Anda di halaman 1dari 8

TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)

PP Nomor 12 Tahun 2019 - Pasal 12 ayat 2 :

a. mengendalikan pelaksanaan Kegiatan;


b. melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan;
c. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas Beban
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan; dan
d. melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur pengadaan
barang/jasa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Daerah :

a. mengendalikan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan teknis


Kegiatan/sub kegiatan SKPD/Unit SKPD;
- Menyusun jadwal pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan;
- Memonitoring dan evaluasi pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan; dan
- Melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan
kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

b. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaan anggaran atas Beban


pengeluaran pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan; dan
- Menyiapkan laporan kinerja pelaksanaan Kegiatan/Sub kegiatan;
- Menyiapkan dokumen administrasi pembayaran sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan;
dan
- Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
kegiatan.

c. menyiapkan dokumen pengadaan barang/jasa pada Kegiatan/Sub


kegiatan SKPD/Unit SKPD sesuai ketentuan peraturan
perundangundangan yang mengatur mengenai pengadaan barang/jasa.

1
Tupoksi PPTK Menurut Perpres Nomor 12 Tahun 2021

Sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 11 ayat 3 dan 4 Pepres Nomor 16 tahun
2018 beserta peraturan perubahannya yaitu Perpres 12 Tahun 2021, bahwa dalam
hal tidak ada penetapan PPK pada Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan
anggaran belanja dari APBD, PA/KPA menugaskan PPTK untuk melaksanakan
tugas PPK, yang meliputi :

a. Menyusun perencanaan pengadaan;


b. melaksanakan Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa;
c. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
d. menetapkan rancangan kontrak;
e. menetapkan HPS;
f. menetapkan besaran uang muka ‘yang akan dibayarkan kepada
Penyedia;
g. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
h. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
i. mengendalikan kontrak;
j. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
kegiatan;
k. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
l. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA
dengan berita acara penyerahan; dan
m. menilai kinerja Penyedia.

Beberapa point yang turut menjadi pertimbangan dalam pembuatan SK


Pengangkatan PPTK tersebut antara lain :

1. Sifat kewenangan yang diberikan kepada PPTK adalah mandat, dalam


bentuk pelaksanaan tugas membantu PA yang merupakan pihak yang
memiliki kewenangan karena sifat atribusi atau membantu KPA yang
menjalankan kewenangan yang bersifat delegasi.

2
2. Terdapat pelaksanaan tugas PPTK yang meliputi pelaksanaan
kegiatan/sub kegiatan yang sesuai tahun anggaran pelaksanaan. Namun
juga di dalam tahun pelaksanaan tersebut berjalan proses perencanaan
untuk tahun selanjutnya, sehingga perlu diatur tugas dalam pelaksanaan
perencanaan untuk tahun perencanaan selanjutnya.
3. Dalam hal tidak dilaksanakannya penetapan PPK untuk Pengadaan
Barang/Jasa pada Kegiatan/Sub Kegiatan, PA/KPA dapat menugaskan
PPTK untuk melaksanakan tugas PPK, dengan ketentuan terpenuhinya
persyaratan kompetensi PPK. Namun dalam tugas ini PPTK tidak
memiliki kewenangan untuk membuat perjanjian atau kontrak, serta tidak
memiliki kewenangan untuk menetapkan tim pendukung; menetapkan tim
ahli atau tenaga ahli; dan menetapkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa, sehingga perlu diatur tugas untuk tetap dapat membantu
PA/KPA yang bertindak sebagai PPK dalam menyiapkan tugas tersebut.
4. Dalam hal PA/KPA tidak menugaskan PPTK untuk melaksanakan tugas
PPK, seperti karena tidak terpenuhinya persyaratan kompetensi PPK,
maka PPTK dapat ditugaskan untuk membantu menyiapkan pelaksanaan
tugas PA/KPA yang bertindak sebagai PPK dalam penyelenggaraan
pengadaan, termasuk dalam membantu menyiapkan dokumen perjanjian
atau kontrak serta membantu menyiapkan dokumen dan proses
pengadaan lainnya, sehingga perlu diatur tugas untuk tetap dapat
membantu PA/KPA yang bertindak sebagai PPK dalam menyiapkan
tugas tersebut.
5. Terdapat tugas lain PPK yang berada selain di ketentuan Pasal Pasal 11
Perpres 16 Tahun 2018 beserta perubahannya, seperti dalam proses
pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan, pengadaan barang/jasa
yang dikecualikan, dan pengadaan secara swakelola, sehingga perlu
diatur tugas untuk tetap dapat membantu PA/KPA yang bertindak
sebagai PPK dalam menyiapkan pelaksanaan tugas tersebut.

