TENTANG
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 2 Peraturan Bupati Aceh Timur
Nomor: 33 Tahun 2012 Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik
Gampong dalam Kabupaten Aceh Timur;
b. Bahwa sesuai dengan perkembangan sistem pemerintahan Gampong
yang telah disesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa dan peraturan-peraturan dari turunannya;
c. Bahwa dengan adanya perubahan peraturan tentang Gampong yang
juga berdampak positif pada perubahan Badan Usaha Milik Gampong;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b dan huruf c, maka perlu membuat Qanun Gampong Birem
Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun tentang Pembentukan Badan Usaha
Milik Gampong di Birem Rayeuk;
Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 7 (Drt) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Wilayah Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1956
Nomor 1092);
2. Undang-Undang nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonomi Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 64. Tambahan Lembaran Negara Nomor 58 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1103)
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172. Tambahan Lembaran
Negara Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3893);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Pembayaran Utang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4443);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
8. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
10. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan
Mikro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5394);
11. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694 );
15. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(.Tambahan Lembaran Negara Nomor.5717);
16. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementrian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13 );
17. Peraturan Menteri Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Desa ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 )
18. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Pemerintahan Gampong Dalam Wilayah Kabupaten Aceh Timur
(lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2011 Nomor 11);
19. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Perundang-
Undangan Gampong ( Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun
2012 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur
Nomor 44);
20. Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor: 33 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong di Kabupaten Aceh Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2012 Nomor 33 ),;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Qanun Gampong ini yang dimaksud dengan ;
Pasal 2
Berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Aceh Timur Nomor 33 Tahun
2012 Tentang Pedoman Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong
(.BUMG ) di Kabupaten Aceh Timur dan Hasil Musyawarah Gampong yang
dilaksanakan pada tanggal 20 November 2012 bertempat di Meunasah
Gampong Birem Rayeuk di sepakati untuk membentuk Badan Usaha Milik
Gampong (.BUMG )
Bagian Kedua
Nama dan Kedudukan
Pasal 3
Badan Usaha Milik Gampong yang didirikan ditetapkan dengan nama
Badan Usaha Milik Gampong Mahkota, yang kemudian disingkat dengan
“BUMG MAHKOTA “
Pasal 4
BUMG MAHKOTA berkedudukan dan berkantor di Gampong Birem Rayeuk
Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur dan dapat membuka
perwakilan usaha dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonseia
sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 5
(1) Bidang Usaha BUMG meliputi : Jasa Pelayanan Perindustrian dan
Perdagangan, Pertanian, Pekerjaan Umum, Perhubungan,
Kehutanan, Perkebunan, Jasa Keuangan, Peternakan, Perikanan,
Wisata, Pertambangan dan Energi yang berada di luar kewengan
Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.
(2) Jenis –jenis Usaha sebagaimana dimaksud pada pasal 5 ayat (1)
meliputi :
a. Jasa,
b. Penyaluaran sembilan bahan pokok,
c. Perdagangan Hasil Pertanian
d. Peternakan dan Perikanan dan atau
e. Industri Kecil dan Rumah Tangga.
(3) Jenis – jenis usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan potensi gampong.
BAB IV
MODAL DASAR
Pasal 6
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 7
(1) Kepengurusan / Pengelolaan BUMG terdiri dari:
a. Pembina yakni:
1. BPM Kabupaten
2. Camat
3. Mukim
b. Komisaris / Penasehat yakni :
Jabatan Komisaris secara ex officio dijabatan oleh Keuchik
Gampong
c. Direksi
1. Direktur Utama
2. Sekretaris
3. Bendahara
4. Kepala Unit Usaha dan atau
5. Staf Unit Usaha
d. Pengawas
1. Ketua
2. Sekretaris dan
3. Anggota
(2) Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit Usaha dipilih dari
masyarakat yang memenuhi syarat dalam musyawarah Gampong.
(3) Staf Unit Usaha dipilih oleh Direktur.
(4) Keanggotaan Pengawas dipilih melalui musyawarah Gampong .
(5) Jumlah Kepala Unit Usaha dan Staf Unit Usaha ditetapkan dalam
Keputusan Gampong berdasarkan hasil Musyawarah Gampong.
(6) Untuk penambahan Unit Usaha dan Staf Unit Usaha ditetapkan
berdasarkan usulan Direktur melalui persetujuan Komisaris.
