Anda di halaman 1dari 4

CONTOH PERHITUNGAN RAB POKJA

PROFIL DESA/KELURAHAN
Maret 30, 2019 Tambah Komentar Edit

Pokja Profil Desa/Kelurahan dapatkah diberi honor ?

Sebelumnya tentunya kita harus mengetahui aturan terkait. Agar penggunaan anggaran Desa
sekecil apapun tidak menimbulkan masalah. Bahkan harus berdampak positip atas pelaksanaan
ketentuan perundang-undangan.

Salah satu contoh adalah pelaksanaan pengelolaan profil desa/kelurahan. Sebagaimana di atur
dalam Permendagri nomor 12 tahun 2007.

Jelas pelaksanaan pengelolaan profil desa menjadi kewajiban desa/kelurahan. Kewajiban yang
melekat pada perangkat desa sesuai dengan urusan tugas sesuai tugpoksinya.

Tugas penyusunan profil tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh perangkat desa. Coba
bayangkan jika pendataan terkait update data dasar keluarga dilakukan hanya oleh Perangkat
Desa, pasti pekerjaan pokok perangkat desa yang lainnya akan terbengkalai.

Pemerintah melalui Permendagri 12 tahun 2007 telah mengatur bahwa desa/kelurahan dapat
membentuk Pokja penyusunan profidesa.

Terlebih dahulu saya mengingatkan perbedaan panitia dengan Pokja. Meski keduanya mungkin
banyak persamaannya namun ada beberapa perbedaanya yang sangat jelas.

Diantaranya Pokja mempunyai target kerja yang jelas dan dapat diukur dibandingkan dengan
tugas panitia. Hasil kerja panitia dapat saja diukur hanya bersifat kualitatip. Berbeda dengan
Pokja selain targetnya jelas hasil pekerjaannya dapat diukur secara kuantitatif sehingga
pengukuran hasil kerjanya bersifat objektif.

Perbedaan lainnya yaitu pada Pokja dimungkinkan adanya tumpang tindih


jabatan/kewenangan/tugas pekerjaan. Contoh gampangnya Kepala Desa, Sekretaris Desa
maupun perangkat Desa lainya yang terlibat dalam Pokja, tanpa menjadi Pokja profil desa
sebenarnya kepala desa dan perangkat desa wajib melaksanakan pendataan profil desa.

Jadi sebenarnya tugas penyusunan profil desa adalah tugas pemerintah desa yang sudah melekat
pada desa. Tanpa disediakan anggaran sekalipun tugas ini harus dilaksanakan.

Mengingat sejauh ini masih banyak desa yang belum melaksanakan penyusunan profil desa
secara maksimal. Baik profil desa dalam bentuk buku profil desa maupun profil desa online
(prodeskel). Melalui Permendagri 20 tahun 2018 sudah difasilitasi penganggaran penyusunan
data profil desa melalui APBDesa.
Dalam APBDesa penyusunan profil desa dapat dimasukan dalam bidang penyelenggaraan
pemerintahan desa. Sub bidang administrasi kependudukan, pencatatan sipil dan kearsipan.
Nama kegiatannya yaitu Penyusunan/pendataan/pemutakhiran profil desa (profil kependudukan
dan perkembangan desa).

Karena Pendataan profil desa masuk bidang penyelenggaraan pemerintahan desa maka
anggarannya menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) atau dari PAD.

Jika desa merencakan penyusunan profil untuk dianggarkan dalam APBDesa. Beberapa hal
dibawah ini yang harus dipersiapkan.

Tentukan nama kegiatan berpatokan kepada nama kegiatan yang ada dalam permendagri 20
tahun 2018 yang sudah saya sebutkan. Jika sudah ada dalam peraturan Bupati/walikota, silahkan
sesuaikan nama kegiatannya dengan perbup/walkot.

Pastikan kegiatan tersebut masuk dalam RKPDesa. Dan harus sudah dibuat kerangka acuan kerja
serta Rencana anggaran biayanya.

Nah sekarang kita akan fokus membahas RAB penyusunan profil desa. Didalamnya tentu ada
honor pokja yang dapat dianggarkan.