3
TUGAS DAN FUNGSI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 :

Pejabat Pembuat Komitnren yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang
diberi kewenangan
oleh PA/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan tirrdakan yang dapat
mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara dan anggaran belanja daerah.

Tupoksi PPK :
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang
Jasa Pemerintah menjadi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyebabkan adanya perubahan tugas
Perjabat Pembuat Komitmen (PPK).

Tugas Pokok PPK :

1. Menyusun perencanaan pengadaan;


2. Menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
3. Menetapkan rancangan kontrak;
4. Menetapkan HPS;
5. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
6. Mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
7. Menetapkan tim pendukung;
8. Menetapkan tim atau tenaga ahli;
9. Melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
10. Menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
11. Mengendalikan Kontrak;
12. Melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;

4
13. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/ KPA dengan
berita acara penyerahan;
14. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan;
dan menilai kinerja Penyedia.

Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPK


melaksanakan tugas pelimpahan kewenangan dari PA/ KPA, meliputi:

1. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;


2. Mengadakan dan menetapkan perjanjian dengan pihak lain dalam batas
anggaran belanja yang telah ditetapkan.
3. PPK dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa.
4. PPK ditetapkan oleh PA (Pengguna Anggaran), Pasal 9 Ayat 1 huruf g
Perpres 16/2108 ;
5. PPK memiliki kewenangan menandatangani kontrak sebagai pelimpahan
kewenangan dari PA/KPA ;

6. Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk, KPA dapat merangkap
sebagai PPK ;
7. PPK dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa ;
8. Setelah Pekerjaan selesai 100%, PPK memeriksa, menerima Pekerjaan dan
menandatangani Berita Acara Serah Terima.
9. PPK menetapkan Pengenaan sanksi denda keterlambatan dalam Kontrak
sebesar satu permil dari nilai kontrak atau nilai bagian kontrak untuk setiap
hari keterlambatan ;
10. PPK wajib memiliki sertifikat kompetensi di bidang pengadaan barang/jasa
paling lambat Desember 2023 ;
11. PPK dapat mengusulkan Pengenaan Sanksi Daftar Hitam ;
12. PPK dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan.

Tugas-tugas lain dari PPK selain tersebut di atas antara lain mengusulkan
kepada PA/KPA :
5
13. Perubahan paket pekerjaan, dan/atau
14. Perubahan jadwal kegiatan pengadaan
15. Menetapkan tim pendukung
16. Menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu
pelaksanaan tugas Unit Layanan Pengadaan
17. Menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada penyedia
barang/jasa.

6
TUGAS DAN WEWENANG KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

Uraian tugas Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


1. Melaksanakan rencana kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam
DPA/DPPA/DIPA

2. Melakukan bimbingan dan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan dan


pengelolaan keuangan

3. Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP-UP,SPP-GU,SPP-LS dan


SPP-TU)

4. Melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran sekurang-kurangnya


3(tiga) bulan sekali

5. Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan


yang berlaku

6. Membuat keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan yang dapat


mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang atau tagihan atas beban anggaran
DPA/DPPA/DIPA

Kewenangan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


1. Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih

2. Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/kelengkapan


sehubungan dengan ikatan /perjanjian pengadaan barang/jasa

3. Meneliti tersedianya dana kegiatan yang bersangkutan

4. Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata anggaran pangeluaran yang


bersangkutan

5. Memerintahkan pembayaran atas beban dana sesuai dengan ketersediaan


dana dalam DPA/DPPA/DIPA

6. Membuat keputusan-keputusan dan mengambil tindakan-tindakan yang dapat


mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang atau tagihan atas beban anggaran
DPA/DPPA/DIPA

7. Mengangkat staf pembantu sesuai dengan kebutuhan

7
8

Anda mungkin juga menyukai