(7) Direktur, Sekretaris, Bendahara dan Kepala Unit tidak dibenarkan
untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini:
a. Anggota Pengelola Perseroan, Perusahaan Swasta atau jabatan lain
yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.
b. Pejabat Struktural dan atau Fungsional dalam Instansi / Lembaga
Pemerinta Pusat Pemerintah Daerah dan atau Pemerintah Gampong.
c. Perangkat Gampong dan Tuha Peut Gampong
(8) Kepengurusan BUMG ditetapkan melalui Keputusan Keuchik Gampong
atas Persetujuan Tuha Peut Gampong.
BAB VI
MEKANISME PEMBENTUKAN PENGURUS
Pasal 8
BAB VII
MASA BAKTI PENGURUS
Pasal 9
Masa Bakti Pengurus BUMG ditetapkan untuk masa 3 tahun dan dapat
dipilih kembali pada masa bakti berikutnya.
Pasal 10
Pengurus BUMG berhenti atau diberhentikan bilamana :
a. Meninggal Dunia
b. Mengundurkan Diri
c. Pindah tempat tinggal di luar gampong
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan BUMG.
e. Tidak dapat memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam
Qanun Gampong dan atau syarat lain sebagaimana daiatur dalam
Keputusan Keuchik Gampong sesuai dengan AD/ART.
f. Melanggar Norma susila dan Agama. dan atau
g. Karena tersangkut tindak pidana berdasarkan putusan Hakim dan
selama proses peradilan maka pengurus dinonaktifkan.
BAB VIII
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 11
1. Akibat pengurus yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada Pasal 10 ayat (1), ditetapkan Pengurus BUMG Antar
Waktu.
2. Pengurus antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Keuchik sebagai
Komisaris berdasarkan AD/ART.
3. Masa Bakti anggota Pengurus Antar Waktu disesuaikan dengan masa
tugas kepengurusan yang digantikan.
BAB IX
TATA KERJA
Bagian Kesatu
TUGAS, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN KOMISARIS
Pasal 12
1. Tugas dan Kewajiban Komisaris :
a. Memberi nasehat pada Direktur, Sekretaris dan Bendahara dalam
melaksanakan pengelolaan BUMG.
b. Menberi saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap
penting bagi kemajuan dan pengembangan pengelolaan BUMG.
c. Mengawasi pelaksanaan kegiatan usaha secara berkala terhadap
pengelolaan BUMG.
2. Untuk menjalakan kewajibannya Komisaris mempunyai Kewenangan :
a. Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala permasalahan
yang menyangkut pengelolaan BUMG.
b. Melindungi BUMG terhadap hal-hal yang dapat merusak
kelangsungan dan citra BUMG.
Bagian Kedua
TUGAS DAN KEWAJIBAN DIREKTUR DAN KEPALA UNIT USAHA
3. Kewajiban Sekretaris
a. Mengkkoordinasikan tugas-tugas administrasi BUMG
b. Mengelola Administrasi termasuk menyediakan segala Formulir
untuk kebutuhan transaksi keuangan dan tata usaha BUMG
c. Melakukan pembinaan dalam bidang administrasi pada setiap
kelompok usaha BUMG.
d. Membantu tugas-tugas Direktur apabila diminta.
4. Kewajiban Bendahara.
a. Mencatat segala transaksi keuangan BUMG.
b. Membuat Laporan Keuangan setiap bulan, semester dan tahunan.
c. Membantu tugas-tugas Direktur apabila diminta.
5. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepengurusan BUMG diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kuchik.
BAB X
TAHUN BUKU DAN ANGGARAN
Pasal 13
Tahun Buku dan Tahun Anggaran BUMG adalah menggunakan sistim
kalender yaitu dimulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember tahum
berjalan
BAB XI
BAGI HASIL USAHA
Pasal 14
1. Bagi Hasil Usaha BUMG dilakukan setiap tahun anggaran, diutamakan
untuk penambahan modal kegiatan BUMG guna pengembangan usaha
sesuai dengan AD/ART.
2. Pemerintah Gampong berhak mendapatkan Bagi Hasil Usaha dari
BUMG sebesar 20 % dari keuntungan usaha selama 1 ( satu ) tahun.
3. Bagi Hasil Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diserahkan
kepada Pemerintah Gampong oleh Pengurus selambat-lambatnya 1
(satu) minggu setelah perhitungan dan Pembagian Keuntungan Usaha.
4. Tata cara bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatus lebih
lanjut di dalam AD/ART.
