Anda di halaman 1dari 34

PENCEGAHAN KORUPSI DAN

MITIGASI RISIKO
PERMASALAHAN HUKUM
DALAM PENGADAAN
BARANG/JASA
Memulai paparan dan diskusi ini dengan dugaan akan ada yang
berpikir, berpendapat, berkomentar, berkeberatan, dan/atau
skeptis tentang Korupsi Dalam Pengadaan Barang/Jasa yang
sulit dihilangkan, dengan banyak penyebab :

… TAK KAN MAMPU LAWAN SANG POLITIK BERBIAYA MAHAL


… TIDAK MIKIR APA, HARGA KURSI BERAPA SEKARANG
JANGAN SOK SUCI, MANA ADA PENGADAAN YANG 100% BERSIH …
… SUSAH MEMPERBAIKI KEBIASAAN YANG MENGAKAR
… KAMI TIDAK MAU, TAPI SISTEM YANG PAKSA
ADA SEJARAH DOSA YANG BELUM USAI …
KU TUTUP TIPIKOR DENGAN TIPIKOR …
Padahal ……

Sangat mengetahui betul :

PENGADAAN BAGIAN PROSES


PEMBANGUNAN
RAKYAT PUNYA HAK ATAS HASIL
PEMBANGUNAN
KORUPSI PENGADAAN MENGAMBIL
HAK RAKYAT
Padahal ……

Tidak pernah ada yang tidak sepakat :

TUHAN MAHA
MELIHAT
TUHAN MAHA
MEMBALAS
Padahal ……

Tidak berbantah-bantah dengan kalimat :

KEBAIKAN AKAN DIBALAS


DENGAN KEBAIKAN
KEJAHATAN AKAN DIBALAS
DENGAN KEJAHATAN
KENYATAAN
Pengadaan kerap menjadi ajang korupsi,
bak jauh panggang dari api

PENGADAAN BAGIAN PROSES


TUHAN MAHA
PEMBANGUNAN
MELIHAT
RAKYAT PUNYA HAK ATAS HASIL PEMBANGUNAN
TUHAN MAHA
KORUPSI PENGADAAN MENGAMBIL
MEMBALAS
HAK RAKYAT

KEBAIKAN AKAN DIBALAS


DENGAN KEBAIKAN
KEJAHATAN AKAN DIBALAS
DENGAN KEJAHATAN
Rekayasa negatif yang terencana
Kunci mengunci persyaratan
Penggelembungan harga
Persekongkolan dalam kompetisi
Intervensi kewenangan
Mengabaikan kekuatan metadata dan jejak digital
Berharap ucapan terima kasih
Ketika korupsi dianggap lumrah
Karenanya, diperlukan :

NIAT (IBADAH)
Good Will
kemauan yang kuat
Motivasi
Semangat Kerja
KOMITMEN
Kesepakatan
dst

STOP PENGADAAN DI KORUPSI


BERIKAN HAK RAKYAT ATAS HASIL PENGADAAN
CUKUPKAN YANG HALAL SAJA
STRATEGI MENCEGAH DAN MENENTANG KORUPSI
Pemberantasan korupsi membutuhkan kesamaan pemahaman mengenai tindak pidana korupsi itu sendiri. Dengan adanya persepsi yang
sama, pemberantasan korupsi bisa dilakukan secara tepat dan terarah. Agar pemberantasan berjalan lebih efektif, maka hendaknya ketiga
strategi harus dilakukan secara bersamaan.

Represif Perbaikan Sistem Edukasi dan Kampanye

Agar takut untuk melakukan Agar tidak bisa Agar paham dan tidak
korupsi melakukan korupsi mau korupsi
Perkembangan Pencegahan
Korupsi Dalam Pengadaan
A
OPTIMALISASI PENCEGAHAN
Perencanaan
Pengadaan
B
Persiapan
DARI SETIAP TAHAPAN
TAHAPAN PENGADAAN
Pengadaan
C
Persiapan
Pemilihan

D
Pemilihan
Penyedia

E
Pelaksanaan
Kontrak

F
Serah
Terima
Para Pihak Dalam Pengadaan
Contoh Kewenangan Rumpun Tugas Utama

PA / KPA
Tindakan Anggaran, PPK Pokja / PP
Perjanjian, Perencanaan Perencanaan (Penyusunan) dan Persiapan dan Pelaksanaan
Pengadaan (Penetapan), Persiapan Pengadaan, Spesifikasi Pemilihan Penyedia
Pemaketan, Pengangkatan Teknis, HPS, Kontrak
Personil

