Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH GAMPONG BIREM RAYEUK

KECAMATAN BIREM BAYEUN


KABUPATEN ACEH TIMUR

QANUN GAMPONG BIREM RAYEUK


KECAMATAN BIREM BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

NOMOR : TAHUN 2016

TENTANG

TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA


MILIK GAMPONG MAHKOTA ( BUMG MAHKOTA ) DI GAMPONG BIREM RAYEUK

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG


ATAS RAHMAT ALLAH TUHAN YANG MAHA KUASA

KEUCHIK GAMPONG BIREM RAYEUK KECAMATAN BIREM BAYEUN

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 2 Peraturan Bupati Aceh Timur
Nomor: 33 Tahun 2012 Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik
Gampong dalam Kabupaten Aceh Timur;
b. Bahwa sesuai dengan perkembangan sistem pemerintahan Gampong
yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa dan peraturan-peraturan dari turunannya;
c. Bahwa dengan adanya perubahan peraturan tentang Gampong yang
juga berdampak positif pada perubahan Badan Usaha Milik Gampong;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b dan huruf c, maka perlu membuat Qanun Gampong Birem
Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun tentang Pembentukan Badan Usaha
Milik Gampong di Birem Rayeuk;

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Wilayah Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1956
Nomor 1092);
2. Undang-Undang nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 64. Tambahan Lembaran Negara Nomor 58 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1103)
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172. Tambahan Lembaran
Negara Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3893);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4443);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394);
11. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694 );
15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(.Tambahan Lembaran Negara Nomor.5717);
16. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementrian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13 );
17. Peraturan Menteri Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 )
18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pemerintahan Gampong Dalam Wilayah Kabupaten Aceh Timur
(lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Nomor 11);
19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Perundang-
Undangan Gampong ( Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2012 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur
Nomor 44);
20. Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor: 33 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong di Kabupaten Aceh Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012 Nomor 33 ),;

Dengan Persetujuan Bersama


KEUCHIK GAMPONG BIREM RAYEUK
Dan
TUHA PEUT GAMPONG BIREM RAYEUK

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : QANUN GAMPONG BIREM RAYEUK KECAMATAN BIREM BAYEUN


KABUPATEN ACEH TIMUR TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK
GAMPONG ( BUMG ) DI GAMPONG BIREM RAYEUK KECAMATAN BIREM
BAYEUN KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Qanun Gampong ini yang dimaksud dengan ;