BAB XII
KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA
Pasal 15
1. Dalam rangka pengembangan usaha, BUMG dapat melakukan
kerjasama dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan
seperti:
a. Perbankan,
b. Lembaga Keuangan, dan atau
c. Dunia Usaha lainnya sesuai dengan AD/ART.
BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 16
1. Azas Pengelolaan BUMG:
a. Pengelolaan kegiatan BUMG dilakukan secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Warga Masyarakat terlibat secara aktif.
c. Pengelolaan kegiatan secara berkelanjutan
2. Mekanisme Pengelolaan BUMG dilaksanakan dengan pedoman pada
Azas pengelolaan sebagaimana dimaksud dalan ayat (1) danlebih lanjut
akan diatur dalam Peraturan Keuchik.
3. Pertranggungjawaban.
a. Pertanggungjawaban BUMG disampaikan kepada Dewan Komisaris
bersama Masyarakat dalam Forum Musyawarah Gampong minimal 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
b. Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban dibuat berdasarkan Jenis
Kegiatan Usaha.
4. Sistem Pelaporan Pertanggungjawaban dibuat dengan Sistematika
sebagai berikut:
a. Pendahuluan memuat : Latar belakang, Maksud dan tujuan usaha.
b. Kegiatan Usaha memuat: Materi Pelaksana, tenaga kerja, Produksi,
Pemasaran, Keuntungan dan Kerugian.
c. Hambatan memuat : Materi Pengadaan Bahan Baku, Pemasaran
Tenaga Kerja, Permodalan dan Mitra Usaha.
BAB XIV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 17
1. Pembinaan
a. Pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan BUMG sedara umum
dilakukan oleh Bupati melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Camat.
b. Pembinaan sebagaimana dimaksu dalap ayat (1) dalam arti
memfasilitasi yaitu memberikan pedoman, bimbingan, peltihan ,
arahan dan supervisi sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
yang berlaku.
c. Pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
1. Menejemen yang terdiri dari menejemen proses dan menejemen
keuanngan
2. Teknis dan
3. Pengawasan Umum.
2. Pengawasan
Pengawasan terhadap pelaksanaan Kegiatan Usaha BUMG dilakukan
secara Internal dan External.
a. Pengawasan Internal terdiri dari 3 ( tiga ) orang yaitu:
1. 1 ( satu ) orang wakil Perempuan
2. 1 ( satu ) orang wakil Tuha Peut Gampong dan
3. 1 ( satu ) orang wakil LKMG/LPM.
b. Tugas dan tanggungjawab pengawas Internal sebagaimana Huruf a yaitu
melakukan pengawasa umum terhadap kegiatan BUMG dan
menyampaikan hasil pengawasannya kepada Komisaris serta diteruskan
kepada Pembina.
c. Pengawas Esternal terdiri dari :
Aparat Pemerintahan Daerah dan Lembaga Pemeriksa Keuangan
lainnya atas rekomendasi Bupati.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini maka selanjutnya akan diatur
dengan Peraturan Keuchik.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Pada saat Qanun ini mulai diberlakukan agar seluruh kegiatan BUMG
dan susunan Kepengurusan untuk dapat disesuaikan
Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
SEKRETARIS GAMPONG
BIREN RAYEUK
NOFITA ANGREINI
Berkaitan dengan Draf Rancangan Qanun Gampong Birem Rayeuk Tentang Pembentukan
Badan Usaha Milik Gampong ( BUMG ) di Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem
Bayeun Kabupaten Aceh Timur yang telah disampaikan kepada Tuha Peut Gampong
untuk dilakukan pembahasan. Maka pada hari ini :
Hari : Selasa
Tanggal : 04 Oktober 2016
Jam : 14.00 Wib
Tempat : Balai Musyawarah Gampong Birem Rayeuk.
Kami Anggota Tuha Peut Gampong Birem Rayeuk telah melaksanakan musyawarah yang
juga dihadiri oleh Perangkat Gampong Pengurus BUMG, Tokoh Pemuda, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Perempuan dan unsur Masyarakat lainnya untuk melakukan
Pembahasan Draf Rancangan Qanun Gampong Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik
Gampong ( BUMG ) di Gampong Birem Rayeuk Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten
Aceh Timur.
Demikian Berita Acara Musyawarah Tuha Peut Gampong ini dibuat dan disahkan dengan
penuh tanggungjawab agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ketua Sekretaris
( ISKANDAR, SP ) ( SARMIDIN, SP )