PPHP / PjPHP Ahli / Teknis / Pendukung Penyedia


Pemeriksaan administrasi Sesuai lingkup penugasan yang Pelaksanaan kontrak,
setelah pekerjaan selesai diberikan Kualitas, kuantitas, tempat,
dan waktu
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Pengadaan tidak didasari Dokumen Perencanaan


2. Pengadaan tanpa justifikasi identifikasi kebutuhan dan tidak didukung
proses perencanaan yang sistematis
3. Tidak menentukan / salah menentukan cara pengadaan
4. Intervensi negatif dalam penganggaran pengadaan Perencanaan Pengadaan
5. Penganggaran pengadaan tanpa perhitungan kebutuhan yang tepat
atau kebutuhan biaya pengadaan tidak komprehensif
6. Tindakan pemecahan paket menghindari tender Para Pihak : PA / KPA / PPK
7. Perhitungan waktu proses pengadaan yang tidak cermat
8. Pengangkatan pelaku pengadaan tidak memenuhi persyaratan dan ❑ Identifikasi Kebutuhan
tidak tepat waktu ❑ Penetapan Barang/Jasa
9. Tidak mempersiapkan kebutuhan kerja aparatur pelaku pengadaan ❑ Cara Pengadaan
10. Adanya intervensi vendor sejak perencanaan ❑ Jadwal Pengadaan
11. Risalah pembahasan perencaaan pengadaan tidak terdokumentasikan ❑ Penganggaran
12. Pihak yang menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan tidak
memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan
13. Tidak mengumumkan RUP atau pemilihan penyedia dilakukan sebelum
pengumuman RUP
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Spesifikasi teknis / KAK tidak disusun sejak perencanaan


2. Penetapan spesifikasi teknis / KAK tanpa justifikasi yang dapat
dipertanggungjawabkan
3. Spesifikasi teknis / KAK diskriminatif untuk pengadaan yang dilakukan Persiapan Pengadaan
dengan tender/seleksi (Spesifikasi Teknis / KAK)
4. Spesifikasi teknis / KAK sudah melibatkan vendor yang akan
melaksanakan, padahal bukan kontrak terintegrasi Para Pihak : PPK
5. Spesifikasi teknis / KAK menyalin sama persis dengan produk atau merk
tertentu, sehingga merugikan pihak lain dalam proses kompetisi ❑ Mutu / Kualitas
tender/seleksi ❑ Jumlah / Kuantitas
6. Spesifikasi teknis / KAK disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak
❑ Tempat
yang menetapkan Spesifikasi teknis / KAK tidak memahami dan tidak
❑ Cara
mempelajari dokumen yang ditetapkan
7. Spesifikasi teknis / KAK yang dibuat tidak didasari identifikasi ❑ Tingkat Layanan
ketersediaan pasar dan pelaku usaha
8. Spesifikasi teknis / KAK yang ditetapkan tidak dapat diukur dengan
jelas capaiannya
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. HPS disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang menetapkan HPS
tidak memahami dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan Persiapan Pengadaan
2. Penetapan HPS tanpa justifikasi teknis perhitungan yang akurat (Harga Perkiraan Sendiri)
3. Menambah kalkulasi harga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,
seperti pembiaran diskon, penambahan keuntungan yang seharusnya
Para Pihak : PPK
tidak perlu ditambahkan, penambahan untuk praktik korupsi
4. Sumber informasi HPS tidak dapat dipertanggungjawabkan
5. Penyusunan HPS tidak didokumentasikan ❑ Harga pasar
6. Masa berlaku penetapan HPS kadaluarsa ❑ Menjelang pemilihan penyedia
7. Pada pekerjaan kontsruksi HPS belum memperhitungkan Biaya K3 ❑ Kalkulasi keahlian
8. Pada pengadaan jasa konsultansi konstruksi, HPS belum ❑ Informasi dapat dipertanggungjawabkan
memperhitungkan Biaya Remunerasi minimal
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Tidak membuat rancangan kontrak atau hanya sekedar menyalin Persiapan Pengadaan
standar yang ada tanpa diisi dan disesuaikan kebutuhan (Rancangan Kontrak)

2. Rancangan kontrak tidak reliabel


3. Lemah mitigasi risiko dalam penyusunan rancangan kontrak Para Pihak : PPK
4. Belum menuntukan pilihan pada bagian Rancangan kontrak yang harus
dipilih
5. Rancangan kontrak disusun oleh ahli atau tim teknis, tapi pihak yang ❑ Batang Tubuh Surat Perjanjian
menetapkan Rancangan kontrak tidak memahami substansi Rancangan ❑ SSUK
kontrak dan tidak mempelajari dokumen yang ditetapkan ❑ SSKK
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Syarat peserta tender yang diskirminatif


2. Pertentangan kepentingan (CoI) dalam pemilihan penyedia
3. Dokumen pemilihan yang tidak reliabel
Pemilihan Penyedia
4. Evaluasi penawaran tanpa justifikasi teknis
5. Penjadwalan yang dapat merugikan pihak tertentu
6. Persekongkolan (Vertikal / Horizontal) Para Pihak : Pokja Pemilihan / PP / Penyedia
7. Proses tidak terdokumentasikan
8. Pemalsuan dokumen ❑ E-Purchasing
9. Kendali pihak yang tidak bertanggungjawab dan Intervensi jahat ❑ Pengadaan Langsung
10. Klarifikasi dan pembuktian yang tidak optimal ❑ Penunjukan Langsung
11. Pinjam perusahaan ❑ Tender Cepat
12. Pada pemilihan penyedia dengan pengadaan langsung, proses
❑ Tender / Seleksi
pemilihan penyedia dilakukan dengan rekayasa oleh oknum pihak
tertentu, seolah-olah tahapan berjalan
13. Meloloskan pihak yang tidak memenuhi syarat, atau sebaliknya
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Adanya pungutan, seperti alasan penjilidan atau biaya lainnya


2. Kontrak yang ditandatangani tidak reliabel.
3. Ketidakjelasan yang menandatangani kontrak
4. Pekerjaan dimulai tanpa kontrak. Pelaksanaan Kontrak
5. Tandatangan kontraktanpa pertemuan masing-masing pihak
6. Tidak dilakukan klarifikasi Jaminan
7. Membuat substansi baru tanpa perubahan kontrak Para Pihak : PPK dan Penyedia
8. Pengalihan pekerjaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
❑ Penandatanganan
9. Lemahnya pengendalian kontrak
10. Tidak dilakukan pemeriksaan hal-hal yang disampaikan dalam ❑ Pengendalian
penawaran pada saat kontrak, seperti personel, alat dan metode ❑ Perubahan
11. Konsultan menggunakan tenaga ahli fiktif ❑ Pemutusan
12. Tenaga ahli yang dipergunakan di dalam kontrak tidak pernah diperiksa ❑ Penghentian / Berakhir
13. Pihak yang diberikan kewenangan tidak menjalan fungsi pengendalian
kontrak
14. Tahapan kontrak tidak dilaksanakan, seperti PCM, MC, dll
15. Pemalsuan laporan data pekerjaan
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

Serah Terima dan


Pembayaran
1. Tidak optimalnya pemeriksaan
2. Rekayasa negatif pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan Para Pihak : PPK dan Penyedia
3. Hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak
4. Pembayaran tanpa prestasi kerja
❑ Pemeriksaan Hasil
5. Tidak memperhatikan tanggungjawab Penyedia
❑ BAST
❑ Pembayaran
❑ Pemeliharaan
Bentuk-bentuk Penyimpangan Dalam Tahapan Pengadaan

1. Identifikasi kebutuhan dan dokumen kebutuhan tidak disiapkan


2. Pengadaan tidak memenuhi kriteria kebutuhan darurat PBJ Penanganan Darurat
3. Pemilihan penyedia yang tidak memenuhi kriteria
4. Pemilihan penyedia didasari kepentingan pihak di luar Pelaku
Para Pihak : PA/KPA, PPK dan Penyedia
Pengadaan
5. Proses pemilihan yang tidak tertib
6. Lemahnya pengendalian pekerjaan ❑ Perencanaan
7. Tahapan pelaksanaan tidak tertib ❑ Pemilihan Penyedia
8. Perhitungan yang tidak cermat ❑ Pelaksanaan
9. Bukti kewajaran harga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan ❑ Pembayaran
Critical Point
Pengelolaan Risiko
Dalam Pengadaan
Apakah mungkin kita menghilangkan semua risiko?
Tidak mungkin, bila kita ingin tetap melakukan pengadaan.
Risiko tidak mungkin sepenuhnya dihindari, dialihkan, atau bahkan
dimitigasi, tetapi risiko perlu dikelola agar tetap berada pada batas
yang masih bisa diterima.