1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur


2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Aceh Timur
3. Bupati adalah Bupati Aceh Timur
4. Kecamatan adalah Kecamatan Birem Bayeun
5. Camat adalah Kepala Wilayah Kecamatan Birem Bayeun
6. Kemukiman adalah Wilayah Kemukiman Birem.
7. Imum Mukim adalah Kepala Kemukiman Birem.
8. Gampong adalah Gampong Birem Rayeuk;
9. Pemerintah Gampong adalah Pemerintahn Gampong Birem Rayeuk;
10. Keuchik adalah Keuchik Gampong Birem Rayeuk;
11. Tuha Peut adalah Tuha Peut Birem Rayeuk;
12. Pihak ketiga adalah sebuah Lembaga, Perusahaan maupun
Perseorangan;
13. Qanun Gampong adalah Seperangkat aturan menyangkut
Pelaksanaan Pemerintahan, Pelaksanaan Pembangunan, Kelembagaan,
Adat Istiadat yang dibuat dan disetuui bersama antara Keuchik dan
Tuha Peut Gampong;
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong yang selanjutnya
disingkat dengan APBG adalah data keuangan tahunan pemerintah
gampong yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah
Gampong dan Tuha Peut Gampong yang ditetapkan dengan Qanun
Gampong;
15. Pendapatan Gampong adalah sejumlah penerimaan modal keuangan
yang bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten, dan Pihak Ketiga yang sah dan tidak mengikat;
16. Belanja Gampong adalah sejumlah pengeluaran yang menjadi
kewajiban gampong untuk pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan;
17. Pembiayaan adalah sejumlah penerimaan yang perlu dibayarkan
kembali dan / atau pengeluaran yang akan diterima kembali ;
18. Peraturan Keuchik adalah seperangkat aturan yang dikeluarkan oleh
Keuchik Birem Rayeuk guna pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi diatasnya;
19. Badan Usaha Milik Gampong yang selanjutnya disingkat BUMG adalah
usaha gampong yang dibentuk/didirikan oleh Pemerintah Gampong,
yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan Pemerintah
Gampong dan masyarakat;
20. Musyawarah Gampong adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Gampong dan terdiri dari oleh kumpulan lapisan seluruh
masyarakat gampong untuk menentukan kebijakan gampong
mengenai pemerintahan dan pembangunan gampong;
21. Usaha Gampong adalah unit usaha yang berupa pelayanan ekonomi
gampong seperti usaha jasa, penyaluran sembilan bahan pokok,
perdagangan hasil pertanian, dan/atau industri kecil dan rumah
tangga;
22. Penyertaan Modal Gampong adalah sujumlah modal yang diberikan
pada BUMG melalui mekasnisme penganggaran pada APBG.
23. Penyertaan Modal Masyarakat adalah sejumlah dana yang terhimpun
dari tabungan masyarakat;
24. Bagi Hasil Keuntungan ( Devidence ) adalah keuntungan Usaha yang
dibagikan setiap akhir tahun buku kepada pemilik modal.
BAB II
PEMBENTUKAN BUMG
Bagian Pertama
Dasar Pembentukan

Pasal 2
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Timur Nomor 33 Tahun
2012 Tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong
(.BUMG ) di Kabupaten Aceh Timur dan Hasil Musyawarah Gampong yang
dilaksanakan pada tanggal 20 November 2012 bertempat di Meunasah
Gampong Birem Rayeuk di sepakati untuk membentuk Badan Usaha Milik
Gampong (.BUMG )

Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 3
Badan Usaha Milik Gampong yang didirikan ditetapkan dengan nama
Badan Usaha Milik Gampong Mahkota, yang kemudian disingkat dengan
“BUMG MAHKOTA “

Pasal 4
BUMG MAHKOTA berkedudukan dan berkantor di Gampong Birem Rayeuk
Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan dapat membuka
perwakilan usaha dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonseia
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 5
(1) Bidang Usaha BUMG meliputi : Jasa Pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan,
Kehutanan, Perkebunan, Jasa Keuangan, Peternakan, Perikanan,
Wisata, Pertambangan dan Energi yang berada di luar kewengan
Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.
(2) Jenis –jenis Usaha sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1)
meliputi :
a. Jasa,
b. Penyaluaran sembilan bahan pokok,
c. Perdagangan Hasil Pertanian
d. Peternakan dan Perikanan dan atau
e. Industri Kecil dan Rumah Tangga.

(3) Jenis – jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan potensi gampong.

1. Usaha Jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) huruf


antara lain :
a. Jasa Keuangan Mikro
b. Jasa Trasnpotasi
c. Jasa Komunikasi
d. Jasa Konstruksi dan Peralatan Bangunan
e. Jasa Energi
f. Jasa Sewa Menyewa Peralatan dan Perlengkapan Pesta
2. Usaha Penyaluran sembilan bahan pokok sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (2) huru b, antaran lain:
a. Beras
b. Gula
c. Garam
d. Minyak Goreng
e. Kacang Kedelai dan
f. Bahan pangan lainnya yang dikelola melalui warung
gampong / atau lumbung gampong.
3. Usaha perdagangan hasil pertanian sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5 ayat (2) huruf c, antara lain :
a. Padi, Jagung dan Palawaija,
b. Buah- Buahan dan
c. Sayuran dan hasil pertanian lainnya.
4. Usaha Peternakan dan Perikanan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 5 ayat (2) huruf d, antara lain:
a. Ayam Pedaging dan atau Petelur.
b. Kambing
c. Sapi
d. Kerbau
e. Ikan Tambak dan Ikan Tangkapan
f. Pasar Hewan
g. Tempat Pelelangan Ikan
5. Usaha Industri Kecil dan Rumah Tangga sebagaimana dimaksud
dalam pasal 5 ayat (2) huruf e, antara lain:
a. Makanan
b. Minuman
c. Kerajinan Rakyat
d. Pengerajin Batu-Bata
e. Bahan Bakar alternatif dan
f. Bahan Bangunan

