Anda di halaman 1dari 34

PPK

Disampaikan Oleh :
Teddy Yuliswar, S.Kom
Koordinator Admin System LPSE Kab. Tanah Datar
Pengguna Anggaran (PA)
Pengguna Anggaran
Pasal 9
1) PA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a memiliki tugas dan
kewenangan:

a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran


belanja;
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran
belanja yang telah ditetapkan;
c. menetapkan perencanaan pengadaan;
d. menetapkan dan mengumumkan RUP;
e. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
f. menetapkan Penunjukan Langsung untuk Tender/ Seleksi ulang gagal;
g. menetapkan PPK;
h. menetapkan Pejabat Pengadaan;
i. menetapkan PjPHP/PPHP;
j. menetapkan Penyelenggara Swakelola;
k. menetapkan tim teknis;
l. menetapkan tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan
melalui Sayembara/Kontes;
m. menyatakan Tender gagal/Seleksi gagal; dan
n. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:
1. Tender/ Penunjukan Langsung/ E-purchasing untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
paling sedikit di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau
2. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi
dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
2) PA untuk pengelolaan APBN dapat melimpahkan kewenangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada KPA sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
3) PA untuk pengelolaan APBD dapat melimpahkan kewenangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf f
kepada KPA.
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Pasal 10
1. KPA dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 huruf b melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan dari
PA.
2. Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPA
berwenang menjawab Sanggah Banding peserta Tender Pekerjaan
Konstruksi.
3. KPA dapat menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang terkait dengan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja; dan/
atau
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja yang
telah ditetapkan.
4. KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
5. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai PPK, KPA
dapat merangkap sebagai PPK.
Siapa itu PPK?
Pejabat Penatausahaan
Keuangan
Pejabat Pembuat
Komitmen

Pejabat Penandatangan
Kontrak
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
sesuai Peraturan Presiden No.16 Tahun
2018
(pasal 11)
• PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan
oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan dan/
atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja
negara/anggaran belanja daerah
Pasal 11
1) PPK dalam Pengadaan Barang/Jasa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf c memiliki tugas:
a) menyusun perencanaan pengadaan;
b) menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c) menetapkan rancangan kontrak;
d) menetapkan HPS;
e) menetapkan besaran uang muka yang akandibayarkan
kepada Penyedia;
f) mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
g) menetapkan tim pendukung;
h) menetapkan tim atau tenaga ahli;
i) melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah);
j) menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
k) mengendalikan Kontrak;
l) melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada
PA/ KPA;
m) menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada
PA/ KPA dengan berita acara penyerahan;
n) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
pelaksanaan kegiatan; dan
o) menilai kinerja Penyedia.
2. Selain melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), PPK melaksanakan
tugas pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA,
meliputi:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja; dan
b. mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak
lain dalam batas anggaran belanja yang telah ditetapkan.
3. PPK dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dibantu oleh
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA kepada PPK
APBN
Konsep kewenangan ke-PPK-an Peraturan Pemerintah No. 45
Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN
yang dilimpahkan oleh PA/KPA melingkupi perjanjian dan hingga
administrasi surat permintaan pembayaran (SPP).

APBD
kewenangan administrasi SPP dilimpahkan kepada Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah salah satunya pasal 92 ayat 2.
Kemudian administrasi SPP oleh PPTK di verifikasi atau diteliti
Pejabat Penatausaha Keuangan.
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah RI No. 15 Tahun 2018
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah RI No. 15 Tahun 2018
Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah RI No. 15 Tahun 2018
Permenpan No. 38 Tahun 2017
Standar Kompetensi Jabatan ASN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara
Perencanaan Persiapan Persiapan Proses Pelaksanaan
Pengadaan Pengadaan Pemilihan Pemilihan Serah Terima
Kontrak
Perencanaan Pengadaan
• Perencanaan Pengadaan yang dananya bersumber dari APBD dilakukan
bersamaan dengan proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Perangkat Daerah (RKA Perangkat Daerah) setelah nota kesepakatan
Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(KUA-PPAS).
• Perencanaan pengadaan disusun oleh PPK dan ditetapkan oleh PA/KPA
yang meliputi :
– identifikasi kebutuhan
– penetapan barang/jasa
– cara
– jadwal
– Anggaran Pengadaan Barang/Jasa
• Pengadaan Barang/Jasa dilaksanakan dengan cara swakelola dan/atau
Penyedia.
• Di input melalui Aplikasi SiRUP
Persiapan Pengadaan
• Dapat dilaksanakan setelah RKA Perangkat
Daerah di setujui oleh DPRD
• Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang kontraknya
harus ditandatangani pada awal tahun,
persiapan pengadaan dan/atau pemilihan
Penyedia dapat dilaksanakan setelah penetapan
Pagu Anggaran K/L atau persetujuan RKA
Perangkat Daerah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
Persiapan Pengadaan (1)
• Persiapan Pengadaan dilakukan oleh PPK
meliputi:
a. Penetapan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja
(KAK).
b. Penetapan HPS.
c. Penetapan rancangan kontrak; dan/atau
d. Penetapan uang muka, jaminan uang muka, jaminan
pelaksanaan,
e. jaminan pemeliharaan, sertifikat garansi, dan/atau
penyesuaian harga.
Rancangan Kontrak
• PPK menyusun rancangan kontrak yang antara lain
memuat:
ü Jenis Kontrak
ü Bentuk Kontrak
ü Naskah Perjanjian
ü Uang Muka
ü Jaminan Pengadaan
ü Sertifikat Garansi
ü Sertifikat/Dokumen dalam rangka Pengadaan Barang Impor
ü Penyesuaian Harga
ü Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK), serta Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK).
Persiapan Pemilihan
• permintaan pemilihan Penyedia dari PPK yang
dilampiri dokumen persiapan Pengadaan Barang/
Jasa melalui Penyedia yang disampaikan oleh
PPK kepada UKPBJ/Pejabat Pengadaan.