Ketentuan satuan pemberian honor sesuai peraturan menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2018.
Dapat saya sebutkan sebagai berikut :

1. Dihitung dengan satuan orang per jam (OJ)


2. Dihitung dengan satuan orang per hari (OH)
3. Dihitung dengan satuan orang per bulan (OB)
4. Dihitung dengan satuan orang per tahun (OT)
5. Dihitung dengan satuan orang per paket (OP)
6. Dihitung dengan satuan orang per kegiatan (OK)
7. Dihitung dengan satuan orang per responden (OR)
8. Dihitung dengan satuan orang per jam pelajaran (OJP)
9. Dihitung dengan satuan orang per terbitan (Oter)

Sebelum menghitung kebutuhan biaya/honor pokja. Kita harus menentukan sumberdaya manusia
yang dibutuhkan untuk posisi pokja propil desa.

Memperhatikan ketentuan pokja terdiri dari Kepala Desa sebagai penanggungjawab. Sekretaris
Desa sebagai Ketua dan anggota terdiri dari unsur perangkat desa, , pengurus lembaga
kemasyarakatan, kader pemberdayaan masyarakat. Bahkan dapat melibatkan aparat perangkat
daerah yang ada di kecamatan atau desa.

Kegiatan yang dilaksanakann pokja meliputi:


Penyiapan instrumen pengumpulan data,
Pelaksanaan pengumpulan data,
Pengolahan data dan
Publikasi data profil desa.
Jumlah anggota pokja disesuaikan sehingga mampu mencakup 4 kegiatan tersebut.

Diluar Pokja tentu harus ada petugas pencacah/pendataan dan operator yang bertugas menginput
data kedalam basis data penduduk offline maupun online (prodeskel).

Bagaimana penentuan honornya ?

Pokja profil desa dapat diberikan honor dengan perhitungan satuan orang perbulan (OB), atau
satuan orang per paket (OP). Besaranya silakan mengacu pada standar Biaya Umum sebagai
batas maksimal yang ditentukan dalam perbup/perwali tentang standar biaya umum.

Jika pelaksanaan penyusunan/pendataan profil cukup lama misalnya lebih dari 4 bulan sebaiknya
honor pokja dengan satuan orang per paket. Tujuannya untuk efisiensi anggaran, pokja hanya
menerima satu kali honor sampai tugas pokja dinyatakan selesai 100 %. Namun jika diperkirakan
dapat diselesaikan dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan dapat saja diatur honornya dalam
satuan orang perbulan (OB).

Honor petugas pencacah/pendataan diberikan dengan perhitungan satuan responden (OR).


Misalnya ditentukan per responden data individu sebesar Rp. 1000,- dan per responden Kepala
Keluarga Rp. 500,-. Maka perhitungannnya jika pencacah mendata satu KK dengan jumlah jiwa
3 orang akan mendapat honor sebesar Rp.3.500.

Honor operator komputer sebaiknya diberikan dalam satuan upah bulanan (OB). Namun juga
harus ditentukan target bulanannya. Misalnya ditentukan targetnya yaitu harus menginput data
KK sebanyak 15 KK perhari atau 300 KK perbulan dan data individu sebanyak 50 individu
perhari atau 1000 individu per bulan pada aplikasi prodeskel.

Dengan perhitungan tersebut seandainya di desa anda terdiri dari 1.500 KK dengan jumlah jiwa
6.000 orang. Maka operator akan mampu menyelesaikan tugasnya dalam kurun waktu 5-6 bulan.

Bagaimana menentukan upahnya ? Kalau ditentukan dalam standar biaya umum / Standar
Belanja Daerah misalnya untuk upah jasa tenaga operator komputer/ jasa tenaga lainya sebesar
Rp. 75.000/hari. Maka petugas operator dapat diberikan honor sebesar Rp. 1.500.000,- perbulan.
Dengan rincian Rp. 75.000,- dikali 20 hari kerja rata-rata tiap bulan.

Besaran biaya honor pokja, petugas pencacah dan operator penyusunan profil desa, kegiatan
penyusunan/pendataan/pemutakhiran profil desa (profil kependudukan dan perkembangan desa).
Rencana anggaran biayanya dapat dibuat sebagaimana contoh di bawah ini :

Contoh RAB Kegiatan penyusunan profil desa


Contoh diatas belum memperhitungkan biaya sosialisasi, rapat-rapat dan kebutuhan cetak dan
penggandaan. Silahkan lengkapi sendiri komponen biaya kegiatan penyusunan/pendataan dan
pemutakhiran data profil desa/kelurahan sesuai ketentuan yang berkaku di daerah masing-masing

Anda mungkin juga menyukai