BAB IV
MODAL DASAR
Pasal 6

( 1 ) Modal Dasar BUMG berasal dari Dana Usaha Gampong Alokasi


Program Pemberdayaan Gampong Tahun 2009- 2011 sebesar
Rp. 35.000.000,- dan Penambahan Modal Tahun 2012
Rp. 10.000.000,-
( 2 ) Selain Modal Dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1)
BUMG juga dapat menerima Penyertaan Modal Gampong yang
bersumber dari dana APBG

BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan / Pengelolaan BUMG terdiri dari:
a. Pembina yakni:
1. BPM Kabupaten
2. Camat
3. Mukim
b. Komisaris / Penasehat yakni :
Jabatan Komisaris secara ex officio dijabatan oleh Keuchik
Gampong
c. Direksi
1. Direktur Utama
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Kepala Unit Usaha dan atau
5. Staf Unit Usaha
d. Pengawas
1. Ketua
2. Sekretaris dan
3. Anggota
(2) Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit Usaha dipilih dari
masyarakat yang memenuhi syarat dalam musyawarah Gampong.
(3) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direktur.
(4) Keanggotaan Pengawas dipilih melalui musyawarah Gampong .
(5) Jumlah Kepala Unit Usaha dan Staf Unit Usaha ditetapkan dalam
Keputusan Gampong berdasarkan hasil Musyawarah Gampong.
(6) Untuk penambahan Unit Usaha dan Staf Unit Usaha ditetapkan
berdasarkan usulan Direktur melalui persetujuan Komisaris.
(7) Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit tidak dibenarkan
untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini:
a. Anggota Pengelola Perseroan, Perusahaan Swasta atau jabatan lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.
b. Pejabat Struktural dan atau Fungsional dalam Instansi / Lembaga
Pemerinta Pusat Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah Gampong.
c. Perangkat Gampong dan Tuha Peut Gampong
(8) Kepengurusan BUMG ditetapkan melalui Keputusan Keuchik Gampong
atas Persetujuan Tuha Peut Gampong.

BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 8

(1) Pembentukan BUMG dilaksanakan melalui Musyawarah Gampong yang


dipimpin oleh Keuchik untuk menyusun dan atau memilih anggota
pengurus secara demokratis.
(2) Musyawarah Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya dihadiri oleh:
1. Keuchik Gampong
2. Ketua TPG dan Anggota
3. Ketua LPM/LKMG atan Anggota
4. Kepala Dusun yang ada di Gampong
5. Ketua Rukun Warga ( RW ) yang ada di Gampong
6. Ketua Rukun Tetangga ( RT ) yang ada di Gampong
7. 5 ( lima ) Orang perwakilan Pemuda
8. 5 ( lima ) Orang Perwakilan Perempuan
9. 5 ( lima ) Orang Perwakilan Tokoh Masyarakat
(3) Keuchik Gampong dapat melaksanakan Musyawarah Pembentukan
Pengurus BUMG apabila dihadiri 50 % plus 1 dari jumlah peserta
sebagaimana diatur ayat (2).
(4) Musyawarah Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai fungsi untuk membentuk BUMG, memilih Kepengurusan
dan menentukan besaran tunjangan penghasilan untuk pengurus.
(5) Persaratan yang harus dipenuhi oleh calon pengurus BUMG adalah
a. Bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa
b. Sehat Jasmani dan Rohani
c. Mempunyai Jiwa Wira Usaha
d. Bertempat tinggal dan menetap di gampong sekurang-kurangnya 2
tahun berturut-turut
e. Berumur sekurang-kurangnya 25 Tahun dan setinggi-tingginya 55
Tahun
f. Berkeperibadian baik, jujur, adil , cakap, berwibawa, dan penuh
pengabdian untuk memajukan perekonomian gampong.
g. Berpendidikan SLTA atau sederajat.
h. Menyatakan kesediaan untuk dicalonkan sebagai pengurus, dan
i. Memenuhi persyaratan lain sebagaimana tertuan berdasakan hasil
Musyawarah Gampong;

BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS
Pasal 9
Masa Bakti Pengurus BUMG ditetapkan untuk masa 3 tahun dan dapat
dipilih kembali pada masa bakti berikutnya.

Pasal 10
Pengurus BUMG berhenti atau diberhentikan bilamana :
a. Meninggal Dunia
b. Mengundurkan Diri
c. Pindah tempat tinggal di luar gampong
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan BUMG.
e. Tidak dapat memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam
Qanun Gampong dan atau syarat lain sebagaimana daiatur dalam
Keputusan Keuchik Gampong sesuai dengan AD/ART.
f. Melanggar Norma susila dan Agama. dan atau
g. Karena tersangkut tindak pidana berdasarkan putusan Hakim dan
selama proses peradilan maka pengurus dinonaktifkan.

BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 11
1. Akibat pengurus yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan Pengurus BUMG Antar
Waktu.
2. Pengurus antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Keuchik sebagai
Komisaris berdasarkan AD/ART.
3. Masa Bakti anggota Pengurus Antar Waktu disesuaikan dengan masa
tugas kepengurusan yang digantikan.
BAB IX
TATA KERJA
Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS
Pasal 12
1. Tugas dan Kewajiban Komisaris :
a. Memberi nasehat pada Direktur, Sekretaris dan Bendahara dalam
melaksanakan pengelolaan BUMG.
b. Menberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi kemajuan dan pengembangan pengelolaan BUMG.
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha secara berkala terhadap
pengelolaan BUMG.
2. Untuk menjalakan kewajibannya Komisaris mempunyai Kewenangan :
a. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala permasalahan
yang menyangkut pengelolaan BUMG.
b. Melindungi BUMG terhadap hal-hal yang dapat merusak
kelangsungan dan citra BUMG.

Bagian Kedua
TUGAS DAN KEWAJIBAN DIREKTUR DAN KEPALA UNIT USAHA

1. Tugas Direktur dan Kepala Unit Usaha :


a. Mengembangkan dan membina Badan Usaha Milik Gampong agar
tumbuh dan berkembang menjadi lembaga ekonomi yang dapat
melayani kebutuhan ekonomi masyarakat.
b. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonomi gampong yang
adil dan merata.
c. Memupuk usaha kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian
lainnya yang ada di gampong.
d. Menggali dan memanfaatkan potensi ekonomi gampong untuk
meningkatkan pendapatan asli gampong.
e. Membuat rencana Kerja tahunan.

2. Kewajiban Direktur dan Kepala Unit Usaha


a. Unit Usaha berkewajiban menyampaikan laporan berkala setiap
bulan berjalan kepada Direktur mengenai Keuangan Unit Usaha dan
Kegiatan Usaha kepada Komisaris setiap 6 ( enam ) bulan sekali.
b. Direktur menyampaikan laporan dari seluruh kegiatan kepada
Komisaris setiap 6 (enam ) bulan sekali
c. Menyampaikan Laporan secara keseluruhan mengenai
perkembangan usaha dalam 1 ( satu ) tahun kepada masyarakat
dalam fórum Musyawarah Gampong.

3. Kewajiban Sekretaris
a. Mengkkoordinasikan tugas-tugas administrasi BUMG
b. Mengelola Administrasi termasuk menyediakan segala Formulir
untuk kebutuhan transaksi keuangan dan tata usaha BUMG
c. Melakukan pembinaan dalam bidang administrasi pada setiap
kelompok usaha BUMG.
d. Membantu tugas-tugas Direktur apabila diminta.
4. Kewajiban Bendahara.
a. Mencatat segala transaksi keuangan BUMG.
b. Membuat Laporan Keuangan setiap bulan, semester dan tahunan.
c. Membantu tugas-tugas Direktur apabila diminta.
5. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepengurusan BUMG diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kuchik.

BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN
Pasal 13
Tahun Buku dan Tahun Anggaran BUMG adalah menggunakan sistim
kalender yaitu dimulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember tahum
berjalan

BAB XI
BAGI HASIL USAHA
Pasal 14
1. Bagi Hasil Usaha BUMG dilakukan setiap tahun anggaran, diutamakan
untuk penambahan modal kegiatan BUMG guna pengembangan usaha
sesuai dengan AD/ART.
2. Pemerintah Gampong berhak mendapatkan Bagi Hasil Usaha dari
BUMG sebesar 20 % dari keuntungan usaha selama 1 ( satu ) tahun.
3. Bagi Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan
kepada Pemerintah Gampong oleh Pengurus selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah perhitungan dan Pembagian Keuntungan Usaha.
4. Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatus lebih
lanjut di dalam AD/ART.

BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 15
1. Dalam rangka pengembangan usaha, BUMG dapat melakukan
kerjasama dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan
seperti:
a. Perbankan,
b. Lembaga Keuangan, dan atau
c. Dunia Usaha lainnya sesuai dengan AD/ART.

2. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan


ketentu:
a. Apabila kerjasama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang
dimiliki dan atau dikelola BUMG, dan atau mengakibatkan beban
hutang bagi BUMG, maka rencana kerjasama tersebut harus
mendapat persetrujuan Komisaris, Persetujuan Keuchik dan
Persetujuan Tuha Peut Gampong dan atau sesuai aturan dalam
AD/ART.
b. Apabila kerjasama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta
benda yang dimiliki dan atau dikelola BUMG, dan atau tidak
mengakibatkan beban hutang bagi BUMG, maka rencana kerjasama
tersebut cukup dilaporkan secarta tertulis Komisaris, Persetujuan
Keuchik dan Persetujuan Tuha Peut Gampong.
c. Kerjasama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Tanggungjawab terhadap Pelaksanaan kerjasama dimaksud menjadi
Kewenangan Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit Usaha
bersangkutan.

BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 16
1. Azas Pengelolaan BUMG:
a. Pengelolaan kegiatan BUMG dilakukan secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Warga Masyarakat terlibat secara aktif.
c. Pengelolaan kegiatan secara berkelanjutan
2. Mekanisme Pengelolaan BUMG dilaksanakan dengan pedoman pada
Azas pengelolaan sebagaimana dimaksud dalan ayat (1) danlebih lanjut
akan diatur dalam Peraturan Keuchik.
3. Pertranggungjawaban.
a. Pertanggungjawaban BUMG disampaikan kepada Dewan Komisaris
bersama Masyarakat dalam Forum Musyawarah Gampong minimal 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
b. Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban dibuat berdasarkan Jenis
Kegiatan Usaha.
4. Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban dibuat dengan Sistematika
sebagai berikut:
a. Pendahuluan memuat : Latar belakang, Maksud dan tujuan usaha.
b. Kegiatan Usaha memuat: Materi Pelaksana, tenaga kerja, Produksi,
Pemasaran, Keuntungan dan Kerugian.
c. Hambatan memuat : Materi Pengadaan Bahan Baku, Pemasaran
Tenaga Kerja, Permodalan dan Mitra Usaha.

BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
1. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMG sedara umum
dilakukan oleh Bupati melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Camat.
b. Pembinaan sebagaimana dimaksu dalap ayat (1) dalam arti
memfasilitasi yaitu memberikan pedoman, bimbingan, peltihan ,
arahan dan supervisi sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
c. Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
1. Menejemen yang terdiri dari menejemen proses dan menejemen
keuanngan
2. Teknis dan
3. Pengawasan Umum.
2. Pengawasan
Pengawasan terhadap pelaksanaan Kegiatan Usaha BUMG dilakukan
secara Internal dan External.
a. Pengawasan Internal terdiri dari 3 ( tiga ) orang yaitu:
1. 1 ( satu ) orang wakil Perempuan
2. 1 ( satu ) orang wakil Tuha Peut Gampong dan
3. 1 ( satu ) orang wakil LKMG/LPM.
b. Tugas dan tanggungjawab pengawas Internal sebagaimana Huruf a yaitu
melakukan pengawasa umum terhadap kegiatan BUMG dan
menyampaikan hasil pengawasannya kepada Komisaris serta diteruskan
kepada Pembina.
c. Pengawas Esternal terdiri dari :
Aparat Pemerintahan Daerah dan Lembaga Pemeriksa Keuangan
lainnya atas rekomendasi Bupati.

BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini maka selanjutnya akan diatur
dengan Peraturan Keuchik.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pada saat Qanun ini mulai diberlakukan agar seluruh kegiatan BUMG
dan susunan Kepengurusan untuk dapat disesuaikan

Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun


ini dengan penempatannya dalam Berita Gampong Blang Tualang.

Ditetapkan di Birem Rayeuk


pada tanggal 04 Oktober 2016 M
03 Muharam 1438 H

KEUCHIK BIREM RAYEUK

ABDULLAH CUT ALI


Diundangkan di Birem Rayeuk
pada tanggal 04 Oktober 2016 M
03 Muharam 1438 H

SEKRETARIS GAMPONG
BIREN RAYEUK

NOFITA ANGREINI

BERITA GAMPONG BIREM RAYEUK TAHUN 2016 NOMOR :


BERITA ACARA
MUSYAWARAH TUHA PEUT GAMPONG

Berkaitan dengan Draf Rancangan Qanun Gampong Birem Rayeuk Tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Gampong ( BUMG ) di Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem
Bayeun Kabupaten Aceh Timur yang telah disampaikan kepada Tuha Peut Gampong
untuk dilakukan pembahasan. Maka pada hari ini :

Hari : Selasa
Tanggal : 04 Oktober 2016
Jam : 14.00 Wib
Tempat : Balai Musyawarah Gampong Birem Rayeuk.
Kami Anggota Tuha Peut Gampong Birem Rayeuk telah melaksanakan musyawarah yang
juga dihadiri oleh Perangkat Gampong Pengurus BUMG, Tokoh Pemuda, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Perempuan dan unsur Masyarakat lainnya untuk melakukan
Pembahasan Draf Rancangan Qanun Gampong Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik
Gampong ( BUMG ) di Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten
Aceh Timur.

Dalam musyawarah tersebut kami telah mengambil Keputusan sebagai berikut:

1. Menerima Draf Rancangan Qanun Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik


Gampong ( BUMG ) di Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun
Kabupaten Aceh Timur untuk ditetapkan menjadi Qanun Gampong.
2. Menetapkan Keputusan Tuha Peut Gampong Birem Rayeuk tentang Persetujuan
Rancangan Qanun Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong ( BUMG ) di
Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur.

Demikian Berita Acara Musyawarah Tuha Peut Gampong ini dibuat dan disahkan dengan
penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Tuha Peut Gampong


Birem Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun

Ketua Sekretaris

( ISKANDAR, SP ) ( SARMIDIN, SP )

Mengetahui dan Menyetujui,


Anggota
No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Masdar, A.Ma Wakil Ketua 1……………….

2 Syahruddin Anggota 2……………….

3 Nazaruddin Anggota 3………………

4 Mukhtaruddin Anggota 4……………...

5 Marzuki, S.Pd I Anggota 5……………...

Anda mungkin juga menyukai