Pengelola pengadaan dapat mengurangi dampak risiko melalui


identifikasi, perencanaan dan pengelolaan risiko secara efektif.
Sehingga, sangatlah penting melakukan identifikasi dan pengelolaan
risiko, untuk memitigasi dampak yang dapat ditimbulkan oleh risiko.

Jika Kita tidak mengelola risiko, risiko akan mengelola Kita!


RISIKO PADA PENGADAAN

Risiko pada pengadaan:


➢ Dapat terjadi pada setiap tahapan
➢ Terdapat risiko dengan tingkatan tertentu dalam semua pengadaan
➢ Setiap pengadaan memiliki risiko yang berbeda baik secara
internal, eksternal, politik, strategis, ataupun operasional
➢ Wujud risiko bisa berbagai macam, antara lain:
• Kerugian materiil atau finansial;
• Tanggung jawab hukum;
• Kegagalan pengadaan, kegagalan operasi, dsb.
➢ Tidak dapat diabaikan, bahkan harus diperhatikan secara cermat
apabila mengharapkan keberhasilan

Sehingga ...
Pengelola Pengadaan perlu memahami Risiko,
terutama pada Pengadaan bersifat Kompleks dan
Strategis
SIKAP TERHADAP
RISIKO
Risiko Permasalahan Hukum Dalam Pengadaan

Cenderung menjadi risiko yang Cukup popular, karena terkait


paling ditakuti di dengan penggunaan keuangan
penyelenggaraan Pengadaan di negara dan penyimpangan yang
Pemerintah mudah ditelisik

Diperlukan pemahaman yang baik


atas kewenangan, kecermatan
dalam menjalan kewenangan,
dan tertib administrasi
Tidak tercapainya sebuah target
kerja, sering ditimpakan
penanggung jawab kegagalan
tersebut adalah pihak pemilik tugas
dan kewenangan.
Petuah
Permasalahan besar yang kerap
Pengadaan terjadi adalah ketika pemilik tugas
dan kewenangan tidak mengetahui
tanggungjawab yang diemban.
Contoh Kasus

01 02
Seorang Kepala Dinas yang bertugas Pelaksana konstruksi membuat
sebagai Pengguna Anggaran yang laporan hasil pekerjaan yang tidak
merangkap juga sebagai PPK sesuai dengan kondisi riil. Di
memiliki kesibukan yang cukup tinggi, laporan dinyatakan 100% padahal
sehingga tugas penyusunan realisasi hanya 92%. Laporan ini
spesifikasi teknis dan HPS, serta diperiksa dan disetujui Konsultan
pengendalian kontrak Pengawas. PPK dalam proses
pemeriksaan dan penerimaan hasil
diserahkan ke PPTK. Ditemukan
Spesifikasi Teknis diskriminatif, HPS pekerjaan menyatakan sesuai
mark-up, dan pembiaran penyedia kontrak dan diterima
menjual paket ke penyedia lain. berdasarkan laporan
Pengelolaan Risiko pada Pengadaan

Lima Langkah Pengelolaan Risiko?

Mengungkap & Melakukan penilaian Memantau,


mendeskripsikan dan evaluasi tingkat menelusuri, dan
risiko yang dapat risiko (misalnya, meninjau kembali
mempengaruhi rendah, sedang, atau risiko yang dikelola
proyek atau tinggi) serta untuk memastikan
pencapaian hasil menentukan prioritas tetap berada pada
penanganan risiko tingkat yang dapat
diterima

Menyusun rencana
Menentukan penanganan dan mitigasi
penyebab, risiko agar mencapai
kemungkinan, tingkat yang dapat diterima
dan dampak dari serta
tiap risiko mengimplementasikannya
ContohSOP PengelolaanRisiko
ContohSOP PengelolaanRisiko
ContohPedomanPengelolaanRisiko
Penyebab Pelanggaran

Ketidaktahuan atas peraturan


01
02 Tugas dan kewenangan yang tidak berjalan

03 Rakus / serakah

Intervensi kewenangan untuk menyimpang


04
Persepsi pembiasaan pelanggaran
05
Berpesan Dalam
Kebaikan

Sebuah Tujuan Tanpa


Rencana, Hanyalah Sebuah
Keinginan
Terima Kasih
WA : 085624222715 / Weblog : fahrurrazi.id

Anda mungkin juga menyukai