saldo awal kas BLU
q Tujuan revisi digunakan untuk:
1. menambah volume pada Keluaran, termasuk rincian di bawah Keluaran
yang sudah ada
2. menambah Subkeluaran, termasuk rincian di bawah Subkeluaran, pada
Keluaran yang sudah ada
3. menambah Keluaran baru
q Revisi meliputi penambahan pagu DIPA Petikan BLU:
1. dalam ambang batas
2. melampaui ambang batas
Revisi Anggaran Satker BLU
1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN
q Penggunaan realisasi PNBP tahun berjalan yang melampaui target PNBP
tahun berjalan
a. BLU dapat melakukan belanja dalam ambang batas sebelum
pengesahan revisi DIPA Petikan BLU.
b. BLU dapat melakukan belanja melampaui ambang batas setelah
pengesahan revisi DIPA Petikan BLU.
q Penggunaan saldo awal kas BLU
BLU dapat melakukan belanja yang bersumber dari penggunaan saldo awal
kas setelah pengesahan revisi DIPA Petikan BLU berupa:
a. pencantuman saldo awal; dan
b. penggunaan saldo awal kas.
q Penggunaan saldo awal kas dilakukan untuk belanja barang dan/atau
belanja modal dalam rangka operasional layanan, termasuk untuk
pembayaran tunggakan belanja TAYL
q Saldo awal kas dapat digunakan untuk belanja diluar ketentuan setelah
mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal
Perbendaharaan
Revisi Anggaran Satker BLU

1. Penggunaan anggaran belanja di atas pagu APBN


q Pembayaran tunggakan belanja TAYL dilakukan dengan ketentuan:
a. Dalam rangka kegiatan yang menghasilkan layanan BLU dapat
dibayarkan secara langsung tanpa memerlukan surat pernyataan dari
KPA, verifikasi APIP, atau verifikasi BPKP.
b. Dalam rangka kegiatan selain yang menghasilkan layanan BLU,
mengikuti tata cara penyelesaian tunggakan sebagai diatur pada
peraturan menteri keuangan yang mengatur mengenai tata cara revisi
anggaran.
Revisi Anggaran Satker BLU
2. Pergeseran rincian anggaran dalam hal pagu anggaran tetap
q Revisi DIPA Petikan BLU berupa perubahan atau pergeseran rincian
anggaran dalam hal pagu anggaran tetap dapat dilakukan melebihi 10
persen dari total pagu anggaran keluaran yang direvisi sepanjang tidak
mengurangi volume Keluaran dalam DIPA Petikan BLU.
q Pergeseran anggaran dapat berupa pergeseran:
a. dalam 1 (satu) Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker;
b. antar Keluaran, 1 (satu) Kegiatan dan 1 (satu) Satker; dan/atau
c. pergeseran antar Kegiatan dalam 1 (satu) Satker.
q Revisi DIPA Petikan BLU sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
untuk:
a. menambah volume pada Keluaran, termasuk rincian di bawah Keluaran
yang sudah ada
b. menambah Subkeluaran, termasuk rincian di bawah Subkeluaran, pada
Keluaran yang sudah ada; dan/atau
c. menambah Keluaran baru.
Revisi Anggaran Satker BLU
3. Perubahan akibat hal-hal khusus.
Jenis revisi:
1. Pencantuman saldo awal kas
a. Revisi pencantuman saldo awal kas BLU tidak mempengaruhi target PNBP
BLU tahun berjalan
b. Saldo awal kas BLU adalah sebesar saldo akhir kas BLU pada triwulan IV
tahun anggaran lalu yang tercantum SP2B BLU berdasarkan hasil
konfirmasi dari KPPN
2. Penggunaan saldo awal kas dalam rangka mismatch
a. BLU dapat menggunakan saldo awal dalam rangka mismatch apabila
realisasi PNBP BLU tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja yang
bersumber dari PNBP BLU.
b. Penggunaan saldo awal kas tidak untuk menambah pagu belanja
c. Dalam hal saldo awal kas yang digunakan tidak dapat dikembalikan
karena target PNBP tahun berjalan tidak tercapai, BLU mengajukan revisi
anggaran.
3. Akibat penerimaan hibah langsung
Batas waktu Pengajuan Revisi
Anggaran
Batas Penerimaan Revisi Anggaran Reguler

Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran untuk TA 2018 ditetapkan sbb:
a. Tanggal 30 Oktober 2018, untuk Revisi Anggaran pada DJA
b. Tanggal 30 November 2018, untuk Revisi Anggaran pada DJPb

Catatan :
Batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran di atas, termasuk untuk
penyelesaian revisi dalam rangka APBN-P TA 2018.
Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus
1. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan:
a. Belanja Pegawai
b. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, PLN, HLN
terencana, PDN, HDN terencana, dan SBSN
c. Kegiatan K/L yang merupakan tindak lanjut dari hasil sidang
kabinet yang ditetapkan setelah terbitnya UU APBNP TA 2018
d. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan data/dokumen pendukung
yang harus mendapat persetujuan dari unit eksternal K/L
seperti persetujuan DPR, persetujuan Menteri Keuangan, hasil audit
eksternal, dan sejenisnya.
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan
paling lambat tanggal 14 Desember 2018.
Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus
2. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan:
Dalam hal Revisi Anggaran dilakukan dalam rangka pelaksanaan:
a. pergeseran anggaran untuk belanja pegawai antar Kanwil DJPb;
dan/ atau
b. Kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, pinjaman luar
negeri, hibah luar negeri terencana, dan hibah dalam negeri
terencana, pinjaman dalam negeri, serta SBSN,
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh Dit. PA-DJPb
ditetapkan paling lambat pada tanggal 15 Desember 20 18.
Batas Penerimaan Revisi Anggaran Khusus
3. Dalam hal Revisi Anggaran berkenaan dengan:
a. Kegiatan dalam lingkup BA BUN
b. Belanja K/L yang memerlukan persetujuan Menteri Keunagan atau
mensyaratkan adanya peraturan perundang-undangan di atas PMK
untuk pencairan anggaran
c. Kegiatan dalam lingkup BA BUN 999.08 ke BA K/L
d. Pergeseran anggaran bencana alam
e. Pengesahan anggaran belanja hibah langsung
batas akhir penerimaan usul Revisi Anggaran oleh DJA ditetapkan
paling lambat tanggal 28 Desember 2018.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai