Dengan demikian PPK dan PPK-SKPD memiliki tugas pokok dan fungsi
yang berbeda meskipun istilah yang dipakai sehari hari sama yaitu
PPK. Istilah PPK-SKPD tidak dikenal dalam Perpres tentang Pengadaan Barang
dan Jasa, Istilah PPK-SKPD hanya terdapat pada PP tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah beserta aturan turunannya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Tugas dan wewenang PPK diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Pasal 11 ayat (1) dan (2) Perpres 70/2012 menyebutkan bahwa:
Pasal 11
PPK memiliki tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut:
1. menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang meliputi:
spesifikasi teknis Barang/Jasa;
Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
rancangan Kontrak.
1. menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
2. menyetujui bukti pembelian atau menandatangani Kuitansi/Surat Perintah
Kerja (SPK)/surat perjanjian:
3. melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;
4. mengendalikan pelaksanaan Kontrak;
5. melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa kepada
PA/KPA;
6. menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
7. melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan
hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan
8. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa.
Pasal 12
Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dalam hal diperlukan, PPK dapat:
1. mengusulkan kepada PA/KPA:
perubahan paket pekerjaan; dan/atau
perubahan jadwal kegiatan pengadaan;
1. menetapkan tim pendukung;
2. menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis untuk membantu
pelaksanaan tugas ULP; dan
3. menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia
Barang/Jasa.
Dari pasal 11 dan 12 tersebut diatas, kita dapat mengetahui bahwa tugas dan
kewenangan PPK dalam pengadaan amatlah besar, tidak hanya terbatas pada
tindakan perikatan dengan penyedia, tetapi mulai dari awal PPK sudah terlibat
yaitu tahap perencanaan pengadaan, penunjukan penyedia barang/jasa,
pelaksanaan kontrak, pengendalian pelaksanaan kontrak hingga penyerahan
barang kepada PA/KPA. Sehingga dapat dikatakan bahwa PPK sesuai dengan
tugas dan wewenangnya, yang dilimpahkan oleh PA/KPA kepada PPK,
bertanggungjawab baik secara formal maupun material atas terlaksananya
Pengadaan Barang dan Jasa
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
Definisi
Istilah PPTK kita jumpai pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan aturan turunannya yaitu Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, Permendagri 59/2007 dan Permendagri No 21/2011 yang merupakan
perubahan atas Permendagri 13/2006.
Tugas dan tanggungjawab PPTK diatur dalam PP 58/2005 Pasal 12 ayat (2) yaitu:
Dan diatur lebih tegas dalam Permendagri No 13/2006 pada Pasal 12 ayat (5) dan
(6).Berikut bunyi Pasal 12 ayat (1) s.d. (6):
Keterkaitan tugas PPK dan PPTK dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Mari kita kaji lebih lanjut terkait posisi PPTK dalam Pengadaan Barang dan Jasa.
Perpres tentang Pengadaan Barang dan Jasa tidak mengatur secara detail tentang
PPTK. Istilah PPTK hanya dijumpai pada penjelasan Pasal 7 ayat (3) Perpres
54/2010 yaitu:
Tim pendukung adalah tim yang dibentuk oleh PPK untuk membantu pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
Tim pendukung antara lain terdiri atas Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK),
Direksi Lapangan, konsultan pengawas, tim Pelaksana Swakelola, dan lain-lain.
Sebelum terbit Perpres 70/2012, Menteri Dalam Negeri dan Kepala LKPP telah
menerbitkan Surat Edaran Bersama Nomor 027/824/SJ dan Nomor
1/KA/LKPP/03/2011 tanggal 16 Maret 2011 tentang Pelaksanaan Peraturan Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah dikaitkan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan daerah dimana pada angka 3 huruf B menyebutkan PPK dalam
melaksanakan tugasnya dapat dibantu oleh PPTK sesuai dengan tugas
dan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005.
1. Baik PPK-SKPD, PPK dan PPTK memiliki tugas pokok dan wewenang yang
berbeda
2. PPK-SKPD dan PPTK diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah beserta aturan turunannya. Sementara
PPK diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang dan Jasa beserta perubahannya
3. PPTK melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai PP 58/2005 dalam
membantu PPK apabila diminta oleh PA/KPA atas usulan PPK.