Kalau kepada UKPBJ Melalui Aplikasi SPSE 4.3


Pelaksanaan Pemilihan
• PPK melaksanakan E-purchasing dengan nilai pagu paling
sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
• Pejabat Pengadaan melaksanakan :
a. E-purchasing dengan nilai pagu paling banyak Rp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
b. Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung untuk
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
dengan nilai HPS paling banyak Rp200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah); atau Jasa Konsultansi yang bernilai paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
• Pokja Pemilihan melaksanakan Tender/Seleksi, Tender
Cepat, dan Penunjukan Langsung.
Melalui SPSE versi 4.3
PPK KUPPBJ Pokja Pemilihan Penyedia

Membuat Tender
Membuat Paket
Daftar Tender
Membuat Jadwal Tender
Melengkapi data Paket
Download Dokumen Pemilihan
Melengkapi Dokumen
Mengisi Rincian HPS Pemilihan
Pemberian Penjelasan
Mengisi dokumen persiapan Mencetak Dokumen SDP
pengadaan

Melakukan Persetujuan
Memilih UKPBJ Memilih Pokja Pemilihan
Pengumuman Tender

ya
Penjelasan Tender
Tidak
Pembukaan Dokumen Upload Dokumen Kualifikasi
Penawaran
Upload Dokumen Penawaran
Evaluasi Penawaran

Mencetak Berita Acara

Melakukan Sanggah
Penetapan Pemenang
ya
Menjawab Sanggah
Tidak
E-Kontrak

Teddy Yuliswar, S.kom


Pelaksanaan Kontrak
Pelaksanaan Kontrak dilaksanakan oleh para pihak
sesuai ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan
peraturan perundang-undangan.

Para pihak dalam Kontrak terdiri dari dua pihak yaitu:


1. pihak pertama adalah pihak Pejabat Penandatangan
Kontrak;
2. pihak kedua adalah pihak Penyedia yang telah ditunjuk
untuk melaksanakan pekerjaan;
Pelaksanaan Kontrak
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam konsepsi Perpres 16/2018
tidak lagi mutlak sebagai Pejabat Penandatangan Kontrak.
2. PA dapat tidak melimpahkan atau juga dapat melimpahkan
kewenangan pejabat penandatangan kontrak kepada KPA atau PPK.
3. KPA yang mendapat pelimpahan kewenangan penadatangan kontrak
dapat melimpahkan kepada PPK atas persetujuan dari PA.
4. Seluruh klausula dokumen yang membahas tentang kewenangan
kontraktual hanya menyebutkan jabatan “Pejabat Penandatangan
Kontrak” baik itu dari SPPBJ, Kontrak, Jaminan hingga proses serah
terima pekerjaan/barang. Alur pelimpahan kewenangan PA/KPA/PPK
diperjelas dalam dokumen yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari perikatan/kontrak.
Serah Terima Hasil Pekerjaan
1. Serah terima hasil pekerjaaan dilaksanakan setelah
pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai
ketentuan yang termuat dalam Kontrak,
2. Penyedia mengajukan permintaan secara tertulis
kepada Pejabat Penandatangan Kontrak untuk
serah terima barang/jasa.
3. Pejabat Penandatangan Kontrak melakukan
pemeriksaan terhadap barang/jasa yang
diserahkan.
4. Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia
menandatangani Berita Acara Serah Terima.
PjPHP/PPHP

Pasal 58

(1) PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 57 kepada PA/KPA.
(2) PA / KPA meminta PjPHP/ PPHP untuk melakukan
pemeriksaan administratif terhadap barang/jasa yang
akan diserahterimakan.
(3) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dituangkan dalam Berita Acara.
Terimakasih

Whatsapp : Teddy - 085314771774

Anda mungkin juga menyukai